Disclaimer : Naruto © Masashi Kisimoto
Highschool DxD © Ichie Ishibumi
Serta karakter-karakter lainnya yang saya pinjam dari pemiliknya
Summary : Dunia shinobi mencapai akhir, akhir yang sebenarnya. Bukan akibat orang yang berniat jahat, tetapi karena memang dunia shinobi sudah berada dipenghujung usianya. Apakan masih ada cara untuk menyelamatkan seluruh manusia? Apakah mereka masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup? Naruto, sang pahlawanlah yang akan menjawabnya. . .
Genre : Sci-fi, Adventure, Fantasy, & Little bit Romance
Rate : T
Setting : AU (Alternate Universe)
Warning : Multiple Crossover, typo, OOC, Gaje, dll.
Pair : Semua Pair Canon
Rabu, 22 September 2015
Happy reading . . . . .
To The End of The World
By Si Hitam
Chapter 1. Akhir?
Jagad raya, suatu tempat yang sangat besar, sangat luas dan kita bisa merasakannya setiap kita menatap langit di angkasa pada malam hari yang cerah. Para astronom menyebutkan bahwa jarak terjauh jagad raya yang mereka mampu amati saat ini adalah 78 milyar tahun cahaya, sebuah angka yang sangat besar yang membuat kita hanya bisa terkesima mendengarnya. Itupun hanya hasil pengamatan dan perhitungan saat ini, tidak menutup kemungkinan bahwa dimasa depan nanti angka yang diperoleh akan jauh lebih besar daripada itu. Angka yang terlalu besar untuk manusia pada umumnya sehingga menjadi tidak berarti. Manusia dengan mudahnya selalu terjebak kembali dalam rutinitas sehari-hari membuat angka tersebut dilupakan begitu saja karena lebih banyak hal penting lainnya yang lebih perlu dipikirkan daripada memikirkan angka-angka itu.
Ada banyak sekali galaksi, milyaran bahkan mungkin tak terhitung lagi jumlah galaksi yang tersebar diseluruh sudut jagad raya. Setiap galaksi memiliki milyaran bintang sebagai penyusunnya dan setiap bintang memiliki planet-planet yang mengitarinya. Galaksi Bimasakti, sebuah galaksi spiral kecil yang berada disalah satu sudut jagad raya. Disalah satu sisi galaksi itu, terdapatlah sebuah sistem, dikenal sebagai Tata Surya. Sebuah sistem bintang dengan matahari sebagai pusatnya. Dimana terletak planet Bumi, sebagai satu-satunya planet yang diketahui memiliki kehidupan hingga sekarang. Setidaknya hingga sekarang, karena belum ada yang mengetahui apa yang akan terjadi pada planet itu seminggu, sehari, sejam atau semenit selanjutnya.
Dalam kegelapan ruang hampa angkasa, sebuah benda raksasa bergerak dengan kecepatan tinggi mengarah kesebuah planet berwarna biru. Benda yang terlihat seperti bongkahan batu raksasa dengan diameter lebih dari seribu kilometer bergerak lurus dalam lintasannya menuju planet Bumi. Sebelum benda tersebut mengenai bumi, terlebih dahulu bulan ditabraknya, membuat bulan sebagai satu-satunya satelit alam yang dimiliki planet bumi hancur berkeping-keping. Serpihan batu bulan yang hancur berjatuhan ke planet Bumi. Serpihan batu pertama yang seukuran dengan stadion sepak bola meluncur dan menghantam sebuah kota yang berada ditengah padang pasir. Semua yang ada dikota itu terlempar membumbung tinggi akibat hempasan batu itu. Semua makhluk hidup yang ada mati, seluruh bangunan hancur tak bersisa. Menyisakan sebuah kawah raksasa sebagai ganti dari kota yang tadi ditabrak serpihan batu bulan. Ditempat lain dibumi, sebuah batu yang tidak kalah besar dengan sebelumnya meluncur dan jatuh ditengah laut, menyebabkan bencana tsunami dengan gelombang air laut yang tingginya mencapai 100 meter. Gelombang tsunami itupun menerjang sebuah kota yang berada didekat pantai, membuat kota beserta isinya tenggelam dibawah air laut.
Batu-batu lainnya pun segera menyusul berjatuhan menimpa permukaan bumi. Setiap batu yang jatuh selalu menyebabkan kerusakan hebat. Hutan-hutan terbakar, tsunami-tsunami besar terjadi dilaut, tanah bahkan gunung pun berterbangan diudara layaknya bulu angsa. Banyak kota dan pulau yang tenggelam karena turunnya permukaan tanah akibat gempa yang terjadi. Benda angkasa yang terakhir dan terbesar pun akhirnya menghantam bumi juga setelah membuat bulan hancur. Benda terbesar itu jatuh ditengah samudra, membuat tsunami besar setinggi lebih dari satu kilometer. Tidak hanya itu, terjadi pula gelombang kejut diudara yang mampu mengusir awan hingga radius 20.000 kilometer. Benda tersebut terus bergerak menghancurkan kerak bumi, lalu masuk kedalam inti bumi. Akibatnya terjadilah kerusakan hebat kerak bumi diseluruh planet. Magma dari dalam inti bumi dimuntahkan keluar, seluruh permukaan tanah diganti dengan magma cair, dan semua air laut menguap. Segala bentuk kehidupan dibumipun akhirnya musnah. Manusia, hewan, dan tumbuhan lenyap tak bersisa. Permukaan bumi tidak lagi biru, namun berganti menjadi merah.
Tidak berselang lama setelah kehidupan dibumi musnah, benda angkasa lain pun yang ukurannya jauh lebih besar daripada benda yang menabrak bulan dan bumi bergerak semakin dekat dengan inti tata surya. Sebuah bintang, 3 kali ukuran matahari bergerak melintasi tata surya. Bintang itu lah yang membawa benda angkasa yang baru saja menghantam bumi. Ketika bintang tersebut melintas dekat dengan tata surya, akibat dari gravitasi yang sangat kuat diantara bintang dan matahari membuat keduanya saling mendekat dan akhirnya menyatu. Penyatuan membuat kedua inti bintang menjadi tidak stabil sehingga terjadilah ledakan yang sangat dahsyat. Ledakan supernova yang melenyapkan seluruh sistem tata surya. Ledakan paling hebat yang manusia ketahui walau ledakan ini merupakan hal kecil dan biasa terjadi disudut-sudut jagad raya. Inilah akhir dari matahari dan akhir dari peradaban umat manusia dibumi.
-2 jam sebelum ledakan supernova, Konohagakure-
Cuaca siang hari ini sangat cerah. Langit biru membentang melingkupi seluruh permukaan Bumi, dengan beberapa awan putih kecil sebagai penghias langit. Suasana musim semi terasa sangat nyaman. Udara hangat telah menggantikan dinginnya udara musim dingin. Tumbuh-tumbuhan mulai tampak hidup lagi setelah berhibernasi dan menggugurkan daunnya ketika musim gugur, bunga-bunga bermekaran. Terlebih lagi bunga sakura, tampak sangat indah menghiasi tempat suatu pesta resepsi luar ruangan.
Di bawah pengawasan mata para Hokage terdahulu yang terukir di tebing bukit itu, orang-orang berkumpul di pusat desa. Semuanya berpakaian formal, pakaian mereka sedikit lebih dewasa dan lebih anggun dibanding biasanya. Suasana tampak riuh, semua undangan sudah hadir. Senyuman selalu menghiasi wajah mereka walaupun mereka sudah sangat tidak sabar menunggu raja dan ratu sehari keluar dan menampakkan diri.
Ini adalah hari yang sangat indah, seakan-akan surga memberikan berkatnya pada hari itu.
Dan, tentu saja…
Pikiran Hyuuga Hinata melayang ke angkasa lagi.
Neji nii-san…
Memandang keluar jendela ruang tunggu, dia dapat melihat sudut langit biru yang bebas dari awan.
Aku akan menikah.
Dia membisikkan kata-kata itu dalam hatinya, dan mengalihkan pandangannya ke pemuda yang berdiri di sebelahnya. Dilihat dari ekspresinya yang intens, jantungnya berdebar. Meskipun dia selalu melihat pria itu, hanya dengan bersamanya seperti ini membuat detak jantungnya meningkat seperti saat pertama kali bertemu.
Mata Naruto tidak berkedip memandang Monumen Hokage, dimana wajah para Hokage terdahulu terukir. Atau lebih tepatnya, dia sedang memandang ukiran wajah Namikaze Minato. Ayahnya.
Hanya melihatnya melakukan itu, Hinata merasakan perasaan yang campur aduk, ada perasaan yang membuncah di dadanya.
Ahh, pikirnya. Saat ini, detik ini…
Berdiri di sebelah orang yang dicintainya membuatnya sangat bahagia. Dia merasa sangat bahagia, dia bahkan tidak bisa mengekspresikannya dengan kata-kata.
Momen ini adalah kebahagiaan. Pikir Hinata, sederhana, jujur.
Saat Hinata melakukan itu, mungkin Naruto menyadarinya, karena itulah matanya beralih untuk menatap mata Hinata.
Wajah Hinata memerah. Dia merasa sedikit gelisah.
Naruto memberikan cengiran malu-malunya. Wajahnya yang serius tadi berubah menjadi wajah anak laki-laki yang polos. Hinata memuja setiap ekspresi wajahnya.
Ayahnya dan adiknya Hanabi memasuki ruang tunggu.
Sudah hampir waktunya.
Hinata mengamit lengan Naruto, dan berpegangan erat.
Uzumaki Naruto dan Hyuuga Hinata.
Upacara pernikahan mereka kini dimulai.
.
Kedua mempelai telah keluar, berjalan ketengah tempat resepsi dan disambut dengan sorakan serta tepuk tangan seluruh undangan yang hadir. Naruto dan hinata memakai pakaian pernikahan tradisional, kimono. Naruto memakai kimono hitam, membuat dirinya tampak paling gagah ditengah pesta itu. Sedangkan Hinata memakai kimono putih dengan sedikit corak berwarna merah muda. Rambut Hinata disanggul keatas beserta riasan wajah yang membuat Hinata kelihatan luar biasa cantik hari itu. Kedua mempelai dikelilingi oleh semua undangan yang hadir.
Tampak semua teman seangkatan Naruto dan Hinata hadir disana, kecuali Uchiha Sasuke yang masih dalam perjalanan penebusan dosanya serta Hyuga Neji yang lebih dulu pergi meninggalkan mereka semua. Semua teman terlihat jauh lebih tampan dan cantik dibanding sebelumnya dengan pakaian yang lebih dewasa dan anggun.
Selain teman, banyak petinggi negara yang hadir, beberapa daimyo serta kage dari desa lain. Ada Gaara kazekage kelima sunagakure, dia memenuhi undangan bukan sebagai kage, tetapi menghadiri pesta pernikahan teman pertamanya sendiri. Iruka, Kakashi, Yamato, Tsunade, Teuchi dan putrinya serta orang-orang yang dari dulu dekat dengan Naruto hadir dalam pesta itu. Beserta pula seluruh keluarga besar Klan Hyuga, semuanya datang menghadiri pesta pernikahan putri sulung ketua klan mereka.
Iruka yang pertama kali menghampiri Naruto, orang pertama yang mengakui keberadaan Naruto sebagai warga Konoha. Dia sudah seperti Ayah bagi Naruto dan kali ini Iruka memang hadir sebagai Ayah wali dari Naruto. Iruka menyematkan bunga mawar didada kanan pakaian pengantin Naruto. Dibelakang Naruto ada Shikamaru, Sai dan Kiba yang tengah tersenyum serta ada Kakashi dan Ebisu dibelakang Iruka. Dapat dipastikan kalau Kakashi juga tersenyum senang walau tertutup masker yang selalu dipakainya. Ebisu terlihat sedang membenarkan kacamata hitamnya, mungkin dia menangis terharu.
Disisi lain, Hinata yang telah ditarik teman kunoichi seangkatannya terpaksa harus terpisah dengan Naruto. Dia diajak berfoto bersama oleh Ino, Sakura dan Tenten. Hinata ditengah diapit oleh Sakura dan Ino, sedangkan tenten disebelah Sakura. Mereka semua menatap ke arah kamera yang dipegang Ino dengan senyum bahagia mereka masing-masing. Jpret . . , dan salah satu momen manis di hari itupun berhasil diabadikan.
Kedua mempelai kini berdiri berdampingan lagi, didepan mereka ada Hyuga Hiashi yang memberi restunya dan ucapan selamat serta nasehat berumah tangga kepada mereka, juga Hyuga Hanabi yang sedang membawa foto mendiang Hyuga Neji. Beberapa anggota Hyuga lainnya juga ada disana. Seluruh anggota klan Hyuga terlihat sangat senang dan bahagia dalam pesta resepsi ini.
Rombongan dari Sunagakure bergantian bersalaman dan memberi selamat pada kedua mempelai. Gaara beserta kedua kakaknya, Temari dan Kankuro. Tim 10 juga mendekat lalu mengambil giliran bersalaman dengan mempelai, Shikamaru dan Chouji memberi ucapa selamat mereka, Ino masih memeluk Hinata dengan bahagia serta Sai yang berdiri tidak jauh disamping Ino. Tim 9, Lee dan Tenten juga memberikan selamat. Guru Gai walaupun hanya bisa duduk dikursi rodanya, tapi itu tidak melunturkan kebahagiaan dan semangat masa mudanya. Didekatnya juga ada Guru Kurenai dan putrinya Mirai. Hinata merendahkan badannya agar sejajar dengan Mirai dan mencubit pipi balita itu. Tim 8, Kiba dan Shino juga ada disana dekat guru mereka. Tsunade, diiringi oleh Shizune, Kakashi dan Yamato tidak mau ketinggalan memeberikan selamat. Mereka berempat sudah seperti memiliki ikatan keluarga dengan Naruto.
Iruka memberika ucapan selamat sambil menangis terharu. Disamping Iruka ada Konohamaru. Sakura juga memberikan ucapan selamat lalu memeluk kedua mempelai sekaligus, sebagai sahabat tentu ia juga ikut merasakan betapa besar kebahagian yang meliputi kedua mempelai yang menikah.
Pesta resepsi pernikahan berlangsung sangat meriah, satu persatu undangan yang lain bergiliran bersalaman dengan mempelai dan memberikan ucapan selamat. Ketika waktu sudah sampai dipenghujung pesta, semua keluarga dan teman dekat kedua mempelai melakukan foto bersama, tidak tertinggal Neji juga ikut dalam sesi foto itu walaupun hanya dengan wajahnya saja yang terbingkai oleh frame foto. Semua orang menunjukkan senyum bahagia mereka masing-masing. Saat sesi foto usai dan mereka bubar, Naruto menarik Hinata, menundukkan sedikit kepalanya lalu memberika ciuman singkat di bibir Hinata. Hinata terkejut, wajahnya memerah. Naruto memberikan cengiran bahagianya berharap Hinata tidak pingsan sekarang. Tidak lama kemudian, terdengar lagi siulan, tepuk tangan bahkan sorakan yang berasal dari semua orang yang masih disana. Naruto dan Hinata baru menyadari kalau sejak tadi mereka berdua menjadi pusat perhatian. Naruto hanya menanggapi sorakan itu dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tanda bahwa ia sedang malu. Hinatapun hanya bisa menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah sempurna, merasa sangat malu akan kejadian barusan. Tetapi dibalik itu, rasa bahagia jauh lebih besar memenuhi ruang hati Naruto dan Hinata.
Semua rangkaian acara berjalan sempurna, semua orang merasakan kebahagian mereka masing-masing. Hingga semuanya berubah, semuanya berbalik ketika tanda-tanda bencana tiba. Bumi yang mereka pijak bergetar karena gempa, walaupun gempanya masih belum berasa besar, dikuti oleh suara gemuruh dilangit yang belum diketahui apa penyebabnya. Itu sudah cukup membuat beberapa orang panik. Tidak hanya manusia yang panik, semua binatang juga menunjukkan tanda-tanda kepanikan mereka masing-masing. Burung-burung dari segala jenis berterbangan dilangit tak tentu arah, semut-semut dan serangga lain kembali kesarang mereka masing-masing. Semua hewan peliharaan seperti anjing menggonggong disiang bolong, juga kucing dan hewan peliharaan lainnya menunjukkan tanda kepanikan. Beberapa hewan besar serta hewan buas yang seharusnya tinggal dihutan terlihat berlarian ditengah desa konoha.
Dilangit, 8 berkas cahaya yang bersinar terang berbeda warna bergerak cepat lalu mendarat mengelilingi tempat pesta resepsi itu. Dari cahaya itu, terbentuklah monster berekor yang dulunya sangat ditakuti didunia shinobi. Kemudia tubuh Naruto bersinar sendiri tanpa keinginan Naruto sehingga membuatnya bingung. Cahaya itu memisah dan bergerak menempati tempat kosong disamping kedelapan monster berekor lainnya. Lengkap, kesembilan Biju telah berkumpul. Ekspresi para biju sendu seakan ingin memberitahukan sebuah berita buruk.
Ditengah-tengah pesta, muncul sebuah portal dimensi lalu keluarlah dari sana kepala makhluk astral berwarna ungu dengan hidung panjang. Semua orang mengetahuinya, itu adalah kepala Susano'o. Dari kepala itulah, muncul orang yang tak terduga kedatangannya. Menampakkan ekspresi seperti juga akan membawa berita buruk. Datang dengan pakaian mengembaranya, Uchiha Sasuke.
To be Continued. . . .
Note : Jarak 78 milyar tahun cahaya sama dengan 78 milyar dikali jumlah detik dalam satu tahun yakni 31557643 detik lalu dikali lagi kecepatan cahaya perdetik yaitu 300 ribu kilometer. Mending tidak usah dihitung, sebagai orang awam di bidang astronomi, cukup hanya terkesima dengan betapa besarnya angka tersebut.
Saya belum pernah mengalami kiamat, jadi semoga saja cukup dengan deskripsi kiamat diatas. Dan juga saya minta maaf karena ada scene yang saya ambil langsung dari LN Konoha Hiden. Bukannya ingin mengambil seenaknya, saya juga merubahnya walau sedikit karena hanya itu menurut saya scene paling pas untuk kedua mempelai. Kemudian ada yang sadar ngga, kalau Bee yang harusnya hadir tidak ada dalam resepsi diatas? Heheheeee.
Semua pair yang digunakan dalam fic ini adalah pair canon, sesuai cerita asli baik dari dunia shinobi maupun DxD. Dan kuharap jangan ada yang protes karena saya cuma ingin menghargai keputusan yang dibuat sang mangakanya. Terima kasih.
Saya Newbie, jadi mohon bantuannya baik itu kritik atau saran agar lanjutan fic ini lebih bagus kedepannya.
Satu lagi, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H kepada semua reader yang merayakannya.