'Selama 16 tahun aku jauh dari bersikap layaknya Omega pada umumnya. Bersikap layaknya seorang Alpha'

"Lihat! Itu Uzumaki Naruto!"

'Karena itu, aku bersumpah dibawah langit biru, pada eyang tersayang jiraiya dan demi masa depanku'

"SERAAAAANG!"

'Diumur yang keenam belas aku akan bersikap layaknya Omega sejati'

BUAAAAKH

.

Gerakan lincah Uzumaki Naruto terhenti, baru saja menyelesaikan exercise ringannya –memukuli orang hingga babak belur— pagi ini. Naruto memutar badan seratus delapan puluh derajat untuk memungut tas lima meter dihadapannya. Alisnya mengernyit, baru saja teringat sumpah yang ia buat tadi pagi.

"Kaliaaaan—" Menggeram menahan amarah "Kaliaaan membuat aku membatalkan sumpahku!" sejurus pukulan dilayangkan, beberapa mental entah kemana. Meremas kemeja depan salah satu pria yang diduga pemimpinya, mendesis mengancam. "Anggap saja hari ini tidak pernah ada, kau mengerti?" aura merah pekat menguar, mengintimidasi lawan untuk patuh.

"A-aku mengerti Uzumaki-sama." Angguk si pria, setelahnya memilih mengambil langkah seribu.

Naruto menghela nafas kasar, saphirenya melirik takut-takut aksi heroiknya yang tadi kepergok. Nasib baik memihak, jalanan sepi hening sentosa. Merapihkan kemejanya yang berantakan, celingukan mencari jas sekolah yang ia lempar sembarang.

"Mencari ini?" seseorang dibelakangnya menginterupsi.

Naruto berbalik patah-patah. Pria dihadapannya menyeringai "Omega yang kuat."

Naruto mangap mingkem. Aksinya yang tadi ketahuan "K-Kau—mu-mungkin salah liat" merebut jas dari genggaman si pria. Mundur perlahan, lari sekencang yang ia bisa.

.

.

Title : BAD OMEGA

Genre : Comedy, Romance

Rating : T

Pairing : Sasuke x Naruto

Warning : Alur kecepetan, banyak TYPO dimana-mana, sudah pasti OOC.

Summary : Naruto seorang Omega tapi dengan sifat Alpha plus plus. Diumurnya yang ke tujuh belas bertekad kuat untuk menjadi Omega seutuhnya berusaha mendapatkan seorang Alpha Jantan. Bagaimana usaha Naruto? Akankah ia berhasil menjadi Omega seutuhnya?

.

Naruto ©Masashi Kishimoto

BAD OMEGA ©saruakira

.

.

Naruto ikut mengantri. Khas Konoha Gakuen, pemeriksaan seragam sebelum berjejer rapih mengikuti upacara penerimaan siswa baru. Ia sudah mengganti seragamnya dengan kemeja hasil 'pinjam' dari siswa sekolah seberang. Jangan tanyakan bagaimana cara Naruto meminjamnya. Lima belas menit antrian memendek, giliran Naruto. Petugas OSIS bagian pemeriksaan menyambutnya ramah, memulai inspeksi pada seragam Naruto.

"Kenapa memakai sepatu ruangan? Kaus kakimu juga tidak ada." Memberi tanda ceklis di bagian pelanggaran.

"A-aku tadi terjatuh di selokan saat menolong kucing senpai, maafkan aku." Memasang wajah sedih, berusaha mengelabui Senpai dihadapannya. Sapphire membola imut, pose anak kucing minta dipungut.

"A—" Senpai mengalah "Jangan beritahukan yang lain, ambil kaus kaki ini dan segera pakai."

Naruto mengangguk antusias tapi tetap menjaga estetika Omega tulen. "Terimakasih senpai."

"Omong-omong berapa nomor telponmu?"

Sesaat hening.

.

Tepuk riuh rendah bergema seusai pidato ketua OSIS Konoha Gakuen. Beberapa jeritan Omega labil masih terdengar samar saat sang ketua melangkah turun dari podium. tak ambil peduli. Naruto masih menggerutu dengan kelakuan kurang ajar senpai OSIS pemeriksa seragam pagi tadi. Kalau saja ia tidak ingat sumpahnya sudah pasti senpainya akan babak belur.

Seluruh peserta penerimaan murid baru diminta berdiri, menyanyikan mars Konoha Gakuen selanjutnya ditutup dengan salam. Upacara usai sudah.

Naruto melenggang menuju kelas barunya. Ditengah perjalanan, Naruto berpapasan dengan sekelompok senior dengan seragam berbeda –lebih elit— dengan murid biasa. Menepi, memberi akses senior untuk lewat. Tak sengaja matanya bersitatap dengan Onyx pria yang melangkah paling depan. Onyx milik pria yang memergokinya tadi pagi. Naruto melotot. Membanting kepalanya menunduk berusaha tidak bertemu mata. Keki ditempat, Naruto hanya merapalkan doa agar rombongan senior cepat menghilang dari hadapannya. Tapi entah nasib apa—

"Ah—" Rombongan terhenti.

"Ada apa Sasuke?"

"Tidak apa." Mencuri tatap Naruto hingga Onyxnya kembali menubruk Saphire, ia menyeringai kemudian melenggang pergi.

Sesaat jantung Naruto berhenti berdetak. Untuk pertamakalinya ia merasa terintimidasi.

.

Berkenalan dengan teman baru bukanlah hal yang sulit bagi Naruto, sifatnya yang supel memudahkannya mendapat banyak teman dalam waktu singkat. Tidak percaya, lihat saja mejanya yang sekarang dikelilingi beberapa murid.

"Naruto hobinya apa?"

"Umm, hobiku tentu saja merajut dan memasak, hahaha" dustanya.

"Wah benar-benar Omega sejati, hidup masa muda!" Puji si rambut mangkok tulus. Entah kenapa terasa menusuk bagi Naruto.

"Siapapun Alpha yang mendapatkanmu pasti beruntung." Kali ini pria manis sesama Omega dengan tattoo dipipinya ikut memuji.

Naruto tertawa canggung, beberapa bulir keringat meluncur mulus. 'Doakan saja ya' mirisnya dalam hati berharap Alphanya akan merasa seberuntung yang dikatakan Kiba.

"Semuanyaaaaa bersiaaaap, sebentar lagi anggota OSIS utama akan mengunjungi kelas kita." Satu murid berteriak heboh sambil buru-buru menduduki kursinya.

Serempak seluruhnya kembali pada kursinya masing-masing. Tak jarang ada yang merapihkan seragamnya dahulu, menyisir rambutnya bahkan ada yang memoles lipgloss diujung kelas.

"Eh—ada apa sih?" Naruto bingung.

"Kau tidak tahu Naru-chan?" Naruto menggeleng pelan, dibuat-buat anggun.

Si tattoo segitiga menghela nafas "Baiklah kujelaskan singkat." Membalikan badannya tigapuluh derajat menatap sapphire dihadapannya. "Salah satu misi Konoha Gakuen adalah menjodohkan beberapa Alpha terpilih dengan Omega atau Beta yang berkualitas. Makanya dari awal seleksi masuk, Konoha Gakuen begitu ketat. OSIS utama terdiri dari lima Alpha terpilih peringkat atas tentu diberikan kesempatan pertama untuk memilih Omega atau Betanya, konon para OSIS utama bisa memiliki kemampuan untuk memilih Omega atau Beta yang berkualitas peringkat atas." Kiba menjelaskan panjang lebar. Naruto mengangguk antusias. Berarti tujuannya untuk mendapatkan Alpha lebih tangguh dari dirinya dapat tercapai.

"Ah, kalau begitu kita harus bersiap Kiba-chan." Tanggap Naruto malu-malu bohong. "Siapa tahu kita terpilih hihi." Naruto terkekeh ala Omega labil.

"Tentu." Kiba merapihkan rambutnya dan kembali bersiap.

Pintu kelas digeser. Satu pria mengenakan blazer dengan tag OSIS tersemat dilengan kirinya masuk. Menepi diseberang pintu memberi akses anggota OSIS utama memasuki ruang kelas. Kini didepan kelas berjejer rapih pria-pria tampan dengan seragam berbeda, dua dari kelimanya sudah menggandeng pria manis super Omega disampingnya. Beberapa Omega dan Beta menahan nafas beberapanya lagi tak sadarkan diri.

Lain dengan Omega labil, lain dengan Naruto. Entah semangatnya berburu Alpha tangguh hilang entah kemana, sekarang ia hanya bisa menunduk dalam, berdoa agar pria dihadapannya tidak sadar. SHIT! Kenapa hari ini nasibnya begitu sial. Ini pasti karena ia sudah melanggar sumpahnya tadi pagi.

Pria berambut halus bak iklan shampoo maju, pangkatnya di OSIS sekertaris. Menjelaskan beberapa peraturan. Aturan mainnya berbeda dengan aturan sebelumnya. Semua Omega dan Beta diharap melepaskan jas sekolah yang dikenakannya kemudian merogoh saku jas, jika didalam saku terdapat kertas merah maka ia masuk seleksi selanjutnya anggota Utama OSIS akan memilih.

Naruto mengikuti aturan, berharap dirinya tidak menemukan kertas merah didalam sakunya. Sungguh disayangkan, nasib baik tidak berpihak padanya. kertas merah berukuran 7x5 dengan ukiran rumit –lambang OSIS— kini digenggamannya.

Naruto berdiri bersama beberapa murid lain dikelasnya, beruntung Kiba juga ikut berdiri sehingga ia tidak merasa kesepian, modusnya padahal biar ia bisa sedikit menyembunyikan diri disamping Kiba. Seketika atmosfir ruangan berubah. Beberapa anak tepilih ditatapi tajam, ditelanjangi dari ujung kepala hingga kaki dengan mata tajam anggota Utama Osis.

Naruto memejamkan matanya kuat, berdoa supaya ia tidak terpilih oleh si mata Onyx berambut aneh kalau perlu tidak dipilih oleh semuanya.

"Uzumaki Naruto."

DEG, nafas Naruto tercekat, Saphirenya membola begitu punggung tangannya terkecup bibir dingin sang Alpha.

"Mulai sekarang kau Omegaku."

.

.

Tsuzuku

Next on

"Kau. Milikku."

.

.

Author's note :

Halloooooow bertemu lagi dengan Saruakira disini~ #ketjupsemua

Sebelum saya cuap-cuap ngalor ngidul lagi, saya mohon maaf yang sebesar besarnya dengan Siucchi atas kemiripan persis serialnya dengan serial saya sebelumnya. Mohon maaf jika benar-benar mirip. *deep bows* jika ada yang ingin mengeluarkan unek-uneknya silahkan langsung PM atau komentar di kolom review *Ojigi*

Ah, kali ini serial bertema comedy romance lagi tapi seperti biasa komedinya tak ada, saya merasa gagal sebagai sutradara komedi *Nangis dipojokan*. Berhubung saya masih harus menyelesaikan beberapa kostum pelanggan yang menumpuk dan juga merampungkan komik *Tetiba dihantui deathline* *gali kubur* mungkin sequel dari serial "Little Otouto" akan digarap setelah semuanya beres.

Dan untuk serial ini, akan diupdate cepat hohoho~ *jangan percaya, sutradaranya suka ngibul*

akhir kata semoga para readers dan watcher menikmatinya~

Penuh cinta ketjup basah

C(O 3 O)D

-Saruakira-