~oOo~ { READ MY BIO FIRST BEFORE YOU READ MY OWN FANFICT } ~oOo~

"Byun Baekhyun.. Aku akan meletakkan hatiku padamu karena kau satu-satunya kebahagiaan yang aku miliki"

Baekhyun terus menatap kedua mata Chanyeol yang juga menatapnya, dan memilih untuk diam ketika Chanyeol merogoh saku celananya. Baekhyun membulatkan matanya ketika Chanyeol mengeluarkan sebuah cincin dan memakaikannya langsung di jari manis Baekhyun. Baekhyun begitu terkejut dan membekap bibirnya sendiri dengan satu tangannya yang bebas, membiarkan Chanyeol yang saat ini sudah mengecup punggung tangannya.

Apakah Chanyeol baru saja melamarnya?

"Aku sudah menyerah padamu, Baekhyun. Dan kumohon, jadilah pendamping hidupku dalam keadaan apapun"

Tes

Akhirnya Baekhyun meneteskan airmatanya yang sedari tadi telah menggenang di pelupuk matanya. Baekhyun masih membekap bibirnya sendiri karena ia masih belum percaya jika Chanyeol benar-benar meminangnya. Apakah semua perjuangannya selama ini telah berakhir dan memberikannya hasil yang manis? Jika iya, apakah saat ini ia bisa mengucapkan terima kasih yang begitu besar pada Tuhan karena telah menjadikan Chanyeol sebagai takdirnya?

"Ne.. aku ingin menjadi pendampingmu karena aku.. karena aku akan selalu mencintamu apapun yang terjadi. Aku tidak bisa menyangkalnya" dengan susah payah Baekhyun menjawab pertanyaan Chanyeol karena dadanya begitu sesak dan ia sedikit kesulitan untuk bernafas. Dadanya begitu sesak karena perasaan bahagia yang luar biasa. Ia tidak tau harus melakukan apapun lagi dan hingga akhirnya ia membiarkan Chanyeol membawanya pada sebuah ciuman mesra di akhir pengakuan perasaan mereka masing-masing.

Chanyeol menangkup wajah Baekhyun, sedangkan Baekhyun memeluk pinggang Chanyeol. Mereka bertautan dengan begitu lembut karena mereka hanya mengekspresikan perasaan cinta mereka saja. Dengan mata yang terpejam, Baekhyun membalas ciuman Chanyeol dan terus membiarkan Chanyeol menciumnya seperti ini. Ini adalah ciuman yang paling manis yang pernah mereka lakukan, karena tidak ada lagi rasa ragu di hati mereka, dan mereka yakin jika cinta mereka sama.

"Jangan pernah berhenti mencintaiku apapun yang terjadi"

"Ingat aku. Aku akan selalu mencintaimu"

"Kau menepati janjimu, Sajangnim.."

"MKL U Byun Baekhyun.."

.

.

.


Author:

Yuta CBKSHH

Tittle:

I LOVE YOUR HUSBAND (CHANBAEK)

Main Cast:

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Support cast:

Do Kyungsoo

Kim Jong In

And others cast (EXO's members)

Rating:

M ++

Genre:

Marriege Life, Romance, Drama, Hurt/Comfort

Disclaimer:

Fanfict yang terinspirasi dari beberapa pengalaman. Di tulis oleh Yuta sendiri dan juga di bantu oleh Maple Fujoshi2309 (Author pemes, siapa sih yang kaga kenal sama Maple? XD). Dan tidak memplagiat cerita dari orang lain. PLAGIARISM ISN'T MY STYLE! NO COPAST! NO PLAGIAT! Semoga kalian suka ^^

Warning:

BL-BoysLove / YAOI / SHOUNEN-AI / HUBUNGAN SESAMA JENIS. MATURE CONTENT INSIDE! NC-21! DLDR! DO NOT BASH BUT KRITIK ATAU SARAN SANGAT DI PERBOLEHKAN. ENJOY IT!

Summary:

Baekhyun mencintai Chanyeol yang ternyata sudah memiliki seorang istri yang bernama Kyungsoo. "Aku mencintaimu dan kau mencintaiku. Tinggalkan istrimu, dan dengan begitu kita bisa saling mencintai. Walaupun ini sulit untukku, tetapi aku akan tetap merebutmu dari istrimu.." (CHANBAEK) Slight CHANSOO, KAISOO. RnR!

Backsound:

Yiruma - River Flows In You

~~ HAPPY READING ~~


.

.

.

"Park Baekhyun! Berhentilah menangis. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Ingat, kau tengah mengandung besar"

"Hiks! Lalu bagaimana aku bisa berhenti menangis jika melihat sabahatku sendiri tidak mengenaliku? hiks! Aku tidak bisa membantunya, Chan"

Baekhyun terus menangis sesunggukkan meskipun saat ini Chanyeol sudah membawa tubuhnya ke dalam dekapan lelaki tinggi yang berstatus suaminya tersebut.

Ya, Chanyeol dan Baekhyun sudah menikah 6 bulan yang lalu, dan saat ini Baekhyun sedang hamil tua. Usia kandungannya sudah 8 bulan, dan itu sangat rawan bagi Baekhyun. Baekhyun sama sekali tidak boleh stress atau melakukan hal yang berat karena akan sangat berpengaruh pada bayi yang tengah di Chanyeol sama sekali tidak ingin terjadi hal yang buruk pada Baekhyun dan juga bayinya jika Baekhyun terus menangis seperti ini.

Bukan tanpa alasan Baekhyun bersikap seperti ini, tentu ini adalah masalah yang bisa dikatakan sebagai masalah besar. Bagaimana tidak? Kyungsoo selaku sahabat yang paling ia sayangi, sama sekali tidak mengenalinya ketika ia berkunjung ke rumah Kyungsoo tadi pagi. Memang, semenjak Chanyeol menikahinya, ia ikut tinggal bersama Chanyeol dan tiba-tiba ia mendapatkan kabar jika Kyungsoo kembali ke Gyeonggi -rumah kedua orangtuanya- bersama Tae Oh, dan Kai pergi ke Amerika.

Baekhyun sama sekali tidak mengetahui alasan kenapa Kai meninggalkan Kyungsoo kembali, dan ia berpikir postive jika Kai tengah membangun sebuah rumah di sana untuk Kyungsoo dan juga hubungannya dengan Kyungsoo baik-baik saja. Tetapi di luar dugaan, Kai ke Amerika justru untuk menikah dengan wanita yang sudah di jodohkan padanya oleh kedua orangtuanya. Dan bodohnya, ia baru mengetahui kabar buruk ini. Sahabat macam apa ia? Tidak memperdulikan sahabatnya sendiri ketika sedang dalam kesulitan?

Maka dari itu, Baekhyun menyesal setengah mati karena tidak terlalu memperhatikan kondisi Kyungsoo.

Setelah tiba di rumah, Baekhyun langsung menangis meraung-raung dengan Chanyeol yang selalu berada di sampingnya. Ini bagaikan mimpi buruk bagi Baekhyun, mengetahui sahabatnya sendiri tidak mengenalinya, dan juga..

Ia mendengar dari penuturan Umma Kyungsoo jika Kyungsoo sedikit mengalami gangguan pada jiwanya.

Rasanya Baekhyun ingin pingsan pada saat itu juga. Ia tidak langsung percaya akan hal itu, tetapi setelah ia memastikan bagaimana kondisi Kyungsoo, ia baru percaya jika Kyungsoo memang mengalami gangguan jiwa.

Ya, Kyungsoo stress berat dan dia gila.

Padahal usia kandungan Kyungsoo sebulan lebih tua daripada usia kandungannya, dan ia tidak tau apa yang akan terjadi jika bayi anak kedua Kyungsoo terlahir nanti dengan kondisi Kyungsoo yang seperti ini. Ingin sekali ia menyuruh Chanyeol untuk membujuk Kai agar kembali ke Korea dan menemui Kyungsoo, tetapi Chanyeol hanya menanggapi ucapan Baekhyun jika semuanya hanya akan menjadi sia-sia. Kai sudah memiliki seorang istri dan Kyungsoo pun sudah seperti ini. Kecil kemungkinan untuk mempersatukan keduanya meskipun iapun begitu ingin membantu.

"Yang harus kau lakukan sekarang adalah, membujuk Kyungsoo agar mau tinggal di Rumah Sakit untuk berjaga-jaga jika ia melahirkan nanti. Tentu akupun akan membantunya"

Tes

Sekali lagi Baekhyun meneteskan airmatanya tidak mampu menerima kenyataan ini. Ini begitu tidak adil bagi Kyungsoo. Dan juga.. apakah Kai memang lelaki brengsek yang meninggalkan Kyungsoo dalam kondisi gila? Atau Kai sama gilanya? Jika Kai bersikap egois seperti itu, lalu bagaimana dengan anak-anak mereka nanti? Baekhyun tidak sanggup untuk membayangkannya.

"Hubungi Kai, aku yang akan berbicara dengannya" Baekhyun menunjukkan ekspresi memohonnya pada Chanyeol dengan mata yang berlinang, terpaksa membuat Chanyeol memenuhi keinginan istrinya tersebut, meskipun ia tau jika apa yang di lakukan oleh Baekhyun hanya akan menjadi sia-sia.

Chanyeol mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Kai, hingga beberapa saat ia menunggu, akhirnya panggilan tersebut di jawab oleh Kai.

"Kau sedang sibuk? Istriku ingin berbicara denganmu"

Chanyeol menyerahkan ponselnya pada Baekhyun dan Baekhyun menerimanya.

"Bodoh! Kau begitu bodoh Kai"

Baekhyun langsung melayangkan umpatannya tanpa menunggu suara Kai. Membuat Kai terdiam sejenak, dan tidak beberapa lama kemudian ia tertawa. Baekhyun mengernyit mendengar tawa Kai. Apakah Kai gila?

"Park Baekhyun, dengarkan aku. Jika kau berbicara denganku hanya untuk membicarakan Kyungsoo, maaf aku tidak bisa. Karena aku dan Kyungsoo sudah tidak memiliki hubungan apapun"

"Kau tidak mengingat bagaimana perjuanganmu untuk mempertahankan Kyungsoo? Kau tidak ingat dengan anakmu dan juga kondisi Kyungsoo yang bahkan akan melahirkan anak keduamu? Kau keparat, Kai!"

"Kami berpisah secara baik-baik dan ia sendiri yang memintaku untuk pergi dan menikah dengan wanita lain. Aku hanya menuruti permintaannya, apa aku salah?"

"Jika kau tidak brengsek, kau mungkin mengerti dengan perkataan Kyungsoo dan tidak meninggalkannya"

"Oh ayolah, kejadian itu sudah 6 bulan yang lalu. Aku tidak ingin mengingatnya"

"Kau gila, Kai!"

Pip

Baekhyun langsung memutuskan sambungan telepon tersebut, dan memeluk Chanyeol dengan sangat erat. Ia kembali menangis dan kepalanya mendadak pusing karena tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk menolong sahabatnya tersebut. Ia merasa menjadi sahabat yang tidak berguna.

"Kyungsoo akan sembuh. Tentunya tanpa Kai.. Kau tidak perlu khawatir Baek"

Akhirnya Baekhyun menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan sang suami.

.

.

.


.

.

.

Setiap hari, Baekhyun memutuskan untuk selalu mengunjungi Kyungsoo. Ia selalu berusaha untuk membujuk Kyungsoo agar tinggal di Rumah Sakit, hingga akhirnya Kyungsoo pasrah dan menyetujui permintaan Baekhyun.

Saat ini mereka berdua tengah berada di Rumah Sakit, dengan Kyungsoo yang sedang duduk di atas tempat tidurnya bersama Tae Oh, dan juga Baekhyun yang setia menemani Kyungsoo disampingnya. Selama ini Baekhyun berusaha untuk mengajak Kyungsoo berbicara, namun yang ia dapatkan hanyalah keterdiaman Kyungsoo. Kyungsoo enggan membuka suaranya kecuali pada Tae Oh. Semua orang yang mengajaknya bicara hanya mendapatkan senyuman penuh arti dari Kyungsoo.

Ya, Kyungsoo hanya tersenyum sebagai balasan jika ada seseorang yang mengajaknya berbicara.

Seperti saat ini. Baekhyun baru saja mengantarkan makanan untuk Kyungsoo dan meminta Kyungsoo untuk segera memakannya, namun Kyungsoo hanya tersenyum pada Baekhyun dan melanjutkan bermain dengan Tae Oh. Tae Oh pun tidak mengerti jika sang Umma mengalami gangguan jiwa, karena respon Kyungsoo pada Tae Oh layaknya orang normal. Ia begitu menyayangi Tae Oh dengan sifat keibuannya dan juga ia sering mengajak Tae Oh bermain.

Hanya dengan Tae Oh, Kyungsoo bisa menjadi orang normal.

Baekhyun menghela nafasnya sambil mengusap lembut punggung Kyungsoo yang mengenakan piyama tipis khas Rumah Sakit. Setidaknya ia masih bisa berada di samping Kyungsoo ketika Kyungsoo sedang berada dalam kondisi seperti ini. Kyungsoo tidak pernah marah atau bersikap kasar pada oranglain meskipun ia gila. Kyungsoo lebih suka terdiam dan mengabaikan ucapan semua jarang Baekhyun mendapati Kyungsoo tengah termenung seorang diri seperti sedang melamun, entah Kyungsoo sedang melamunkan apa, tidak ada yang tau.

"Kyungsoo, kau harus segera memakan makanan-"

"Argh!"

Baekhyun membulatkan matanya ketika melihat Kyungsoo yang tiba-tiba meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Baekhyun tidak terlalu bodoh untuk mengetahui jika Kyungsoo saat ini akan segera melahirkan. Maka dari itu, dengan cepat Baekhyun menekan tombol darurat di kamar Kyungsoo dan berlari keluar ruang rawat untuk memanggil Dokter. Tidak lupa Baekhyun menggendong Tae Oh dan membawanya.

'Tuhan, tolong selamatkan Kyungsoo'

Baekhyun terus berdo'a dalam hati sambil memandang Dokter dan juga perawat yang sudah berkumpul di ruang rawat Kyungsoo. Baekhyun bahkan sudah meneteskan airmatanya sambil mengecupi kepala Tae Oh dengan sayang, ketika ia melihat Kyungsoo memejamkan matanya karena telah disuntik oleh obat bius.

Baekhyun memutuskan untuk menunggu di ruang tunggu sambil menghubungi Chanyeol yang saat ini tengah berada di kantor.

'Kumohon selamatkan Kyungsoo dan bayinya'

Ingin sekali rasanya Baekhyun menangis dan berteriak sekeras-kerasnya saat ini juga, tetapi ia juga harus teringat jika Tae Oh sedang bersama dirinya. Tidak mungkin ia meraung sambil memanggil nama Kyungsoo di hadapan Tae Oh, ia tidak ingin Tae Oh merasa sedih dan ketakutan.

"Yeoboseyo Chanyeol. Cepatlah ke Rumah Sakit, Kyungsoo melahirkan hiks"

Baekhyun tak kuasa menahan isakannya ketika ia berhasil menghubungi sang suami. Namun dengan cepat ia menyeka airmatanya dan kembali mendekap Tae Oh dengan sangat erat.

Baekhyun meletakkan kembali ponselnya dan kembali menggumamkan do'a agar sahabatnya mampu melewati masa kritisnya. Masa dimana saat ini Kyungsoo harus bertaruh nyawa untuk melahirkan sebuah nyawa. Ia yakin jika Kyungsoo adalah lelaki yang kuat, namun menyadari kondisi Kyungsoo tidaklah sehat, membuat rasa cemas itu muncul kembali dan Baekhyun sama sekali tidak mampu memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya pada Kyungsoo.

"Bibi.. Kenapa Bibi menangis? Dan kenapa Tae Oh tidak boleh bertemu Umma?"

Sontak Baekhyun menolehkan kepalanya ke arah Tae Oh karena merasa terkejut bukan main dengan pertanyaan yang dilayangkan oleh bocah imut tersebut. Ia pikir Tae Oh akan diam dan tidak bertanya tentang hal ini, tetapi perkiraan Baekhyun salah karena nyatanya Tae Oh terlihat begitu penasaran dengan apa yang terjadi pada Ummanya.

"Umma sedang berjuang untuk melindungimu. Tae Oh akan segera memiliki adik. Tae Oh senang bukan?" Baekhyun berusaha mati-matian untuk tersenyum pada Tae Oh dan berusaha sekuat tenaga agar ia tidak terlihat sedih di hadapan Tae Oh. Tae Oh masih terlalu kecil untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tentang Ummanya yang sedang melahirkan dengan kondisi mengalami gangguan jiwa. Juga tentang Ayah kandungnya yang ternyata menikah dengan wanita lain di Amerika.

"Tetapi kemana Appa? Adik Tae Oh akan lahir, tetapi Appa tidak berada disini?" Tanpa sadar Tae Oh meneteskan airmatanya dan menangis. Baekhyun tidak menjawab dan memilih untuk mengeratkan pelukannya pada bocah mungil tersebut. Berharap Tuhan memberikan bocah ini kekuatan untuk menerima kenyataan yang ada.

"Tae Oh sekarang sudah berumur 6 tahun, jadi jangan menangis ne?" Baekhyun menyuruh Tae Oh untuk tidak menangis, tetapi dirinya sampai saat ini masih belum bisa menghentikan tangisannya.

Suasana ruang rawat Kyungsoo mendadak mencekam dan penuh haru. Bagaimana rasanya jika ia menjadi Kyungsoo? Berjuang mati-matian untuk mempertahankan bayinya hingga bayi itu terlahir tanpa Kai untuk yang kedua kalinya. Sudah sepantasnya jika Kyungsoo mengalami gangguan pada mentalnya, jika Baekhyun berada di posisi Kyungsoo, mungkin ia pun akan gila. Bahkan lebih parah daripada Kyungsoo, namun sekali lagi ia mempercayai jika Kyungsoo adalah ibu yang kuat dan tidak akan membiarkan anaknya menderita sedikitpun. Kyungsoo pasti akan melakukan apapun demi kedua malaikat kecilnya. Meskipun tanpa Kai.

Cukup lama Baekhyun menunggu disana, hingga akhirnya Chanyeol tiba di Rumah Sakit tersebut. Baekhyun langsung memeluk tubuh Chanyeol dengan Tae Oh yang tertidur di dalam gendongannya. Chanyeol tidak ingin melemparkan pertanyaan pada Baekhyun dan lebih memilih untuk mengambil alih Tae Oh kedalam gendongannya. Dan ketika ia rasa Baekhyun sudah sedikit tenang, Chanyeol membawa tubuh Baekhyun untuk duduk kembali dan meminta penjelasan atas kondisi ini.

"Apakah kita sama sekali tidak bisa membujuk Kai untuk datang kesini? Kyungsoo sedang melahirkan anaknya" Baekhyun kembali terisak. Kemudian Chanyeol mendekat Baekhyun dan mengusap punggungnya dengan lembut. Jujur saja, Chanyeol pun merasa sangat prihatin dengan keadaan Kyungsoo saat ini, namun ia pun tidak mampu melakukan apapun selain berdo'a yang terbaik untuk mantan istrinya tersebut.

"Mungkin kehadiran Kai kembali hanya akan memperburuk kondisi Kyungsoo. Bukankah kau tau jika Kyungsoo terguncang karena Kai?"

"Kai memang brengsek.."

Tap

Tap

Tap

"Hahh~ hahh~ bagaimana kondisi Kyungsoo?"

Chanyeol dan Baekhyun terkejut bukan main ketika melihat sosok lelaki yang berdiri di hadapan mereka.

"Appa!"

Tae Oh ternyata tidak bisa tidur pulas dan lihatlah betapa antusiasnya Tae Oh ketika melihat sang Appa sudah berdiri dihadapannya saat ini.

Ya, sosok lelaki itu adalah Kai. Nafasnya tampak terengah-engah dan peluh sudah membanjiri dahinya.

"Maafkan Appa"

Kai jatuh berlutut di depan Tae Oh yang sudah berdiri di hadapannya. Kai hanya menunduk dan terus menangis menyesali perbuatannya. Tidak peduli jika Chanyeol dan Baekhyun sudah menganggapnya sebagai lelaki keparat yang tidak bertanggung jawab.

"Maafkan Appa.. Appa menyesalinya. Apa menyesal sudah meninggalkanmu dan Ummamu.."

Airmata Kai mengalir dengan deras bersamaan ketika ia merasakan tubuh mungil Tae Oh memeluk tubuhnya. Seharusnya ia sudah tidak pantas di panggil dengan sebutan Appa oleh Tae Oh. Karena pada kenyataannya ia tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik sebagai Ayah kandung dari Tae Oh.

"Appa.." Tae Oh pun menangis, dan ia hanya menggumamkan kata "Appa" dengan suara yang sangat lirih. Meskipun ia masih tidak mengerti dengan semuanya, tetapi setidaknya ia dapat sedikit memahaminya. Tae Oh hanya ingin kedua orangtuanya selalu bersama, tetapi kenapa begitu sulit? Bukankah itu hanyalah permintaan yang sederhana?

Jika Kai tidak mencintai Kyungsoo dan Kyungsoo tidak mencintai Kai? Jadi, untuk apa ia tercipta kedunia ini? Bukankah tugasnya saat ini menjadi jembatan untuk mempersatukan kedua orangtuanya? Dan sepertinya saat ini Kai dan Kyungsoo akan segera bersatu, meskipun masih harus membutuhkan waktu sedikit lebih lama lagi.

"Jangan meninggalkan Umma lagi.."

Tae Oh meremas tangannya sendiri karena tiba-tiba dadanya merasa kesakitan. Sepertinya penyakit itu datang lagi.

"Appa.. jangan tinggalkan Umma.."

"Tae Oh!"

Brukk

Tubuh Tae Oh ambruk begitu saja di dalam pelukan Kai. Chanyeol dan Baekhyun yang masih berada disana, langsung memanggil Dokter untuk menolong Tae Oh. Sedangkan Kai, ia masih berlutut sambil memeluk erat tubuh lemah Tae Oh. Ya, Tae Oh kembali pingsan, namun kali ini reaksi tubuh Tae Oh tidak biasanya, karena Tae Oh benar-benar pucat dan nafasnya terputus-putus.

"TAE OH! HIKS!"

Kai berteriak seperti orang gila ketika Dokter merebut Tae Oh dari pelukannya dan pergi menjauh darinya. Bukan karena ia berpisah dengan Tae Oh..

.. tetapi karena ia tidak merasakan adanya detakan jantung Tae Oh ketika Dokter membawanya.

Apakah ini adalah hukuman yang paling berat yang Tuhan berikan untuknya?

Wajah ceria yang selalu Tae Oh tunjukkan padanya setiap kali ia mengunjungi Tae Oh di Rumah Sakit dulu, kembali terngiang di pikirannya. Bayangan ketika pertama kali ia memperkenalkan dirinya sebagai Kim Ahjussi di hadapan bocah mungil itu, yang langsung di sambut antusias oleh Tae Oh bahkan Tae Oh menyebutnya dengan sebutan Ahjussi tampan. Jantungnya langsung berdebar dengan keras ketika bibir Tae Oh yang mungil memagut pipinya di pertemuan pertama mereka. Inikah anaknya yang telah ia tinggalkan selama bertahun-tahun? Bocah mungil yang lucu dan menggemaskan, tetapi dengan bodohnya ia tidak pernah mau mengakui dirinya sendiri jika ia adalah Ayah kandung dari bocah itu.

Kai semakin tidak kuasa untuk menahan tangisannya lagi ketika mengingat masa lalunya yang tanpa sengaja bertemu dengan anaknya sendiri. Kai menggelengkan kepalanya dan mengusap airmatanya dengan kasar, hingga akhirnya ia dan memutuskan untuk bangun dari posisinya untuk mengejar Tae Oh.

Ingin sekali rasanya ia mendekap tubuh anaknya dengan Kyungsoo yang berjalan di sampingnya. Dengan senyuman yang begitu hangat yang mereka semua tunjukkan. Namun semuanya tidak mungkin terjadi, karena kebodohannya sendiri dan ia merasa sangat menyesal saat ini. Keluarga kecilnya sudah ia hancurkan hingga begitu hancur dan tidak berbentuk lagi. Keinginan hanya akan menjadi sebuah keinginan, dan ia..

..menyesali semuanya.

Brakk!

Kai membuka pintu sebuah ruangan yang ia ketahui itu adalah ruangan Tae Oh di rawat. Dengan langkah yang bergetar dan terlihat sangat menyedihkan, Kai mendekati tubuh mungil sang putra yang tengah terbaring lemah di sebuah kasur yang cukup besar untuk tubuh mungilnya, dengan dikelilingi oleh beberapa Dokter. Tae Oh tidak sadarkan diri. Wajahnya terlihat sangat pucat, dan terlihat sangat kecil disana. Kai sama sekali tidak tega jika Tae Oh pergi meninggalkannya, sampai kapanpun ia tidak akan membiarkannya.

Tap

Tap

Tap

"Lakukan apapun untuk anakku agar ia bisa kembali bernafas. Aku rela menyerahkan ginjalku atau bahkan jantungku untuknya, kumohon pada kalian.. buatlah anakku hidup kembali"

.

.

.


.

.

.

Jika aku menjalani hidupku tanpa dirimu disampingku

Hari-hariku terasa hampa

Malamku terasa sangat panjang

Bersamamu aku melihat selamanya

Dengan sangat jelas..

Aku mungkin pernah jatuh cinta sebelumnya

Tapi tidak sekuat rasa ini

Impian kita masih singkat dan kita berdua tau

Itu akan membawa kita kemana kita ingin pergi

Aku akan mendekapmu sekarang

Aku akan menyentuhmu sekarang

Aku tidak ingin hidup tanpamu..

Tidak ada yang akan merubah rasa cintaku padamu

Kau seharusnya tau sekarang betapa aku mencintaimu

Dunia mungkin merubah seluruh hidupku

Tidak ada yang akan merubah cintaku padamu

Jika jalan di depan tidaklah mudah

Cinta kita kan jadi penerang kita seperti bintang pemandu

Kau tidak perlu merubah apapun

Aku mencintaimu apa adanya

Jadi ikutlah bersamaku dan berbagi ini semua

Aku akan membantumu melihat selamanya juga

Aku akan mendekapmu sekarang

Aku akan menyentuhmu sekarang

Aku tidak ingin hidup tanpamu..

[ 6 bulan kemudian.. ]

Dengan hati-hati Chanyeol mendekatkan wajahnya pada wajah Baekhyun. Membuat Baekhyun memejamkan kedua matanya dan menerima bibir Chanyeol yang sudah mendarat tepat di atas bibirnya. Berawal dari sebuah kecupan ringan yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah lumatan-lumatan kecil. Baekhyun tidak hanya diam ketika Chanyeol memagut bibirnya lebih dalam, iapun mulai memberanikan dirinya membalas lumatan tersebut tak kalah lembut.

Disini, didalam sebuah kotak kaca berukuran tidak terlalu luas yang akan menjadi saksi permainan panas yang akan mereka lakukan. Sebuah shower box yang berada didalam kamar mandi dirumah mereka. Baekhyun yang awalnya tengah membersihkan tubuhnya seorang diri disini, tiba-tiba tersentak saat ia merasakan ada sebuah tangan besar yang melingkar di pinggang telanjangnya. Sontak ia membalikkan tubuhnya dan ia tersenyum dengan sangat manis ketika sang suamilah yang melakukan hal itu terhadapnya.

Baekhyun bahkan tidak mematikan kucuran air shower yang terus mengalir membasahi tubuh mereka. Air hangat yang begitu menenangkan dan juga menggairahkan. Dengan cepat Baekhyun melingkarkan kedua tangannya pada leher Chanyeol dan tanpa di duga, ternyata Chanyeol mencium bibirnya dengan lembut. Sepertinya keduanya tidak mampu menahan nafsu mereka masing-masing, terlihat dari reaksi Baekhyun yang justru menikmati setiap sentuhan tangan Chanyeol pada seluruh bagian tubuh telanjangnya yang basah. Membiarkan Chanyeol menyentuh kulitnya sesukanya dan jika Chanyeol menginginkan hal yang lebih dari ini, Baekhyun pun tidak akan keberatan.

Chanyeol masih mengenakan kaos polo tipis berwarna putih miliknya, sedangkan Baekhyun sudah benar-benar telanjang bulat dengan tubuh licinnya. Ini masih sangat pagi, dan sepertinya morning sex terdengar menyenangkan.

"Cpkh cpkhh umh"

Baekhyun melenguh ketika lidah Chanyeol sudah menjelajahi rongga mulutnya yang hangat dan juga manis tersebut. Diam-diam Baekhyun tersenyum ketika matanya tidak sengaja menatap wajah Chanyeol yang khas orang baru saja bangun tidur dengan rambutnya yang sedikit berantakan, menambah kesan seksi di mata Baekhyun. Kemudian Baekhyun mengalihkan tangannya untuk menangkup rahang Chanyeol guna mempedalam ciuman mereka, sedangkan tangan Chanyeol masih menggerayangi seluruh bagian punggung Baekhyun bahkan saat ini tangannya sudah meremas-remas bokong sintal Baekhyun dengan gemas.

Sudah lama mereka menantikan moment indah seperti ini. Semenjak Baekhyun melahirkan tiga bulan yang lalu, Chanyeol sama sekali tidak pernah menyentuh istri cantiknya tersebut. Bayangkan betapa tersiksanya ia harus menahan hasratnya dan jika memang ia sudah terpaksa yang mengharuskan dirinya untuk bermain solo. Demi Tuhan, Chanyeol lebih menyukainya penisnya di manjakan oleh lubang sempit Baekhyun ataupun bibir Baekhyun.

Meskipun Baekhyun sering menawarkan diri untuk memblowjobnya jika ia sedang dalam keadaan darurat, tetapi tetap saja ia tidak tega menyuruh Baekhyun melakukan hal keji seperti itu, ditambah Baekhyun baru saja melahirkan. Dan Chanyeol tau betapa sakitnya melahirkan secara caesar tersebut. Mungkin memang sudah saatnya ia menyentuh kembali tubuh istrinya, dan ia pun yakin jika Baekhyun menginginkan hal ini sama seperti dirinya. Jadi, moment ini tidak akan ia sia-siakan lagi dan ia akan menikmatinya sebaik mungkin.

Brukk

Tubuh Baekhyun tiba-tiba terbanting pada dinding yang ada di belakangnya ketika Chanyeol mendorong bahunya dan semakin kasar menciumnya. Tentu saja ia tidak ingin kalah dengan sang suami dan mengambil alih ciuman panas mereka saat ia rasa Chanyeol tengah melepaskan pakaiannya sendiri yang sudah basah tersebut. Kini Chanyeol sudah topless dan menyisakan celananya saja.

Cpkh!

Tautan bibir mereka terlepas dan Baekhyun membuka matanya untuk membalas tatapan Chanyeol yang sudah menatapnya dengan tajam. Baekhyun menunjukkan ekspresi bingungnya namun Chanyeol masih bertahan dengan tatapan intensnya yang seolah menelanjangi Baekhyun.

Tek!

Chanyeol mematikan air shower tersebut dan semakin merapatkan tubuhnya pada Baekhyun. Tangan besarnya terangkat untuk menyibak poni Baekhyun yang menghalangi dahinya lalu mengecupnya singkat. Kecupan di dahi Baekhyun perlahan turun ke hidung, lalu pada kedua pipi Baekhyun dan berakhir di bibir manis berwarna merah muda segar itu. Ciuman panaspun tak terhindarkan lagi, dan Baekhyun pun kini tubuhnya terangkat dan reflek ia kembali mengalungkan tangannya pada leher Chanyeol. Pagutan mesra itu terus berlangsung, bahkan dibawah sana diam-diam Chanyeol mulai melesakkan penisnya yang sudah tegak sedari tadi masuk kedalam lubang sempit Baekhyun.

"Akh-"

Baekhyun memekik tertahan merasakan sebuah benda tumpul mencoba masuk ke dalam lubang hangatnya. Sedikit merasakan sakit di awal namun tidak berlangsung lama karena rasa nikmat yang kini mulai ia rasakan. Begitu nikmat ketika milik suaminya yang besar dan panjang itu memenuhi lubangnya. Terlebih pada saat Chanyeol menumbuk titik kelemahannya secara berulang-ulang seperti ini. Sungguh kenikmatan dunia yang tiada duanya. Dan hanya Chanyeol yang mampu menunjukkan kenikmatan ini padanya.

Chanyeol pun merasakan nikmat yang sama, bahkan lebih nikmat dari yang Baekhyun rasakan karena penisnya saat ini serasa di peras dengan kuat dan itu menimbulkan rasa yang sangat nikmat dan juga hangat. Begitu nyaman penisnya bersarang di lubang sang istri yang sialnya selalu saja terasa nikmat dan sempit itu. Tidak ingin terlalu lama berbasa-basi, Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun dan melingkarkan kaki jenjang Baekhyun yang putih mulus itu di pinggangnya. Tentu saja pergerakan itu membuat penyatuan tubuh mereka semakin dalam dan intim.

Dan Baekhyun hampir pingsan ketika Chanyeol semakin menekan-nekan titik itu secara berturut-turut. Baekhyun hanya bisa menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Chanyeol karena jujur saja ia tidak sanggup untuk melayani ciuman Chanyeol karena rasa nikmat ini. Ia hanya ingin mendesah dengan bebas menikmati apa yang di lakukan oleh Chanyeol terhadap tubuhnya. Luar biasa nikmat dan tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata.

"Eunghh Chanh ahh ahh akh!"

"Ya, mendesahlah untukku sayang. Aku begitu merindukan desahanmu"

Baekhyun merona, namun ia tidak mampu berbuat banyak karena sudah tidak tau lagi bagaimana caranya untuk mengekspresikan semua ini. Ia hanya membuka bibirnya dan mengeluarkan suara indah seperti yang Chanyeol inginkan. Tubuh mereka saling menyatu satu sama lain, dan menurut mereka seks ini jauh lebih nikmat daripada seks-seks mereka yang sebelumnya.

Lihatlah, tubuh Baekhyun yang putih mulus menjadi terlihat begitu berkilau karena air yang membasahi tubuhnya tadi. Selain membangkitkan gairah Chanyeol secara drastis, pemandangan tubuh indah Baekhyun pun membuat Chanyeol ingin memperkosa istri cantiknya ini berkali-kali. Jika ia mampu, mungkin ia akan memperkosa Baekhyun hingga malam nanti.

Chanyeol melemahkan tempo genjotannya ketika ia merasakan tubuh Baekhyun bergetar, dan ia tau jika Baekhyun sudah meraih orgasmenya. Namun ia belum, maka jangan berharap jika ia akan berhenti untuk menyetubuhi Baekhyun.

Baekhyun pun tau jika Chanyeol masih belum puas, dan ia berusaha untuk melayani Chanyeol sebaik mungkin dan tidak ingin membuat Chanyeol kecewa. Dan dengan jeda beberapa menit saja, Baekhyun memberi isyarat pada Chanyeol untuk melanjutkan genjotannya.

"Kau istriku yang paling sempurna" bisik Chanyeol.

Kemudian ia kembali menggenjot Baekhyun seperti tempo kecepatan yang sebelumnya. Tubuh Baekhyun kembali terhentak-hentak dan Baekhyun hampir saja terjatuh jika Chanyeol tidak dengan cepat menahan tubuh mungil istrinya tersebut.

Hingga akhirnya Chanyeol merasakan penisnya sudah siap untuk menumpahkan spermanya didalam sana, dan dengan beberapa hentakan keras lagi, Chanyeol meraih orgasmenya. Tentu Baekhyun merasa senang karena telah membuat Chanyeol puas dan itu berarti ia menjalankan tugasnya dengan baik sebagai seorang istri untuk Chanyeol.

"Eumhh hahh hahh~"

Baekhyun melenguh panjang ketika merasakan hangatnya cairan Chanyeol membanjiri lubangnya. Ia membiarkan Chanyeol menumpahkan kembali spermanya kedalam tubuhnya hingga cairan itu benar-benar habis tak tersisa. Nafas Baekhyun terengah-engah karena ia begitu lelah, begitupun dengan Chanyeol. Nafas mereka beradu, dan Chanyeol kembali meraih bibir Baekhyun dan membawanya pada sebuah ciuman manis di akhir seks luar biasa mereka. Tersenyum satu sama lain karena mereka merasa sangat bahagia saat ini.

"Terima kasih karena telah bertahan dengan cintamu bersamaku selama ini. Aku begitu mencintaimu, Park Baekhyun"

"Um.. aku juga sangat mencintaimu Park Chanyeol"

Akhirnya Chanyeol membilas tubuh mereka yang berpeluh dan membawa Baekhyun untuk berbaring di atas ranjang mereka.

Ah iya, hampir terlupa. Sepertinya kalian harus tau jika bayi mungil yang sedang terlelap dengan tenang disamping Baekhyun adalah bayi mereka yang bernama Jesper. Wajahnya terlihat begitu mirip dengan Baekhyun, tetapi dilihat dari hidungnya Jesper menurun dari sang Ayah. Chanyeol begitu bahagia melihat keluarga kecilnya saat ini. Lalu ia mengecup dahi mungil Jesper berganti mengecup dahi istri cantiknya dengan sayang.

"Kau tau apa yang membuatku merasa begitu bahagia?" tanya Chanyeol yang saat ini sudah mendekap tubuh Baekhyun. Dan Baekhyun hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Chanyeol.

"Memiliki keluarga kecil seperti dirimu dan Jesper. Kalian sumber kebahagiaanku"

"Jika begitu, kau tidah boleh menyakiti kami atau meninggalkan kami. Berjanjilah dan jalani kewajibanmu dengan baik. Akupun akan menjalani tugasku dengan baik sebagai seorang istri sekaligus ibu dari dirimu dan juga anakku" ucap Baekhyun dengan lembut dan manja.

Cup

"Tentu aku akan berjanji. Seperti aku berjanji pada Tuhan untuk selalu menjagamu dan menyayangimu seumur hidupku" ucap Chanyeol setelah mengecup singkat bibir Baekhyun.

"Jangan merayu. Aku sudah terbiasa dengan rayuanmu itu, Park"

"Aishh baiklah cantik"

.

.

.


.

.

.

[Yuta anjurkan/? untuk part ini lebih enak kalo sambil dengerin lagu Davichi - Cry Again. Kalo kalian belum Punya lagunya, download dulu sana biar gregets wkwk *digampar]

Sepasang kaki itu terus melangkah dengan perlahan tanpa memperdulikan apa yang terjadi disekitarnya. Senyuman manis nan cerah tak lepas dari wajahnya sepanjang ia melangkah di tepi jembatan yang besar dan indah ini. Udara disekitar begitu menyejukkan dan angin sore hari membelai wajahnya dengan lembut. Cukup dingin karena saat ini akan memasuki musim dingin.

Tubuh mungilnya terbalut dengan sebuah mantel berbulu hangat yang tebal, sungguh cocok jika ia yang memakainya karena terlihat begitu nyaman. Ekpresi wajahnya menunjukkan keceriaan yang begitu besar, lengkungan di bibirnya menggambarkan betapa ia begitu bahagia dengan kondisi ini. Ingin sejenak ia menikmati kebahagiaan ini untuk lebih lama lagi.

Mata indahnya yang bulat yang menangkap suatu pemandangan indah, membuat langkah kakinya terhenti. Entah kenapa pipinya terasa memanas dan jantungnya berdebar begitu keras saat ia menangkap sosok itu. Reflek kedua tangan mungilnya ia topangkan pada pagar pembatas jembatan dan danau tersebut, lalu perlahan memejamkan kedua matanya. Sekali lagi, ia hirup aroma menenangkan yang menguar dari daun-daun yang gugur berjatuhan di sekitarnya.

Aku berjalan

Hanya berjalan

Aku tidak tau harus kemana melangkah pergi

Dan air mataku mulai terbentuk

Kenangan kau dan aku

Menjadi seperti satu sama lain

Kenangan sakit hatiku

Semua itu sangat berharga bagiku

Tes

Tes

Tes

Lelaki manis berwajah pucat yang memiliki bibir berbentuk hati tersebut tanpa sadar meneteskan airmatanya bertubi-tubi. Jantungnya kembali terasa sesak ketika bayangan itu muncul di pikirannya. Ia menangis seorang diri di tepi jembatan itu, tanpa tau harus melakukan hal apa. Pikirannya hanya terfokus pada di satu titik yang mana itu memberatkannya dalam masalah perasaan.

Lelaki itu..

Lelaki yang ia cintai..

Satu-satunya lelaki yang ia inginkan didunia ini..

Akan selalu terngiang di pikiran dan hatinya.

Takkan pernah terhapus dan terlupa sedikitpun.

Kenangan kisah cintanya bersama lelaki itu terlalu banyak, bahkan tidak bisa disamakan dengan betapa banyaknya airmata yang ia teteskan untuk lelaki itu.

'Kim Jong In'

Airmataku yang menetes membuatku tersadar

Jika kurasa aku masih mencintaimu

Meskipun penuh dengan airmata

Meskipun penuh dengan bekas luka

Jangan tinggalkan aku

Jangan tinggalkan cintaku

Semua kenangan kita

Begitu berharga bagiku

"Kai.."

Aimata itu berhenti menetes, namun meninggalkan tatapan sendu yang sama. Tanpa sadar bibirnya menggumamkan sebuah nama yang begitu arti di hidupnya. Begitu bermakna dan nama itu akan terus mengalir bersama darah dan hembusan nafasnya.

"Kai.."

Sekali lagi, ia bahagia ketika ia menyadari jika ia masih mampu menyebutkan nama itu. Ribuan atau bahkan jutaan kali, ia akan terus memanggil nama itu selama ia nafasnya masih berhembus belum meninggalkan raganya.

Dan ia memiliki satu keinginan..

Ia ingin di sepanjang hidupnya yang tersisa, lelaki yang ia cintai itu selalu berada di sampingnya menemaninya dan ia ingin lelaki itu selalu ada untuknya.

"Kau tidak tau betapa aku merindukanmu?"

"Kyungsoo.."

Inilah cinta..

Inilah rasa sakit

Saat waktu berlalu semuanya menjadi pudar

Aku bahagia meskipun air mataku terus mengalir

Saat aku mencintai seseorang

Semuanya terasa berubah

Berjalan bersama di jalanan yang sunyi

Disana kita berciuman hangat

Kyungsoo memejamkan kedua matanya dengan erat ketika si pemilik hatinya membawanya pada sebuah ciuman yang begitu hangat. Bisa ia rasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya yang memeluknya dengan sangat erat. Terlihat sekali tidak membiarkannya memberontak atau bergerak sedikitpun.

Kai yang melakukan itu semua..

Kai mencium Kyungsoo ketika ia berhasil membalik tubuh Kyungsoo dan menekan tubuhnya hingga tubuh mereka benar-benar berdekapan.

'Aku harus melakukan ini untukmu, Kyungsoo..'

Kai pun memejamkan kedua matanya dan semakin dalam menyesap bibir yang ia rindukan itu. Dan saat ini, ia bersumpah jika tidak ada ciuman lain yang mampu mengalahkan manisnya ciuman mereka saat ini. Diam-diam ia mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya, masih bertahan dengan lumatan lembutnya pada bibir Kyungsoo.

Ia semakin menahan tangan Kyungsoo ketika Kyungsoo sedikit memberontak. Ciuman mereka masih harus terus berlangsung, karena Kai begitu menginginkannya.

'Cinta kita bukanlah cinta yang singkat, Kyungsoo..'

Kyungsoo kembali meneteskan airmatanya ketika Kai menyematkan sebuah cincin di jari manisnya. Nafasnya sedikit terengah-engah karena dadanya tiba-tiba terasa sesak. Bukan karena ciuman ini yang membuat nafasnya sesak, tetapi karena ia merasakan ada sesuatu yang berkumpul memenuhi rongga dadanya yang itu ketahui jika itu adalah cinta.

Cinta memenuhi hatinya dan Kai lah yang melakukannya.

'Aku mencintaimu..'

Cpkh

Ciuman itu terlepas, dan dengan cepat Kai memandang jauh kedalam mata Kyungsoo.

"Maafkan aku.. semua adalah salahku. Aku mencintaimu.." ucap Kai dengan lirih.

".. bukan hanya untuk saat ini, tetapi untuk selamanya"

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Kyungsoo meraih wajah Kai dan mengecup bibir itu kembali. Airmata masih mengalir deras membasahi wajahnya, namun ia tidak khawatir karena airmata ini adalah airmata kebahagiaan.

Kita saling mencintai

Kumohon jangan membuatku menangis

Bagiku, hanya ada dirimu

Kumohon jangan tinggalkan aku

Kau adalah seseorang didalam hidupku yang gelap

Seseorang yang begitu berharga

Kita telah melalui hari yang berat

Tetapi aku bahagia karena melaluinya bersamamu

'Kau.. kau yang aku inginkan, Kai'

"Pada akhirnya, kita akan kembali. Dan hati ini terus mendesakku untuk mengatakan jika aku terlalu menginginkanmu.. Kai"

"Menikahlah denganku. Tae Oh begitu menginginkan kita kembali bersama"

"Demi anak kita dan cintaku. Aku bersedia menikah denganmu, Kai"

.

.

.


.

.

.

Ku langkahkan kakiku yang terakhir untuk mendapatkan kebahagiaan itu

Ku jatuhkan semua harapanku padamu

Perlahan waktu mulai menjawab segala perjuanganku

Pada akhirnya aku bisa melepaskan semua itu dan terikat denganmu

"Aku.. Kim Jong In. Bersumpah di hadapan Tuhan akan menikahi seseorang yang aku cintai bernama Do Kyungsoo. Dalam keadaan apapun, aku akan tetap mencintainya dan selalu berada disampingnya hingga ujung usiaku"

Kyungsoo menatap wajah tampan Kai yang sedang mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan untuk menikahinya. Detik ini.. adalah detik-detik yang paling berharga di dalam hidupnya, karena pada akhirnya ia mampu bersatu dengan lelaki yang ia cintai seumur hidupnya. Perlahan senyuman manis itu muncul dari bibir berbentuk hati miliknya ketika Kai meraih tangannya dan menatap kedalam bola matanya.

Jantungku berdebar-debar

Bagaimana bisa aku mencintaimu disaat aku terjatuh?

Bagaimana bisa kau membalas cintaku ketika kau terjatuh?

Dengarkan aku.. aku mencintaimu

"Aku Do Kyungsoo, bersumpah di hadapan Tuhan ingin menikah dan hidup bersama seseorang yang aku cintai bernama Kim Jong In. Dalam keadaan apapun, aku akan tetap mencintainya dan selalu berada disampingnya hingga ujung usiaku"

Airmata Kyungsoo menetes bersamaan dengan kalimat tulus yang terucap dari bibirnya. Murni dari dalam hati dan dengan keyakinan yang terus mendorongnya untuk mengungkapkan perasaan cintanya pada lelaki yang sudah resmi menjadi suaminya tersebut.

Segala rasa bimbangku mendadak hilang

Kita sudah melangkah melewati semuanya

Aku hampir mati karena terus menantimu

Namun jangan khawatir.. karena aku rela mati untukmu

Kyungsoo menarik nafasnya dalam-dalam ketika Kai mengecup bibirnya dengan lembut sambil memejamkan kedua matanya. Tidak ada alasan lain, tidak ada yang mampu menghalangi cinta mereka lagi dan tidak ada yang dapat menghentikan perasaan cinta mereka yang terus mereka salurkan melalui ciuman manis yang di saksikan oleh puluhan orang yang menghadiri acara pernikahan tersebut.

Selama itu kau telah membawa hatiku

Dan selama itu aku berusaha menemukanmu

Membawa hati itu kembali pada hatiku

Tetapi kau menambahkan hatimu yang kini masuk ke dalam jantungku

Cklek

"Kau sudah resmi menjadi istriku, Kim Kyungsoo"

Brukk

Kyungsoo masih membungkam bibirnya ketika dengan tergesa-gesa Kai menggendong tubuhnya menuju kamar yang sudah di siapkan untuk malam pertama mereka. Bukan malam pertama bagi mereka, tetapi akan menjadi malam pertama karena mereka saat ini sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Tubuh Kyungsoo di baringkan begitu saja diatas ranjang yang tersedia di sana oleh Kai dan Kai menidurkan tubuhnya di samping Kyungsoo sambil terus memandangi wajah cantik istri barunya tersebut. Keduanya tersenyum satu sama lain, saling memandang dengan tangan Kai yang mengusap lembut rambut Kyungsoo sedangkan tangan Kyungsoo terangkat untuk mengusap dada bidang Kai.

"Kau sudah resmi menjadi suamiku, dan kau sudah resmi menjadi Ayah dari kedua anakku.. Kim Jong In"

Kai tersenyum mendapati jawaban manis dari Kyungsoo dan tanpa menunggu lama lagi, ia segera melahap bibir penuh Kyungsoo lamat-lamat hingga Kyungsoo sedikit kewalahan untuk membalasnya.

Cinta memang akan terasa indah jika menjalaninya dengan tulus. Tidak ada paksaan maupun keraguan dari masng-masing pasangan, dan inilah yang sekarang Kai dan Kyungsoo rasakan. Membuktikan kembali jika mereka saling mencintai dan menunjukkan sekali lagi jika cinta mereka benar-benar cinta.

"Umphh cpkhh~"

Cklek

"Cpkh ah!"

Kai dan Kyungsoo sontak melepaskan ciuman panas mereka ketika pintu kamar mereka terbuka. Kai dan Kyungsoo saling pandang lalu tak lama kemudian mereka tertawa lepas cukup lama.

"Hahaha malaikat kecilku ternyata.."

Kai bangkit dari atas tubuh Kyungsoo dan berjalan mendekati seseorang yang membuka pintu kamar tersebut.

"Appa.."

"Kenapa kau bangun nak?"

"Aku tidak bisa tidur dan ingin tidur bersama Appa dan Umma"

"Baiklah jagoan Appa boleh tidur bersama Appa dan Umma jika jagoan Appa mengecup pipi Appa terlebih dahulu"

Cup

"Sudah Appa!"

"Ahh arraseo. Tae Oh sekarang boleh tidur bersama Appa dan Umma"

"Yeayy!"

"Kemarilah, Umma sangat merindukanmu, Tae Oh"

.

.

.


.

.

.

"Luhan Luhan Luhan! Oh Luhan! Apa kau mendengarku?"

Dengan wajah jengkelnya, Sehun terus mengejar Luhan yang tiba-tiba berlari meninggalkannya setelah acara pernikah Kai dan Kyungsoo dilaksanakan. Sehun tidak tau apa alasan Luhan bersikap seperti ini karena seingatnya ia tidak melakukan kesalahan apapun, tetapi kenapa Luhan merajuk dan menjauhinya seperti ini?

"Berhentilah memanggil namaku dengan Marga mu, Oh Sehun! Kita bukan suami istri!"

Ow~

Sepertinya Sehun tau apa alasan yang menyebabkan kekasih cantiknya tersebut marah-marah seperti ini. Kemudian Sehun menyeringai dan memeluk tubuh kurus Luhan dari belakang dengan sangat erat. Meskipun Luhan terus memberontak, namun pada akhirnya ia bisa membuat Luhan sedikit tenang dan mau menatap matanya untuk menjelaskan semuanya.

Ya, apalagi jika bukan karena alasan Luhan yang merasa iri dengan Kai dan Kyungsoo yang sudah menikah? Luhan pasti begitu ingin Sehun melakukan hal romantis seperti apa yang Kai lakukan tadi terhadap Kyungsoo. Sangat kekanakkan memang, tetapi begitulah Luhan dan Sehun sudah benar-benar mengetahui sifat kekasih cantiknya tersebut baik luar maupun dalam.

"Luhan tatap aku.."

Luhan bedecih, namun tidak bertahan lama dan akhirnya ia menatap mata Sehun tanpa berkedip sedikitpun.

"Menikahlah denganku, Lu. Apakah kau mau menjadi pendamping hidupku? Selamanya?"

"Kau bodoh, Oh Sehun"

Dengan sekuat tenaga Luhan menghempaskan tangan Sehun yang melingkar di pinggangnya, lalu beranjak menjauhi Sehun.

"Apa maksudmu?" tanya Sehun yang sama sekali tidak mengerti dengan maksud Luhan kali ini. Kenapa Luhan mengatainya bodoh dan pergi begitu saja? Bukankah seharusnya Luhan menghisap bibirnya sambil memeluk lehernya?

Ini sungguh aneh.

"KAU SUNGGUH BODOH!"

Luhan menangis ketika Sehun berhasil meraih tangannya dan mencengkramnya dengan kuat tidak membiarkannya bisa lepas sedikitpun.

"Luhan!"

"KAU BODOH! BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA MENOLAKMU? TENTU SAJA AKU MAU MENIKAH DENGANMU, OH SEHUN!"

Sehun menjatuhkan dagunya mendengarkan jawaban Luhan.

Ini sungguh luar biasa!

"Hah.. syukurlah. Aku akan segera menikahimu, Lu"

.

.

.


.

.

.

"Lucunya mereka" Baekhyun terkikik disamping tubuh tinggi suaminya ketika ia menyaksikan Sehun dan Luhan yang baru saja memainkan peran seperti drama-drama yang sering ia lihat. Dan itu membuat Chanyeol ikut tertawa dan membenarkan perkataan istrinya tersebut.

"Mereka akan segera bersatu. Sahabatku, Kyungsoo pun sudah bersatu dengan separuh hidupnya"

"Ya, begitupun denganku. Aku sudah bersatu dengan separuh hidupku, Baek"

Baekhyun tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya berjalan keluar gedung mewah tersebut. Diikuti dengan Chanyeol yang berjalan di belakangnya sambil memperhatikan punggung sempit Baekhyun.

"Aku begitu bahagia melihat Tae Oh akhirnya kembali sehat dan bisa tertawa lepas ketika ia menyaksikan kedua orang tuanya bersatu"

"Aku yakin anak kita juga bahagia menyaksikan kita bersatu"

"Aku sangat bahagia melihat Kyungsoo telah menikah dengan Kai lelaki yang dicintainya"

"Kau mengabaikanku, Baek"

"Apa kau tidak bahagia melihat mereka akhirnya bisa menikah?"

"Aku sangat sangat sangat bahagia.."

Chanyeol memutar kedua bola matanya malas ketika Baekhyun membalikkan tubuhnya untuk menatapnya saat ia mengatakan kalimat barusan.

"Hya, kau marah?"

"..."

"Chanyeol. Aku sedang berbicara denganmu. Jangan mengabaikanku"

Kini giliran Baekhyun yang merasa terabaikan ketika Chanyeol sama sekali tidak menjawab perkataannya.

"..."

"Chanyeol!"

"..."

"Park Chanyeol!"

"Kau membentakku? Kau membentak suamimu sendiri, Baek?"

"Kenapa kau menjadi seperti ini, Chan? Sangat sensitif"

"..."

"Heungggg Chanyeooool~"

"..."

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan agar kau mau membuka bibirmu untuk berbicara"

"Cium aku. Dan aku akan membuka bibirku"

"Ne?"

"Ci-um a-ku"

"D-disini?"

Baekhyun mulai celingukan menatap arah sekitar mereka yang terbilang masih cukup ramai, karena mereka saat ini berada di taman rumah mewah milik Kai tersebut.

"Ya, disini"

"A-apa k-kau yakin, Chan?"

"Aishh terlalu lama!"

Grep

Cup!

Bibir Chanyeol terbuka dan menuntun Baekhyun untuk membuka bibirnya juga. Dengan tangan besarnya yang meraih leher Baekhyun dengan sangat kuat, Chanyeol melumat bibir Baekhyun tanpa ampun, karena jujur saja ia tidak mampu menahan nafsunya ketika ia melihat Kai mencium bibir Kyungsoo. Rasanya ia ingin mencium bibir Baekhyun saat itu juga, namun ia tidak bisa karena tempat ini sangat ramai.

Dan saat ini, tidak ada alasan bagi Chanyeol untuk menahannya lagi dan maka dari itu ia memutuskan untuk menyesap kuat bibir tipis nan manis milik istri cantiknya tersebut.

"Ummhh nghh cpkh cpkh!"

Baekhyun bergumam tidak jelas di sela ciumannya dan terus membiarkan Chanyeol mengusai bibirnya sepuas yang Chanyeol ingini. Sedangkan Chanyeol hanya menunjukkan senyuman kemenangan ketika ia melihat pipi Baekhyun yang merona dengan sangat cantik hanya karena ciumannya.

Chanyeol sama sekali tidak peduli jika banyak orang yang menyaksikan adegan mesum mereka. Demi Tuhan, ia hanya ingin menikmati moment ini saja. Hingga cukup lama mereka berciuman, akhirnya dengan terpaksa Chanyeol melepaskan ciumannya ketika ia merasakan nafas Baekhyun yang sedikit terengah-engah karena perbuatannya.

Cpkh!

Kedua belah bibir itu benar-benar terlepas, menyisakan bibir Baekhyun yang sedikit bengkak berwarna merah akibat ulah suaminya tersebut. Namun dengan santainya, Chanyeol tersenyum bangga ketika mendapati kondisi istrinya yang sedikit mengenaskan tersebut.

Huh! Suami yang hanya mencari keuntungan dalam kesempitan.

"Apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan padaku, Nyonya Muda Park?" goda Chanyeol sambil terus menatap intens wajah cantik Baekhyun yang masih mengatur nafasnya disana.

"..."

"Ya? Aku menunggu.."

Baekhyun berdecih, namun akhirnya ia melingkarkan kedua tangan mungilnya pada pinggang Chanyeol lalu memeluknya dengan sangat erat.

"Baiklah. Aku menyukai ciuman tiba-tibamu tadi dan aku mencintaimu"

Sekali lagi, Chanyeol tersenyum bangga.

"Aku juga menyukaimu sayang"

Baekhyun melepaskan pelukannya dan justru melingkarkan kedua tangannya pada leher Chanyeol dengan sedikit berjinjit.

"Chanyeol.."

"Ya?"

Cup!

Baekhyun mengecup singkat bibir Chanyeol, dan hal itu berhasil membuat Chanyeol sangat terkejut.

"Baek-"

"I LOVE MY HUSBAND"

.

.

.

.

.

.

END. FIN.

.

.

.

.

.

.

Judulnya ganti jadi I LOVE MY HUSBAND wkwk

Hey, ini udah beneran END ya.

OK, disini Yuta mau sedikit ngasih penjelasan untuk kalian yang masih bingung sama endingnya. Di chapter terakhir ini emang sengaja Yuta bikin membingungkan. Ada yang tau dimana letak bingungnya/?

Yaps, masalah Tae Oh wkwk

Di awal, Yuta bikin yang bener-bener hurt banget! Kalian ada yang nangis pas bagian itu? .g

Sengaja Yuta bikin ambigu tentang masalah Tae Oh yang katanya udah meninggal. Padahal Tae Oh belum meninggal, itu karena Yuta sengaja Yuta bikin sedih dan biar lebih greget aja. Jadi, semua Pairing yang ada disini HAPPY ENDING yaaa~ yeay!

NO SEQUEL.

Nah, sekarang giliran Yuta yang mau minta tanggapan kalian dengan FF I LOVE YOUR HUSBAND ini. Baguskah? Atau sinetronkah? wkwkwk

Yuta sadar diri kok kalo FF ini emang gaje dan abal banget. Tetapi setidaknya Yuta udah berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik, meskipun hasilnya sering gak maksimal dan ga seperti yang kalian inginkan.

FF INI MURNI PEMIKIRAN YUTA. Dan karena pemikiran 'aneh' Yuta ini, terciptalah FF I LOVE YOUR HUSBAND :'D

Yuta bersyukur banget akhirnya bisa selesaiin FF Yuta kali ini. Di luar dugaan, FF ini adalah FF Yuta yang paling banyak diminati diantara FF Yuta yang lain *eeaa*

Last, Yuta mau sedikit curhat ya. Tema FF ini di ambil dari pengalaman pribadi yang Yuta bikin sedramatis/? mungkin. Kalian mungkin bisa nebak sendiri apa yang terjadi sama Yuta melalui FF ini wkwk *digampar* pokoknya.. I will said "I Love Your Husband" aja deh buat seseorang yang jauh disana :'D *eeaa*

Udah ah, kebanyakan curhat. Yuta akhiri aja sampai disini.. semoga kalian puas dan Yuta mau ucapin terima kasih yang sebesar-besarnya buat kalian yang sukarela/? membaca FF Yuta dan nunggu-nunggu FF Yuta selama ini. Terima kasih banyak.

MY READERS~

MISS KISS LOVE YOU~

SARANGHAE BBUING~!

LAST REVIEW JUSEYO~

REVIEW TERAKHIR DARI KALIAN BAKAL YUTA TUNGGUIN SAMPAI KAPANPUN HEHE :'D