Teman-teman kalau nemu ada typo(s) tolong kasih tahu aku ya, biar diperbaiki.

Jujur aku kesulitan nemu kata-kata yang salah.

Jadi mohon bantuannya.

^.^)/

.

.

SELAMAT MEMBACA

.

/

.

Disclaimer©Masashi Kishimoto

Love From You©Angels0410

Chapter 1

.

^.^)?

.

Hari tampak lebih gelap dari biasanya, matahari sepenuhnya ditutupi oleh awan pekat yang akan berubah menjadi tetesan air hujan. Seolah tidak menyadari hal itu, seorang perempuan bernama Hinata –Hyuuga Hinata- berambut indigo panjang dengan mata amethyst terus berjalan sambil menunduk. Hari-harinya begitu sangat menyedihkan, bukan karena kehidupannya miskin ataupun karena keluarganya, tapi karena penindasan yang dialaminya setiap hari. Dan puncaknya ketika neji –kakaknya- mengetahui hal tersebut dan memilih untuk memberitahukannya kepada sang tou-san yang akhirnya memutuskan memindahkan Hinata ke sekolah lain.

Sekedar informasi saja, Hinata adalah putri dari salah satu pejabat di Konohagakure, gadis yang ramah dan disukai banyak pria di sekolahnya. Namun hal itu menimbulkan keirian pada sebagian gadis di sekolahnya.

Di dalam kelasnya Hinata tidak memiliki teman, semua takut untuk berteman dengan Hinata karena ancaman dari salah satu teman sekelas Hinata yang iri pada Hinata. Namun yang membuatnya lebih menderita ketika sahabatnya sendirilah yang menyiksa dirinya.

Semua bermula ketika Kiba –salah satu cowok popular di sekolahnya -menyatakan perasaannya pada Hinata di depan semua murid di halaman sekolah mereka dan diterima oleh Hinata. Bukan apa-apa, tapi Yumi –sahabat satu-satunya di sekolah- ternyata menyukai pria tersebut dan tidak memberitahukannya. Mulai dari sinilah semua penyiksaan semakin parah. Biasanya setiap Hinata dkaa-sanlly selalu ada Yumi yang menolongnya, namun sekarang tidak ada. Semua orang hanya bisa memandang menghina, bersedih bahkan tertawa tanpa berniat menolong Hinata.

FLASHBACK ON

Di koridor sekolah Hinata berusaha mengejar Yumi yang berjalan cepat di depannya. Sudah sejak seminggu yang lalu –tepatnya setelah Hinata berpacaran dengan Kiba- Yumi sahabatnya selalu menghindarinya dan tidak menolongnya lagi. Hal itu membuat Hinata bingung dan berniat menanyai mengenai hal itu kepada Yumi. Bukan karena tidak ditolong tapi karena Yumi yang tidak pernah berbicara lagi padanya.

"Y-Yumi-chan tunggu… dapatkah kita berbicara sebentar. Kenapa kau menghindariku?" Tanya Hinata masih mengejar Yumi dengan nafas yang tersenggal-senggal dan tidak ditanggapi.

"Y-Yumi-chan, sebenarnya kau kenapa? A-apa aku berbuat sa-salah?" Tanya Hinata lagi. Kali ini Yumi mendengar pertanyaan Hinata, ia pun berhenti dan membalikkan badannya. Melihat Hinata yang berdiri di ambang pintu.

Yumi terdiam dengan wajah yang marah pada Hinata dan kemudian berkata, "Kau tidak merasa bersalah hah!? Kau sebenarnya teman macam apa?"

Mendengar hal itu membuat Hinata semakin bingung, dan teman-teman sekelas mereka hanya memandang diam dan mendengar semua pembicaraan mereka secara serius. Hinata dan Yumi adalah sahabat baik dan tidak pernah terlihat bertengkar sebelumnya.

"A-apa?" Tanya Hinata lirih.

"Apa!? Kau bertanya apa!?" Kata Yumi dengan suara meninggi dan raut wajah semakin marah, "Hahaha… kau memang sahabat busuk!" Kata Yumi sambil berjalan menghampiri Hinata dan menunjuk Hinata dengan tatapan jijik.

Hinata yang mendapat tatapan itu hanya menunduk dan menahan tangis. Sahabatnya ini tidak pernah bicara dengan intonasi seperti itu dan menunjuk-nunjuk Hinata. Mereka sempat terdiam selama tiga menit dan tidak seorang pun yang melerai pertengkaran mereka.

Hingga terdengar suara Yumi yang sangat sedih "Bagaimana bisa kau berbuat seperti itu Hinata-chan? Bukankah aku selalu membelamu?" Yumi meneteskan air mata.

Mendengar itu Hinata memberanikan diri menatap Yumi dan berkata "M-maaf." sambil memeluk Yumi.

Namun Yumi mendorong Hinata hingga terjatuh dan menghapus air matanya. "Untuk apa meminta maaf jika kau tidak sadar!" Ucap Yumi.

"Y-yu-"

"Stop! Akan kuberitahu. Aku sudah lama menyukai Kiba-kun dan aku bahkan selalu bercerita mengenai Kiba-kun padamu, tapi mengapa kau yang menjadi pacarnya!?" Kata Yumi.

Mendengar hal itu Hinata bagaikan disambar petir dan seketika air mata yang dibendungnya pun terjatuh. Hinata tidak menyadari selama ini Yumi menyukai Kiba, walaupun Hinata selalu mendengar Yumi menceritakan Kiba setiap hari. Semua orang yang mendengar pengakuan Yumi hanya bersedih dengan nasibnya dan semakin membenci Hinata.

'Bodohnya aku tidak menyadari hal itu.' Batin Hinata.

"M-ma-"

"Berhenti bicara! Aku tidak ingin mendengarmu bicara! Mulai sekarang kau bukan lagi sahabatku. Akan kubuat kau lebih menderita dari pada yang kurasakan saat ini."

Semenjak itu tidak ada lagi yang menatap Hinata, mereka seolah-olah menganggap Hinata tidak ada. Dan karena perkataan Yumi yang tidak mau mendengar suaranya lagi, Hinata hanya diam saja jika berada di sekolah. Walaupun guru menanyainya atau mengajaknya bicara di dalam kelas Hinata sama sekali tidak menjawabnya. Dia benar-benar menjadi gadis bisu. Guru yang melihat perubahan Hinata mencari tau penyebabnya dan memberitahukan pada kakak Hinata yang merupakan alumni terbaik sekolah tersebut yang kebetulan datang ke sekolah untuk menjemput Hinata.

FLASHBACK OFF

Sudah satu hari ini Hinata terus berjalan kaki hingga kakinya menuntunnya ke sebuah sekolah yang akan 'menampungnya' besok. Sekolah yang tidak kalah keren dengan sekolahnya dulu –fasilitas (ok), pembelajaran (ok), penampilan murid (ok), anak-anak orang ternama dan dengan prestasi yang ok juga pastinya. Namun ada pembicaraan di muka umum bahwa sekolah itu dikuasai oleh salah satu geng ternama yang bukan berkuasa atas sekolah saja, tapi juga beberapa wiltou-san di Konohagakure.

Hinata yang terlalu trauma dengan hal-hal di sekolah lamanya, membuatnya semakin takut menghadapi orang lain. Hanya dengan menyapa saja, Hinata sudah semakin gugup dan terbata-bata. Kasihan Hinata… hiks… hiks…

Hinata terdiam menatap sekolah itu dengan pandangan kosong, hingga ada seorang perempuan yang mendorongnya hingga terjatuh ke tanah. Hinata yang di dorong meringis sakit dan segera berdiri dan membersihkan pakaiannya dari tanah yang menempel.

"M-maaf." kata Hinata sambil membungkuk dan kemudian menundukkan kepalanya.

"Makanya kalau berdiri jangan di sembarang tempat." Kata perempuan itu ketus dan pergi berlalu begitu saja. Padahal bukan Hinata yang salah melainkan anak perempuan berkacamata, berambut merah panjang tergerai yang menabraknya tadi.

Tanpa disadari ada anak laki-laki yang melihat kejadian itu dan setelahnya segera pergi.

-0o0o0-

Di sebuah kediaman bernuansa klasik terjadi perbincangan yang sangat serius. Sepasang suami istri saling melihat anak mereka yang berwajah tidak suka dengan pembicara mereka.

"Kaa-san… tou-san… aku sudah bilang tidak setuju dengan keputusan ini." katanya marah.

"Sakura…" kata kaa-sannya lembut.

"Kaa-san aku tidak ingin. Kenapa tou-san dan kaa-san menjodohkanku dengannya. Aku saja tidak mengenalnya sama sekali. Pokoknya aku tidak setuju." Kata Sakura

"Tou-san sudah memutuskan hal ini Sakura dan apa kau ingin membuat tou-san dan kaa-san merasa malu?" Kata ayah Sakura.

"Tenang saja Sakura, kaa-san dan tou-san telah bertemu dengannya. Dia anak yang sangat baik. Tou-san dan kaa-san yakin dia dapat menjadi suami yang baik bagimu." Kata ibunya menerangkan.

Haruno Sakura ingin sekali menolak hanya dapat terdiam karena melihat wajah orang tuanya yang terlihat sedih dengan tindakan Sakura.

Sebenarnya perjodohan ini sudah diatur jauh-jauh hari oleh kedua orang tuanya. Hal itu disebabkan oleh sebuah insiden kecelakaan pada kedua orang tua Sakura. Waktu itu sepulang orang tuanya berbulan madu, mereka mengalami kecelakaan. Pada saat itu tidak seorang pun yang berani untuk menolong orang tua Sakura karena posisi mobil yang terbalik.

Setelah menunggu beberapa saat ternyata ada sepasang suami istri yang berbaik hati untuk menolong mereka sebelum ambulans datang. Mengeluarkan mereka dan segera membawa mereka ke rumah sakit. Untung saja ibu Sakura segera dibawa kerumah sakit karena ternyata ibu Sakura sedang mengandung selama tiga minggu –mengandung Sakura. Sejak itulah orang tua Sakura menjadi sahabat dekat dengan keluarga tersebut dan bertekat menjodohkan anak mereka.

"Baiklah kaa-san." Kata Sakura pasrah.

Orang tuanya yang mendengar itu hanya berpelukan senang dan segera memeluk Sakura "Kau akan bahagia bersamanya Sakura."

"Tapi." Kata Sakura membuat orang tuanya bertanya bingung.

"Tapi apa?" kata ayah Sakura.

"Tapi aku tidak ingin segera pernikahan, aku ingin lebih mengenalnya terlebih dahulu." Kata Sakura.

"Baiklah kami akan segera mengurus kepindahanmu secepat mungkin. Jika kau tidak ingin menikah, kami dapat terima. Asalkan kau bertunangan saja terlebih dahulu." kata ibunya.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi Sakura, itu hal yang terbaik bagimu" Kata ibu Sakura.

"Baiklah bu."

Orang tua Sakura sebenarnya akan memberitahukan hal ini pada Sakura saat ia telah selesai sekolah. Namun seminggu yang lalu terjadi hal yang membahayakan saat Sakura hendak pulang ke rumah dan menunggu di halte yang sepi. Saat itulah beberapa orang preman datang dan menyeret Sakura ke tempat yang gelap. Untung ada sorang pengendara yang lewat dan berteriak minta tolong. Pada saat itu para preman ketakutan dan melarikan diri meninggalkan Sakura dengan wajah terkejuk dan dengan air mata yang mengalir.

Mendengar itu kedua orang tuanya setuju untuk mempercepat perjanjian mereka agar ada seseorang yang menjaga anak mereka itulah pemikiran orang tua Sakura.

TBC

.

.

.

Hai aku datang lagi dengan cerita lain…

Kali ini dengan tokoh utama yang berbeda dari cerita 'LOVE SENIOR HIGH SCHOOL'.

Ini demi beberapa orang yang kecewa karena ff ku yang dianggap PHP in mereka.

Semoga kali ini tidak ada yang kecewa lagi ya…

.

.

Maaf ya, jika sudah baca dan tidak menarik.

Review kalian adalah semangatku

Mind to Review?

.

.

THANKYOU