Duo GGS (Ganteng Ganteng Sadis)

Dua orang kakak beradik ini sangatlah terkenal. Sama-sama tampan, pintar, hebat, mempesona dan sadis. Terkusus untuk sang adik yang jahil. Bagaimana kisah dan konflik keseharian mereka?.

Disclaimer : kuroko no basuke tetap milik fujimaki- sensei begitu juga dengan assasination classroom tetap milik matsui-sensei. Saya Cuma minjem chara2nya buat di jadikan pelampiasan imajinasi :v

Warning : OOC , bahasa kacau, typo, shounen-ai dan saudara-saudaranya.

Selamat membaca :v /


Mansion besar nan mewah itu terlalu luas untuk ditinggali, namun bagi kedua anak itu merupakan tempat bermain yang sempit. Siapa lagi kalau bukan kakak beradik berambut merah yang satu ini, Akashi Seijuro dan Akashi Karma.

Disuatu hari kala sore telah tiba, dari dalam mansion itu samar-samar terdengar suara langkah kaki kecil yang berlari. Semakin lama suaranya semakin jelas hingga dapat didengar dari pintu masuk.

"Kakak, aku mau keluar sebentar!" seru karma sambil berlari menuju pekarangan dimana sang sopir telah menunggu dengan sebuah mobil yang siap dibawa kemana saja. Namun belum sempat ia membuka pintu depan, kerah bajunya ditarik oleh seseorang dari belakang hingga gerakannya tertahan.

"Kau mau kemana Karma-ku?" Tanya akashi menyeringai, karma menoleh dengan muka malas menatap kakaknya.

"Aku ingin membeli Susu Strawberry limited edition di Supermarket!"

"Tidak boleh, Jangan keluar sendirian"

"Jika kau menghalangiku saat ini, maka jangan salahkan aku bila pulang larut karena dapat antrian paling belakang!" kilah karma dengan muka yang cemberut, pipinya yang tembem kini menggembung kesal.

"Kalau begitu biar kuantarkan"kata Akashi lalu mengamit tangan karma berjalan keluar.

"Tapi aku sudah besar! Aku bisa sendiri kok! Aku tak mau merepotkanmu"

"Tapi aku yang bertanggung jawab atas keselamatan adikku, dan jangan berpikir bahwa ini merepotkanku"

"Hee... jadi kini kau jadi kakak yang baik eh?" ledek karma sambil mengeringai setan, menggoda sang kakak.

"Bukan kali ini, tapi sejak kau lahir sampai kau tak menganggapku kakak lagi. Aku akan sekuat tenaga menjadi kakak terbaik bagimu, itulah janjiku" Skak mat! Kini justru si kecil karma lah yang berbusling ria. Perlahan dia mengeratkan genggaman tangannya pada tangan sang kakak hingga masuk ke mobil dan melaju menuju pusat Perbelanjaan.

"Janji ya" kata karma mendongak menatap Akashi, jari kelingking mungilpun tersodor di hadapan sang kakak. Wajah karma yang masih bersemu merah, matanya yang berkaca-kaca dan ekspresi memelasnya yang menggemaskan membuat si sulung Akashi tersenyum.

"Janji" janji kelingking tercipta diantara keduanya. Pak sopir yang diam-diam menyaksikannya dari spion itu menangis karena terharu akan sikap manis kakak beradik yang selama ini ia kira monster dan setan.

"Jika bapak berani mengintip-ngintip seperti itu berarti pak sopir siap kucongkel matanya ya?" Akashi mengangkat guntingnya ke arah pak sopir.

"Atau Pak sopir merasa penasaran dengan Rasa wasabi saat dioles ke mata?" Karma menyeringai jahil sambil menunjukkan sebungkus pasta wasabi.

"T-Tidak Tuan Muda Akashi dan Tuan Muda Karma, saya minta maaf" sang sopir sadar bahwa ia harus meralat dugaannya, Monster tetaplah monster dan Setan tetaplah setan.


Benar dugaan karma, mereka tidak bisa tiba tepat waktu untuk membeli susu Strawberri Organik(?) yang Limited Edition itu. Antrian sudah mengular panjang, Karma menarik tangan Akashi untuk berlari segera mengantre.

"Huft, aku benci mengantre. Apalagi jika antriannya sepanjang ini!" Karma menghentak-hentakkan kakinya kesal, aksinya yang menggemaskan menarik perhatian banyak orang termasuk para pengantre lainnya.'Imutnya' begitu pikir hampir semua orang yang melihatnya.

"Jika kau benci seperti ini, kenapa kau harus beli sendiri? Kau kan bisa menyuruh pelayan untuk membelikannya" Akashi berkata sambil menepuk-nepuk punggung Karma, berusaha menenangkan.

"Aku ingin mendapatkan kepuasan tersendiri saat bisa membelinya dengan usahaku!" Karma mengepalkan tangannya ke udara, sedangkan matanya berbinar penuh semangat. Akashi hanya tersenyum kalem saat mengelus-elus kepala adiknya yang menggemaskan. Orang-orang yang menyaksikan itu hanya bisa mematung terpesona oleh pemandangan manis overload yang mereka lihat.

"Dik, kalian duluan saja" Kata seorang gadis remaja yang mengantri didepan karma, ia menyingkir memberi jalan begitu pula orang-orang yang mengantre didepannya. Karma menyikut kakaknya, akashi lalu mengangguk paham.

"Trimakasih" kata keduanya kompak dengan senyuman, lalu segera menuju stand penjual susu kotak. Orang-orang langsung mimisan melihatnya, seketika stok tissue di supermarket itu berkurang drastis, dokter didatangkan dan tukang bersih-bersih kerepotan.

"Susu strawberry organik 4" kata karma, memang setiap pembeli hanya dibatasi maksimal 4 kotak setiap pembelian.

"Aku juga 4" sahut akashi. Wanita yang melayani akashi dan karma segera menyerahkan 2 plastik berisi pesanan mereka. Akashi dan karma menyerahkan beberapa lembar uang untuk membayar.

"Kenapa kalian belanja sendiri? Mamanya kemana?" Tanya wanita itu penasaran sekaligus khawatir melihat dua orang anak kecil pergi sendirian di kala petang. Jika ada penculik, pedofil atau tante-tante girang menculik mereka bagaimana? Mereka berdua kan punya penampilan dan tampang yang oke.

"Kata papa, Mama selalu mengawasi kami dari surga" Jawab Karma dengan polosnya, seketika hati orang-orang yang mendengarnya mencelos. Si penanya kini hanya diam sementara pipinya dibanjiri air mata haru. Siapa sih yang tidak trenyuh melihat dua orang anak manis yang masih kecil ternyata sudah kehilangan sosok ibu?


"Ught..." Rintih karma yang berjalan sementara badannya terhuyung-huyung saat membawa dua kantong plastik berisi berkotak-kota susu menuju pintu keluar.

"Berat ya? Sini aku bawakan" Tawaran Akashi ditolak karma dengan sebuah gelengan.

"Aku bisa, aku kan cowok kuat. Lagipula ini kan bonus dari bibi itu, aku tak menyangka kita dapat bonus 10 kotak susu gratis. Aku senang!" kata karma dengan nada riang.

"Baiklah, tapi jika nanti keberatan bilang ya. Nanti gantian aku yang membawanya"

"Siap!" Sahut Karma sigap, Akashi paham. Se-setan-setannya sang adik, baginya ia adalah malaikat mungil nan manis bila kau mengenalnya lebih dekat. Tentu bila orang itu bermental kuat dan rela sedikit masokis untuk menghadapinya.


"Kakak, ayo dimakan. Aku membuat ini bersama si bibi koki khusus untuk kakak. Ini ungkapan rasa trimakasihku karena sudah menemaniku berbelanja" Kata karma tersenyum manis.

Akashi hanya menatap semua menu yang terhampar di depannya, kenapa semua serba Strawberry dan berwarna pink?. Jika jus dan puding itu biasa, namun jika sampai Nasi warna pink, Tempura Strawberry, dan salad strawberry, Apa-apan ini?. Apa jangan-jangan karena campur tangan karma beserta berkotak-kotak susu strawberry yang tadi mereka beli?

"Aku juga buat sup tofu kesukaan kakak lho, silahkan dimakan" Akahi menatap horor pada semangkuk sup yang potongan tofu beserta strawberry menyembul dari kuahnya yang terbuat dari susu strawberry. Akashi tak tahu ini murni rasa jahil adiknya atau apa, yang pasti ia tahu bagaimana sengsaranya nanti saat menyantapnya.

TBC

Uwah apalah ini apalah, apa tertalu manis? Terlalu banyak Strawberry disana-sini? Terlalu? Diabetes deh saya XD

Ya apapun itu semoga menghibur dan kalian suka.. :V /

#KibarkanBenderaAkaKaru /plaks/