"Itachi san menelphon kembali," ujar pemuda yang berdiri di samping pria yang sibuk melukis itu.
Pria itu hanya diam tanpa menjawab seruan dari pemuda yang kini membantu mengelola YPA milik Chiyo.
"Deidara san?"
Pria yang dipanggil Deidara itu menghentikan aktifitas tangannya. Ia menatap lukisan yang baru setengah jadi itu dan tersenyum.
"Katakan jika aku tidak di sini," Deidara kembali mengangkat tangannya.
"Tapi-"
"Dia akan mengerti jika aku ada rapat dengan donatur."
Nagato hanya mengangguk lalu berjalan hendak meninggalkan Deidara. Namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara Deidara kembali terdengar. Nagato pun berbalik dan menatap wajah yang nampak tersenyum dalam kepedihan itu.
"Dia datang lalu mengatakan cinta."
Nagato hanya diam dan mencoba menyimak setiap kalimat yang diucapkan cucu pemilik tempat dimana ia bekerja itu.
"Lalu menghancurkan hidupku."
Tanpa mengalihkan perhatian dari kanvas yang sudah tidak lagi bersih itu, Deidara terus berbicara.
"Lalu dia minta maaf dan kami menikah."
Tangan pucatnya terus bergerak menambah goresan di depannya. "Aku pikir kehidupan kami akan berakhir bahagia."
"Deidara san." Nagato hanya mampu menyebut nama pria itu.
"Gadis itu datang dengan bocah berumur 3 tahun tepat ketika pernikahan kami menginjak 8 tahun." Deidara mencoba fokus pada lukisan di depannya. Mencoba menyingkirkan rasa sakit dihatinya yang kembali terasa, "gadis itu berkata jika bocah digendongannya adalah anak Itachi."
"Deidara san!" Nagato selalu dapat merasakan betapa kesepiannya Deidara. Hingga selalu datang ke tempat Chiyo dan menghabiskan waktunya dengan melukis.
"Dia bilang tidak pernah selingkuh, tapi jelas-jelas bocah itu anaknya. Walau berat hati akhirnya aku mengurusnya dua tahun ini."
Deidara meletakkan kuasnya lalu bangkit dan berjalan meninggalkan hasil lukisannya, "katakan jika aku tidak bisa pulang," serunya lalu keluar dari ruangan senyap itu.
Nagato hanya diam mematung sesaat. Ia berjalan mendekati kanvas yang masih belum dipindahkan itu. Di sana, di kanvas putih itu nampak sebuah pemandangan musim dingin dengan salju yang berjatuhan. Dengan seorang pemuda bermantel tengah menunggu kereta datang.
Nagato mengernyit lalu sedikit berjongkok untuk memperhatikan pemuda dalam lukisan itu. Nagato tercekat ketika melihat wajah dalam lukisan itu.
"Deidara san ..."
.
.
.
Naruto fanfiction
Present:
Naruto © Masashi Kishimoto
In Our Time © Ran Hime
ItaDei, SasuNaru, Kyuubi U. Menma U. Yuki N.
Drama, Romance, Family
M rated
Sequel of Tears
AU, OOC, OC, Yaoi, Typo.