Chap END

ERASE

Lee Minnkyu Present

Main Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Disclaimer :Mereka hanya milik mereka, hanya pinjam nama. Jangan berfikiran berlebihan cause Its my FF.

Warning :GS / Typo bersebaran / Tidak ada fanwar tidak Suka jangan Baca

ooo000ooo

6 bulan kemudian

Sesekali Sungmin memegangi punggungnya yang terasa sakit. Kandungannya sudah sangat besar namun dirinya masih saja aktif kesana kemari. Ia tidak suka saat hanya berdiam diri, menghabiskan waktunya untuk membaca majala atau menonton film.

Beberapa kali Kyuhyun memarahinya karena selalu saja melanggar pesannya agar tak banyak bergerak. Ia tidak suka jika Kyuhyun selalu mendumel seperti itu, seperti perempuan saja. Seperti saat ini, dirinya sibuk mencari sesuatu didalam gudang. Beberapa maidnya bahkan sudah memaksa Sungmin untuk keluar dari ruangan pengap tersebut dan menggantikan posisi Sungmin untuk mencari barangnya. Namun sang nyonya masih saja keras kepala dan mengancam akan menangis jika mereka tidak mengijinkan Sungmin. Para maid yang tidak tega hanya pasrah melihat majikannya itu mengubrek isi gudang hanya untuk sebuah boneka usang.

Satu jam berlalu dengan cepat namun Sungmin masih belum menemukan boneka kelinci yang ia maksud. Ia mulai merasa pengap dan gatal disekujur tubuhnya karena debu-debu diruangan tersebut namun itu tak menyurutkan niatnya untuk tetap mencari boneka tersebut.

Sungmin tersenyum merekah saat menemukan boneka yang ia maksud didalam kardus besar tersebut. Namun kemudian dahinya mengernyit heran melihat kotak berukuran kecil dibawah boneka tersebut. Entah kenapa ia penasaran melihat kotak tersebut. Mungkin itu milik Kyuhyun karena seingatnya ia tidak pernah memiliki kotak tersebut.

Perlahan Sungmin mengeluarkan kotak tersebut dari kardus besar itu dan membukanya. Wajahnya tersenyum maklum melihat isi kotak tersebut ternyata berisikan beberapa mendali emas milik Kyuhyun dan beberapa berkas entah itu apa. Dan juga sebuah album foto kenangan masa sekolah High School suaminya. Sungmin terkikik melihat wajah Kyuhyun dalam foto profilnya itu. Kyuhyun masih terlihat begitu polos dengan potongan rambut yang begitu rapih. Ia tidak percaya jika Kyuhyun bisa setampan saat ini.

Senyum Sungmin langsung memudar saat membuka halaman terakhir dalam album foto tersebut. Terselip satu foto yang tampak begitu menyebalkan menurutnya. Kyuhyun tengah berfoto dengan seorang perempuan yang mengenakan seragam sama dengannya.

Keduanya tampak tersenyum bahagia menatap kamera. Tangan gadis itu mengapit lengan Kyuhyun dengan mesra dan Kyuhyun memegang sebuket bunga disebelah tangannya yang lain.

Perasaan Sungmin tiba-tiba saja menjadi risau melihat foto tersebut. Iya tidak pernah tahu masalalu Kyuhyun selama ini. Berbeda dengan dirinya yang selalu terbuka tentang Donghae dan pria lainnya yang pernah dekat dengan dirinya. Tapi ia tidak pernah tau siapa saja wanita yang pernah singgah dihidup Kyuhyun selama ini. Mungkin gadis dalam foto tersebut merupakan salah satunya. Tapi ia bahkan tidak pernah mengenal perempuan itu. Seberapa dekatnya dulu mereka. Ia tidak tau apapun.

Sungmin mengambil foto tersebut dan dipandanginya lebih dekat lagi. Hatinya berdenyut sakit melihat cara tersenyum Kyuhyun yang begitu tampak bahagia. Selain pada dirinya ternyata Kyuhyun pernah tersenyum seperti itu untuk perempuan lainnya, ia mulai berfikir jika mungkin perempuan itu pernah menjadi bagian terpenting dari hidup Kyuhyun dulu.

Dibalikny foto tersebut, mungkin ada sesuatu yang bisa ia temukan.

'Semoga selalu bahagia bersama mu. Aku dan kau. Seohyun ku-"

17 Agustus 1999

Seohyun ku ? Siapa dia? Kenapa Kyuhyun memanggilnya dengan penuh sayang ? Kenapa pula Kyuhyun masih menyimpan foto itu ?

Otak Sungmin hampir meledak karena memikirkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia harus mendapatkan jawaban atas semua pertanyaannya itu jika tak ingin mati penasaran. Ia tidak tenang karena Kyuhyun selama ini tak pernah sama sekali menyinggung nama wanita itu.

"Nyonya, tuan besar sudah datang. Nyonya harus segera keluar dari gudang ini."

Sungmin terkesiap saat salah satu pelayannya menyadarkannya dari pikirannya.

"Ya, aku akan keluar sekarang." Sungmin langsung bergegas memasukan kembali kotak tersebut dalam kardus dan menyelipkan foto tadi kedalam kantong bajunya.

Namun saat ia berjalan menuju ruang utama dirumahnya untuk menyambut kedatangan suaminya itu ternyata Kyuhyun lebih dulu menyusulnya kearah gudang dengan wajah berangnya. Tampak sekali jika Kyuhyun sangat marah.

Beberapa maid menundukan wajahnya takut.

"Kyu-kau sudah pulang ?" Tanya Sungmin terlihat bodoh.

Kyuhyun tak melunakan pandangan tajam matanya itu sama sekali. Bukannya menjawab pertanyaan Sungmin, tapi dirinya memanggil maid-maid dibelakang Sungmin tersebut.

"Bukankah aku sudah mengatakan jika kalian harus menjaga Sungmin ? Kenapa kalian masih membiarkannya bertindak semaunya hah ? Lalu apa yang kalian lakukan digudang yang pengap itu ?" Bentak Kyuhyun kesal.

Para maid hanya menunduk takut tak berani menjawab. Mereka sudah tau jika pada akhirnya mereka yang akan terkena impasnya setiap kali Sungmin membuat ulah namun mereka juga tak kuasa melihat wajah memohon Sungmin setiap kali wanita hamil itu meminta hal aneh pada mereka. Tapi beruntung karena Sungmin selalu membela mereka setiap kali Kyuhyun murka seperti itu.

"Kyuhyun, ini salah ku. Aku yang meminta mereka menemani ku ! Jangan salahkan mereka !"

Kali ini tatapan tajam Kyuhyun beralih pada Sungmin.

"Dan kau juga Ming, aku sudah mengatakan berapa kali pada mu agar tak banyak bergerak. Ingat jika-"

Belum selesai Kyuhyun berbicara, Sungmin lebih dulu memotong perkataannya dengan emosi pula. "Aku tidak sendiri ? Aku cukup ingat itu tuan Cho, dan kau tidak perlu mengingatkan ku setiap saat. Aku bisa menjaga bayi ku dengan baik. Kau tidak perlu berlebihan !"

Kyuhyun sangat tertohok setiap kali Sungmin selalu mencelanya seperti itu. Tidak bisakah perempuan itu mau mendengarnya satu kali saja. Ia bersikap seperti itu karena ia mengkhawatirkan Sungmin dan anak pertama mereka. Tapi Sungmin tidak pernah mau mengerti itu.

"Baiklah, sekarang terserah pada mu min." Ujarnya begitu dingin dan tanpa menunggu balasan Sungmin lagi ia melenggang meninggalkan isterinya. Rasanya isi kepalanya terasa mau meledak setiap kali bertengkar dengan Sungmin. Ia tidak pernah akan menang berdebat dengan Sungmin karena jika ia menang sekalipun, maka Sungmin akan menangis seharian dan mengacuhkan dirinya berhari-hari. Lebih baik ia mengalah untuk mencari aman. Isterinya itu bertambah keras kepala sejak kehamilannya.

Sejak kejadian sore tadi, suasana rumah mereka terasa begitu canggung. Tak terasa hangat seperti biasanya. Tak ada Sungmin yang merengek menyuapkan makanan kedalam mulut Kyuhyun ketika makan malam tadi. Dan tak ada tangan hangat Kyuhyun yang membelai perut buncit Sungmin sebelum tidur tadi. Mereka bahkan tertidur saling memunggungi satu sama lain karena masih merasa kesal.

Saat mentari menyingsing Sungmin merasa jika perutnya sedikit merasa keram. Ia meringis memegangi perutnya dan mengelusnya beberapa kali. Ia mencoba menarik tubuhnya agar bersandar pada kepala ranjangnya namun ia merasa jika tubuhnya begitu berat dan sulit sekali terangkat.

Kyuhyun yang baru saja menyelesaikan ritual mandinya menatap cemas saat melihat wajah Sungmin yang meringis. Rasa kesal semalam tadi menguap begitu saja ketika menatap raut wajah kesakitan Sungmin saat ini.

Dengan telaten Kyuhyun membantu Sungmin untuk duduk dan bersandar.

"Apa terasa sakit ?" Tanyanya perhatian sambil mengelus perut buncit Sungmin perlahan.

Sungmin mengangguk perlahan.

Kyuhyun menyikap baju tidur Sungmin sampai batas dada. Bukan hal baru baginya setiap kali Sungmin merasakan keram seperti ini Kyuhyun hanya perlu menyentuh langsung anaknya berada maka entah kenapa Sungmin merasa jika sakit itu perlahan hilang.

Kyuhyun mengelus perut Sungmin perlahan dan sesekali mengecupnya dengan sayang. Dan beberapa kali dirinya berbisik seolah mengajak calon anak mereka berbicara.

"Sudah lebih baik. Gomawo.." Lirih Sungmin.

"Hm, makanya jangan bertingkah aneh lagi. Lihat kau sekarang merasakan efeknya bukan ?" Runtuk Kyuhyun kesal sambil merapihkan kembali baju yang Sungmin kenakan tadi.

Sungmin memutar bola matanya malas. Lagi-lagi Kyuhyun mengomelinya. Padahal tadi ia sempat ingin meminta maaf tapi ia urungkan karena kembali kesal.

"Aku baik-baik saja Kyuhyun. Kau selalu berlebihan dan semua tak ada kaitanya dengan itu."

"Kau benar-benar keras kepala Min !"

Kyuhyun kembali kesal dan beranjak hendak meninggalkan Sungmin. Namun tertahan saat melihat benda yang terselip diatas bantal yang Sungmin gunakan. Ia sepertinya mengenal selembar kertas tersebut.

Kyuhyun raih kertas tersebut dan untuk beberapa saat ia terpaku menatapnya.

Sungmin merasa jika wajahnya mungkin saat ini sudah pucat pasih. Ia lupa menyimpan foto tersebut malam tadi dan hanya meyelipkannya asal dibawah bantal.

"Dari mana kau mendapatkan foto ini ?" Gumam Kyuhyun terdengar begitu dingin kontras dengan raut wajahnya yang tengah menahan amarahnya itu.

Sungmin menelan air ludahnya sendiri. Jika kemarin ia begitu penasaran mengetaui siapa Soehyun itu sendiri namun sekarang melihat wajah Kyuhyun yang begitu dingin dan juga terlihat marah mengurungkan niatnya.

"Aku bertanya pada mu Lee Sungmin, dari mana kau mendapatkan foto ini ?"

"Ng-Gu..gudang." cicitnya takut.

"Kalau begitu jangan pernah mendekati gudang lagi." Ujar Kyuhyun masih terdengar begitu dingin. Tanpa banyak berkata, Kyuhyun meremas kuat foto tersebut dalam genggamannya.

Sungmin beranjak dari ranjangnya saat Kyuhyun baru saja membalikan badannya.

"Kenapa ? Apa kau takut jika aku mengetaui siapa Seohyun mu itu ?"

Kyuhyun tertohok oleh pertanyaan Sungmin tadi. Ia merasa jika Sungmin tengah menyindirnya saat ini. Terlebih lagi isterinya itu berani mengusik masalalunya, ia tidak pernah suka membahas hal itu sejak dulu.

"Diam Lee Sungmin !"

Sungmin sedikit terperanjat kaget mendapati respon Kyuhyun yang membentaknya seperti itu. Kyuhyun bukanlah orang yang mudah terbawa emosi, dia pria sabar yang pernah Sungmin temui selama ini. Jika suaminya itu mulai meninggikan suaranya, berarti Kyuhyun benar-benar tak ingin dibantah dan kesal. Lalu kenapa pula Kyuhyun begitu kesal ?

"Kenapa kau marah ? Aku hanya bertanya siapa Seohyun mu itu ?"

"Semuanya tidak ada hubungannya dengan mu ! Dan kau tidak perlu mencari tau apapun tentang dia, aku tidak menyukai itu. Mengerti ?"

Mata Sungmin mulai berkabut karena pertengkarannya dengan Kyuhyun semakin memanas seperti ini. Ini kali pertamanya mereka bertengkar hebat lagi setelah bulan madu mereka waktu itu. Kyuhyun tampak begitu asing baginya.

"Kenapa begitu ? Apa kau menyembunyikan sesuatu tentangnya sampai aku tidak boleh tau eoh ? Kau takut jika aku-"

"Kau tidak perlu mengetaui apapun tentangnya. Lupakan ini, anggap saja kau tidak pernah mendengar nama itu."

"Bukankah kita sekarang telah menjadi suami isteri ? Tapi kenapa aku tidak pernah bisa mengenal mu lebih baik lagi sebagai seorang isteri. Aku tidak pernah tau apapun tentang semua masalalu mu itu."

" ..." Kyuhyun bungkam tak tau harus bagaimana. Dirinya memang tak pernah menyinggung soal mantan kekasihnya terdahulu selama ini karena ia berfikir jika itu tak berguna lagi.

Sungmin mengusap air disudut matanya dengan cepat. Tanpa menoleh kearah Kyuhyun lagi, Sungmin melenggang dan mencari salah satu koper kecil miliknya. Tanpa bersusah merapikan pakainnya lagi, Sungmin memasukan asal semuanya kedalam. Ia kemudian memakai sweeter hitam panjang untuk menutupi baju tidurnya sebelum meninggalkan kamar mereka.

Tanpa berpamitan pada Kyuhyun lagi, Sungmin langsung keluar dari rumah mereka yang mewah itu sedangkan Kyuhyun masih terpengkur ditempatnya menatap kepergian Sungmin. Ia tidak berniat mencega isterinya itu karena saat ini memang baiknya mereka berpisah dulu untuk menjernihkan pikiran masing-masing. Lagi pula ia yakin jika Sungmin akan pergi kerumah keluarga besarnya.

Rasanya tulang-tulang kakinya meleleh tak terasa sama sekali. Seketika ia terduduk disudut ranjangnya. Dibukanya kembali foto yang sempat ia remas tadi.

Rasanya hatinya remuk redam setiap kali menatap foto tersebut. Hanya kenangan pait yang teringat jelas diotaknya setiap kali menatap wajah gadis dalam foto tersebut.

ooo000ooo

Sudah sekian kali Heechul mencoba menenangkan Sungmin. Namun menantu cantiknya itu masih saja menangis tersedu-sedu sejak kedatangannya dirumah besar keluarga Cho itu.

"Sudah sayang, kau pasti lelah. Kasian bayi mu nanti hm..." Bujuk Heechul sambil mengelus bahu Sungmin perlahan.

Ia sempat kaget mendapatkan telepon dari Kyuhyun jika anak dan menantunya itu bertengkar hebat sampai Sungmin pergi keluar rumah. Apalagi disaat kandungan Sungmin yang sebesar itu. Namun Kyuhyun memberikan pengetian pada Heechul jika mereka hanya perlu waktu untuk menenangkan pikiran mereka untuk saat ini.

"Ma... apa aku boleh bertanya sesuatu ?" Keadaan Sungmin kini jauh lebih baik setelah menangis tadi. Apa yang ibu mertuanya katakan benar jika dirinya tidak boleh bersedih terlalu lama karena akan berefek pada bayinya nanti.

"Tentu saja sayang. Katakan apa ?"

Sungmin ragu sebenarnya, tapi ia sungguh penasaran. "Seohyun ? Apa Ma Ma mengenal perempuan itu ?"

Gurat wajah Heechul berubah seketika mendengar nama itu. Namun ia ubah sedetik kemudian agar tak menimbulakan kecurigaan Sungmin. "Ya, kenapa ?"

"Ma, siapa dia ? Kenapa Kyuhyun tidak mau memberitau ku ?"

Heechul meraih kedua telapak tangan Sungmin kedalam genganggamannya. "Dia hanya masalalu Kyuhyun sayang. Tidak lebih dari itu."

"Dia mantan kekasih Kyuhyun ?"

Heechul mengangguk lemah.

"Jika begitu kenapa Kyuhyun tidak mau memberitau ku ? Apa dia masih mencintai perempuan itu ?"

"Sungmin, Ma Ma yakin jika Kyuhyun hanya mencintai mu saat ini. Jangan berfikir macam-macam." Jelas Heechul memberikan pengertian.

"Tapi untuk apa Kyuhyun menutupi itu semua jika dia sudah tak lagi menyimpan perasaannya pada Seohyun ? Katakan kenapa Ma ?"

Heechul bisa melihat jika Sungmin terlihat begitu kalap. Ia tau jika Sungmin kerap kali cemburu pada wanita yang berdekatan dengan Kyuhyun meski tak satupun yang berhasil menarik perhatian Kyuhyun.

"Tenanglah Min..mungkin Kyuhyun memiliki alasan sendiri untuk tidak membahas semua itu. Sampai sekarang pun Ma Ma tidak pernah tau alasan kenapa mereka berpisah dulu." Adu Heechul jujur jika dirinya memang tak pernah tau alasan sesungguhnya dari kandasnya hubungan Kyuhyun dan Seohyun selama 5 tahun itu. Kyuhyun sempat terpuruk dan sampai anaknya itu sempat menutup hatinya menghindari hubungan dengan perempuan lainnya.

"Ma..apa Kyuhyun begitu mencintai Seohyun dulu ?" Ada rasa sakit dihati Sungmin ketika menanyakan hal tersebut.

Heechul tersenyum simpul sebentar. "Hubungan mereka bisa dikatakan tidak sebentar saat itu, tidak mungkin jika mereka tak saling mencintai sayang. Tapi itu hanya masalalu. Saat ini ikatan mu dengan Kyuhyun lebih kuat dari masalalunya. Untuk apa kau risau seperti ini jika dimata Kyuhyun saat ini hanya ada dirimu ?"

"Tapi Ma-"

"Menurut mu apa Kyuhyun seseorang yang mudah jatuh cinta sayang ?" Potong Heechul.

Sungmin menggeleng lemah. Bahkan Sungmin masih ingat, butuh 2 tahun untuk menyakinkan Kyuhyun untuk mencintainya.

"Ya, bagi Kyuhyun bukan hal mudah untuk mencintai seseorang tapi ketika ia bertemu dengan mu, Ma Ma bisa merasakan jika Kyuhyun mulai membuka cara berfikirnya tentang cinta. Jika begitu, kau pasti seseorang yang sangat special dihatinya bukan ? Apa kau tidak pernah memperhatikan bagaimana cara memandang Kyuhyun ketika melihat mu ? Ma Ma tidak pernah melihat itu sebelumnya, bahkan ketika Kyuhyun bersama Seohyun dulu. Cara Kyuhyun mencintai mu lebih dari itu sayang. Percayalah, karena Ma Ma adalah ibunya. Ma Ma bisa merasakan itu. Buang semua keraguan mu." Jelas Heechul panjang lebar. Wanita paruh baya itu tak berdusta sama sekali mengenai ini. Ia selalu memperhatikan pandangan Kyuhyun ketika bersama menantunya itu, sungguh membuatnya selalu tersenyum.

ooo000ooo

Hampir sebulan berlalu semenjak percakapannya dengan Heechul namun Sungmin masih enggan untuk kembali pulang dan berbaikan dengan Kyuhyun. Ia berfikir seharusnya Kyuhyunlah yang meminta maaf padanya dan membujuknya untuk kembali bukan mertuanya atau Sehun, adik iparnya itu.

Bohong jika Sungmin mengatakan jika dirinya tak merindukan Kyuhyun. Setiap malam ia menangis diam-diam karena merindukan suaminya itu. Tapi ia tidak mau terlihat lemah karena itu ia memilih melupakan semua permasalahannya dengan menyibukkan diri membantu acara pertunangan Sehun dan Luhan. Apalagi dengan kehadiran Luhan sejak 3 minggu lalu membuat dirinya tak kesepian lagi.

Sungmin memandangi perutnya yang dibalut gaun berwana hitam mewah rancangan designer terkenal melekat cantik ditubuh sitalnya sekarang. Sesekali ia mengelus perutnya diantara keramaian para tamu pesta. Ya, malam ini pesta pertunangan Sehun dan Luhan akan dilaksanakan sebentar lagi. Semua orang sibuk dengan para tamu. Ia bahkan sulit sekali mendekati ibu atau ayah mertuanya karena para tamu tak henti-hentinya memberikan selamat pada mereka.

Melihat wajah bahagia Sehun dan Luhan membuatnya begitu iri. Seharusnya ia dan Kyuhyun juga tak kalah bahagianya mengingat 2 bulan lagi anak mereka akan lahir kedunia. Jika diingatnya Luhan begitu beruntung karena Sehun jatuh cinta saat pertama kalinya mengenal Luhan dan begitu sebaliknya. Meski mereka menjalani hubungan jarak jauh namun hati mereka begitu kuat dan saling mempercayai satu sama lainnya. Berbeda dengan dirinya yang selalu merasa cemburu meski Kyuhyun berada didekatnya. Tidak pernah sekalipun Sungmin berfikir jika ia bisa melakukan apa yang Sehun dan Luhan lakukan. Ia tidak bisa jauh dari Kyuhyun meski faktanya sekarang mereka tengah menjauh satu sama lainnya. Ia tidak pernah mau seperti ini.

Sungmin sadar jika ini adalah pesta pertunangan Sehun, adik kandung Kyuhyun. Kyuhyun pastilah akan menghadirinya. Namun sampai acara inti dimulai dengan bertukar cincin, Kyuhyun masih belum menampakan dirinya dipesta tersebut. Sungmin berfikir jika Kyuhyun mungkin masih menghindarinya. Raut wajahnya kembali berubah sendu. Ia sungguh merindukan Kyuhyun tapi apa Kyuhyun juga merindukannya juga ? Dadanya merasa sesak dan sakit mendapati fakta jika Kyuhyun tak berada disampingnya untuk menenangkan segala pikirannya.

"Ma, aku ingin beristirahat dulu." Bisik Sungmin lirih ketika menghampiri Heechul.

Heechul langsung menatap was-was, "Apa perut mu merasa sakit sayang ?"

Sungmin tersenyum lemah dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku baik-baik saja. Aku hanya merasa lelah dan ingin tidur saja. Maaf harus meninggalkan pesta Sehun dan Luhan." Jelasnya.

"Kalau begitu istirahatlah. Ma Ma akan mentantar mu ya.."

Sungmin mencekal tangan Heechul agar tidak bergerak dari tempatnya. "Ma, aku bisa sendiri. Lagi pula masih banyak tamu yang harus kalian jamu bukan ? Aku bisa kembali kekamar sendiri. Sungguh."

Heechul menimang pendapat Sungmin itu memang ada benarnya. Namun ia juga khawatir jika Sungmin sendiri mengingat kandungan menantunya. Ia juga tau jika Sungmin mungkin sedih karena Kyuhyun belum menampakan wajahnya disini.

"Baiklah."

.

.

Setelah menyakinkan Heechul tadi, Sungmin langsung memasuki kamar tamu yang sebulan ini telah menjadi kamarnya. Kamar Kyuhyun berada diatas dan ia tidak mau mengambil risiko disaat kandungannya semakin membesar.

Ia tidak berbohong ketika mengatakan jika tubuhnya merasa lelah tadi pada Heechul, terlebih lagi pikirannya sudah lelah memikirkan Kyuhyun. Ia membaringkan tubuhnya diatas sofa besar dikamar tersebut. Rasanya sesak dalam dadanya tak berkurang sama sekali ketika saat memejamkan matanya. Ia mulai lelah dan berharap akan terlelap sebentar lagi.

Saat dirinya mulai merasa terlelap, entah kenapa Sungmin merasa jika sesuatu basah dan lembab menyapu bibirnya. Rasanya ia merindukan hal-hal seperti ini sangat lama. Bermimpi Kyuhyun mencium lembut bibirnya. Itu sungguh memalukan namun ia hanya berharap jika mimpinya berlangsung lama.

Sayup-sayup Sungmin merasakan jika ciuman tersebut semakin menuntut. Dengan perlahan, ia mencoba membuka matanya untuk menyakinkan jika tadi hanyalah mimpi. Namun pandangan didepan matanya mengatakan hal lain. Ia hampir menangis melihat wajah Kyuhyun begitu dekat dengannya saat ini.

Kyuhyun melepaskan tautan bibir mereka saat melihat kelopak mata Sungmin sepenuhnya terbuka.

"Kyuhyun ?"

Kyuhyun tersenyum sejenak dan meraih jemari tangan Sungmin kemudian mengecupnya lembut. "Ya, ini aku sayang."

Sungmin tak bisa lagi membendung semua air matanya melihat sosok yang sangat dirindukannya itu sudah berada tepat didepan matanya. Dipeluknya tengkuk Kyuhyun erat. Beruntung Kyuhyun telah duduk dibawah sofa tersebut tadi jadi mempermudah pergerakannya.

"Hiks...aku rindu." Adu Sungmin jujur sambil menangis tersedu-sedu.

Kyuhyun tersenyum simpul dan melonggarkan pelukan Sungmin agar bisa memandangi wajah isterinya itu.

Diciumnya kembali bibir bershape M tersebut. Terasa hangat dan penuh kerinduan. Mereka membaginya dengan saling melumat satu sama lainnya. Entah kenapa rasanya ciuman mereka begitu sangat saling mendamba dari sebelumnya. Mungkin karena sebelumnya mereka berpisah makanya ciuman tersebut terasa berbeda.

"Aku lebih merindukan mu. Apa kau baik-baik saja ?" Kyuhyun membelai pipi Sungmin sayang.

Setiap hari Kyuhyun habiskan untuk memikirkan Sungmin dan bayi mereka. Bagaimana mungkin dirinya tak merindukan wanita yang akan memberikannya kebahagian itu. Namun Kyuhyun sendiri butuh waktu untuk menyiapkan hatinya jika bertemu dengan Sungmin kembali. Terlebih lagi untuk menceritakan segala hal dalam hidupnya dulu.

Awalnya Kyuhyun ingin datang menjemput Sungmin satu minggu setelah isterinya itu kabur namun karena sibuknya bekerja diluar kota, ia berfikir ada baiknya Sungmin memang berada dirumah besar Cho selama ia melakukan perjalanan bisnis.

Sungmin bergerak untuk mendudukan dirinya diatas sofa dibantu Kyuhyun. Sungmin menggeleng lemah dan meneteskan air matanya lagi jika mengingat sesaknya ketika merindukan Kyuhyun dulu.

"Tidak, aku merindukan mu Kyu."

"Ujilma, aku sekarang disini hm. Maafkan aku sayang." Kyuhyun menyeka air mata Sungmin dan mencium keningnya lama.

"Kyu, maafkan aku juga karena meragukan mu." Ujar Sungmin sambil tersedu-sedu.

Kyuhyun tersenyum sekilas "Tidak, aku yang terlalu berlebihan. Kau benar, seharusnya aku tidak perlu menyembunyikan apapun dari mu setelah kita menjadi suami isteri."

Mereka saling berpandangan satu sama lainnya sebelum berciuman kembali. Hanya saling menempel untuk beberapa saat.

Tak pernah jemu Kyuhyun memandangi wajah Sungmin meski kadang wanita didepannya itu bersikap kekanakan dan menyebalkan sekalipun. Cintanya takan pernah berkurang sedikitpun karena itu.

"Seohyun, dia mantan kekasih ku-"

Sungmin langsung memberikan isyarat agar Kyuhyun tak lagi berbicara dengan menempelkan jemarinya diatas bibir Kyuhyun. Sungguh Sungmin sudah tak ingin mendengarkan apapun. Ia sudah merasa puas dengan penjelasan Heechul saat itu. Apa yang dikatakan ibu mertuanya itu benar, jika tidak boleh ada keraguan diantara mereka lagi karena ikatan mereka lebih kuat sekarang dari masalalu Kyuhyun.

"Kau tidak perlu mengatakan apapun lagi, aku percaya pada mu Kyu."

Kyuhyun tersenyum sekilas dan meraih kedua tangan Sungmin kemudian mengecupnya bergantian. Tak lupa ia mengecup perut buncit Sungmin didepan wajahnya tersebut dengan perlahan dan penuh kasih sayang.

"Dengarlah semuanya agar tidak ada lagi kesalah fahaman diantara kita sekarang dan nantinya."

Sungmin berfikir sejenak sebelum menyetujui pendapat Kyuhyun."Hum, baiklah."

Kyuhyun mulai menceritakan segalanya dari awal hubungan dengan Seohyun. Sungmin hanya diam mencoba menjadi pendengar yang baik meski terselip rasa cemburu pada masalalu suaminya itu.

Awalnya Seohyun dan Kyuhyun merupakan sepasang kekasih yang sangat serasi. Mereka bahkan jarang terlibat konflik bahkan dikatakan hubungan mereka terlalu tenang. Sampai hari kelulusan sekolah tinggi mereka, masalah itu mulai muncul dan menerpa hubungan mereka.

Orang tua Seohyun tidak setuju akan hubungan mereka karena Kyuhyun hanyalah mahasiswa biasa yang tengah merintis usahanya yang kecil saat itu. Namun meski tak mendapatkan restu, baik Seohyun dan Kyuhyun masih tetap mempertahankan hubungan mereka sampai 5 tahun lamanya.

Tanpa Seohyun tau jika sebenarnya Kyuhyun mulai mendapatkan kesulitan yang didapatkannya karena orang tua Seohyun itu sendiri. Usaha milik Kyuhyun terus mengalami kendala karena Tuan Seo terus saja menyabotasenya. Berbagai makian dan cacian telah ia terima begitu banyak dari Kedua orang tua Seohyun. Sampai dimana puncaknya ia tidak bisa menerima semua perlakuan tersebut. Saat tuan Seo mengatakan jika ia tidak pantas bersanding dengan putrinya karena status keluarga mereka begitu berbeda. Seohyun yang merupakan keturunan bangsawan takan bisa bersanding dengan Kyuhyun yang merupakan hanya anak seorang dokter dan memiliki usaha kecil. Takan bisa disamakan derajat mereka. Saat itu Kyuhyun berfikir jika apa yang diucapkan tuan Seo sungguh keterlaluan. Jika saja tuan Seo menghinanya, mungkin dirinya masih bisa menerima namun tidak dengan penghinaan terhadap kedua orang tuanya. Kyuhyun takan lagi bersabar. Sampai kapanpun Kyuhyun akan selalu mengingat cara orang itu berbicara terhadapnya.

'Siapa kau Cho Kyuhyun ? Apa kau anak seorang perdana menteri ? Kau itu hanya seorang anak dokter dan lagi pula apa yang bisa kau hasilkan dari usaha kecil mu itu ? Seohyun ku tidak akan bisa menjalani hidup miskin seperti mu itu, sadarlah nak.'

Sungmin membungkam mulutnya ketika Kyuhyun mengatakan semua kekejaman tuan Seo terhadapnya. Ia teringat akan perlakuan ayahnya terhadap Donghae namun ia sadar jika apa yang dilakukan ayahnya berbeda dengan tuan Seo. Hari ini Sungmin kembali melihat sisi lain dari suaminya itu.

'Kyuhyun tidak suka berbagi penderitaannya pada orang lain'

Kyuhyun kembali menceritakan kejadian setelahnya.

Saat itu pula Kyuhyun memutuskan hubungannya dengan Seohyun dan dirinya bersumpah takan pernah kembali pada gadis itu meski dirinya masih mencintainya sekalipun. Apa yang tuan Seo torehkan pada hatinya takan bisa ditarik kembali. Seohyun yang tak mengerti apapun saat itu sontak menolak untuk berpisah dan terus saja menangis menahan Kyuhyun agar tetap bersamanya.

Bohong jika Kyuhyun tak goyah saat melihat Seohyun menangis pilu dihadapannya dan ia pun ingin sekali kembali bersama. Namun sebagian perasaannya berlawanan menolak. Hubungan selama 5 tahun mereka jalani kini kandas tanpa sebab yang jelas bagi sebagian orang yang tak mengetaui alasan sesungguhnya. Bahkan termasuk Seohyun.

Sejak saat itu, Kyuhyun mulai menutup hatinya untuk wanita manapun. Ia bertekad takan mau menjalani hubungan apapun sampai usahanya mencapai kesuksesan dan mampu menunjukannya pada tuan Seo. Dia bukanlah pria kecil yang bisa tuan Seo remehkan. Sampai Sungmin datang dalam hidupnya, ia mulai berfikir lagi mengenai perasaanya. Gadis manja itu mampu merubah segala sudut pandangnya tentang cinta.

"Karena itu, aku tidak pernah ingin memberitaukan alasannya pada Ma Ma dan Pa Pa." Kyuhyun menutup penjelasannya dengan senyum senduhnya menatap Sungmin.

"Kyuhyun..." gumam Sungmin sedih. Ia sekarang mengerti alasan kenapa Kyuhyun tidak mau lagi membahas tentang Seohyun. Dirinya begitu merasa bersalah karena membuka luka lama suaminya itu.

Direngkuhnya kepala suaminya yang tengah duduk dibawah sofa itu. Ditenggelamkan kepala Kyuhyun kedalam dadanya. Ia tidak yakin, tapi hanya ini saja yang mampu ia lakukan untuk mereda segala perasaan sakit suaminya itu.

"Maafkan aku, seharusnya aku tak mengungkit tentang Seohyun."

"Tidak, aku merasa lega sekarang. Terimkasih sayang."

Kyuhyun semakin menyusupkan kepalanya diantara dada Sungmin. Ia merasakan kehangatan luar biasa dihatinya karena pertama kalinya ia mau berbagi kisahnya pada Sungmin. Jujur saja Kyuhyun memang jarang membagi kisah paitnya pada orang lain.

"Berjanjilah, tidak ada rahasia diantara kita lagi hm ?"

Kyuhyun mendongakan wajahnya, "Tidak akan ada lagi." Jawabnya sambil tersenyum. "Aku beruntung memiliki mu Ming."

Sungmin ikut tersenyum kemudian mencium kening Kyuhyun dengan sayang. "Kami mencintai Kyu appa. Sangat." Bisik Sungmin mesra.

Kyuhyun tersenyum simpul, "Appa juga cinta Umma cantik dan aegy tampan appa." Dikecupnya bibir Sungmin untuk sekian kalinya. Sungmin sedikit terkekeh karena ucapan Kyuhyun tadi.

"Memang kau tau jika anak kita lelaki hm ?" Tanya Sungmin heran.

Kyuhyun hanya mengedikan bahunya acuh, "Entah, mungkin saja."

Sungmin dan Kyuhyun terkekeh bersamaan membayangkan bagaimana rupa anak mereka kelak. Lelaki ataupun perempuan sama saja, mereka akan mencintai anak mereka seumur hidup mereka.

"Kyu.."

"Hm ?"

"Apa aku boleh meminta sesuatu ?."

"Kau ingin memakan sesuatu ?"

"Tidak, bukan itu."

"Lalu ?"

"Aku ingin kau mencium Sehun sekarang."

"Oh hanya itu-EH ? APA ?"

END

*Bayangkan sendiri betapa nelangsanya Kyuhyun malam itu saat memenuhi keinginan jabang bayinya. Harga dirinya sebagai lelaki dipertaruhkan, lebih lagi ia harus mencium seorang Cho Sehun !

~Epilog~

"Hyenaaaaaa ! Hey Cho Hyenaaa kembali kau !" Teriak lelaki paruh baya tersebut dengan raut wajah kesalnya karena putrinya itu tidak mau mendengarkannya sama sekali.

"Dad, hanya sebentar saja Ok !" Balas gadis remaja tersebut sambil berlarian keluar gerbang.

Sungmin terkekeh melihat sikap overprotectif suaminya itu yang semakin menjadi-jadi semenjak putri pertama mereka itu menginjak masa remaja. Kadang Sungmin merasa jika sikap Kyuhyun melebihinya sebagai seorang ibu.

"Kyu... sudahlah, Hyena hanya keluar bersama Nathan." Jelas Sungmin sambil menghampiri Kyuhyun diambang pintu rumah mereka. Mencegah Kyuhyun yang hendak menyusul Hyena.

"Min, Hyena masih terlalu kecil, dia tidak mengerti jika Nathan itu sama saja dengan laki-laki lainnya." Rancau Kyuhyun telihat kalap.

Sungmin semakin terkekeh melihat tingkah Kyuhyun yang sangat berlebihan. "Hyena sudah tumbuh dewasa Kyu, kenapa kau masih saja memperlakukannya seperti anak kecil oeh ? Dia pasti sudah bisa membedakan mana yang benar dan tidak. Jangan terlalu mengekangnya. Kau mau jika Hyena kabur dan menikah muda bersama Nathan ?" Ancam Sungmin yang tentunya tak serius.

Mata Kyuhyun langsung terbelalak kaget. Ia bahkan tak sampai memikirkan hal demikian karena terlalu sibuk memikirkan menjauhkan Hyena dari Nathan. Namun ia lupa dampak dari sifat overprotectifnya itu mungkin saja akan berdampak demikian karena sifat Hyena yang sulit sekali untuk diatur itu.

"Min, apa yang kau fikirkan ?"

"Sudalah,intinya Hyena bukan anak kecil lagi Kyu ! Kau ini cerewet sekali hm." Ujar Sungmin acuh kemudian melenggang meninggalkan Kyuhyun yang masih terpengkur ditempatnya.

"Yaa Lee Sungmin !" Teriak Kyuhyun setengah kesal namun Sungmin hanya menghiraukannya saja. "Wanita itu masih saja suka tak mendengarkan perkataan ku, mungkin sifat keras kepala Hyena juga menurun darinya. Tks !" Dumelnya.

Saat menggerutu Kyuhyun melihat kedua putranya tengah berjalan mendekat kearahnya atau lebih tepatnya kearah pintu rumah mereka. Kyuhyun mengerutkan dahinya heran melihat benda yang tengah dibawa kedua putranya tersebut.

"Kalian akan pergi juga eoh ?" Sindir Kyuhyun ketika berpapasan dengan kedua putra kembarnya.

Sunghyun dan Hyunmin langsung memperlihatkan senyum lima jarinya.

"Hehe...Kami akan bertanding skateboard dad." Jawab Sunhyun sambil mengangkat papan skateboard miliknya. Hyunmin membenarkan ucapan kakaknya itu menganggukkan kepalanya.

"Hyung, kita harus cepat. Ayo" Bisik Hyunmin pada Sunghyun.

"Tapi-" Kyuhyun baru saja hendak melayangkan protes namun Sunghyun lebih dulu mejegatnya.

"Ya, Oh dad kami harus berangkat sekarang. Sampai jumpa."

Kyuhyun bahkan belum mengatakan apapun, tapi kedua putranya itu pergi begitu saja. Sungguh keterlaluan.

"Mereka benar-benar !"

Diam-diam Kyuhyun sedih karena merasa dirinya sudah tak dibutuhkan lagi oleh anak-anaknya yang semakin dewasa. Tidak ada lagi sifat manja putra putrinya yang merengek ikut kekantor. Tak ada lagi Hyena yang manja meminta barang-barang berwarna pink dan Sunghyun, Hyunmin yang merengek memintanya menjadi kuda saat bermain perang.

Entah saat melihat deretan photo keluarganya, Kyuhyun kadang merasa banyak melewatkan moment bersama ketiga anaknya dulu. Banyak hal-hal yang mungkin terlewat olehnya, tapi semua ia lakukan hanya semata-mata untuk membahagiakan keluarga mereka. Mungkin karena itu, saat tumbuh dewasa seperti ini mereka enggan mendengarkannya dan berkumpul bersama karena mungkin mereka telah terbiasa tanpa dirinya. Tidakah kalian tau perasaan seorang ayah yang sesungguhnya ingin selalu berada disamping kalian selama ia mampu. Melihat perkembangan kalian dari hari kehari, Kyuhyun juga ingin sekali namun ia sadar jika selain menjadi ayah ia juga mempunyai tanggung jawab lainnya.

Sungmin tersenyum kecil saat melihat suaminya itu tengah sibuk bernostalgia dengan pigura-pigura foto diatas meja tersebut. Ia tau jika suaminya itu tengah merasa kesal dan kesepian karena ketiga anak mereka yang mengabaikannya.

"Kyuhyun appa kesal ya ?" Tanya Sungmin lembut sambil memeluk suaminya dari belakang. Meski umur mereka tak semuda dulu, tapi kadang mereka memang sering melakukan hal-hal romantis saat berdua seperti ini. Meski untuk sebagian orang menganggapnya konyol karena saat usia pernikahan semakin tua maka cinta bukanlah hal penting lagi. Tapi tidak untuk Kyuhyun dan Sungmin, meski mereka telah menjalani mahligai rumah tangga mereka selama 19 tahun lamanya, tapi mereka merasa jika menjaga cinta mereka agar selalu ada itu sendiri merupakan hal penting. Saat jenuh dan bosan akan pertengkaran mereka, satu hal saja yang perlu mereka ingat jika masih ada cinta yang mempersatukan mereka.

Kyuhyun tersenyum lembut, melupakan sejenak kekesalan dan kesepiannya karena kehadiran wanita dibelakangnya.

"Sedikit."

Sungmin tersenyum geli, rupanya suaminya itu bisa juga kesal karena terabaikan. "Mereka hanya pergi bermain Kyu, sore nanti kita bisa berkumpul lagi hm."

Kyuhyun menolehkan kepalanya kebelakang menatap jengkel wajah isterinya itu.

"Mereka sekarang sering melakukan itu min, saat aku berada dirumah."

"Kyu, mungkin hanya perasaan mu saja."

Kyuhyun terdiam beberapa saat. Mungkin karena semakin menua dirinya semakin terlihat sensitif. Rasanya aneh sekali ketika melihat anak-anaknya itu pergi dari rumah ia merasa jika mereka akan pergi selamanya. Terutama putrinya itu. Padahal mereka dalam masa puber, jadi wajar saja mereka semakin aktif dengan kegiatan diluar sana. Dirinya pernah merasakan masa-masa itu pula.

"Min.."

"Hm...?"

"Apa aku banyak melewatkan waktu bersama mereka dulu, makanya mereka tak mau lagi berbicara banyak dengan ku saat ini ?" Gumam Kyuhyun terdengar sedih. Ia raih salah satu piguran foto didepannya. Saat itu umur Hyena 7 tahun dan sikembar berumur 5 tahun berada diantara Sungmin dan Kyuhyun.

Kyuhyun sadar sebagai seorang ayah ia tidaklah merasa sempurna karena dirinya tak memiliki banyak waktu untuk putra dan putrinya itu. Namun jika ada yang bertanya seberapa sayangnya pada anak-anaknya itu, maka Kyuhyun akan menjawab 'Takan ada yang mampu mengukur rasa sayangnya itu.'

Sungmin termasuk salah satu orang yang mengetaui itu. Perempuan yang masih sangat cantik diusianya yang terbilang tak muda lagi itu tau betul jika suaminya itu sangat mencintai keluarga mereka. Baik Hyena, Sunghyun dan Hyunmin memiliki porsi sama dihati Kyuhyun. Meski kadang ketiga anaknya itu tidak mampu memahami cintanya dan hanya menganggapnya cerewet sekalipun. Kyuhyun tetaplah seorang ayah yang akan selalu menyangi anak-anaknya walau bagaimanapun.

"Tidak begitu Kyu, meski kau tidak memiliki waktu banyak untuk mereka tapi aku tau kau adalah suami dan ayah yang baik untuk kami. Kau melimpahi mereka dengan cinta begitu besar, bagaimana bisa mereka berfikir seperti itu ?"

"Kau benar min, aku yang sepertinya berlebihan." Gumam Kyuhyun masih ketara sedih dalam nada biacaranya.

Sungmin merubah posisinya menghadap wajah Kyuhyun. Ditangkupnya kedua pipi suaminya itu kemudian mendaratkn kecupan ringan selembut kapas. Kerutan diwajah Kyuhyun langsung mengendur dan mengilang.

"Bagaimana jika kita berkencan ? Hanya berdua." Bisik Sungmin menggoda mesra suaminya itu.

Tentu saja dengan senang hati Kyuhyun menerima ajakan isterinya itu. Mereka memang jarang memiliki waktu berdua sejak kelahiran putri pertama mereka Hyena dan bertambah lagi kesibukan mereka harus mengurus si kembar Sunghyun dan Hyunmin. Saat-saat berdua seperti inilah yang akan mereka manfaatkan untuk saling memupuk cinta mereka.

ooo000ooo

Masih teringat jelas dalam ingatan Kyuhyun meski entah sudah berpuluh tahun lamanya dirinya tak pernah lagi mengunjungi tempat bersejarah ini. Bagunan tempat itu tak banyak berubah hanya beberapa bagian telah dicat ulang dan penataan letak duduknua agak berubah atau entalah karena Kyuhyun tak begitu hafal betul detailnya.

Sungmin tersenyum manis menggenggam erat tangan suaminya.

"Kau masih ingat tempat ini ?"

Kyuhyun mengangguk pelan, "Tentu saja, bagaimana bisa aku lupa, Nona Lee ?"

Keduanya terkekeh bersama mengingat pertama kalinya mereka bertemu ditempat ini. Ya, mereka tengah berkencan ditempat dulu pertama mereka bertemu. Bahkan mereka duduk ditempat yang sama pula seolah ingin memutar ulang waktu itu.

Beberapa saat kemudian pelayan datang mengantarkan pesanan mereka. Kyuhyun mengernyitkan dahinya heran kenapa pelayan tadi pergi begitu saja tanpa membukakan penutup makanan tersebut. Tidak sopan menyuruh pelanggan sendirin yang membukanya.

Saat membuka penutup tersebut Kyuhyun terperangah mendapati isi makannya hanyalah berupa selembar kartu ucapan.

'Selamat Ulang Tahun Suami ku Tercinta'

-Nona Lee

Kyuhyun menatap tak percaya kearah Sungmin. Antara kaget dan bahagia, ia bahkan lupa jika hari ini merupakan haru ulang taunnya sendiri.

Belum selesai keterkejutannya itu, pria yang kini berusia genap 53 tahun tersebut semakin terperangah saat melihat kedatangan anak-anaknya sambil menyanyikan lagu 'Selamat ulang tahun' untuknya.

Hyena tersenyum bahagia menghampiri ayahnya itu sambil memberikan kue ulang tahun Kyuhyun agar ditiupnya.

"Selamat ulang tahun uri appa !" Ucap mereka bebarengan.

Kyuhyun masih tak percaya jika isteri dan anak-anaknya memberikannya kejutan manis seperti ini. Ia sungguh terharu.

Beberapa saat Kyuhyun berdoa dalam hatinya sebelum meniup lilin diatas kue tersebut. Setelah api lilin padam semuanya tertawa bahagia memeluka Kyuhyun bergatian.

Kyuhyun memeluk dan mencium kening Hyena penuh kasih sayang. "Terimakasih sayang ku."

Disusul kemudian Sunghyun dan Hyunmin memeluk sayang ayahnya itu. Diciumnya pucuk kepala sikembar bergatian. "Dasar kalian ini." Diusaknya kedua rambut anak lelakinya itu dengan gemas.

Satu lelaki lagi yang tengah cemas menunggu untuk mengucapkan selamat untuk Kyuhyun. Nathan menatap takut kearah Kyuhyun namun pria dewasa didepannya itu seolah memberikan isyarat untuk mendekat.

"Selamat ulang tahun paman." Ujar Nathan takut.

Kyuhyun memeluk sebentar pria berusia 19 tahun tersebut. "Terimakasih,-" Kyuhyun sengaja menjeda ucapannya beberapa saat sebelum membuat jantung Nathan kembali berpacu kencang. "Tapi bukan berarti aku merestui mu hey nak, kau tetap tidak boleh mendekati putri ku saat ini."

Sungmin menggelengkan kepalanya maklum. Masih saja Kyuhyun memperlihatkan sifat posesifnya itu disaat seperti ini. Padahal Nathan bukanlah orang asing bagi mereka seharusnya, karena pemuda itu merupakan anak Nickhun dan Victoria yang sudah mereka kenal.

"DAD !" Rengek Hyena manja mengapit lengan Kyuhyun. Ia heran dengan sifat ayahnya itu yang masih saja kolot tidak memperbolehkannya dekat dengan Nathan meski dirinya sudah berusia 17 tahun. Menyebalkan !

"Jika aku jadi Nathan Hyung, aku akan berfikir ulang menjadikan noona yang manja itu kekasih ku." Bisik Hyunmin pada kakaknya yang lebih tua 5 menit darinya itu.

Sunghyung mengangguk setuju. "Noona sangat cerewet seperti dady." Tambah Sunghyun.

Dan kalian suka menggerutu dibelakang seperti Lee Sungmin.

Namun ternyata telinga Hyena terlalu peka hingga masih bisa mendengarkan celetukan adik-adiknya itu.

"Hey apa yang kalian bicarakan ? Dasar bocah menyebalkan ! Kemarilah, akan kuhabisi kalian !" Hyena mencoba menjangkau tempat duduk Sunghyun dan Hyunmin didepannya namun ditahan oleh ayahnya.

Gelak tawa mereka terdengar begitu keras melihat pertengkaran ketiga bersaudara tersebut. Nathan sampai terpingkal menahan tawanya sejak sikembar tadi menyeletuk tak jelas sampai sekarang berperang terbuka.

Melihat keluarganya bersuka cita seperti ini Kyuhyun selalu berharap jika selamanya mereka bisa tertawa bersama seperti ini.

Tanpa para remaja itu ketaui jika pasangan suami istri disamping mereka tengah memandang satu sama lainnya penuh cinta dan saling menautkan tangan mereka begitu erat.

Seperti ikatan mereka yang takan terputus oleh waktu. Selama mereka akan saling mencintai dan menghasihi satu sama lainnya. Berbagi suka dan cita bersama.

Selamanya Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin.

End

Say hello buat para readers yg masih setia menunggu kelanjutan FF ini. Maaf sekali lagi untuk keterlambatan post chapter terakhir ini. Ngaret dari jadwal seharusnya hehe.

Aku mau ucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi yg menajalankannya ^^ somaga dilancarkan puasanya selama sebulan ini. Amin.

Erase tidak akan ada sequel atau semacamnya lagi setelah chapter ini :) jadi jan sedih karena setiap cerita pastilah harus berakhir. Dan happy end untuk Kyumin :)

Selanjutnya kita bisa bertemu lagi di FF ku "Still Love dan For A Reason". Untuk season 2 Say I Love You.. sabarlah menanti *hihi

Terimakasih untuk kalian sebesarnya telah mendukung ff ku ini. Untuk yang mengikutinya sejak awal, BIG gumawo.

Karena FF ERASE ini sangat special d hati ku sendiri...makanya special Thanks kali ini untuk penutup chap terakhir aku bakal sebutin nama akun kalian yg udh dukung ff ini dr awal.

BIG THANKS FOR ALL

ChoSis, Wikemikijouju, SecretVin137, Cloudswan, Prince Changsa, nanayukeroo, sanmayy88, , orange girls, Wk, Minkyu17, Misslah, TiffyTiffanyLee, WineKyuMin137, Wiprasetyalee, nurichan4, abilhikmah, fani, dianangel1004, , PumpkinEvil137, kyukyu, danhobak15, elpeuuu, kyumin1001, alit, Cho MeiHwa, Chominhyun, Park Heeni , Lee137, dewi. , ratihsusi31, Cywelf, PaboGirl, Shin, ChominJoy, ncisksj, cho kyumin, bunyming, SecretVin137, , Hanna Kimi137, SuniaSunKyu137, nikmah, sintami, ahmaddarrien, NN, .925, keroro. , mel, nurindaKyumin, Rani, Guest (Untuk semua yg gk ada nama), Heldamagnae, Kyushii, alit, Frostbee, Alice Cho, Joy, lee kyurah, .376, nikmah, wuhan, leleekyumin, ovallea, heppynez, Joy04,nurichan4, GyuRha137, rahmaotter, leedidah, KMS, kyuminkyukyu, cho kyumin, Vianna Cho, ipute, Baby niz 137, dne, raya137, srijumiatiaja, chikachuky, Yul Yulia, TDWDTD, cho kyukyu 88, eboth, Michiko Haru, Shengmin137, uunknown, cho vincent auliakirana, your fans, bunnyevil137, Kyuna36, 137Line, Nani more, Nuralsyid, KobayashiAde, KikyWP16, danactebh, Key'Va, nik4nik, ismayminniELF, shin soo kyung, Kyumin shippern, razbel cho, byunee, ingga, sarakyumin2, ichadkelpeu, Name joyanna137, babykyutemin, ayu aidenkyu, sheyy bunny, pumelf, innae, Rya, Elimpmong, Deliadelisa, evilkyu, aidapun, minnie, efriantyjoy, Rheeming, Syuku, Girls in awesome world, lee hye byung, ariyati, lylalaly , teukiangle, Khaza388, , minnieGalz, sintainin, saskikyumin1307, Via, Sini Sama Om Kuyun, songji, hime, Ratry joyers, Ryeoefrianty, boishee kyu, .96, ChoJiMin137, cici fu, yannieminnie, dosarang12, intankyuhyunelf

Ada yg gk kesebut ? Kalau begitu maafkan aku ^^ maklum manual copas mngkn jg ada yh doubel.

Over All bener" aku ucapin makasih kalo kalian masih enggan komen d chap terakhir ini :) semua komen kalian selalu membuat ku semangat disela rasa lelah. Dan terimakasih untuk doa kalian yang selalu mendoakan kesehatan ku. Semoga Tuhan jg selalu melimpahkan kesehatan untuk kalian semua.

Ok see you all the next My Fanfiction ^^

-Lee Minnkyu