Title : Eternal Sunshine Chapter 3

Genre : Brothership, Friendship and Family

Rate : K

Cast

Cho Kyuhyun ( 17 tahun )

Park Jungsoo / Leeteuk ( 28 tahun )

Lee Sungmin ( 26 tahun )

Choi Siwon ( 26 tahun )

Kim Ki Bum ( 23 tahun )

Choi Kyusoo (OC)

Changmin & Minho ( 17 tahun )

And other cast

Summary : Setelah kau pergi, setiap kesempatan yang datang pasti tentang dirimu. Aku ingin menghapus mu, tapi juga masih ingin mengenang mu.

Warning : Typos, Gaje, OOC, if read dont bash and review after read.

DONT PLAGIAT!

Disclaimer : All them belong to them selves and God, iam just a fan who use their name for my story.

Story by asmawi97

.

.

Eternal Sunshine Chapter 3

.

.

Flashback

9 tahun lalu..

Kyusoo kecil terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatan nya dengan cahaya yang berada di ruangan tersebut. Ruangan dimana dia sedang terbaring lemah dengan beberapa luka lebam dan kepalanya yang dililit perban.

Kyusoo langsung mengeluh saat seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, dia mengernyitkan dahinya saat dia tidak mengingat hal apapun, kenapa dia bisa berada di tempat ini. tiba-tiba kamar rawat nya terbuka sangat kasar, sang eomma terlihat memasuki ruangan nya dengan langkah yang lebar

Kyusoo menyunggingkan senyum nya saat melihat sang eomma, dia lalu mencoba bangkit dari tidurnya.

''Eomma...''

PLAK!

Kyusoo membelalakan matanya saat bukan pelukan hangat yang ia dapatkah melainkan sebuah tamparan yang sangat menyakitkan. Di tengah-tengah rasa sakit yang sedang dirasakan nya, kenapa sang eomma justru semakin membuat nya sakit dengan menamparnya.

''Karena kau.. Karena kau sekarang aku akan menjadi orang tua tunggal!'' ucap sang eomma dengan emosi yang tertahan. Terlihat dari kepalan tangan nya yang terlihat memutih.

Kyusoo memegang pipinya yang masih terasa sakit akibat tamparan eomma nya, Kyusoo lalu mengernyitkan dahinya mendengar pernyataan sang eomma tentang menjadi orang tua tunggal.

''Mwo?''

Nyonya Choi semakin terlihat emosi dan seolah kehilangan kendali saat melihat putra bungsu nya. Dia memegang erat kedua bahu Kyusoo dan mengguncang tubuh putra bungsunya tersebut.

''Ayah mu meninggal, kenapa bukan kau saja yang mati ha?!''

Kyusoo membulatkan kedua bola matanya karena kaget, apa benar appa meninggal?!

.

.

Sementara itu di waktu yang bersamaan, Kyuhyun memeluk kedua lutut nya di sudut rumahnya, dia terlalu takut dan tidak mau menghadapi semua nya. Kejadian 'itu' benar-benar membuatnya takut.

Sebuah tragedi yang membuat sang appa meninggal di depan matanya.

''Kyuhyunie,...'' Kyuhyun mengangkat kepalanya dan mendapati kedua hyungdeul nya yang menghampiri nya.

Mereka lalu memeluk Kyuhyun disisi kiri dan kanan Kyuhyun mencoba menenangkan anak itu. Dan meyakinkan kalau semua yang terjadi pada appa mereka bukanlah karena Kyuhyun.

''Andwaeee, appa..'' lirih Kyuhyun dengan air mata yang terus mengalir di pipi pucatnya.

.

.

Jika aku tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang aku impikan, ku harap kau bisa mendapatkan nya.

-Choi Kyusoo-

.

.

.

.

Changmin dan Minho keluar dari taxi yang mereka tumpangi, hari ini mereka berniat untuk berjalan-jalan di sekitar pertokoan dengan Kyuhyun.

Keduanya lalu menaiki anak tangga yang menghubungkan jalanan dengan rumah sewa Kyuhyun, karena rumahnya berada di lantai dua.

Changmin langsung memencet bel rumah tersebut dan berteriak sangat keras memanggil nama sahabatnya.

''KYUHYUN-AH...!'' teriak Changmin membuat Minho langsung memandang nya tajam.

''YA Shim Changmin, bisakah kau lebih tenang didepan rumah orang?'' Changmin mempoutkan mulutnya. Changmin memang- terkadang kekanakan seperti sekarang, tapi anak itu juga terkadang bisa bersikap dewasa apalagi terhadap Kyuhyun. Tapi itu hanya terkadang saja.

''Lihat bagaimana cara aku melakukan nya dengan baik dan sopan.'' Minho lalu menyingkirkan Changmin dari depan pintu dan mengetuk pintu tersebut dengan pelan.

''Kyuhyun-ah'' ucap Minho pelan, membuat Changmin langsung tertawa.

''Aish anak itu tidak mungkin mendengar nya jika kau mengetuk dan memanggilnya dengan pelan.''

''Perhatikan aku!'' Changmin lalu menarik nafasnya dalam-dalam. Bersiap untuk berteriak sekencang mungkin di depan rumah Kyuhyun.

''KYU..''

Changmin langsung menghentikan teriakan nya, saat melihat pintu rumah tersebut terbuka tanpa perlu dia berteriak sekencang mungkin.

''Eoh.. Teuki hyung.'' Changmin dan Minho langsung membungkukan tubuh mereka saat melihat salahsatu hyung Kyuhyun.

Leeteuk memandang heran kedua sahabat adik bungsunya tersebut, bukankah mereka pergi bersama Kyuhyun?

''Changmin, Minho?''

''Nde, Anyeong haseyo Teuki hyung...'' Leeteuk memandang mereka berdua dengan heran.

''Kenapa kalian berdua disini? Mana Kyuhyunie?''

Changmin dan Minho langsung bertatapan saling heran.

''Kyuhyun?''

Leeteuk menganggukan kepalanya, kembali di buat heran dengan tingkah kedua sahabat adiknya ini. ''Bukankah dia bilang, dia ingin pergi dengan kalian?''

Changmin dan Minho langsung terkejut dengan pernyataan Leeteuk, Leeteuk sendiri mengernyitkan dahinya heran melihat reaksi kedua sahabat adiknya.

''Teuki hyung, Kyuhyun sedang tidak bersama kami.''

.

.

.

Siwon melajukan audinya dengan santai, dia terus memandang Kyuhyun yang sejak tadi terlihat sangat diam, sesekali bahkan anak itu terlihat meremas ujung baju nya.

'apa dia sedang ketakutan?'

Siwon lalu berdehem cukup keras membuat Kyuhyun mengalihkan perhatian nya dari jalanan Seoul pada Siwon.

''Baca ini..'' ucap Siwon sambil memberikan sebuah berkas berisi lembaran kertas pada Kyuhyun.

''Ige mwoya?''

''Disana ada peraturan yang ku buat. Selama kau bekerja dengan ku, kau harus mematuhi semua peraturan tertulis yang berada di sana.''

Kyuhyun menganggukan kepalanya lalu mengambil kertas tersebut, untuk beberapa saat suasana kembali hening.

''Di kertas itu juga ada perjanjian kerja, dan juga bayaran mu selama bekerja dengan ku..''

Kyuhyun membentuk huruf O dengan mulutnya mendengar penjelasan dari Siwon.

''Kyuhyun, cobalah memanggil ku hyung...'' Kyuhyun kembali mengalihkan perhatian nya saat Siwon mengeluarkan suaranya.

''Cobalah.. Aku tidak mau nanti kau terlihat sangat kaku di depan eomma ku..''

Kyuhyun merubah posisi duduk nya dan menegakan tubuhnya dia memandang Siwon dengan ragu. Bibirnya seolah kelu untuk memanggil presdir muda di depan nya ini dengan panggilan hyung.

''Si... Siwon hyung.'' Siwon tersenyum mendengar panggilan tersebut, rasanya dia sudah sangat merindukan suara ini. Kyuhyun benar-benar sangat mirip dengan Kyusoo. Dalam segi apapun, kecuali mungkin sifat dan usia mereka yang terpaut dua tahun. Jika Kyusoo masih ada, saat ini dia sudah berusia 19 tahun.

Setelah beberapa menit perjalanan, Siwon menghentikan mobil nya, dia lalu membuka pintu mobil nya dan menyuruh Kyuhyun untuk keluar.

Kyuhyun menatap rumah megah tersebut dengan takjub, benar-benar berbeda jauh dengan rumahnya.

''Masuklah..''

Kyuhyun keluar dari mobilnya dan mulai memasuki rumah tersebut, rumah bergaya arsitektur eropa dan di dominasi oleh warna putih. Di luar rumah tersebut terdapat sebuah taman dengan berbagai tanaman hias yang cantik, dan juga halaman nya yang cukup luas. Bahkan jarak gerbang dan juga rumah ini cukup jauh.

Siwon memandang Kyuhyun yang terlihat mengagumi setiap sudut tempat tinggal nya tersenyum, pasalnya wajah Kyuhyun benar-benar terlihat lucu dengan mulutnya yang tidak berhenti berdecak kagum. Dia lalu menghampiri Kyuhyun dan menggenggam tangan Kyuhyun, mencoba menyadarkan anak itu bahwa tugasnya akan segera di mulai. Setelah memasuki rumah ini Kyuhyun akan menjadi Choi Kyusoo, dongsaeng dari Choi Siwon dan Choi Kibum.

Kyuhyun mengalihkan perhatian nya dari semua kemegahan tempat tinggal keluarga Choi, saat seseorang memegang tangan nya. Kyuhyun lalu memandang orang tersebut yang ternyata Siwon. Siwon tersenyum lembut dan melepaskan pegangannya.

''Kajja..'' ucap Siwon sambil berlalu mendahului Kyuhyun. Kyuhyun sempat tertegun dengan prilaku Siwon tadi, tapi dia mencoba melupakan nya dan mengikuti Siwon memasuki rumah megah tersebut.

Kyuhyun berjalan dengan tenang di belakang Siwon, namun baru beberapa langkah dia berjalan di rumah tersebut, Kyuhyun langsung meringis karena dadanya tiba-tiba terasa sakit.

''akh..'' Siwon yang berada di depan Kyuhyun menghentikan langkah nya dan menghampiri Kyuhyun dengan cemas.

''Ada apa?'' Kyuhyun menggeleng. Siwon memandang Kyuhyun dengan cemas, pasalnya wajah Kyuhyun terlihat agak pucat setelah ringisan kesakitan keluar dari bibirnya.

''Gwenchana..''

Mereka lalu kembali berjalan, Siwon sesekali melihat Kyuhyun yang berjalan di belakang nya. Sekarang bahkan dia seperti memperhatikan adik nya sendiri, dia lalu membuka pintu rumahnya dan memasuki rumah megah tersebut.

Sementara itu, Kyuhyun mengelus dadanya saat detak jantung nya berdetak sangat kencang membuat dia cukup tidak tenang. Saat pintu rumah tersebut terbuka, Kyuhyun kembali berdecak kagum melihat bagian dalam rumah tersebut, begitu luas semua barang tertata rapi dan sangat terawat.

Siwon sendiri berjalan sambil sesekali tersenyum melihat wajah polos Kyuhyun.

Kyuhyun terus mengikuti Siwon sampai Siwon berhenti di sebuah pintu kamar, yang Kyuhyun yakini sebagai pintu kamar eomma Siwon.

''Nae eomma ada di dalam, aku tidak tahu bagaimana reaksi nya nanti saat melihat mu. Yang pasti, aku mau mulai sekarang kau menjadi Kyusoo, arraseo?''

Kyuhyun menganggukan kepalanya, dia lalu kembali mengelus dadanya yang berdetak begitu cepat, membuat perasaan nya kembali tidak tenang. Siwon lalu memasuki kamar sang eomma, dan meninggalkan Kyuhyun di depan pintu kamar tersebut.

.

.

.

''Eomma...'' Siwon menghampiri sang eomma yang terlihat sedang melamun, eomma nya terlihat memandang dengan pandangan kosong. Sesekali air mata sang eomma meluncur dan membuat hati Siwon berdesir.

Nyonya Choi terus menggumamkan nama putra bungsunya, dan memohon agar putra bungsunya kembali.

Siwon lalu duduk di sisi ranjang eomma nya, dan menggenggam erat tangan sang eomma sambil memandang nya.

''Eomma... Kyusoo, dia ada disini.'' sang eomma langsung memandang Siwon seolah ingin memastikan pendengaran nya.

''Tapi... Eomma tidak boleh menangis lagi, eoh?'' Siwon menghapus jejak airmata di pipi eomma nya.

''chakkaman...'' ucap Siwon sambil berlalu dari kamar tersebut, membuat Nyonya Choi heran.

Kyuhyun yang sejak tadi berada di depan pintu kamar Nyonya Choi, membelalakan matanya saat melihat foto keluarga milik keluarga Choi yang terpampang di dinding, dia bisa melihat seorang anak yang sangat mirip dengan nya sewaktu kecil.

Apa Choi Kyusoo itu benar-benar mirip dengan ku, dari segala hal?

Dia lalu mengalihkan perhatian nya saat pintu kamar nya terbuka, Siwon hyung, ah sepertinya Kyuhyun mulai terbiasa dengan panggilan hyung untuk Siwon. Siwon menghampiri Kyuhyun dan menggenggam tangan nya.

''Kyuhyun-ah... Kita akan memulai semuanya sekarang..'' Kyuhyun menganggukan kepalanya dan mengikuti Siwon yang menarik nya menuju kamar milik Nyonya Choi.

Sementara itu, Nyonya Choi duduk dengan gelisah di tempat tidurnya, dia menautkan kedua tangan nya. Menunggu putra sulung nya membawa Kyusoo padanya.

Pintu kamar Nyonya Choi kembali terbuka, dan terlihat Siwon memasuki kamar eomma nya dengan seorang namja dibelakang nya membuat Nyonya Choi kembali heran.

Siwon lalu menggeser tubuhnya membuat Nyonya Choi dapat melihat lebih jelas namja tersebut. Nyonya Choi langsung membelalakan matanya saat melihat lebih jelas namja tersebut.

Dia. . . . Kyusoo putra bungsunya.

''Kyusoo-ah...'' Kyuhyun menghampiri Nyonya Choi lalu mendudukan dirinya di samping Nyonya Choi.

''Eomma... Anyeong.'' Nyonya Choi memandang Kyuhyun dengan pandangan tidak percaya, dia menangkup wajah Kyuhyun seolah memastikan bahwa namja di depan nya ini benar-benar putranya, Nyonya Choi lalu memeluk Kyuhyun erat sambil menangis, dia benar-benar merindukan putra bungsu nya ini.

''akh..'' Kyuhyun meringis dan memegang erat dadanya saat Nyonya Choi tiba-tiba memeluknya erat.

'kenapa sakit sekali?' Kyuhyun mencoba mengabaikan rasa sakitnya saat Nyonya Choi terus memeluknya, tapi rasa sakit itu justru semakin bertambah. Jantung nya terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum, benar-benar sakit!

Siwon memandang eomma nya yang sedang memeluk Kyusoo dengan haru, rasanya sudah sangat lama tidak melihat senyum itu dari sang eomma. Namun senyum itu tidak berlangsung lama, saat Kyuhyun berteriak kesakitan membuat mereka berdua cemas.

''AKH.. APPO!'' Siwon langsung menghampiri Kyuhyun yang terlihat sangat kesakitan. Nyonya Choi sendiri langsung melepaskan pelukannya saat mendengar rintihan kesakitan dari 'putra' bungsunya.

Kyuhyun terlihat menekan area dadanya yang benar-benar terasa sakit. Membuat Siwon dan eomma nya benar-benar cemas.

''Siwon-ah... Ada apa dengan Kyusoo?'' Nyonya Choi bertanya pada Siwon yang terlihat sama cemasnya dengan dia.

''Kyusoo-ah... Neo Gwenchana?'' Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Siwon dia justru semakin menekan dadanya, anak itu terlihat semakin sulit bernafas dan wajahnya begitu pucat. Siwon mencoba menenangkan Kyuhyun yang terlihat semakin kesakitan, Kyuhyun terus merintih dia bahkan terlihat semakin kesulitan untuk bernafas. Kyuhyun mencoba bertahan dengan kesakitan nya, namun tidak berlangsung lama, karena sakit itu merenggut kesadaran nya.

''KYUSOO-AH...''

Nyonya Choi dan Siwon terkejut saat Kyuhyun pingsan di depan mereka, meskipun Kyuhyun mencoba bertahan tapi rasa sakit yang di rasakan anak itu seperti nya tak tertahankan sampai membuat dia pingsan.

Siwon mencoba menyadarkan Kyuhyun dengan menepuk kedua pipi Kyuhyun. Dia lalu memangku Kyuhyun dan membawa nya ke kamar yang dulu di tempati Kyusoo.

.

.

Leeteuk berjalan kesana kemari di tengah-tengah keramaian kota Seoul, saat ini dia sedang mencoba mencari keberadaan adik bungsunya. Setelah Changmin dan Minho mendatangi rumah mereka dan mengatakan Kyuhyun tidak bersama kedua orang itu, Leeteuk langsung di landa kecemasan tingkat dewa begitupun Sungmin.

Saat ini mereka semua berpencar mencoba mencari keberadaan Kyuhyun. Leeteuk berhenti berjalan di tengah-tengah keramaian tersebut, sesekali bahunya tertabrak oleh beberapa pejalan kaki yang berjalan di sekitarnya.

Dia lalu memandang keramaian tersebut dengan pandangan kosong, ''Sebenarnya kau di mana Kyuhyunie..?'' lirihnya sambil kembali berjalan, meskipun lelah dia tidak akan berhenti sampai Kyuhyun di temukan dalam keadaan baik-baik saja.

.

.

Kibum memasuki rumah megah nya dengan tenang, dia sedikit mengernyitkan dahinya saat suasana rumah nya terasa berbeda dari hari-hari biasanya. Terasa begitu tenang tanpa teriakan atau tangisan sang eomma.

Dia lalu menaiki anak tangga, dan berjalan menuju kamar sang eomma. Namun dia menghentikan langkah nya saat melewati koridor yang terdapat kamar dongsaeng nya.

Kibum membuka pintu kamar dongsaeng nya tersebut, dan membulatkan kedua bola matanya, saat melihat sang eomma tengah tertidur dengan seorang namja yang memiliki wajah sangat mirip dengan Kyusoo.

Wajah namja tersebut terlihat pucat dan jarum infus tertancap di punggung tangan kirinya. Eomma terlihat tidur di samping namja berkulit putih pucat tersebut dan memeluk nya erat, seolah jika tidak melakukan nya dia akan kehilangan kembali putranya.

Kibum berpikir dengan keras mencoba mencari kemungkinan kenapa hal ini bisa terjadi. Dan sepertinya dia tahu jawaban nya. Siwon hyung pasti dia yang melakukan hal ini.

Kibum berlalu dari kamar tersebut dan akan membuka pintu kamarnya saat pintu tersebut terbuka.

Siwon memandang dongsaeng nya kaget, apalagi melihat air muka adiknya yang terlihat tidak bersahabat.

''Eoh.. Kibum-ah..''

''Siwon hyung kita perlu bicara..''

Siwon memandang Kyuhyun dan juga sang eomma, lalu menggelengkan kepalanya.

''Tapi bukan disini Kibum-ah.''

Kibum mengikuti arah pandang Siwon hyung nya dan menganggukan kepalanya.

''Mari bicara di luar..'' lanjut Siwon pada adiknya. Kibum menurut, dia berlalu dari kamar tersebut dan mengikuti Siwon.

Siwon berhenti di taman belakang rumah mereka. Dia lalu duduk di bangku taman tersebut, dan menepuk tempat duduk di sebelahnya, memberi isyarat agar Kibum mengikutinya.

Kibum bergeming dia memandang hyung nya tajam.

''Jelaskan apa yang terjadi hyung.. Kau menculik anak itu?!''

Tanya Kibum dengan sakartis, membuat Siwon memandang adiknya dengan pandangan menegur. Bahwa adiknya sudah berlaku tidak sopan pada kakak nya karena berpikiran yang tidak-tidak.

Kibum menjambak rambut nya frustasi dan menghela nafasnya keras, dia memandang hyung nya dan meminta penjelasan lebih. Kenapa anak berkulit pucat itu bisa berada di rumah mereka.

''Lalu apa?'' tanya Kibum dengan tatapan menuntut jawaban.

''Hyung, membuat perjanjian dengan anak itu.''

''Mwo?''

Siwon menganggukan kepalanya. ''Dia akan menjadi dongsaeng kita sampai eomma sembuh..''

Kibum membelalakan matanya mendengar penjelasan hyung nya ini, bagaimana mungkin orang asinga akan menjadi Kyusoo, mendiang dongsaeng mereka.

''Tapi... Ini salah, hyung... Dia punya keluarga yang akan selalu menunggu nya. Dia punya kehidupan yang lebih sempurna dibandingkan kita. Kita tidak bisa menahan nya disini..'' ucap Kibum tanpa henti, dia sangat ingat anak itu memiliki seorang hyung yang sangat menyayangi nya.

''Kibum-ah... Lagipula hyung tidak akan selalu menahan nya di sini. Ini hanya untuk pengobatan eomma saja. Sampai eomma dinyatakan sembuh total, hyung akan langsung memutuskan kontak dengan nya.''

''Benarkah?'' tanya Kibum memastikan, dia cukup ragu dengan hyung nya ini.

Siwon menganggukan kepalanya, dia lalu tersenyum lembut saat mengingat Kyuhyun.

''Dan juga, hyung merasa seperti bersama Kyusoo saat bersama nya.''

''Tentu saja, wajah mereka benar-benar mirip.''

''Bukan hanya wajah mereka, suaranya, tingkah lakunya, semuanya mirip. Mereka benar-benar mirip dalam segala hal..''

Siwon bercerita dengan semangat saat dia memperhatikan Kyuhyun dan begitu banyak persamaan antara magnae nya.

''Hyung,.. Kau mengatakan nya seolah kau benar-benar mengenal Kyusoo..''

Siwon menghilangkan senyum itu dari wajah nya, saat mendengar pernyataan Kibum. Benar, dia mengenal Kyusoo hanya saat Kyusoo kecil. Selebihnya, dia tidak pernah memikirkan bahkan memperhatikan perkembangan Kyusoo. Mengingat hal tersebut Siwon menghela nafasnya keras.

''Lalu bagaimana sekarang? Keluarga nya pasti sedang mencarinya.'' Kibum kembali mengeluarkan suaranya, setelah beberapa saat mereka terdiam.

Siwon bangkit dari duduknya. ''Hyung akan mengantarnya pulang setelah dia siuman.''

Kibum menganggukan kepalanya lalu kembali memandang Siwon. ''Jelaskan..''

Siwon mengernyitkan dahinya mendengar pernyataan adik nya. ''Apa maksud mu, Kibum-ah?''

''Jelaskan pada keluarga nya, kalau kita membuat kontrak dengan anak itu. Jangan sampai mereka salah paham.''

''Arraseo, sebentar lagi Kim Uisa akan kemari untuk mencabut infus Kyuhyun. Setelah itu, hyung akan langsung mengantarnya pulang..''

''Kyuhyun. . . Jadi namanya Kyuhyun?''

.

.

Side Story

Kyuhyun sedang menggambar di bukunya di sebuah taman rumah sakit yang berada di atap gedung rumah sakit tersebut, semenjak di vonis hidupnya tidak lama lagi karena penyakit kelainan jantung yang di derita nya, Kyuhyun mencoba menguatkan dirinya sendiri dan mencoba bertahan demi kedua hyungdeul nya, meskipun usianya masih lima belas tahun.

Tapi sepertinya Kyuhyun sudah siap jika ajal merenggut nya nanti, meskipun ketakutan akan kematian tetap saja membayangi nya. Mengingat hal tersebut membuat Kyuhyun sesak dan tanpa sadar meneteskan airmatanya.

Kertas yang dia pakai untuk menggambar menjadi terlihat buram karena terhalang oleh airmatanya.

Kyuhyun lalu mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk dan menghapus airmata nya, namun dia langsung membelalakan matanya saat melihat seseorang akan meloncat dari pagar pembatas di rumah sakit tersebut.

Kyuhyun langsung menjatuhkan peralatan menggambar nya dan menghampiri namja tersebut.

''ANDWAEEE... Apa yang sedang kau lakukan?!'' ucapnya sambil memegang erat lengan namja misterius tersebut. Kyuhyun tidak mengenalinya, namja tersebut terlihat memakai masker hitam dan juga topi.

''LEPAS..!'' Kyuhyun menggeleng. Namun namja tersebut langsung membelalakan matanya saat melihat wajah Kyuhyun.

''Aku tidak akan membiarkan mu mati!'' ucap Kyuhyun kekeh.

''Ku bilang lepas bocah!''

''andwaeyo Jebbal..Aku mohon jangan mati, ini rumah sakit. banyak orang yang memperjuangkan hidupnya agar tidak mati disini.'' ucap Kyuhyun sambil menangis, membuat namja tersebut langsung membulatkan matanya.

Kyuhyun terus menangis dengan keras, sampai membuat namja tersebut kesal dan mengurungkan niatnya.

''Aish berhentilah menangis! Lihat semua orang menatap kita! Kenapa kau menangis?''

Kyuhyun terus menangis bahkan semakin keras membuat namja tersebut mencoba menenangkan Kyuhyun. Dia turun dari pagar pembatas tersebut dan mengusap pelan bahu Kyuhyun yang bergetar karena menangis.

''Agar tetap hidup, aku berjuang begitu keras di tempat ini. Lalu kau, kau berniat untuk mengakhiri hidupmu begitu saja!''

Namja tersebut termenung dan memandang Kyuhyun yang masih menangis dengan keras, wajah Kyuhyun sangat pucat dan tubuhnya sangat kurus. Di lihat sekilas saja, sudah jelas Kyuhyun bukanlah anak yang sehat. Apalagi dia tadi mendengar kata-kata bertahan hidup. Apa anak ini sedang di hantui oleh bayangan kematian.

Namja tersebut terus menepuk-nepuk punggung Kyuhyun, mencoba menenangkan anak itu. Terus seperti itu sampai Kyuhyun merasa tenang dan berhenti menangis.

.

.

Kyuhyun membuka matanya dan menemukan sepasang mata, menatap nya dengan cemas. Kyuhyun sadar saat ini, dia masih berada di rumah keluarga Choi.

''Kyusoo-ah... Kau sudah sadar nak?'' Kyuhyun memandang Nyonya Choi dengan sendu, dia lalu memegang tangan Nyonya Choi yang sedang membelai rambutnya.

Jujur, dia sangat suka tangan lembut seorang eomma yang membelainya. Apalagi sejak kecil dia tidak pernah merasakan kehadiran sang eomma, karena eomma nya meninggal sesaat setelah melahirkan nya.

''Nan gwenchana..'' jawab Kyuhyun dengan suara serak sambil tersenyum, membuat Nyonya Choi juga tersenyum. Nyonya Choi lalu memeluk Kyuhyun dengan erat dan mencium puncak kepalanya.

''Jangan pernah meninggalkan eomma lagi, eoh?'' Kyuhyun membulatkan matanya saat mendengar permohanan tersebut, namun beberapa saat kemudian dia menganggukan kepalanya.

Siwon memandang sang eomma yang terlihat tersenyum dalam pelukan Kyuhyun dengan muram, bagaimana jika suatu saat nanti Kyuhyun pergi dari kehidupan sang eomma.

''Apakah aku, harus melepaskan nya?''

.

.

.

Setelah beberapa saat Kyuhyun bercengkrama dengan Nyonya Choi, akhirnya Nyonya Choi tertidur dengan tangan nya yang memegang erat tangan Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum lembut saat melihat hal tersebut, jujur dia sangat menyukai Nyonya Choi yang benar-benar menyayangi nya meskipun sebagai Kyusoo.

''Kyuhyun-ssi..''

Kyuhyun mengalihkan perhatian nya dan menemukan Siwon berdiri di depan ranjang kamar tersebut dengan seorang dokter.

Kyuhyun yang terkejut langsung melepaskan pegangan tangan nya dengan Nyonya Choi, dia lalu mencoba bangkit dari tidurnya.

''Kau akan pulang sekarang?'' tanya Siwon lalu mendudukan dirinya di ranjang kamar tersebut. Kyuhyun menganggukan kepalanya, dia benar-benar merutuki dirinya sendiri yang justru jatuh sakit di hari pertamanya berperan sebagai Kyusoo.

Seorang yang sejak tadi berdiri lalu memeriksa keadaan Kyuhyun dan melepaskan jarum infus yang tertancap di tangan kirinya. Lalu menempelkan plester steril di tangan Kyuhyun.

.

.

Siwon melajukan audinya dengan pelan, dia terus memperhatikan Kyuhyun yang terlihat lelah. Ini bahkan baru hari pertama dia berperan sebagai Kyusoo. Tapi dia sudah terlihat sangat lelah.

Hening, itu adalah kata pertama yang menggambarkan suasana di dalam mobil milik Siwon tersebut. Mereka berbicara hanya pada saat Kyuhyun berperan sebagai Kyusoo saja. Selebihnya, mereka hanya rekan kerja.

''Aku akan berbicara dengan keluarga mu mengenai perjanjian kita..'' Kyuhyun yang sedang memandang kearah luar langsung membulatkan kedua bola matanya dan memandang Siwon yang sejak tadi terdiam.

Kyuhyun lalu menggelengkan kepalanya keras.

''Andwae.. Tolong tetap rahasiakan ini dari hyungdeul.. Mereka akan marah dan melarang ku..''

''Eoh.. Jinja?!'' Kyuhyun menganggukan kepalanya, dia lalu kembali memandang kearah depan.

''Turunkan saja aku, di tempat saat tadi pagi kita bertemu..''

''Tidak, setidaknya aku akan mengantar mu sampai dekat dengan rumah mu..''

Kyuhyun kembali memandang Siwon dengan kedua bola matanya yang membulat karena kaget, kenapa Siwon bisa tahu tempat tinggal nya?!

''Kau, juga tahu tentang rumah ku? Kalau begitu, turunkan saja aku disini..!''

Siwon menurut, dia menepikan mobilnya dan menyuruh Kyuhyun untuk keluar. Anak itu terlihat sangat terkejut karena dia mengetahui tempat tinggal nya. Kyuhyun melepaskan sabuk pengaman nya dan keluar dari mobil Siwon tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Siwon memandang Kyuhyun yang berjalan dengan pelan dari balik kemudinya, dia lalu menghela nafasnya melihat kekerasan hati Kyuhyun.

Benar, sepertinya dia memang tidak benar-benar mengenal adiknya. Kyuhyun jelas-jelas sangat berbeda dengan Kyusoo.

''Aish, semoga anak itu baik-baik saja..''

.

.

Kyuhyun berjalan dengan pelan menuju rumah nya, sebenarnya tubuhnya masih sangat lemas bahkan dia memaksakan kakinya untuk berjalan. Dia tidak mau jika Siwon menjelaskan semuanya pada hyungdeul, biarlah ini menjadi sebuah rahasia.

Kyuhyun memandang langit yang gelap, ini sudah malam pasti hyungdeul mengkhawatirkan nya saat ini. Dia lalu kembali berjalan meskipun tubuhnya bahkan seolah tidak kuat untuk berdiri.

''YA PARK KYUHYUN!'' Kyuhyun yang sedang berjalan sambil menundukan kepalanya langsung mengangkat kepalanya saat mendengar seseorang memanggil nya.

Kyuhyun membulatkan kedua bola matanya dan menemukan Changmin dan Minho, mereka menghampiri nya dengan wajah cemas yang sangat kentara.

''Apa saja yang kau lakukan ha?!'' Changmin langsung memarahi Kyuhyun saat sudah berada di depan sahabat nya ini. Kyuhyun benar-benar membuat mereka cemas dan berpikiran yang macam-macam tentangnya.

''Kenapa kau memarahi ku?''

''Kenapa aku memarahi mu?'' Kyuhyun langsung memundurkan tubuhnya saat melihat tatapan tajam milik Changmin.

Jujur, Changmin sangat menyeramkan saat sedang marah.

''Changmin-ah..'' Minho yang melihat hal tersebut mencoba melerai dan berdiri diantara Changmin dan juga Kyuhyun.

''Geumanhaeyeo Changmin-ah..''

''Sudah ku bilang berhenti!'' teriak Minho membuat Changmin berhenti menatap tajam Kyuhyun. Lagipula dia melakukan nya karena benar-benar mengkhawatirkan sahabatnya ini.

Minho lalu membalikan tubuhnya dan memandang Kyuhyun, ia lalu membelalakan matanya saat memandang punggung tangan kiri Kyuhyun yang di beri plester steril.

Dia lalu meraih tangan Kyuhyun yang di beri plester steril tersebut.

''Apa ini Kyu? Kau menjalani perawatan?'' Kyuhyun membulatkan matanya, saat Minho memperlihatkan tangan nya yang di beri plester steril. Dia lalu menyembunyikan tangan nya di dalam saku jaketnya.

''A... Aniyo..'' ucap Kyuhyun tergagap, dia lalu mengalihkan perhatian nya dari kedua sahabatnya ini pada jalanan menuju rumahnya.

Changmin menghela nafasnya, dia lalu mendekati Kyuhyun dan meraih tangan kiri Kyuhyun. Mencoba melihat kalau memang ada bekas jarum infus di tangan kiri sahabatnya itu.

''Kau juga sedikit demam.. Sebenarnya apa yang kau lakukan?'' Ucap Changmin dengan nada yang lebih rendah, dia lalu membelakangi Kyuhyun dan berjongkok, dia menepuk-nepuk punggung nya memberikan isyarat pada Kyuhyun agar naik.

Kyuhyun menurut, dia menaikan tubuhnya di atas punggung tegap milik Changmin karena memang tubuhnya sudah sangat lemas.

Mereka lalu berjalan menuju rumah Kyuhyun, sementara Minho mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi salahsatu hyungdeul Kyuhyun.

''Teuki hyung, kami sudah menemukan Kyuhyun.''

.

.

Kyuhyun menundukan kepalanya di depan Leeteuk dan Sungmin, dia langsung mendapatkan ceramah gratis dari kedua hyung nya ini.

''Kyuhyunie, lain kali jika kau mau keluar setidaknya bawa ponsel mu. Dan minta salahsatu dari kami untuk menemani mu!'' Leeteuk menggertak dongsaeng nya dengan tegas, sementara Sungmin mengusap pelan bahu Kyuhyun.

Mereka sangat senang saat Minho menelepon dan mengatakan sudah menemukan Kyuhyun, tapi juga sangat terkejut saat melihat keadaan Kyuhyun. Punggung tangan kirinya di berikan plester steril sepertinya Kyuhyun sudah diinfus. Dan wajah nya cukup pucat, sepertinya penyakitnya kambuh saat tidak bersama mereka.

''Teuki hyung... sudahlah, saat ini Kyuhyunie pasti lelah, dia juga agak demam..'' Sungmin mencoba membujuk hyung malaikat nya menceramahi Kyuhyun.

Leeteuk menghela nafasnya lalu melihat Kyuhyun, anak itu terlihat sangat lelah.

''Baiklah, sekarang kau istirahatlah..'' Kyuhyun menganggukan kepalanya lalu berlalu dan memasuki kamarnya bersama Sungmin yang mengikutinya dari belakang.

.

.

Keesokan harinya, Kyuhyun sudah merasa lebih sehat dan memaksa kedua hyungdeul nya untuk mengijinkan nya sekolah. Hari ini dia memang akan menghadapi satu ulangan penting. Jadi tidak mungkin dia bolos dan meninggalkan sekolah nya.

Dia melewati waktu-waktu nya di sekolah dengan Changmin dan Minho yang selalu mengikutinya kemanapun. Padahal sepulang sekolah dia harus menemui Choi Siwon dan kembali menjadi Kyusoo.

Saat jam pulang sekolah, Kyuhyun berjalan beriringan dengan Minho dan juga Changmin yang berada di sisi kiri dan kanan Kyuhyun. Mereka tidak mau lengah lagi, apalagi sempat ada orang yang mencoba menculik Kyuhyun tempo hari.

Mereka lalu menghentikan langkah mereka saat sebuah mobil berhenti di depan mereka. Seorang namja dengan wajah nya yang dingin keluar dari mobil tersebut.

Dia lalu sedikit berlari kearah mereka tepatnya pada Kyuhyun dan langsung memegang erat tangan Kyuhyun menyeretnya menuju mobilnya, membuat kedua sahabat Kyuhyun langsung menggenggam sebelah tangan Kyuhyun karena kaget dengan prilaku namja asing tersebut. Saat ini kedua tangan Kyuhyun di pegang erat oleh keduanya.

''Siapa kau?'' tanya Changmin dengan tajam. Minho memegang lengan Kyuhyun mencoba mencegah namja asing tersebut membawa Kyuhyun. Namja dingin tersebut lalu memandang Kyuhyun,

''Kau harus ikut dengan ku sekarang!''

TBC

siapakah namja asing tersebut?

ANYEONG akhirnya bisa juga update ff ini, banyak bgt kekurangan nya dan aku harap kalian tetap suka...

Pleeaaasee read and review

meskipun ff asma gk sebagus ff author lain, tapi asma mau, setiap yang baca bisa review apapun itu..

Terimakasih

.

.