Name: Heroes From Another World

Author: The World Arcana

Genre: Friendship, Adventure

Rating: M

Pair: Naruto Uzumaki x Rias Gremory x Akeno Himejima x Sara, Sasuke Uchiha x Sona Sitri x Tsubaki Shinra, Issei Hyoudou x Irina Shidou x Asia Argento x Xenovia Quarta x Koneko Toujou x Ravel Phenex, Gaara x Reya Kusaka, Kakashi Hatake x Rossweisse, Itachi Uchiha x Serafall Leviathan, Rock Lee x Tsubasa Yura, Shikamaru Nara x Seekvaira Agares, Vali Lucifer x Kuroka Toujou, Toneri Otsutsuki x Ophis, etc

Disclaimer: Naruto dan Highschool DxD bukan punya saya.

Chapter 29: The Death of Red Dragon Emperor

-Khaos Brigade Headquarter-

Tok

Tok

Tok

"Masuk..."

Seorang pria tampan mengenakan baju besi hitam dengan jubah. Dia memiliki rambut coklat panjang yang sampai ke pinggulnya dengan banyak poni menutupi mata kanannya masuk ke ruangan ketua baru dari Khaos Brigade, Hinata Hyuga. Pria itu adalah Shalba Beelzebub, seorang anggota dari Old Satan Faction dan pewaris dari Maou Beelzebub yang asli.

"Jadi ada apa kau memanggilku, Hinata?"

"Aku ingin kau membantuku memusnahkan salah satu dari sosok yang berpotensi merepotkan kita dalam perang melawan 3 fraksi supernatural." Balas Hinata dan kemudian dia melanjutkan "Aku ingin kau memusnahkan Issei Hyoudou."

"Dengan segala hormat Hinata. Tapi bagaimana bisa aku melakukannya? Aku sangat percaya diri pada kemampuanku. Tapi aku sudah tahu dari Euclid kalau Sekiryuutei sudah semakin kuat karena latihan Naruto Uzumaki dan juga mode terlarangnya yang dibuat oleh Ajuka."

Hinata kemudian menghampiri Shalba dan memberikan sebuah botol berisi sebuah cairan berwarna hitam gelap "Ambillah."

"Apa ini—"

"Ya, itu adalah darah dari Samael. Aku dengar dari Rizevim kalau darah dari Samael bisa melukai bahkan membunuh naga. Bahkan Great Red bisa tewas jika terkena darah Samael. Bawa ini untuk membunuh Sekiryuutei, Shalba."

Shalba mengambil botol yang berisi darah Samael itu dan menaruhnya di sakunya "Sebenarnya apa alasanmu memerintahkanku untuk membunuh Sekiryuutei, Hinata? Sekiryuutei kuat, aku tahu itu. Tapi aku tidak yakin dia bisa membuatmu senafsu itu untuk membunuhnya. Apalagi kau sudah mempunyai sebagian energi kekuatan milik Ophis."

"Aku ingin menurunkan dan menghancurkan moral Naruto sampai ke akar-akarnya. Melihat putri dan kedua orang tua-nya aku jadikan Edo Tensei saja, dia sudah lumayan down. Apalagi kalau aku juga membunuh salah satu murid yang dia sayangi? Pasti dia akan semakin hancur dan kita akan lebih mudah memenangkan perang ini. Mau bagaimanapun, Naruto adalah salah satu kunci dalam perang ini Shalba."

"Kau ada benarnya juga Hinata. Aku memang tidak bisa mengalahkan Naruto Uzumaki tapi dengan kematian Sekiryuutei, aku bisa menghancurkan dia secara perlahan-lahan." Balas Shalba dan kemudian dia bertanya pada Hinata "Jadi aku akan melakukannya sendiri atau kau sudah mempunyai partner untukku?"

"Aku sudah mempunyai partner untukmu Shalba."

"Siapa? Cruzerey kah?"

"Bukan, tapi aku Shalba Beelzebub."

Shalba pun menoleh dan terlihat geram saat melihat sosok yang akan menjadi partnernya itu dan dia pun berkata pada Hinata "Apa-apaan maksudmu ini, Hinata? Kau tahu siapa dia kan? Dia itu Diadora Astaroth. Adik dari Maou Beelzebub palsu, Ajuka Beelzebub. Bagaimana kau bisa memerintahkan aku untuk bekerja sama dengan kita? Dan juga bagaimana bisa dia bergabung dengan kita?"

"Dia bergabung karena dia mempunyai tujuan yang sama sepertiku, Shalba."

"Maksudmu?"

"Seperti Hinata Hyuuga-sama, aku juga berkeinginan untuk membunuh Issei Hyoudou. Aku tahu kalau aku tidak sanggup untuk melawannya sendirian. Jadi aku bergabung dengan kalian untuk mewujudkan ambisiku."

"Kenapa kau ingin melakukan ini, Diadora Astaroth? Bukannya kau adalah allies dari Sekiryuutei dan fraksi iblis?"

"Aku menginginkan Asia Argento, Shalba Beelzebub." Balas Diadora yang kemudian melanjutkan "Aku ingin membuat dia menjadi koleksi peerage-ku yang berisi para suster gereja yang sudah aku hancurkan batinnya. Tapi Rias Gremory dan Sekiryuutei menggagalkan rencanaku yang sudah aku rencanakan dengan Kokabiel."

"Terserahmu sajalah. Tapi kalau kau memperlambatku, aku akan membunuhmu Diadora Astaroth." Balas Shalba yang sudah mencengkram kerah baju Diadora "Kau tidak masalah dengan itu kan Hinata?

"Aku tidak masalah dengan itu. Aku tidak butuh sosok yang tidak bisa diandalkan."

Mendengar itu, wajah Diadora pun memucat tapi wajah dia pun terlihat menyeringai 'Sebentar lagi, kau akan mati Sekiryuutei. Dan Asia akan menjadi milikku hahahaha.'

-Island of Whirpool-

"Tempat ini ramai sekali. Aku tidak bisa konsentrasi untuk berlatih."

"Tenang saja Issei. Setelah Underworld berhasil kita rebut kembali, kau bisa berlatih dengan tenang dan berduel dengan Vali."

Saat ini Issei terlihat sedang berlatih dengan Naruto. Saat ini terlihat Issei sedang melawan Naruto tanpa armor Balance Breaker-nya karena dia menyadari kalau dirinya terlalu bergantung pada Boosted Gear, apalagi saat Naruto menggunakan keahlian Fuinjutsu miliknya dan menyegel Sacred Gear-nya, membuatnya tidak bisa berkomunikasi dengan partnernya yang bernama Ddraig dan tidak bisa menggunakan kemampuannya sebagai seorang Sekiryuutei.

Buaaaakkk

Wajah Issei terkena bogem mentah Naruto dan membuatnya terkapar ke tanah. Kemudian dia bangkit dan Naruto berkata "Kau tidak fokus Issei. Apa ada yang sedang kau pikirkan?"

Melihat Issei duduk di bangku dojo tempat mereka berlatih, Naruto pun duduk di sebelah Issei dan menepuk bahu Issei "Kau bisa ceritakan padaku. Ingat, kalau aku ini guru sekaligus temanmu Issei."

Issei terlihat ragu untuk menceritakan hal ini kepada senseinya tapi dia memberanikan diri untuk mengatakannya juga pada akhirnya "Entah kenapa aku merasa cemas sensei. Aku tahu disini tempat yang aman seperti yang dikatakan Lucifer-sama tapi entah kenapa aku tetap saja merasakan firasat buruk yang akan terjadi pada kita sensei."

"Aku mengerti kekhawatiranmu Issei. Tapi tenang saja... Aku akan segera mengatakan hal ini kepada para anggota Shin Akatsuki, jadi mereka bisa memperketat pengamanan disini." Balas Naruto yang sudah bangkit dari bangkunya dan dia pun berkata pada Issei "Kau pulanglah..."

"Tapi masalah yang aku pendam, sudah aku katakan padamu. Jadi aku sudah bisa melanjutkan kembali."

"Tidak. Kau pergilah dan luangkan waktumu dengan Asia atau Irina. Bagaimana sih kau ini. Kau itu kan punya keinginan menjadi seorang Harem King, tapi kau hanya menghabiskan waktumu dengan Xenovia saja karena dia adalah ibu dari calon anakmu. Setidaknya, sesekali luangkan waktumu untuk mereka berdua. Apalagi aku dengar dari Raiser kalau adiknya yang bernama Ravel juga mulai tertarik padamu Issei. Sepertinya sebentar lagi keinginanmu akan segera terwujud, eh Issei."

"Belum, masih belum sensei." Balas Issei yang juga bangkit dari bangkunya dan berkata "Menjadi Harem King memang adalah tujuanku tapi tujuanku sebenarnya adalah menjadi High-Class Devil yang akan membanggakan buchou dan kau, sensei."

Naruto kemudian melangkah menjauhi Issei dan dia berkata tanpa menatap wajah Issei "Kau telah membuatku bangga Issei. Ingat itu baik-baik."

Naruto kemudian duduk di bukit di dalam Island of Whirlpool dan dia pun merenung disana. Dia memikirkan kenapa situasinya menjadi seperti ini. Yang dia inginkan hanyalah hidup tenang dengan Rias dan putri mereka serta Sara dan Natsumi saat ingatan dia tentang hubungannya dengan Sara kembali tapi keinginan Naruto malah berubah menjadi tragedi. Hinata yang sakit hati karena pilihannya memilih bergabung dengan Toneri untuk menghancurkan Elemental Nation dan seluruh isi-nya seperti putrinya Natsumi, muridnya Konohamaru, Tsunade, Iruka, Killer Bee dan yang lain. Tidak seperti Toneri yang kehilangan arah karena mengartikan titah Hamura Otsutsuki, Hinata berbeda. Gadis lembut yang tidak akan sanggup membunuh serangga sekalipun karena kelembutannya berubah menjadi seorang monster yang bahkan tidak ragu untuk membunuh dan mengambil mata adiknya untuk mendapatkan kekuatan Tenseigan, mengambil sebagian kekuatan Ophis dan bahkan menghidupkan putrinya, ayah, dan ibunya menjadi pasukan mayat hidup hanya untuk membalas dendam kepadanya.

'Apa yang harus aku lakukan?'

Dia frustasi. Dia sangat ingin menyelamatkan Hinata bukan karena dia mencintainya tapi karena dalam lubuk hatinya yang mendalam, Naruto masih mengganggapnya sebagai teman. Tidak mungkin dia bisa melupakan jasa sosok yang membantunya melawan Pain alias Nagato meskipun dia tahu kalau dia tidak ada tandingannya di hadapan Nagato kala itu. Tapi yang dia lakukan sudah kelewatan batas. Dia hampir membunuh putrinya yang bernama Aisha, membuat Natsumi hampir membunuh adik kecilnya sendiri, dan dia juga membangkitkan kedua orang tuanya menjadi seorang Edo Tensei. Bahkan dia yakin masih banyak sosok yang disimpan Hinata sebagai bidak pasukan Edo Tensei-nya itu.

"Jadi kau disini, Naruto-kun."

"Akeno-chan..."

"Apa yang kau lakukan disini Naruto-kun? Apa kau tahu kalau aku, Rias dan Sara cemas padamu."

"Gomen..."

"Naruto-kun, sebenarnya apa yang kau pikirkan?" Tanya Akeno yang duduk di sebelah Naruto "Setelah putrimu dan Sara sekaligus kedua orang tuamu dibangkitkan dengan teknik terlarang yang dikatakan Itachi, kau menjadi pendiam."

"Aku hanya bingung Akeno-chan."

"Bingung kenapa?"

"Aku sangat ingin membunuh dia, membunuh Hinata. Tapi—"

"Tapi apa, Naruto-kun?"

"Bagaimana bisa aku membunuh sosok teman yang membahayakan dirinya sendiri untuk membantuku melawan Pain meskipun dia sadar betul kalau kekuatan dia itu masih kalah telak dari Pain." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Tapi dia sudah kelewatan batas sampai-sampai dia hampir membuat Natsumi-chan membunuh Aisha-chan, adiknya sendiri. Apa yang harus aku lakukan?"

"Ikuti kata hatimu, Naruto-kun. Aku tahu kau akan mengambil keputusan yang terbaik."

"Arigatou, Akeno-chan." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Oh ya, aku lupa. Bagaimana keadaan ayahmu?"

"Ayah sudah agak baikan. Terima kasih atas perhatianmu, Naruto-kun."

Naruto pun berciuman dengan Akeno dan menidurkan tubuhnya di rumput hijau di bukit tersebut dan mulai membuka baju Akeno dan meremas payudara Akeno yang masih tertutup oleh bra miliknya, membuat Akeno mendesah. Tapi tiba-tiba saja Naruto berhenti dan Akeno pun menatapnya dengan tatapan kecewa.

"Kenapa kau berhenti Naruto-kun?"

"Kita akan lanjutkan ini nanti, Akeno-chan. Entah kenapa aku merasakan firasat yang tidak enak. Ayo kita kembali." Balas Naruto. Akeno pun menuruti perkataan Naruto dan mereka berdua dibuat terkejut saat ada kerumunan serangga yang menyerang mereka tapi Naruto menggunakan ekor Kurama untuk menahan serangan mereka dan melindungi dirinya dan Akeno.

"Kekuatan ini adalah kekuatan dari keturunan asli dari Maou Beelzebub terdahulu. Tapi kenapa dia bisa ada disini. Dia tidak akan mungkin bisa masuk kesini karena sihir perlindungan para Yondai Maou dan kekkai yang kau, Sasuke-san, Kakashi-san dan Obito-san buat."

"Sepertinya ada pengkhianat di antara kita. Ayo kita pergi Akeno-chan."

-Di tempat lain-

"Siapa kau?"

Mendengar pertanyaan Rias, Shalba terlihat menyeringai dan berkata "Aku cukup terkejut para iblis generasi baru seperti kalian tidak mengetahui siapa aku terutama setelah melihat kemampunku ini, Gremory."

Rias yang mendengar itu menyerangnya dengan Power of Destruction tapi Shalba berhasil menghindar dan melakukan serangan balik dan mengeluarkan ratusan serangga ke arah Rias tapi berhasil dihabisi oleh banyak anggota Shin Akatsuki yang berada disana seperti Sakura, Karin dan Gaara.

Rias menyadari sesuatu setelah melihat kemampuan itu dengan kedua kalinya dan dia pun berkata "Tidak mungkin! Kau adalah—"

"Kau benar. Aku adalah Shalba Beelzebub. Salah satu keturunan Maou lama."

"Tapi bagaimana bisa kau kemari? Tempat ini dilindungi oleh kekkai Naruto-kun, Sasuke-san dan kedua gurunya dan juga sihir perlindungan yang dibuat oleh keempat Yondai Maou."

"Aku dibantu oleh seseorang untuk masuk kesini."

"Siapa—?"

"Aku yang mengundangnya untuk kesini, Rias."

Rias dan yang lain terpaksa untuk menggertakkan giginya dan menahan amarah karena melihat sosok yang telah berkhianat pada mereka dan menuntun Shalba ke tempat persembunyian mereka.

"Diadora Astaroth..."

Tapi Diadora tidak sendiri. Dia terlihat sedang menggendong Asia yang terlihat tidak sadarkan diri. Melihat itu, Issei tidak tinggal diam dan langsung melesat ke arah Diadora.

"Brengsek! Kembalikan Asia-chan!"

Tapi serangannya harus dihentikan oleh Shalba dan dengan kemampuan brute force-nya dia bisa mementalkan Issei ke arah Rias dan teman-temannya.

"Kau sungguh berisik, Hyoudou. Kau sudah menghamili Knight dari King-mu itu dan kau juga punya hubungan spesial dengan gadis malaikat reinkarnasi itu, jadi jangan serakah. Berikan saja Asia padaku karena dia adalah milikku."

"Apa maksudmu berkata seperti itu?" Desis Issei yang sudah terlihat geram tapi dia masih menahan dirinya.

"Aku sudah mengincarnya sedari dulu semenjak dia menyelamatkan hidupku di Vatikan. Aku ingin menjadikannya wanitaku, untuk melengkapi harem yang terbuat dari para suster gereja yang telah aku buat kotor. Tapi kau dan King-mu menghancurkan rencanaku."

"Aku paham sekarang, Diadora. Kau telah bekerja sama dengan Datenshi pembangkang yang berniat mengambil Sacred Gear Asia dan kau akan menghidupkan mayat Asia yang telah mati menjadi budak iblismu kan? Tapi karena tindakan Pawn-ku yang agak rebellious seperti suamiku itu, tindakanmu gagal total. Iya kan?" Tanya Rias yang mengusap-usap rambut Pawn-nya itu dan menatap tajam Diadora yang terlihat diam saja dari tadi "Kalau begitu, kembalikan Bishop-ku yang sudah aku dan Naruto-kun anggap seperti adik!"

"Aku tidak akan kembalikan hal yang merupakan milikku." Balas Diadora yang menghilang setelah menggunakan magic circle klan Astaroth.

"Asia!" Teriak Issei saat melihat salah satu pujian hatinya diambil oleh Diadora. Inilah firasat buruk yang selalu menghantuinya. Dimana Diadora mengeluarkan sifat aslinya dan mengambil Asia "Buchou! Aku minta izin untuk mencari dan menyelamatkan Asia, buchou. Dan aku juga minta izin untuk mengeluarkan itu."

"Aku izinkan Issei." Balas Rias dan kemudian dia melihat Shalba juga mengeluarkan magic circle klan Beelzebub miliknya "Kau pikir kau mau kemana, Shalba Beelzebub?"

"Urusanku bukanlah denganmu Gremory." Balas Shalba yang meninggalkan mereka dengan lingkaran sihirnya.

"Sialan! Dia berhasil kabur."

"Rias-chan, apa kau baik-baik saja?"

"Naruto-kun, kau darimana saja?" Tanya Rias yang terlihat kesal karena dia gagal menangkap Shalba dan juga Diadora yang telah berkhianat. Kemudian dia memicingkan matanya pada Naruto dan Akeno yang ternyata belum sempat menutup bajunya dan itu membuat wajah beberapa orang memerah karena dada oversize milik Akeno "Dan kenapa kancing baju Akeno terlepas semua seperti itu? Apa yang kalian lakukan, Naruto-kun, Akeno?"

"Hahaha, kita bisa bicarakan ini lain kali Rias-chan." Balas Naruto yang bergidik karena rambut Rias sudah berkibar layaknya ekor Kurama yang kala itu sedang menyerang Konoha.

"Aku tidak percaya kalian bisa melakukan hal seperti ini di saat seperti ini." Balas Rias yang mendesah karena perbuatan suaminya dan sahabatnya yang juga salah satu calon istri suaminya. Dia tidak masalah kalau mereka melakukan itu, apalagi dia dan Sara sudah melakukan itu dengan Naruto dan Natsumi serta Aisha adalah bukti dari hubungan badan mereka. Tapi situasi di Island of Whirlpool sungguh berbahaya karena markas sementara mereka berhasil disusupi oleh Shalba Beelzebub dengan bantuan dari Diadora Astaroth yang telah menculik Bishop-nya, Asia Argento.

"Maaf..."

"Jadi sebenarnya apa yang terjadi disini Gaara? Aku bisa merasakan kedua energi negatif disini dari kejauhan tadi."

"Maksudmu saat kau hampir bercinta dengan Akeno, anata?" Balas Rias yang menatap tajam Naruto, membuatnya meneguk ludah.

'Kalau begini terus. Aku bisa mati karena tatapan tajam Rias-chan.'

"Tadi ada yang menyusup kesini. Dia adalah keturunan dari Maou Beelzebub terdahulu."

"Aku sudah tahu dari Akeno-chan tentang hal itu, Gaara. Tapi yang aku bingung bagaimana dia bisa menyusup kesini. Sedangkan keempat Maou dan juga aku, Sasuke, Kakashi-sensei dan Obito sudah membuat kekkai yang hanya memungkinkan seseorang dari Shin Akatsuki dan anggota fraksi iblis yang mempunyai crest Shin Akatsuki untuk bisa masuk ke sini.

"Ada seseorang yang mengkhianati kita, Naruto."

"Siapa?"

"Diadora Astaroth."

"Maksudmu Diadora, adik dari Ajuka-sama dan juga sosok yang aku dan Issei curigai dari dulu."

"Begitulah." Balas Gaara singkat dan kemudian dia berkata "Kalau begitu, aku pergi dulu Naruto. Aku akan memeriksa keadaan Reya-chan."

Melihat Gaara pergi, Naruto pun menatap Rias dan berkata "Oh ya, Rias-chan. Dimana Issei?"

"Dia mengejar Diadora karena dia berhasil menculik Asia."

"Kita harus segera mengejar dia, Rias-chan. Entah kenapa aku merasakan firasat buruk yang akan terjadi pada Issei."

-With Issei and Diadora-

"Menyerahlah Astaroth. Dan berikan Asia-chan padaku." Ucap Issei dengan nada dingin dan dia pun menghilangkan armor Balance Breaker-nya.

"Aku tidak akan memberikannya padamu, Sekiryuutei." Balas Diadora yang memuntahkan darah dari tubuhnya dan meminum sebuah cairan yang berada di dalam sebuah botol. Issei tidak tahu cairan hitam apa yang diminum Diadora tapi dia punya perasaan yang tidak enak karena itu "Dan jangan beraninya kau meremehkanku, Low Class. Akan aku tunjukkan kepadamu kekuatan seorang High Class Devil."

Tiba-tiba saja kekuatan Diadora meningkat drastis dan membuat Issei berkata "U-Ugh... A-Ada apa ini Ddraig?"

[Sepertinya dia menggunakan kemampuan Ouroboros Dragon, aibo.]

"Tapi bagaimana bisa? Kemampuan ini hanya dimiliki Ophis-san dan juga—"

[Sepertinya kau sudah menyadari sesuatu, aibo.] Potong Ddraig dan kemudian dia melanjutkan [Dia sepertinya telah meminta tolong pada Khaos Brigade dan Hinata Hyuga sebagai pemimpinnya yang baru telah memberikan Power Boost kepadanya."

"Kalau begitu—"

Issei pun menggunakan mode terkuatnya, Illegal Move Triania dan merubah armornya menjadi mode Welsh Boost Sonic Knight.

"Aku akan menggunakan ini untuk melawanmu, Astaroth."

"Banyak bacot!"

Diadora pun melesat ke arah Issei dan mencoba menyerangnya tapi kelincahan dan kecepatan Issei lebih unggul karena didikan Naruto dan banyak anggota Shin Akatsuki dan sparring-nya dengan Vali. Melihat posisi Diadora terbuka lebar, dia pun mengeluarkan Ascalon dan menebas salah satu tangan Diadora dengan itu.

Slaaaaassshhh

"A-Aaaaahhh, TANGAN-KUUUU!"

Diadora terlihat memegang tangan kirinya yang putus karena tebasan pedang Ascalon milik Issei. Issei kemudian mengarahkan pedangnya ke leher Diadora dan berkata dengan dingin "Menyerahlah, Astaroth. Atau aku terpaksa akan membunuhmu dan memberikan mayatmu pada Beelzebub-sama."

"Tch..."

"Benar-benar payah. Inikah kemampuan dari adik dari Ajuka Beelzebub, salah satu Maou palsu?" Ucap Shalba yang muncul di belakang Diadora dengan sinis "Menjijikkan."

"Oy, apa yang kau lakukan?" Tanya Issei yang melihat Shalba membuat ratusan serangga yang telah menyelubungi badan dari Diadora.

"Aaaaaarrregggggghhhh!"

"Membunuh sampah sepertinya. Kau pikir aku sedang melakukan apa, Sekiryuutei?" Tanya Shalba dengan dingin tanpa memperdulikan teriakan Diadora yang meminta Shalba untuk menghentikan perbuatannya.

"Hentikan! Dia itu partnermu!"

"Partner katamu? Aku tidak pernah menganggapnya sebagai partner. Menurutku dia hanya batu loncatan untuk mencapai tujuanku." Balas Shalba yang sudah menghilangkan para pasukan serangga miliknya dan memperlihatkan tubuh Diadora yang telah mati dengan kondisi tragis. Banyak cabikan dan tusukan di sekujur tubuhnya yang sudah mengucurkan darah segar.

"K-Kau monster!" Teriak Issei yang langsung mengganti form-nya menjadi Welsh Boost Dragonic Rook dan melancarkan tinju-nya ke Shalba yang sudah dia perkuat dengan kemampuan [Boost] miliknya tapi bisa ditahan dengan satu tangan oleh Shalba 'Mu-Mustahil. Dia bisa menahan seranganku mode Dragonic Rook milikku.'

"Kau pikir hanya bocah itu saja yang mendapatkan Power Boost dari Hinata? Aku juga sama bocah." Balas Shalba yang mementalkan Issei dengan kekuatan fisiknya.

"Tch..."

[Orang ini, Shalba Beelzebub... Tidak seperti bocah Astaroth itu aibo. Kalau dia saja hampir menyamai kekuatanmu dalam mode Triania kalau saja kecepatan murnimu tidak melebihi dia, kau akan dalam masalah besar. Kekuatan Shalba bisa berkali-lipat dibandingkan bocah Astaroth itu aibo.]

'Lalu aku harus menggunakan apa untuk mengalahkannya? Apa aku harus menggunakan mode True Queen?'

[Aku rasa itu tidak akan cukup.] Balas Ddraig dengan serius [Ada salah satu mode yang memungkinkanmu untuk mengalahkan dan membunuhnya. Tapi—]

'Tapi apa Ddraig?'

[Umurmu akan berkurang dan kalau kau tidak bisa bertahan dari tekanan dari kekuatan ini, kau akan menjadi sosok liar yang akan menyerang kawan dan lawan. Mode ini adalah mode yang digunakan rivalmu saat dia melawan Rizevim Livan Lucifer.] Balas Ddraig yang kemudian berkata [Jadi kau sudah siap aibo? Aku akan mengucapkan mantra pembuka kekuatan itu. Kau ikuti perkataanku.]

Issei pun mendengarkan mantra yang diberitahukan Ddraig dan dia melihat tubuh Asia yang tidak sadarkan diri 'Maafkan aku, Asia.'

"Kenapa kau hanya diam saja Sekiryuutei? Apa kau takut denganku? Apa hanya ini saja kemampuan dari salah satu dari dua naga surgawi?"

[Aku seseorang yang akan bangkit.]

'Ugh, ingatan apa ini?' Batin Issei saat melihat generasi Sekiryuutei dan Hakuryuukou pendahulunya

[Aku adalah naga surgawi yang mencuri prinsip-prinsip dominasi dari Tuhan.]

'Semua ingatan dan suara para pendahuluku benar-benar mengusikku. Aku sudah tidak kuat lagi.'

[Aku tertawa pada "Ketidakbatasan" dan berduka pada "Mimpi".]

'Aku sudah tidak kuat lagi. Maafkan aku sensei, buchou, Asia-chan, Xenovia-chan, Irina-chan, Kaa-chan, tou-chan, minna.' Ucap Issei sebelum mata coklatnya berubah menjadi warna hijau seperti mata Ddraig yang telah menunjukkan bahwa Issei tidak bisa mengendalikan kemampuan Juggernaut Drive miliknya.

[Aku akan menjadi naga merah dominasi dan aku akan menenggelamkanmu sampai ke dalam api penyucian merah tua.]

[Juggernaut Drive!]

Melihat perubahan Issei dari kejauhan Shalba pun merasakan kalau kemampuan lawan bertarungnya meningkat drastis dan itu membuatnya berkeringat dingin 'Sial! Sebenarnya apa yang terjadi pada bocah Sekiryuutei ini? Mode ini... Ini bukan Balance Breaker. Tidak, ini lebih mengerikan daripada Balance Breaker.'

"Roooooooaaaaaarrrrrr!"

Shalba terlempar jauh ke belakang karena raungan dari Issei dan dia dibuat terkejut saat melihat Issei sudah berada di dekatnya dengan cepat dan menangkap tangannya dan melemparkannya dengan kuat, membuat dia menabrak beberapa bangunan tua di belakangnya

"Longinus Smasher!"

"Aaaaaaarrreeggggfhhhh"

Shalba terlempar oleh laser yang berasal dari jewel di tengah dada armor besi dari mode Juggernaut Drive, membuatnya terluka parah tapi Issei masih tetap masih berusaha menyerangnya dengan cara melesatkan pukulannya pada tubuh Shalba yang masih tergeletak kesakitan di tanah tapi tangannya ditahan oleh Naruto yang menggunakan mode Bijuu miliknya. Dia tidak sendirian tapi ada Rias dan Vali juga.

"Hentikan Issei, cukup. Kau tenanglah dan biarkan aku membawanya ke pada Sirzech-niisama untuk diadili."

Tapi Issei tidak mendengarkan dan malah menyerang Naruto yang langsung menjauh dengan cara menggendong Rias supaya Rias tidak terkena serangan dari Issei.

"Issei, apa-apaan kau ini! Apa yang kau pikir kau lakukan ini!" Teriak Rias saat melihat dia hampir menyerangnya dengan suaminya

"Percuma kau berteriak seperti itu, Rias Gremory. Dia tidak akan mendengarmu."

Naruto kemudian menetap Vali dan berkata Sebenarnya apa yang terjadi pada Issei, Vali?"

"Dia menggunakan Juggernaut Drive, mode yang aku gunakan untuk melawan kakekku." Balas Vali dan kemudian dia melanjutkan "Tapi sepertinya dia tidak bisa menahan ingatan dan suara para pendahulu kami. Karena itulah dia bertindak seperti hewan liar saat ini."

"Longinus Smasher!"

Melihat serangan dilancarkan oleh Issei, Naruto berubah menjadi Kurama Mode dan menggunakan Bijuu Tatsumaki untuk melindungi Rias dan Vali. Setelah itu terlihat Naruto yang sudah menghilangkan mode Kurama miliknya dan jatuh dengan posisi terduduk sambil memegang bahunya yang mengeluarkan darah.

"Naruto-kun!" Teriak Rias yang menghampiri Naruto dengan khawatir saat melihat luka yang dialami Naruto "Kau tidak apa-apa kan?"

"Aku tidak apa-apa, Rias-chan." Balas Naruto dan kemudian dia berkata dalam hati 'Jadi ini kemampuan sebenarnya dari Heavenly Dragon. Aku terlalu meremehkannya.'

"Gunakan mode Rikudou Senjutsu, gaki."

'Aku mengerti. Arigatou, Kurama.'

'Ini mode yang dia gunakan saat melawan Rizevim.' Batin Vali dan kemudian dia berkata "Kalau begitu aku juga akan membantumu, Naruto-san."

"Jangan bilang kalau kau akan menggunakan hal yang sama dengan Issei."

"Tidak ada pilihan lain, Naruto-san. Armor Balance Breaker saja tidak akan cukup untuk menghentikan dia." Balas Vali yang kemudian melanjutkan "Lagipula, tidak seperti Issei. Aku sudah bisa menggunakan mode ini tanpa mengorbankan Life Force milikku, melainkan hanya menggunakan Demonic Power milikku."

[Aku yang akan bangkit]

[Aku adalah naga surgawi yang mencuri prinsip-prinsip supremasi dari Tuhan.]

[Aku iri pada "Ketidakbatasan" dan mengejar sebuah "Mimpi".]

[Aku akan menjadi naga putih supremasi.]

[Dan aku akan membawamu ke batasan surga keputihan.]

[Juggernaut Drive!]

Melihat Naruto dan Vali sudah siap bertempur, Rias pun berkata "Jadi apa yang aku harus lakukan, Naruto-kun?"

"Bawalah Asia dan pergilah dari sini, karena—"

"Pertarungan disini akan menjadi sangat liar."

Rias menggangguk dan membawa tubuh Asia yang telah lama pingsan menjauh dan mereka berdua terpaksa harus dibuat menghindari Longinus Smasher yang mengarah tepat ke tempat Naruto dan Vali berada, tapi mereka masih selamat karena teknik [Divide] dan [Half Dimension] serta teknik Rashomon milik Naruto, membuatnya bergeser beberapa senti dari tempat Naruto dan Vali berdiri.

"Aku akan mencoba membagi serangannya dengan kemampuan Sacred Gear milikku dan kau serang dia sampai dia tidak mempunyai energi lagi untuk menopang mode ini, Naruto-san." Ucap Vali dan saat melihat keraguan di mata Naruto, Vali pun melanjutkan "Aku tahu kau ragu untuk melakukan ini, Naruto-san. Tapi hanya ini yang bisa kita lakukan untuk Issei. Lagipula, aku yakin Issei ingin kita melakukan ini karena dia tidak ingin menyakiti orang-orang yang dia sayangi termasuk kau yang merupakan sensei-nya yang berharga."

'Maafkan aku, Issei.'

Naruto pun melesat dengan kecepatan tinggi dan menggunakan combo-combo Taijutsu pada Issei terus menerus membuat Issei kesulitan untuk membalas serangan Naruto. Naruto menjauh dari Issei dan membuat Futon: Rasenshuriken tapi Issei berhasil mementalkannya dengan sayapnya.

"Tch..."

Sekali lagi terlihat bahwa Issei akan menggunakan Longinus Smasher, tapi tidak seperti serangannya yang barusan. Longinus Smasher yang akan ditembakkan Issei semakin lama semakin kuat dan Vali sudah tidak cukup kuat untuk membaginya.

"Sial! Aku tidak bisa membagi kemampuannya lebih banyak lagi."

"Tidak apa-apa Vali. Terima kasih akan bantuannya." Balas Naruto yang berubah menjadi Kurama dan dia terlihat men-charge Bijuudama berukuran besar.

"Longinus Smasher!"

"Chou-Bijuudama!"

Booooommmm

Ledakan Longinus Smasher milik Issei dan Chou-Bijuudama milik Naruto menimbulkan ledakan yang cukup besar bahkan membuat Vali terlempar ke belakang. Saat asap ledakan benturan dua teknik itu menghilang, Vali bisa melihat Naruto yang sudah kembali ke mode normalnya terlihat menempelkan tangannya di badan Issei yang masih diselimuti armor Juggernaut Drive-nya.

"Gogyo Fuin!"

Setelah jutsu itu diucapkan, armor Juggernaut Drive milik Issei pun hancur dan kondisi Issei kembali seperti semula. Itu membuat Naruto terjatuh dengan posisi terduduk dengan menghirup nafas lega karena dia bisa menyelamatkan muridnya.

"Arigatou, sensei. Kau te— Aarrrrgggghhh!"

"Issei!" Teriak Naruto saat melihat tubuh Issei yang tertusuk sebuah anak panah yang entah darimana datangnya. Vali yang melihat itu berlari ke arah Issei karena dia khawatir dengannya yang sudah dia anggap saudara sendiri.

Naruto mengambil panah yang menusuk tubuh Issei secara perlahan-lahan supaya tidak membuatnya bertambah sakit.

[Vali! Ini—]

"Tidak salah lagi. Ini cairan racun Samael." Balas Vali yang mengepalkan tangannya dan tidak tanpa dirasa, air matanya sudah menetes 'Dia tidak pantas mendapatkan hal ini. Dia masih terlalu muda untuk mati.'

"Vali sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" Tanya Naruto yang merasakan perasaan tidak enak terutama saat dia melihat tangisan Vali.

"Panah itu, panah yang menembus tubuh Issei telah dilumuri oleh racun Samael. Racun dari Samael adalah racun yang paling berbahaya bagi para naga atau seseorang yang mempunyai kemampuan naga seperti aku dan Issei."

"Ja-Jadi aku akan mati, Vali, sensei?"

"Jangan bicara sembarangan!" Teriak Naruto yang terlihat kesal pada Issei "Aku akan menyelamatkanmu."

Naruto pun mencoba menyembuhkan Issei dengan Medical Ninjutsu miliknya yang diajarkan pada Sakura tapi tidak membuahkan hasil. Naruto juga berusaha menyembuhkan Issei dengan Yang Seal miliknya, tapi dia menyadari kalau dia sudah tidak mempunyai kemampuan itu lagi setelah putusnya tangan dia dan Sasuke dalam duel terakhir mereka di Valley of the End.

"Tidak akan ada hal yang bisa kau lakukan untuk menolongnya, Naruto-san. Racun Samael itu absolut, bahkan kalau racun itu mengenai Great Red maka dia juga akan tewas."

"Kalau kau tidak bisa membantuku, lebih baik kau pergi dan cari siapapun yang bisa menolongku menyembuhkan Issei, Vali!" Teriak Naruto, membuat Vali pergi untuk mencari Sakura dan Karin.

"Se-Sensei..."

"..."

"Te-Terima kasih. Tanpa bantuan dan pelatihanmu, mungkin sampai saat ini aku hanyalah akan menjadi bocah mesum yang dibenci banyak orang dan hanya menyusahkan buchou saja. Kalau aku benar-benar mati saat ini juga, kumohon sensei. Ku-Kumohon jalankan permintaan terakhirku ini."

"..."

"Lindungi kedua orang tuaku, Asia-chan, Irina-chan serta Xenovia-chan dan juga calon anakku yang berada di dalam rahimnya. Arigato, sensei. Kau bukan saja guruku tapi kau juga sudah aku anggap seperti ayah dan saudaraku sendiri. Aku tidak menyesal bisa bertemu denganmu dan belajar banyak darimu dan teman-temanku."

'Apa aku ditakdirkan tidak bisa menyelamatkan siapapun?' Batin Naruto yang menangis saat melihat detik-detik akhir hidup dari muridnya 'Natsumi-chan, Konohamaru, baa-chan, Issei, minna... Maafkan aku yang lemah ini.'

Setelah itu tubuh Issei pun melebur menjadi serpihan cahaya dan meninggalkan 8 bidak berwarna merah crimson yang digunakan istrinya untuk menyelamatkan nyawa Issei dari kematian pertama kali.

'Dia masih terlalu muda untuk mati...'

"Hahahaha, akhirnya Sekiryuutei sudah tewas. Sekarang hambatan kami telah berkurang satu. Kami Khaos Brigade akan memenangkan peperangan ini."

"Lihat itu Naruto Uzumaki. Dia adalah sosok yang telah membuat muridmu kehilangan nyawanya. Apa kau akan membiarkannya begitu saja?" Ucap sosok misterius di dalam pikiran Naruto. Kalau dilihat baik-baik sosok itu mempunyai sosok sebesar Kurama, mempunyai 10 ekor dan 1 mata berukuran besar.

"..."

"Gunakan kekuatanku Naruto Uzumaki. Gunakan kekuatanku untuk menghabisinya dan membuatnya menyesal karena telah dilahirkan ke dunia ini."

"Jangan ikuti kata-kata dia Naruto!" Teriak Kurama dan para Bijuu yang lain tapi sosok itu membuat semua Bijuu tergeletak ke tanah dengan kemampuan gravitasi yang dia miliki.

"Biarkan bocah ini memilih sendiri, para monster idiot." Balas sosok itu dan kemudian dia melanjutkan "Jadi bagaimana, Naruto Uzumaki?"

"Aku bersedia."

Blaaaaaassstttt

Terjadi ledakan chakra di tempat Naruto berdiri dan saat ledakan itu berhenti terlihatlah Naruto tapi dia beda dengan Naruto yang biasanya. Naruto terlihat mempunyai dua buah tanduk, jubah chakra yang biasanya berwarna jingga berganti menjadi jubah chakra berwarna hitam yang bajunya sampai ke tanah. Dia juga memegang dua buah pedang yang terbuat dari Gudoudama. Dia juga mempunyai set Gudoudama di belakang tubuhnya.

Dia kemudian menatap tajam Shalba, membuatnya berkeringat dingin "Kau akan mati, Shalba Beelzebub!!!"

-To Be Continued-

Aulshi:

Sorry. Kalo Natsumi bisa tapi si MinaKushi gak bisa.

Tenshi Azazel:

Nope. Cuma Rias, Sara, Akeno. Malah Issei yang nambah entar dan Vali rencana mau ane tambahin Lavinia. Toneri single pair sama Ophis.

Guest:

Gak mungkin ane buat lama lah. Toh mereka berdua itu Edo Tensei yang udah dikendalikan secara penuh sama Hinata jadi gak bisa chit chat sama Naruto.

Arifrahman 223:

Natsumi bakal hidup kembali entar di ending.