Disclaimer: Bleach Tite Kubo
Story Fuuyuki Ayasegawa
Genre: Romance, Hurt/comfort
Rate: T
Warning: AU, OOC, typo (kalau ada), complicated relationship
Keterangan:
- "Bla bla bla" = Speak
- 'Bla bla bla' = Inner
Don't Like, Don't Read!
Happy Reading \(^•^)/ \(^•^)/ \(^•^)/
Surprize in my life
Chapter 1
Terlihat seorang gadis cantik berambut orange kecoklatan tengah duduk menatap langit yang senada dengan warna rambutnya dari jendela kamar. Raut wajahnya terlihat murung.
Tangan kanannya tengah memegang sesuatu yang ternyata sebuah undangan pernikahan temannya sewaktu SMP dan SMA dulu, Tatsuki Arisawa & Renji Abarai.
"Tak terasa teman-temanku sudah menikah satu persatu. Sedangkan aku hingga saat ini masih belum memiliki pasangan. Ah tepatnya masih belum bisa move on. Menyedihkan sekali. Bukan begitu Nii-san?" ucap gadis tersebut sambil menatap sebuah foto berukuran 4R.
Foto seorang pemuda umur 23 tahunan yang sedang tersenyum dengan rambut coklat seleher. Dia mendiang kakak laki-laki sang gadis, Sora Inoue yang telah meninggal karena kecelakaan ketika ia masih SMP.
Sejak itu hidupnya menjadi sebatang kara. Orang tuanya sudah jauh lebih dahulu meninggal karena kecelakaan juga. Begitu cerita sang kakak padanya.
Orihime Inoue, 28th status: single. Mengingat hal tersebut ia menghela nafas pelan. "Yosh. Aku harus semangat! Aku tidak boleh kelihatan bersedih dihadapan Tatsuki-chan dan Abarai-kun. Sekarang aku harus mempersiapkan baju untuk nanti malam" ucapnya menyemangati diri.
Malam hari jam 8 Orihime tiba di gedung tempat sahabatnya menikah. Tatsuki sempat menelponnya menawarkan salah satu saudaranya untuk menjemput Orihime, ia tahu Orihime pasti akan datang sendiri tanpa pasangan.
Tapi Orihime menolak dengan dalih tidak mau merepotkan. Akhirnya seperti biasa, dengan jasa taxi ia menuju acara pernikahan sahabatnya.
Begitu tiba disana sudah banyak orang yang datang, hampir seluruh teman-teman semasa SMP dan SMAnya datang. Ya bisa dibilang sekaligus ajang reunian disini. Iris kelabunya mengitari ruangan, mencari dimana sang mempelai.
Namun bukan pasangan berbahagia hari ini yang ditemukannya, tapi sosok yang membuatnya single hingga saat ini.
Di sisi kiri ruangan dekat meja yang berisi makanan ringan, sepasang kekasih berbeda warna rambut dan tinggi tersebut tengah asik bercanda seperti biasa saat sekolah dulu. Nampaknya mereka asik sekali, serasa dunia milik berdua.
Rasa panas mulai menjalari matanya, tapi ia ingat tujuannya datang kesini. Orihime segera mengubah arah pandangannya dan berjalan menjauh dari sana. Karena langkah yang terburu-buru, ia menabrak seseorang didepannya.
"Ah gomennasai, apa ada yang terluka?" ucapnya dengan rasa bersalah. Pria itu perlahan mengangkat wajahnya mendengar suara yang familiar ditelinganya.
"Inoue? Apa kau terluka?" Pria itu balik bertanya tanpa menjawab terlebih dahulu. Orihime terkejut, ia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan pria yang dulu satu SMA dengannya.
"Ishida-kun? Wah tidak ku sangka akan bertemu lagi denganmu disini! Kau terlihat lebih gagah sekarang. Hehehe" ucap Orihime antusias.
Ishida merasakan wajahnya memanas atas pujian tersebut. "Arigatou Inoue-san. Aku juga tidak menyangka bisa bertemu denganmu lagi. Kau bersama siapa datang kesini?" tanya Ishida yang penasaran melihat Orihime berjalan sendiri saja.
"Eto, aku seperti biasa, hanya sendiri saja. Ne, Ishida-kun dengan siapa datang kesini?" tanya Orhime dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.
'Ia masih saja mengharap bocah itu ternyata' inner Ishida lirih. "Aku juga hanya sendiri saja datang kesini. Kau sudah menemui Tatsuki dan Renji?" tanya Ishida sambil membenarkan kacamatanya.
"Sou ka. Belum, aku baru saja tiba dan mencari dimana mereka berada" jawab Orihime yang tampak memeluk kado di dadanya.
"Ah sou. Kalau begitu kita bersama saja menemuinya. Kebetulan aku juga mau kesana" ajak Ishida dan dijawab anggukan oleh Orihime. Tentu saja Orihime senang lantaran ia bisa bertemu teman dekatnya semasa SMA.
"Ah Inoue, kenapa kau tidak menghubungi ku saja tadi? Kita bisa berangkat bersama bukan?" tanya Ishida yang kini bergandengan tangan dengan Orihime.
"Sumimasen Ishida-kun, aku tidak memiliki nomor ponselmu. Lagi pula sudah hampir 5 tahun kita lose contact" jawab Orihime yang merasa sedikit tidak enak. Ia memang sudah tidak memiliki nomor contact beberapa temannya karena ponselnya hilang.
"Daijobu Inoue-san. Nomorku masih yang dulu, aku sengaja tidak menggantinya. Kau boleh menghubungiku kapan saja, tidak perlu sungkan" jawab Ishida sambil tersenyum pada Orihime.
'Ah senyum Ishida-kun, masih sama seperti dulu. Hanya sekarang terlihat jauh lebih dewasa dan berkharisma juga tampan,,, nani?! Iie, iie bisa-bisanya aku berfikiran aneh-aneh disaat seperti ini' inner Orihime yang tanpa sadar mengagumi Ishida.
Ia merasa panas disekitar pipinya setelah melihat Ishida tersenyum padanya. Suaranya terdengar halus dan menenangkan meski di tengah keramaian pesta seperti ini. Ishida heran melihat Orihime tengah menggelengkan kepala sambil mengepalkan tangan.
"Inoue daijobu?" tanya Ishida khawatir, ia mengira Orihime begitu karena melihat Ichigo dan Rukia yang berada beberapa meter jaraknya dari mereka.
"Eh daijobu desu Ishida-kun. Ayo kita sudah dekat dengan Tatsuki-chan dan Abarai-kun" jawab Orihime sambil menarik Ishida menuju tempat pengantin. Sesampainya disana Tatsuki cukup terkejut melihat Orihime datang bersama Ishida.
"Tatsuki-chan selamat ya! Abarai-kun selamat juga ya! Cepat beri aku keponakan yang banyak. Hehehe" ucap Orihime dengan antusias. Mendengar ocehan Orihime tersebut wajah Renji dan Tatsuki memerah seperti tomat.
"Eh Orihime kau ini. Oh ya kau tidak pernah bilang kalau kau bersama Ishida. Besok kau harus menceritakan semuanya padaku" ucap Tatsuki yang mengira mereka memiliki hubungan spesial.
"Hehe iya Orihime-san cepat menyusul kami ya" ucap Renji yang turut senang melihat Orihime bisa move on. Hampir seluruh temannya tahu kalau Orihime sangat berharap pada Ichigo, apalagi Ichigo dan Rukia merupakan teman dekat Renji.
Ishida juga turut menyalami Tatsuki dan Renji sambil tersenyum. Baru saja Orihime hendak menjawab, tiba-tiba Ichigo dan Rukia sudah ada dibelakang mereka, hendak mengucap selamat juga pada pasangan pengantin tersebut yang juga merupakan teman dekat dari mereka berdua.
"Orihime-chan. Apa kabar? Wah kau bersama Ishida ya. Ditunggu undangannya ya" ucap Rukia dengan antusias. Meski dalam hatinya merasa tidak enak karena ia tahu selama ini Orihime menyukai Ichigo yang kini telah bersamanya.
"Yo Inoue Ishida, jangan lupa datang ke acara kami ya, bulan depan aku dan Rukia akan menikah. Dan cepat menyusul kami ya" ucap Ichigo tanpa memikirkan perasaan Orihime yang kini hancur.
Ishida menatap khawatir pada Orihime, ia memang selalu kesal terhadap Ichigo yang selalu berkata seenaknya tanpa melihat situasi dan kondisi. Rukia pun demikian, ia sedikit khawatir menatap Orihime, ia juga kesal Ichigo berkata to the point begitu.
Orihime tersenyum seperti biasanya "Gomennasai minna, aku belum memberitahu kalian. Aku dan Uryuu-kun sudah menikah dua bulan yang lalu"
Rukia, Tatsuki dan Renji terkejut mendengar penuturan Orihime tersebut. Terutama Ishida yang namanya dilibatkan. Ia tidak menyangka Orihime akan berbohong seperti ini dihadapan teman-temannya.
Sedangkan Ichigo bersikap biasa saja walaupun sedikit terkejut. Toh ia sudah tahu kalau sedari dulu Ishida memiliki perasaan pada Orihime.
"Ne Orihime, kau tidak bercanda kan? Kau, kau kenapa tidak memberitahuku?" ucap Tatsuki sedikit kecewa karena ia tidak mengetahuinya.
"Benar Orihime, kenapa tidak ada undangannya? Dimana kalian menikah?" tanya Rukia yang masih meragukan ucapan Orihime.
Ishida melirik Orihime seakan berkata 'Apa-apaan ini? Aku harus jawab apa?' Orihime melirik Ishida juga seakan menjawab 'Tenang saja, semua bisa ku atasi'
"Eh hehe eto, kami menikah di Tokyo. Kami sudah tinggal bersama disana sejak lulus kuliah. Kami menikah secara sederhana saja karena aku,, aku sedang mengandung Ishida kecil disini" jawab Orihime dengan aktingnya yang sangat meyakinkan.
Tatsuki, Renji, Rukia dan Ichigo hampir saja mata mereka meloncat keluar mendengar jawaban dari sahabatnya tersebut. Apalagi Ishida, kepalanya serasa dihantam besi seberat 1000ton mendengar karangan cerita gadis disampinya yang kini tengah tersenyum tanpa dosa.
Jangankan tinggal bersama, bergandengan tangan seperti tadi saja sudah membuat jantungnya berdebar tak karuan. Ditambah lagi sedang mengandung Ishida kecil? Kapan ia melakukannya (-_-)
"Nani! Orihime, kau pantas saja terlihat lebih gemuk. Wah wah tidak kusangka kau nakal juga ya rupanya. Selamat ya untuk kalian. Yo Ishida, jaga Orihime dengan baik ya" ucap Tatsuki yang kini bahagia mendengar Orihime sudah move on.
"Hehehe arigatou Tatsuki-chan. Ah aku kan bukan anak kecil lagi, ne. Tenang saja Uryuu-kun sudah menjagaku dengan baik. Oh ya sekarang aku juga sudah menjadi Ishida Tatsuki-chan" jawab Orihime masih dengan senyum cerianya. Sedangkan Ishida hanya tersenyum kikuk.
"Orihime, kau tidak ku sangka. Selamat ya. Sepertinya aku harus banyak belajar darimu. Ichigo agak payah urusan ranjang" ucap Rukia yang membuat Ichigo merona dan cemberut karena malu.
"Hoy jangan membahas itu disini. Memalukan tahu. Yo Ishida, selamat ya. Kau selain pandai dalam akademik, ternyata pandai juga ya soal 'itu'. Hehehe" ucap Ichigo menggoda Ishida yang kini wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
"Heh, te-tentu saja. Kau memang tidak pernah pandai dari dulu" jawab Ishida meledek balik Ichigo.
"Hoo, kau masih saja seperti dulu Ishida. Baiklah aku mengaku kalah sekarang. Tapi nanti aku akan membuat anak lebih banyak darimu" ucap Ichigo yang membuat semua tertawa dengan sifat kekanakannya.
Setelah cukup lama berbincang-bincang Orihime mengajak Ishida pamit dari sana. Bukan karena ia lelah tapi ia tidak kuat mendengar cerita-cerita Ichigo tentang Rukia, begitu juga sebaliknya. Ishida mengerti bagaimana perasaan Orihime saat ini.
Setelah mereka keluar dari gedung, Orihime membungkukkan badannya dengan tiba-tiba dihadapan Ishida.
"Gomennasai Ishida-kun. Hontouni Gomennasai. Aku sudah melibatkanmu dalam drama buatanku. Aku,,,, aku,,," Orihime tidak mampu melanjutkan kalimatnya. Air matanya mengalir seketika.
Ishida menegakkan tubuh Orihime lalu memeluknya. Ia benamkan kepala gadis tersebut didadanya.
"Tidak apa Orihime. Aku tidak keberatan jika harus bersandiwara didepan mereka. Menangislah sepuasmu Orihime, aku siap menjadi sandaran untukmu" ucap Ishida sambil membelai rambut Orihime.
.
.
.
.
.
Gadis berambut jingga tengah meregangkan otot-otot tubuhnya yang masih terbaring dikasur. Ia masih enggan untuk bangun dari tempat tidur. Lalu ia merasa ada sesuatu yang janggal.
'Wangi kamarku terasa berbeda. Kasurnya juga terasa lebih empuk. Tubuhku terasa hangat' ucap Orihime dalam keadaan setengah sadar. Ia hendak mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk, namun ia sangat terkejut melihat lengan yang melingkari pinggangnya.
Ia melihat tubuhnya dan bersyukur ia masih menggunakan pakaian, tapi tunggu.. Ini bukan pakaiannya. Fikiran-fikiran buruk mulai menghantui otaknya. Ia panik dan tidak bisa berfikir jernih.
"Aaahh, aku dimana? A-apa yang terjadi?" ucap Orihime setengah berteriak. Mendengar suara sang gadis, pria itu bangun dan menatap Orihime.
TBC
Hallo minna, Fuuyu lagi tertarik bikin fic dari chara Bleach nih. Fuuyu bikin fic ini terinspirasi dari game dating yang biasa Fuuyu mainkan. Soalnya ceritanya seru, makanya Fuuyu coba adaptasikan dalam bentuk fanfic.
Semoga tidak mengecewakan ya. Seperti biasa ditunggu review positifnya ya minna. Fuuyu tidak menerima flame dalam bentuk apapun.
Arigatou, Jaa na~~