Tittle: The Anchis

Rate : M

Main Casts :

Wu Chanyeol x Kim Jongin

Oh Sehun x Wu Yixing

Wu Luhan x Kim Minseok

Wu Zitao x Do Kyungsoo

Wu Yifan x Wu Joonmyeon

Byun Baekhyun

Kim Jongdae

..

PROLOG

..

The Anchis, salah satu legenda yang lenyap tak tersentuh. Sebuah cerita cinta antara manusia dan sebongkah patung yang ia buat sendiri..

Legenda ini berawal dari seorang pemahat professional bernama Pygmalion. Pemahat yang cukup terkenal dengan karya-karya yang mengagumkan. Ketampanannya pun menjadi salah satu daya tarik gadis-gadis di desanya. Hingga banyak gadis berebutan untuk menjadi istrinya. Namun keputusan Pygmalion untuk tidak menikah membuat pada orang tua resah. Jika Pygmalion tidak kunjung menikah dan para gadis tak juga mau menikah selain dengan Pygmalion. Bisa jadi, gadis-gadis ini akan menjadi perawan tua seumur hidup mereka karena mendambakan seorang pemahat patung yang memilih untuk tidak menikah. Maka hanya ada satu cara untuk mengatasi ini. Memaksa Pygmalion untuk menikah!

"Apakah tak ada satu pun gadis yang tak menarik perhatianmu?" tanya seorang janda tua yang sejak tadi memerhatikan Pygmalion yang tengah sibuk berkebun. Tapi Pygmalion hanya tersenyum tanpa menjawab apa pun. "Apa kau tidak ingin mendengar suara tangis bayi?" tanyanya lagi namun Pygmalion masih tersenyum. "Apa kau tidak khawatir saat kau sudah tua renta sepertiku dan kau kesepian karena tidak punya istri yang menemani dan anak-anak yang menjagamu?"

Mendengar hal itu Pygmalion yang awalnya sedang berjongkok langsung menegakkan tubuhnya. Dia tidak marah pada janda tua yang selalu menemaninya mengobrol. Pada saat itu juga ia bisa melihat gerombolan gadis yang berdiri di depan gerbang rumahnya. Ia menatap satu per satu gadis tersebut. Banyak gadis cantik tapi tak ada satu pun yang menawan hatinya.

"Yaaah.. Nyonya benar." Ucap Pygmalion dengan nada lelah.

"Jadi kau mau menikah?!" tanya wanita renta itu dengan bersemangat.

"Tidak."

"Kau keras kepala!" rutuk janda tua itu dengan kesal.

"Nyonya pun sama keras kepalanya denganku." Ucap Pygmalion yang mau tidak mau membuat sang wanita itu tertawa.

"Pygmalion, jangan marah pada kami, kami melakukan hal ini untuk kebaikanmu," ucap sang janda tua itu dengan nada memelas sambil beranjak berdiri. "Kami hanya khawatir." Ucapnya lagi sambil menepuk dada Pygmalion dan pergi begitu saja.

Pygmalion awalnya hanya mengerutkan dahi hingga seorang Dewi muncul dari balik sang wanita tua renta itu. Pada saat itu Pygmalion langsung dikejutkan dengan kehadiran seorang Dewi tercantik di antara para Dewi. Dewi cinta, Aphrodite. Namun nyali Pygmalion langsung menciut saat sang Dewi menatapnya dengan tatapan kesal.

"Aku datang kesini, karena para penduduk desa memohon padaku untuk membuatmu mau menikah!" ucapnya dengan nada kesal bercampur heran sambil berjalan mendekati pria yang masih dalam keadaan terkejut. "Aku bingung, gadis seperti apa yang sebenarnya kau inginkan?"

"…" Pygmalion masih saja diam dan pada akhirnya tanpa sadar menghela nafas dengan pelan.

"Hei! Kau menghela nafas dihadapan Dewimu sendiri!" sergah sang Dewi dengan murka.

"Bukan seperti itu, aku hanya kaget hingga Dewi pun ikut turun tangan hanya karena masalah ini," ucap Pygmalion dengan nada heran. "Memangnya kenapa jika aku tidak menikah?" tanya Pygmalion dengan nada frustasi.

"Itu membuat mereka dan termasuk aku juga resah," ucap sang Dewi sambil mengangkat dagu Pygmalion. "Kau itu memiliki wajah rupawan tapi tak tertarik pada gadis mana pun," ucapnya lagi dengan nada menyelidik. "Apa yang salah denganmu, hmm?"

"Apa kau tidak bisa membiarkanku saja?" tanya Pygmalion dengan nada nelangsa.

"Tidak, aku akan terus mengawasimu dan mengusikmu jika kau tak kunjung menikah!"

"Baiklah! Baiklah!" ucap Pygmalion dengan kesal. "Aku akan menikah!" ucapnya lagi dengan nada benar-benar frustasi. "Tapi ada satu syarat, setelah aku membuat patung yang menyerupaimu, aku baru akan menikah."

Dan kesepakatan aneh itu pun terjalin. Dewi Aphrodite tentu menerima tawaran itu dan ia hanya duduk manis dihadapan sang pemahat. Bahkan sang dewi pun terkagum-kagum dengan ketampanan sang pemahat muda itu. Tapi hari demi hari, bulan demi bulan. Patung yang sedang dibuat malah berbanding jauh dengan penampakan sang dewi. Hingga sang dewi pun hanya bisa tertegun dan menatap Pygmalion dengan tatapan heran.

"Kenapa jadi seperti ini?" tanya sang Dewi dengan heran. Tapi Pygmalion hanya bisa menggelengkan kepala.

"Tidak tahu tapi aku menyukainya," ucap Pygmalion sambil menatap patung pahatannya dengan lembut. "Tidak, aku mencintainya." Ucap Pygmalion yang membuat sang Dewi tersentak kaget.

"Ingat perjanjian kita," ucap sang Dewi yang membuat Pygmalion tersenyum. "Gadis mana yang ingin kau nikahi?" tanya sang Dewi dengan nada tidak sabaran.

"Yang ini," jawab Pygmalion dengan nada percaya diri. Namun membuat sang Dewi terbelalak kaget. "Aku hanya ingin menikah dengannya," ucapnya lagi yang membuat sang Dewi menatap Pygmalion dengan lekat. "Aku mencintainya."

"Tapi ini hanya patung," ucap Aphrodite dengan nada bergetar. "Dan ini patung pria bukan wanita," itu dia yang membuat Dewi Aphrodite sedikit frustasi. Tapi Pygmalion hanya menatapnya dengan nelangsa dan menatap patungnya sendiri dengan sedih. "Jangan berekspresi seperti itu." Ucap Aphrodite dengan pelan.

"Dewi, aku mengingat cinta dan wujudmu dalam raga ini." Ucap sang pemahat dengan senyuman lembut. Hei, sang Dewi bahkan terpesona dengan senyuma Pygmalion. "Saat aku membayangkanmu, wajah ia yang nampak untukku."

Aphrodite tampak termenung menatap Pygmalion dengan sebongkah patung tak benyawa. Tanpa sadar sang Dewi malah tampak meringis melihat tatapan Pygmalion terhadap patung yang bahkan tidak memiliki nama itu. Namun Aphrodite teringat dengan Ganimede seorang pemuda pembawa minuman untuk para Dewa yang juga seorang kekasih Dewa Zeus. Atau Hyacinth seorang pemuda yang direbutkan oleh Dewa Apollo (Matahari) dan Dewa Zephyr (Angin).

"Baiklah.." ucap sang Dewi dengan pelan. "Kau harus memberikannya nama." Ucap sang Dewi dengan pelan. "Siapa namanya?"

"Galatea." Ucap Pygmalion dengan nada senang.

Karena rasa kasihan dan mengkasihi sekaligus tidak mau melihat Pygmalion bersedih akhirnya Aphrodite memberikan kehidupan pada sang patung yang bernama Galatea tersebut. Keduanya terlihat sangat cocok meski terlihat ganjil. Betapa terkejutnya Aphrodite saat melihat cara patung tersebut menatap sang pemahat. Mungkin memang sudah takdir mereka untuk bersatu.

"Ini hadiahku untuk kalian." Ucap sang Dewi sambil tersenyum simpul. Pygmalion menatap dua botol kaca berukuran kecil ditangannya. "Kau akan abadi, jika meminumnya." Ucap sang Dewi lagi dengan senyuman menawannya. "Selamat untuk kalian berdua."

Baru saja sang Dewi akan keluar dari rumah sang pemahat, tapi langkahnya dihadang seseorang rupanya Dewa Zeus dan Poseidon yang datang berkunjung. Sang Dewa awalnya terlihat murka pada Sang Dewi Cinta namun lambat laun tersenyum. Zeus tidak mengatakan apa pun hanya mendekati Galatea dan mengulurkan tangannya sama seperti Poseidon yang menggenggam tangan Pygmalion. Entah apa maksud kedua dewa itu, namun keduanya memberikan sebagian kekuatan yang mereka miliki pada Pygmalion dan Galatea.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya sang Dewi Cinta dengan heran.

"Memberi mereka hadiah." Ucap Poseidon dengan nada santainya.

"Kalian bilang itu hanya hadiah setelah memberi sebagian kekuatan dewa?" tanya Aphrodite dengan kebingungan.

"Kami melakukan ini, karena kau duluan yang mulai!" ucap Zeus dengan tatapan kesalnya.

Zeus melakukan hal ini karena meski Galatea menyerupai manusia, pada dasarnya Galatea merupakan setengah manusia dan setengah bongkahan batu. Mulai saat ini cara hidup Pygmalion berubah. Ini semua karena cara bertahan hidup Galatea yang bisa membahayakan semua makhluk hidup di dunia ini. Ya, Galatea hidup dengan menyerap energi cukup dengan sentuhan. Tapi itu semua akan baik-baik saja jika Galatea hanya menyentuh Pyghmalion.

"Kau, Anchis pertama didunia ini." Ucap Zeus pada Galatea yang hanya menganggukkan kepalanya.

..

..

Tapi itu dulu, sekarang mereka bisa mengatasinya dengan cara yang lebih aman. Jika dulu mereka bernama Pygmalion dan Galatea. Maka sekarang di zaman semodern ini mereka mengubah nama mereka sesuai dengan tempat tinggal yang sering mereka tempati. Negara China dan Korea Selatan. Pygmalion berganti nama menjadi Wu Joonmyeon dan Galatea berganti nama menjadi Wu Yifan.

..

TBC

..

TAMBAHAN

Sedikit penjelasan mengenai mitology Yunani yang kita pelajari. Kenapa mitology Yunani identik dengan sebuah ajaran agama? Kalian bisa baca buku Charles Seignobos, asal muasal adanya dewa dewi itu dari sebuah kebingungan penduduk Yunani mengenai Tuhan atau dewa. Lalu muncullah syair yang mengaku utusan dari Tuhan dan menceritakan asal muasa Dewa Dewi rupawan menyerupai manusia. TAPI KENAPA DEWA DEWI ITU MEMILIKI SIFAT "KEJAM, EGOIS, PENDENDAM, GILA SEX BAHKAN SAMPAI TERDAPAT HOMOSEXUAL" itu sebenarnya sebuah cerminan dari penduduk Yunani itu sendiri. Apa di Yunani mengizinkan homoseksual? TIDAK tapi mereka mengizinkan adanya Pedofilia dengan syarat, si pria dewasa yang disebut Erastes harus memberikan pendidikan, perlindungan, cinta dan menyediakan kebutuhan pasangannya. Sedangkan untuk si anak kecil atau yang disebut Eromenos harus mempersembahkan keindahan, kemudaan dan layanan cintanya.

..