LAST GOODBYE

HanLay (GS for Lay)

One Shoot

Aku tidak tahu dengan takdir kehidupan yang kujalani saat ini. Yang kutahu hanya aku mencintainya apapun yang terjadi pada akhirnya.

Yixing mengerang pelan saat ia merasakan adanya goncangan kecil pada tubuhnya dan suara seorang pria tengah memanggil namanya. Tanpa membuka mata sekalipun Yixing tahu siapa pelaku yang tengah mencoba membangunkannya dari tidur lelapnya pagi itu.

"Luuuuuuu kumohon biarkan aku tidur lima belas menit lagi, aku sangat mengantuk Luuuuu" erang Yixing sambil membenamkan tubuhnya dibalik selimut putih tebal.

"tidak bisa Xing, kau harus bangun sekarang juga! Kurasa kau melupakan sesuatu" jawab seorang pria bernama Luhan yang tengah membangunkan Yixing.

"aku sangat ingat jika aku harus bertemu dengan klien setelah jam makan siang. Dan sekarang masih jam 8 pagi Lu jebaaaalll" rengek gadis berdimple itu masih memejamkan matanya mengabaikan Luhan yang uring-uringan.

"tidak salah lagi kau melupakan janji kita pagi ini untuk pergi ke butik Baekhyun Xing" kali ini perkataan Luhan berhasil membuat Yixing menyingkap selimut tebalnya. Namun sepertinya Luhan harus mengendurkan dasi dan menggulung lengan kemejanya mendengar jawaban yang keluar dari bibir Yixing

"Lu, bisakah hanya kau yang pergi ketempat Baekhyun? Sungguh aku sangat mengantuk Lu, semalam aku menyelesaikan desain milik klienku hampir mendekati Subuh dan kau tahu itu!"

"NO! ya Xing, gaun pengantin wanita yang terpenting disini. Aku tidak mau tahu, kuberi kau waktu 30 menit untuk bersiap. Aku akan membuatkan sarapan untukmu. Jika dalam waktu 30 menit kau belum juga muncul dihadapanku, Maka aku akan membatalkan pernikahannya. Arra?"

"yaaaa Luuuu kenapa kejam sekali siiihhhh?" teriak Yixing kepada Luhan yang telah melangkahkan kakinya menuju dapur.

.

.

Setelah mendapat ancaman dari Luhan, dengan terpaksa Yixing harus mengakhiri kegiatan mari tidurnya pagi ini. Dan dia juga bersiap dalam waktu 30 menit. Hanya 25 menit malah. Yixing melangkahkan kakinya dengan malas menuju meja makan. Makeup naturalnya hanya cukup menutupi lelah pada wajahnya namun sama sekali tidak bisa menutupi rasa kesalnya. Bahkan mini dress motif bunga-bunga yang dikenakannya tidak dapat menghilangakn aura gelap yang menyelimutinya. Ia bahkan tidak berhenti mengomel saat Luhan menyajikan sepiring nasi goreng didepannya.

"hilangkan perangai jelekmu itu Xing, tidak lama lagi kau akan menjadi seorang istri yang harus melayani suamimu dengan baik" gumam Luhan sambil mencuci peralatan memasaknya

"jika tidak ingin hidup denganku silahkan cari pendamping hidup yang lain. Mudahkan!" gumam Yixing namun masih dapat didengar dengan jelas oleh Luhan

"yak! Lu sakit.." teriak Yixing sesaat setelah Luhan melemparnya dengan buah strawberry

"cepat makan jangan banyak bicara!" perintah Luhan dan segera dilakukan oleh Yixing

"Lu, apa hari ini kita hanya akan kebutik Baekhyun?" tanya Yixing ditengah kegiatan mari mengunyahnya

"Lu!" teriak Yixing karena tidak mendapatkan respon apapun dari Luhan yang terlihat sibuk dengan ponselnya

"setelah dari Baekhyun kita akan ke WO"

"lalu?"

"kita makan siang bersama dan aku akan mengantarmu kekantor"

"kau sendiri tidak kekantor hari ini?"

"aku akan kekantor setelah semua urusan kita selesai sayang… sudah makannya? Demi tuhan Xing cepatlah sedikit dan jangan banyak bicara nanti kau bisa tersedak!"

"iyaaaaaaa tampaaaannnn… bawel sekali sih"

.

.

Sepertinya Luhan benar-benar harus ekstra menambahkan porsi kesabarannya hari ini. Gadis yang kini tengah duduk disampingnya itu tidak berhenti bergumam sejak tadi. Luhan tahu persis jika kurang tidur mood Yixing akan menjadi berantakan. Namun apa yang bisa ia lakukan jika hari ini mereka berdua telah memiliki beberapa janji dengan orang lain? Ia tidak bisa membatalkan begitu saja apalagi ini menyangkut pernikahan. Yang bisa Luhan lakukan hanya sabar dan setia mendengarkan setiap Yixing mengomel atau mengeluh. Terbukti disepanjang perjalanan mereka menuju butik Baekhyun entah sudah berapa kali Yixing mengumpat. Entah karena telepon dari bawahan Yixing yang menanyakan hal sepele, atau bahkan hal kecil lainnya seperti roll rambut Yixing yang lupa masih terpasang manis diponinya.

"Hai Xing.. hai Lu.." sapa Baekhyun saat Luhan dan Yixing memasuki butiknya

"Hai Baek, maaf kami sedikit terlambat" ucap Luhan meminta maaf kepada Baekhyun dan diangguki oleh Yixing

"gwenchana.. aku juga baru sepuluh menit yang lalu tiba. Kukira kalian sudah menunggu lama dan aku bersyukur karena kalian belum ada disini" jawab Baekhyun menampilkan senyum ceria andalannya

"jadi apa bisa kita mulai mengukurmu sekarang Xing?" tanya Baekhyun kepada Yixing

"tentu sayang, kau bisa melakukannya sekarang! Lu, tunggu sebentar ya kami akan segera selesai"

"hm, aku akan menunggu kalian disini" Luhan mendudukkan dirinya disalah satu sofa yang ada di butik Baekhyun. Ia tersenyum saat melihat punggung Yixing dan Baekhyun yang semakin manjauh menuju ruang kerja Baekhyun.

"Baek, kau sudah paham kan dengan desain gaun pengantin yang kukirimkan padamu kemarin lusa?" tanya Yixing kepada Baekhyun yang telah memulai mengukur badan Yixing

"kau meragukanku?" tanya Baekhyun berpura-pura tersinggung

"aniiiii.. aku hanya takut desain yang kubuat terlalu tidak mendetail. Ya aku memang seorang desainer, tapi aku seorang desain interior yang selalu mendesain bangunan, jalan atau jembatan. Aku takut jika desain gaun pengantinku terlihat seperti pyramid atau tower" jawab Yixing membuat keduanya tertawa renyah

"Xing kau itu terlalu cerdas hanya untuk sekedar mendesain gaun pengantinmu sendiri. Aku sampai terpesona dengan desain yang kau buat. Gaunmu itu sangat indah Xing"

"tentu gaun pengantinku akan sangat indah karena sahabat terbaikku yang menjahitnya untukku" balas Yixing memuji Baekhyun

"Xing aku berani bertaruh Luhan akan membakar butikku jika aku tidak menjahit gaunmu dengan baik" Yixing tertawa dan mengiyakan perkataan Baekhyun.

"lalu bagaimana dengan Luhan sendiri?" tanya Baekhyun membuat sebelah alis Yixing terangkat

"maksudmu?"

"apa dia baik-baik saja Xing?"

Yixing terdiam sejenak mendengar pertanyaan Baekhyun, namun tidak lama kemudian ia tersenyum dengan lembut

"semua akan baik-baik saja Baek, jangan khawatir"

"aku selalu berdoa yang terbaik untuk kalian Xing. Semoga kalian bahagia" ucap Baekhyun sambil memeluk sahabatnya yang tidak lama lagi akan melepas masa lajangnya.

"terimakasih Baek"

.

.

"Lu, aku akan menghubungimu jika semua pekerjaanku dikantor sudah selesai"

"hm.. aku menunggumu sayang" jawab Luhan lalu mengecup singkat kening Yixing

"hati-hati dijalan" ucap Yixing balas mengecup pipi kanan Luhan lalu turun dari mobil. Tadi setelah dari butik Baekhyun, keduanya langsung menuju kesebuah kantor wedding organaizer untuk memesan gedung serta kelengkapan lainnya untuk pernikahan. Lalu setelah selesai mengurus semuanya Luhan mengajak Yixing kesebuah restoran cepat saji untuk makan siang. Dan kini Yixing telah berada dikantornya karena sebuah janji bertemu dengan klien.

"eonnie bagaimana persiapan pernikahanmu?" tanya Kyungsoo asisten Yixing sesaat setelah Yixing masuk kedalam ruangannya

"kurasa 75% persiapannya telah diselesaikan Kyungie. Gaun pernikahan, gedung beserta catering dan sebagainya serta undangan juga sudah beres"

"syukurlah. Waktumu hanya tinggal satu bulan lagi eonnie"

"wah aku tidak menyangka satu bulan lagi aku akan menjadi seorang istri. Rasanya bagaimana aku tidak bisa membayangkannya Kyung" gerutu Yixing membuat Kyungsoo tertawa

"eonnie percayalah saat kau berjalan menuju altar, nanti kau akan merasakan bahwa dijantungmu tertanam bom yang siap meledak kapan saja. Dan setelah semua janji suci itu diucapkan, maka boom kau akan merasa semua bebanmu terangkat"

"apa dulu kau juga merasakan semua itu Kyung?" tanya Yixing penasaran dan diangguki dengan semangat oleh Kyungsoo

"apalagi saat Chanyeol mencium bibirku diatas altar. Astagaaaaa aku tidak tahu ada berapa juta kupu-kupu yang hinggap ditubuhku eonnie" kini giliran Yixing yang tertawa mendengar jawaban Kyungsoo. Yixing tidak pernah menyangka jika asistennya yang sangat tenang ini bisa menjadi heboh saat bercerita tentang suaminya yang bertelinga lebar itu. Apalagi ditambah mereka kini telah memiliki Chankyung yang baru berusia tujuh bulan, Kyungsoo akan sangat berapi-api saat ia bercerita kepada Yixing betapa lucunya putri kecilnya itu.

"haha semoga nanti aku juga merasakan itu Soo yaaaaa.."

"tentu eonnie. Kajja klien sudah menunggu kita dibawah"

.

.

Yixing tersenyum saat ia melihat mobil Luhan telah berada dihalaman parkir kantornya. Ia lalu berlari dan segera masuk kedalam mobil Luhan

"menunggu lama Lu?" sapa Yixing mengecup kedua pipi Luhan

"tidak baru lima menit yang lalu. Kajja!" jawab Luhan lalu mulai menjalankan mobilnya

"kau ada janji malam ini?" tanya Yixing heran melihat penampilan Luhan yang sedikit lebih rapi dari biasanya

"tidak. Kenapa?

"tidak biasanya kau memakai kemeja diluar kantor Lu"

Luhan tersenyum mendengar perkataan Yixing "you know me so well Xing. Aku baru pulang meeting tadi dan langsung menjemputmu"

"ya tentu aku mengenalmu, kita sudah lama bersama Lu jangan bercanda" jawab Yixing dengan nada sedikit ketus membuat Luhan tidak tahan untuk mencubit gemas pipi Yixing.

Tidak lama kemudian keduanya kini tengah sampai diapartement milik Yixing. Seperti biasa, Luhan yang akan menyiapkan makan malam selama Yixing membersihkan tubuhnya. Sebenarnya Yixing sangat pandai memasak, namun Luhan tidak kalah hebat diurusan membuat makanan weastern dan malam ini kebetulan Yixing sangat ingin makan steak buatan Luhan. setelah sekitar tigapuluh menit, Yixing berjalan menuju meja makan dengan keadaan rambut yang masih basah dan handuk kecil mengalung dilehernya.

"ayo makan, steaknya sudah siap" ucap Luhan yang tengah menuangkan red wine kedalam gelas. Steak memang sangat cocok jika dipasangkan dengan red wine ngomong-ngomong.

"Lu, boleh aku memujimu? Steak buatanmu adalah steak terlezat didunia dan kau juga terlihat sangat manly dengan celemek andalanmu itu"

Luhan tertawa mendengar pujian yang keluar dari bibir Yixing "jadi apa aku sudah pantas menjadi suami idaman?"

"tentu sayang, kau yang terbaik. Selamat makan!"

Luhan dan Yixing melewati makan malam dengan sangat khidmat. Yixing menikmati steak buatan Luhan. ditambah dengan red wine maka terasa sempurna makan malamnya kali ini. Tapi disatu sisi Yixing tidak dapat mengabaikan kekhawatiran dan kesedihan yang mungkin hanya dia yang tahu.

Setelah menyelesaikan makan malam dan membersihkan seluruh perabotan kini Yixing dan Luhan berbaring diranjang dengan Yixing yang bersandar didada Luhan.

"Lu, apa mama menghubungimu?" tanya Yixing pada Luhan

"semalam bibi meneleponku" jawab Luhan masih sambil mengelus surai Yixing

"mama berkata sesuatu?"

"tidak. Beliau hanya memintaku untuk menjagamu"

Yixing tersenyum simpul mendengar jawaban Luhan

"kapan kau akan berhenti memanggil mama dengan sebutan bibi Lu?" tanya Yixing membuat Luhan sekilas berhenti dari kegiatannya membelai rambut Yixing

"nanti, jika waktunya tiba sayang"

"kau selalu menjawab pertanyaan yang sama dengan jawaban yang sama juga Lu"

"lalu mengapa masih bertanya jika kau sudah tahu pasti jawabanku hem?"

"aku hanya memastikan kapan waktu yang kau sebutkan itu tiba Lu"

"nanti kau akan lihat sendiri. Sekarang tidurlah, maaf besok aku tidak bisa menjemputmu karena aku harus ke Busan untuk meeting" ucap Luhan mulai beranjak dari ranjang Yixing

"gwenchana, Sehun akan menjemputku besok" balas Yixing tersenyum lembut kepada Luhan

"dia sudah kembali?"

"hm, dia sampai di Seoul tadi pagi" jawab Yixing dan diangguki oleh Luhan

"baiklah aku pulang dulu. Cepat tidur dan jangan lupa kirimkan padaku desain cincinnya" pamit Luhan sambil menyelimuti tubuh Yixing

"ne.. terimakasih untuk hari ini Lu.. hati-hati dijalan dan langsung pulang. Aku tidak ingin mendapat laporan dari Chen kau pergi ke bar dan mabuk lagi malam ini!"

"aku terlalu lelah untuk pergi ke bar malam ini sayang. Selamat malam aku mencintaimu" ucap Luhan lalu mengecup kening Yixing

"aku juga mencintaimu Lu" balas Yixing dan Luhan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan apartement Yixing. Yixing menghelas nafasnya berat setelah Luhan menghilang dari hadapannya.

"Lu" gumam Yixing

_LAST GOODBYE_

Satu bulan telah terlewati, dan hari ini adalah hari dimana pernikahan itu dilaksanakan. Yixing kini tampak tengah berdiri didepan cermin dengan gaun pengantinnya yang terlihat sangat indah melekat pada tubuhnya. Hari ini Yixing benar-benar akan menjadi seorang princess. Ia terlihat ratusan kali lipat lebih cantik. Sekali-kali terlihat Yixing menggigit bibir bawahnya karena gugup.

"kau gugup?" tanya Baekhyun dan diangguki oleh Yixing

"rileks eonnie.. ambil nafas dalam-dalam dan buang secara perlahan ikuti aku" perintah Kyungsoo dan diikuti oleh Yiixing

"otte? Lebih rileks"

"hem, gomawo Soo ya, Baekhyuna" ucap Yixing memeluk kedua sahabatnya yang juga terlihat cantik dengan gaud bridesmaid warna ungu.

Saat ketiganya tengah asyik bercanda, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu

"aku akan membukanya" Baekhyun beranjak dari tempatnya lalu berjalan untuk melihat siapa yang datang

"oh Luhan, ayo masuk Yixing sudah siap"

Yixing terkesiap saat Baekhyun menyebut nama Luhan

"Baek, Kyung bisa kalian tinggalkan kami sebentar? ada yang harus kusampaikan kepada calon pengantin cantik ini" ucap Luhan diangguki oleh Baekhyun dan Kyungsoo

"Lu" panggil Yixing tersenyum kepada Luhan

"kau cantik sayang" ucap Luhan yang kini telah memeluk Yixing dengan erat

"gwenchana?" tanya Yixing yang masih dalam dekapan Luhan

"kalau aku bilang tidak baik-baik saja tidak akan ada yang berubah sayang" jawab Luhan tenang

"jika aku bisa merubah semuanya bagaimana?" tanya Yixing lagi namun dengan suara yang sedikit tercekat

"maka aku akan membencimu sekarang juga"

"mengapa kau selalu kejam padaku Lu?"

"aku tidak kejam, tapi aku mencintaimu sayang. Jika aku kejam, maka aku sudah membawamu pergi dari sini jauh sebelum pernikahan ini terjadi"

"apa memang ini takdir kita Lu?"

"sepertinya. Dan aku yakin dikehidupan sebelumnya dan dikehidupan yang akan datang sekalipun kita memang ditakdirkan sebagai saudara. Namun aku berharap paling tidak dikehidupan selanjutnya, kita dilahirkan dirahim yang sama" jawab Luhan yang kini sudah tidak dapat menahan air matanya, begitu pula Yixing

"xing, boleh aku melakukan sesuatu kepadamu?" tanya Luhan yang telah menjauhkan Yixing dari dekapannya

"apa?"

Luhan tersenyum sambil mengusap air mata Yixing. Perlahan Luhan mendekatkan wajahnya kearah Yixing. Terpaan halus nafas Yixing kini mulai dirasakan oleh Luhan, lalu tidak lama kedua benda kenyal itu akhirnya saling bertautan. Luhan melumat perlahan bibir Yixing dan Yixing mulai mengalungkan kedua tangannya pada leher Luhan. keduanya larut pada sebuah ciuman yang penuh dengan emosi. Keduanya merasakan perasaan yang campur aduk bahkan keduanya merasakan sedikit rasa asin dari air mata yang semakin membuat ciuman mereka terasa begitu menyesakkan. Tidak lama kemudian keduanya melepaskan tautan bibir mereka. Kening keduanya masih saling melekat dan ibu jari Luhan mengusap bibir Yixing dengan lembut.

"maafkan aku Xing. Namun aku harus mengucapkan kata perpisahan ini untuk terakhir kali. Mulai sekarang kita akan benar-benar meninggalkan semua kehidupan masa lalu kita dan memulai semuanya dari awal. Walaupun berat untukku, namun aku harus melupakan bahwa aku pernah mencintaimu sebagai seorang wanita. Untuk selanjutnya, aku akan mencintaimu sebagai adikku dan aku sebagai kakakmu. Dan tentu kau akan memulai hidupmu sebagai seorang istri untuk suamimu"

"Lu maafkan aku.." Yixing semakin terisak mendengar ucapan Luhan

"ssssttt, jangan menangis sayang.. yaaa lihat makeup mu menjadi berantakan. Aku bisa diomeli Baekhyun nanti aigoooo" ucap Luhan menghapus air mata Yixing dengan ibu jarinya

Yixing kali ini berhasil tersenyum karena dia bisa membayangkan bagaimana marahnya Baekhyun jika hasil karyanya dikacaukan orang lain

"Lu, berjanjilah padaku kau akan hidup dengan baik setelah ini"

"tentu sayang, aku akan menjalani hidupku lebih baik lagi. Dan mungkin aku akan mulai mencari calon kakak ipar untukmu"

"dan jangan asal-asalan mencari pasangan hidup Lu! Kau itu terlalu ceroboh"

"arraseo tuan putriiiii…" jawab Luhan kembali membawa tubuh Yixing kedalam pelukannya

"nah kurasa waktumu tidak tersisa banyak Xing. Aku akan memanggil Baekhyun untuk membenahi riasanmu dan kau harus bergegas karena Sehun mungkin sudah menunggumu diatas altar"

"dan kau yang akan menuntunku menuju altar kan Lu?"

"tentu saja sayang, siapa lagi selain aku? Setelah kepergian baba maka aku yang akan menjadi walimu sebelum Sehun" jawab Luhan membelai lembut wajah Yixing

"Ah benar, kurasa nanti kau akan terkejut dengan ketampanan Sehun" tambah Luhan membuat wajah Yixing memerah

"ck Lu jangan membuatku semakin gugup"

"hahaha lihat wajahmu memerah Xing" goda Luhan membuat Yixing semakin uring-uringan

"yak berhenti menggodaku dan cepat panggil Baekhyun Lu"

"baiklah, aku menunggumu sayang" ucap Luhan lalu beranjak keluar dari ruangan Yixing.

Tidak lama kemudian Yixing melihat Baekhyun dan Kyungsoo berjalan mendekat kearahnya. Dan benar dugaan Luhan, Baekhyun kini terlihat bersiap untuk berteriak

"YAAAAAA XI LUHAN APA YANG KAU LAKUKAN PADA YIXING?"

END

EPILOG

"Lu, sebelumnya baba minta maaf padamu. Namun baba dengan sangat berat hati harus mengatakan ini" ucap tuan Xi kepada Luhan yang saat itu masih berumur 19 tahun

"ada apa baba? Katakan saja" jawab Luhan yang lalu menghentikan kegiatan belajarnya

"sebelumnya baba ingin bertanya, apa kau benar mengijinkan baba untuk menikah kembali?"

"tentu. Mama telah meninggalkan kita cukup lama, dan aku lihat baba sangat membutuhkan pendamping hidup untuk bisa merawat baba"

Tuan Xi tersenyum mendengar jawaban dari putranya, namun tidak lama kemudian wajahnya terlihat seperti menahan sebuah ketakutan

"terimakasih Lu. Tapi, ada satu pertanyaan lagi yang lebih penting"

"katakan saja"

"apa kau masih menjalin hubungan dengan Yixing?"

Luhan mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan dari sang ayah

"iya masih. Kenapa baba bertanya tentang hubunganku dengan Yixing?"

"maafkan baba Lu, namun sepertinya kau tidak bisa melanjutkan hubunganmu dengan Yixing" jawab Tuan Xi sedikit berhati-hati

"kenapa?" tanya Luhan dengan rahang yang mulai mengeras

"baba akan menikahi ibu Yixing minggu depan. Dan kalian akan menjadi saudara"

Seketika Luhan seperti tersambar petir disiang hari. Ia tidak habis fikir diantara banyak perempuan mengapa harus ibu Yixing yang akan dinikahi oleh ayahnya. Luhan ingin sekali menentang pernikahan ayahnya, namun ia tahu tidak ada yang bisa dilakukan. Luhan tidak bisa membantah apa yang sudah menjadi keputusan sang ayah karena Luhan tahu ayahnya adalah orang yang keras, egois dan tegas. Ia tahu bahwa mendiang ayah Yixing memiliki hutang keperusahaan ayahnya. Dan karena itulah ayah Luhan menikahi ibu Yixing. Namun sepertinya bukan hanya karena hutang, ayah Luhan juga sangat mencintai ibu Yixing. Semenjak itu, dunia Yixing dan Luhan seketika runtuh. Keduanya harus memulai hubungan baru sebagai saudara setelah empat tahun lamanya mereka menjalin hubungan sebagai seorang kekasih.

Tidak lama setelah pernikahan kedua orangtua mereka, Luhan sengaja dikirim oleh ayahnya ke Seoul untuk melanjutkan pendidikan sekaligus mengelola perusahaan mereka. Sebenarnya bukan hanya itu, tuan Xi sengaja memisahkan Yixing dan Luhan agar mereka terbiasa hidup hanya sebagai seorang saudara dan bisa saling melupakan satu sama lain. Namun tidak lama kemudian, setelah Yixing menyelesaikan kuliahnya salah satu perusahaan interior ternama di Seoul merekrut Yixing untuk bekerja sama. Dan tidak disangka tuan Xi menyetujui Yixing untuk pergi ke Seoul. Tuan Xi mengira bahwa Luhan dan Yixing sudah dapat melupakan satu sama lain dan mereka bisa hidup normal sebagai seorang saudara. Tetapi siapa yang menyangka, jika pertemuan mereka menumbuhkan benih cinta mereka yang telah lama terkubur. Secara diam-diam Luhan dan Yixing kembali menjalin hubungan. Kedua orangtuanya tidak ada yang tahu hingga suatu hari tuan Xi memergoki mereka tengah berciuman sehingga menyebabkan hipertensi tuan Xi kambuh. Dan hari itu, tuan Xi benar-benar meminta keduanya untuk mengakhiri hubungan mereka atau selamanya tuan Xi akan memisahkan mereka. Dengan sangat berat hati, Luhan dan Yixing menuruti perintah tuan Xi yang juga merupakan permintaan terakhir sebelum tuan Xi tutup usia.

Dan semenjak hari itu, Luhan dan Yixing benar-benar berusaha semampu mereka untuk menghilangkan perasaan cinta antara mereka. Beruntung saat itu salah satu teman kuliah Yixing yang bernama Oh Sehun tengah mendekati Yixing dan mereka berakhir menjadi sepasang kekasih. Walaupun pada awalnya Yixing tidak mencintai Sehun, namun karena cinta Sehun yang sangat tulus, Yixing mulai mencintai Sehun dan melupakan Luhan.

Semua berjalan sangat lancer untuk Yixing, namun tidak dengan Luhan. Beberapa kali Luhan menjalin hubungan dengan wanita tetapi Luhan sama sekali tidak dapat menghilangkan cintanya untuk Yixing. Hingga hari pernikahan Yixing dan Sehun tiba, Luhan berjanji pada dirinya sendiri untuk memulai kehidupan barunya dan belajar untuk menerima Yixing sebagai seorang adik.

END

MAAF YA LAMA UPDATENYAAAA T.T

NEXT SULAY (yey)