Cast: Hunhan

Genre: Drama/Romance

Rate: M

Warn! GS for uke. Typo bertebaran. DLDR!

No Summary, cobain baca yah, bingung mau ngasi summary gimana hihi

/ Sehun – Luhan (GS)

.

.

.

.

.

This is my REAL STORY! NO PLAGIARISM

This is about Hunhan story. If you guys don't like about this story or don't like hunhan just close your tab. Ini sebuah imajinasiku, dan aku tidak memaksa kalian untuk tetap membacanya. ^^

.

.

.

.

.

Happy reading^^

.

.

.

.

.

.

.

Chapter 1

Terlihat beberapa maid disebuah rumah mewah sedang sibuk dipagi hari untuk menyiapkan beberapa makanan untuk majikan mereka. Mereka sudah sangat terlatih. Lihatlah dari cara mereka memasak hidangannya, mengatur dimeja makan, serta keadaan rumah yang selalu terlihat rapi.

Rumah mewah ini milik seorang bisnisman bermarga Oh. Tuan Oh hanya tinggal bersama dengan seorang putra tunggal kesayangannya, Oh Sehun, serta beberpa maid yang memang bekerja untuk mengurusi mereka. Istri dari Tuan Oh sendiri meninggal karena lemah jantung 10 tahun yang lalu. Dimana Sehun masih berumur 12 tahun.

''ah, Tuan Oh..selamat pagi selamat menikmati hidangannya'' sapa para maid sambil membungkukkan badan. ''Tolong panggilkan Sehun.'' Perintah tuan Oh sambil memduduki kursi makan khusus dirinya. ''tak perlu appa, aku sudah disini'' kata seseorang dengan datarnya yang tak lain adalah Oh Sehun.

Hanya keheningan yang menyelimuti acara makan ayah dan anak ini. Suara deheman dari tuah Oh terdengar menyapa gendang telinga Sehun. '' Ehm. Sehun-ah, apa kau kekampus hari ini?'' tanya tuan Oh memecah keheningan. '' Ne,appa.''jawabnya singkat,sambil terus memakan sarapannya. Tuan Oh menatap sekilas anaknya dengan sedikit senyuman. Tuan Oh tidak apa-apa dengan jawaban Sehun yang terkesan tidak sopan. Namun itulah anaknya, Oh Sehun. Seseorang yang tak memiliki ekspresi diwajahnya, cuek, dan terlihat sombong.

''ada yang appa ingin bicarakan denganmu,nak'' lanjut tuan Oh, menghentikan makannya, sambil menatap sang anak.

''katakanlah appa'' ucap Sehun malanjutkan makan tanpa melihat wajah tuan Oh.

''appa akan memperkenalkanmu dengan calon ibu tiri dan adik tirimu.''

''uhuk-uhuk'' Sehun terbatuk, lalu meneguk segelas air putih dan melanjutkan perkataannya ''appa ingin menikah lagi?''

''Iya. Dua hari lagi mereka datang, appa harap kamu mengosongkan semua jadwalmu. Kita akan menyambut mereka dirumah ini''

Sehun menghentikan makannya. Menatap wajah sang ayah dengan ekspresi yang tak bisa dideskripsikan. ''Tidak appa!'' jawab Sehun tegas.

''kenapa?'' tanya tuan Oh, mengerutkan dahi.

''aku tidak ingin memeliki ibu tiri.''

''Sehun-ah..''

''TIDAK APPA. TIDAK! KITA TIDAK BISA MENERIMA WANITA LAIN DIRUMAH INI! AKU JUGA SUDAH TIDAK MENGINGINKAN SEORANG IBU ATAU ADIK! AKU SUDAH BAHAGIA DENGAN SEMUA INI, APPA! AKU YAKIN WANITA ITU HANYA MENGINGINKAN HARTA APPA. CIH! DASAR JALANG!'' teriak Sehun. Perkataan Sehun tersebut membuat tuan Oh berdiri dari kursinya, menghampiri sang anak

PLAK!

Tuan Oh menampar pipi kiri Sehun. ''JAGA BICARAMU OH SEHUN!'' kilatan amarah tergambar dari wajah tuan Oh. Sehun menampilnya senyum meremehkan ''Lihatlah. Seumur-umur baru kali ini appa menamparku hanya karena membela wanita itu!'' Sehun pun berlalu. Meninggalkan tuan Oh yang sedang melihat telapak tangan untuk menampar anaknya. Ia menyesal.

.

.

.

.

.

Sehun mengendarai mobil sport kesayangannya – matte black Porsche 918 Spyder- dengan kecepatan tinggi. Berkali-kali ia mendapatkan sumpah serapah dari pengendara lainnya. Ia tidak peduli. Ditilangpun ia tak peduli. Amarah dan rasa kesalnya masih terus menjalarinya. Berkali-kali pula Sehun memukul setir kemudinya.

Tak berapa lama ia pun sampai dipekarangan kampus. Memakirkan mobilnya. Sehun menghela napas dalam sebelum ia keluar dari mobil. Ketika menutup pintu mobilnya, sebuah mobil Lamborghini Veneno berwarna silver dengan list merah terparkir disebelah mobilnya. Keluarlah namja tan dengan senyum merekah dibibir seksinya. Sehun hanya datar melihatnya.

''yo man! Kenapa pagi-pagi memperlihatkan wajah menyeramkan seperti itu?'' tanya Jongin sambil berjalan beriringan merangkul pundak sahabatnya tersayangnya.

''aku tak apa''

''Bohong. Apa kamu ditolak oleh Krystal? Irene? Tapi mana mungkin seorang Oh Sehun ditolak. Malahan mereka yang mengejarmu. Kau aja belum pernah pacaran. Kalau bukan karena itu, lalu apa?'' tanya Jongin antusias. Sehun hanya mendengus.

''Ayolah Hun-ah katakan pada sahabatmu ini. masalah apa yang dihadapi sampai-sampai dipagi hari aku sudah melihat wajahmu yang seperti ini. Apa kau ingin ke club? Melihat wanita-wanita seksi disana? Dengan payudara dan bokong yang wow?'' tanya Jongin lagi.

''Aku bukan kau Jong. Yang seenak jidat mempermainkan wanita, mengajak one night stand. Aku tidak pernah jatuh cinta kepada Krys atau Irene.'' Kesal Sehun sambil mendudukkan dirinya dikursi ketika mereka sampai dikelas.

''s-sehun-ah..kau masih normal kan? Iya kan?'' tanya Jongin dengan gugupnya.

''Bodoh! Iya jelaslah aku normal'' sahut Sehun. Jongin menghela napas bahagia dan mengelus-elus dadanya, mengetahui sahabatnya ini tidak menyimpang.

Jongin sambil memainkan ponselnya dan berkata ''aku begini juga karena Kyungsoo belum menerima pernyataan cintaku. Padahal aku serius ingin menjalin hubungan dengannya.''

''bagaimana Kyung mau percaya, sedangkan tiap malam kau keluyuran ke club. Mengajak seseorang untuk seks denganmu''

''kebutuhan man!''

''Jikalau aku jadi Kyung juga aku bakal tidak menerima mu sebagai kekasihnya'' jawab Sehun pasti.

''kau juga sering ke club!'' sergah Jongin tak mau kalah

''aku ke club hanya sekedar minum,tidak lebih Jong'' jawab Sehun menatap Jongin.

''cobalah sekali – sekali. Aku jamin kau bakal ketagihan'' ajak jongin dengan tampang setannya.

''Tidak. Aku tidak akan membuang percuma benihku kepada wanita-wanita jalang. Benihku amat berharga daripada mereka. Aku akan melakukannya serta memberikan benihku kepada wanita yang aku cintai dan dia mencitaiku''. Jongin hanya bisa mendengus mendengar peuturan sahabatnya. Jongin mengakui kalau sahabatnya ini tidak mudah untuk dipengaruhi.

''baiklah Oh Sehun. Lupakan tentang masalah seks dan sebagaimanya. Sekarang ceritakan masalahmu kepadaku'' minta Jongin

''hahhh….appa akan memperkenalkanku dengan wanitanya dan anaknya'' jawab Sehun lirih sambil menyandarkan punggunya disandaran kursi.

''aku belum bisa menerima wanita lain pengganti ibuku Jong'' lanjutnya

''kapan?''

'' dua hari lagi. Ayo ke club Jong. Aku tak ingin bertemu mereka.''

''Tidak. Temuilah mereka Hun. Kau tak perlu menerimanya kalau tak suka. Tapi temuilah. Appa mu pasti sangat mengharapkanmu untuk datang. Kasihan dia..''

''cih! tumben sekali perkataanmu seperti ini''

''Seperti ini yang bagaimana? Kata – kataku bijak? Eoh eoh?'' tanya Jongin penuh harap

Sehun hanya meliriknya tajam. Ia akan menjawab namun dosen mereka sudah memasuki kelas.

.

.

.

.

.

Dari kejadian penamparan di pipi Sehun, tuan Oh tidak pernah melihat anaknya dirumah. Ia tahu persis kalau anaknya itu sedang marah dan kesal. Ini mengingatkannya kepada mendiang istrinya. Ia memandangi foto istrinya yang terletak diatas meja samping ranjangnya.

''yeobo..aku merindukanmu'' tuang Oh menghela napas sejenak, kemudian melanjutkan perkataannya ''maafkan aku yeobo..kemarin aku menapar putra tercinta kita. Aku hiks..'' tuan Oh memangis, ia menghapus air matanya ''Aku hilang kendali. Maafkan aku yeobo. Aku menyesal,sungguh. Hari itu pertama kalinya aku menampar anak kita. Aku hanya tidak menyangka perkataan kotor itu keluar dari mulut anak kita,yeobo. Mungkin Sehun memang benar-benar tidak ingin aku menikah lagi. Tapi aku bersumpah, bukan berarti aku melupakanmu. Aku sangat mencintaimu, atas keyakinan darimana, kalau aku yakin wanita ini akan menyayangi anak kita. Dia adalah wanita baik-baik. Besok, aku ingin memperkenalkannya dengan Sehun. Aku harap kau dan Sehun menyukainya. Aku mencintaimu'' tuan Oh mengecup lama foto mendiang istrinya. Kemudian, ia berniat untuk keluar kamar. Dan mendapatkan putranya yang terlihat baru kembali ke rumah berjalan menuju kamar.

''Oh Sehun,tunggu. Appa ingin berbicara''

Sehun tak bergeming, ia melihat ayahnya dengan tatapan dingin.

''appa minta maaf,nak. Maafkan appa karena telah menamparmu, appa ti-'' ucapan tuan OH terpotong

''tidak apa-apa appa'' jawab Sehun sambil membalikkan badan ingin berlalu, namun langkahnya berhenti ketika tuan Oh berbicara lagi.

''Besok, calon ibu dan adikmu datang. Appa harap kau tidak kemana-mana''

Sehun membalikkan baadan menghadap appa nya.'' APPA!'' teriak Sehun marah. '' Appa tidak bisa seenaknya untuk menikah! Tidak appa. ''

''dia wanita baik-baik, nak'' kata tuan Oh lembut

''cih! Dari mana appa tau dia wanita baik-baik. Dia hanya menginginkan harta kita.'' Kesal Sehun.

''Dia teman appa semasa kuliah sekolah dulu. Dia sahabat appa semasa dulu''

''apa semudah itu appa menikah dan melupakan eomma?'' tanya Sehun tanpa sadar mengeluarkan airmata.

''eoh Sehun. Bukan begitu nak. Sungguh appa mencintai ibumu. Sangat amat mencintainya, yang melahirkan kamu. Appa tidak akan pernah berhenti mencintainya. Tapi selama bertahun-tahun ini appa juga membutuhkan seorang istri yang akan menyiapkan keperluan appa, yang membangunkan apa dipagi hari, menyiapkan sarapan kita dan keperluanmu. Mengertilah Hun-ah''

''aku tak butuh ibu pengganti'' jawab Sehun mengalihkan wajahnya.

''tapi appa bu-'' perkataan tuan Oh terpotong lagi oleh perkataan Sehun ''terserah appa.'' Sambil berlalu.

Tuan Oh memandang anaknya sendu. ''Maafkan appa nak, appa yakin kamu akan menyukai mereka'' berkata dengan lirih.

Sehun memandangi foto ibunya, air matanya menetes. Ini beda sekali dengan Oh Sehun yang kebanyakan orang kenal. ''eomma..a-aku merindukan mu eomma'' Airmatanya semakin menetes, diusapnya wajah sang eomma. ''a-apa eomma merindukanku? Sudah sangat lama eomma aku sudah tidak pernah mendengar suaramu. Aku merindukan semuanya eomma,hikss.. Appa akan menikah lagi eomma. Aku harus bagaimana?. Aku tidak ingin ada yang menggantikan eomma. Tapi disisi lain, aku tidak ingin melihat appa sedih. Aku selalu tau setiap malam appa akan tidur dengan memeluk fotomu,eomma. Dia juga merindukanmu sama denganku yang merindukanmu eomma. Eomma ba-''

CKLEK..

''ap-appa..'' ucap Sehun sambil menghapus airmatanya.

Tuan Oh tiba-tiba masuk kekamar Sehun dan langsung memeluk anaknya dengan sayang, mengelus-elus punggungnya lembut. ''maaf..maafkan appa..hikss..''

''appa..ke-''

'' potong perkataan appa, dengarkan appa nak'' ucap tuan Oh lembut.

''appa tau apa yang kamu rasakan. Kamu mencintai eomma, appa juga iya. Kamu merindukan eomma, appa juga iya. Kamu takut kalau posisi eomma mu bakal tergantikan? Jawabannya tidak akan pernah. Eomma mu adalah seorang malaikat yang sangat cantik tidak ada duanya yang tidak bisa digantikan oleh siapapun.'' Kata tuan Oh sambil melepaskan pelukannya. Tuan Oh bisa melihat mata anaknya yang memerkah. Ia kemudian melanjutkan perkataannya ''kalian berdua adalah orang yang berharga buat appa, tidak bisa digantikan oleh apapun didunia ini. Tapi appa juga butuh pendamping,nak. Seperti yang appa katakan sebelumnya tadi. Appa janji tidak akan melupakan eommamu, tidak akan pernah untuk berhenti mencintai kalian berdua. Kalian berdua nafas appa, nak'' Sehun menunduk mendengarkan setiap kata-kata yang keluar dari mulut appa nya. Tuan Oh memandangi wajah anaknya yang menunduk, ia menghela napas. Berharap anaknya bisa mengerti. Tuan oh menghapus airmatanya. Lama dalam keheningan, sampai suara sehun terdengar.

''baiklah appa..kalau itu yang buat appa bahagia, maka menikahlah. Aku akan berusaha untuk menerimanya. Tapi kalau mereka ketahuan menyakiti appa, menyakiti orang-orang yang berada dirumah ini, maka jangan halangi Sehun untuk bertindak'' ucap Sehun mantap.

''iya nak..terimakasih-terimakasih'' jawab tuan Oh bahagia. Ia memeluk putra tersayangnya. Berulang kali menciumi kepala anaknya. Sehun mendengus ''Jangan menciumku appa, aku bukan anak kecil lagi''.

''Tapi,kau tetap anak kecil appa. Malam ini appa akan tidur denganmu. Sudah lama sekali tidak tidur dengan Oh Sehun kecil appa. Eomma dari surga pasti tersenyum bahagia melihat kita. Jja, tidurlah..putraku.'' ucap tuan Oh sambil memakaikan Sehun selimut.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Gimana? Gimana ceritanya? Absurd yah? :(

Ini ff pertama yang aku buat berchapter.

Ini ide muncul pas lagi mandi dibawah guyuran shower. Eiiits…readers jangan sampai pikirannya melenceng yah hehehe ^^

Tapi walaupun ff nya mungkin ga sesuai selera, aku bakal tetep lanjutin (kalau tugas kampus gaminta diperkosa sih. Maklum anak kuliahan). Dan semoga ide ceritanya tetap berjalan lanjar tanpa kendala –buntu-.

Gomawoyo../deepbow/

Mind to review? ^^