After The Incident

.

.

Gendre: Romance, drama , tentuin sendiri aja.

.

.

Rate: T (maybe)

.

Disclaimer: kyumin shipper akan selalu ada dan jangan sampai ada kyu shipper yang lain, karna saya percaya tatapan kyuhyun hanya milik sungmin seorang bahkan kalung no7 yang selalu kyuhyun pakai menjadi keyakinan saya #plak.

.

.

Summary: karna kesalahannya karna malam itu insiden itu berkatnyalah aku seperti ini, menjadi seorang penjahat yang membuang bayiku sendiri di dalam tong sampah, mengabaikan kebenaran pikirannya bahwa dia telah hamil.

.

.

Warning: GS,TYPO(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH!NO PLAGIAT!

.

.

Happy reading (*_*)/

.

.

Semua tampak bahagia saat hakim memutuskan untuk membebaskan sungmin dengan pembebasan bersyarat. Trutama pengacara yang selalu berbicara untuk meyakinkan sungmin bahwa kebebasan adalah segalanya dan kebebasan itu ada di dalam dirinya dan semua itu sudah benar terjadi.

Usaha si pengacara dalam persidangan membuat sungmin tidak percaya, kemampuannya tidak bisa di ragukan dan walalupun begitu entah kenapa dalam diri sungmin ini bukanlah kebebasan yang sebenarnya, hatinya terasa lebih merasa bahwa, 'ini bukan kebebasan yang sebenarnya tapi ini adalah awal jalan untuk mencapai kebebasan' .

.

"kita menang!" kata eunhyuk. "selamat ,sungmin."

Sungmin meraih tangan eunhyuk. Mereka bersalaman lalu tos. "tidak, selamat untukmu eunhyuk. Kau yang melakukan semuanya."sungmin berusaha membalas senyum eunhyuk, tapi rasanya ia tidak ingin tersenyum.

"hei, kalian."

Itu suara kyuhyun. Sungmin dan eunhyuk sama – sama berbalik dan memandangnya.

Kyuhyun berjalan cepat dari arah saksi , melewati beberapa orang yang masih berlama - lama di sana.

Tangan sungmin mulai berkeringat, mata mereka saling mengunci, ketika hakim megumumkan keputusannya sungmin tidak merasa lega atau senang yang dibayangkannya. Dan ia tidak mengerti kenapa begitu dan ternyata ini lah jawabannya.

Kyuhyun berjalan mendekati sungmin dan eunhyuk , dengan jas abu – abunya yang dominan dan rambut coklat yang sedikit berantakan masih membuat jantung sungmin kembali berdesir, pria yang di sekarang ada di hadapannya benar luar biasa membuat sungmin sulit berpikir jernih.

"ada yang perlu kita bicarakan." Suara beratnya yang sudah lama tidak dia dengar, membuat sedikit jantungnya berdetak dengan mengusapkan tangannya yang berkeringat, sungmin mengerutkan dahinya tidak mengerti.

Kyuhyun meraih tangan sungmin lalu menariknya, sungmin yang kaget dengan reflek melepaskan genggaman tangan kyuhyun dan berkata "ada apa?."

"aku rasa pendengaranmu masih berfungsi lee sungmin."

"tidak ada yang perlu di bicarakan, ini semua sudah berakhir."

Menarik nafasnya berat, kyuhyun mengepalkan tangannya pelan, lalu tertawa kecil.

"apa yang lucu?." Ucap sungmin tidak mengerti, apa pria ini sudah gila.

"sudah berakhir? Aku yang memulai dan aku juga yang akan mengakhiri semuanya,kau hanya boneka yang menuruti semua apa yang ku ucapkan."ucap kyuhyun kesal, volume suarany asemakin lama semakin meninggi, memberi tahu bahwa semua hanya dial ah mengendalikan.

Hati sungmin terasa sakit, jadi seperti itu pikiran pria ini, membuatnya melayang bahagia dan menjatuhkanya sesuka hatinya. Memperlakukan dirinya hanya seperti ini, sudah mati – matian selama ini sungmin menahan kerinduan kepada kyuhyun yang sekarang ada di hadapannya, sudah berbulan – bulan sungmin menahan ingin bertemu dengan pria yang ada di hadapannya ini dan ucapannya yang pertama adalah seperti ini?

Rasanya sungmin ingin sekali memutar waktu kembali ke awal pertemuannya bertemu si pengacara eunhyuk untuk menolak tawarannya untuk membebaskan dari penjara, atau memohon kepada hakim agung untuk dia menarik ucapannya agar dirinya di penjara lebih lama lagi.

"hahh~ jadi seperti ini, sudah ku duga." Ucapannya sedikit tertahan dengan menahan matanya yang mulai memanas.

Eunhyuk yang merasa terabaikan mulai kesal melihat sifat kyuhyun yang pemaksa, jadi seperti ini temannya memperlalukan sungmin.

"yak! Apa yang kau lakukan, kita masih di ruang sidang." Sedikit mengecilkan suaranya, eunhyuk berusaha menarik kyuhyun keluar dari ruang sidang yang sudah mulai sepi dan untuk menjauhkannya dari sungmin.

"aku tidak ada urusannya denganmu kurus, singkirkan tanganmu."

Eunhyuk merasa geram, sial temannya ini sangat menyebalkan. Sifatnya yang selalu sok berkuasa kadang – kadang membuat eunhyuk ingin memasukan kyuhyun di dalam karung jerami , mengikatkannya dengan kencang di tambah dengan gembok yang berkode lalu melemparkannya ke sungai han yang sedang membeku saat musim dingin.

Eunhyuk sangat tahu bagaimana kerinduan kyuhyun kepada sungmin di balik sifatnya yang menyebalkan, tetapi bukan seperti itu sikapnya, sungmin adalah wanita yang berhati lembut dan rapuh eunhyuk tahu itu saat beberapa minggu belakangan selalu bersama sungmin dan memperhatikan.

Kyuhyun yang ingin membalas dendam dan yang sudah mulai jatuh kepada sungmin, mulai tersesat dan butuh di sadarkan, tapi dengan sikap keras kepala pria tersebut membuatnya harus berpikir seribu kali untuk mencari caranya.

"ini sudah hampir setengah jam, sungmin lebih baik kita kembali ke penjara untuk membereskan barang – barangmu dan juga mengurus semua data administrasi."

Eunhyuk menarik tangan sungmin dan meninggalkan kyuhyun mengacuhkannya.

.

.

"aku akan membantumu membawa semua barang yang ada di sel, kau tidak usah khawatir."

"tidak perlu, aku bisa sendiri."

"kau tidak usah sungkan lee sungmin, ibumu sebelum pergi dia menitipkanmu kepadaku karna dia harus pergi bekerja."

"emm.. baiklah, aku akan berkemas dan perpamitan kepada penghuni yang lain."

"aku akan menunggumu di pintu keluar penjara, kau jangan lama – lama sungmin."

"kau bahkan bukan ibuku tapi sudah sangat cerewet," matanya mulai berembum, belum pernah ada yang perhatian seperti ini kepada sungmin entah itu ibunya tau seseorang yang sangat dia cintai.

.

.

Sama seperti pertama kali sungmin datang ke sini, bau besi berkarat lah yang langsung di hirup oleh indra penciumnannya. Jumpsuit orange masih dia kenakan, beberapa penghuni lalu lalang dengan kesibukan untuk acara makan siang, sesekali beberapa penghuni melihat kembali kea rah sungmin dan tersenyum dengan mengedipkan sebelah matanya.

Sepertinya mereka sudah mengetahui kebebasannya.

Seprei yang sudah mulai menguning, bantal yang mengempil , lantai yang dingin karna pemanas sudah rusak kembali, mungkin itu yang akan sungmin ingat.

Tidak banyak barang yang sungmin bawa hanya peralatan mandi, dan baju yang sebelumnya polisi bawakan untuknya, semua sudah rapih masuk ke dalam kardus kotak sedang yang sekarang di bawa di depan dada sungmin.

"sungmin."

Nafas sungmin sedikit tertahan, apa yang dia lakukan di sini? Wanita berandal itu sekarang ada di hadapannya , memanggilnya dengan suara pelan.

Hyorin mendekat dan berjalan kearah sungmin, memandang wajah sungmin lekat. Mendorong kotak kardus yang sedang sungmin bawa lalu memeluknya.

Sungmin melotot terkejut dengan perlakukan hyorin yang tiba – tiba dengan erat.

"a..apa yang kau.."

"kenapa kau cepat sekali pergi, kita baru saja bertemu."

"ada apa denganmu?." Ucapnya tidak mengerti.

"sialan, kau berengsek lee sungmin." Upatnya.

Sungmin hanya diam saat hyorin berbicara dan juga menambah pelukannya terhadapnya hingga ia sulit bernafas, sungmin dengan yang masih bingun lalu bertanya kembali "ada apa denganmu hyorin?."

"kau akan pergi?"

"ne, apa kau sedih karna tidak ada yang bisa kau ganggu nanti di sini."

Hyorin tersenyum miring "hah~ bodoh."

"yak.. lepas lepas , berani sekali kau mengataiku bodoh."

"aiss.. kau sudah mulai berisik, ternyata seperti ini lee sungmin yang asli?."

"aku? Kenapa?"

Tangan hyorin mendekat ingin mengusap rambut halus sungmin, seketika hyorin tersenyum kembali melihat reaksi sungmin yang menutup matanya takut, apa dirinya begitu menyebalkan?

Mendorong kepala sungmin pelan, "kau kira aku akan memukulmu? Dasar bodoh."

"berhenti mengataiku bodoh, sebenarnya apa yang mau kau katakan, cepat aku tidak punya banyak waktu untuk melayani lelucon murahan kau, sekarang kau cepat minggir kalau sudah tidak ada keperlua~"

CUP

Sungmin diam membeku saat hyorin mengecup keningnya pelan, menghentikan semua ocehan sungmin yang sebenarnya hiburan untuk hyorin.

Tanggan hyorin menyentuh pundak sungmin, tersenyum memperlihatkan jejeran giginya lalu menyentuh wajah sungmin dengan tangannya yang lain,lalu mengaitkan rambutnya di telinga.

"apa yang kau~"

"sebentar lagi aku akan keluar dari sini, tunggu lah lee sungmin." Ucapnya serius, setelah itu hyorin berlari meninggalkan sungmin dengan sesekali melambai dan berlompat kecil.

Sungmin mengeleng dengan memukul mukul kecil kepalanya yang sedikit pening dengan kejadian tadi "apa aku sudah gila."

.

.

SUNGMIN POV

Bau besi berkarat sudah tidak tercium oleh ku, aku sudah melangkah menjauh dari tempat yang dahulu ku fikir itu akan menjadi rumah ke 2 setelah apartemen kumuh yang sudah aku tempati lebih dari 5 tahun bersama ibuku yang sangat mencuri perhatian untuk lawan jenisnya, ku akui ibuku sangat cantik dan mungkin dia yang menuruniku mempunyai wajah seperti dirinya.

Ku lihat pengacara sedang berada di depan resepsionis untuk menguus semua berkas bahwa aku sudah bebas dari penjara yang dia bilang tidak ada masa depan untuk diriku yang asih terlalu muda untuk berada di sini, dan aku jadi teringat semua apa yang dia ucapkan untuk menyemangatiku, dan aku sangat bersyukur mempunyai pengacara seperti dirinya yang terlaku bersemangat untuk membebaskan ku dari semini.

Aku menghampirinya yang masih berbicara dengan seorang polisi wanita yang memakai seragam polisi lengkap dengan bogol dan juga pistol kecil yang ada di pinggang mereka yang mengigatkanku sangat aku di bawa kemari dengan tangan yang di borgol yahng berbeda hanya mereka yang sekarang adalah wanita.

"apa ada masalah?."

"tidak, mereka sedang mengambil stample untuk bekas pembebasanmu." Ucapnya meyakinkan. "ka u tunggulah di luar sudah lama kau tidak menghirup udara segar. Ku rasa ini tidak akan lama , mereka hanya lupa menaru stample itu."

Aku mengangung mengerti "aku menunggu mu di luar, maaf aku merepotkanmu."

"aku senang melakukannya, kau tunggu saja ini tidak akan lama aku janji."

Aku kembali mengaguk untuk yang kedua kalinya, hanya beberapa langkah lagi aku akan keluar dari sini, bahkan aku sudah lupa bagaimana rasanya menghirup udara segar.

"sungmin selamat atas pembebasanmu." Polisi wanita lainnya yang sedang menjaga pintu gerbang menyapa ku, aku tersenyum dan melihat pilisi itu berjalan memnuka gembok dengan puluhan kunci yang mungkin sudah dia hafal.

"terima kasih."

Saat membuka gerbang , angin menerpa seluruh tubuh sungmin dengan sejuknya, ternyata sekarang adalah musim semi bahkan aku tidak mengetahui itu, udara tidak terlalu dingin maupun panas.

berjalan dengan sesekali melihat sekeliling, tidak seperti di dalam yang benau besi basah, di luar ternyta sangat indah dengan beberapa bunga yang sudah mulai bemekeran, aku menyentukl beberapa bunga sesekali mengirup aroma tumbuhan cantik yang memiliki beberapa warna yang menggoda untuk aku petik dan ku bawa pulang untuk di taro di vas bunga yang sedikit retak.

"sungmin"

DEG

Jantungku sedikit terkejut, suara berat itu aku mengetahuinya dengan jelas siapa pemiliknya, dadaku sesak sangat sulit untuk bernafas, dia membuatku takut dan tanganku mulai bekeringat.

Aku berbalik dengan sedikit ragu, sesekali berdoa agar bukan pria itu yang sekarang yang memanggilku, siapapun entah itu polisi yangmembawanya kemari, temannya atau selingkuhan ibunya, tapi tidak dengan pria itu, boleh kah aku berharap untuk sekali ini saja tuhan.

Rambut coklat yang sedikit berantakan, kemeja putih dengan celana bahan lurus hitam yang sederhana tetapi sungmin tahu itu tidak sesederhana yang di lihat, hanya merek tertentu yang dia pakai, wangi tubuhnya yang segar seperti rerumputan pagi hari yang berembun itu lah dirinya, cho kyuhyun yang membuat ku memohon kembali kepada tuhan ternyata tidak dia wujudkan.

"cho kyuhyun" ucapku lirih dengan masih sedikit terkejut akan kehadiran nya yang entah tahu dari mana aku berapa disini.

"kenapa kau baru keluar, aku sudah lelah menunggumu di luar sini."

"apa yang kau lakukan di sini?." Aku sedikit bingung dengan keadaan ini.

"tentu saja menjemputmu."

"aku? Kenapa?."

"ternyata penjara bisa membuatmu bodoh." Ucapnya angkuh.

Hari ini adalah hari permata aku di bebaslan dan hari ini sudah dua orang yang mengataiku bodoh, ada apa dengan mereka, aku kan hanya bertannya tidak mengerti.

"jadi kau sedang apa di sini."

"chk.. bukan hanya bodoh sekarang pendengaran mu juga buruk, aku kan sudah bilang untuk menjemput mu sayang."

Bulu halus di leherku berdiri saat pria yang ada di hadapanku dengan luar biasa tampan berbicara sayang yang entah sudah berapa lama aku tidak mendengarnya dari bibir tebal yang sedikit kemerahan.

"kau ? itu tidak perlu, aku dan pengacara itu akan segera pergi." Aku berbicara pelan dengan sedikit gemetar, entah kepana aku seperti ini, dasar bibir sial.

"aku tidak suka di bantah, sekarang kau masuk."

Kyuhyun membuka pintu mobil mewah berwarnya putih gading yang sudah sejak tadi di sampingnya, melihatku dengan tajam bahwa semua ucapannya harus aku turuti.

"maaf, aku harus pergi."

Aku pergi meninggalkannya, berjalan ke arah tempat aku keluar tadi , semoga saja pengacara itu sudah selesai dengan urusan stempel yang entah kemana mengilang.

"kau sudah berani membantahku lee sungmin."

Apa pria itu gila, dia berteriak dengan keras seakan aku berada 10 km jauhnya, masa bodo aku berjalan lebih kencang dan ada seseorang yang menarik pergelanggan tanganku kencang, aku berbalik dengan cepat, dia mengerjaku aku menatap kyuhyun yang sekarang hanya beberapa centi di depannku dengan sorotan mata yang tajam, yang dulu membuat ku terjerat akan pesonanya.

"kau yakin tidak ingin masuk kedalam mobil hemm.."

"lepaskan cho."

Dia mengenggam tangganku semakin kencang, aku mengerutkan pelipis menahan sakit, apa yang dia lakukan?

"au cho lepas.. sakit.."

"bayi itu bersamaku, aku hanya ingin memberi tahumu." Bibirnya tersenyum miring.

Dalam diriku ada dorongan untuk mengumpat lalu memukulnya sekarang juga.

"apa? Apa kau kaulakukan dengannnya."

"aku tidak tahu, mungkin kalau kau masuk kedalam mobil sekarang juga kau akan tahu, bagaimana lee sungmin?."

"dasar licik." Aku menelan ludahku susah, pria di hadapaku sungguh licik dan aku tidak bisa berbuat apa - apa selain menuruti keinginannya untuk saat ini.

.

.

.

TBC?

.

.

Anyeonggggggggg.. sudah hampir 1 bulan kah ini gak update? *di jumroh readers* aku baru sempet update nih dari berbagai kesibukan kerja dan printilan – printilan lainnya.. karna hari ini malam minggu saya di rumah dan imajinasi minta di ketik yasudahhh hayukkk kita ketik dan aku baca reviews masih banyak yang nunggu ini ff ya ampun aku terharu *elap ingus peperin ke kyuhyun :V*

Aku mau jawab reviews tapi random aja ya gpp kan cantik *kedip manja*

A: kenapa updatenya lama banget?

Ecii : aku kerja dan banyak hal yang di dunia nyata harus di urusin dan di jalanin *di getok centong*

A :jalan ceritanya lama banget , udah chap segini aja masih bahas sungmin di penjara belum dia ketemu bayinya dan kyuhyun.

Ecii : *sunkeum readers satu – satu* aku kan masih pemula dan ini isi imajinasinya jadi gak bisa berbuat macem – macem (?) akunya.

A : setiap chap kurang panjang!

Ecii : kalian inii suka yang panjang yahh LOL .. ini lumayan panjang kan?

A : apa kabar sama bayinya?

Ecii : alhamdulilah baik – baik aja sekarang bayinya udah bisa salto (?)

A : ceritanya makin seru

Ecii : prett jangan ngejilat biar cepet update deh XD XD

Udah ah segitu aja.. terima kasih semuanya jangan bosan – bosan untuk REVIEWS yang banyak biar aku semangat.. oh iya aku mau promo akun medsos boleh gak si? Boleh mampir gak juga gpp XD XD

Wattpad & ig : eciidessy

See next time guys..

And met maming semuanya..

Stay with sungmin^^

Note : typo bertebaran.. update tanpa di edit!s