Main Cast : Xi Luhan, Oh Sehun, Kris Wu
Other Cast : Anggota EXO
Rate : M+
Genre : Romance, Drama dll
Warning : Typo? Biasalah. Kata-kata vulgar tanpa sensor, Cerita pasaran, alur berantakan, membosankan dll
Adegan apapun dalam cerita ini hanya karangan dan merupakan imajinasi untuk kepentingan cerita saja. SO… DON'T BASH ME OKE!
PLAGIAT? Oohhoho I HOPE U OUT IN HERE
YANG TERAKHIR. ANAK DIBAWAH UMUR DILARANG KERAS UNTUK MEMBACA FF INI. JIKA NEKAT, DOSA DAN AKIBAT TANGGUNG SENDIRI. OK.
Happy reading ^^
XXX
"Ahhh… ahhhh… gege akuu ..ahhhh… terusss" Luhan terus merancau. Sudah satu jam ia dan Kris bergulat diatas ranjang
"Teruslah mendesah Lu"
Luhan tidur telentang dengan Kris di atasnya. Kedua kakinya dilebarkan agar Kris dapat dengan muda melakukan permainannya dan tentu saja agar tusukan penisnya bisa masuk dan tertancap ke vagina terdalam luhan dan menyentuh titik ternikmatnya.
Terus Kris memompa penisnya di vagina Luhan. Masuk keluar masuk keluar dan begitu seterusnya. Temponya di mulai dari pelan hingga berubah menjadi lebih cepat.
"Ahhh… aku… akannnn keluarrrr gege…." Rancau Luhan. Tubuhnya bergetar, sesuatu seolah menggelitik perutnya. Sensasi euphoria menyelimutinya.
"Bersama Lu" Kris semakin cepat memompa penisnya dalam vagina Luhan
"Aaaaahhh" Desah keduanya ketika klimaks mejemput. Mereka berdua berpelukan dengan erat. Kris memuntahkan spermanya kedalam membuat spermanya bercampur dengan milik Luhan. Ini sudak klimaks yang ke empat untuk Luhan dan yang kedua untuk Kris. Tapi sepertinya itu tidak akan cukup bagi mereka berdua.
"Apa kau lelah Lu?" Tanya Kris. Jemarinya bergerak memperbaiki letak poni Luhan.
"Luhan lelah gege. Tapi vagina Luhan masih lapar, bagaimana ini?" Luhan menggerakkan pinggulnya membuat penis Kris didalamnya mulai menegang lagi.
"Ahhhhhh" Desah Kris "Kau anak nakal Beby Lu. Baiklah gege akan membuat vaginamu kenyang dengan susu dari gege."
"Baby Lu juga mau minum susunya Kris gege."
"Bagaimana kalo kita membuat formasi 69? Gege juga haus."
Tanpa menunggu persetujuan Luhan, Kris langsung melepas pelukannya dan membentuk formasi 69. Kaki mungil Luhan sedikit dilebarkannya. Jari-jarinya merayap disekitar vagina Luhan. Sementara Luhan? Ia memainkan twins ball Kris dan tersenyum senang kemudian dengan lahap mengemut penis Kris. Membuat Kris mendesah.
Tap tap
Bunyi langkah kaki menggema dalam apartemen Kris, namun kedua insan itu seolah tuli. Kenikmatan sudah meyelimuti keduanya, hingga tidak menyadari bahwa ada penghuni lain dalam apartemen itu.
Terus Kris dan Luhan menjalankan aktivitas mereka hingga
Trakk ckiitttttttttttttttttttttttttttttttttttt *anggap aja bunyi pintu yang dibuka*
"Ahhhhh…ahhhhh" Desah Luhan ketika Kris menjilati klitorisnya
"Terrrruuuuusssssss gege"
Seorang pria tinggi memandang lurus kedepan. Raut wajahnya tidak menampakan reaksi terkejut sama sekali. Ia mala berjalan ke arah ranjang dan membuka kaos yang dikenakannya, melepas ikat pinggangnya dan menurunkan zipper celananya.
Kini pria tinggi tersebut sudah sama naketnya dengan Kris dan Luhan. Penisnya sudah mengacung dengan gagahnya.
Pria itu mengocok penisnya sambil berjalan kearah pantat Luhan dimana Kris sedang asiknya menjilati klitoris Luhan, mempersiapkannya untuk ronde berikutnya. Pantat Luhan tiba-tiba terangkat membuatnya dalam posisi menungging. Kris yang sedang menjilati vagina Luhan kontan memandang pria di atasnya. Belum sempat Kris mengeluarkan suaranya pria itu dengan cepat melesatkan penisnya kevagina Luhan yang sudah sangat basah membuat Luhan yang mendapat perlakuan tiba-tiba itu merintih dan mendesah. "Ahhhhhhhhh…..ohhhhhh"
Pria itu memegang pinggang Luhan dengan kedua tangannya dan memaju mundurkan penisnya perlahan. Penisnya dapat dengan muda masuk kedalam vagina Luhan karena telah dimasuki oleh Kris sebelumnya.
"Chanyeol" Luhan langsung menolehkan wajahnya kebelakang. Ia merasa ganjil dengan situasi yang ada. Bukankah penis Kris masih didepannya, lalu penis siapa yang ada dalam vaginanya?
Chanyeol yang merasa namanya disebut langsung tersenyum bak anak kecil kearah Luhan namun tidak menghentikan genjotannya.
"Akan lebih enak jika bertiga Lu.".
"Ahhh… ahhh….. more Chnayeol-ah… lebihhhhh…. Ahhhhh cepattttttttt"
"Dengan senang hati sayang." Chanyeol mempercepat genjotannya. Kepala Luhan ditarik kebelakang dan dengan lahap Chanyeol meraup bibir mungil Luhan yang sudah membengkak akaibat perbuatan Kris. Mereka melakukan pertarungan lidah dan saling menyedot saliva lawan mainnya
Luhan telah melepas penis Kris. Kini Kris sudah berhadapan dengannya. Tangan kanannya meremas payudara Luhan yang satunya dan satunya lagi diemutnya bagai lollipop. Membuat Luhan mabuk kepayang karena mendapat banyak serangan dari kedua pria tampan tersebut.
"Ahhh …..ahhhh aku …akuuuuu sammpaiiiiiii" Luhan langsung memuntahkan spermanya. Tubuhnya langsung ambruk namun dengan cepat ditahan oleh Chanyeol.
"Aku belum keluar Lu"
Chanyeol langsung membalikan badan Luhan. "Seperti yang aku katakan, bertiga lebih nikmat. Bagaimana jika kedua penis pria tampan ini bersarang dalam vagina dan anusmu itu sayang?"
"Baby Lulu akan sangat senang tentunya. Ahhhh…Vagina dan anus Lulu lapar dan butuhhhhhh pisang besarnya Kris dan Chanyeol oppaaaaaaaa. Susunya Lulu juga butuh dikeluarkan, payudara Lulu butuh diremas dan putting Lulu ingin merasakan mulut yang basah dan hangat."
"Shit" Umpat keduanya
Tampa menunggu lama Chanyeol langsung memasukan penisnya kevagina Luhan dan Kris memasukan penisnya keanus Luhan. Membuat Luhan memekik keskitan dan nikmat di akhir.
"Ahh…. Ahhh…! Aaaa, Yak!" Luhan terbangun dari tidurnya ketika mendapat siraman air dari Xiumin
"Ahhhh… ahhhh" Xiumin meniru gaya Luhan "Apa-apaan itu? Otakmu benar-benar sudah tidak waras rusa mesum. wanita macam apa kau itu? Lihatlah…. Uhh berapakali kau klimaks eoh? Baunya sangat menyengat." Tidak ingin berlama-lama di kamar Luhan yang mirip seperti tempat party sex karena aroma sperma yang begitu kental dan juga melihat Luhan yang naked dengan cepat Xiumin meninggalkan kamar Luhan. "Jika kau ingin bermanstrubasi ria atau bermimpi melakukan sex atau apapun itu jangan minum obat perangsang lagi apalagi dimobil orang, dan satu lagi cepat mandi jika tidak kita akan telat di hari pertama kita rusa mesum" Lanjutnya sebelum benar-benar meninggalkan kamar Luhan
"MWO. Jadi tadi cuma mimpi?"
Flashback
"Apa kau gila Luhan? Kau ingin Kris oppa menjadi yang pertama?" Xiumin menyemburkan jus yang baru diminumnya dan memasang ekspresi penuh tanda Tanya. "Apa yang kau rencanakan?" Tanyanya lagi.
"Apa kau tahu? Diantara anggota EXO, penis Kris gegelah yang paling besar. Pasti akan seperti disurga jika penisnya bersarang divaginaku yang sempit dan montok ini. Aaaa…." Pekik Luhan begitu mendapat jitakan saying dari Xiumin di kepalanya.
Xiumin dengan senang hati menjitak kepala Luhan. Pasalnya Luhan itu mesumnya sudah kelewatan. Kata-katanya sangat vulgar dan keluar bagai air mengalir. Tidak ada malu-malunya sama sekali. Apalagi mereka itu ditempat umum yang pastinya terdapat banyak orang, banyak pasang mata dan banyak pasang telinga disana-sini. Dan juga. Bagaimana Luhan tahu milik Kris yang paling besar diantara teman-temannya? Apa mereka yang menunjukannya pada Luhan? Ah tapi kayaknya tidak mungkin mereka melakukan itu. Atau Luhankah yang mengintip mereka? Ya itu pasti, bukannya Luhan itu penguntit setia EXO, ia bahkan perna masuk dan berkeliaran bebas di dalam dorm dan apartemen anggota EXO tanpa mereka sadari. Salahkan saja Kris yang dengan seenak jidatnya memberikan password mereka pada Luhan.
"Lalu bagaimana dengan Oh SeHunmu itu? Kau tidak ingin dia menjadi yang pertama, kau menyukainyakan?"
"Yak kau betul tapi aku inginya Kris oppa menjadi yang pertama merasakan vagina sempitku ini" Luhan mengaduk-ngaduk jusnya, lalu terkikik geli membayangkan vaginanya dipenuhi oleh milik Kris
"Kau wanita mesum yang aneh dan gila." Xiumin menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan tingkah Luhan dan otaknya yang mesum hingga ke langin ke tujuh.
"Ahhh… ahhhhh…. Kris opppppaaaaaahhhhhh" Desah Luhan. Ia sengaja menggoda Xiumin.
"Yak hentikan!" Xiumin hendak mengambil buku tebal yang berada di dapannya untuk memukul Luhan tapi dengan cepat ditarik lebih dulu oleh Luhan membuat Xiumin mendengus dan kembali meminum jusnya.
"Hahahah"
"Lalu apa rencanamu? Kris oppa tidak akan begitu saja menyentuhmu ? Kris oppa tidak mungkin mau melakukannya. Kau itu rusa kesayangannya"
"Tentu aku tahu itu. Aku tidak mungkin menginginkan sesuatu tanpa adanya rencana. Tadaaaaaaa….. dengan ini Kris gege akan bermain permainan mari memasuk keluarkan penis Kris didalam vagina Baby Luhan." Dengan semangat Luhan menunjukan botol obat perangsang pada Xiumin. "Dengan ini aku akan membuat Kris gege menyentuhku terlebi dahulu."
"Sepertinya kau memang sudah serius untuk melakukannya. Baiklah terserah kau saja." Xiumin mengaduk-ngaduk jusnya. Biarlah Luhan berbuat sesukanya, ia sudah bosan menasehati Luhan. Toh jika terjadi apa-apa seperti Luhan hamil mungkin atau kepergok Sehun bukan Xiumin yang rugi.
Jadi begitu mereka pulang kerumah, luhan buru-buru berganti pakaian dengan dress selutut berwarna hijau tosca yang sudah dipersiapkannya lalu berpamitan. Tatapan tajam dari Xiumin yang berada diruang tengah tidak dipedulikan Luhan. Luhan sudah mengecek semua jadwal EXO dan hari ini Kris bebas. Oh iya semua jadwal dan kebiasaan serta apa yang mereka lakukan seharian penuh Luhan tahu. Ya semua itu Luhan tahu dari Kris dan sebagiannya lagi Luhan mencari tahu sendiri. Ia sudah terlalu sering membuka akun sosmed anggota EXO dan melihat pesan-pesan pribadi mereka termasuk foto-foto pribadi. Tapi meski begitu, Luhan tidak menyebarkan atau melakukan apapun itu yang biasa hacker atau fans lain lakukan. Ia hanya akan melihat lalu kemudian meyimpannya sendiri. Bahkan Xiumin dan Kris pun tidak diberi tahu.
Luhan memilih menggunakan taxi. Luhan merogo tasnya begitu taxi yang ditumpanginya berhenti di depan gedung apartemen Kris. Sebelum keluar ia meminum obat perangsang yang disiapakannya. Luhan tidak meminum banyak, ia sengaja menyisahkannya untuk Kris nanti. Luhan keluar dengan santai memasuki gedung tidak menyadari bahwa supir taxi yang ditumpanginya mengikutinya dari belakang dan terus memanggilnya. Senyum Luhan mengembang ketika mendapati apartemen Kris di depan matanya. Obat yang diminumnya sudah mulai menunjukan reaksinya dan ia harus cepat-cepat menemui Kris.
Baru saja Luhan akan mengetuk pintu apartemen Kris. Luhan langsung limbung, kepalanya sangat pusing. Ia tidak tahu apa ini karena obat perangsang atau apa tapi yang jelas kepalanya berdenyut-denyut dan tubuhnya lemas. Luhan hendak mengetuk pintu karena tangannya tidak sampai lagi untuk sekedar membunyikan ber tapi semuanya berubah gelap dengan cepat dan Luhan tidak sadarkan diri.
Kris yang hendak keluar menemui menejernya kaget mendapati Luhan pingsan dengan tidak elitnya.
"Permisi. Apa anda mengenal nona ini?" Tanya pria yang sedari tadi mengikuti Luhan. "Nona ini turun begitu saja dan lupa membayar taxi." Jelas sang pria yang merupa supir dari taxi yang ditumpangi Luhan.
Kris tersenyum. Ia kemudian merogo tasnya dan memberikan beberapa ribu lembar Won kepada sang supir. "Maaf, gadis memang pelupa." Kris membungkukan kepalanya.
"Tidak apa-apa. Saya permisi tuan." Pamit sang supir
Kris menggendong Luhan dan membawanya kedalam mobil sport putih yang terparkir manis di tempatnya. Ia kemudian menghubi menejernya dan mengatakan bahwa ia akan sedikit terlambat lalu meletakan asal ponselnya di sampingnya. Kris melajukan mobilnya pelan meninggalkan parkiran.
Xiumin membuka pintu ketika Kris membunyikan belnya. "Oppa?" Kaget Xiumin. Matanya kemudian memandang kearah Luhan yang digendog Kris "Ck anak ini, merepotkan saja kerjanya,?
"Tidak masalah Xiu. Ohiya bisah aku masuk?"
"Ah maafkan aku oppa. Ayo, silahkan masuk." Xiumin membuka pintunya lebih lebar agar Kris bisa masuk.
Xiumin terkikik geli di tempatnya membuat Kris mengkerutkan kening. Mereka baru saja menidurkan Luhan di kamarnya dan sekarang Xiumin mengantar Kris ke depan. Ia juga sudah pamit pada arang tua Xiumin yang merupakan paman dan bibinya. Kris dan Luhan itu sama, mereka berdua adalah sepupu Xiumin.
"Apa yang kau tertawakan Xiu?" kris bingung tapi ia juga sangat penasaran. Apa sih yang membuat sepupunya itu tertawa geli seperti itu?
"Aku tadi menukar obat Luhan dengan obat tidur. Oppa tentu tahu bagaimana reaksi tubuh Luhan. anak itu akan cepat tertidur hanya dalam beberapa menit saja." Xiumin tertawa kembali. "oppa jangan mmeberitahunya, eoh."
"Kau ini" Kris mengacak rambut Xiumin. "Baiklah, oppa pergi dulu."
Flashback and
Luhan pikir ia benar-benar melakukan sex bersama Kris dan Chnayeol ternyata hanya mimpi. Tapi rasanya begitu nyata, tubuhnya saja sudah naked dan bahkan nikmatnyapun masih terasa. Ohhhh lihatlah bahkan vaginanya sangat basah dan masih ada sperma yang mengalir.
Tunggu dulu. Bukannya Luhan pergi keapartemen Kris, lalu kenapa ia malah berakhir dikamarnya sendiri? Hal terakhir yang diingatnya adalah Kris membukakan pintu untuknya dan dan entahlah Luhan hanya mengingat sampai disitu saja. Ah sudahlah ia akan menayakannya pada Xiumin dan Kris nanti.
"Aku jadi semakin bersemangat menjadikan Kris gege yang pertama mengambil keperawanan yang kujaga selama delapan belas tahun ini"
"LUHANNNN!"
"Iya Xiu aku akan siap dalam lima menit" Luhan langsung bangun dari ranjangnya menuju kamar mandi dan melakukan ritual paginya sebelum kesekolah.
Ok. Ada yang sudah mengenal Luhan si pemeran utama kita dalam cerita ini?
Xi Lu Han
Putri dari Xi Hangeng dan Kim Heechul yang merupakan orang berpengaruh di Asia karena bisnis serta sifat keduanya. dan adik dari Xi Jifan atau Kibum sang snow white korea selatan. Jifan adalah artis yang telah banyak membintangi drama dan semuanya mencapai rating yang fantastis. Untuk ketiganya akan dijelaskan seiring berjalannya cerita ini so kembali lagi ke Luhan.
Luhan. ia memiliki mata bening yang indah dan bercahaya, alis yang melengkung dengan indah, hidung yang mancung dan lurus dan bibir mungil dan tipis membuat siapa saja ingin merasakannya serta bentuk muka yang pas. Membuatnya terlihat cantik dan sempurna untuk ukuran seorang wanita dan jangan lupakan tubuhnya yang ramping tapi yaa tingginya agak kurang ^^.
Sifatnya ceria dan baik jika pada orang yang baik padanya saja karena prinsip Luhan adalah setiap orang yang baik padanya maka ia akan baik juga pada orang itu tapi jika orang itu jahat padanya maka ia akan menjauhi orang itu. Dan ada satu sifat yang sangat tidak disukai oleh Xiumin - sepupu Luhan - yaitu Luhan mesumnya minta ampun sangat terbalik dengan wajahnya yang polos bagai malaikat tanpa dosa dan terkesan lemah. Tapi bicara soal lemah, Luhan memiliki satu sisi yang sangat berbeda jauh ketika ia merasa terusik. Luhan Sangat menggemari boyband EXO yang lagi panas-panasnya dikalangan remaja. Jika ditanya siapa suami masa depannya maka Oh Sehunlah orangnya.
Luhan baru saja pindah ke Seoul, Korea Selatan seminggu yang lalu. Dan tinggal bersama keluarga Xiumin yang merupakan saudara dari ibunya yang orang Korea asli. Juga merupakan murid baru di XOXO Senior High School dan hari ini adalah hari pertamanya masuk rsekolah.
"Wahh rusa kecil ajjumma sudah siap rupanya." Nyonya Kim melemparkan senyum manisnya pada Luhan. "Ayo duduk dan nikmati sarapanmu" Ia menarikan kursi dan menepuknya memberi isyarat agar Luhan duduk. Xiumin mendecih melihat tingkah eommanya, sebenarnya yang anak kandung dirumah ini siapa sih?
"Nah ini dia kesukaan Luhan" Nyonya Kim menyodorkan semangkuk bubur abalone kepada Luhan
"Jangan cemburu ya Xiu" Ledek Luhan
"Aku tidak mungkin cemburu pada rusa mesum sepertimu"
"Kalian berdua akan terlamabat jika terus seperti itu" Nyonya Kim hanya tersenyum memdapati tingkah keduanya. Selalu saja seperti ini.
XXX
Kelas 2-3
Seorang pria dengan dengan tubuh gemuk berlari tergesah-gesah memasuki kelas. Ia berdiri diatas podium dan meneriaki teman-temannya agar mengalihkan perhatian mereka padanya. "Hei teman-teman…! Akan ada murid baru di tetangga sebelah" Jari jempolnya diarahkan kebelakangnya. Membuat gesture menunjuk ke belakang. Semua murid kontan riuh dan bertepuk tangan ada juga yang saling tos.
"Wah bagus. Kebetulan sekali aku sudah sangat bosan dan butuh mainan baru." Seru seorang namja yang duduk paling belakang
"Hei….hei Jung kau harus antri bung" Sela temannya yang barada tepat disampinya.
"Apa murid barunya seorang wanita cantik yang sexy dengan payudara besar dan kencang?. Auu… kenapa kau melempari kepalaku Hyuna?"
"Tanyakan saja pada otak mesummu itu bodoh." Hyuna cewek super sexy dikelas dengan tidak elitnya melempar Daesung dengan earphonenya.
"Ck. Jangan cemburu Hyuna. Kau tetap akan mejadi primadona kami" Sela Top sambil mengerlingkan matanya pada Hyuna
"Hm… aku tidak tahu yang itu. Yang aku tahu akan ada dua murid baru. Satunya di kelas sebelah 2-2 dan satunya di kelas 3-1."
"Wah hebat. Bukannya sangat susah masuk dikelas 3-1" Daesung menepuk tangannya.
"Jika itu dirimu tentu saja akan mustahil"
"Mungkin saja anak itu memang pintar atau ia menyogok yayasan. Bukankah itu sudah biasa?" Hyorin yang barada di depan Hyuna ikut menimpali.
"Hei bos apa rencanamu?" Yang dipanggil hanya diam dan terus memandang keluar jendelah kelas. Membuat semua mata tertuju padanya. Lama mereka terdiam hingga sebuah seringai di sudut bibir seseorang yang dipanggil bos membuat suasana kembali riuh. Yeah ketua mereka telah setuju dan tinggal menunggu waktu melaksanakan rencana saja.
Sudah merupakan tradisi di XOXO Senoir Hight School setiap ada murid baru. Murid itu akan mendapatkan penyambutan yang special. Tapi, tidak semua murid baru mendapatkannya hanya murid baru pilihan dari sang ketualah yang akan mendapatkan sambutan.
Sambutan yang mereka siapkan tergantung, karena di tiap tahunnya selalu ada perbedaan tapi ya itu hanya sebagian kecilnya saja. Dan seperti apa sambutan mereka nanti….. kita lihat saja. Bukankah mereka sudah memiliki targetnya?
XXX
"Apa kita tidak bisa sekelas Xiu?" Xiumin memutar matanya bosan. Pasalnya sejak di ruang guru sampai mereka berjalan dikoridor, Luhan terus saja merengek padanya. Xiumin tentu saja ingin sekali sekelas dengan sepupunya itu tapi apa mau dikata. Luhan berada ditingkat dua sementara ia sudah di tingkat tiga tidak mungkin Luhan sekelas dengannya apalagi jika ia yang harus turun tingkat hanya karena memenuhi permintaan konyol Luhan. sudah cukup ia mengikuti keinginan Luhan untuk bersekolah di sekolah yang sama hingga ia terpaksa pindah dari sekolah lamanya.
"Tidak bisah Lu. Kita beda tingkat."
"Kalau begitu kau samakan saja denganku Xiu" Luhan terus berusahan membujuk Xiumin. Ia takut sekelas tanpa Xiumin. Sedari tadi murid-murid yang berpapasan dengan mereka memandang Luhan seolah ingin menelannya hidup-hidup. Apalagi para namja? Mata mereka rasanya mau keluar saja dari tempatnya. Luhan kan jadi takut. Meskipun luhan selalu memiliki pemikiran yang terkadang liar atau bisah dibilang mesum tapi itu hanya berlaku untuk Kris dan teman-temannya.
Guru Han yang sedari tadi menemani mereka tidak mau ambil pusing dengan tingkah keduanya terutama Luhan. Ia memilih berjalan dalam diam. Ia sudah lelah karena tadi sempat mengejar beberapa siswa yang terlambat dan mencoba untuk membolos dan itu sungguh menguras hampir semua tenaganya apalagi di usianya yang sudah tidak bisa dikatakan muda lagi.
"Nah ini kelasmu nona Kim" guru Han mengetuk pintu sebentar hingga seorang guru wanita dengan tampilan super cupu datang kearah mereka dengan menatap datar ketiganya.
"Apa dia siswi barunya?"
"Ne Go seong-" Ucapan Han seongseng dengan cepat dipotong.
"Masuk. Meskipun murid baru kau harus tetap tepat waktu nona Kim"
Luhan yang tadinya berniat merengek pada xiumin membatalkan niatnya. Go seongsengnim sangat menakutkan dimata Luhan. Luhan jadi memikirkan nasib Xiumin dibandingkan nasibnya sendiri. Luhan langsung menarik Kim seongsengnim meingalkan kelas Xiumin. Ia tidak ingin berlama-lama disana dan mati berdiri.
"Ah Baekhyun." Han seongseng memanggil Baekhyun yang hendak kekamar mandi. "Tolong kau antarkan Luhan ke kelas. Ia sekelas denganmu." Han seongseng melirik arlojinya "Aku ada sedikit urusan." Han seongseng langsung berjalan memutar meninggalkan Luhan dan Baekhyun. Membuat Luhan cengo di tempat. Apa-apaan ini?
"Hai Luhan. ya namamu Luhankan? Aku Baekhyun." Baekhyun meraih tangan Luhan dan menjabatnya "Aku senang kau menjadi murid baru disaat-saat membosankan seperti ini. Ahh aku sangat tidak sabar.. kapan ya mereka memulai penyambutannya? Ayo kita ke kelas" sambung Baekhyun ceria sambil mengayun-ngayunkan tangan Luhan di udara.
"Heheh" Luhan tidak tahu reaksi apa yang harus diberikannya pada gadis berisik di sampingnya. Ya Luhan dengan cepat mencap Baekhyun adalah gadis berisik karena suaranya yang besar.
Tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk sampai di kelas. Karena kelas mereka hanya perlu melewati satu lorong dari tempat keduanya bertemu tadi.
Luhan tersenyum kikuk kearah teman-teman barunya yang sepertinya mala sibuk dengan dunia mereka sendiri, ada yang bergosip, berkaca, memainkan ponsel, bahkan ada beberapa pria yang malah membuat kelompok sendiri dan sedang asik menonton film,. Luhan tebak itu adalah film porno. Tadi begitu masuk kelas Baekhyun langsung berjalan meninggalkannya begitu saja berdiri didepan ditambah dengan guru mereka yang entah kemana. Alhasil, Luhan harus memperkenalkan dirinya sendiri.
"Eh… halo. Perkenalkan, namaku Xi LuHan. tapi kalian bisah memanggilku Luhan." Luhan membungkuk Sembilan puluh derajat – memberi hormat.
Luhan masih tidak diperdulikan. Membuat Luhan jadi bete sendiri karena diacuhkan. Tidak biasanya dia diperlakukan seperti ini. Padahal waktu di sekolah lamanya, Luhan adalah seorang idola dan merupakan ratu sekolah. Apa pesonanya hanya mempan pada sesama orang China? Tapi bukankah ia juga memiliki separuh darah Korea?
Tidak ingin ambil pusing, Luhan berjalan kearah bangku kosong di belakang Baekhyun. Diletakan tasnya kemudian dengan gerakan malas Luhan mendudukan pantatnya dikursi.
Baekhyun berbalik kearahnya "Hari ini dan besok kita Free. Akan ada rapat guru dan oran tua murid. Jadi kelas kita kosong begitu juga kelas lainnya. Ya, kecuali untuk para kakak kelas. Mereka akan tetap melaksanakan proses belajar." Ucap Baekhyun sambil memainkan pensil ditangannya.
XXX
"Bagaimana hari pertama kalian disekolah baru?" Tanya nyonya Kim begitu Luhan dan Xiumin pulang dari sekolah.
Luhan berjalan didepan, ia tidak langsung menjawab. Luhan menciumi pipi nyonya Kim kemudian menghempaskan tubuhnya disofa diikuti oleh Xiumin yang melakukan hal sama.
"Membosankan" Ini jawaban Luhan
"Lumayan eomma" Ini jawaban Xiumin
Luhan mendecih. Lumayan apanya? Jelas-jelas tadi Xiumin mengeluh ini itu sepanjang perjalanan pulang dan bertekat untuk meminta eommanya memindahkan mereka ke sekolah lamanya atau mencari yang baru.
"Aigoo dua princess kita pasti sangak lelah, eoh? Baikalah, kalian berdua cepat kekamar, bersihkan diri kalian lalu ikut makan siang dan setelah itu istarahat, hmm." Nyonya Kim meletakan majalah yang dibacanya lalu menyeruput secangkir teh hangat.
Luhan bangun dari duduknya. Ia melangkah malas-malasan. Tasnya tidak di sampirkan kebahunya lagi, ia mala menyeretnya membuat nyonya Kim menggelengkan kepalanya dan tersenyum maklum. Itu sudah menjadi kebiasaan Luhan jika ia merasa bosan atau tidak suka akan sesuatu hal.
XXX
"Hyung! Apa sih yang kau pandangi? Senyam-senyum tidak jelas dari tadi."
Kai menghampiri Kris dan berusaha untuk merebut ponsel milik Kris. Mereka sudah memasuki ruang ganti dari sepuluh menit yang lalu dan Kris tidak berhenti tersenyum bodoh sambil mengamati layar ponselnya. Membuat Kai jadi penasaran dan gemas sendiri. Tidak biasanya Hyungnya seperti ini.
"Jangan menggangguku Kai, kau tidak lihat aku lagi sibuk." Kris menjauhkan ponselnya dari Kai. Tangan satunya yang bebas digunakan untuk menahan muka Kai lalu mendorongnya kebelakan hingga Kai terjatuh dan mendarat dengan mulus dipangkuan Chanyeol.
"Yak!" Protes Chanyeol. Ia sedang berusaha konsentrasi dengan naskah ditangannya. "Aku akan mengulitimu jika kau terus berisik." Ancam Chanyeol. Setelahnya ia kembali larut dalam dunianya sendiri bersama naskah drama terbaru miliknya.
"Ini bukan salahku, tapi Kris hyung. Jadi marahi dia bukan aku." Protes Kai tidak terima dirinya yang mendapat omelan dari Chanyeol. Itukan salah Kris kenapa malah dia yang kena semprot?
"Kai!" Cahnyeol menatapnya tajam.
"ok. Ok." Kai membuat gesture mengunci mulutnya lalu kembali duduk ditempatnya, berusaha mencari kesibukan tersendiri.
"Mau kemana Kris?" Tanya Chen yang baru saja masuk.
"Toilet" Jawab Kris singkat.
"Aku yakin dari tadi Kris hyung memandangi yeoja sexy tanpa busana. Makanya miliknya jadi bangun. Dan sekarang Kris hyung ke toilet untuk melakukan onani, aku yakin itu." Ucap kai menggebu-gebu. Dengan gerakan cepat Kai menghampiri tempat kris dan mengacak tasnya "Ponselnya saja ikut dibawah." Tambahnya lagi ketika tidak mendapati ponsel milik Kris.
"Tidak mungkin, Kris tidak mesum dan gila sex sepertimu." Chen meraih sebotol air mineral lalu meneguknya hingga setengah
"No no no. Aku sangat yakin dengan apa yang baru saja kukatakan."
"Apa kau mau berhenti berisik jika mulutmu kusumpal dengan penis milikku?" Cahnyeol jadi merasa sebal juga dengan tingkah Kai. Suara Kai dari tadi membuatnya tidak focus dan susah menghafal dialognya. Chanyeol menutup naskahnya dan meletakannya di samping nya. Ditatapnya Kai dengan ekspresi seolah ingin menelanjangi Kai saat itu juga. Membuat Kai menatapnya horror dan langsung berlari menghampiri Suho yang baru saja masuk bersama menejer mereka.
"Tolong aku hyung. Cahnyeol ingin memperkosaku." Adunya pada Suho
"Chanyeol" Tegur Suho
"Hm" Sahut Chanyeo malas
"Kemana Kris?" Tanya menejer mereka ketika mendapati artisnya berkurang satu orang.
"Dia sedang beronani di toilet." Sahut Kai lalu melenggang santai ketempat duduknya.
Pletak
"Auuu" Ringis Kai ketika sebuah botol mineral kosong mendarat dengan mulus dikepalanya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Chanyeol.
"Bilang saja kau yang ingin beronani." Sindir Chanyeol
"Kris hyung ketoilet" Sahut namja pucat yang sedang berbaring disofa. Telinganya disumpal dengan earphone, tangan satunya digunakan untuk menutup matanya dari silau cahaya lampu. "Ada yang meneleponnya." Tambah Sehun masih tetap dengan posisi rebahannya.
Sehun tahu pasti mereka ingin bertanya dari mana Sehun tahu. Tapi sehun malas mejelaskan pada mereka, jadi ia memilih untuk kembali tidur. Mengabaikan sahabat dan sang menejer.
Tadi Sehun sempat malihat Kris tersenyum dan layar ponselnya menampilkan nama. Sehun tidak tahu pasti nama siapa tapi seratus persen iya yakin kalau itu adalah nama seorang yeoja. Dan Sehun rasa itu pasti adiknya Kris yang perbah diceritakan beberapa hari lalu oleh kris.
Pintu terbuka menampilkan sosok Kris dengan senyum seribu watnya. "Hyung hari ini aku menginap diapartemen. Bye aku deluan." Kris kembali menutup pintu dengan semangat empat lima. Membuat empat orang swetdrop, minus Sehun.
Sehun mengabaikan empat orang itu. Ia meraih ponselnya, membuka galeri ponselnya dan mencari sebuah album foto. Sehun mengembangkan seringainya begitu sebuah foto memenuhi layar ponselnya. Selamat datang rusa kecil. Gumam Sehun sambil tersenyum datar. Ia lalu bangun, meraih jaket dan ranselnya kemudian berjalan meninggalkan hyung dan menejernya.
"Yak! Maknae!"
"Sudahlah Kai. Lagi pula kita juga harus segera pulang dan beristirahat, besok kalian harus kesekolah bukan?"
"Kau benar hyung. Lagipula aku juga tidak sabar ke sekolah." Sahut Kai sambil bersmirk ria. Ia berjalan didepan sambil bersiul.
TBC
Blue tidak mau ngmong banyak. Hanya ya.. taulah…
Blue minta repiunya dong.
Biar blue tahu ni FF memang wajib dilanjutin atau stop sampai sini saja. Jadi repiu juseyo…