Lily of the valley

[ a sweetly scented flowers that have six white petals, fused at the base to form a bell-shaped ]

Naruto merasa waktu berjalan begitu cepat.

Beberapa tahun yang lalu, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan seorang pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Menurutnya pria itu terlihat sangat sempurna. Sifatnya yang dingin dan tenang, rambutnya yang hitam, kulitnya yang pucat, dan iris matanya yang berwarna hitam pekat, terlihat sangat berbeda jika dibandingkan dengan dirinya.

Entah fisik, maupun sifat, ia menyukai keduanya.

Begitu juga Sasuke.

Beberapa tahun yang lalu, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan seorang pria yang bekerja sebagai florist.

Menurutnya pria itu terlihat sangat berbeda. Sifatnya yang ceria, rambutnya yang pirang, kulitnya yang tan, dan iris matanya yang berwarna biru terang terlihat sangat mencolok.

Entah fisik, maupun sifat, ia tidak menyukai keduanya.

Tapi hari ini, mereka berdiri di depan altar gereja dengan puluhan pasang mata menyaksikan.

Naruto mengenakan jas berwarna hitam, dengan hiasan lily of the valley di sakunya, bersanding di sebelah Sasuke yang juga mengenakan jas berwarna hitam dengan hiasan lily of the valley di sakunya.

"Do you Uzumaki Naruto, take this man whose hand you now hold, to be your true and wedded husband, and do you solemnly promise before God and these witnesses to LOVE, CHERISH, HONOR AND PROTECT HIM, to forsake all others for HIS sake, to cleave unto HIM, and HIM only, until death shall part you?"

Naruto menarik napas dalam. Meskipun wajahnya terlihat gugup, ia menjawab dengan suara lantang.

"I do."

"Do you Uchiha Sasuke, take this man who now holds your hand, to be your true and wedded husband, and do you solemnly promise before God and these witnesses to LOVE, CHERISH, HONOR AND PROTECT HIM, to forsake all others for HIS sake, to cleave unto HIM and HIM only, and HIM forever until death shall part you?"

Berbeda dengan Naruto, Sasuke terlihat lebih tenang, meskipun ia juga menjawab dengan suara lantang.

"I do."

"Uzumaki Naruto, REPEAT AFTER ME. I, Uzumaki Naruto, take thee, Uchiha Sasuke be my wedded husband, to have and to hold, from this day forward, for better or worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, till death do us part, and thereto I plight my troth."

Lagi, Naruto menarik napas dalam sebelum mengulangi kalimat yang diucapkan pastor sebelumnya.

"I, Uzumaki Naruto, take thee, Uchiha Sasuke be my wedded husband, to have and to hold, from this day forward, for better or worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, till death do us part, and thereto I plight my troth."

"Uchiha Sasuke REPEAT AFTER ME. I, Uchiha Sasuke, take thee, Uzumaki Naruto to be my wedded husband, to have and to hold, from this day forward, for better, for worse, or richer, for poorer, in sickness and in health, till death do us part, and thereto I plight you my troth."

Dan kali ini giliran Sasuke. Ekspresi tenang di wajahnya perlahan menghilang dan digantikan oleh ekspresi gugup, meskipun ia mencoba menutupinya.

"I, Uchiha Sasuke, take thee, Uzumaki Naruto to be my wedded husband, to have and to hold, from this day forward, for better, for worse, or richer, for poorer, in sickness and in health, till death do us part, and thereto I plight you my troth."

"Uzumaki Naruto, Uchiha Sasuke. I pronounce you husband and husband. You may now seal your vows with a kiss."

Keduanya saling berhadapan. Menatap satu sama lain cukup lama, sebelum menyatukan bibir mereka dengan ciuman lembut.

Semua tamu bertepuk tangan dan berseru, tetapi seruan dan tepuk tangan Itachi dan Fugaku lah yang paling terdengar keras saat itu.

.

Begitu banyak kenangan yang mereka punya, tetapi Sasuke akan selalu ingat malam beberapa hari sebelum mereka menikah.

Saat ia bertanya, kenapa Naruto memberinya cincin beserta rangkaian lilly of the valley, dan si pirang menjawab dengan cepat sambil tersenyum tipis,

'Karena kau telah membuat hidupku sempurna.'

.

End

A/N : Happy NaruSasu Day ^^