Cinta, ada pepatah 'Cinta adalah perpaduan perasaan bahagia dan duka, bila anda tidak siap menerima keduanya lebih baik jangan main cinta.' Namun perasaan itu bisa hadir pada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Tidak tua ataupun muda. Mencintai membutuhkan pengorbanan dan dicintai membutuhkan pengertian. Cinta adalah suatu perasaan yang rumit dan bisa semakin rumit jika terdapat cinta didalam persahabatan. 'Persahabatan itu seperti tangan dengan mata. Saat tangan terluka, mata menangis dan saat mata menangis, tangan menghapusnya.'
.
More Than Sincerity And Honesty
Masashi Kishimoto
Rate : T semi M
Warning : AU, OOC, No EYD, ABAL, Pasaran.
Hurt/Comfort/Romance
.
Naruto POV.
Apa yang tengah aku rasakan? Pedih? Entahlah, aku lebih suka menyebut ini dengan luka walau tak ada bagian dari diriku yang mengeluarkan darah. Tak pernah terpikir olehku mencintai kekasih dari sahabatku akan sesakit ini. Melihatnya bersama sahabatku, melihatnya dipeluk oleh sahabatku, melihatnya tertawa bersama dengan sahabatku.
Ini memang salahku, andai aku tak pernah merajut sebuah hubungan persahabatan denganmu yang kini menjadi sahabatku, dapat aku pastikan semua tak akan serumit ini. Dilema ini sangat menyakitkan, mengungkapkan perasaanku padanya yang mungkin akan merusak persahabatan kita dan berujung dengan menyakitiku dan mungkin juga akan menyakitimu dan mungkin juga akan menyakitinya atau menyembunyikan perasaan ini dan terus mencintainya dalam diam dan akan terasa menyakitkan bila kau akan bercerita tentangnya dan hanya tentangnya bila kau sedang bersamaku. Berharap aku bisa berhenti mencintainya? Ya, aku sangat berharap. Tiga tahun aku mencoba menghentikan perasaanku padanya.
Sejak awal persahabatanku denganmu adalah kesalahan, andai kita tak pernah bersahabat, semua tidak akan terjadi. Aku bisa mencoba membuatnya jatuh cinta padaku, dan menjadikannya miliku untuk selamanya. Andai saat itu kau tidak bercerita bahwa gadis yang kau sukai adalah dia, aku akan semakin leluasa untuk membuatanya jatuh cinta padaku.
Aku Uzumaki Naruto, seorang laki-laki kelahiran 10 Oktober 19 tahun yang lalu. Aku memiliki surai pirang dan mata berwarna biru. Aku adalah putra tunggal dari presiden direktur Namikaze Corp. Namikaze Minato ayahku dan Namikaze Kushina ibuku.
Aku sudah tidak tinggal bersama orang tuaku, aku memutuskan untuk berkerja sebagai freelance selama dua tahun ini sebagai Programmer pada salah satu perusahaan seseorang yang pernah aku tolong saat mengalami perampokan. Aku bekerja untuk mengisi waktuku dan melupakan kekasih sahabatku. Aku telah berhasil menghasilkan sebuah apartemen sederhana dan sebuah motor sport yang berhasil aku dapatkan dengan usahaku sendiri.
Aku kini berkuliah di Konoha University mengambil program studi Informatics Engineering. Di Konoha University aku menjabat sebagai ketua senat untuk mencari kesibukan dan tentunya kesibukan itu juga untuk mengalihkan pikiranku dari kekasih sahabatku dan mencoba melupakannya namun sepertinya itu adalah hal yang sia-sia. Aku memiliki sahabat bernama Uciha Sasuke. Entah apa itu sekarang masih bisa di sebut dengan persahabatan, yang aku tahu aku sudah merusaknya dengan mencintai kekasihnya. Sasuke adalah laki-laki tampan bersurai raven, bermata onix dan berkulit putih, berbeda denganku yang berkulit tan. Sasuke adalah putra dari Uciha Fugaku dan Uciha Mikoto. Uciha Fugaku adalah pemilik perusahaan Uciha Corp. perusahaan di bidang industri.
…
…
Alarm telah membangunkanku dari tidurku yang berharga, kenapa aku menyebutnya berharga? Karena hanya dengan itu aku bisa melupakan situasiku yang mencintai kekasih sahabatku, namun kadang pula aku mendapatkan mimpi buruk tentang apa yang kurasakan.
Aku mengerjapkan mataku, membiasakan pengelihatanku yang sempat buram sesaat setelah aku terbangun dari tidurku. Aku segera pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagiku.
Aku kini sudah mengenakan pakaian lengkap. Aku hanya menggunakan celana jeans hitam, menggunakan kemeja berwarna putih dan menggantungkan almamater Konoha University di bahu kananku.
Aku berjalan menuju meja makan untuk sarapan pagi dan segera berangkat menuju Konoha University. Aku segera membuat segelas susu hangat dan membawanya menuju meja makan. Sesaat aku sampai di meja makan aku langsung mendudukkan diriku dan mengambil dua lembar roti tawar dan mengoleskannya dengan selai cokelat dan melahapnya.
Setelah selesai dengan sarapanku aku pun langsung bergegas mengenakan sepatuku yang berwarna putih dan mengenakan almamater Konoha University yang berwarna biru donker.
Aku kini menuju parkiran apartemen dan segera mengarah pada sebuah motor sport berwarna biru. Aku segera menaikinya dan melajukan motor sportku dengan kecepatan tinggi, entah mengapa aku seolah sudah tidak takut pada kematian setelah aku menyadari bahwa aku mencintai kekasih sahabatku.
FLASHBACK.
Tiga tahun lalu.
Aku sedang asik berbaring di atap sekolahku –Konoha Gakuen. Pikiranku tentang gadis yang aku sukai. Aku mengingat pendekatan yang sudah aku lakukan selama seminggu ini dengan gadis yang aku sukai itu. Gadis itu bernama Hyuga Hinata. dia adalah gadis sederhana dari sebuah keluarga yang kaya raya, namun aku tidak jatuh hati pada kekayaannya aku jatuh hati padanya –pada Hyuga Hinata, dia adalah gadis yang lembut, gadis pemalu, gadis yang memiliki hati yang baik, gadis yang pernah bertemu denganku saat aku menolongnya dari anak nakal saat masih sekolah dasar. Dia adalah gadis bersurai indigo, bermata amethyst dan berkulit putih bagaikan salju.
"Dobe, kenapa kau melamun?" ucap Sasuke yang kapan dan datang dari mana.
"Sejak kapan kau ada di situ, Teme?" ucapku pada Sasuke yang berdiri di sampingku yang sedang tertidur menatap langit.
"Hn. Sejak kau melamun." Ucap Sasuke.
"Sasuke, apa kau sedang menyukai seorang gadis?" Tanyaku sebelum aku memberitahukannya sesuatu yang aku lamunkan tadi.
"Mengapa kau bertanya seperti itu?" ucap Sasuke.
"Ayolah, tak perlu bermain dengan kata-kata denganku." Ucapku mengejek.
"Hn." Dengus ambigu Sasuke.
"Hei, Jerk, don't you use that sound to answer the question." Ucapku malas.
"Why?" tanyanya, dia memang sangat menyebalkan bila bermain dengan kata-kata.
"Hah… whatever." Ucapku malas lalu memalingkan wajahku.
"Hyuga Hinata." ucap Sasuke datar. 'Deg' aku segera moneleh padanya.
"Aku menyukai Hyuga Hinata." sambung Sasuke.
"What the– Sasuke juga menyukai Hinata?" batinku.
"Wah kau menyukai gadis yang cantik ya, Teme." Ucapku berlagak senang.
"Lalu siapa gadis yang kau sukai, Dobe?" Tanya Sasuke.
"Entahlah, aku tidak tahu. Karena aku tidak tahu, aku bermaksud bertanya padamu bagaimana bila sedang menyukai seorang gadis." Tanyaku sambil menyembunyikan perasaanku dengan berlagak ceria.
FLASHBACK. Off.
Sejak saat itu aku agak menjaga jarak dengan Sasuke bila menyangkut dengan masalah percintaan dan dua bulan sejak saat itu aku mendengar kabar bahwa Sasuke sudah menjalin hubungan dengan Hyuga Hinata.
…
…
Naruto POV. End.
Naruto kini sudah berada di parkiran Konoha University. Naruto berjalan dengan tenang menuju ruang senat untuk menyendiri, saat berjalan menuju ruang senat, tak sedikit yang menyapa Naruto, karena Naruto termasuk mahasiswa yang populer di Universitasnya.
Naruto kini sudah berada di ruang senat, yang ternyata sudah ada Nara Shikamaru, laki-laki berkuncir berambut hitam dengan tampang mengantuk sedang menunggunya. Shikamaru menjabat sebagai penasihat ketua senat.
"Oh, akhirnya kau datang, Naruto. Kau tahu betapa merepotkannya menunggumu bersama dokumen yang harus aku baca untuk meminta tanda tanganmu yang tidak masuk selama tiga hari ini?" ucap Shikamaru.
"Hahaha. Gomen, gomen. Aku kemarin ada urusan pekerjaan di Suna." Ucap Naruto sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kau ini apa tidak bisa mengatur waktumu antara kuliah, urusan senat dan pekerrjaan?" gerutu Shikamaru.
"Gomen Shika." Ucap Naruto santai.
"Baiklah, mana dokumen yang akan berurusan denganku?" Tanya Naruto santai.
"Semua ada disini. Di mejamu ketua senat." Ucap Shikamaru sambil menunjuk tumpukan dokumen yang mencapai setebal buku telepon.
"Damn you, Shika. You drive me crazy with it." Gerutu Naruto saat melihat tumpukan yang sebelumnya Naruto sangka itu adalah berkas laporan yang hanya perlu di baca sekilas.
"Hahaha. You got something to distract your mind from her. Sudahlah, urus saja dokumen itu dan jangan mengurus pikiran dilemamu." Ucap Shikamaru mengejek. Shikamaru adalah seseorang yang sangat terpercaya bagi Naruto selain Sasuke –sahabatnya. Maka dari itu Shikamaru cukup mengetahui sesuatu tentang Naruto begitu sebaliknya.
FLASHBACK
Dua setengah tahun lalu.
Naruto sedang duduk bersandar pada pohon maple di taman belakang sekolah. Naruto bermaksud untuk menghindari pengelihatannya dari sesuatu yang pasti merobek hatinya. Naruto berdiam diri sambil memejamkan matanya, berharap ia bisa terlelap dan melupakan sesuatu yang selalu menjadi topik di pikirannya.
"Jarang sekali kau berada disini Naruto." Ucap seseorang menghentikan kegiatan berdiam Naruto.
"Ah. Kau Shikamaru." Ucap Naruto.
"Sepertinya kau sedang ada dalam masalah. Mau bercerita?" tawar Shikamaru.
"…"
"Jangan ragu untuk bercerita padaku, sejak awal aku mengenalmu aku ingin menjadi sahabatmu, karena yang aku lihat darimu adalah kau seperti memiliki rasa sayang pada apapun yang miliki. Dan kau sepertinya tipe orang yang tidak akan menarik kata-katanya." Ucap Shikamaru.
"Hahaha. Kau ini ada-ada saja. Apa kau bisa memberi saran padaku?" Tanya Naruto.
"Jika kau memberitahu apa masalahmu, mungkin aku bisa memberikan saran." Jawab Shikamaru.
"…"
"Jika itu terlalu berat untukmu memberitahukan masalahmu padaku, sebaiknya kapan-kapan juga tidak apa." Ucap Shikmaru.
"Kau cerewet ya. Bila kau terus berbicara mana bisa aku menceritakan masalahku padamu." Ucap Naruto sambil tersenyum tipis.
"Hahaha. Baiklah, baiklah." Ucap Shikamaru sambil tersenyum.
"Aku akan langsung pada masalahnya saja, aku tidak ingin terlalu lama membicarakan ini." Ucap Naruto, Shikamaru hanya mengangguk mengerti.
"Aku mencintai kekasih sahabatku." Ucap Naruto lirih.
"APA?" Shikamaru terkejut. Shikamaru tahu bagaimana kedekatan Naruto dan sahabatnya –Sasuke.
"Bisa pelankan suaramu? Aku hanya ingin ketenangan saat ada disini." Ucap Naruto.
"Gomen, gomen. Kau yang biasanya membuat keributan juga menginginkan ketenangan." Ledek Shikamaru.
"Sudahlah, sepertinya kau mengalihkan pembicaraan kita sebelumnya. Kau bingung untuk memberikan saran seperti apa padaku?" ucap Naruto.
"Analisamu lumayan, aku hanya cukup heran bagaimana orang yang sudah lama saling mengenal bisa seperti ini." Ucap Shikamaru.
"Aku tidak bisa memberi saran, tapi aku bisa menjadi tempatmu untuk bercerita. Aku hanya akan bilang 'ikutilah kata hatimu dan jangan kau turuti logika dan pikiran konyolmu.'" Ucap Shikamaru.
Naruto hanya terdiam memikirkan perkataan Shikamaru.
"Hah, sepertinya tempat ini cukup nyaman untuk tidur siang." Ucap Shikamaru langsung berbaring dengan melipat tangan di belakang kepala sebagai bantal.
FLASHBACK. Off.
"Tolak, apa-apaan ini, meminta anggaran mahal sekali, bukannya oraganisasi tiap program studi seharusnya memberi laporan bila membutuhkan sesuatu, bukannya meminta uang. Dia ingin aku bermasalah dengan universitas bila menyetujuinya." Gerutu Naruto.
"Ini apa-apaan? Ingin membuat klub Cosplayer? Untukku tidak masalah, tapi untuk universitas apa tidak masalah juga? Aku harus menemui pihak pemohon ini." Ucap Naruto bermonolog.
Naruto segera membaca dokumen-dokumen yang membuatnya pusing di temani Shikamaru yang tertidur di sofa. Tak terasa sudah empat jam Naruto membaca dokumen-dokumen itu dan menandatangani dokumen-dokumen itu.
"Hei, Shika. Bangun!" ucap Naruto sambil menggoyang-goyangkan badan Shikamaru.
"Ahh? Sudah selesai?" Tanya Shikamaru setelah sadar.
"Ya. Tapi harus ada beberapa pihak pemohon harus menemuiku. Kita bahas nanti saja. Ayo kita makan siang." Ajak Naruto.
"Baikalah, ayo." Ucap Shikamaru setuju.
Naruto dan Shikamaru berjalan menuju kafetaria. Mereka berjalan santai dan sesekali Shikamaru menguap saat berjalan.
"Hei, Shika. Kenapa kau selalu mengantuk? Sepertinya saat awal aku megenalmu, kau tidak terlalu parah bila mengantuk." Tanya Naruto sambil berjalan menuju kafetaria.
"Kau pikir karena siapa aku sering membaca banyak dokumen dan menyita waktu tidurku?" ucap Shikamaru.
"Eh… Go-gomenasai." Ucap Naruto kikuk, ternyata karena dia Shikamaru jadi sering mengantuk.
…
…
Naruto dan Shikamaru kini sudah berada di kafetaria, mereka sedang duduk menunggu pesanan mereka datang.
"Hei Shika, kenapa kau juga memesan ramen miso?" Tanya Naruto.
"Aku sedang ingin makan ramen saja, apa kau akan membuat peraturan bahwa tidak ada yang boleh makan ramen selain ketua senat?" Shikamaru mengejek Naruto.
"Terserahlah." Ucap Naruto memalingkan wajahnya.
Naruto menyesal karena menolehkan wajahnya, karena Naruto melihat sahabatnya dengan gadis yang di cintainya. –Sasuke dan Hinata.
Sasuke dan Hinata menghampiri Naruto dan Shikamaru.
"Hei, Dobe. Shikamaru" Ucap Sasuke datar.
"Hai." Ucap Shikamaru malas.
"Kenapa dia harus datang kesini bersamanya? Naruto, fokuslah pada ramenmu saja. Anggap mereka tidak ada." Batin Shikamaru cemas.
"Oh. Teme. Dan H-hai,… Hinata." Ucap Naruto.
TBC
author buat Ffic baru, Ffic yang satunya author masih bingung untuk puncak konfliknya. -_-