Math Phobia

SL Baby99

T+

HunHan

' Sehun Namja Jenius dan menjabat sebagai kekasih Luhan-Namja Cantik di kelasnya. Tapi sehun berharap Ia bukan Kekasih Luhan saat Namja Cantik itu bertemu dengan Hal yang bernama MATEMATIKA . '

OOC, Typo(s), Yaoi, Drable, Tak sesuai EYD, Alur gaje, Lime, Lemon, Cerita pasaran, Cerita jaka sembung bikin Mual.

I TOLD YOU BEFORE YOU READ THIS FF

ITS YAOI IF YOU NOT LIKE DONT READ OKEY!

©2015 SL Baby99 present

.

.

Awal mula di Kelas Matematika.

.

.

Happy Reading ^ᴥ^

Memandang keluar Ruangan Kelas. Disana, Lebih tepatnya di depan kelas Luhan. Seorang guru tengah menjelaskan Pelajaran yang bisa membuat Luhan Muntah-muntah atau bahkan kehilangan kesadarannya.

Karena itu. Luhan memilih mencari kesibukan lain, Seperti memandangi Dahan Pohon yang bergoyang-goyang atau memperhatikan Anak-anak kelas lain yang sedang olahraga.

Puk

Luhan akan benar-benar melakukan itu, Daripada harus memperhatikan guru yang menjelaskan didepan kelas itu. Tapi, itu sebelum sebuah Spedol melayang indah mengenai kepalanya.

" Ah, " Ringis Luhan. Lalu melirik kedepan kelas. Sudah pasti yang melakukan ini padanya hanya Guru –Sial menurut Luhan.

" Perhatikan dengan baik penjelasanku , Tuan Han. " Kata guru itu. Lalu menatap seluruh kelas.

" Baiklah, Ayo kita lanjutkan lagi Pelajaran kita. "

Hah. Menghela nafas, Luhan terus saja melakukan itu di sepanjang Pelajaran Berlangsung. Entah bagaimana mulanya Luhan bisa sangat sangat membenci Matematika. Yang jelas Luhan Sangat membenci Pelajaran itu. Titik!

" Silahkan kerjakan Latihan ini. Aku akan memeriksanya Besok. " Kata Guru Matematika yang kalian bisa memanggilnya dengan Jung Seonsaengnim.

Jam pelajaran belum berakhir. Itu artinya semua murid akan mengerjakan Latihannya sekarang.

Dilihatnya seluruh anak di kelas. Mereka sibuk dengan buku mereka dan mengerjakan Soal Latihan dari ung Seonseamnim yang Luhan tidak tahu cara mengerjakannya. Pantas saja Luhan tidak bisa mengerjakannya Mendengar penjelasannya saja tidak apalagi mengerjakannya?

Menundukan kepalanya kemeja sambil melirik Lelaki di sebelahnya. OH SEHUN.

Tersenyum. Luhan hendak mengeluarkan suaranya. Tapi,

" Jangan mengangguku, Lu. " Ujar Sehun menakutkan.

Luhan menekuk wajahnya. Lalu menatap sehun sebal. Apa-apan Lelaki itu? Luhan memandang kedepan. Lalu menendang-nendang sandaran kaki meja itu.

Duk

Menyebalkan. Padahal Luhankan hanya ingin bilang kalau. Ia akan menyalin Jawaban Sehun. Tapi, Luhan bahkan belum mengeluarkan kata apa-apa. Dan Lelaki itu sudah menmperingatinya.

Duk

Dengan kesal Luhan menendang Sandaran kaki meja itu lagi. Dan Lelaki berwajah perempuan itu Melakukan lagi untuk yang ketiga kalinya.

Sehun meletakan Penanya kasar. Membuang nafasnya kasar dan menjilat mulut bagian dalamnya sebelum menatap tak percaya kepada teman sebangkunya.

Luhan memandang Sehun bingung. Kenapa dengan lelaki itu? Dia terlihat marah.

" Tidak bisakah kau diam dan kerjakan Latihanmu dengan tenang? " Tanya Sehun dengan nada jengah. Jujur saja, Ia sangat kesal ketika dirinya tengah mengerjakan Soal Latihan Tapi dengan santainya Lelaki berwajah cantik disebelahnya malah menendang-nendang Mejanya membuat Konsentrasinya bunyar.

Mengerutkan dahi sempurnanya. Lalu memnadang kedepan lagi.

" Aku tidak bisa mengerjakan Latihan itu. " Kata Luhan sambil menunjuk Papan tulis berwarna Putih itu dengan tangan pendeknya.

Sehun mengikuti Arah pandang Luhan. Lalu melihat Bukunya sendiri. Hey ini Pelajaran Paling mudah Sehun Pikir. Dan Sekarang sedang membahas Bab Statika, Lantas apa yang membuat lelaki cantik itu tak mengerti Pelajaran Kali ini?

" Ini sangat mudah. "

Luhan memandang Sehun Kembali. Sedangkan Sehun yang mendapatkan perhatian Luhan sepenuhnya langsung Menjelaskan Pelajaran ini kepada lelaki cantik itu.

" Ini hanya perlu sedikit ketelitian ... "

Sehun menjelaskan Bab itu, Tapi entah kenapa. Luhan merasakan telinganya berdengung membuatnya tak bisa mendengar apa yang sehun katakan. Ia hanya bisa melihat bibir tipis Sehun yang bergerak-gerak didepannya.

...

...

" Kau sudah mengerti? " Tanya Sehun.

Sedari tadi Sehun perhatikan. Luhan memperhatikan penjelasnya dengan baik. Jadi ia bertanya kepada Lelaki cantik itu apakah Ia mengerti dengan apa yang Sehun jelaskan tadi. Tapi,

Dengan cepat Luhan mengelengkan kepalanya dengan Senyum manis di wajahnya.

Membelakan mata tajamnya dengan menahan nafasnya. Astaga! Sehun sudah sesimple mungkin menjelaskan Bab itu. Tapi kenapa Luhan tidak mengerti juga?

" Apa kau tak mendengarkan penjelasanku dengan baik hah? " Tanya Sehun marah.

" Telingaku berdengung Sehun. Saat kau menjelaskannya, Aku sama sekali tidak mendengar apa yang kau katakan. " Kata Luhan.

" Kau bercanda? " Seru Sehun. Lelaki tampan itu mencoba menahan tawanya.

" Kau tiba-tiba begitu? " Tanya Sehun tak percaya. Tapi, Luhan dengan cepat mengangguk mengiyakan Pertanyaan Sehun.

Dan Sehun merasa Rahangnya copot seketika. Apa? yang benar saja. Mana ada orang yang tuli tiba-tiba.

Luhan menekuk wajahnya lagi ketika melihat Sehun seperti mengejeknya. Itu benar, Luhan memang merasa Tuli tiba-tiba ketika Sehun Menjelaskan bab itu. Dan Luhan tidak tahu kenapa?

Membalikan badannya. Lalu merebahkan Kepalanya di atas meja, Setelah itu Lelaki cantik itu menutup matanya dan juga Pikirannya untuk melupakan Soal Latihan yang entah bagaimana mengisinya. Pokoknya Luhan tidak mau memikirkan Pelajaran Laknat itu.

Sehun berusaha mengembalikan Konsentrasinya pada latihan soal itu. Lelaki tampan berdagu V line itu lantas mengerjakannya dengan tenang. Meski dengan Pikiran yang melanglang buana akan Bagaimana nanti Luhan bisa mengikuti Ulangan kenaikan kelas, jika soal mudah saja Ia tak bisa mengerjakannya?

...

...

Hanya perlu sedikit waktu dan Konsentrasi. Semua Soal matematika atau apa saja yang berhubungan dengan Hitung-hitungan sehun akan menyelesaikannya dalam waktu yang -bila untuk orang biasa akan di sebut dengan singkat.

Melirik ke samping. Disana lelaki cantik yang, Oh apa Sehun boleh jujur?

Sejak pertama Sehun menginjakkan kakinya di sekolah ini. Ia sangat terpesona pada lelaki mungil berwajah cantik yang selalu tersenyum itu. Bisa di bilang Sehun jatuh cinta pada pandangan pertama, Tapi Lelaki tampan itu tak perduli dengan istilah atau apapun semacam itu.

Yang jelas Sehun tahu nama Lelaki cantik bertubuh mungil itu LU HAN namanya. Bukankah itu nama yang manis, Sama dengan pemiliknya?

Dan Sehun makin senang katika pembagian kelas Ia tahu ternyata Dirinya dan Luhan satu kelas. Dan sepertinya Lelaki Cantik itu dari Luar negri karena terlihat sepertinya Ia belum memiliki teman satupun.

Dengan modusnya Sehun menempati bangku di sebelah Lelaki cantik itu. HU...

Dan sekarang lelaki cantik itu tengah tertidur. Membungkukan badanya untuk bisa melihat bagaimana wajah Luhan yang tertidur.

Mulut kecil Luhan sedikit terbuka dan mengeluarkan dengkuran halus dari sana. Oh Sehun ingin merasakan Bibir kecil berwarna merah itu. Pasti rasanya Manis seperti orangnya.

Sehun segera melirik ke seluruh Ruangan. Sekarang sedang sepi. Karena Bell istirahat baru saja berbunyi. Hanya ada beberapa Kutubuku dan anak-anak yang akan meninggalkan kelas untuk pergi ke kantin.

Kesempatan!

Senyum tampan menghiasi wajah Rupawanya. Oh, Ini kesempatan baik untuk merasakan Bibir Luhan. Dan dengan itu Sehun Segera menundukan kembali wajahnya pada Luhan yang masih terlelaap menghadap jendela Luar.

Chup

Manis. Hanya kata itu yang mampu Sehun ucapkan untuk mendeskripsikan Bibir Luhan. Setelah beberapa detik Ia merasakan bibir Luhan. Lantas Sehun menarik wajahnya dan menjilat bibirnya sendiri. Rasa bibir Luhan menjejak di bibirnya!

Bagai genderang. Sehun merasakan jantungnya akan meledak karena Letupan kesenangan Karena Sudah mencuri satu kecupan di bibir Luhan. Walau itu bukan ciuman panas yang Sehun inginkan. Tapi tak apalah.

Ia lalu melihat buku Luhan yang terbuka di sudut meje mereka. Oh Baiklah, Ini balasan untuk kecupan itu dan juga Sehun sedikit kasihan kepada Pujaan hatinya itu yang kesusahan dalam Hal Matematika. Sepertinya Sehun bisa mengunakan Pelajaran itu untuk bisa mendapatkan Luhan atau setidaknya untuk memulai Hubungan dengan Pria cantik itu.

Diraihnya Buku tuis Luhan dan menorehkan Jawaban Latihan Soal tadi.

Luhan Cantik aku menyukaimu. Sehun menuliskan Kalimat itu di lembar Akhir buku milik Luhan. Baiklah, Ayo beri Semangat kepada Uri Sehunie Supaya bisa di terima Sang Pujaan Hatinya Okey!

...

...

...

...

...

Luhan tersenyum ketika mengingat, Bagaimana awal kedekatannya dengan Sehun. Kejadian itu kira-kira Dua tahun Lalu. Ketika dirinya baru memasuki Sekolahnya ini. Oh itu benar-benar manis jika di pikir.

Sibuk dengan pikirannya Luhan sampai lupa ia berada dimana. Sehun memandang Kekasih cantiknya yang tersenyum manis entah kenapa?

" Hey. Kau memikirkan apa? " Tanya Sehun penasaran.

" Ah, " Luhan terjengit dari Lamunannya.

Sehun menampakan Senyum menyebalkannya, Yang Luhan anggap Seperti Senyum ahjusi-ahjusi ketika melihat gadis perawan yang cantik.

" Ah, Aku tahu. Kau sedang membayangkan Kegiatan ranjang kitakan? " Tanya Sehun dengan seringai yang tak lepas dari bibirnya.

" Enak saja. Aku tidak melakukan itu. " Jawab Luhan. Ah, Luhan pikir Anak jenius penyuka Matematika seperti Sehun tak akan memikirkan Seks Sejauh itu. Tapi, Apa Sehun malah memikirkan Seks Setiap saat Luhan Rasa.

" Tidak usah mengelak, Sayang. Buktinya wajahmu memerah begitu. Akui saja Aku tidak akan mengejekmu kok. " Ujar Sehun.

Hey, Sehun tak sadarkah kau. Jika tingkahmu sudah seperti ahjusi-ahjusi yang memaksa Anak smp untuk bermain ranjang dengannnya. Dasar -_-"

" Jangan berpikiran kotor seperti itu, Lu. Kalau kau mau tinggal bilang saja. Tidak usah membayangkannya seperti itu, Itu tidak baik untuk otak kau tahu? " Sehun semakin gencar mengoda Luhan.

Sedangkan Luhan. Oh jangan di tanya wajahnya sudah seperti apel busuk di pasar Induk.

" Kau hanya tinggal mengatakan padaku. Lalu dengan senang hati Aku akan melakukannya. "

Luhan mengatur nafasnya. Sungguh ia tidak percaya bahwa Sehun semesum ini.

" Sehun berhenti mengatakan hal itu. ATAU AKU AKAN MEMOTONG PENISMU! " Teriak Luhan berapi-api.

Sehun menatap Luhan ngeri dan dengan Refleks memegang Selangkahannya, mengapitkan kedua pahanya rapat-rapat Seolah-olah Luhan akan melakukan apa yang ia katakan tadi.

Apa Luhan sedang PMS? Kenapa dari Sekolah dan sekarang Lelaki cantik itu Marah-marah terus.

...

...

...

END

a/n : Huh? Apa masih kurang Waw? Bilang aja kalo ada yang kurang atau apapun yang menganggu pikiran kalian tentang ff gaje ini di kotak review okey? See you at Next Chap okey :)