Disclaimer: Masashi Kishimoto

Bday Fict for Pixie YANK Velvet andCheese-ssu and Dedict for Tsukyuu Floo Kitsune

Antar?

.

.

.

Shikamaru—dengan tumbennya—meneguk teh hangatnya nikmat selagi memerhatikan rekan wanita yang tengah membaca beberapa perkamen di sebrang mejanya. Penasaran, pemuda yang menguncir rambutnya tinggi-tinggi hingga menyerupai nanas itu memanggil gadis di hadapannya itu.

"Ino."

'Ya?" Yang dipanggil mengalihkan pandangannya sementara dari perkamen yang tengah ditelitinya.

"Apa yang kau lakukan dengan benda-benda itu?"

"Ah! Aku sedang mencari khasiat beberapa tanaman yang kita temukan akhir-akhir ini." Ujarnya kembali membaca perkamen yang dipegangnya.

"Oh begitu." Shikamaru mengangguk paham sembari meneguk teh hangatnya dengan khidmat. Memang sungguh meminum teh sembari bersantai bukanlah salah satu kebiasaan pemuda dengan trademark mendokuse itu. hanya saja entah mengapa sejak ditugaskan misi dengan Ino dan Chouji di suatu daerah terpencil begitu membuatnya memiliki kebiasaan itu.

Seakan mengingat sesuatu, gadis pirang itu sontak berdiri dan pergi keluar ruangan meninggalkan Shikamaru sendirian. Sesaat kemudian ia kembali ke ruangan dalam keadaan panik.

Shikamaru melirik Ino dan berniat memanggilnya kalau saja gadis itu tidak pergi lagi keluar ruangan. Ia mendesah pelan dan menyeruput tehnya lagi.

Selang beberapa menit Ino kembali lagi dalam keadaan panik kemudian pergi lagi dari ruangan tersebut.

Pemuda Nara itu bingung. Apa yang sebenarnya Ino lakukan? Penasaran, ia kini berdiri di depan pintu ruangan seakan menunggu sesuatu. Beberapa saat kemudian Ino kembali lagi masuk ke ruangan dan didapatinya rekan nanasnya berdiri tepat di depan pintu.

Ino terkaget dan sempat berteriak sesaat kemudian memegagi dadanya.

"Apa yang kau lakukan, Ino?" Tanya Shikamaru.

"Ah! Aku sedang mencari Chouji tapi dia tidak ada."

"Ada perlu apa kau dengan Chouji?"

"Chouji tadi bilang ingin mengantarku ke pasar untuk membeli beberapa keperluan untuk beberapa hari ke depan selama misi." Jawabnya polos. "Ah! Aku mau cari Chouji dulu ya! Eeep—"

Baru saja Ino akan berbalik pergi dari sana, ia merasakkan lengannya ditarik oleh Shikamaru.

"Kau bisa ke pasar dengan siapapun selain Chouji 'kan?" Tanya Shikamaru.

Ino mengangguk.

"Aa—kalau begitu biar saja aku yang mengantarmu ke sana!" Pinta Shikamaru.

Ino menelengkan kepalanya, "benar .. kah?"

Shikamaru mengibaskan sebelah tangannya yang tidak memegang Ino.

"Tentu saja tidak. Demi Ino aku rela mengantar ke manapun. Kalau perlu, aku akan mengantar juga hatimu ke hatiku!" Ujarnya sembari memegang dagu Ino dan membuatnya mendongak—menatap tepat ke matanya.

Ino terbengong sesaat.

"Kau mau 'kan ku antar? Kalau tidak, aku memaksa!"

Ino pun—terpaksa—mengangguk. Dan Shikamaru tersenyum puas.

"Jadi—mau sekalian ku antar hatimu ke hatiku eh, Ino-chan?" Tanya Shikamaru sembari mengerling nakal ke sahabat kentalnya itu.

Apa? Mengantar hatimu ke hatiku? Eh?!

Fin