Chapter 1 : Prolog

"Hei, lihat! Matanya sangat menyeramkan! Seperti iblis!"

"Ha..Ha! Iya! Apalagi kalau dia memakai byakugan itu!"

"Berisik!"

"Orang-orang Hyuuga itu, kalau memakai byakugan terlihat seperti Iblis!"

"Iblis bermata mengerikan~~"

"HEI! JAGA MULUT KALIAN!"

Dilingkupi rasa emosi, gadis kecil itu melayangkan pukulannya ke salah satu dari mereka bertiga. "Jangan menginjak-injak harga diriku! Apalagi klan Hyuuga!"

Namun sayang, pukulannya itu tak berarti sama sekali. Pukulan itu dapat ditangkis. Seorang dari mereka menangkis, dan mendorong gadis itu sampai terjatuh.

"Auww!"

""Heh, ternyata dia lemah,"

"Diam kau!"

"Oh,tidak. Dia marah padaku! Hahaa! Kupikir aku peduli?"

Terus saja diejek seperti itu. Gadis itu menunduk, menyembunyikan matanya. Sebisa mungkin untuk menutupi wajahnya, menyembunyikan air matanya yang akan keluar. Dia bukan anak yang cengeng. Dia pemberani. Tapi kalau kau seorang perempuan dan harga dirimu terus diinjak-injak, siapa yang takkan menangis?

"Hei, kalian!" Terdengar suara cempreng menginterupsi. Menoleh, dan mendapati seorang anak yang usianya tak lebih sama dengan gadis itu. "Jangan mengganggu perempuan itu!"

Ketiga laki-laki yang berusia lebih besar darinya berjalan mendekati bocah lelaki pemberani itu. "Oh, kau mau jadi sok pahlawan?"

"Pahlawan kesiangan,"

"Memang kau bisa apa?"

"..." Anak itu tak merespon. Ia hanya memasang muka tenang. Perlahan, ia mulai menggerakkan tangannya, membentuk rapalan jurus, dan...

"KAGEBUNSHIN NO JUTSU!"

BOOF

... muncul replika dirinya dari kepulan asap tipis. Sebuah Bunshin. Bunshin itu betul-betul mirip dirinya, tak ada kekurangan. Si Bunshin kini ada di sebelah kanan dirinya, dan berkuda-kuda penyerangan.

"Aku bisa menyakiti kalian,"

"Silahkan, BOCAH!"

Dua lawan Tiga. Besar melawan kecil. Begitu kontras. Orang-orang akan berpikir kalau yang besar dan yang banyaklah yang menang. Tapi sebaliknya, kali ini pertarungan dimenangkan oleh anak kecil yang hanya menggunakan satu klon bayangan.

Anak itu memang masih muda, tapi sudah terlihat potensi besarnya untuk menjadi seorang shinobi. Dari teknik taijutsunya, dan ketangguhan bunshinnya. Well, anak itu akan menjadi shinobi hebat, pasti.

Ketiga laki-laki itu tersungkur mencium salju. Tobat bertemu anak itu, segera mereka melarikan diri, jangan sampai terkena lagi.

"Pengecut! Hanya berani lawan perempuan!" Sang anak mengumpak kecil, sembari menyaksikan ketiga lelaki yang kabur tanpa minta maaf pada perempuan di belakangnya.

Ah! Perempuan itu! Langsung saja ia berbalik dan mengulurkan tangannya pada si perempuan. "Kau tak apa? Lain kali..."

GREEB

Tanpa basa-basi sang gadis menarik kerah baju pemuda itu. "KENAPA KAU MELAWANNYA! HARUSNYA AKU YANG MELAWANNYA! MEREKA TELAH MENGEJEK KLANKU! AKU TAK BISA MENERIMANYA! AKU INGIN MEMBALAS LEBIH PADA MEREKA!"

"Tapi aku sudah menolongmu!"

"TAPI INI BUKAN URUSANMU!"

"KALAU BEGITU BERLATIHLAH DENGAN KERAS AGAR KAU MENJADI KUAT!" Si laki-laki ikut membalas teriakkan sang perempuan dengan tak kalah kerasnya. Cukup lama ia ditarik seperti itu, sampai si gadis melepaskan cengkeramannya perlahan.

"Ah, maaf," Merasa bersalah, ia menundukkan kepala. "Aku hanya tak suka melihat perempuan menangis karena disakiti seperti tadi,"

"..."

"Sekali lagi, maaf,"

"Hiks...,"

"Eh?"

"Aku ini... lemah ya? Hiks... A.. aku... hiks,"

Tanpa diduganya, si perempuan malah menangis. Laki-laki itu menepuk bahunya, tak percaya bahwa ucapannya tadi makin memperkeruh suasana.

"Payah! Tak berguna! Aku benci diriku!"

Dan pemuda itu hanya bisa menyaksikan sang gadis yang tengah menangis. Gadis itu menangis, liquid bening menetes melewati pipinya, bibir bawahnya digigit, dan secara cepat ia menyadari kalau perempuan itu bukan hanya menangis. Menggigil kedinginan. Wajar saja, sekarang adalah puncak musim dingin, dan perempuan itu hanya memakai jaket tipis. Dengan inisiatif, ia melepaskan syal yang tergantung di lehernya, dan memasangkannya kepada perempuan di depannya.

"?"

Si perempuan kaget dengan apa yang dilakukan orang di depannya.

"Kau kedinginan 'kan? Pakai saja syal ini. Anggap itu sebagai permintaan maafku," ucapnya. Dan usai menggantukan syal, ia segera melangkah pergi, kembali melanjutkan aktivitas yang lain.

"Ngomong-ngomong..." lelaki itu berhenti sebentar di langkahnya, tanpa memalingkan muka. "...Namaku Namikaze Menma,"

"Sampai jumpa..."

Dan tepat di detik itu juga, sebuah sensasi muncul di dadanya.

.

.

.

.

THE FIRST

A NARUTO FANFICT

DISCLAIMER : KISHIMOTO MASASHI

FICT BY SASSHI KEN

WARNING : TYPO, AMATIRAN, RTN WORLD, ALTERNATIVE UNIVERSAL, CHARACTER BASED ON ROAD TO NINJA : NARUTO THE MOVIE, ADAPTASI DARI THE LAST : NARUTO THE MOVIE

HOPE U LIKE IT...^^

.

.

.

.

"Jika dunia berakhir besok, maka dengan siapa kau akan menghabiskan hari terakhirmu?"

Pertanyaan itu dinyatakan oleh Umino Iruka, salah seorang sensei di akademi ini. Dengan berwibawa ia mulai berjalan melewati meja murid-muridnya, memberi kertas, dan meminta agar jawaban ditulis disitu.

Salah satu murid di kelas itu, Inuzuka Kiba, menatap bingung pada selembar kertas kosong di depannya. "Dunia berakhir? Bagaimana bisa?"

"Yah, anggap saja bulan jatuh dan menabrak bumi," jawab Iruka.

"Kalau begitu, kuharap yang jatuh itu makanan, mainan, dan uang~~" Ucapan Nara Shikamaru secara spontan itu langsung membuat seisi kelas bergelak tawa. Yang benar saja, itu bukan dunia berakhir lagi namanya, tapi langit terlalu baik.

"Sudah, hentikan. Ayo tulis jawaban kalian!"

Dan para murid kembali hening. Mulai berkonsentrasi memikirkan pertanyaan yang jawabannya tak pasti. Ada yang menggaruk kepala, mengetuk meja, memainkan pensil, bahkan berusaha menyontek sebelahnya.

"Dengan siapa ya..."

"Yang pasti aku tak mau dengan serangga,"

"Hmmm..."

Semua sibuk dengan jawaban masing-masing. Begitu pula dengan seorang anak perempuan bersurai indigo. Hyuuga Hinata namanya. Jujur, jika hari terakhir itu besok, maka ia ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dan seluruh teman-temannya.

Lebih spesifik!

Oke, kalau dispesifikan lagi, ia ingin menghabiskan waktu bersama ayah dan adiknya.

Tapi itu terlalu umum!

Sudah jelas kalau semuanya akan memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tapi, Hinata tahu apa alasan Iruka memberi tugas ini. Ia berpikir kalau senseinya ingin mendapatkan jawaban selain keluarga. Karena sudah jelas keluarga itu takkan pernah tergantikan.

Seseorang yang akan bersamanya di hari akhir selain keluarganya?

"Selesai,"

"Eh? Menma? Cepat sekali!"

Pandangannya menoleh, menoleh ke seseorang yang baru saja menyelesaikan tugas. Orang itu Namikaze Menma. Seisi kelas berdecak kagum dan terpana melihatnya yang begitu mudah menyelesaikan pertanyaan abstrak ini.

Mata Hinata terus menatap gerak-gerik Menma. Caranya berjalan menuju meja Iruka-sensei, ekspresi tenangnya saat berjalan, dan muka bosannya saat kembali duduk. Semua itu membuat jantungnya berdetak kencang.

Ada sedikit perasaan berharap dalam dirinya, apakah nama dirinya ditulis oleh orang itu?

Bagai ada bohlam di atas kepalanya, ia berhasil menemukan jawabannya. Langsung saja ia menulis kata demi kata di kertas putih itu.

'Na..'

'..mi..'

'..ka..'

'..ze,'

'Men..'

'..ma,'

'Hihi..,' senyum mengembang di wajahnya, saat melihat kembali kertas itu.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE

.

.

.

.

Vacotan Avthor

Eaak, lagi ngebet-ngebetnya demen ama MenmaHina, epek Road To Tenten. Dan Menmanya begitu keren sekaleeehh... Dulu pernah ngerencanain bikin The Last rasa Road To Ninja, tapi ga pernah kerealisasikan. Tapi filler kemaren seakan memberi daku pencerahan. Bikin penpic baru walau ada yang belon lunas. Telimakacih Setudio Pielot :*

Pada dasarnya Naruto dan Menma itu satu nyawa, Hinata dan RTN!Hinata,maupun character lainnya satu nyawa, jadi aku tetep mencantumkan pair [Naruto U. X Hinata H.].

Dan karena sifat charanya pada berubah, jadi jalan cerita The Last ada yang aku ubah demi kebaikan bersama(?), tapi tetep make plot dasar. Gapapa lah ya. Lagian dari maren-maren kepingin donlot muvi The Last kagak bisa-bisa, make wifi sekolah dan leppi pun, tabisa :'v Tolong pencerahan plis :', kalo donlot make tab, bisa gak? Ambil formatnya yang mana? Mp4, 3gp, ato apa? Daku hanya bisa berpatokan dengan versi teks ''

Finally, reviewnyaa minna ^^

Riau, September 2015

(Masih) berperang dengan kabut asap

Sign,

Sasshi Ken