Chapter1

"Apa aku salah? Aku hanya melindungi diriku saja."

"kau tidak bersalah, merekalah yang bersalah"

"Tapi, kenapa mereka menyalahkanku? Kenapa? Kenapa?"

"Karena mereka tak menginginkanmu, ikutlah denganku aku akan melatih dan memberimu kekuatan."

"Kenapa aku harus percaya padamu?"

"Percayalah, karena cuma aku yang bisa kamu percayai."

DISCLAIMER: MASASHI KISHIMOTO

Genre: adventure, action, family, and hurt/comfrot

Rate: M

NARUTO: Jalan Hidupku


Konohagakure.

Terlihat seorang anak kecil yang kira-kira baru berumur 5 tahun, sedang berjalan dengan wajah yang menunduk membuat ekpresinya tak terlihat.

Terus melangkahkan kakinya naruto nama anak tersebut telah sampai di taman, menuju tempat favoritnya yaitu ayunan yang terletak dibawah pohon. Membersihkan tumpukkan salju yang berada diatas ayunan, Naruto lalu mendudukan dirinya. Dinginya udara tak dia hiraukan, ya saat ini konoha sedang mengalami musim dingin, syal merah yang melingkari lehernya ia eratkan untuk mengurangi dingin tubuhnya.

Pandangannya menerawang keatas memperhatikan bulir-bulir salju yang berjatuhan, pikirannya melayang entah kemana. "Kenapa hanya aku?" gumamnya pelan.

Dia masih ingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Flashback

Terlihat Naruto sedang menarik-narik ujung baju seorang pria dewasa. Wajahnya terlihat begitu ceria. "Ayah, temani naru main ya?" pinta Naruto.

"Maaf, ayah sedang sibuk Naru. Kau bisa pergi main sendiri kan" pria bersurai pirang mirip Naruto itu menolak permintaan Naruto. Minato Namikaze Hokage ke-4 Konoha yang mempunyai julukkan Kirroi senkko itu adalah ayah naruto.

Wajah Naruto sedikit terlihat kecewa ketika ayahnya menolak permintaannya.

Tak mau menyerah begitu saja Naruto lalu ganti mendekati seorang wanita bersurai merah yang terlihat sedang mencuci piring "Ibu tidak sibuk kan? Jadi temani Naru main ya?" pinta Naruto penuh harap pada ibunya.

"Ibu juga tidak bisa Naru, ibu harus kerumah bibi Mikoto" sama seperti Minato wanita bersurai merah -Kushina Uzumaki- yang sekarang menjadi Kushina Namikaze, ibu dari Naruto juga menolak permintaan naruto.

Wajah Naruto semakin murung kala mendapat penolakan dari ibunya. Merasa sia-sia naruto akhirnya menyerah.

"Ya sudah kalo begitu, aku pergi dulu." tak ada jawaban. Menundukkan wajahnya Naruto melangkahkan kakinya menuju pintu depan tapi, baru saja memegang knop pintu naruto mendengar sebuah teriakan cempreng dari seorang anak laki-laki.

"Ayah, ibu nanti temani aku latihan ya?" pinta seorang anak laki-laki yang hampir identik dengan Naruto itu. Namikaze Menma nama anak tersebut, ia adalah saudara kembar Naruto. Mereka lahir hanya terpaut dari hitungan menit dan Naruto adalah yang terlahir pertama.

Menma juga adalah seorang Jinchuuriki dari Kyubi no Yoko dan karena sebab itulah ia mendapat perhatian lebih dari kedua orang tuanya. Namun, apa juga harus melupakannya? Itulan terpikirkan Naruto.

"Tentu, nanti ibu dan ayah akan menemanimu. Iya kan sayang." Kushina menjawab dengan semangat sambil melihat Minato.

Menurunkan koran yang dibacanya minato menjawab sambil tersenyum "Tentu saja, nanti akan ayah ajarkan beberapa tehnik taijutsu."

"Benarkah? Aku jadi tidak sabar, ayo kita berlatih sekarang!" seru Menma semangat sambil menyeret Minato dan Kushina menuju kehalam belakang meninggalkan Naruto yang masih mematung didepan pintu.

Pegangan diknop pintu makin ia eratkan sampai-sampai buku-buku jarinya memutih. Selalu saja begini, ini semua gara-gara ramalan bodoh yang dikatan oleh Jiraya si Gamma Sennin. Ramalan yang mengatakan bahwa menma adalah anak dalam ramalam yang bisa menyelamatkan dunia shinobi karena biju ekor sembilan yang tersegel ditubuh Menma dan mereka mempercayai begitu saja. Sungguh Naruto tak habis pikir, kenapa orang tuanya percaya begitu saja.

Menggelengkan kepalanya sejenak Naruto membuka pintu. Melangkahkan kakinya keluar rumah sambil mengeratkan syalnya untuk menghalau dinginnya suhu hari ini. Baru beberapa langkah keluar dari pintu Naruto mendengar ada yang memanggilnya, menoleh sejenak Naruto dapat melihat anak perempuan beramput pirang sedang berlari kearahnya,

"Kakak mau kemana?" seorang anak perempuan berambut merah berlari menghampiri Naruko, wajah bulatnya memandang Naruto dengan binar keceriaan. Namikaze Naruko namanya ia adalah adik Naruto yang lebih muda satu tahun dari Naruto.

Mengacak gemas rambut merah Naruko, Naruto kemudian menjawab pertanyaan adiknya."Aku mau main keluar." jawab naruto.

Memandang Naruto sejenak, Naruko kemudian tersenyum cerah, "Boleh aku ikut?" pinta Naruko penuh harap.

Naruto menggeleng menjawab permintaan Naruko, membuat Naruko mengembungkan pipinya kesal. Melihat itu Naruto malah jadi gemas dan mencubit pipi Naruko.

"Kakak sakit tau!" teriak Naruko kesal. Tangannya mengusap-usap pipinya yang agak memerah bekas cubitan Naruto tadi.

"Hahahaa..! Makanya jangan ngambek. Udara hari ini terlalu dingin jadi lebih baik kamu dirumah saja, kakak tidak mau melihat adikku yang manis ini sakit" ucap Naruto sambil mengacak-acak rambut Naruko.

Namun Naruko masih saja ngambek dan sekarang malah memalingkan wajahnya. Naruto hanya bisa menghela napas jika adiknya yang satu ini sudah mengambek tingkat dewa. "Oke, besok kakak temenin makan ramen di Ichiraku tapi, hari ini kamu harus dirumah. Setuju?" rayu naruto dan sepertinya berhasil.

"Oke, janji ya?" ucap Naruko senang, Naruto hanya mengangguk saja.

"Nah sekarang kamu masuk kedalam rumah dan bermain dengan ibu dan ayah."

"Uhm! Yang penting kakak besok harus temenin Naruko." Naruko kemudian masuk kedalam rumah lagi dengan langkah ceria meninggalkan Naruto didepan pintu.

Flashback end

"Kenapa hanya aku?" tangan Naruto terkepal erat mengingat hal itu. "Apa salahku? Kenapa mereka tidak meliriku sama sekali? Sebenarnya untuk apa aku terlahir dikeluarga ini?" Sebuah ingatan mengenai Naruko tiba-tiba melintas dikepalanya. "Naruko..."

Mengingat Naruko entah mengapa membuat Naruto tersenyum, adiknya yang satu itu memang unik cuma dia saja yang bisa menghibur naruto dari keterpurukan diabaikan orang tuanya entah jadi apa hidupnya jika tidak ada naruko.

Mengelengkan kepalanya sejenak karna pikiran aneh tadi. Lamunan Naruto buyar ketika mendengar suara tangisan, mencoba mencari asal suara tersebut Naruto dapat melihat gadis yang kira-kira seumuran dengannya sedang diejek oleh tiga orang anak laki-laki. Merasa kasihan Naruto mencoba menolong gadis kecil tersebut.

Membuat sebuah bola salju kemudian memparnya kearah salah satu dari mereka dan tepat mengenai salah satu dari tiga anak laki-laki yang kemudian menoleh kearah naruto.

"Hei kau! Beraninya kau!" anak tersebut menggeram marah atas perlakuan Naruto.

Seakan tuli Naruto malah melempar bola salju lagi dan tepat mengenai wajah anak tadi. "Wee,, coba kejar aku!" menjulurkan lidahnya Naruto mengejek anak tersebut.

Melihat itu ketiga anak tersebut langsung mengejar Naruto. "Awas kau!" teriak ketiga anak tersebut.

Naruto yang melihat itu hanya bisa mengumpat saja. "Sial...!" rutuknya disela larinya meninggalkan gadis kecil bersurai indigo yang menatap punggungnya dari belakang.

"Terima kasih ..." ucap, lebih tepatnya terdengar seperti bisikan dari gadis tersebut yang tidak mungkin di dengar naruto.

Naruto terus berlari semakin menjauh dari taman tapi, ketiga anak tadi tak menyerah begitu saja mereka terus mengejar Naruto. "Sial, kenapa mereka terus mengejarku. Apa mereka tidak lelah?" umpat Naruto.

Namun, kesialan seprtinya menimpanya hari ini karna tidak fokus Naruto malah tersandung dan membuatnya terjatuh. Ketiga anak laki-laki yang melihat itu tak menyia-nyiakan hal tersebut, mereka lalu megepung naruto dari tiga sisi,

"Nah, sekarang mau lari kemana lagi kau" ucap salah satu anak yang mengejar Naruto.

"Sekarang kau tak bisa kemana-mana, kita apakan anak ini bos?"

"Kita hajar saja dia!"

Mendengar ucapan anak tadi, nyali Naruto seakan menciut. "Ampuni aku,," cicit Naruto.

Melihat itu ketiga anak tadi malah menyeringai. "Ampun katamu, kau tak akan kami lepaskan begitu saja" ketiga anak tersebut langsung menghajar Naruto tanpa ampun.

Naruto hanya bisa pasrah saja tak bisa melawan, dia tak punya kekuatan untuk melawan mereka.

"Lemah, makanya jangan jadi sok pahlawan" ucap sibos dari ketiga anak tadi sambil menendang perut Naruto, membuat Naruto meringis.

Setelah puas menyiksa Naruto ketiga anak tadi meninggalkan Naruto terkapar diatas tumpukan salju, terlihat keadaan Naruto yang sudah babak belur dan pakaian yang ia kenanakan terlihat kusut dan ada beberapa bagian yang sobek.

Masih dalam keadaan telentang Naruto memandang keatas membiarkan salju menjatuhi wajahnya 'kenapa aku lemah sekali?' tanya Naruto dalam hati.

"Cih sial..!" mengumpat sejenak naruto kemudian beranjak bangun.

Berjalan gontai tak tentu arah itulah yang dilakukan Naruto saat ini, tanpa ia sadari Naruto telah berada dalam hutan.

"Kau bisa mati jika berjalan sambil melamun, hewan disini sangat buas bocah" ucap sosok pria yang menyadarkan lamunan Naruto.

Dapat Naruto lihat seorang pria dewasa berdiri diatas pohon.

"Siapa kau?" tanya Naruto.

Pria tersebut melompat turun dan mendekati Naruto. "Tak perlu kau tau namaku, panggil saja aku paman" ucap pria tadi.

Naruto menyipitkan matanya, memandang pria di depannya curiga.

Seakan mengerti tatapan Naruto pria tadi menghela napas "hah..., jangan curiga padaku. Aku tak akan berbuat jahat padamu dan sedang apa kau disini bocah?"

Naruto masih belum percaya dengan pria tadi tapi, walau begitu Naruto tetap menjawab pertanyaan pria tadi. "Aku tersesat dan panggil aku Naruto jangan panggil aku bocah"

"Tersesat?" pria tadi memperhatikan naruto secara intens.

Merasa risih dipandangi terus Naruto kemudian bertanya pada pria tadi "kenapa? Apa ada yang salah denganku?" tanya Naruto risih.

"Kau habis berkelahi?" bukannya menjawab pertanyaan Naruto pria tadi malah balik bertanya.

"Kalo iya memang kenapa?" tanya Naruto kesal karna pertanyanya tak dijawab.

"Dan.., kau kalah" tebak pria tadi.

Naruto megepalkan tangannya mengingat kejadian dimana dia dipukuli tanpa perlawanan tadi tanpa sadar dia mengeram marah.

Melihat gerak gerik Naruto pria tadi tersenyum lebih tepatnya menyeringai. "Lemah.."

Naruto menatap tajam pria didepannya merasa tak terima dibilang lemah.

"Apa? Kau itu memang lemah lihat saja keadaanmu, menyedihkan.."

"Aku tidak lemah, mereka mengkroyokku,," elak Naruto.

Sosok pria tadi hanya mendengus mendengar alasan Naruto. "Huh.., jumlah bukan alasan bocah, berapa banyak musuhmu kalau kau memang kuat pada dasarnya kau bisa menang".

Naruto menundukkan kepalanya, apa yang dikatakan pria tadi benar, seharusnya dia tadi bisa melawan tapi. "Kau benar, aku memang lemah. Aku bahkan tak bisa membalas mereka, aku takut tanpa bisa melawan. Aku..."

Pluk

Ucapan Naruto terhenti ketika merasakan tepukan pelan dikepalanya, melihat keatas dapat Naruto lihat pria tadi tersenyum. "Heh, kau memang lemah untuk saat ini. Tapi, kau bisa menjadi kuat kalau kau mau berusaha."

Naruto masih melihat pria tadi mendengarkan ucapan yang entah mengapa mebuatnya seperti mendapat pencerahan.

"Aku mengerti sekarang..", ucap Naruto lirih.

Pria tadi tersenyum mendengar perkataan Naruto merogoh kantongnya pria tadi melemparkan sebuah kotak pada Naruto. Menangkap kotak tadi Naruto mengernyit tak mengerti.

"Itu pil penyembuh, kau bisa memakainya untuk menyembuhkan lukamu." ucap pria tadi.

Menatap kotak yang ada ditangannya sejenak. "Kenapa kau baik padaku?"

"anggap saja kau beruntung, ya sudah aku pergi dulu bocah, aku masih ada urusan. Sebaiknya kau pulang saja pasti orang tuamu mencarimu." ucap pria tadi kemudian menghilang dengan shunsin.

Naruto menatap bekas tempat berdirinya pria tadi. "Ya kau benar mereka pasti mencariku..." lirih Naruto

"...seandainya".


TBC

Hai semua!
Gimana ceritanya, bagus gak? Maaf kalo kurang bagus, saya author baru disini jadi mohon dimaklumi kalau banyak kesalahan dalam penulisan soalnya ini ngetiknya pake hp tapi itu bukan manjadi alasan saya, karna bagus tidaknya cerita bukan karna media penulisan tapi penulisnya. Ya sudah cuma itu saja yang bisa kusampaikan, mohon batuanya, kritik dan saran. Jika ada yang tidak suka dan ngeflame saya terima lapang dada..,
.

.

Ps: Ciri-ciri fisik naruto dan menma sama yang membedakan cuma naruto mempunyai tiga goresan dipipinya sedankan menma tidak. Untuk naruko ciri-cirinya memiliki rambut merah, berkulit putih dan memiliki iris mata violet hampir mirip kushina.

Bye...