Seijuurou meremang.

Bukan karena udara dingin yang berhemebus dari AC yang langsung mengenai kulit polosnya. Bukan karena ia minim pakaian. Bukan karena hujan di luar yang membuat lembab ruangan.

Seijuurou meremang.

Karena Shuuzo sudah datang.

"Tadaima."

"O-okaerinasai, Shuuzo-"

Tanpa tedeng aling-aling, Shuuzo menabraknya hingga punggungnya bersentuhan dengan seprei putih yang baru ia ganti tadi pagi. Bibir pemuda itu bergerak ke arah lehernya, kontras antara bibir dinginnya dan leher panasnya membuat Seijuurou menggeliat tidak nyaman.

"Kau manis, Sei."

Selanjutnya, Seijuurou merasa pasokan udara menipis mendadak, memperjelas rasa sakit yang ditimbulkan dari gesekan benda tajam dengan lehernya. Matanya membulat sepersekian detik, yang langsung pasrah melihat tangan Shuuzo bermain dengan pisau dan lehernya.

Merah. Tangan Shuuzo merah.

Pasrah, Seijuurou memejamkan matanya. Ia tidak akan melawan. Tubuhnya masih lemah, bekas melayani Shuuzo seminggu yang lalu. Lecet dimana-mana, dan kakinya akan menjerit pilu bila digerakkan sedikit saja.

Seijuurou pasrah. Pandangannya memutih. Ia sudah tidak peduli akan Shuuzo dan tangannya yang makin merah.

"Kau merah dan menggairahkan, Sei."

Shuuzo menjilat bibirnya yang berlumuran darah. Bila darah manusia kebanyakan terasa seperti besi, maka darah Seijuurou terasa seperti selai stroberi. Manis. Ia meletakkan pisaunya di meja nakas dan meraih jarum jahit dan benang steril. Dengan hati-hati, ia menutup luka yang baru ia ukir di leher pemuda merah itu.

Shuuzo tersenyum kecil, matanya dimanjakan dengan pemandangan paling indah sedunia. Kulit putih Seijuurou yang memucat ditambah darah merah pekat yang mewarnai lehernya. Seijuurou tampak seperti snow white, hanya saja rambutnya merah.

Ia jadi berharap anak mereka secantik ibunya, dan menjadi snow white seutuhnya.

Selesai menutup luka tersebut dengan rapi, Shuuzo mengecup dan menandai leher tersebut sekali lalu beranjak pergi...

...meninggalkan Seijuurou yang nafasnya tinggal satu tarik.


Halo '3')

saya author baru, mightyseijuro desu.

sebetulnya saya gak mau ngepublish ini- ini sangat kasar :'

tapi dipaksa shaa.

rnr gak wajib, tapi saya sangat menghargai review yang masuk~

jaa na~