Pemuda dengan paras tampan itu mengerjabkan matanya saat melihat seonggok daging yang tengah meringkuk di depan pintu flat- nya dengan keadaan 'cukup' kotor.
Chanyeol – pemuda itu – mengulurkan kaki jenjangnya untuk menyenggol –menendang- sosok dengan hoodie tertutup di depannya.
" Bangun " Pemuda dengan telinga lebar itu mengeluarkan suara beratnya yang serak -akibat kelelahan bekerja-. Tangan kekarnya memijat pelipisnya yang terasa berdenyut- denyut, apalagi sekarang? Batinnya bertanya.
Menghela nafas singkat, sebelum berjongkok menyamai tingginya dengan sosok yang kini tengah menunduk. Meskipun ia terkenal dengan sifat arogan dan pemarahnya, Chanyeol masih punya hati kecil didalamnya. Tangan kanannya memegang bahu si hoodie sedangkan tangan kirinya menangkup wajah bagian bawahnya –dagu- dan mendongakkan wajah si hoodie.
Perlahan bagian kupluk hoodie yang dipakai sosok itu turun hingga menampakkan rambut kecoklatan pendek dengan dua telinga putih berbulu halus yang lemas. Chanyeol terlonjak hingga mata besarnya sedikit membulat, " Hybrid? " bibir sexy- nya menggumam.
Onyx- nya menelusuri wajah si hybrid yang tampak kotor dimana- mana. Meskipun seorang lelaki –dilihat dari jakunnya- Hybrid ini tampak manis dengan bibir pink kecilnya dan hidung mungil yang memerah diujungnya.
Terdapat goresan kecil di pipi bagian kanannya, " Apa yang terjadi? " gumamnya datar . Demi Tuhan, Chanyeol terlalu lelah mengurusi hal sepele seperti ini, tugasnya sebagai CEO membuatnya menimbun banyak pekerjaan dan bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat para karyawannya.
Pemuda dengan tinggi menjulang itu menyelipkan tangannya di leher belakang dan lutut belakang sosok manis didepannya. Lalu menggendongnya ala pengantin baru masuk kedalam rumahnya yang terbilang luas.
Unique Hybrid
Lusiana
Character belongs to They God, His Self, They Mom, They Agency, and They Fans
WARN: BOYS LOVE, YAOI, OOC banget, Newbie, Typo's bertebaran, Cerita abal, bahasa sesuka hati, Cerita pasaran alurnya maksa :v
Pairing: ChanBaek
Genre: Romance, AU, Hybrid content, GJ. Tentuin sendiri aja.
Rating: T/M
Chanyeol tidak terlalu terkejut saat mengetahui ada manusia kucing - atau nama kerennya Hybrid- di rumahnya. Sekarang sudah zaman modern, para ilmuwan menciptakan sendiri hasil buatannya yaitu Hybrid yang dijual dengan harga layaknya kau membeli pulaumu sendiri. Dengan kata lain, harga Hybrid sangat tinggi dan fantastis.
Dan, Chanyeol tidak akan mau membuang- buang uang hasil kerja kerasnya hanya demi manusia setengah hewan yang menurutnya sangat tidak berguna itu. Tapi anehnya, kenapa ada Hybrid didepan pintu rumahnya? Seingatnya ia tidak pernah memesan seekor – seorang- Hybrid.
Pemuda dengan tubuh bak majalah playboy itu menghela nafas singkat, ia tidak mau berpikir lagi. Masalah dikantornya sudah membuatnya pusing. Ia mematikan shower yang sedari tadi mengguyur tubuhnya. Tangannya meraih handuk putih lalu melilitkannya di area pinggangnya. Sebelum keluar dari kamar mandi ia sempat menghela nafas melihat kantung matanya yang menghitam akibat kurang tidur.
BRAK!
Alis tebal itu menyatu saat mendengar suara ribut dari kamarnya. Ia meraih handle pintu kamar mandinya yang menghubung ke kamarnya.
Mata tajamnya mengedar keseluruh ruangan kamarnya, dan berhenti saat menemukan sosok manis tengah meringkuk di pojok ruangan sebelah lemarinya. Sosok hybrid manis itu menatapnya dengan tatapan takut . sedangkan Chanyeol balas menatapnya datar, tatap- tatapan itu berlangsung selama sekian detik sebelum alis pemuda bermarga Park itu menukik saat melihat sosok manis itu tiba- tiba berbinar dan ekor putihnya menegak.
' Eh? Tunggu? Sejak kapan dia tidak pakai celana? '
Hybrid manis itu merangkak kearahnya dengan kitten eyesnya yang berbinar- binar entah karena apa, Chanyeol tidak peduli. Sebelah alisnya terangkat saat Hybrid itu berada tepat di depan kakinya lalu berlutut hingga wajah manis itu sekarang tepat berada didepan selangkangannya.
" M-miaww~~ " Chanyeol tertegun sejenak saat hybrid itu tiba- tiba mengeong padanya dengan suara imutnya. Sungguh, Chanyeol tidak pernah membayangkan jika ia akan bertemu seekor Hybrid . Sekarang ia bingung, apa yang harus dilakukannya?
Manusia setengah hewan itu tiba- tiba menubrukkan kepalanya tepat di 'benda tumpul' milik pemuda tampan yang mempesonanya. Menghiraukan tatapan terkejut pemuda yang kini menatapnya bingung dan marah, Baekhyun –nama Hybrid itu- malah semakin mengelus- eluskan pipinya di penis berbalut handuk milik Chanyeol.
" HEI! " Chanyeol berseru, menghentikan pergerakan Baekhyun yang tengah mengendus- endus area privasinya, " Apa yang kau lakukan? " Bentaknya kemudian, sedangkan yang dibentak hanya memiringkan kepalanya yang mampu membuat Chanyeol makin darah tinggi. Tangan kekarnya mendorong bahu si mungil hingga jatuh terduduk.
" M-miaww? " Mata sipit itu berkaca- kaca mengetahui pemuda yang disukainya menunjukkan perilaku kasar. Baekhyun memang tidak begitu mengerti dengan manusia tapi ia mempunyai feeling yang kuat saat seseorang berbuat jahat padanya, marah, ataupun kecewa padanya.
" Karena kau sudah sadar, Pergi dari rumahku " Chanyeol berucap dingin, ia kembali menampilkan ekspresi datarnya. Kaki jenjangnya berjalan melewati sosok yang kini melemaskan kedua telinga kucingnya menuju lemarinya hendak berganti baju.
Chanyeol berbalik setelah memakai pakaian santai, kaus oblong dan celana jeans selutut.
" Apa yang kau lakukan disana? " Suara Baritone itu meninggi saat melihat Hybrid manis itu masih terduduk membelakanginya. Dapat dilihat jika kedua telinga berbulu halus itu melemas, layu di kedua sisinya.
" Kau tidak bisa berbahasa manusia? " Chanyeol bertanya sarkastik, kemudian menghela nafas lagi saat tidak mendapati jawaban.
" Kau boleh tinggal disini, tapi – " Hybrid itu berbalik saat mendengar ucapan Chanyeol yang terdengar pasrah, " – Hanya satu hari " Lanjutnya penuh penekanan.
" Benarkah? Terima kasih! " Serunya lalu merangkak mendekati Chanyeol dan mengusap- usapkan pipinya di bagian 'benda berharga' Chanyeol yang kini dibalut celana jeans.
" Berhenti melakukan hal seperti itu! " Chanyeol yang risih pun kembali membentak sang Hybrid dengan wajah garangnya, " Eh? Kau bisa berbicara? " Tanya Chanyeol saat sadar jika Hybrid itu barusan berterima kasih padanya.
" Ung! " Baekhyun mengangguk lucu, kepalanya ia usap- usapkan di selangkangan Chanyeol.
" Kubilang berhenti jika kau masih mau menginap disini " Chanyeol berkata penuh penekanan. Bisa- bisa ia tidak jadi tidur jika Hybrid manis didepannya menempeli selangkangannya terus.
" Kau tidak suka? " Baekhyun bertanya dengan lesu, telinganya menunduk layu –lagi- .
" Tidak. Aku sangat tidak suka. " Chanyeol berjalan pelan lalu membaringkan tubuhnya di king size- nya. Matanya sudah memerah karena menahan kantuk sedari tadi. Ia sudah akan memasuki alam mimpinya jika tidak ada sesuatu yang mengganggunya dibawah sana.
" Sialan, " Chanyeol mengumpat saat melirik kebawah jika sosok Hybrid itu menubrukkan wajahnya di penisnya. " Biarkan aku tidur " Chanyeol berucap frusasi, sungguh ia benar – benar mengantuk saat ini. Masalah Hybrid –yang entah datang darimana- ini bisa ditangani setelah ia bangun tidur, kan?.
Baekhyun merangkak diatas tubuh Chanyeol, hingga wajahnya tepat berada didepan wajah Chanyeol yang tampak suram. Kemudian Baekhyun mulai menjilat- jilat pipi tirus pemuda yang dianggapnya majikan itu.
" Berhenti kau – " Chanyeol berkata pelan masih sambil menutup matanya, " HYBRID SIALAN! " Dengan bentakannya, ia membalikkan posisi hingga kini Baekhyun berada di bawahnya. Matanya menyalang marah menatap Hybrid manis dibawahnya yang kini membelalakkan matanya terkejut dengan kedua telinga kucingnya yang menegak kaget.
" M-maaf " Baekhyun menolehkan kepalanya kesamping menyadari jika tuannya kini marah besar padanya. Matanya berkaca- kaca, " M-maaf! Maaf! Maaf " Tidak henti bibir pinknya mengucapkan kata maaf yang tidak ditanggapi Chanyeol.
" Hahh.. " Menghela nafas sebelum menggumam, " Persetan, bisa kau biarkan aku tidur? " Lagi, Chanyeol bertanya dengan nada sarat akan keputus- asaan. Jujur, ia tidak tau cara menghadapi seorang –seekor- Hybrid.
ChanBaek – Unique Hybrid
Lusiana
Chanyeol terbangun dari tidur panjangnya dan mendapati kamarnya sangat gelap, ia melirik nakas sebelah tempat tidurnya. Laki- laki berparas tampan itu hendak mendudukkan tubuhnya saat merasakan sesuatu mengganjal dibawah tubuhnya. Melirik, dan ia dapat menemukan Hybrid temuannya kini tengah bergelung manja diantara selangkangannya. Kenapa harus selangkangannya?
" Khh.. " Chanyeol mendengus saat mendengar dengkuran sosok manis yang kini malah menggeraak- gerakkan kepalanya hingga menyundul- nyundul bagian privasinya. Untung saja, Chanyeol bukan orang yang mudah terangsang.
Ting Tong Ting Tong~~
Chanyeol mengernyit saat mendengar bel rumahnya berbunyi, matanya yang masih sediki sayu melirik kearah jam di nakasnya yang menunjukkan pukul tujuh malam.
" Eh? Jiyeon? " Kemudian Chanyeol teringat pada asistennya, Jiyeon yang juga merangkup sebagai teman sejak kecilnya. Tadi saat dikantor Jiyeon bilang kalau ia akan membuatkan makan malam dirumahnya.
Dengan terburu- buru ia melangkahkan kakinya keluar kamar meninggalkan Baekhyun yang Nampak terganggu karena merasakan kehangatan yang mengelilinginya menghilang.
.
.
.
Suara dentingan sendok, garpu, dan pisau menggema diruang makan minimalis itu. Chanyeol memakan steak buatan Jiyeon dengan ekspresi datarnya. Sedangkan Jiyeon kini tengah memandanginya.
" Kau tidak makan? " Chanyeol bertanya meskipun ia tau jawabannya pasti,
" Aku sedang diet, Yeol " Tuh, kan. Sesuai prediksi Chanyeol.
" Kalau begitu pulanglah. Kau sudah tidak diperlukan. " Jiyeon hanya memutar bola matanya malas, saat lagi- lagi Chanyeol mengusirnya dan berkata kasar padanya. Gadis bermata kucing itu sudah kebal dengan segala ucapan tak berpendidikan yang dikeluarkan Chanyeol.
" Ehem. Chanyeol, kau yakin tidak menyukaiku? " Chanyeol menatap Jiyeon dengan pandangan tajamnya, ia tidak mau membahas masalah ini berulang kali. Sungguh. Ia menganggap Jiyeon seperti adiknya tidak lebih.
Jiyeon bangun dari duduknya setelah melihat Chanyeol sudah menghabiskan makanannya. Ia menjatuhkan tubuhnya dipangkuan Chanyeol. Sedangkan yang dilakukan Chanyeol? Hanya diam, percuma saja ia melawan Jiyeon yang keras kepala. Jiyeon mengalungkan tangannya keleher Chanyeol, ia hendak mencium Chanyeol sebelum suara seseorang mengintrupsi.
" Miaww! " Jiyeon beserta Chanyeol langsung menoleh kearah samping dan mendapati sosok bertelinga serta berekor kucing kini tengah berlari –merangkak- kearah mereka.
Srak!
" Aww! " Jiyeon mengaduh saat kakinya mendapat cakaran dari pemuda manis itu. kemudian ia beranjak dari pangkuan Chanyeol hendak membalas perlakuan kasar si Hybrid.
" Hentikan, Jiyeon " Chanyeol mengintrupsi dengan suara datar saat melihat tangan Jiyeon yang sudah melayang diudara hendak menampar si Hybrid yang menatap nyalang entah karena apa.
Jiyeon menatap kearahnya dengan pandangan sedih yang keterlauan dibuat- buat, " Kenapa kau lebih membelanya? " Jiyeon berseru dengan marah sambil menujuk Baekhyun dibawahnya yang mendesis marah, " Lagipula sejak kapan kau memelihara Hybrid? "
Baekhyun yang tidak terima merangkak kearah Chanyeol yang masih duduk tenang di kursi makan lalu memanjat naik dan duduk tepat dipangkuan Chanyeol yang masih tidak bergerak. Baekhyun yang tengah mengangkang semakin mengeratkan pelukan kakinya dipinggang Chanyeol dan menelusupkan wajahnya diantara perpotongan leher Chanyeol. Ekornya bergerak- gerak senang.
" Khh, " Chanyeol mengerang saat merasakan penisnya dibelai lembut oleh dua bulatan kenyal milik si Hybrid yang bergerak- gerak dan lehernya yang geli akibat di jilati.
" Chanyeol! " Jiyeon berseru saat melihat ekspresi nikmat yang dikeluarkan Chanyeol. Ini pertama kalinya Jiyeon melihat ekspresi itu diwajah Chanyeol karena biasanya, meskipun ia sudah menggoda Chanyeol, Chanyeol masih tetap mempertahankan raut datarnya. Ini semakin membuatnya iri.
Chanyeol menekan pinggang Baekhyun hingga menempel kearahnya, matanya melirik kearah Jiyeon.
" Dia kekasihku " Ucapnya yang setelahnya mencium bibir pink Baekhyun dengan beringas dengan tangannya yang mengelus- elus ekor Baekhyun hingga Baekhyun menggelinjang kegelian.
" Nghh.. " Baekhyun mendesah tertahan.
Melihat Chanyeol dan pemuda Hybrid itu berciuman dengan ganas membuat Jiyeon sontak memekik dengan ekspresi kaget bercampur marah. Ia meninggalkan kediaman Chanyeol dengan terburu- buru. Tanpa mengetahui Chanyeol yang kini berseringai diantara ciumannya dan Baekhyun yang entah kenapa tidak ingin ia lepaskan.
TBC/ END/ DELETE?
Annyeong, readersdeul. Lusi imnida~ Ini FF ChanBaek pertamaku! Semoga kalian sukaa nee?
Mind to Review?
Surabaya, 10/11/2015.
.Lusiana.