Title : Psychic Detectives
Subtitle: The Tunnel, The Boy, and Murder Case
Author : V.D_Cho
Cast : Kyuhyun. Siwon, Changmin dan teman-teman ^^
Genre : Horror, Mystery, Friendship, Romance
Type : GS
Warning : It's a GS fanfict. As you see in other ff. DLDR. Please appreciate my hard work. Take with full credit. ^^
Remake dari sebuah anime berjudul Psychic Detective Yakumo dengan beberapa penambahan dari Grey.
V.D Entertainment
.
.
Proudly Present
.
.
:::Psychic Detectives:::
.
.
.
SECOND SERIES
Pagi ini Kyuhyun mendengar langkah gaduh dari arah tangga dan suara itu semakin mendekat ke kamarnya. Ini hari sabtu dan Kyuhyun memilih untuk tetap tenggelam di alam mimpinya meski tidurnya sempat sedikit terganggu, tak ingin repot memikirkan asal usul suara gaduh itu. Kemudian, pintu kamarnya dibuka, disusul dengan terbukanya selimut yang menutupi tubuhnya disertai dengan jeritan melingking dari Changmin yang tidak ada kesan manly nya sama sekali.
"KYAAA~"
"Astaga! Anak ini benar-benar…" Changmin menggelengkan kepalanya melihat Kyuhyun yang masih memejamkan matanya meskipun tubuh setengah terbukanya sedang menjadi tontonan gratis Changmin dan Siwon. Kyuhyun punya kebiasaan hanya mengenakan pakaian dalam saja ketika tidur.
"Hoi! Kyuhyun, bangun!"
Changmin menarik kedua tangan Kyuhyun sehingga posisinya berubah menjadi duduk. Siwon melemparkan sebuah kemeja oversize yang ditemukannya di lemari kepada Changmin dan Changmin langsung memakaikannya pada Kyuhyun yang masih setengah sadar.
"Apa yang kalian lakukan dikamarku?"
"Menjemputmu," jawab Siwon.
"Memangnya kita mau kemana?"
"Ke asrama. Ada yang harus dikerjakan."
"Ini hari sabtu dan itu asrama laki-laki," ujar Kyuhyun.
"Kami tahu."
"Aku baru bangun. Belum mandi."
"Kami tahu. Nanti mandi di asrama saja."
"Tapi…"
"Ayo."
Perkataan Kyuhyun tak sempat terselesaikan karena dirinya telah lebih dulu digendong oleh Siwon dibahunya selayaknya karung beras sementara Changmin mengikuti dibelakang dengan tas berisikan pakaian Kyuhyun di tangannya.
"Nanti Wookie dan Donghae mencariku…"
"Tidak akan. Ngomong-ngomong, siapa mereka?"
"Hantu penghuni rumahku," jawab Kyuhyun.
"…"
.
"Kalian baru saja melakukan tindakan kriminal."
Changmin melempar sebuah bantal kearah Kyuhyun, "Menyelundupkan seorang gadis ke asrama laki-laki bukan kriminal, Kyuhyun."
"Lalu apa?"
"Melanggar aturan." – Siwon.
"Tindakan ilegal." – Changmin.
Kyuhyun memutar bola matanya malas, terdengar decakan dari mulutnya, "Sama saja. Jadi, katakan padaku apa pekerjaannya?"
"Tidak ada," jawab Siwon.
"Huh?"
"Tidak ada pekerjaan, cantik."
"Aku tidak salah dengarkan?"
"Tidak."
"LALU KENAPA KALIAN MENYERETKU PAGI-PAGI SEKALI DI HARI SABTU HANYA UNTUK DI SELUNDUPKAN KE KAMAR ASRAMA KALIAN?"
"Duh! Kyuhyun, bisa tidak jangan berteriak seperti itu?"
"Dan kau itu digendong Siwon, lalu kita naik mobil kemari. Kau tidak diseret."
"Ini juga sudah jam 11. Hitungannya sudah siang, bukan pagi. Anak gadis macam apa yang masih tidur jam segitu?"
"Anak gadis seperti aku," Kyuhyun menunjuk dirinya sendiri, kemudian dia mengerang kesal. Dia tidak percaya, bisa-bisanya dia berteman dengan dua makhluk absurd semacam Siwon dan Changmin seperti ini. Kyuhyun menenggelamkan kepalanya pada bantal, kemudian mulai mengumpat dan menyumpahi berbagai hal, Siwon dan Changmin termasuk di dalamnya. Karena ada bantal, suaranya jadi tak terdengar jelas.
"Kyuhyun, kau menangis?"
"Salah, Won. Sepertinya dia terlalu senang karena kita ajak kemari. Lihat… dia sampai menggigiti guling seperti itu…" timpal Changmin sambil menunjuk kearah Kyuhyun yang kini sedang melampiaskan rasa kesalnya pada guling.
"Hoo~ Salah Min, dia lapar…" ujar Siwon.
Changmin kemudian menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Siwon, "Kalau begitu ayo pesan pizza!"
Rasanya Kyuhyun benar-benar akan menangis sekarang. Kenapa teman-temannya itu tidak perhatian sama sekali pada dirinya… T,T
.
Karena bosan mendekam di dalam kamar bersama dengan dua laki-laki absurd seperti Siwon dan Changmin, Kyuhyun yang telah berganti pakaian menjadi pakaian yang lebih sopan (hingga beberapa saat yang lalu, mulai dari rumah sampai dia tiba di kamar asrama, Kyuhyun hanya mengenakan kemeja oversize yang dipakaikan oleh Changmin tadi. Dia beruntung karena tak ada yang melihat mereka), Kyuhyun pergi sendirian menuju ke ruang klub. Mengambil sebuah novel dari tumpukan novel-novel lainnya diatas meja, lalu mulai membaca sambil berbaring diatas sofa.
Ini hari sabtu. Sekolah libur, tapi tak menutup kemungkinan terdapat beberapa siswa maupun siswi yang berkeliaran disekitar area sekolah mengingat Robin merupakan sekolah berasrama.
Sudah hampir dua bulan Kyuhyun bersekolah di Robin, Changmin menepati janjinya dengan membuat dirinya dan Siwon tidak mendapatkan gangguan dari para hantu di sekolah tersebut. Entah bagaimana caranya, Siwon juga sudah mulai bisa beradaptasi dengan mereka, jika hanya ada satu atau dua hantu yang berada didekatnya, dia tidak akan pingsan lagi, tapi jika lebih dari itu, Siwon belum bisa menolerirnya.
Semenjak mereka berhasil menangani kasus Im SooJung, nama mereka bertiga mendadak terkenal dikalangan masyarakat sekolah. Ditambah lagi dengan wajah mereka yang tampan dan cantik serta kecerdasan mereka di bidang akademik dan non akademik, membuat mereka bertiga mendadak menjadi bintang sekolah. Beberapa kasus mulai berdatangan dan mereka selalu berhasil menangani semuanya sejauh ini.
Changmin masih tetap memungut biaya untuk setiap kasus. Mulai dari 20.000 won untuk para siswa, 50.000 won untuk para guru sampai 200.000 won jika kasus yang mereka tangani sulit. Changmin mengatakan bahwa tidak baik jika selalu bekerja tanpa ada imbalan, hitung-hitung uang jajan tambahan, lagi pula kita bukan super hero yang bisa bekerja tanpa pamrih. Begitu.
Tak terasa novel 400 halaman itu sudah terbaca setengahnya. Kyuhyun mulai merasa matanya semakin memberat dan tepat saat kesadarannya hampir hilang, pintu ruang klub terbuka dan Kyuhyun batal menuju alam mimpi.
"Apa– aku mengganggu?"
Kyuhyun merubah posisinya menjadi duduk lalu menjawab, "Tidak juga. Tapi tolong biasakan mengetuk pintu sebelum masuk. Ini bukan kamarmu."
"A-ah… ya, maaf."
"Kalau begitu kau bisa masuk dan menyebutkan nama serta masalahmu."
"Namaku Jang Hyerim. Aku ingin meminta tolong pada kalian untuk…"
.
Pada waktu yang sama di kantor kepolisian, tampak seorang gadis dengan pakaian formal sedang berusaha untuk mencari seseorang yang bisa dia mintai keterangan. Tetapi meminta keterangan dari polisi bukanlah perkara mudah, dari tadi dia sudah menerima banyak penolakan, namun dia masih bersemangat untuk mendapatkan keterangan dari salah satu polisi-polisi tersebut.
"Dia kemari lagi."
"Siapa dia?"
"Kau tidak tahu? Dia itu seorang jurnalis, dan dia merupakan anak perempuan dari pimpinan."
"Huh?"
"Pokoknya jangan dekat-dekat dengannya. Jika kau terlalu banyak bicara didekatnya, bisa-bisa dia ikut dalam masalah penyelidikan. Mengerti ?"
"Ya, aku mengerti."
Saat itu, Jung Yunho memasuki ruangan dan melihat Byun Baekhyun –si jurnalis–
"Ah, Detektif Jung!" sapa Baekhyun.
"Menjauhlah!" balas Yunho.
"Bisakah aku berbicara denganmu barang sebentar?"
"Aku tak mau berurusan dengan orang yang mencari informasi dengan mengandalkan kekuasaan ayahnya."
Seketika raut wajah Baekhyun mengeras, "Ayahku adalah ayahku, aku adalah aku. Aku tidak mengandalkan ayahku dalam pekerjaanku." Ujarnya.
.
"Detektif Jung, apa kau percaya dengan hantu?" Tanya Baekhyun.
"Huh?"
"Di dunia ini masih banyak hal yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah," timpal Chanyeol . Padahal dia sudah diperingatkan untuk jangan dekat-dekat dengan Baekhyun tetapi karena dia melihat Yunho yang bersedia dimintai keterangan oleh Baekhyun, membuat dirinya juga ingin ikut dalam pembicaraan mereka.
"Hantu, ya? Hukum di Korea tak mengakui keberadaannya. Tapi secara pribadi aku mempercayai adanya hantu," ujar Yunho. Tentu saja, anak dan istrinya memiliki kemampuan untuk melihat makhluk astral tersebut.
"Kalau begitu, tolong lihat ini." Baekhyun menyerahkan sebuah foto pada Yunho. Yunho dan Chanyeol memperhatikan foto tersebut. Sekilas tampak biasa saja, namun jika diperhatikan baik-baik, terdapat sebuah bayangan putih yang sedikit transparan, mirip seperti gumpalan asap, membentuk sosok seorang anak kecil yang berdiri di dekat pohon yang ada di dalam foto tersebut. Yunho mengangguk paham, "Sepertinya ini tugas untuk 'mereka'." Gumamnya.
.
Pintu ruang klub kembali terbuka, menampakkan sosok Yunho. Kyuhyun dan Hyerim menoleh kearahnya, "Paman Jung, ada apa?" Tanya Kyuhyun.
"Mana Changmin dan Siwon?"
"Di kamar mereka. Jadi?"
"Aku membutuhkan bantuan kalian. Tapi sepertinya kau sedang ada tamu."
"Kalau begitu duduk saja dulu, paman. Kami tidak akan lama."
Yunho mengangguk lalu duduk disalah satu kursi yang ada. Sementara itu, Kyuhyun kembali fokus pada Hyerim.
"Jadi, kau ingin aku melihat apakah ada arwah jahat yang menggentayangi dirimu dan manajermu itu?"
"Ya."
Kyuhyun menggedikkan bahunya, "Tidak ada yang mengikutimu, Hyerim. Tapi aku tidak bisa mengatakan apapun tentang manajermu sebelum aku bertemu dengannya secara langsung."
"Kalau begitu, besok aku akan kembali lagi bersamanya.
"Jangan besok!" tolak Kyuhyun.
"Eh?"
"Besok hari minggu. Kami libur. Sebenarnya hari ini juga libur," ujar Kyuhyun.
"O-oh, begitu. Baiklah. Kalau begitu hari senin sepulang sekolah."
"Okay."
"Aku permisi Kyuhyun-ssi. Terimakasih."
Setelah Hyerim pamit, kini Kyuhyun hanya berdua dengan Yunho di ruangan tersebut.
"Apa kalian masih menarik bayaran?" Tanya Yunho, "Apa kalian mau mengambil keuntungan dari mereka yang meminta tolong pada kalian?" tambahnya.
"Kata-kata paman itu cukup kejam, tahu."
"Asal paman tahu, padahal yang mematok tarif disini itu Changmin. Kalau aku sih, tak peduli berapapun bayarannya, aku pasti akan membantu penyelidikan."
"Dasar, anak itu…" gumam Yunho.
"Baiklah. Kita kesampingkan itu dulu. Lihat foto ini."
Yunho meletakkan foto yang tadi ditunjukkan oleh Baekhyun diatas meja agar dapat dilihat oleh Kyuhyun.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Yunho kemudian.
"Bangunan di foto ini merupakan bengkel, bukan?"
"Ya, benar. Dan bangunan itu bukan sekedar bengkel biasa." Yunho kemudian menunjukkan foto lainnya, potret seorang laki-laki dengan seragam montir berwarna biru, kemudian Yunho melanjutkan keterangannya, "Si pemilik bengkel, Han Taejo. 38 tahun. Dia orang yang hanya akan memperbaiki mobil, asal bayarannya ia anggap setimpal. Kami tak sengaja menemukan pakaian kumalnya saat memburu pelaku kasus tabrak lari…"
"… Si bodoh itu rencananya akan disergap saat sedang berada di bengkel sewaktu penyelidikan. Sayangnya, ia sudah terlebih dahulu kabur."
"Lalu siapa anak laki-laki di foto ini?"
"Seorang anak SD di sekitar daerah itu. Ia dikabarkan menghilang dua bulan yang lalu. Keberadaannya masih belum diketahui."
"Jika kita bisa menemukan arwah anak laki-laki ini mungkin kita bisa memperoleh informasi yang mengarah seputar penahanan Han Taejo, begitu 'kan maksud paman?"
"Kalian masih punya hutang padaku perihal kasus sebelumnya. Aku tak mau menerima jawaban 'tidak'."
"Okay, paman yang menyebalkan~" balas Kyuhyun dengan nada sing-a-song.
.
"Malam itu, aku ketinggalan bus saat pulang dari bekerja. Lalu Hyunjoong oppa selaku manajer di tempatku bekerja, memberiku tumpangan sampai ke stasiun.
'Jalan ini kan…'
'Ini jalan pintas menuju stasiun,' kata Hyunjoong oppa.
'Ya, tapi– Jalan ini mengarah ke terowongan berhantu itu, 'kan?'
'Berhantu?' Hyunjoong oppa kemudian tertawa, 'Terowongan itu bahkan tak terlihat menyeramkan. Aku juga sudah bersiap-siap jika terjadi sesuatu.' Ujarnya.
"Tapi, ketika kami memasuki terowongan itu, ada sesuatu yang membuat Hyunjoong oppa menginjak rem secara mendadak. Kami bersyukur karena tidak terjadi kecelakaan. Setelah itu, kami baru sadar bahwa kami sudah dikelilingi oleh banyak bayangan hitam yang beterbangan disekeliling mobil. Hyunjoong oppa memintaku untuk berpegangan yang erat, lalu kami melaju dengan kecepatan maksimal sampai terowongan itu terlewati."
"Hyerim menjelaskan semuanya padaku, dia memintaku untuk memeriksa apakah ada arwah jahat yang menggentayangi mereka. Begitu." Kyuhyun menceritakan pertemuannya dengan Hyerim pada Changmin dan Siwon.
"Kau sudah meminta bayarannya?" Tanya Changmin yang dibalas dengan tataan tajam oleh Kyuhyun, "Minta sendiri."
"Lalu, bagaimana dengan paman Jung? Apa urusannya?" Tanya Siwon.
Kyuhyun melemparkan foto yang di dapatkannya dari Yunho pada Siwon dan Changmin. Keduanya memperhatikan foto tersebut dengan seksama lalu menoleh pada Kyuhyun.
"Terus? Kita harus melakukan apa?"
"Besok kita akan mendatangi bengkel itu," ujar Kyuhyun.
"Hah?!"
.
Kyuhyun mengerutkan dahinya, dia baru saja selesai mandi dan ingin tidur. Hanya ada dua tempat tidur untuk setiap kamar asrama dan sekarang kedua tempat tidur tersebut dihuni oleh Siwon dan Changmin.
"Kalian tidak mengajakku kemari untuk membiarkanku tidur di lantai, 'kan?"
Changmin menggeleng, "Tentu saja tidak. Kau tinggal pilih, mau disini bersamaku atau disebelah sana bersama Siwon." Changmin menjawab dengan santainya lengkap dengan jari telunjuk yang mengarah pada Siwon yang berada diseberangnya.
"Kau bercanda?"
"Serius, kok."
"Kenapa tidak kalian saja yang tidur di satu tempat?"
"Kau bercanda?" Siwon balik bertanya pada Kyuhyun.
"Serius, kok." Kyuhyun membalas sama persis seperti yang Changmin lakukan barusan.
"Mana cukup satu tempat tidur itu untuk kami berdua!" sergah Changmin.
"Aku juga mau tempat tidur sendiri, Chang!"
"Tapi tempat tidurnya hanya ada dua, Kyuhyun…"
"Kalau begitu aku pulang saja."
"Sudah tidak ada bus yang lewat jam segini. Taksi juga jarang ada yang melewati daerah ini malam-malam. Mau jalan kaki?"
Kyuhyun menghadap ke Siwon dan menengadahkan telapak tangannya, "Pinjam mobilmu."
"Tidak boleh."
"Kenapa!?" protes Kyuhyun.
"Perempuan tidak boleh pulang larut malam sendirian."
"Kalau begitu antarkan."
"Aku mengantuk." Siwon menambahkan pernyataannya dengan sebuah kuapan lebar. Kyuhyun menoleh ke Changmin, "Aku juga mengantuk," kata Changmin. Dan sebelum Kyuhyun kembali merengek, Siwon sudah lebih dulu menarik tangannya sehingga Kyuhyun terjatuh di sampingnya. Siwon juga memberikan Kyuhyun sebuah guling untuk dipeluk.
"Berhenti mengoceh dan tidur."
Kyuhyun masih merengut. Bukannya dia takut akan terjadi sesuatu padanya jika dia tidur dengan salah satu dari mereka nanti, tapi Kyuhyun itu tidak bisa diam jika sudah tidur, dia membutuhkan ruang lebih agar bisa bergerak bebas. Kyuhyun hanya mencoba mengantisipasi jatuhnya korban saat dia tidur nanti dengan meminta tempat tidur sendiri.
Bisa saja sih, tidur dilantai, tapi meskipun begitu tetap saja dingin dan tidak nyaman. Mau menyuruh salah satu dari Siwon atau Changmin pun dia tidak tega, jadi, ya, kita lihat saja bagaimana keadaan mereka besok pagi.
.
Sementara itu dirumah Kyuhyun…
"HUWEEE~ KYUHYUN KU HILANG!"
"Wookie, tenanglah, Kyuhyun tidak hilang…" Donghae berusaha untuk menghentikan tangisan Ryeowook yang masih bertahan meskipun berjam-jam telah terlewati.
"Memangnya dia kemana, hyung?" Tanya Kibum.
"Tadi ada dua orang teman yang menculiknya," jawab Donghae asal dan jawaban tersebut malah membuat Ryeowook semakin histeris.
"KYUHYUN KU DICULIK… HUWAAAA~!"
"Cupcupcup, Wookie… duh, bukan begitu maksudnya. Bukan diculik, tapi dijemput teman-temannya. Kau tadi lihat sendiri 'kan mereka masuk…" jelas Donghae. Seketika tangisan Ryeowook berhenti, kini dia melihat Donghae dengan tatapan polosnya.
"Eung?"
"Itu loh, dua orang laki-laki, kalau tidak salah yang satu namanya Siwon dan satu lagi bernama Changmin, teman satu klub Kyuhyun di sekolah. Kau tidak ingat?"
Ryeowook menggeleng, kemudian kembali menangis lagi, "Huweee~ kenapa aku bisa melupakan mereka~"
"Sudahlah Wookie, tak apa, berhentilah menangis. Besok Kyuhyun pasti sudah pulang," ujar Kibum.
Dan tangisan Ryeowook berhenti lagi, "Benarkah?"
"Ya…" Kibum menjawab dengan nada menggantung, dia sendiri tidak yakin. Tapi, dari pada Ryeowook menangis terus, 'kan?
"Baiklah, kalau begitu aku mau menemui Yesung dulu."
Lalu Ryeowook pergi meninggalkan rumah. Donghae dan Kibum pun akhirnya bisa tenang karena tak ada lagi tangisan Ryeowook. Yah, untuk sementara waktu mereka bisa tenang…
.
Siwon mengerang kesakitan paginya, tepat saat dia bangun tidur. Kyuhyun masih nyaman bergelung dengan bantal dan gulingnya, sementara Changmin sedang tertawa terbahak-bahak.
"Pantas saja dia meminta untuk tidur sendiri. Hahaha…"
"Dia ganas. Aku tidak mau lagi tidur disebelahnya."
Siwon menatap Kyuhyun dengan tatapan kesal bercampur ngeri. Kyuhyun memang tidak mendengkur, tetapi semalaman Siwon sama sekali tidak bisa tidur dengan nyenyak karena tangan dan kaki Kyuhyun yang selalu bergerak setiap saat. Beberapa kali wajahnya terkena pukulan Kyuhyun dan kakinya di tendang oleh Kyuhyun, finalnya adalah pagi ini dimana dia di dorong hingga jatuh oleh Kyuhyun. Changmin yang sudah lebih dulu bangun tidak berniat sama sekali menghentikan Kyuhyun, dia malah duduk manis di tempat tidurnya, memperhatikan saat-saat Siwon disiksa oleh Kyuhyun yang sedang tidur.
"Hahaha… lupakan itu. Mandilah, Kita akan pergi ke bengkel nanti, 'kan?"
"Ya."
Sebelum masuk ke kamar mandi, Siwon menyempatkan diri untuk melakukan takbam di dahi Kyuhyun –balas dendam. Suara yang dihasilkan cukup kuat, Changmin yang mendengar bahkan sampai meringis. Dahi Kyuhyun memerah, tapi dia sama sekali tidak terbangun dari tidurnya.
"Kau lebih sadis, Won."
"Biar."
Siwon akhirnya masuk ke kamar mandi. Setengah jam kemudian barulah Kyuhyun bangun dan dia masih tidak sadar jika dahinya memerah akibat ulah Siwon sampai akhirnya ketika dia selesai mandi dan bercermin, barulah Kyuhyun sadar, dia tidak perlu bertanya pada siapa-siapa, dia tahu pelakunya.
"CHOI SIWONNNN!"
Beruntung, si pemilik nama sedang keluar bersama Changmin untuk mencari sarapan. Kalau tidak, ya… Kyuhyun yang sedang tidur saja anarkis, apalagi jika dia sedang dalam keadaan sadar…
.
Changmin, Siwon dan Kyuhyun sudah sampai di bengkel yang semalam dibicarakan, tapi Kyuhyun langsung meninggalkan Changmin dan Siwon begitu saja setibanya mereka di halaman belakang bengkel, tempat dimana potret hantu anak kecil tersebut diambil. Hampir 10 menit berlalu dan Kyuhyun masih belum kembali.
"Sebenarnya dia kemana?" rutuk Changmin.
"Lama sekali…" timpal Siwon.
"Oy~"
Keduanya menoleh ke asal suara lalu menyuarakan protes mereka bersamaan, "Kau itu kemana saja, sih?!"
"Dan apa itu yang kau bawa?"
"Ini, ya sekop," jawab Kyuhyun datar seraya menunjukkan dua buah sekop di masing-masing tangannya.
"Kami sudah tahu, bodoh. Yang kutanyakan itu, untuk apa kau membawa itu kemari?"
"Won, peringatan kedua. Jangan sampai ada peringatan ketiga," Kyuhyun berujar dengan nada mengancam.
"Apa? Salahku apa?"
"Kau bersalah pada dahiku dan kau baru saja menyebutku bodoh."
"Kau membantaiku semalaman!"
"Tapi aku tidak mengataimu bodoh, 'kan?"
"Oke, maaf untuk yang itu."
"Dimaafkan. Sekarang, kalian berdua, mulailah menggali setiap inci tanah disini."
"APA?!"
.
"Bagaimana kalau kau juga ikut membantu?"
"Usulan yang bagus, Min." Siwon mengacungkan ibu jarinya pada Changmin. Keduanya melihat kearah Kyuhyun yang sedang duduk bersila diatas rerumputan yang ada seperti seorang mandor.
"Aku 'kan sudah membantu dengan mencarikan sekop-sekop itu untuk kalian."
Changmin dan Siwon kompak berdecih, tapi kemudian pandangan Changmin tampak menerawang, "Aku ragu jika anak dalam foto itu masih hidup…" ujarnya.
"Meskipun kejadiannya sangat langka, ada kalanya ketika arwah dapat terpisah sementara dari raganya. Berharap saja kejadiannya seperti itu."
"Ya, semoga saja…"
Lalu Changmin dan Siwon kembali melanjutkan penggalian mereka. Dua kali Siwon menggerakkan sekopnya, kemudian dia berhenti.
"Kenapa?"
"Sepertinya ini tidak seperti yang kita harapkan…"
Ketiganya berkumpul di satu titik, tempat dimana Siwon melakukan penggalian. Disana, mereka menemukan sebuah tangan pucat yang sepertinya sudah terkubur cukup lama…
.
"Perihal jenazah yang ditemukan Changmin dan teman-temannya saat menggali kemarin, petechia pada konjungtiva, bekas memar di leher, menurutku anak ini korban pencekikan," ungkap Jaejoong.
(Petechia: Bintik keunguan kecil pada permukaan tubuh, seperti kulit atau selaput lender, yang disebabkan oleh pendarahan kecil. Konjungtiva: Selaput tipis bening yang melapisi permukaan bagian kelopak mata.)
"Kau yakin ini bukan akibat kecelakaan lalu-lintas?"
"Cukup yakin, walau ada bekas ban di daerah perut, serta ada beberapa organ yang rusak. Tapi, luka-luka tersebut tak begitu fatal."
"Jadi intinya, setelah ditabrak oleh mobil, ia lalu dicekik sampai mati?"
Jaejoong mengangguk, "Mengerikan memang. Kenapa Changmin bisa sampai terlibat dalam kasus ini?"
"Aku yang meminta bantuannya, sayang," jawab Yunho dan Jaejoong lagi-lagi hanya mengangguk, "Sudah kuduga. Yang penting jangan sampai Changminku terluka."
"Bagaimana denganku?"
"Tentu saja kau juga, sayang." Jawab Jaejoong diiringi dengan senyumannya.
Ponsel milik Yunho berdering sesaat kemudian, "Ya, ada apa Baekhyun?"
"Aku cuma sekedar ingin kau tahu…"
"Langsung ke pokoknya saja. Ada apa?"
"Han Taejo, si pemilik bengkel, baru saja ditangkap."
.
Lelaki bernama Hyunjoong yang sebelumnya telah diperkenalkan sebagai manajer dari Hyerim kini berada di ruang klub penelitian makhluk astral. Dihadapannya ada Changmin yang sedang menatapnya dalam diam.
Changmin hanya sendiri dikarenakan Siwon dan Kyuhyun sedang dipanggil keruang guru. Sesekali Changmin terlihat meringis karena badannya sakit semua. Semalam, Kyuhyun menghajarnya. Persis seperti dia menghajar Siwon pada malam sebelumnya saat mereka sedang tidur.
"Jadi?" Tanya Hyerim.
"Dia baik-baik saja. Dia tidak digentayangi oleh arwah siapapun," jawab Changmin.
"Syukurlah."
"Terima kasih, Changmin. Dan, omong-omong, biar aku tidak penasaran, boleh aku menanyakan sesuatu?"
"Apa itu?"
"Apa yang akan kau lakukan bila aku memang sedang digentayangi?"
"Akan kutanyakan alasan dari sang arwah tersebut."
"Menanyakan padanya?"
"Baik aku maupun kedua temanku yang lain tidak punya kemampuan untuk menyucikan atau mengusir setan. Terlebih lagi kami tak setuju dengan metode seperti itu."
Hyunjoong mendengarkan jawaban Changmin seraya melihat-lihat seisi ruangan klub dan dia tertarik pada salah satu foto yang tertempel di dinding. Foto penampakan anak laki-laki yang jasadnya ditemukan oleh Siwon kemarin. Changmin memperhatikan dengan cermat ekspresi yang ditunjukkan oleh Hyunjoong, setelahnya dia permisi untuk menghubungi seseorang, meninggalkan Hyunjoong berdua dengan Hyerim di dalam klub.
.
" –Maksudmu, si Hyunjoong itu tampak mencurigakan? Tapi Taejo, si pemilik bengkel itu sudah ditangkap, kau tahu. Di samping itu, bukankan Hyunjoong itu manajer di tempat Hyerim bekerja?" ujar Yunho di seberang line.
"Ketika Hyunjoong melihat foto itu, ia tampak terguncang," kata Changmin.
"Siapapun pasti ketakutan setelah melihat foto seperti itu."
"Itu benar, tapi, menurut cerita Hyerim, ia berusaha tetap tenang saat mereka menjumpai para arwah orang mati di terowongan."
"Aku mengerti. Pasti terasa aneh, jika ia lebih tampak ketakutan saat melihat foto ketimbang melihat yang asli."
"Kupikir, bukanlah hantu yang membuatnya takut. Tapi wajah anak laki-laki itu. Dan juga, kemungkinan ia mengenali lokasi di dalam foto itu."
"Ia mengenalnya?"
"Atau bisa saja… Hyunjoong juga terlibat dalam kasus pembunuhan."
"Mungkin ini patut diselidiki lebih lanjut… oh, tunggu sebentar!"
Changmin menjauhkan ponsel dari telinganya, tapi samar-samar dia dapat mendengar percakapan ayahnya dengan seorang perempuan. Saat mendengar namanya dipanggil, Changmin kembali menempelkan ponsel ke telinganya.
"Apa yang kau katakan tadi itu benar adanya?"
"Ya. Aku baru saja mendengar kesaksian Han Taejo." –Baekhyun.
"Min, tampaknya dugaanmu benar. Hyunjoong pelakunya. Dua bulan yang lalu, setelah menabrak anak itu, ia tak hanya memperbaiki mobilnya di bengkel milik Taejo. Tapi ia juga…"
"Menghabisi nyawa anak itu… lalu mengubur jasadnya untuk menutupi kecelakaan itu." sambung Kyuhyun dan Siwon yang entah sejak kapan sudah menempel pada Changmin untuk mencuri dengar percakapan ayah dan anak tersebut. Changmin nyaris terjungkal dari tangga tempatnya duduk saking kagetnya.
"Tepat sekali. Apa dia masih berada di tempat kalian? Cegah dia pergi walau apapun yang terjadi!"
Ketiganya langsung berlari menuju ke ruang klub dan menemukan bahwa ruangan tersebut telah kosong. Tak ada siapapun disana.
"Hei, ada apa?" Tanya Yunho lagi saat tak mendengar respon dari Changmin.
"Mereka sudah pergi. Kami akan mengejarnya."
"Kalau begitu, kami dari kepolisian juga akan mencarinya. Kabari aku kalau kalian menemukannya lebih dulu."
"Baiklah."
.
Siwon, Changmin dan Kyuhyun melakukan pengejaran menggunakan mobil milik Siwon. Kyuhyun sendiri sibuk mencari kontak milik Hyerim dan saat dia menemukannya, dia segera menghubungi nomor tersebut, namun tak diangkat.
Sementara itu, di tempat lain, Hyerim yang sedang berada dalam perjalanan menuju ke tempat kerja paruh waktunya bersama Hyunjoong baru saja menolak sebuah panggilan masuk.
"Kenapa tidak dijawab?" Tanya Hyunjoong.
"Tidak. Aku tidak suka menjawab panggilan dari nomor yang tidak dikenal."
Mobil mereka terus melaju mendekati persimpangan lampu merah, namun saat Hyunjoong ingin mengerem karena lampu lalu lintas berwarna merah, tiba-tiba saja tubuhnya tak dapat digerakkan. Tangannya menggenggam erat kemudi dan kakinya menginjak pedal gas dalam-dalam, membuat mereka menerobos lampu merah dan hampir saja menabrak mobil lain yang melaju berlawanan arah dengan mereka.
"Oppa, barusan itu lampu merah lho," tukas Hyerim. Hyunjoong menjawab dengan suara tercekat, "Aku– tidak bisa bergerak…"
"Hah?"
"Ada seseorang yang sedang mengendalikan diriku…"
"Apa maksudmu–"
Hyerim segera menoleh kebelakang saat arwah seorang anak kecil menampakkan diri di kursi belakang mobil. Bersamaan dengan hal itu sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
'Ini Kyuhyun. Angkat teleponku.'
Kemudian sebuah panggilan masuk ke ponselnya, Hyerim langsung menjawabnya karena dia tahu kalau itu adalah Kyuhyun.
"Kyuhyun, tolong kami!"
.
"Mereka sedang di Jalan No. 5, menuju ke Itaewon," ujar Kyuhyun.
Siwon dan Changmin molotot, "Jangan bilang kalau…"
Mobil milik Siwon melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Seoul, sementara mobil yang dikendarai oleh Hyunjoong kini tengah melaju menuju ke terowongan berhantu yang terletak di dekat stasiun kereta.
"Tolong aku…" Hyunjoong berujar dengan suara parau, Hyerim yang duduk disebelahnya juga berusaha untuk membantu Hyunjoong melepaskan kedua tangannya dari setir mobil.
"Ini semua… ini semua salahku…" Hyunjoong mulai meracau dan Hyerim mulai tidak bisa mengatasi rasa paniknya.
"Hyunjoong oppa, kendalikan dirimu!"
Tak lama berselang, Hyerim melihat dari spion bahwa ada mobil lain di belakang mereka. Itu pasti Kyuhyun, pikirnya.
"Aku akan sejajarkan mobil kita dengan mobil mereka," kata Siwon.
"Kau mau apa?" Tanya Kyuhyun.
" Kalian berdua cobalah untuk berkompromi dengan arwah anak itu."
"Kau yakin?" Tanya Changmin.
Siwon mengangguk yakin. Changmin membuka kaca jendela disampingnya saat mobil mereka akhirnya sejajar, namun mereka harus kembali berada dibelakang mobil Hyunjoong saat sebuah truk dari arah berlawanan melintas. Beruntung Siwon dapat dengan cepat mengendalikan keadaan sehingga mereka sejajar kembali.
Mereka bertiga dapat melihat arwah anak laki-laki yang berada di dalam mobil milik Hyunjoong, Kyuhyun dengan cepat menurunkan kaca jendelanya lalu berteriak pada anak laki-laki tersebut, "Hentikan mobilnya sekarang!" tapi anak itu hanya diam, kini giliran Changmin yang berteriak, "Jangan ke sana!"
"Jika kau masuk ke terowongan itu, kau tak akan pernah bisa kembali!"
Dilihat dari ekspresi yang ditunjukkan anak laki-laki itu, dia terlihat terkejut, tapi kemudian sorot matanya berubah sendu dan tiba-tiba saja mobil milik Hyunjoong bergerak mendekati mobil Siwon sehingga terjadi sebuah benturan yang membuat kedua mobil bergerak tak terkendali.
"Argh!" Kyuhyun meringis saat kepalanya terantuk pintu mobil yang berada di kanannya.
"Sial! Kalau kita melaju ke dalam terowongan dengan kecepatan ini, kita akan menabrak di tikungan dalam!" ujar Siwon setelah dia berhasil melajukan mobilnya seperti semula. Mobil Hyunjoong berada di depannya dan mereka semakin dekat menuju terowongan.
"Hentikan mobilnya, Siwon!" ujar Kyuhyun.
"Ada banyak arwah di dalam sana dan kau belum bisa mengatasi jumlah mereka. Kau bisa saja pingsan begitu kita masuk ke terowongan. Itu berbahaya!"
"Tidak, aku bisa. Kita akan baik-baik saja."
Siwon melajukan mobilnya, setelah mereka sejajar, dia menabrakkan mobilnya pada sisi kanan mobil Hyunjoong, membuat mobil yang juga ditumpangi oleh Hyerim tersebut menabrak pagar pembatas jurang, tapi tetap saja mobil itu tidak berhenti, bahkan kecepatannya semakin meningkat.
"Tidak ada pilihan lain. Kita harus masuk ke sana," ujar Siwon, "Kyuhyun, Changmin, bersiap menghadapi benturan."
"Oke," jawab keduanya serempak.
Siwon kembali merapatkan mobilnya pada mobil Hyunjoong dan mencoba untuk memaksanya berhenti, dan saat mereka akhirnya memasuki terowongan, Siwon merasakan bahwa kesadaran perlahan meninggalkannya. Kyuhyun benar, dia belum mampu mengatasi arwah dengan jumlah banyak, tapi dia tetap berjuang dan tepat saat dia kehilangan kesadarannya, kedua mobil itu berhenti. Changmin langsung berlari keluar menuju ke mobil Hyunjoong sementara Kyuhyun mengurus Siwon.
"Apa kalian baik-baik saja?"
Hyerim membutuhkan waktu sedikit lama untuk menjawab karena kepalanya terasa pusing, "Ya. Tapi Hyunjoong oppa pingsan."
Sesuatu melintas dibelakang Changmin dengan sangat cepat, membuat Changmin menatap ke ujung terowongan yang gelap lalu berlari kesana.
"Tunggu!" – Changmin.
"Ada apa?!" – Hyerim.
"Changmin! Kau mau kemana!?" – Kyuhyun.
Changmin mengejarnya, anak laki-laki itu kini tengah tertarik oleh suatu pusaran aneh yang dikelilingi oleh banyak arwah penasaran yang menjadi penghuni terowongan selama ini. Changmin berusaha untuk meraih arwah anak laki-laki itu sebelum dia benar-benar tersedot kedalam kegelapan, tapi dia terlambat. Arwah anak laki-laki itu telah menghilang.
"Maafkan aku…" tangan Changmin masih mencoba untuk menggapai meskipun dia tahu bahwa arwah anak itu tidak akan bisa bebas.
"… tidak ada yang bisa aku lakukan…" Changmin bergumam lirih. Sepenggal memorinya tentang sang kakak yang telah pergi mendahuluinya kembali terlintas di benaknya.
"Min?" panggil Kyuhyun.
"Terkadang, aku kesal pada diriku sendiri. Aku tak bisa menyelamatkan siapapun. Tidak kakakku, tidak juga arwah anak laki-laki itu. Aku hanya bisa mengamati, dan tak berbuat apa-apa…"
Kyuhyun menarik Changmin dan memeluknya. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi pada kakak Changmin, tapi dia tahu kalau saat ini Changmin sedang bersedih.
"Kau sudah melakukan yang terbaik, Min. Kita sudah melakukan yang terbaik. Hyerim dan Hyunjoong selamat."
Changmin balas memeluknya dan baru melepaskan Kyuhyun saat Yunho dan beberapa personil polisi lainnya tiba di terowongan.
"Kerja bagus, Min," ujar Yunho. Changmin hanya mengangguk sebagai balasannya, lalu menyusul Kyuhyun dan Siwon ke mobil.
"Bagaimana Siwon?"
"Dia tidak akan bangun sampai kita keluar dari tempat ini."
"Baiklah, ayo pindahkan dia ke belakang."
Setelah memindahkan Siwon ke jok belakang, Kyuhyun menahannya.
"Apa?"
"Kau di belakang bersama Siwon."
"Apa?"
"Siwon lelah secara fisik dan kau lelah secara mental. Biar aku yang membawa mobilnya. Duduk saja dibelakang, mesra-mesraan sama Siwon."
Lalu Kyuhyun mendorong Changmin masuk ke dalam mobil, mobil sedikit berguncang saat Changmin duduk, membuat Siwon yang tadi dalam posisi duduk kini berubah posisi menjadi setengah berbaring dengan kepala berbantalkan paha Changmin.
"Kalian berdua cocok sekali!" ujar Kyuhyun sambil tersenyum lalu masuk ke sisi pengemudi.
"Kyuhyun, kau… ini, Siwon…"
"Sstt! Tidur saja lah, Min. Jangan banyak protes. Kau ini cerewet sekali."
Dengan begitu, mobil mereka bergerak meninggalkan terowongan berhantu tersebut.
.
"Ah~ aku lelah sekali…"
Kyuhyun menjatuhkan badannya diatas lantai kamar asrama Siwon dan Changmin, disusul dengan Changmin disebelah kiri dan Siwon disebelah kanannya.
"Satu juta Won lagi dari kepala kepolisian Gangnam. Mau kita apakan, ya?"
Changmin mengangkat tinggi-tinggi cek bernilai satu juta tersebut.
"Mobilku, biayanya perbaikannya mahal, lho. Untukku saja," ujar Siwon.
"Enak saja! Kalau aku tidak menyetujui membantu Hyerim, kita tidak ada dapat kasus ini. Untukku saja," ujar Kyuhyun yang tak mau kalah.
"Mobilmu itu 'kan sudah diperbaiki, Won. Bukan pakai uangmu juga, 'kan? Jadi tidak perlu diganti," tukas Changmin.
"Benar sekali!" timpal Kyuhyun.
"Oke, oke. Jadi mau diapakan? Satu juta itu banyak."
"Aku tahu!" seru Kyuhyun.
"Apa?" kedua laki-laki tersebut serentak menoleh pada Kyuhyun, dan karena jarak wajah mereka yang cukup dekat dengan wajah Kyuhyun, keduanya secara tak sengaja mencium pipi Kyuhyun, setelah itu mereka berdua langsung merubah posisi menjadi duduk, sementara Kyuhyun masih berbaring diantara mereka.
Kyuhyun menangkup kedua pipinya yang tadi dicium oleh Changmin dan Siwon, sebuah senyuman menggelikan merekah dari kedua bibirnya.
"Aaa~ kalian sebegitu sukanya padaku, ya? Sampai menciumku begitu. Aku jadi malu~" ujar Kyuhyun sambil menyenggol Changmin dan Siwon bergantian dengan kakinya. Kedua laki-laki tersebut menoleh bersamaan pada Kyuhyun dengan wajah datar mereka.
"Anak ini sudah gila."
"Tinggalkan saja dia. Kita habiskan berdua saja uangnya."
Keduanya berdiri, hendak meninggalkan Kyuhyun yang masih bertingkah absurd dengan berguling-guling dilantai sambil tertawa sendiri. Tapi Kyuhyun dengan cepat kembali kealam sadarnya saat mendengar suara pintu tertutup.
"Sial! Aku ditinggal!" gumam Kyuhyun dengan bibir yang ter-pout lucu. Dengan cepat dia meraih jaket milik Changmin yang berada didekatnya lalu bergegas keluar menyusul Siwon dan Changmin.
"Oi, Sayang-Sayangku, tunggu aku~"
"Jangan ikuti kami!" teriak keduanya saat melihat Kyuhyun yang berada tak jauh dibelakang mereka.
"Apa ada hantu genit yang merasuki Kyuhyun?"
"Sepertinya begitu."
"Lari saja, Won. Lari!"
"Siwon, Changmin, tunggu akuuuu!"
Dan malam itu akhirnya mereka habiskan untuk berkejar-kejaran hingga ke sungai Han yang letaknya tidak begitu jauh dari asrama sekolah mereka. Siwon dan Changmin baru mau berhenti saat Kyuhyun sudah melempar mereka dengan kedua sepatunya.
"Sudah kubilang aku lelah. Kenapa kalian malah berlari seperti tadi?" omel Kyuhyun.
"Kau tidak dirasuki hantu genit?"
"Kau bercanda, ya, Won?"
"Syukurlah…"
"Ish! Aku menyesal bercanda seperti tadi dengan kalian," ujar Kyuhyun sambil memasang kembali sneakers-nya. Selesai dengan sepatunya, Kyuhyun berdiri diantara Changmin dan Siwon, kemudian merangkul lengan kedua laki-laki tersebut. Changmin kanan, Siwon kiri.
"Lupakan. Jadi, kita kemana?"
"Tadi katanya kau punya ide."
"Aku lupa karena kalian mengajakku berlarian seperti tadi."
"Restoran sushi bintang lima? Atau ke Hongdae saja? Kita beli barang couple bertiga. Bagaimana?"
"Hongdae, oke!"
"Call."
"Okay, let's go to Hongdae!"
.
Sudah terhitung tiga hari Kyuhyun menghilang. Tak ada selasa pagi yang damai di kediaman keluarga Cho. Ayah dan ibu Kyuhyun memang belum pulang. Zhoumi sang kakak juga sama. Yang membuat pagi itu menjadi rusuh adalah Ryeowook, hantu cantik bergaun merah yang memiliki kebiasaan menangis.
"Oppa bohong! Katanya Kyuhyun akan pulang. Tapi mana?!" Ryeowook menuntut penjelasan dari Donghae dengan diiringi air mata. Suara tangisan Ryeowook juga tidak main-main kerasnya. Donghae yang sudah mati saja rasanya bisa mati untuk yang kedua kalinya karena mendengar suara tangisan milik Ryeowook.
Disaat seperti ini dia membutuhkan Kibum untuk membantunya menenangkan Ryeowook. Tapi hantu kutu buku itu tidak pernah menampakkan diri pada jam-jam seperti ini. Donghae tidak tahu dimana keberadaannya, yang jelas Kibum tidak pernah dirumah antara jam 6 pagi hingga 11 siang.
"Wookie yang cantik… cupcupcup… Sudah ya menangisnya, Kyuhyun pasti pulang, kok," bujuk Donghae.
"HUWAAA~ TIDAK MAU! KYUHYUN KU MANA?!"
Ryeowook mulai mengamuk. Ini adalah satu sisi Ryeowook yang sangat jarang muncul. Tiba-tiba saja gempa lokal melanda ruang tengah. Barang-barang disekitar mulai berjatuhan dan sialnya, vas bunga kesayangan ibu Kyuhyun juga menjadi salah satu korbannya.
"W-Wookie?"
"Oppa, aku tidak mau tahu, kau harus membawa Kyuhyun pulang sekarang juga atau oppa akan tahu akibatnya…"
"Oke, oke. Oppa akan membawa Kyuhyun pulang. Tapi tidak sekarang. Kyuhyun pasti sedang belajar disekolahnya, 'kan?"
Seketika Ryeowook berhenti mengamuk. Raut wajahnya yang tadi datar dan tatapannya yang menusuk kini kembali lagi menjadi raut wajah sedih dan matanya mulai berair.
"Lho. Wookie? Kenapa menangis lagi? 'kan oppa sudah berjanji akan menjemput Kyuhyun…"
"Bukan… hiks…"
"Lalu apa?"
"Itu…"
Wookie menunjuk kearah vas bunga yang pecah berkeping-keping dilantai. Donghae mengikuti kemana arah jari Ryeowook menunjuk, kemudian…
"Huweee~"
Bukan.
Itu bukan Ryeowook yang menangis.
Melainkan Donghae.
Mereka berdua tahu kalau vas itu adalah vas kesayangan ibu Kyuhyun. Terakhir kali, mereka juga sempat merusak pigura antik ibu Kyuhyun, Kyuhyun terkena imbasnya, dia diceramahi 2 jam penuh oleh ibunya. Kesal dimarahi karena hal yang tidak dilakukannya, Kyuhyun langsung mencari Ryeowook, Donghae dan Kibum lalu melampiaskan kekesalannya pada mereka bertiga.
Tidak. Donghae sangat tidak ingin mengingat betapa memalukannya dirinya saat itu. Kyuhyun itu mengerikan. Sangat. Bisa dipastikan jika dia tahu tentang hal ini, maka dia akan menghukum mereka berdua lagi.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Oppa tahu bagaimana caranya berbelanja online, 'kan?"
"Tahu. Lalu?"
"Kita beli lagi vas yang sama dengan vas milik ibunya Kyuhyun."
"Ide bagus! Kau pintar sekali, Wookie."
Sementara Wookie kembali menangis haru karena Donghae baru saja memujinya, Donghae sendiri sibuk dengan laptop milik Kyuhyun (mereka bisa menyentuh berbagai macam barang jika mereka memfokuskan diri pada barang tersebut). Tapi kemudian Donghae menyadari bahwa mereka tidak memiliki benda terpenting yang mereka perlukan jika ingin berbelanja.
"Wookie…"
"Ya, oppa?"
"Bagaimana bisa kita membelinya tanpa uang? Kita ini hantu, kita tidak punya uang…"
Dan Ryeowook kembali menangis untuk kesekian kalinya ditemani oleh Donghae. Semoga saja Kyuhyun sedang diikuti malaikat, sehingga dia membebaskan mereka dari hukuman…
.
.
.
THE END
Author's Note:
Grey lama ga update ya? /sadar/
Iya, lama emang. Maaf. Hehehe…
Yang penting Grey udah update dan bawa seri kedua dari Psychic Detectives.
Gimana aksi para tiga detektif paranormal kece diatas?
Ada yang mau REQUEST MOMENT? Ntah itu Wonkyu atau Changkyu atau siapapun yang penting mereka ada didalam cerita ini, nanti kalau bisa bakalan Grey selipin moment mereka di seri berikutnya. Btw, rencananya seri berikutnya itu tentang WonKyuMin aja. Ga ada kasus kaya' seri ini dan sebelumnya.
Dan terakhir, kaya'nya Grey ga bakalan bikin banyak kasus deh. Mungkin setelah ini cuma bakalan ada dua kasus lagi, yang diselingi sama chapter bonus.
Gitu aja sih. Grey ga tau mau ngetik apaan lagi. See you all at next series ^^
P. S: Typo itu manusiawi ^^
Review's Reply:
Yong Do Jin316: Hahaha XD Gomawo… mungkin nanti bakalan dibuatin side story tentang Kyuhyun bersama ketiga hantu koplak itu. Wkwkwk
Cuttiekyu94: Ini next chapter nya Cuttie~
Hannamoru27: Ini udah dilanjut. Hmm… romance ya? Mau, sih, bikin romance, tapi kaya' nya kalau Grey bikin romance nya, ga bakalan ada kejelasan antara Wonkyu atau Changkyu. Wkwkwk… tapi liat nanti aja
LVenge: Hai L~ KrisTao? Bisa bisa… liat aja di kasus berikutnya XD
Lydiasimatupang2301: Okee~
Bbihunminkook: Oke oke, ini udah dilanjut. Gomawo~
Puput257: Hehehe… gomawo~ ini lanjutannya ^^
Widiantini9: Makasih ^^
GaemGyu92: Iya, iya, ini lanjutannyaaaaa~ hehehe ^^
Shin Ririn1013: Ini lanjutannya, selamat membaca ^^
Rierie11: Ini dia lanjutannya yang ditunggu ^^
Me: Sorry, sering update itu kaya' nya ga memungkinkan. Hiks TAT… tapi pasti update kok, tenang aja. ^^
Aiibhy: Yo, eonni~ gomawo… ga horror sekali kok. Kalau mau yang horror aku ada sih project, tapi belum jalan. Wkwkwk. Bisa kok, coba aja suruh hantu dirumah eonni masak. Wkwkwk. Nee, fighting!
Rikha-chan: Yeaaayyyy… ini kasus selanjutnya! Gomawo ^^
Yaya13: pacaran ga yaaa? Wkwkwk XD
FiWonKyu0201: Animenya keren sih kalau menurutku. Maunya ada yang jatuh cinta? Kita liat aja nanti gimana perkembanganya. Grey juga galau gegara itu. Wkwkwk XD
Ssone31: Iya, ini udah dilanjut. Semangat! Gomawo ^^
Thanks for all of u that already RnR on my story. ILYSM ~ *heartsign*
Finish at 7/25/2016
8:54 PM
27 pages, 5.335 words.