The Host(Tubuh Inang)

Amandaerate

This Is Chanbaek and Hunhan Story

Main cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Xi Luhan, Oh Sehun

Support Cast: Huang Zi Tao, Wu Yifan (Kris), Yixing, Kim Jongdae, Kyungsoo and other cast~~

Genre: Romance, Fantasy, Drama, Hurt/Comfort

Rated: M

Disclaimer: Para tokoh EXO milik kita semuaaaa hehe. Untuk Judul beserta idenya aku ambil dari film The Host...

Summary: Alien mengambil alih hampir semua tubuh manusia di planet ini. Beberapa manusia yang selamat, Melarikan diri. Tapi mereka tetap menemukan Luhan yang tubuhnya berhasil diinvasi oleh alien bernama Baekhyun. "Aku belum mati! Benar, aku masih disini. Jangan pikir ini tubuhmu. Tubuh ini milikku." –Luhan. "Tidak! Milikku!" –Baekhyun. CHANBAEK AND HUNHAN STORY. GS. DLDR.

Warning: GS! And typos!~~

Ada yang sudah pernah nonton film The Host? Ini film barat. Aku selalu ngebayangin kalau Chanbaek yang jadi main castnya bwahahaha. Makanya aku remake dari film. Dan ada sedikit yang aku tambah-tambahin. So, aku bukan plagiat. Aku Cuma me-remake. Okay?

Enjoy and Review Juseyooooo

Nb: Garis miring adalah flashback atau bisa juga omongan Luhan yg ada dikepala Baekhyun.

.

.

The Host(Tubuh Inang)

Prolog

.

.

Bumi dalam keadaan damai.

Tak ada kelaparan.

Tak ada kekerasan.

Lingkungan kembali asri.

Kejujuran, kesopanan, dan kebaikan diterapkan oleh semua orang.

Dunia kita tak pernah sesempurna ini.

Tapi kini, dunia tak lagi milik kita.

.

.

Dari beberapa belahan bumi banyak manusia berkeliaran. Tetapi, jika kita perhatikan iris mata mereka berwarna hitam legam dengan sinar putih disekelilingnya.

Dunia ini telah diinvasi oleh ras alien.

Mereka mengambil alih hampir semua tubuh manusia di planet ini.

Beberapa manusia yang selamat... Melarikan diri.

.

.

Tubuh Luhan menegang, seketika ia waspada.

Di gedung yang sama, ada beberapa pengelana berpakaian serba putih yang mengitari gedung tersebut dengan tatapan tajam. Salah satunya adalah perempuan berumur sekitar 26 tahun, Tao. Ia berambut pirang dengan gaya kunciran ekor kudanya dan tubuh ramping dengan kantung mata tebal, seakan semakin memperjelas tatapan membunuh yang ada pada dirinya.

Beberapa pengelana mencari seseorang manusia yang tubuhnya belum diinvasi dengan ras alien, ras mereka. Masing-masing dari mereka memegang senter untuk mempermudah pencarian dikarenakan gelapnya gedung tersebut.

Dibagian sudut terdalam gedung Luhan bersembunyi, dengan susah payah ia meneguk ludah dan menarik napas.

Dengan perlahan Luhan keluar dari persembunyiannya. Namun naas, ia telah berhasil dipertemukan oleh Tao yang berada di belakangnya. Luhan langsung beringsut mundur. Tapi, semua pengelana yang ada langsung bergerak cepat dengan mengelilingi Luhan, bermaksud untuk memblokir jalan untuk kabur.

Luhan seketika diserang panik. Ia mengarahkan senternya dengan cara memutar dan beringas menatap siapapun yang ada didepannya dengan tatapan memperingati agar jangan mencoba lebih mendekatinya.

Tao yang mengerti keadaan langsung menenangkan Luhan dengan berbicara lembut. "Kumohon, ikutlah dengan kami."

Seketika Luhan langsung mengarahkan senternya lebih maju kearah Tao. Napas Luhan terengah-engah. Tao berusaha tenang dan ia sedikit mundur.

"Kami ingin menolongmu. Tolong hati-hati." Seseorang pemuda tinggi yang berada disamping Tao dengan muka tegasnya berbicara.

Luhan semakin panik dengan napas tak beraturan.

"Jangan sakiti dirimu sendiri..." Tao melanjutkan. Beberapa pengelana masih mengelilingi Luhan.

Bagaimanapun juga Tao harus membawa manusia yang bebas itu dalam keadaan utuh, artinya tubuh manusia didepannya ini belum diinvasi oleh alien mereka. Hal itu terlihat jelas dari mata gadis cantik didepannya ini. Mata itu adalah mata polos, mata khas manusia pada umumnya. Berbeda dengan tubuh inang yang akan mereka invasi kedalam tubuh manusia yang mengalami perubahan warna putih terang seperti sinar yang mengelilingi iris hitam legam yang khas. Tubuh mereka sangatlah berharga dan Tao harus berusaha agar manusia didepannya kini tak menyakiti dirinya sendiri.

"Kami tak ingin menyakitimu." Luhan langsung mengarah pada lelaki yang berbicara dengan kulit hitam dan wajah datar. Napas Luhan semakin tersengal. Ia seakan tak bisa berpikir jernih.

Bagaimana ini?! Dirinya sudah benar-benar dikepung.

Seorang yang tadi berbicara mengarahkan sebuah benda seakan ingin menyemprotkannya kewajah Luhan. Luhan tahu ini, air mujarab yang membuat orang langsung pingsan seketika dengan sekali semprot.

Dan Luhan melihatnya!

"Peduli setan!" Dengan gerakan cepat ia memukul dengan keras orang tersebut. bagaimanapun caranya ia harus berusaha untuk lepas dari tangan-tangan licik alien-alien yang berhasil menginvasi tubuh manusia di planet ini.

Luhan dengan sigap memukul lelaki lainnya dengan acak.

"Jangan!" Tao berteriak dan mengarahkan tangannya untuk memberhentikan Luhan. Tapi Luhan menepisnya dan langsung lari untuk menaiki tangga.

Tao dengan sigap menyusul Luhan dengan menahan amarahnya.

Luhan berlari dengan tergesa-gesa tanpa bisa berpikir jernih dan langsung mengarahkan kaki jenjangnya menuju kearah balkon yang ditutupi kaca.

Aku lebih baik mati. Lebih baik mati. Begitu kira-kira batin Luhan.

Tao yang hanya beberapa jarak dibelakang Luhan melihatnya. Ia seakan tahu apa yang ada dipikiran Luhan yang tidak juga memperlambat arah lajunya.

"Hei! Jangan! Berhenti!" Tao berteriak diserang panik saat melihat Luhan dengan ringannya menabrak kaca dan terjatuh dengan bedebam keras dari ketinggian lantai 7 yang dipijakinya.

Luhan langsung tak sadarkan diri.

Tao seketika berhenti dan menatap tak percaya kearah Luhan dengan napas yang masih terengah-engah.

Tao tak habis pikir dengan fungsi otak manusia. Apa yang ada dipikirannya sampai mereka rela membunuh diri mereka sendiri seperti ini?!

sementara Luhan tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang mengenai wajahnya.

.

.

Di lain tempat terdapat lapangan yang terbuka luas. Disana tampak beberapa wadah yang berisi inang dengan jumlah yang tak sedikit dan terus bertambah setiap waktunya. Salah satu wadah dengan halus berhenti pada satu tempat yang telah tersedia itu seketika bersinar dengan warna birunya dan terhubung sekaligus bersilangan dengan wadah lain sehingga kalau dilihat rupanya dari atas, terbentuk bintang yang tak beraturan dengan sinar biru. Seolah-olah wadah yang satu berhubungan dengan baik dengan wadah yang lain.

.

.

Disuatu ruang dengan berbagai alat kedokteran didalamnya, terdapat dua orang yang mengamati manusia yang tergeletak di sangkar tak sadarkan diri.

"Hampir tak ada tulang yang patah atau organ yang rusak." Penyembuh Kangin dengan kagum mengamati luka lecet Luhan yang sudah membiru. "Aku tak bisa katakan mengapa ia tidak tewas."

Tao bergumam pelan dengan wajah tenang dan murungnya. "Yang satu ini ingin tetap hidup."

Kangin menyemprotkan sesuatu ke mulut Luhan. Dengan seketika luka itu hilang dan kini wajah Luhan kembali seperti semula. Bersih dan tak ada lebam apapun yang tersisa.

Tao hanya mengamati.

Kangin memiringkan wajah Luhan kesamping sehingga terpampang leher mulus Luhan. Dengan penuh kehati-hatian Kangin mengiris leher kanan Luhan memanjang sampai bagian belakang kanan dengan menggunakan laser yang hanya mengiris tipis lapisan kulit putih Luhan.

Dengan tetap berhati-hati Kangin membawa wadah inang tersebut dan menaruhnya disamping Luhan.

Dengan perlahan, wadah itu terbuka dengan sendirinya, seakan memiliki insting dan menampilkan benang-benang seperti saraf yang bersinar terang dan bergerak-gerak yang dinamakan inang. Kelihatannya benang tersebut sangat lembut dan harus diperlakukan dengan kasih sayang dan tulus.

Kangin dengan tenang membimbing inang tersebut ke leher Luhan menggunakan kedua tangannya.

Inang tersebut masuk dengan sendirinya pada celah kulit yang di iris tadi. Dengan perlahan kulit yang tadi di iris tersebut menutup dengan tenang. Inang tersebut kemudian bersinar dan berjalan perlahan seakan bersatu pada saraf-saraf lain yang menyebar pada tubuh Luhan dan berhenti pada tulang belakang leher Luhan.

Tao masih berada disana, memperhatikan dalam diam.

Beberapa menit setelah penyatuan inang tersebut pada tubuh Luhan. Luhan membuka matanya dalam sekejap. Dan kita tahu bahwa iris mata Luhan telah berganti. Berubah menjadi iris mata hitam legam yang disekelilingi oleh sinar putih seperti cahaya.

Dan kita telah tahu bahwa tubuh Luhan sudah diinvasi oleh alien.

.

-TBC-

.

Aku mau mengutarakan pendapatku gapapa ya? Makin kesini ko kayaknya cerita yang main castnya chanbaek makin sedikit ya? Wkwk. Jujur, aku itu termasuk orang yang setiap hari ngecek fanfiction disini dengan maincast chanbaek. Jadi aku pasti baca fanfict setiap hari. Tapi kalau update sebisanya aku. Kenapa? Karena aku disini ngekost jadi agak sedikit bermasalah untuk masalah internet wkwk. Kalau dirumah sih aku enak ada wifi jadi bisa setiap hari updatenya. Hehehe.

Udah sih gitu aja...

Ada yang penasaran dengan cerita ini? Baekhyun, Chanyeol, Sehun akan muncul pada chapter selanjutnya.

Semoga banyak yang review yah biar aku updatenya cepet. Heheheh.

Ini cerita Chanbaek dan Hunhan yaaa!

Review juseyooooo~~~