Pemandangan yang benar-benar tidak beradab! Nafasku sesak, wajahku memanas menahan emosi, mataku berkaca-kaca. Kai... Sedang berpelukan dengan Soyou. Tak hanya berpelukan, hampir... Hampir berciuman. Tubuhku membeku, tak dapat menggerakkan diriku.

"Kyungsoo-ah!" dengan cepat aku memalingkan muka ke arah pintu. Ku lihat Sehun tersenyum cerah sambil menatapku."Se-Sehun" aku menatap Sehun. Senyum Sehun perlahan memudar melihat mataku yang berkaca-kaca. Ia menatap kelas itu sekilas dan segera mengubah raut wajahnya. Ia segera berjalan kearahku dan menarik pergelangan tanganku, menarikku pergi dari kelas ini. Dan aku bersyukur akannya.

CHAP 4: FIRE

PAIRING: KAISOO / SESOO / CHANBAEK

Cast:

Do Kyungsoo

Kim Jongin

Oh Sehun,

Park Chanyeol
Byun Baekhyun

and others.

KYUNGSOO POV

.

.

Aku menaiki anak tangga dengan terburu-buru. Pergelangan tanganku masih saja digenggam erat oleh namja ini. Dan aku tidak tahu kemana namja ini akan membawaku.

'CEKLEK' namja ini mendorong pintu yang ku yakini adalah pintu Rooftop.

Ia semakin mengeratkan genggamannya. "S-Sehun-ssi, ini sakit" lirihku. Namja ini menatapku lalu melepaskan genggamannya. "Oh, mian. Apakah sakit?" ujarnya sambil mengelus bekas genggamannya yang sudah memerah sekarang. "Ya Tuhan! Pasti aku menggenggammu terlalu erat. Sampai-sampai berbekas begini. Maafkan aku ne? Aku hanya terlalu kalut melihatmu menangi- AISH! NAMJA ITU TIDAK TAHU TEMPAT! TIDAK TAHU DIRI! TIDAK PUNYA PERASAAN! BRENGSEK!"

Aku hanya menatap wajahnya yang cepat sekali berubah ekspresi. Dari ekspresi khawatir, menyesal, sampai mengamuk seperti ini. Mungkin aku harus menyangkal issue 'Oh Sehun sering mencuci mukanya menggunakan lem *HU yang membuat wajahnya selalu datar'.

"Maafkan aku ya..." pintanya lagi. Aku tersenyum kecil dan mengangguk. "Bagaimana kalau kita duduk?" ia menarikku duduk dan bersender di dinding. Aku duduk disampingnya dan memposisikan tubuhku disampingnya.

Cukup lama hening menguasai, hingga aku memulai pembicaraan. "Sehun-ssi, tadi ke kelasku ada keperluan apa?" ia terkekeh pelan. "Kenapa? Apa ada yang lucu?" ia mengusak rambutku lembut. "Hei, aku memang Ketua OSIS, tapi tidak usah bersikap formal kepadaku Kyungsoo-ah". Aku mengangguk pelan sembari menghapus sisa air mataku.

"Um... Soal keperluanku ke kelasmu sebetulnya tidak ada sih" aku mengerutkan dahiku. "Sebetulnya ada, tapi tidak terlalu penting" aku semakin bingung dibuatnya. "Jadi kau sedang tidak ada kerjaan makanya ke kelasku?" ucapku. Ia terkekeh

"Sebetulnya penting, tapi tidak ada hubungannya dengan OSIS"

"Tadi katanya tidak penting, lalu kau bilang itu penting. Yang bener yang mana?" tanyaku sambil mempoutkan bibirku.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu"

"Oh... Ada apa?"

"Aku menyukaimu" aku membelalakkan mataku tidak percaya.

"E-eh, bukan seperti itu. A-aku fans mu" katanya.

"Fans? Memangnya aku pernah jadi artis?" ucapku polos.

"Bukan jadi artis sih, tapi aku pernah... Ani. Aku selalu melihatmu bernyanyi di ruang musik jam 4 sore di ruang musik. Aku mengagumimu. Suaramu membuat rasa letihku menghilang. Lalu aku punya ide untuk mengundangmu di acara radio sekolah" ucapnya bersemangat. "Radio sekolah?" tanyaku. Ia mengangguk antusias

"Yup! OSIS akan menyelenggarakan event selama musim dingin. Kau tahu kan, kalau musim dingin pasti bawaannya mau tidur. Makanya tiap istirahat kita akan memutarkan lagu-lagu yang memeriahkan suasana. Biar gak ngantuk. Dan tiap hari kita akan mengundang satu murid yang kami pilih untuk menjadi tamu. Aku akan sangat senang bila kau yang jadi tamu di hari pertama. Mungkin kau bisa bernyanyi nanti dan seluruh penghuni sekolah ini mengetahui bakat terpendammu!" aku membulatkan mataku.

"YAK! JANGAN MELOTOT!" aku kaget mendengar Sehun berteriak di depan wajahku. "Kenapa?" tanyaku polos.

"NANTI MATAMU KELUAR!" Teriak Sehun. Aku mempotkan bibirku sambil menyilangkan tanganku di dada "Kau jahat!". Ia tertawa tebahak-bahak. Aku semakin memajukan bibirku melihatnya tertawa "Aku tau mataku besar! Tapi tidak usah kayak gitu dong!". Sehun terkekeh lalu mengusap rambutku "Tapi kau tetap cantik kok! Seperti Miranda Keer!". Aku memandang wajahnya yang sedang tersenyum lebar. Aku ikut tersenyum melihatnya.

"Soal tawaran itu... Akan kupikirkan" ia terkejut mendengar alasanku

"Kena-"

'KRIIINGGG!'

"Oh sudah bel, ayo ke kelas!" aku berdiri. Tiba-tiba Sehun menahan lenganku "Duduklah, aku sudah izin ke Kim Seonsae". "Bagaimana denganmu sendiri? Kau kan Ketua OSIS. Bila kau membolos sedikit bukankah tak baik?" tanyaku polos. "Hey. Kalau kau mau tau, absenku lebih banyak dibandingkan denganmu. Aku harus ikut olimpiade, kegiatan bakti sosial, dan kegiatan OSIS lainnya. Jadi aku banyak bolos" katanya santai.

"Kok nilaimu bisa bagus?"

"Karena aku belajar dirumah"

"Memangnya tidak susah belajar sendiri?"

"Susah sih, tapi aku punya kakak yang bisa mengajarkanku" aku hanya ber-oh ria.

"Hei... Sudahlah. Aku ingin bertanya kenapa kau ragu dengan tawaranku? Aku butuh kepastian! Suaramu bagus dan kau bertalenta. Dan kau dipilih langsung olehku, bukan anggota OSIS yang lain. Kau spesial Kyungsoo-ah" aku menunduk. "K-Kyungsoo? Wae? Kau kenapa? Apa aku terlalu memaksamu?" aku menggeleng pelan sambil sesenggukan. "Kenapa Kyung? Ceritakan padaku. Kau ada masalah apa?"

"Eomma dan Appa tidak memperbolehkanku bernyanyi Sehun-ah" Sehun membelalakkan matanya. "KAN MENYANYI ITU HAK SMEUA ORANG! KENAPA DILARANG-LARANG?! KAN SUARAMU BAGUS SOO!". Melihatnya seperti ini membuatku berfikir mungkin saja Sehun pernah jadi ketua dari organisasi ibu-ibu PKK. "Itulah yang membuatku tidak diperbolehkan bernyanyi" lirihku. Hening menyelimuti kami. Setelah aku menenangkan diriku sendiri, ia kembali bertanya.

"Maksudnya?" tanyanya.

" Bila aku bernyanyi, itu akan menambah motivasiku untuk menjadi penyanyi. Makanya orang tuaku melarang. Kalaupun ingin bernyanyi, aku tidak boleh ketahuan" ia hanya ber-oh ria.

"Tapi walaupun begitu aku mau kau bernyanyi di radio sekolah!" ucapnya paksa.

"Isshh... Jangan maksa dong!" protesku. Aku hendak berdiri, tetapi tangan Sehun menahanku. "Apa lag-"

"Aku tau apa yang kau rasakan Soo-ya" aku menatap mata Sehun. Terbesit pula kesedihan dimatanya. Mendengar hal tersebut, aku segera duduk lagi. "Aku tau perasaanmu. Perasaanmu saat impianmu ditolak mentah-mentah oleh keluarga" ucapnya datar.

"Memangnya kau mau jadi apa?" tanyaku. "Aku ingin menjadi aktor. Aku juga ingin menjadi seorang dancer. Tetapi langsung ditentang oleh orang tuaku" ia menghela nafasnya. Ia kembali tersenyum "Tapi aku masih menyalurkan minatku hingga saat ini. Kau tak perlu ragu untuk menerima tawaranku. Kau hanya menyalurkan minatmu kan? Lagipula orang tuamu tidak akan tau kau bernyanyi di sekolah," aku mengangguk.

"Baiklah, aku menerima tawaranmu. Kalau aku boleh tau, nanti aku bersama siapa?" tanyaku mulai antusias. "Hmmm... Kau sendiri yang jadi bintang tamunya" jawabnya. "Bukan itu. Siapa yang jadi penyiar radionya?" tanyaku lagi. "Oh! Aku penyiar radionya. Mencari tahu informasi tentang idol favorit adalah kegemaran para fans, hehe... " aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Kau ini benar-benar fans beratku ya?" selidikku.

"Iya! Aku benar-benar fans beratmu! Mungkin aku fanboy pertamamu!" katanya dengan mata yang berbinar-binar.

"Kekeke! Bila pembina OSIS melihat tingkahmu ini, mungkin saja kau sudah diturunkan dari dulu" kekehku.

"Tak mungkin. Karena aku selalu bersikap begini didepan pembina OSIS" aku membelalakkan mataku, tak percaya. Dan dibalas dengan cubitan dihidungku dari Sehun.

Aku menatap langit pagi yang benar-benar cerah berhiaskan awan-awan tipis. Andaikan aku bisa bebas, berbaring di padang rumput yang luas dengan pemandangan laut lepas. Ya, seperti mimpiku waktu itu yang sialnya dihancurkan oleh Kai. Cih, mengingat namja itu membuatku kesal setengah mati!

"Hei, bolehkah aku bertanya?" tanya Sehun. Kulihat ia juga sedang melakukan hal yang sama denganku. "Boleh saja" jawabku. "Eumm... Apakah kau dan Kai berpacaran?" aku tersedak ludahku sendiri. Apa? Aku dan Kai berpacaran? "Memangnya kenapa?" tanyaku lagi.

"Entahlah. Kalian terlihat dekat" HEOL! DEKAT APANYA!?

"Kalian sering bertengkar yang entah kenapa membuat kalian terlihat..."

"Mesra?" lanjutku. Sehun mengangguk.

"Haah... Entah apa yang membuat kau dan banyak orang diluar sana berfikir seperti itu. Tapi perlu kau garis bawahi, aku bukan pacarnya dan aku malas berdekatan dengannya karena dia itu..."

"Dapat membuat jantungmu berdetak sepuluh kali lebih cepat, membuatmu nyaman dan membuatmu patah hati dalam waktu yang bersamaan?"

Mati aku...

"Bukan! Maksudku bukan itu!"

"Matamu tak dapat berbohong Kyungsoo"

.

Matilah aku Season 2.

"Sebetulnya itu hanya dugaanku. Tetapi itu berhasil dibuktikan dengan reaksimu, khekhekhe..."

"Geeezzz... Lupakan dia. Aku malas mengungkitnya, tak penting" ujarku malas

"Ayolaaah! Aku selalu mendengarkan curhatan kakak perempuanku tentang mantan-mantan pacarnya dan memberikan beberapa nasihat dan trik yang yaah... terbilang mujur". Sekarang Sehun sudah mulai menyombongkan dirinya.

"Terserah lah. Pokoknya aku tidak akan membuka mulut!" setelah itu aku diam dan tidak berbicara sedikitpun. Aku hanya menatap kedepan melihat pagar di sisi rooftop.

.

.

"Baiklah! Jadilah pacarku!" aku menatap Sehun tidak percaya. Bahkan aku tak sadar mulutku terbuka lebar."Hehehe... Katanya gak mau buka mulut. Kok sekarang buka mulut? Bukanya lebar lagi!" aku menjitak kepalanya.

"YAK! SAKIT TAU!"

"BIARIN! Candaannya gak lucu!"

"Siapa yang bercanda" aku menatap Sehun tidak percaya.

"Aku serius. Aku ingin kau menjadi pacarku! Tapi tidak dalam konteks serius!" aku mulai pusing dengan kalimatnya. "Maksudmu apa? Tadi kau bilang kau serius, tapi tidak serius! Maksudnya apa?" tanyaku.

"Begini lho... Aku serius ingin menjadi pacarmu, tetapi hanya pacar bohongan saja! Jadi kita akan membuat Kai cemburu!" katanya sambil mencubit hidungku. "Ish! Kenapa sih kau suka mencubit hidungku? Lagipula rencana macam apa itu?" ujarku.

"Ya sudah kalau gak mau! Aku pergi ya! Daaaaahhh!" Ia meninggalkanku perlahan. Aku yakin dia akan berfikir bahwa aku akan mencegahnya pergi seperti di drama-drama Korea.

"Aku beneren pergi lho... Dadaaaahhhh!" ia sudah berada di depan pintu.

"Dadaah Do Kyungsoo..." ia membuka pintu dan masuk perlahan

"Aku pergi ya!" teriaknya dan menutup pintu secara perlahan.

"Haaahhh... Baiklah. Apa yang harus ku lakukan?" tanyaku.

"BRAAAAAAAKKKK" pintu dibanting begitu saja oleh si Ketua Osis yang aneh ini.

"Sudah kuduga kau akan berubah pikiran. Hohohoho" ujar Sehun sambil ketawa nista. Entah kenapa, melihat manusia yang satu ini ketawa jadi ikutan ketawa. Mungkin saja dia satu spesies dengan Chanyeol dan Baekhyun.

"Jadi apa rencananya?" tanyaku setelah lelah tertawa.

"Jadi begini..."

SKIP (Mueheheheh)

"Ruuunnn... Ruuuuunnnn" (BTS-Run Ballad Mix)

"Haloo?" orang macam apa yang menelefonku pagi-pagi begini?

"Eh, baru bangun kyung? CEPETEN MANDI!" segera ku lihat layar handphone ku. Tertera nama si penelefon yaitu 'Sehunnie".

"Iya iya! Aku mandi ya! Tungguin aja di depan ya! Oke? Bye!" aku langsung turun dari tempat tidur dan mandi.

.

.

"Kyung, kita udah mau sampe sekolah nih" Sehun sudah memberi tanda. Segera aku lingkarkan tanganku di pinggangnya. "Jangan ngebut-ngebut dong! Nanti rambutku berantakan!" protesku. "Gak apa-apa! Nanti kan kalau rambutnya berantakan bisa ngelakuin stage 2!"

.

Sesampainya di sekolah, seluruh mata memusatkan perhatiannya pada kami. Memang jadi canggung bila dilihat banyak orang, tetapi Sehun sudah mengajariku cara mengatasi gugup. Setelah motor Sehun diparkir, aku turun dari motor besar itu. Dan tak sengaja mataku menemukan Kai yang baru datang dengan mobilnya. Ia terlihat seperti orang stress, tiba-tiba pandangan kami bertemu. Tak lama, karena Sehun segera membukakan helm ku.

Benar saja, rambutku benar-benar berantakan. Inilah saatnya... Stage 2!

"Sehunniee... Rambutku berantakan!" rengekku. Sehun merapihkan rambutku dengan tangannya sambil tersenyum tampan dan... Aku tidak tahu reaksi Kai saat ini, tetapi aku tahu kalau siswa-siswi di sekitar kami heboh. Bahkan ada siswi yang berteriak dari lantai 3. Tentu nama yang terdengar hanya nama Sehun, karena dia popu,-

"KYUNGSOO APA YANG KAU LAKUKAN!?" seketika kerumunan ini pun diam. Aku yakin 100% itu suara Baekhyun. Dan... Benar saja. Baekhyun, seorang siswi gila yang dapat meredakan teriakkan masa dengan teriakannya yang membahana dari lantai 4. "KALIAN SEMUA BUBAR! BUBAAAARRRR!" teriak Baekhyun lagi. Aku hanya berdoa untuk keselamatan diriku dan Sehun. Tak lupa aku meminta umur yang panjang untuk orang tuaku, dan diberikan rezeki yang cukup sampai akhir hidup nanti (?).

"Ayo, kita masuk!" ajak Sehun.

"T-tapi.. Baekhyun?" jujur saja aku benar-benar takut dengan Baekhyun bila sedang marah.

Sehun mengedipkan matanya dan berkata "Tenang saja". Aku mengangguk pasrah.

"Oh ya!" tiba-tiba Sehun menghentikan langkahnya. "Ada apa?" tanyaku. Ia merogoh kantung celananya dan... "Wow! Gelangnya lucu!" pekikku. "Nih satu untukmu, satu untukku" ucapnya sembari menyerahkan dua gelang yang sama persis. "Gelang Couple ya?" tanyaku. Ia mengangguk dan memasangkan gelangku. "Waahh.. Cantiknya"

"Kau suka?" tanyanya.

"Benar-benar suka!" ucapku men-iyakan.

.

.

"Ahahah! Masa sih?! Ngak mungkin ah!"

"Mungkin lah! Tidak ada yang tidak mungkin tau!"

" Kalau tidak ada yang tidak mungkin, berarti ada kemungkinan bahwa sesuatu itu tidak mungkin kan?"

"Ahahahah! Bedtime Paradox ya?!"

"Iya! Aku liat dari instagram kemarin. Lucu-lucu! Tapi emang sih kalau di pikirin lagi malah bikin pusing"

"Ahahaha! Iya! Iya! Bener banget. Sampai gak bisa tidur mikirinnya"

"Namanya juga Bedtime Paradox. Ngomong-ngomong tadi kan kita ngomongin Nyan cat yang lewat dari kebunmu. Kok jadi ke Bedtime Paradox?"

"Hah... Gak tau lah, kita kalau ngomong emang sering ngelantur"

"Habisnya kamu pake acara bohong segala. Masa iya ada Nyan Cat di dunia nyata?"

"Mana aku bisa bohong ke kamu?"

"Sehuuuunn..." Sehun hanya tertawa melihatku. Entah tertawa akting atau benar-benar tertawa karena aktingku jelek.

Aku membuka lokerku dan mengambil beberapa buku dan Sehun masih terus membuat lelucon-lelucon yang benar-benar membuatku tertawa lepas.

"Lalu kau tahu? Kemarin sebelum ak,-"

"BRAAAAAKKKKK" aku yakin seseorang sedang menonjok (Bahasanya bener-bener gak enak) loker. Dan pelakunya ialah...

.

.

.

.

"Kai-ssi"

TBC

Hai maaf author udh meninggalkan cerita ini mungkin 1 tahun (mungkin). Hah... Jujur aja, sebenernya author dalam keadaan down hari ini karna banyak hal yang terjadi yang tidak perlu dijabarkan. Dan sebetulnya sangatlah banyak tugas yang harus author kerjakan tetapi belum tentu semuanya diperiksa sama guru (Curhat).

Dan mengenai KaiStal... Author jujur aja emang sakit hati karena dibohongin. Tetapi tetap dukung EXO dan f(x) ya. Jangan langsung mundur begitu news kayak gitu ada. Author mau kasih saran ini bagi yang masih sakit hati. Kalau gak mau dukung Kaistal dan sakit hati, dukung Kai aja (Ini authornya ngajak ribut ya?/ gak sih sebenernya). Jangan liat-liat Krystal dulu sementara. Nanti makin sakit hati (padahal ane Biasnya Krystal juga) tapi seriusan deh. Berhasil. Begitu juga yang gak rela Krys sama Kai, liatin Krystalnya aja!

Tapi kalau gak mau ikut ajaran (?) author juga gpp. Menerima dua-duanya lebih baik daripada cara aneh diatas.

Tapi serius deh, author jadi merasa bersalah ninggalin story ini lama banget. Sorry yaaaaa... Trus sekarang kalau ngeliet FF Kaisoo belakangan ini jadi sedikit... Makanya author bikin lagi I chap barunya. Dan untuk para author Kaisoo... Please... Pleeeaaseeee keep update your story...

BTW ARMY MANA SUARANYA?! AKU JUGA ARMY! FIREEE FIRREEE! (author dalam keadaan liar (?))

Semangat untuk para readers sekalian.

Don't forget to review! ^.^