Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki Naruto yang saat ini sedang berjalan. Terlihat ia sedang memegang sebuah surat yang tergulung.

Nampaknya merenungkan sesuatu entah yang ia pikirkan saat ini.

Pikiran naruto sedang melayang mengingat perjumpaan ia dengan Hokage ke 3 untuk pertama kalinya.

Tok

Tok

"Masuk"

Naruto perlahan melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah ruangan yang bisa dibilang tidak terlalu luas namun bersih, dan matanya langsung tertuju ke depan. Ia melihat seorang kakek yang sudah tua namun terlihat masih penuh vitalitas yang tinggi, ya dia adalah hokage ke 3, ini mungkin terdengar konyol namun orang tua di depannya adalah orang terkuat di konoha saat ini dan salah satu orang terkuat di dunia ninja.

"Selamat pagi Hokage-jiji"

"Pagi Naruto"

"Hokage-jiji kenapa memanggil ku pagi ini?" tanya Naruto kebingungan, sebab tadi pagi sekali orang Anbu memberi tahu dia untuk datang ke kantor Hokage jam 7 pagi.

Jangan melihat ia terlihat begitu tenang sekarang, sebenarnya sebelum datang ke sini pikirannya sangat berat untuk memikirkan cara untuk menghadapi orang yang sedang duduk di depannya ini, kau tahu Naruto sekarang adalah bukan Naruto yang dulu, ia takut terlihat dan akan ditangkap untuk diselidiki.

Namun setelah berpikir sedikit ia memutuskan untuk berperilaku seperti dirinya yang dulu, karna alasannya adalah karna saat ini ia masih berumur 6 tahun dan wajar untuk memiliki emosi yang labil apalagi kemarin ia terkena tragedi pembacokan masal oleh warga sekitar.

Ya sebenarnya itu cuma alasan sampingan alasan utamanya adalah ia merasa konyol untuk berperilaku sebagai Naruto canon, bayangkan harus teriak gila di depan umum, coret patung hokage, tertawa konyol pada semua orang, memikirkannya saja membuat ia bergidik di dalam, walaupun ia tahu hal yang dilakukan Naruto canon untuk menarik perhatian orang lain karna ia tak punya teman dan sering kejar untuk dibacok setiap hari.

'Anak yang malang' pikir Naruto yang mengasihani Naruto canon.

Tunggu dulu apakah kalian memikirkan sesuatu yang aneh?, dibacok setiap hari? Naruto kemarin baru saja dibacok sampai meninggal dan hari ini ia berdiri tanpa luka? Ya berterimakasihlah pada hewan buas yang ada di dalam perutnya ini karna tanpa hewan itu Naruto mungkin sudah mati berkali kali sejak lama.

'Sungguh hewan yang baik'pikir absurd Naruto lagi.

Naruto tak sadar bahwa ia sedang membuat marah sebuah makhluk yang mengerikan.

"HEWAN?! ANAK SIALAN TAK TAU DIUNTUNG BANGSA..."

Tiba tiba bulu kuduk Naruto berdiri dan ia merasakan sesuatu yang buruk sedang akan menimpanya di masa depan.

Tanpa sadar ia memegang bagian belakang kepalanya untuk menutupi bulu kuduknyabyang berdiri(?)

"Ada apa Naruto, apa kamu merasa kedinginan?"tanya Hokake ke 3.

"Ahh tidak Hokage-jiji, entah kenapa tiba tiba saja bulu kudukku berdiri"jawab Naruto, yang saat ini masih mengusap bagian belakang kepalanya.

"Begitukah?, baik Naruto ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu"ucap Hokage ke 3 sambil mengambil selembar kertas dan menyerahkannya kepada Naruto.

Naruto maju ke depan dan menerima surat itu, ia sekilas melihat isi surat itu dan membeku sesaat namu kemudian ia membungkuk dan berterimakasih kepada hokage ke 3.

"Terimakasih Hokage-jiji"

"Tak usah sungkan Naruto aku harap kamu dapat mendapatkan banyak teman nantinya"kata Hokage ke 3 dengan senyum hangat di wajahnya

"Itu sudah pasti Hokage-jiji"jawab Naruto dengan tenang tanpa ada sedikit sukacita.

Melihat respon Naruto seperti Hokage ke 3 terlihat sedih dan menghela nafas. Ia ingin mengatak sesuatu namun setelah memikirkan sedikit ia hanya berkata "Baik Naruto kamu dapat pergi sekarang"ucap hokage ke 3 dengan lembut.

Naruto membungkut sedikit ke depan dan berjalan keluar dari kantor Hokage.

Sambil menatap punggung kecil Naruto perlahan berjalan keluar, Hokage ke 3 hanya dapat mengisap rokok dengan frustasi dan bergumam.

'Minato maafkan aku.'

...

Mengingat kembali perjumpaan pertamanya dengan Hiruzen, Naruto hanya dapat terdiam dan meneruskan kembali perjalanannya ia terlihat sedang melihat sekililing dengan seksama.

'Hal pertama yang harus kulakukan adalah mendapat belas kasihan hokage ke 3 dan pindah ke sarutobi manor'Pikir naruto

Tiba tiba ia melihat seorang laki laki tua jatuh terpelesat di tanah dan ia langsung berlari menghampiri kakek itu.

'Kesempatan' pikir Naruto sambil berlari.

"Kakek apakah kamu butuh bantuan?"

Naruto berusaha membatu kakek tua itu berdiri

Namun tiba tiba kakek tua itu mendorong Naruto dengan kasar

"PEGI KAU ANAK SETAN!" ucap kasar kakek tua itu.

"Kakek aku hanya ingi.."tanpa menyelesaikan perkataannya seorang lelakai dewasa mendorongnya lagi hingga jatuh ke tanah.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA AYAHKU BOCAH SETAN"raung lelaki itu

"aku han..."

"KAU PASTI INGIN MEMBUNUHNYAKAN?ucap lelaki yang tak masuk akal itu.

Langsung saja Naruto dikelilingi oleh warga sekita dan berbisik dengan orang sekitar sambil menunjuk ke arah arah Naruto.

"Kejam sekali bocah ini"

"Tak tau diuntung memang"

"Itu adalah hal yang wajar mengingat ia adalah iblis berbentuk manusia"ucap bijak (?) seorang ibu.

"Masuk akal"jawab seorang pria dewasa.

Dan ya kalian dapat menebak adegan selanjutnya...

TBC...