The Other Side

Disclaimer : Naruto dan segala isinya hanya milik Masashi Kishimoto

Author: The Other Side punya Kyori Kyoya

Rating : M ( Mengandung bahasa kotor, hard Lemon, kekerasan, dll)

Genre : Romance

WARNING: TYPO MENYEBAR,GAJE,OOC,BAHASA TIDAK BAKU, JIKA TIDAK SUKA TIDAK USAH DI BACA. TINGGAL KLICK BACK SAJA.

SASUSAKU/SAKUGAARA

Suara musik terdengar cukup keras di tempat remang-remang yang dinamakan klub atau bisa disebut juga dengan discotic. Nampak segerombolan pemuda tengah mengrubuti seorang perempuan berambut merah muda yang tidak berdaya di atas sebuah meja di sudut ruangan dengan kedua tangannya di pegang oleh dua orang pemuda sedangkan dua orang pemuda lainnya hanya mengamatinya dari atas hingga bawah. Pakaian perempuan itu sudah tidak tertata dengan baik lagi. Kemeja putihnya sudah lusuh, kancingnya sudah terlepas dengan menampakkan dua buah bra berwarna hitam. Rok hitam diatas lututnya kini sudah berada jauh diatasnya. Tangan-tangan pria itu mulai meraba-raba setiap inci tubuh wanita itu. Seorang pria berambut merah segera meremas kencang payu dara mulus yang tertutup oleh bra hitam itu. Suara desahan tak terbendung lagi, walaupun music terdengar kencang, namun desahan wanita itu tidak juga bisa menutupinya.

Di sudut lain tempat itu, seorang pemuda berambut hitam mengamati kegiatan dari awal segerombolan orang-orang itu. Rahangnya mengeras, sudah 2 minggu ini ia mengamati pemandangan yang hampir sama. Mata hitamnya menyaksikan adegan demi adegan yang membuat darahnya mendidih. Terlebih lagi melihat wajah cantik sang wanita dengan rona merah menghiasi wajahnya. Ia marah, ia cemburu, ia menginginkan wanita itu. Tapi pria dengan seribu pesona itu, memilih untuk memendam hasratnya. Dia tidak mau sama dengan lelaki yang berebut mengerayangi tubuh sintal wanita berumur 21 tahun itu. Bagaimana dia bisa tahu wanita itu berumur 21 tahun? Mereka sebaya, mereka berada di Universitas yang sama.

Mengeram marah ia memilih untuk meninggalkan bar dan meninggalkan sejumlah uang untuk membayar minuman yang ia teguk tadi. 3 gelas alkohol tidak juga membuatnya tenang, rasa marah itu masih saja mengelayuti hatinya. Berkendara dalam keadaan marah membuatnya tidak tahu arah, dia hanya mengikuti insting kemana sang mobil akan membawanya pergi.

Mobil mewah itu berhenti di sebuah apartemen. Apartemen yang cukup menyilaukan untuk kaum rendahan, tapi tidak untuk kaum bangsawan. Langkah kaki pria tersebut terhenti di salah satu pintu apartemen paling ujung. Alis pria itu terangkat kala mendengar desahan dari balik pintu, tangannya bergerak memutar kenop pintu dan saat pintu kayu itu berhasil dibuka namapklah dua mahluk berbeda gender menatap tamu tak di undangnya dengan tubuh yang masih menyatu. Dengan rasa malu, sang perempuan segera mengenakan bajunya dan memilih untuk kabur dari apartemen yang seharusnya menjadi surganya.

"Kau mengacauku lagi teme." Tidak menggubris omongan pria berambut kuning tersebut, pria dengan mata setajam elang itu memilih untuk mendudukan pantatnya di sofa tempat bercinta dua orang sebelumnya. Ia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, sedangkan pria dengan mata biru laut itu memilih meninggalkan temannya dan menghabiskan hasratnya di kamar mandi. Umpatan demi umpatan selalu keluar dari mulut seorang Namikaze Naruto. Sudah yang ke 3 kalinya dalam seminggu, percintaannya dengan wanita-wanita malam selalu terganggu oleh sahabatnya. Sebenarnya Naruto tidak keberatan akan datangnya sang sahabat, namun yang menjadi masalah adalah, ketika sang sahabat datang di saat waktu yang tidak tepat.

Naruto keluar dari dalam kamar mandi dan mengenakan boxernya. Ia tahu persis bagaiman keadaan sahabatnya. Dia selalu terlihat marah jika pulang dari bar di sebrang kampusnya. Ia mendatangi sahabatnya dengan helaan napas yang dalam.

"Kau ke bar lagi?" mata biru lautnya mengamati sang sahabat dengan pandangan sendu. Beberapa detik tak kunjung ada jawaban dari sang sahabat. Dan sebenarnya tanpa bertanyapun Naruto sudah tahu bahwa sahabatnya sepulang dari sana.

"Uchiha Sasuke dengarkan aku." Dan itu mampu membuat pemilik nama menatap dalam sang sahabat. Jika Naruto telah menggunakan nama lengkapnya itu berarti dia tengah serius.

"Aku sudah muak melihatmu marah-marah, sedih dan kecewa. Kau hanya punya dua pilihan kawan. Kau pergi darinya atau kau datang padanya, dan membawanya untuk kau jadikan milikmu satu-satunya."

Tuan muda Uchiha itu mengusap wajahnya, ia tidak sanggup untuk pergi darinya. Tapi jika harus datang padanya, resikonya terlalu berbaha untuknya.

"Kau harus menemukan jawabannya. Kau mencintainya kan?"

The Other Side

Sasuke Pov

Aku terbangun saat phoncellku berbunyi, sudah pagi ya? Aku mengedarkan pandanganku. Tepat didepan mataku Naruto mendengur dengan sangat keras, bahkan air liurnya menetes di sudut bibirnya. Jorok. Aku teringat kembali akan perkataan Naruto tadi malam. Aku memang harus memilih. Aku tidak bisa jika hanya berdiam diri saja, aku harus segera bertindak. Aku sudah mengobrolkan hal ini bersama manusia ramen ini semalaman, dan pada akhirnya aku memilih untuk pergi darinya. Ini terlalu berbahaya untuk aku jalani jika aku menjadikannya satu-satunya wanitaku. Pertama, aku harus menyingkirkan orang-orang yang menaunginya, sebenarnya tidak ada masalah dengan mereka. Yang menjadi masalah terbesarnya adalah keluargaku sendiri. Membayangkannya saja sudah membuatku pusing, bagaimana jika hal itu terjadi? Aku akan senang hati masuk Rumah Sakit Jiwa. Berlebihan.

Alaram di phoncellku kembali berbunyi, dengan kesal aku mematikan benda canggih itu, namun sebelum layar itu benar-benar redup aku membulatkan mataku. 08.20. shit. Aku terlambat. Tanpa membuang waktu lagi, aku bergegas meninggalkan Naruto. aku tahu dia akan marah jika aku meninggalkannya, tapi nyawaku lebih penting saat ini. Dosen dengan payudara bersar akan menjadikanku santapaannya jika aku terlambat 1 detik saja. Dan itu membuatku merinding.

Tidak cukup lama aku membersihkan diri, dan aku berharap bau parfumku mampu mengusir bau badanku untuk satu hari full ini di dalam kampus. Oh miris sekali nasibmu Uchiha Sasuke.

Sebelum pergi aku meninggalkan sebuah note untuk manusia yang masih tersisa di dalam kamarnya, aku tidak akan lupa bagaimana caranya berterima kasih.

Tiba di Kampus dengan tepat waktu saja sudah merupakan sebuah keajaiban, terlebih di mata kuliah Tsunade, aku tidak mau dihajar oleh payudara bersilicon itu. Helaan napas kelegaan terdengar jelas di samping tubuhku yang sedang berjongkok. Tunggu dulu! Bukankah seharusnya aku yang merasa lega? Apa ada seseorang yang terlambat juga di kelas Tsunade? Sontak aku memalingkan wajahku dan aku mendapati wanita itu dengan senyum di wajahnya. Setetes keringat membasahi pelipisnya. Dan itu membuatnya errrr.. argghh sudahlah aku bisa berfantasi liar nanti setelah usai kelasnya Tsunade.

Aku kembali menegakkan badanku, dan berjalan mendahului wanita berambut pink panjang itu. Aku tidak tahu dia berada di kelas yang sama denganku. Aku hanya tahu jika kami berada di Universitas yang sama. Dan sepertinya aku akan dengan sangat sulit untuk pergi darinya, artinya obrolanku semalam suntuk dengan baka-Dobe sia-sia. Damn.

Kelas Tsunade dimulai dengan sebuah keheningan yang mematikan. Bagaimana bisa orang seperti Tsunade itu di takuti para mahasiswa? Mahasiswa yang di sebut namanya bisa saja jantungan jika Tsunade mengabsen satu-persatu mahasiswanya dengan pandangan membunuh. Diam-diam aku bersyukur karena sahabat pirangku tidak berada dalam satu kelas yang sama denganku.

"Sebagi tugas, kalian akan ku kelompokan. Satu kelompok terdiri dari 2 orang. Yang pertama, Suigetsu bersama Karin, kedua Uchiha Sasuke bersama Haruno Sakura, yang ketiga..." aku tidak mendengarkan setelah wanita sexy itu menyebutkan namaku dan nama wanita itu. Yah Haruno Sakura. Wanita yang bisa membuatku uring-uringan selama 2 atau 3 minggu terakhir ini. Aku masih diam di tempat dudukku sampai aku merasakan seseorang menyentuh bahuku dengan jari telunjuknya yang lentik, dan itu refleks membuatku menoleh kebelakang.

"Uchiha, Mohon bantuannya." ia tersenyum.

"Hn." Aku menjawab dengan gumanan tidak jelas milikku. Bahkan di depannya saja sudah membuatku tidak bisa berkutik, apa lagi harus berhadapan dengannya selama mengerjakan tugas dengannya? aku yakin tugas yang diberikan oleh wanita berdada besar itu tidak lah sebentar. Naruto apa yang harus kulakukan?

Kelas Tsunade berakhir dengan teriakan dari mahasiswa yang telah menanti-nanti berakhirnya jam. Dan itu cukup membuat telingaku sakit. Aku mengemas buku-buku milikku kedalam tasku dan bangkit berdiri, sebelum aku melangkah jauh seseorang membuatku berhenti.

"Uchiha, kau jangan pulang dulu. Kita harus mendiskusikannya terlebih dahulu. Satu minggu bukanlah waktu yang lama kau tahu?" aku baru tahu dia sangatlah cerewet, berbeda sekali jika bersama lelaki berambut merah, yang sialnya aku tidak tahu siapa lelaki tersebut.

Karena tidak mendapat jawaban apapun dariku, ia mengeretku menuju suatu tempat,dan tempat itu adalah perpustakaan. Padahal aku sangat menghindari tempat ini, apakah tidak ada tempat lain selain disini? Aku duduk di ujung dekat dengan cendela, aku sudah tidak tahu kemana wanita itu pergi. Mungkin mencari buku sebagai referensi. Apakah membutuhkan waktu selama ini hanya untuk mencari sebuah buku untuk dijadikan referensi? Bosan menunggunya akupun memilih menelusuri puluhan rak buku untuk mencari wanita pink tersebut. Akhirnya aku menemukan wanita itu tengah meraih-raih sebuah buku yang letaknya di rak paling atas. Seharusnya dia memanggilku untuk mendapatkan sebuah bantuan dari ku. Aku memutar bolamataku dan mendekatinya.

"Seharusnya kau memanggilku." Tanganku bergerak mengambil buku yang dimaksud wanita ini, dan wanita ini berbalik sehingga posisinya berhadapan denganku.

"Maafkan aku Uchiha, aku tidak mau merepotkanmu." Aku menyerahkan buku itu padanya dan dia menerimanya dengan sebuah kata Terima kasih

"Dan kau malah membuatku bosan menunggu!" tanganku bertumpu pada rak buku di belakangnya. Otomatis itu membuatnya terkurung. Ia menundukan wajahnya saat aku mendekatkan wajahku.

"Maafkan aku, Uchiha." Ucapnya lirih yang bahkan nyaris tidak terdengar olehku. Aku menghelanapas dan menjauhkan diri darinya. Sepertinya aku memang tidak bisa menjauh darinya dan aku mau tidak mau mendengarkan omelan dari kawan baikku lagi, dan lagi mungkin aku akan mengganggunya bermain dengan para jalangnya. Pernah sekali ah bahkan 3 kali aku bermain dengan para wanita malam, tapi itu semua sama sekali tidak pernah memuaskanku, dalam artian yang sebenarnya. Ah tidak. Mereka hanya memuaskan napsuku saja, bukan secara batiniah. Aku selalu membayangkan wajah wanita yang mengekoriku saat bercinta dengan para wanita malam. Oh Kami-sama aku akan benar-benar gila.

"Sebaiknya, besok saja kita mendiskusikannya." Ujarku pada akhirnya. Dengan otakku yang encer ini, tugas sesulit apapun juga akan terselesaikan dengan cepat. Bahkan aku bisa menyelesaikan tuga itu sendiri.

"Jangan pernah berpikir bahwa kau akan menyelesaikannya sendiri Uchiha. Aku tidak mau makan Nilai buta," ujarnya melengos meninggalkan aku dengan wajah bingungku. Makan Nilai buta? Aku baru mendengarnya. Wanita ini berbeda dengan yang lainnya. Saat wanita-wanita mendatangiku dengan maksud mendapatkan Nilai bagus tanpa berpikir, dia malah bersusah payah untuk mendapatkan bagiannya sendiri. Menarik. Dan Naruto maafkan aku karena omongan kita tadi malam sepertinya akan sia-sia begitu saja. Aku akan dengan sangat senang hati mendapat cercaan bahkan umpatan darimu.

Sasuke End Pov

Sakura Pov

Uchiha Sasuke? Nama yang tidak asing bagiku. Para perempuan sangat tergila-gila dengan nama itu, aku tidak tahu sebenarnya apa yang menjadi dayatarik orang bernama Uchiha Sasuke tersebut, yang kutahu dia adalah teman di kelas Tsunade-sensei. Yah hanya sekedar itu. Tidak lebih. Dia begitu pendiam, wajahnya tampan tapi aku rasa dia sedikit arogan, ralat bukan sedikit tapi memang arogan. Terbukti saat tadi aku memintanya untuk mendiskusikan tugas bersama, wajahnya mengatakan bahwa Aku-bisa-mengerjakan-tugas-ini-sendiri. Hah dia pikir dia siapa? Apa otaknya sepandai itu? Apa otaknya mampu mengalahkan Nara Shikamaru dari jurusan hukum yang terkenal karena IQ nya? Hah. Orang sepertinya harus ku beri pelajaran.

Aku berjalan menaiki anak tangga menuju kamar kecilku, aku memang tidak seperti orang pada umumnya. Kehidupan ku berantakan, sangat berantakan. Bagaimana bisa seberantakan ini? Ini semula berawal saat usiaku menginjak 16 tahun, tepat setelah ayah angkatku meninggal akibat menolongku yang terperosok kedalam jurang, aku mempunyai kakak angkat, anak kandung dari ayah angkatku. Ia menjadi peminum, bahkan dia yang mengambil keperawananku. Aku pikir ia adalah sosok kakak yang baik untukku tapi nyatanya dia membenciku. Aku dipaksa melakukan ini dan itu, jika aku menolak tubuku akan hancur. Pernah sekali aku menolak berhubungan badan dengannya, dan hasilnya aku mendapat memar-memar di sekujur tubuhku, bukan hanya itu, ia selalu melakukanya dengan kasar. Aku takut sangat takut.

Membuang rasa perihku, aku bergegas mengganti pakaianku dan berjalan keluar, aku bekerja di salah satu klub malam, kenapa aku tidak bekerja di toko atau apapun itu jawabannya sangat mudah. Karena gaji yang diberikan sangatlah besar. Aku harus membiayi kuliahku, dan aku juga harus membiayai kakak angkatku. Dia tidak bisa meninggalkan hidup mewahnya. Sebaiknya aku segera berangkat, jika tidak uang gajiku akan dipotong, dan aku tidak mau hal itu terjadi. Apalagi sebentar lagi UTS akan segera berlangsung, dan itu memakan biaya yang tidak sedikit. Aku masuk Universitas Tokyo dengan kemampuanku. Aku cukup berterima kasih pada Kami-Sama yang memberiku otak encer. Yah walau tidak sepintar Nara Shikamaru. Kebanyakan orang masuk Universitas itu menggunakan uang dan marga mereka. Aku tidak heran Universitas Tokyo sangatlah ternama, secara Universitas itu di bawah pimpinan langsung oleh Senju Hasirama. Dia adalah seorang yang berperan penting dalam kehidupan ekonomi dan pendidikan. Yah samapi disini saja aku bercerita mengenai Tuan Senju, dan selamat Datang di kehidupan malamku.

TBC

Kyori back again...* gak ada yang nyariin :v

Yahalooo... ada yang rindu dengan karya saya? Ini saya menyeret karya saya kembali. Hehe

Silahkan di repiu. Tapi repiunya yang membangun ya :3 aligato reader

Salam Cinta

kyori