Hallo Minna-san, perkenalkan nama saya Ryuukira Sekai panggil saja Ryuu, saya adalah Author baru di Fanfiction dan ini adalah Fanfic pertama saya. Semoga Minna-san menyukainya. ^_^

THE DRAGON ELEMENT

CROSSOVER :

NARUTO X HIGH SCHOOL DxD

DISCLAMER :

NARUTO : MASASHI KISHIMOTO

HIGHSCHOLL DxD : ICHIE ISHIBUMI

BY : RYUUKIRA SEIKATSU

GENRE :

ADVENTURE, FANTASY, ROMANCE{MAYBE}

PAIR :

NARUTO x ? {ada saran?}

WARNING :

AUTHOR NEWBIE, TYPO BERTEBARAN, JURUS DAN KEKUATAN BUATAN SENDIRI, FANFIC PERTAMA, MAINSTREAM, DAN MASIH BANYAK KESALAHAN LAINNYA

SUMMARY:

Naruto Namikaze, dihidupkan kemnali oleh 'Kami-sama' untuk mengemban sebah tugas menjaga perdamaian. Dengan Kekuatan dan Partner yang baru dia siap melaksanakan tugasnya. {Bad Summary}


.:::STORY START:::.

CHAPTER 1 : NEW POWER

Disebuah tempat serba putih sejauh mata memanadang. Berdiri seorang laki-laki yang mengenakan pakaian lengan panjang berwarna putih dan celana panjang berwarna putih juga. Memiliki rambut berwarna Pirang keemasan dan mata biru sejernih langit tanpa awan yang memandang lurus kedepan dengan pandangan kosong.

Dia adalah Naruto Namikaze yang dikenal sebagai pahlawan perang dunia ninja ke-4 setelah berhasil mengelahkan Madara Uchiha. Tapi, tak lama setelah mengalahkan Madara ia meninggal karena kehabisan Chakra.

"Dimana ... aku ?" Ucap atau lebih tepatnya tanya Naruto entah pada siapa dengan tetap memandang lurus kedepan.

["Kau sekarang berada di 'Perbatasan' "] Jawab sebuah suara dari arah belakang Naruto. Mendengar sebuah suara dari arah belakangnya Naruto lantas membalikkan badannya. Sekarang Naruto dapat melihat Seseorang yang berpakaian serba putih dengan wajah yang bercahaya sehingga Naruto tidak dapat melihat wajahnya.

"Siapa kau ?" Tanya Naruto dengan wajah heran

["Apakah kau percaya kalau aku adalah 'Kami' ?"] Bukannya menjawab malah memberikan pertanyaan balik. Tapi, setelah sadar akan satu hal ..."Jadi anda 'Kami-sama' ? " Tanya Naruto dengan nada dan ekspresi terkejut. Tanpa menunggu jawaban Naruto segera bersujud. "Sungguh suatu kehormatan dapat bertemu dengan anda 'Kami-sama' " Ucap Naruto dalam posisi bersujudnya.

["Bangunlah Naruto "] Ucap 'Kami-sama' memberi perintah terhadap Naruto. Naruto yang mendengar perintah 'Kami-sama' segera bangun dari posisi bersujudnya.

"Bolehkah saya bertanya? Apa maksud ucapan anda tentang 'Perbatasan' tadi 'Kami-sama? " Tanya Naruto dengan Hormat.

["Yang aku maksud 'Perbatasan' adalah pertengahan antara Kehidupan dan Kematian"] Ucap 'Kami-sama' memberi penjelasan atas pertanyaan Naruto tadi.

Naruto yang mendengar itu pun syok. "Jadi aku sudah mati ?" Ucap Naruto setelah sembuh dari rasa syoknya dengan nada lesu sambil menundukkan kepala. Kemudian Naruto mengangkat kepalanya " Jadi aku akan di tempatkan dimana ? Surga atau Neraka ?" Tanya Naruto seperti orang pasrah.

'Kami-sama' terkekeh pelan mendengar penuturan Naruto yang pasrah itu. ["Siapa bilang kau akan ke Surga atau Neraka ? "] Ucap 'Kami-sama' . "Eeh ?" Naruto yang mendengar perkataan 'Kami-sama' menjadi Heran. ["Kau terlalu cepat menyimpulkan. Aku bilang ini adalah Perbatasan antara Kehidupan dan Kematian. Jadi kau belum benar-benar Mati"] Ucap 'Kami-sama'.

Loading 5%..

Loading 20%..

Loading 50%..

Loading 99%..

"Complete"

"Apa sih maksud 'Kami-sama' sebenarnya ? aku gak ngerti sama sekali!" ucap Naruto dengan menjambak rambutnya frustasi yang makin membuat rambut Naruto berantakan, walaupun dari dulu sudah berantakan sih.

'Kami-sama menghela nafas kecil. [" Sepertinya ini memeang salahku menciptakanmu dengan kemampuan otak di bawah rata-rata...ha~ah"] gumam 'Kami-sama' dengan sangat pelan disertai helaan Nafas pada akhir kalimatnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa memperdulikan Naruto yang sedang menjambak rambutnya tanpa berprike-rambut-an.

"Kalau sudah tau, kenapa tidak membuat aku menjadi pintar saja, kau kan Tuhan?" ucap Naruto setelah berhenti menjambak rambutnya dengan memasang wajah kesal. {Ryuu : WOW, rupanya tokoh utama kita ini memiliki indra pendengaran yang sangat tajam ternyata, saya sebagai authornya saja tidak menyangka, hehehe.} Oke Back to Story.

["Ah, benar juga ya"] ucap 'Kami-sama' setelah mendengar perkataan Naruto tadi. 'Kami-sama' mengarahkan jari telunjuk tangan kanannya kearah Naruto lebih tepatnya kepala Naruto. Muncul sebuah cahaya putih sebesar kelereng di jari telunjuk 'Kami-sama'. Naruto memandang cahaya dijari telunjuk 'Kami-sama' dengan tatapan bingung. Dan tanpa peringatan cahaya tadi melesat seperti sebuah peluru kekepala Naruto dan masuk kedalamnya. Naruto jatuh berguling-guling sambil memegangi kepalanya karena merasakan sakit setelah cahaya itu masuk kekepalanya.

"AAAAKKKKHHHHH" Naruto berteriak kesakitan sejadi-jadinya karena rasa sakit yang diterimanya. {Ryuu : Kasihan ya Naruto, ayo Reader sekalian kita do'a kan Naruto semoga diterima disisi'nya' #PLAK} Back to story.

Setelah beberapa saat kemudian Naruto berhenti berteriak dan berguling-guling Naruto bangun dengan masih memegang kepalanya dengan tangan kanannya. "Ittai~... APA – APAAN ITU TADI ?" Naruto mengerang kesakitan di susul dengan teriakan yang sangat keras membahana. Naruto memandang 'Kami-sama' dengan pandangan kesal . {Ryuu : Dasar Naruto di hadapan 'Kami-sama' kok begitu, udah deh 'Kami-sama' masukkin aja keneraka sekarang. Naruto : apa-apaan lo Ryuu, Mau minta di rasengan hah?#nyiapin rasengan dengan senyuman sadis. Ryuu : a-a-ampun Naruto-sama, saya minta maaf#Sujud – sujud}. Oke lupakan hal gaje diatas Back to story.

'Kami-sama' tertawa gugup melihat Naruto memandangnya dengan tatapan kesal. ["Kau bilang ingin menjadi pintar bukan? Aku hanya mengabulkan do'a mu"] 'Kami-sama' menjawab dengan tawa gugup. {Ryuu : kenapa aku merasa jadi terbalik ya, 'Kami-sama' yang gugup? Aneh?#PLAK}

"Setidaknya beri aku peringatan dulu!" ucap Naruto. Walaupun tidak memasang wajah kesal lagi nada bicaranya masih terdengar seperti orang kesal. ["Lupakan hal itu, sekarang kamu mengerti bukan apa yang aku maksud 'Perbatasan'?"] tanya 'Kami-sama' mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tenu saja aku mengerti, yang 'Kami-sama' maksud 'perbatasan' adalah tempat yang berada di antara Kehidupan dan Kematian. Dengan kata lain tubuh nyataku memang telah mati dan aku yang sekarang adalah perwujudan jiwaku yang dibawa 'Kami-sama' kesini bukan? Eh, tunggu dulu bagaimana aku bisa mengerti hal itu?" setelah menjawab pertanyaan 'Kami-sama' dengan tepat Naruto malah tidak paham bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan itu.

'Kami-sama' tersenyum melihat reaksi kebingungan Naruto. ["Naruto..."] 'Kami-sama' memanggil Naruto, mendengar namanya dipanggil Naruto menatap 'Kami-sama'. ["...Kau masih ingat dengan cahaya tadi bukan?..."] 'Kami-sama' bertanya dan di jawab dengan anggukan oleh Naruto. Kemudian 'Kami-sama' melanjutkan ["...Cahaya tadi adalah adalah sebuah Anugerah berupa Kepintaran yang aku berikan kepadamu sesuai keinginanmu."] ucap 'Kami-sama' memberi penjelasan secara singkat. Benar- benar singkat malah.

Mendengar penjelasan 'Kami-sama' Naruto mengangguk – anggukkan kepalanya tanda mengerti "Oh..., jadi cahaya tadi kepintaran pantas saja aku mengerti hal yang tidak aku mengerti sebelumnya. Oh iya 'Kami-sama', apa sebenarnya alasan 'Kami-sama' membawaku ketempat ini?" tanya Naruto saat Naruto merasa bingung apa tujuan dia dibawa kesini.

["Oh iya hampir lupa."] Ucap kami 'Kami-sama' seperti orang yang baru mengingat sesuatu {Ryuu : 'Kami-sama' kok pelupa, aneh -_-}.

["Aku memanggilmu kesini karena aku ingin memberi sebuah misi untuk menciptakan atau lebih tepatnya menjaga Perdamaian, Bukan dari Dimensi Shinobi tapi dari Demensi lain. Naruto aku ingin memberimu sebuah pilihan, kau ingin menerima Misi dariku atau kau ingin pergi keSurga dan bertemu keluargamu?"] tanya 'Kami-sama' kepada Naruto. Naruto tertunduk sebentar tapi kemudian mengangkat kembali kepalanya menghadap 'Kami-sama' dengan tatapan serius.

"aku akan mengambil Misi itu!" jawab Naruto dengan tegas. ["kau yakin Naruto? Apakah kau tidak ingin bertemu kedua orang tuamu diSurga?"] tanya 'Kami-sama' memastikan kalau Naruto benar-benar yakin dengan pilihannya.

"Ya, aku sangat yakin dengan dengan keputusanku. Walaupun aku sangat ingin bertemu dengan kedua orang tuaku. Tapi aku yakin mereka pasti akan mendukung keputusanku. Lagipula Misi yang 'Kami-sama' berikan adalah menjaga kedamaian. Karena itulah aku menyetujuinya. Karena aku tidak menyukai peperangan. Peperangan hanya akan menimbulkan alur bunuh-bunuh-dan membunuh. Semua itu hanya akan menimbulkan rantai kebencian yang tidak berujung. Aku tidak ingin seseorang dari dunia manapun merasakan penderitaan akibat peperangan. Aku ingin..., tidak hanya dunia Shinobi yang merasakan kedamaian tapi seluruh dunia yang ada di alam semesta. Karena itulah aku akan...MENGAMBIL MISI INI" ucap Naruto panjang lebar dan memberi penekanan pada Kata-kata di kalimat terakhir.

["Baguslah kau menerima misinya. Tapi sebelum aku memberikan misinya kau harus tau dengan jelas misi apa yang akan kau lakukan. Aku akan mengirimmu kesebuah dunia yang berisikan makhluk-makhluk Supranatural seperti Tenshi, Da-Tenshi, dan Akuma yang sedang berseteru. Disana juga ada Makhluk Supranatural lainnya seperti Youkai walaupun tidak ikut dalam perseteruan. Tugasmu adalah menghentikan perseteruan itu dan menciptakan perdamaian. Informasi selebihnya akan kamu dapatkan ketika kamu sudah sampai di dunia itu."] ucap 'Kami-sama' memberi penjelasan.

"Oh, aku mengerti. Tapi ada yang ingin aku tanyakan. Kalau masalah mendamaikan dunia kenapa tidak 'Kami-sama' saja yang mengurusnya? Kan akan lebih mudah jika 'Kami-sama' yang melakukannya?" Ucap Naruto memberikan pendapatnya karena Naruto berpikir kenapa ia yang harus mendamaikan dunia jika 'Kami-sama' bisa melakukannya dengan sangat mudah, setidaknya begitulah pemikiran Naruto. {Ryuu : Bukan berarti Naruto gak Ikhlas ya.}

["Kalau masalah itu, aku hanya ingin sesuatu yang berbeda"] jawab 'Kami-sama' sambil mengangkat bahunya dengan nada bicara yang terdengar sangat enteng. Naruto yang mendengar jawaban 'Kami-sama' terbengong sesaat sampai akhirnya tersadar saat 'Kami-sama' melanjutkan perkataannya. ["Kalau aku langsung yang menghukum mereka tidak akan seru, aku ingin mereka di hukum oleh sesuatu yang tidak pernah mereka duga sebelumnya"] lanjut 'Kami-sama'. Walaupun belum cukup puas dengan jawaban 'Kami-sama', Naruto kembali memasang wajah serius setelah wajah seriusnya hilang akibat mendengar jawaban 'Kami-sama' yang terdengar seperti orang kebosanan.

"Baiklah aku siap, kirim aku kedunia itu." ucap Naruto dengan nada yang sangat meyakinkan. ["Nanti dulu, sebelum itu aku akan memberimu kekuatan baru"] ucap 'Kami-sama' yang membuat Naruto terheran.

"Kekuatan baru? Memangnya kenapa dengan kekuatanku yang dulu?" tanya Naruto dengan Nada heran disertai tanda tanya yang berada di atas kepalanya. Melihat reaksi Naruto yang terlihat kebingungan membuat 'Kami-sama' terkekeh pelan. ["Yang ku bawa ketempat ini hanyalah jiwamu, dengan kata lain kekuatanmu masih berada di tubuhmu yang ada di dunia Shinobi. Karena itulah aku akan memberimu kekuatan baru."] jawab 'Kami-sama' dengan senyuman.

Mendengar penjelasan dari 'Kami-sama' Naruto mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. "jadi begitu, aku mengerti sekarang. Jadi …., apa kekuatan baruku?" tanya Naruto dengan wajah penasaran dan tidak sabaran. ["Tunggu sebentar"] perintah 'Kami-sama' melihat Naruto yang sangat antusias ingin mengetahui kekuatan barunya. 'Kami-sama' mengangkat telapak tangan kanannya keatas. Dari telapak tangan kanan 'Kami-sama' muncul sebuah cahaya berwarna keemasan sebesar bola sepak. Cahaya itu melayang ke sebelah kanan 'Kami-sama' dan 'Kami-sama' menurunkan tangannya. Cahaya tadi membasar dan semakin membesar sedangkan Naruto memperhatikan cahaya itu dengan seksama. Saat Cahaya keemasan itu sudah sangat besar seperti sebuah rumah bertingkat dua, cahaya itu perlahan mulai menghilang dan menampakkan seekor...

"NAGA!" ucap Naruto dengan sangat keras saat melihat cahaya yang berubah menjadi sesosok Naga dengan warna Keemasan.

Naga itu memiliki ciri-ciri badan bersisik berwarna Keemasan, memiliki sayap yang sangat besar, memilik mata berwarna Emas dengan pupil Vertikal berwarna Hitam, memiliki ekor bersisik berwarna Emas dan memiliki ujung ekor berbentuk seperti ujung anak panah.

Naruto memperhatikan Naga disamping 'Kami-sama' dengan pandangan Kagum. "keren!" gumam Naruto sambil terus memperhatikan Naga didepannya.

Naga berwarna Emas itu memberikan hormat kepada 'Kami-sama' dengan menundukkan kepalanya. ["Ada apa 'Kami-sama' memanggil saya?"]Naga Emas bertanya kepada 'Kami-sama' tanpa memperdulikan Naruto yang melihat dirinya dengan tatapan kagum.

["Aku memanggilmu karena sudah saatnya kau melakukan misi itu. Dan bocah yang ada disana adalah adalah orang yang akan menjadi rekanmu."] ucap 'Kami-sama' sambil menunjuk Naruto dengan jari telunjuk kanannya, sedangkan yang ditunjuk sudah berhenti memperhatikan sang Naga Emas

Naga Emas memperhatikan Naruto seakan sedang meng-analisis Naruto. 'Bocah yang menarik' batin sang Naga Emas setelah meng-analisis Naruto. ["Siapa namamu?"] tanya sang Naga Emas kepada Naruto. "N-Namaku Naruto Namikaze" ucap Naruto dengan nada agak gugup. ["Naruto Namikaze ya, baiklah perkenalkan Namaku 'Helios', atau biasa dipanggil The Dragon Element. Kemampuanku adalah mengendalikan elemen seperti Api, Air, Angin, Tanah dan Petir. Senang berkenalan denganmu."] ucap sang Naga Emas atau bisa dipanggil Helios dengan menundukkan kepalanya kearah Naruto.

"Senang juga berkenalan denganmu Helios" ucap Naruto membalas perkataan Helios tanpa rasa gugup seperti dipermulaan.

["Nah, karena kalian sudah saling kenal. Aku akan segera mengirim kalian kedunia itu.]" ucap 'Kami-sama' ["Naruto aku sudah menyiapkan sebuah Rumah untukmu didunia sana dan aku akan langsung mengirimmu kerumah itu. Baiklah bersiaplah."] perintah 'Kami-sama' kepada Naruto, Naruto yang mendengar perintah 'Kami-sama' mulai bersiap. Kemudian muncul sebuah cahaya berwarna putih didepan Naruto, perlahan cahaya itu membesar dan membuat Naruto tidak bisa melihat karena silau. ["Semoga Berhasil"] sebelum pandangan Naruto benar-benar menjadi putih semuanya, Naruto sempat mendengar ucapan terakhir 'Kami-sama' kepadanya, dan setelahnya semuanya menjadi hitam dan sangat gelap dan Naruto pun kehilangan kesadarannya.


TBC

Bagaimana Reader sekalian apa bagus, lumayan,hancur atau sangat hancur? Jika kalian menganggap ini bagus atau lumayan saya ucapkan terima kasih. dan bagi kalian yang menganggap ini hancur atau sangat hancur, yah mau bagaimana lagi cuma itu kemampuan saya dalam menulis fanfic.

Masalah Pair saya agak bingung. Jadi, bolaeh minta saran pada Reader sekalian? Rencana saya ingin membuat Naruto x Harem tapi saya bingung siapa aja yang masuk. Kalau kalian mau ngasih saran dari anime lain saya terima, berikan namanya dan dari anime apa, soalnya kalau haremnya dari anime High School DxD terus kan Mainstream {walaupun ceritanya juga Mainstream sih -_-}.

Bagaimana lanjut atau tidak? Kalau tidak yaa saya biarkan saja atau saya hapus, kalau mau lanjut sepertinya kalian harus menunggu dulu soalnya saya lagi sibuk-sibuknya jadi jarang ada waktu buat nulis fanfic.

Silahkan Review jika berkenan, saya menerima segala jenis Review seperti Saran, Kritikan, Bahkan Hinaan. Jadi, silahkan Review sesuka anda, saya tidak membatasinya.

Itu saja yang bisa saya sampaikan. Sampai jumpa Di Chapter selanjutnya{ jika Fanfic ini lanjut} Saya Ryuukira Sekai pamit undur diri, Salam Fanfiction ^_^