First Love ( Early Marriage )

17 tahun berlalu.

"Yunhoooooooo, Changwooooookkkk, Changmiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnn bangun cepat jika tidak Umma akan siram kalian!" kalian tau setiap pagi aku harus berteriak untuk membangunkan 3 pria tampan yang sulit sekali bangun. Aneh ya, Yunho sejak lulus dari Universitas dan bekerja di perusahaan Jihoon Appa, ia menjadi susah bangun pagi. Ini lagi 2 bujangan/? Ku yang emang susah bangun, Changwook memang tidak seberapa susah di bangunkan, tapi ya salam Changmin menuruni sifat kebo ku kali ya.

Okelah aku kini berdiri di depan kasur dengan 3 orang yang masih lelap dalam tidurnya, jangan kaget, Changwook dan Changmin memang sering datang ke kamar kami jika ingin tidur bersama kami dan bermanja-manja, sudah besar tapi masih seperti bocah.

Sreetttt

Aku pun menarik selimut yang menutupi tubuh ketiga orang yang kusayang tersebut, tapi kalau sedang seperti ini ogah sayang-sayang juga.

"uuunnggg, jangan ganggu tidurku!" ujar Changwook dengan mata masih terpejam, ini anak bener-bener mau aku siram kali ya, pake air got sekalian.

"Changwook bangun! Jika tidak, semua alat lukismu Umma buang." Seketika Changwook pun terbangun terkejut, berhasil kan? Aku hanya tersenyum sinis menatapnya.

"Jika sampai Umma lakukan itu, aku akan mogok makan!"

"Duh-duh beraninya mengancam Umma. Cepat bangun! Mandi!"

"Ck! Iya." Changwook pun beranjak dari tempat tidur, ia keluar kamarku dan kembali ke kamarnya untuk mandi, tinggal 2 yang harus aku yang lebih mudah, Changmin agak sulit pasti banyak membuang waktu.

"Yun bangun!" aku menarik-narik lengan kekar Yunho, aduh ini orang makin tua makin errhh aja sih, jadi pengen tiduran di lengannya. Please jangan tergoda Joongie!

"Yun bangun, bangun jika tidak aku akan pergi meninggalkanmu!" tak lama kemudian mata musang itu pun terbuka, tatapannya sudah sangat menyeramkan, wah ngamuk ni kayaknya.

"Jangan bicara yang tidak-tidak." Aku hanya meneguk salivaku menahan takut, kan bangunin Yunho mah nyeremin. Yunho sudah beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi, dan kini giliran magnae Jung.

"Changmin bangun!" ujarku tepat di telinganya.

"Unngggg!"

"Bangun!"

"Nanti!" hah?! Ini anak mata masih merem sempet-sempetnya jawab.

"Sekarang! Jika tidak PSPmu dan komikmu Umma bakar!"

"Bakar saja, aku tinggal beli lagi." Checkmate, ini anak ada saja jawabannya ya.

"yak! Yasudah ini sudah jam 8 Min, kau telat! Aduh bagaimana ini."

"nnggg, aku bukan Umma yang mudah dibodohi." Wuuutttt? Ini anak benar-benar mau aku jitak ya.

"Baiklah, bangun atau Umma cium kau." Mata Changmin membulat sempurna, ia pun terkejut dan segera duduk.

"Please Umma jangan curi ciumanku!" Aku hanya terkekeh melihat anak bungsuku kini, aduh manisnya.

"Makanya cepat bangun!"

"Minnie masih ngantuk Umma." Aku mengusap lembut wajah tampan putra bungsuku.

"Cepat mandi, Umma sudah siapkan sarapan untuk kalian." Changmin pun segera semangat turun dari tempat tidur, berhasil kan. Aku tau kelemahan Suami dan kedua putraku. Yunho sangat takut kehilanganku, sebenarnya anak-anak pun sama, tapi mereka tau aku berbohong, Changwook sangat hobi melukis, ia tak rela jika alat-alatnya aku sentuh, karena terakhir kali aku menyentuhnya aku lupa meletakannya di mana dan akhirnya kuasnya terbuang. Sementara Changmin sangat sulit untuk ku tipu, tapi ia sangat tidak suka dicium olehku, katanya "Minnie udah besar Umma, biarkan ciuman pertamaku dengan orang yang ku sayang." Duh pubernya anak gue –'. Satu lagi Changmin sangat hobi makan, ia sangat menyukai makananku, sejak kecil Changmin hanya mau apa saja dariku. Hari ini aku sengaja membangunkan mereka, padahal hari ini libur, tapi ya mau gimana lagi, hari ini ada Reuni dan perayaan jadinya gedung Sekolah. Sekolah itu pun menjadi sekolah Changwook dan Changmin. Mau tau sesuatu? Otak ku benar-benar tidak turun pada mereka, untuuunnnggg banget lah. Changwook dan Changmin sangat pintar, nilai mereka selalu seimbang, jadi guru-guru selalu menjadikan mereka Juara kelas bersama, keren kan? Anak siapa dulu dong.

Aku menyiapkan pakaian Yunho, setelah itu aku menuju kamar Changwook dan Changmin untuk menyiapkan pakaian mereka pula. Sungguh masih terasa olehku ini mimpi, benar-benar mimpi. Tinggal dan menjadi istri Yunho, dan memiliki kedua anak yang tampan.

.

.

Setelah semua siap, dan selesai sarapan, kami pun segera capcus ke Sekolah, ahh reunian ketemu temen-temen, pengen deh ke atap mengenang masa indah, waks. Aku duduk di bangku dekat pengemudi, Yunho yang membawa mobil, sementara si kembar duduk manis di belakang. Aku lirik Changwook sedang asik chat, sementara Changmin dengan earphone di telinganya dan mulut mengemut lollipop, sementara tangannya asik bermain PSP -_-. Usianya memang sama dengan Changwook, tapi memang dasar dia yang bungsu, sifatnya seenaknya saja, tidak ada dewasanya.

Tak lama kami sudah sampai di Sekolah, aku lihat Jihoon Appa dan Taehee Umma sudah ada di sana, sebenarnya orangtuaku di Undang, tetapi Appa ada bisnis di Jepang, sementara Umma ikut menemani.

"Halmonii…." Changwook dan Changmin yang berlari menghampiri Taehee Umma, mereka memeluk wanita yang sudah nampak tua tersebut dan mengecup lembut wajah wanita tersebut.

"Changwook, Changmin. Halmoni rindu kalian."

"Kami juga." Aku dan Yunho tersenyum melihatnya, Jihoon Appa pun menghampiri mereka dan mengusap lembut kedua cucunya. Ahhhh bahagianya. Kami pun masuk ke tempat acara, sudah ada Siwon dan Kibum disana bersama Kyuhyun anak mereka, Seunghyun dan Jiyoung berserta anak mereka Ha neul (actor Kang Ha neul), Yoochun dan Junsu dengan anak mereka Injun, Haneul dan Injun beda 4 tahun dari Changwook dan Changmin.

"Changwook hyung. Hai Chwang." Ujar Kyuhyun menyapa kedua putraku, aku dan Yunho hanya memperhatikan mereka dari jauh, Kyuhyun tak pernah akur dengar Changmin.

"Ck! Usiaku dan Changwook hanya beda beberapa menit, kau memanggil Changwook dengan sebutan hyung tapi tidak padaku, aneh." Ketus Changmin, nah ini dia, sifak ketus Yunho nuruuuunnnnn banget.

"Terserah aku, kau tidak pantas aku panggil itu, kau itu menyebalkan Chwang!" mau tau mengapa Kyuhyun sangat tidak akur dengar Changmin? Changmin anak yang sangat usil, beberapa kali Kyuhyun jadi target pembullyannya, selain itu Changmin pernah tidak sengaja mengambil ciuman pertama Kyuhyun, anak itu, giliran aku cium dia menolak, padahal dia sendiripun sudah merasakan ciuman tanpa sengaja. Kyuhyun sangat begitu bawel di hadapan Changmin, aku tau dia menyukai Changmin, tapi emang dasar anakku itu KAGAK PEKA! Setiap Kyuhyun marah-marah Changmin selalu mengenakan Earphonenya.

"IIIIHHHHHHHHH CHWAAANGGGG! Kamu tuh nyebelin banget, tiang berjalan menyebalkan!" aku hanya tertawa melihatnya, Changwook hanya menjadi penonton saat Changmin dan Kyuhyun bertengkar. Tak berapa lama kemudian Haneul anak Seunghyun pun datang, kita lihat perubahan wajah Changwook, duuhhh anak gue pada lovey dovey.

"Hai hyung." Sapanya, Changwook tersenyum senang, Ha neul memang anak yang manis dan tenang, setipe dengan Changwook yang tenang.

"Haneul, hai aku kira kau tidak jadi datang."

"Appa dan Umma memaksa, lagi pula jika aku tidak datang aku tidak bisa bertemu Changwook hyung." Pipi Haneul memerah, sumpah deh aku ingin tertawa melihat tingkah anak-anak kami.

Plaaakkk

"Hai Joongie." Aku pun melirik siapa yang seenaknya memukulku, dan ternyata itu si rakus.

"Seunghyun! Bisa tidak, jangan memukul! Bodoh nanti aku!" pekikku, Yunho hanya menyenggolku dan menatapku tajam.

"Sakit Yunieeeee." Manjaku, Seunghyun hanya tertawa puas. Jiyoung pun hanya terkekeh melihat kami, beruntung sekali Seunghyun mendapatkan Jiyoung, ia bertubuh mungil dan cute, Haneul benar-benar mengikuti Jiyoung. YooSu dan Sibum kini menghampiri kami, akhirnya berkumpul aiihhh senangnya.

Acara berjalan dengan sukses, kami merasa terhibur dan senang. Yunho tiba-tiba menarikku, aku hanya mengikutinya, acara masih belum selesai padahal, tapi Yunho mengajakku meninggalkan tempat acara, ahh aku tau ini, kami menuju atap gedung.

Setibanya di atap, Yunho berbalik ke arahku, ia pun tersenyum, aduh boleh pingsan kagak ni :v.

"Ini tempat berati untuk kita Jae." Ujarnya, aku pun mengangguk.

"Iya, tempat ini pertama kalinya kau mentraktirku makan burger, ahaha. Di tempat ini aku tau siapa yang di jodohkan untukku Yun, eh taunya kamu, kan aku seneng banget. Terus tempat ini tempat biasa kita berdua." Aku pun tersenyum menatap sekitar, Yunho memelukku erat kini, ia mengecup keningku dengan sangat lembutnya.

"Aku sangat mencintaimu Jae." Duh ini tatapannya, pipiku sudah sangat merah ni.

"Aku juga mencintaimu Yun." Perlahan tapi pasti, Yunho pun mengecup bibirku. Kami pun hanyut dalam ciuman panas tersebut, biarinlah mumpung sepi, kalau di rumah susah, Changwook dan Changmin selalu mengganggu.

.

.

Setelah acara selesai kami pun segera pulang, hari yang cukup menyenangkan, aku melirik Changwook yang terus tersenyum dengan ponselnya sedari tadi, sementara Changmin, tumben dia tidak bermain PSPnya?

"Kau sedang Chat dengan siapa Changwook sayang?" tanyaku, Yunho melirik sekilas, ia pun tersenyum.

"Sepertinya kita akan berbesan dengan Seunghyun, ahahaha." Ujar Yunho, Changwook hanya melirik kami sekilas.

"Haneul itu anak yang sangat manis." Kannn dia memuji Haneul lagi, aku rasa omongan Yunho akan terjadi, kini aku melirik Changmin yang lesu.

"Minnie kenapa hn?" tanyaku, Yunho dan Changwook pun melirik Changmin.

"Tidak apa Umma."

"Lapar?" tanya Changwook

"Tidak hyung, masih terfikir ucapan Kyunie tadi." Hayoloh! Aku jadi kepo ni.

"Kyunie bicara apa?" tanyaku penasaran

"Umma ini urusan anak muda, jangan ikut-ikut." Ujar Changmin kurang di ajar -_-

"Yak! Aku Ummamu, aku berhak tau!"

"kepo!" ujar Changwook dan Changmin bersamaan, dasar anak-anak nakal -_-

"Cepat katakan! Atau jatah makan malam kalian tidak ada!" ancamku.

"Appaaaaa." Ck! Kan mereka malah merengek minta bantuan pada Yunho, ga asik ni, 3 lawan 1 mulu masa.

"Jangan begitu Jae." Kan Yunho lagi-lagi membelanya.

"Oke aku di serang pasukan Seme! Aku kalah!" ujarku dan kembali menghadap ke depan, Changwook dan Changmin hanya tertawa.

"Kyuhyun tidak sengaja mengungkapkan perasaannya bahwa dia mencintai Changmin, Umma, tapi sebelum Changmin berkata apapun, Kyuhyun pergi, dan sampai saat ini ponselnya tidak aktif." Jelas Changwook, oh jadi begitu. Dasar anak muda -_-

"Yasudah, besok ketemu kan di Sekolah, ajak dia bicara. Kau juga Min, Kyunie menyukaimu sejak lama, tapi kau tidak peka!" ujarku.

"Bukan tidak peka Umma, hanya saja bingung apa yang harus Minnie lakukan, kadang Kyunie marah-marah tidak jelas padaku, kan buat sakit telinga saja."

"Wajar, kau itu menyebalkan habisnya." Ujarku jujur kebangetan.

"Ck! Umma. Serius."

"Umma juga. Kyunie selalu mencari perhatianmu, tapi kau sendiri malah cuek, di cuekin itu ga enak tau. Jadi inget dulu, Umma udah senyum lebar, ajak makan bareng, eh di cuekin, malah dia bareng sama kakak kelasnya." Aku melirik Yunho kini, tapi wajahnya biasa saja, dih ga ada ekspresi masa.

"Kau itu berisik boo, baru saja kenal sudah sok manis. Telinga ku sakit mendengar bicaramu yang teriak-teriak." Ujar Yunho, Changwook dan Changmin terkekeh sambil menutup mulutnya. Lihat saja aku di bantai lagi woooyyyy. Plis deh.

"Uke dimana-mana berisik ya Appa." Ujar Changmin, aku hanya melirik Changmin dan Yunho sekilas.

"Tidak ah, Haneul dan Kibum Jumma tenang." Bantah Changwook

"Jelaslah, uke terberisik hanya di pegang oleh Umma kalian dan Junsu Jumma." Ujar Yunho, wah bener-bener ini mah.

"Yunie, Tidak ada jatah untukmu malam ini !"

"MWO!"

Ckkkiittttttttttttt

Bruuukkk

Yunho mengerem mendadak, untung aku pakai sabuk pengaman, aku lihat Si kembar pun nyaris terperosok ke depan. Yunho menatapku kini.

"Yun! Hati-hati, kalau ngerem mendadak kasih aba-aba dong. Changwook, Changmin kalian tidak apa-apa?"

"Ya Umma."

"Kau yang buat aku shock Jae. Ancaman mu tak ada yang lain apa?" Aku pun tersenyum penuh kemenangan kini.

"kenapa? Takut?"

"Baiklah. Aku cari yang bisa memuaskanku di tempat lain."

"YAAAKKK! JUNG YUNHO KAU MAU MATI?! ATAU MILIKMU AKU PANGKAS SAMPAI TIDAK ADA SISA!" aku berteriak, Yunho, Changwook, dan Changmin menutup rapat telinga mereka. Maaf pemirsahhhh, ini abisnya Yunho nyebelin bangetlah.

"Sakit telingaku Jae."

"habisnya itu karena mu!"

"Makanya jangan pernah mengancamku." Dih Yunho malah menampilkan smirknya kini. Mobil pun kembali melaju. Ini lah hari-hari kami, Keluarga kecil aku dan Yunho dan Si kembar. Aku merasa sangat bahagia, punya suami dan anak-anak yang sangat menyayangiku pada dasarnya walaupun aku menjadi target pembullyan dalam rumah. Puji Syukur untuk semuanya. Kisah cintaku dan Yunho memang sangat cepat dan kilat, tapi kebahagian kami aku harap tetap dan abadi, sampai aku tua nanti.

"Yun, aku mencintaimu." Ujarku, Yunho melirikku dan tersenyum, tangan satunya menggenggam erat tanganku.

"Aku lebih mencintaimu Jae." Sekali lagi aku tersenyum bahagia.

"Kami juga mencintai Umma." Changwook dan Changmin pun memelukku sebisa mereka dari bangku belakang. Terima kasih Tuhan. Ini sungguh manis untuk hidupku.

END

Fuuiihhh kelar juga.

Makasih yang udah respon FF ga jelas aku.

Oiya ada yang nanya Changwook itu siapa?

Nama aslinya Ji Changwook, dia itu actor, wajahnya nyaris mirip Changmin, dan agak ke Jaejoong juga. Coba aja cari di embah gugel. Terus aku sengaja pasangin sama kang Haneul soalnya mereka pernah Kissing ._. ini pengakuan dari Changwook sendiri, wkwkwwkwkw. Changwook itu Seme bagiku. Karena liat Absnya errrr lah.

Kalau Changmin dan Kyuhyun ga usah di jelasin lagi kan kenapa aku pasangin mereka XD. Dia pasangan evil yang errhh. Terus aku pilih Injun jadi anak Junsu karena ada blog yang bilang Injun mirip Junsu.

Sekali lagi makasih atas reviewnya :')

Review kalian itu penyemangat buat aku.

Maacih ya, maaf selama baca FF ini semua ke alayan ada.

-v

Love U all