Hahaha. Padahal berharap dapat review sepuluhan. Tapi masih lima. Yoweslah mungkin sayanya yang kurang sabar. Hahaha. Ini kado spesial saya buat abang Naruto yang ultahnya sama kaya kelahiran adik saya hari ini. Horeeee

Happy reading and enjoy :-*

Anime/Manga Naruto Masashi Kishimoto (bener gag tulisannya?)

Inspirator (?):

Imajinasi sebelum dan saat tidur, drama korea, film luar maupun dalam negeri, novel, anime, manga, pengalaman orang-orang yang masih dan sudah (?) hidup.

,.,

Pairing : Naruto X FemaleSasuke

Warning : GaJe, OOC (mungkin), GS for Sasuke

,.,

,.,

Jari Naruto keluar masuk secara perlahan di anus Sasuke. Berawal dari satu kemudian pada akhirnya menjadi tiga. Setelah dirasa lubang Sasuke cukup. Naruto menyelipkan butt plug ke dalam anus Sasuke yang disambut dengan teriakan Sasuke. Butt plug itu berbentuk meruncing dengan ujung tumpul yang sekarang sudah mendiami lubang anus Sasuke secara nyaman dan ujung satunya berupa ekor rubah yang berbulu halus. Setelah selesai dengan pemasangannya, Naruto menampar sisi kiri dan kanan pantat Sasuke hingga memerah yang dibalas rintihan dan lenguhan oleh Sasuke.

"Oh. Sasuke. Kau cocok sekali dengan ekor rubah itu." Kata Naruto yang berada di atas punggung Sasuke. Posisi Sasuke dan Naruto adalah meringkuk dengan posisi doggy style.

"Agh! Brengsek kau Naruto." Umpat Sasuke saat Naruto dengan tiba-tiba memasukkan penisnya. "Hentikan!"

"Tidak Sasuke, kita akan terus melakukannya sampai kau hamil." Jawab Naruto yang masih mengeluarmasukkan penisnya dengan tempo yang berubah-ubah. Tangan kanannya menopang tubuhnya dan tangan kirinya meraba dan meremas payudara hingga puting Sasuke.

Terlihat raut lelah Sasuke yang tubuhnya masih ikut bergoyang akibat ulah Naruto. Sasuke berusaha menopang tubuhnya dan pasrah dengan keadaannya sekarang. Sudah beberapa hari Sasuke disekap oleh Naruto di aparteman yang entah dimana keberadaannya. Tidak ada telepon ataupun alat komunikasi lain dengan dunia luar.

"Ah. Nah. Heh. To. Ah. Ku." Saat Sasuke ingin mengeluarkan hasratnya. Naruto menghentikan kegiatannya. Dia selalu sengaja membuat Sasuke memohon dan membuat Sasuke patuh padanya.

"Sudah kukatakan berapa kali Sasuke. Memohonlah dengan benar." Katanya dengan menyeringai kemudian mengulum telinga Sasuke.

Mau tidak mau. Rela dan tidak rela. Sasuke pun menurunkan harga dirinya untuk memohon akan kepuasan seksualnya. Semenjak dikurung oleh Naruto. Tidak ada kata untuk tidak memohon untuk pelampiasannya itu. Karena hanya Naruto yang bisa memuaskan hasrat seksualnya. Tidak ada yang lain. Itulah pernyataan Naruto yang sudah terserap di alam bawah sadarnya.

"Nah. Ruh. To. Heh. Suamiku. Ayah dari anak-anakku. Pemilik hatiku, tubuhku, dan jiwaku. Semprotkanlah spermamu lewat penismu yang kucinta dan kudamba untuk mengisi rahimku selalu. Hangatkan tubuhku dengan pelukanmu dan kau hanyalah satu-satunya yang kucinta dan kusayang. Keinginanmu adalah kebahagiaanku, Naruto Uzumaki." Ungkapnya dan diakhiri dengan pemberian kecupan di bibir Naruto.

"Istri yang baik." Pujinya dan menghentak-hentakkan penisnya ke vagina Sasuke lagi dan lagi hingga mereka mencapai puncaknya masing-masing.

,.,

"Sasuke." Panggil Naruto yang sekarang sudah duduk berhadapan dengan Sasuke di ruang makan.

"Apa?"

"Jangan terlalu ketus dengan suamimu, Sasuke." Peringatnya dengan tatapan tanpa bantahan. Sasuke trauma untuk melawan Naruto lagi jika sudah diberi tatapan seperti itu. Dia tidak mau seharian bermain dengan sex toy atau disuruh untuk memohon lagi, walaupun tiap hari minimal sekali dia akan dibuat memohon pelampiasan oleh Naruto. Dia tidak suka jika harga dirinya selalu diinjak lelaki yang selalu mengatakan sebagai suaminya. Padahal baik dia ataupun Naruto belum ada yang mendaftarkan diri di gereja ataupun kantor pemerintahan.

"Ada apa kau memanggilku, suamiku sayang?" Tanyanya lebih halus.

"Apa kau bosan?"

"Tentu suamiku."

"Baiklah. Nanti sore kita akan jalan-jalan. Jangan berdandan terlalu cantik Sasuke. Kau sudah jadi milikku." Lanjut Naruto kemudian seraya membersihkan peralatan makan yang sudah mereka gunakan. "Sebaiknya kau mandi dulu Sasuke. Aku sudah menyiapkan bajumu di atas kasur."

Sasuke pun melangkah ke kamarnya dan melihat sekilas pakaian yang sudah disiapkan Naruto. Sepertinya normal. Pikirnya sebelum menutup kamar mandi.

Setelah mandi dan mulai memakai pakaiannya hingga hanya menyisakan atasannya yang berupa kardigan. Naruto kembali berulah dengan meraba vagina Sasuke yang terbungkus g-string dan rok setengah pahanya. Sasuke heran. Jurus apa sebenarnya yang digunakan Naruto agar tidak terasa hawa keberadaanya. Sasuke masih menebak-nebak dengan pikirannya sendiri hingga tidak menyadari vibrator kecil yang mulai masuk di anusnya lagi. Hanya lenguhan dan desahan Sasuke yang menjadi jawaban akan aksi dari tindakan Naruto.

Naruto memperbaiki g-string dan rok Sasuke kemudian melangkah dengan riang ke kamar mandi. Sasuke lemas dan terduduk di ranjang masih dengan rintihannya. Dia ingin melepaskan siksaan vibrator kecil itu dan tangannya terhenti setelah mendengar peringatan Naruto.

"Jika kau berani melepasnya. Aku akan memakaikan semua sex toy yang kupunya padamu dalam sekejap. Kau lepaskan. Berarti kau berbohong dengan membenci sex toyku Sasuke."

,.,

Naruto dan Sasuke berjalan beriringan dengan Sasuke yang memeluk tangan kanan Naruto. Narutopun hanya senang-senang saja mendapat perlakuan seperti itu apalagi dada Sasuke selalu menggesek tangannya. Naruto senang karena remasan yang selalu dilakukannya membuat dada Sasuke makin berisi dan kenyal. Apalagi saat Sasuke bergerak. Dada Sasuke bagai bola basket yang memantul, ditambah lagi Naruto sengaja memilihkan bra untuk Sasuke yang memang sudah tidak muat lagi di dadanya dan itu membuat payudara Sasuke menyembul. Oh indahnya dunia. Puji Naruto dalam pikirnya.

Berbanding terbalik dengan Naruto. Sasuke merasakan malu yang amat sangat saat berjalan. Dia takut terjatuh dan orang-orang tau g-stringnya telah basah oleh cairannya yang sedari tadi keluar akibat ulah vibrator sialan yang mendiami anusnya. Bra yang kekecilan membuat dadanya sesak dan Naruto yang sedari tadi tersenyum bahagia. Dia benci keadaannya saat ini.

Naruto mengarahkan jalan mereka ke stasiun yang memang pada jam ini adalah jam dimana para pekerja pulang secara berbondong-bondong. Gerbong kereta penuh dan semuanya berdesak-desakan hingga mendesak Naruto dan Sasuke untuk menempel di pintu masuk. Posisi Sasuke menghadap Naruto dan Naruto menghadap pintu yang memojokkan Sasuke untuk menempelkan punggung kurusnya di pintu keluar-masuk itu.

Sasuke merasakan rabaan di vaginanya dan melihat keadaan sekitar yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Rabaan itu makin intens dengan masuknya dua jari yang kini mengobok-obok miliknya. Sasukepun berusaha menahan desahan itu agar tidak mengganggu yang lainnya dan dirinya yang sedang dipermalukan Naruto.

Simpul tali g-string sebelah kananny terlepas hingga g-string itu menggantung karena masih di topang yang sebelah kiri. Naruto menarik paha Sasuke agak ke atas dan menghentakkan penisnya ke vagina Sasuke dengan keras. Naruto kemudian menciumi dan menggigit leher Sasuke untuk meninggalkan bekas disana.

Sasuke masih berusaha menahan desahannya akibat ulah Naruto. Ditambah sekarang Sasuke mendengar bisikan Naruto yang membuat wajah Sasuke makin merah dan terangsang.

"Vaginamu sangat basah Sasuke. Kau bahkan masih bisa mendesah di ruangan sesempit dan sesesak ini. Aku tidak menyangka bahwa kau sangat lapar dan amat membutuhkan penisku di dalammu."

,.,

Udah ya. Ini aja. Aku gak punya ide lagi. Saya mau tobat dulu. Haha

Soory untuk typo dan imajinasi yang salah. Hoho. Jangan lupa tekan dan tulis di kolom review ya. See you :-*