My Tsundere Maid

Chapter 1: Maid baru

Pair: Naruhina

Warning: OOC (Tsundere Hinata and Cool Naruto), Typo, Gaje, Author Newbie

By: widya21253

Naruto punya Masashi, cerita ini punya saya :3


"uhuk uhuk" terdengar suara pria yang batuk berat

"Otou-san!" Seorang gadis berteriak khawatir menuju si pria yang sedang batuk

"Otou-san batuk darah lagi?" Tanya sang gadis melihat pria yang dipanggil ayah batuk mengeluarkan darah dari mulutnya

"Aku... Aku sudah memutuskan!" Ucap gadis itu

!-MY TSUNDERE MAID-!

"Naruto!" Panggil wanita berambut merah kepada pemuda berambut kuning bermata Shappire dengan 3 garis di kedua pipinya yang sedang bersenderan di sofa sambil mendengarkan lagu lewat headshet

"Naruto!" Teriak wanita itu memanggil pemuda berambut kuning itu lagi

Merasa tidak dijawab, wanita itu langsung mencabut headshet pemuda yang dipanggil Naruto itu

"Kaa-san ngapain? Jangan menggangguku di hari libur seperti ini" ucap pemuda yang dipanggil Naruto itu lalu kembali memasangkan headshet di telinganya

"Dasar anak kurang ajar!" Wanita bernama Kushina, ibu Naruto itu kesal lalu memukul kepala Naruto keras

BLETAK!

"Ittai, Kaa-san kenapa? Tiba tiba mukul aku gak jelas" tanya Naruto melepas headshetnya lalu mengelus kepalanya yang sakit habis dipukul keras ibunya

"Anak kurang ajar! Kaa-san ingin bicara! Jangan mengabaikanku!" Kushina benar benar kesal dengan anak ini, ingin sekali anaknya itu langsung di bacok, tapi dia anaknya, mana mungkin kan seorang ibu membacok anaknya sendiri? (sadis kau Kushina :v)

"Ya ya apa?" Tanya Naruto

'Benar benar nih anak minta dibacok, gak sopan banget' batin Kushina kesal

"Begini ya Naruto, anakku satu satunya, anakku yang paling kusa-"

"Cepat" potong Naruto

BLETAK!

"Kaa-san sudah bersikap manis, tapi kamu malah kayak gitu! Kurang ajar memang!" Kushina benar benar darah tinggi kali ini, berhadapan dengan anaknya sangat membuat dirinya ingin meledak dan membacok anak satu satunya ini

"Itu menjijikkan, dan terlalu lebay" ucap Naruto datar

"Da- sudahlah, sebenarnya begini, Kaa-san akan menyewa seorang Maid" jelas Kushina

"Itu tidak perlu, itu hanya akan merepotkan" ucap Naruto

"Itu sangat perlu, Kaa-san dan Tou-san selalu sibuk dan selalu meninggalkanmu sendirian dirumah, dan juga agar rumah ini tidak berantakan terus, Kaa-san sibuk, mana mungkin bisa membersihkan rumah sebesar ini sendirian? Kau tidak kasihan dengan Kaa-san? Kaa-san lelah, setiap hari pulang kerja harus membersihkan rumah sebesar ini, itupun gak semua bersih" Kata Kushina

"Jadi Kaa-san ingin aku membantu?" Tanya Naruto

"Tidak usah Naruto, kita hanya perlu Maid, satu saja pasti cukup kok" jawab Kushina

"Kaa-san, bisa saja hal itu terjadi lagi" kata Naruto

-FLASHBACK-

"Siapa yang berani mencuri perhiasan berhargaku?!" Tanya Kushina marah kepada 30 Maidnya

Sunyi, tidak ada jawaban

"Jadi tidak ada yang mau mengaku? Mulai sekarang aku memecat kalian semua!" Teriak Kushina menunjuk ketigapuluh Maidnya

-FLASHBACK END-

"Itu beda cerita Naruto, Kaa-san yakin kali ini Maid kita tidak seperti yang dulu, lagipula dia cuma 1" ucap Kushina

"Kenapa Kaa-san yakin sekali?" Tanya Naruto

"Sudahlah! Kau tidak mau karena kau akan ditegur terus kan dengan para Maid kayak dulu" tawa Kushina

"Cih, tau aja"

"Ternyata benar ya?! Aku akan menyuruh Maid baru kita untuk menegaskanmu agar tidak terus bermalas malasan!"

!-MY TSUNDERE MAID-!

Keesokan harinya Naruto sedang bermalas malasan di kamarnya, walau ini hari Senin, waktunya untuk sekolah, tapi hari ini sekolah sedang ada urusan mendadak membuat sekolah diliburkan

Tok tok

Terdengar suara ketukan pintu kamar Naruto

"Masuk" ucap Naruto

Orang yang mengetuk itu masuk yang ternyata adalah ibunya, Kushina

"Naruto, Kaa-san mau berangkat, kamu jaga rumah, dan kalo ada Maid baru kita datang kesini, bersikap baik dan suruh dia masuk, dan mulailah perkenalkan seluruh isi rumah ini, lalu suruh dia bekerja" suruh Kushina

"Merepotkan" entah kena virus apa Naruto mengucapkan kata kata salah satu temannya di sekolah

"Bilang apa kau?" Tanya Kushina mengeluarkan aura gelap

"Aku bilang aku akan melaksanakan semua perintah Kaa-san" jawab Naruto tegang.

"Bagus" Kushina tersenyum bagai sosok Yandere lalu pergi dari kamar Naruto

.

.

Naruto duduk di sofa sambil menonton TV yang super besar itu, sebenarnya Naruto maunya yang kecil tapi karena jarak antara TV dengan sofanya cukup jauh

Naruto sedang menunggu seseorang, siapa? Tentu saja Maid barunya

"Mana sih Maidnya, lama banget bikin bosen" ucap Naruto sendiri

Ting tong

"Itu pasti Maidnya" Tebak Naruto langsung membukakan pintu rumahnya yang besar itu

"Pe-permisi, a-apa benar I-ni Mansion Namikaze?" Tanya seorang gadis berambut indigo bermata putih yang mengetuk pintu Mansion Namikaze

Dia terlihat gugup, apa karena memasuki rumah orang kaya? Itulah batin Naruto

"Bukan" jawab Naruto bohong

"M-maaf saya salah rumah" ucap gadis itu lalu pergi

'Polos sekali gadis ini" tawa kecil Naruto dalam hati

"Tunggu, kamu benar, kamu siapa?" Tanya Naruto

"Sa-saya H-Hyuuga Hinata" jawab gadis itu yang ternyata bernama Hinata berbalik menghadap Naruto

"Ada perlu apa?" Tanya Naruto

"Saya mencari Nyonya Namikaze" jawab Hinata

"Kaa-san sedang kerja, udah Gitu doang? Dah" Naruto langsung menutup pintunya (kalo gw jadi Hinata langsung gw bacok nih anak :v)

Ting tong

Bel kediaman Namikaze berbunyi lagi, Naruto membuka pintunya lagi

"Kali ini apa lagi?" Tanya Naruto

"Saya disini akan bekerja sebagai Maid disini, Anda siapa?" Tanya Hinata, sepertinya rasa gugup gadis ini hilang, dan dia terlihat lebih tegas

"Aku yang seharusnya nanya itu, kami gak butuh Maid, dah" kata Naruto menutup pintunya lagi

'Awas ya Naruto, kalau kau melanggar, aku bacok kau' bayangan kata kata ibunya berputar putar di kepala Naruto, yang membuat dirinya bergidik ngeri

Naruto membuka pintunya lagi

"Masuk" suruh Naruto datar

"Terimakasih" Hinata masuk lalu terkagum kagum dengan rumah di dalam Mansion Namikaze

"Hebat" kagum Hinata menoleh noleh ke seluruh Mansion Namikaze

"Cih, cepat kerja" suruh Naruto lalu hendak pergi

"Tunggu" ucap Hinata

"Apa lagi?" Tanya Naruto

"Bi-bisakah Anda memperkenalkan seluruh ruangan di Mansion ini?" Tanya Hinata

"Kau bisa sendiri" jawab Naruto hendak pergi

'Tidak ada pilihan lain' batin Hinata

"Saya mohon" ucap Hinata dengan Puppy eyesnya yang terlalu imut itu

Naruto berbalik, menatap datar Hinata yang masih memasang Puppy eyesnya

"Baiklah, di sana ruang keluarga, disitu kamar mandi, disitu kamar orang tuaku, di atas kamarku, disitu-"

'Nih orang pinginku bacok, udah pake Puppy eyes gak di perhatiin lagi, menyebalkan' batin Hinata

"Maaf, bisa Anda mengenalkan seluruh ruangan disini?" Tanya Hinata dengan senyum paksaan (dalam hati, Hinata ingin sekali membacok Naruto)

"Tidak" jawab Naruto singkat

Muncul urat di kepala Hinata

'Kubacok kau!' Batin Hinata

-FLASHBACK-

Kushina masuk kamar Naruto lagi

"Awas ya Naruto, kalau kau melanggar, aku bacok kau" kata Kushina dengan aura gelapnya

"I-iya iya" ucap Naruto takut

-FLASHBACK END-

'Anjir, entar aku dibacok lagi, Yaudah deh gak ada pilihan' batin Naruto

"Baiklah aku beri tau seluruh ruangan disini" ucap Naruto

Naruto menjelaskan seluruh ruangan di Mansion Namikaze dengan kaga jelas, membuat Hinata memunculkan urat di kepalanya

"Dan ini yang terakhir, kamarku, kalau kau macam macam dan mencuri barang barangku, aku pecat kau" ancam Naruto

"Saya tidak mungkin melakukan itu kok" kata Hinata

"Jangan curi celana dalamku" kata Naruto pergi

'Siapa juga yang mau mencuri kayak begituan' batin Hinata sweetdrop

"Nah sekarang, kau kerja, aku mau tidur" ucap Naruto hendak memasuki kamarnya

'Masih pagi dah mau tidur?' Batin Hinata

"Tunggu" ucap Hinata

Naruto berbalik

"Apa lagi? Kau mau celana dalam?" Tanya Naruto

'Kayaknya orang ini benar benar menyebalkan ya' batin Hinata

"Apa boleh saya memakai semua perabotan disini?" Tanya Hinata

"Kau niat kerja gak? Kalo niat ya cepat" kata Naruto langsung menutup pintu kamarnya keras

'Kali ini aku akan bersikap tegas! Tidak peduli Nyonya Namikaze memarahi saya, ini demi kebaikan anaknya juga, oh iya aku baru ingat' Batin Hinata

-FLASHBACK-

"Nah Hinata-chan, besok kamu boleh mulai bekerja di rumah saya" kata Kushina

"Terima kasih Nyonya Namikaze" ucap Hinata menundukkan badannya

"Santai saja, oh iya" ucap Kushina

Kushina mendekat ke telinga Hinata

"Tegaskan anakku ya, kalo dia kurang ajar bacok aja" bisik Kushina

"Ba-baik" jawab Hinata tersenyum kikuk

-FLASHBACK END-

'Nah kuning, siap siap aja ku bacok' batin Hinata tersenyum licik

Kleck

Hinata membuka pintu kamar Naruto dan...

Terlihat Naruto sedang membuka bajunya, dan terlihat dada bidangnya itu

"A-A-A-A-A-A-APA INI?! KYAAA!" Teriak Hinata langsung keluar dan menutup pintu kamar Naruto keras

Jadi? Mau bacok orang malah kena bacokan ala tubuh Naruto? :v

.

.

Setelah kejadian tadi, Hinata terus duduk di sofa sambil menutup matanya, Naruto yang biasa biasa saja ikut ikutan duduk di sebelahnya dengan muka datar

"Heh, kau mengintipku tadi, aku akan meme-"

"Kumohon!" Potong Hinata cepat memotong perkataan Naruto

Hinata berdiri di depan Naruto

"Kumohon jangan pecat saya!" Ucap Hinata menundukkan badannya dan mulai meneteskan air dari matanya yang indah itu

Naruto sedikit membelakkan matanya melihat Hinata begitu tidak ingin di pecat sampai menetaskan air matanya

"Apa yang kaukatakan?" Tanya Naruto

Hinata berdiri tegak menatap Naruto bingung

"Aku bilang aku akan memerintahkanmu untuk memasakkanku ramen" lanjut Naruto

"Ekh?" Hinata bingung dengan perkataan Naruto

'Ternyata aku gak dipecat' batin Hinata

"Oh, jadi kau pikir aku akan memecatmu?" Tanya Naruto dengan sedikit seringai

"Ekh?" Hinata benar benar malu, ketahuan deh kalo dia mengira bakal dipecat

"Ya... Aku akan memecatmu kalau kau tidak membuatkanku ramen" kata Naruto dengan senyum liciknya

"Ba-baik" ucap Hinata menuju dapur

'Mau saja kau dikerjai, dasar cewek' batin Naruto tersenyum licik

.

.

Beberapa jam kemudian, matahari telah tergantikan bulan, Naruto sedang menonton TV besarnya sambil tiduran di sofanya yang empuk sementara Hinata sedang membersihkan ruang keluarga, tempat Naruto sedang menonton TV

"Selesai" ucap Hinata membersihkan keringat di kepalanya

"Oh, sudah selesai?" tanya Naruto tanpa melihat Hinata

"Sudah, sepertinya saya akan pulang" ucap Hinata

"Urungkan niatmu" ucap Naruto

"Ekh? Maksudnya?" tanya Hinata bingung

"Lihatlah keluar jendela" suruh Naruto

Hinata mengintip ke luar jendela dan...

"Sejak kapan Hujan?! dan deras sekali!" teriak Hinata

Drt... Drt...

Naruto melihat HPnya yang bergetar

"Kaa-san?" Naruto memencet tombol warna hijau

"Halo" ucap Naruto di telepon

"Naruto, Kaa-san tidak bisa pulang hari ini, masih banyak kerjaan" kata Kushina, ibu Naruto lewat telepon

"Hn" ucap Naruto

"Apa masih ada Hinata-chan disana?" tanya Kushina

"Hn"

"Begitu ya.. Disana hujan kan? dan sudah malam, bahaya kalau Hinata pulang sendirian di hujan hujan begini dan malam malam, jadi malam ini Hinata akan menginap di rumah kita

1

2

3

"EKH?!" Naruto sungguh terkejut dengan perkataan ibunya, Hinata tidur di rumahnya? Berdua lagi? Gimana gak kaget?!

!-MY TSUNDERE MAID-!

!-To Be Continue-!

Yoshaaaa, fanfic gaje kedua dari seorang Newbie selesai :v gimana fanfic kedua saya? Fanfic kesatu saya sangat gagal sih jadi gak kulanjutkan :v saya harap fanfic kedua ini tidak gagal :3 bukannya saya pasrah, saya hanya merasa fanfic yang satu itu bener bener gagal total, jadi males lanjutin :v kuusahakan fanfic ini gak gagal dan akan kutamatkan sampai akhir gak kayak fanfic sebelumnya :3