Jewel In The Dark

Chapter 1

Disclaimer Masashi Kishimoto

Rate : khekhe, msih aman kok.. T

Genre : romance, supernatural, fantasi

Pairing : haha, rahasia… :p ;)

Warning : abal bin gaje, aneh, typo(s), dll.

Don't Like Don't Read!

"TIDAAKK!"

Pemuda itu berteriak sebelum terduduk. Matanya terbelalak, nafasnya memburu, keringat mengalir deras, rambutnya awut-awutan. Sungguh ia terlihat sangat kacau sekarang.

BRAK!

"NARUTO! Kenapa kamu berteriak? Kau mimpi buruk lagi?" Naruto menoleh pelan, dilihatnya kawan sekamarnya itu menatapnya dengan pandangan khawatir. Menghela nafas sejenak sambil menetralkan detakan jantungnya ia kemudian tersenyum, menggeleng pelan menandakan ia baik-baik saja.

"Baiklah, akan kutunggu sampai kau sendiri yang cerita. Mandilah, setelah itu kita turun ke aula." Naruto memutar matanya bosan, Kiba selalu tau apa yang disembunyikan olehnya. Pemuda itu terlalu pintar untuk ditipu. Merutuk dirinya sendiri, Naruto pun turun lalu berjalan kekamar mandi setelah sebelumnya mengambil handuknya untuk melaksanakan ritual paginya.

Tanpa disadari oleh siapapun, sesosok makhluk melihat semuanya dari kegelapan. Bibirnya menyunggingkan seringai jahat, mengibaskan jubah sosok itu pun menghilang.

"Jadi, kemana kita akan pergi akhir pecan nanti? Bagaimana kalau ke Jerman? Kita bisa menginap di villa milik keluargaku." Ajak Kiba semangat. Seperti biasa, musim dingin akan segera tiba. Itu artinya liburan akhir tahun sebentar lagi, tidak sabar rasanya kembali menikmati rasa hangat dari kue jahe.

"Boleh, kudengar ada sebuah katredal tua yang konon dulu itu tempat dimana seorang wanita jahat dipenjara lalu mati terbakar didalamnya." Ucap Naruto

"Benarkah? Uwah, aku jadi bersemangat. Baiklah, sudah diputuskan kita akan menjelajahi Jerman!" Mereka berdua pun berpelukan ceria layaknya teletubies, murid-murid lain hanya menggeleng kepala pelan melihat kelakuan kedua anak itu. sudah biasa, mereka berdua memang terkenal sebagai murid yang cukup berani. Kalau anak-anak lain memilih bersantai atau berkumpul dengan kawan-kawan, mereka lebih memilih mendatangi tempat-tempat yang justru dihindari oleh masyarakat.

Benar-benar, pemuda yang berani. Tidak jarang pula mereka mendapat hukuman dari guru karena telah berani melanggar untuk memasuki wilayah terlarang disebelah selatan sekolahan. Bahkan lima petinggi disekolah itu angkat tangan kalau sudah berurusan dengan mereka berdua, ckckck.

PLAK! PLAK!

"ADUH"

"Yak! Siapa yang telah berani memukul…" Naruto menoleh dengan kesal, ingin menendang bokong siapa saja yang telah berani memukul kepalanya.

"..Ku.. Ehehehehe, hai Sasuke-sensei" Sapa Naruto gugup, sedangkan Kiba menggaruk tengkuknya salah tingkah.

'Mati aku!.' Batin mereka berdua.

Sasuke-sensei atau Uchiha Sasuke, adalah salah satu dari lima prefek yang cukup disegani disekolah itu. Dengan gelar pangeran es, ia adalah satu-satunya prefek penjaga gerbang selatan yang terkenal sadis dan tak punya hati. Juga seorang wakil dari direktur sekolah, sekaligus salah satu dari delapan pengurus sekolah. #rumit bener yah -_-

Sasuke memandang tajam kedua murid manis dihadapannya, tatapannya menusuk dan dingin membuat kedua pemuda belia itu menunduk ketakutan.

"Siapa diantara kalian berdua yang berani membuka gerbang menuju Dark Myte?" Suaranya dingin dan datar, auranya menegaskan bahwa sedang dalam mood yang buruk.

"eyrr… A-aku Sasuke sensei" Jawab Kiba takut-takut.

"Hm, perpotongan poin untuk kalian berdua." Katanya sambil berlalu.

"Dan.. ubah cerita yang ada dibuku paket hal. 187 kedalam bahasa Itali, kumpul jam tujuh malam nanti. Dimejaku." Lanjutnya mutlak, Naruto dan Kiba hanya bisa mengangguk pasrah. Mau kabur pun percuma, yang ada nanti pekerjaan mereka bertambah lima kali lipat dari yang seharusnya.

"hay-ah, Sasuke-sensei sebenarnya sangat menarik. Kulit putih, mata tajam, rambut emo, tinggi badannya juga bagus, proposional, sayang ia sadis sekali. Ck." Decak Kiba, sedikit nada cemburu terselip didalamnya.

"Sudahlah, salah kita juga sih pergi ke Dark Myte tanpa ijin." Sela Naruto, Kiba hanya mengangkat bahu tak peduli lalu menyeret Naruto menuju aula karena ia sudah sangat lapar.

"UAGH! Aku tidak sanggup lagiiii..." Naruto menatap geli sahabatnya yang kini menelungkupkan kepalanya diatas meja. Mengintip sedikit, ia menggelengkan kepala.

"Cepatlah Kiba. Kita sudah ditunggu Sasuke-sensei. Hanya tinggal sedikit lagi kok. Ini, salin milikku."

Set!

Secepat kilat Kiba merampas buku tugas Naruto kemudian menyalinnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Naruto hanya bisa nyengir polos melihatnya.

"Seperti biasa kalian akrab ya. Sampai jumpa besok Naruto, Kiba." Naruto balas melambai riang pada sosok kakak kelas mereka yang baru saja lewat. Ia kembali mengalihkan perhatiannya kepada sahabat kecilnya dan terkekeh geli melihat ekspresi puas diwajah manis Kiba.

"Ayo. Aku ingin segera tidur." Mereka pun segera berlari keruang guru dilantai satu.

Uchiha Sasuke menatap hutan disampingnya dengan pandangan bosan. Ia lelah, tapi masih harus menunggu tugas yang akan dikumpulkan kedua murid biang onarnya itu. Menyebalkan sekali kalau mengingat kedua murid terusuh itu. Ini bukan pertama kalinya ia menghukum mereka, tetapi namanya juga Naruto dan Kiba. Mana mungkin tidak bebal.

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk."

Daun pintu kantornya terbuka, memperlihatkan dua sosok tengil yang berdiri dengan cengiran bandel mereka.

"Letakkan tugas kalian diatas meja, lalu segeralah kembali ke asrama. Sensei tidak mau melihat ataupun mendengar laporan kalian berdua berani leluar setelah jam malam berjalan. Mengerti?" Ucap Sasuke dengan tekanan ditiap perkataannya.

"Baik Sensei." Jawab Naruto dan Kiba dengan tetap nyengir. Diam-diam membuat Sasuke menghela napas frustasi. Dengan lambaian tangan dari Sasuke, Naruto dan Kiba segera putar arah lalu menghilang dari sana. Berlari dan tertawa sambil saling sikut serta dorong satu sama lain. Beberapa anak yang belum pulang karena kegiatan organisasi dibuat tertawa kecil dengan tingkahnya. Sungguh, mereka sudah dicap sebagai maskot di Konoha Gakuen ini.

/sujud

Yah, walau masih dikit seenggaknya udah Ra revisi ya.. /nangis cantik /plak

Gomen ne kalau terlalu lama. Sempet ga bisa kebuka juga akun Ra. Dannn... Lagi-lagi kondisi tubuh menjadi hal utama yang menghalagi.

Mind to Review?