Title:

Misunderstand

Cast :

Do Kyung Soo - Dyo

Kim Jong In - Kai

~~KAISOO~~


Do Kyung Soo atau yang akrab disapa Dyo saat ini sedang duduk di bangku taman menikmati semilir angin sejuk yang menandakan musim semi telah tiba. Saat dia tengah menikmati angin sejuk itu air matanya tiba-tiba jatuh diikuti isakan kecil yang sudah tak mampu dia tahan lagi.

Puk… Tiba-tiba seseorang datang menepuk bahunya dan memberikan sebuah sapu tangan berwarna biru.

*Dyo POV*

"Hyung, jangan menangis lagi" kata seseorang disampingku. Aku yang sedang berusaha menahan tangisan pun melihat ke sampingku dan mengangguk sebagai jawaban.

"Memangnya, apalagi yang dilakukan Jong In?" sambungnya setelah melihat anggukanku. "Tak ada apa-apa Sehunnie" jawabku kepada orang itu, Sehun atau akrab dipanggil Sehunnie itu."Lalu kenapa hyung menangis?" Tanyanya lagi. "Anio, hanya saja…." Aku tak melanjutkan perkataanku saat melihat pemandangan di depan sana. "Hanya saja apa hyung?" Sambung Sehun saat merasa aku terlalu lama melanjutkan ucapanku, merasa tak mendapat respon Sehun pun mengalihkan tatapannya kepada objek yang sama dengan yang kulihat. "Luhan hyung", katanya kemudian.

Aku yang merasa mendengar nama itu pun langsung mengalihkan tatapanku kepada Sehun, "kau mengenalnya?" Tanyaku kemudian. Sehun pun mengangguk, "jadi dia yang membuatmu menangis begini hyung?". Aku hanya tertunduk dan berkata "bagaimana kau bisa mengenal luhan?". Sehun pun menggaruk kepalanya yang Kyung soo yakini tak gatal itu. "Ehh… itu… Luhan hyung adalah…."

*Jong In POV*

Siang ini aku akan berjalan jalan dengan Luhan hyung. Ahhhh… pasti kalian bingung siapa itu Luhan hyung adalah murid baru disekolahku, dia murid pindahan dari Cina. Dan kebetulan sekali, orang tua kami bersahabat dan sekarang dia bersama keluarganya dan orang tuaku bertetangga. Eitss, jangan berpikiran kalau aku juga bertetangga dengannya. Karena… ah, sudalah, kita lanjutkan cerita saja.

Dia sepertinya sekelas dengan Kyung Soo hyung, kalian sudah mengenalnya kan. Tapi, ngomong-ngomong soal Dyo hyung, mengapa aku merasa pria yang duduk di sana itu mirip Dyo hyung yahhh.. Ahhh itu tak mungkin,dia kan sedang dirumah , ujung-ujungnya harus diungkap juga, aku dan Dyo kyung itu sepasang kekasih, jangan heran itu adalah hal biasa di sekolah kami dan pihak sekolahpun tak melarangnya. Ohh ada lagi, aku dan Dyo hyung tinggal bersama di sebuah rumah atau lebih pantas disebut mansion.

Itu karena orang tua kami tidak ingin kami tinggal di apartemen yang kata mereka kecil , jadilah kami dibelikan sebuah rumah yang berada di dekat sekolah. Ahhh udahyah, aku mau lanjutin jalan-jaan sama Luhan hyung, tapi jangan bilang-bilang sama Dyo hyung. Dia kan orangnya cepat marah, dan aku dengan Luhan hyung itu tidak ada apa-apa. Jalan-jalan ini pun hanya perinyah dari eomma dan appa. Agar aku menngenalkan pada Lhan hyung tempat-tempat di sini.

*Normal POV*

Jong In yang sudah meyakini pria itu bukanlah kekasihnya -Dyo- langsung saja mengandeng tangan Luhan dan mengajaknya duduk di sebuah kursi taman yang agak jauh dari tempat Dyo. Setelah duduk Kaipun merangkul bahu Luhan sambil bersenandung, saat merasa sedang dihadiahi death glare oleh Luhan, ia pun melihat kearah lain sambil berpura-pura tak terjadi apa-apa. Saat melihat kearah lain, dia mendapati punggung seorang pria yang menurutnya sangat dikenalnya. Namun, dia kembali mengacuhkannya dan lebih memilih bermain game di smartphonenya.

*Luhan POV*

Ada apa dengan pria itu,mengapa ia melihat kami -aku dan Kai- dengan tatapan seperti itu? Entahlah, mungkin dia hanya menghayal atau melihat sesuatu dibelakang kami. Aku yang kaget karena Kai tiba-tiba merangkulku pun langsung memberikan death glare –yang menurut author gatot, alias gagal total- padanya.

Jujur saja dia itu sangat tampan, apalagi dengan stylenya itu. Akupun dulu sebenarnya menyukainya, namun karena seseorang itu membuat ku melupakan rasa itu dan sekarang hanya menganggap Kai sebagai adik. Kami pun hanya tediam sampai kai berkata "kau ingin minum kopi hyung?". "Anio, aku tidak suka kopi", jawabku. Lalu, kau ingin minum apa? Sambungnya. Aku ingin minum bubble tea, jawabku antusias. Tapi hyung arah tempat bubble tea dan kpoi itu berbeda, kata Jong In. "Yasudah kita berpisah saja lalu nanti kita bertemu lagi di tempat ini otte?". Baiklah kalau begitu, aku kesana ne! hyung sudah tahu kan tempat membeli bubble tea? ingat kita bertemu lagi nanti di sini. "Geurae" jawabku, aku pun melangkahkan kaki kearah yang berlawanan dengan Kai.

*Dyo POV*

"Ahh, kenapa Sehun lama sekali sih membeli bubble teanya?" Kataku saat merasa Sehun sudah pergi lebih dari 30 menit. Ahhh molla, lebih baik aku pergi ke bar saja. Dyo pun mengetik pesan kepada Sehun yang isinya "Sehunnie, aku pulang duluan ne. Aku ngantuk dan ingin istirahat, kau nikmati saja bubble tea mu itu sampai perutmu meledak,ok?." Send. Setelah mengklik tombol send, Dyopun segerah berjalan keluar dari taman lalu naik keatas mobilnya dan melesatkan mobil tersebut ke bar milik temannya.

*Sehun POV*

Ahh, kenapa antriannya panjang sekali? Kalau begini, nanti Kyung soo hyung keburu pulang. Akupun berdiri dengan gelisah di belakang antrian panjang itu. Saat akan maju seseorang tiba-tiba menepuk bahuku, aku yang kaget pun segerah berblik dengan maksud memarahi orang yang sudah membuatku kaget itu.

Namun saat aku berbalik aku malah melihat Luhan hyung yang tersenyum dengan senyum manisnya. "Permisi, tali sepatu and.. Se.. Seh..Sehun….", katanyasedikit terbata. Aku yang awalnya kaget pun hanya mematung saat mendengar Luhan hyung menyebut namaku. Jangan kira aku dan Luhan hyung tidak berkenalan, itu salah. Aku hanya seseorang yang menyukainya saat melihatnya menyanyi di sekolah saat kami masih bersekolah di Cina dan kalian tahu hebatnya? Saat dia menyanyi, akulah yang diberi tugas oleh Huang songsaeng untu mengiringinya dengan dance.

Aku juga sebenarnya murid baru di seklah Dyo hyung dan aku sekelas dengan Kai-kekasih Dyo hyung-. Drrtt drrtt.. suara hp ku bergetar saat aku mengambil bubble tea milikku, aku pun mendesah kesal saat membaca pesan dari Dyo hyung. Membayangkan aku berjalan sambil meminum dan memegang bubble tea membuatku mengurungkan niatku untuk kembali kebangku taman dan memilih duduk diluar kafe sambil menghabiskan bubble teaku.

*Luhan POV*

Setelah mendapatkan bubble tea ku akupun berjalan keluar dan menemukan Sehun sedang duduk sambil sesekali menyeruput dan mengaduk-aduk buble teanya. Jujur saja, menurutku ia sangat-sangat tampan melebihi ketampanan Kai, dan kalian mau tahu sebuah rahasia? Baiklah kuberitahu –Sehun adalah orang yang kusukai sejak masa ospeknya dulu- jangan beritahu orang lain yahh, aku pasti akan sangat malu nanti. "Hai!" kataku menypanya. Dia pun tersedak, aku yang merasa bersalah pun langsung memberikan tissue padanya dan menepuk-nepuk kecil punggungnya. "Mian, aku tak sengaja mengagetkanmu", kataku. Ia yang sudah baikan pun hanya tersenyum dan menangguk. Omoo, lihatlah senyuman manisnya itu! Mengapa aku merasa matanya juga ikut tersenyum saat ia tersenyum yahhh –author juga merasa begitu-.

*Normal POV*

Sehun tak menyangka akan berbincang-bincang seperti ini dengan Luhan. Mereka membicarakan banyak hal termasuk sehun yang bisa ada di Korea, padahal dulunya dia ada di Cina.

Selain itu, masih banyak hal yang mereka perbincangkan sampai langit berubah menjadi gelap tanpa mereka sadari. Luhanpun melupakan janjinya dengan Kai bahwa akan bertemu lagi di taman setelah membeli bubble tea. Saat menyadari malam semakin larut, Sehunpun meminta untuk mengantarkan Luhan pulang dengan alasan tak ingin membiarkan pria cantik seperti Luhan diculik orang jahat. Luhan hanya medelik kesal kepada Sehun setelah itu. "aku ini tampan, bukan manis Oh Sehun" katanya. Sehun pun hanya tertawa mendengar penolakan Luhan terhadap pernyaaannya.

Di dalam bar Overdose, terlihat seorang pria yang sudah mabuk sedang duduk diujung suatu ruangan yang dikhususkan untuk VIP. Saat akan meminum minumannya, tiba-tiba seorang pria datang dan membius Dyo yang sedang berusaha melepaskan diri dari cengkraman orang itu.

Tak lama, Dyopun tak memperlihatkan lagi gerakan tangannya yang membuat orang yang ada di depannya memberikan smirk andalannya. Setelah itu, ia pun mengangkat Dyo ke atas pundaknya dan membawanya keluar dari bar itu setelah menyuruh anak buanya untuk mengurus masalah administrasi.

TBC