Morning After
-ChangKyu fanfiction by winterTsubaki-
Their morning after an intense night full of love making.
.
.
.
Rating : PG (mentioned of sexual activity)
Genre : Romance
Disclaimer : I wished I had them but sadly none of them were T^T. I only own the plot and idea, if there's some similarities with other stories you might have read believe me it's coincidental. I'm against plagiarism
Warning : if you are against boy x boy themed fic moreover with Changmin and Kyuhyun as a pairing please don't push yourself to read any further because I don't want to get a harsh comment over the pairing or the cast of the story^^
Because I've promised mutiara1307 that I will post a oneshot from my stash if she finished that super fluffy sweety hunny bunny fanfiction that I asked her to write. Thank you dearest*glomps* yours seriously too cute to handle.
Go read her fanfiction dan rasakan manis yang bisa bikin diabetes xD
.
.
.
Changmin menarik kursi di ruang makan dan mendudukkan tubuhnya disana. Mug berisi air hangat berpindah dari tangan kirinya ke atas meja. Pria jangkung itu memijit pelipisnya dengan satu tangannya yang bebas. Hangover, alasan mengapa di pagi buta seperti ini ia sudah menegak satu tablet aspirin. Meskipun ia adalah peminum yang kuat tapi Changmin tetap tak terbiasa dengan hangover, magnae TVXQ itu selalu menahan diri agar tidak minum lebih dari batas kemampuannya tapi selebrasi yang mereka lakukan tadi malam membuat dirinya terlalu let loose. Changmin mungkin mabuk tapi ia masih bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi semalam. Sudah lama sejak terakhir kali Changmin bertemu dengan teman-temannya, sekaligus sebagai pesta perpisahan yang sedikit lebih awal menjelang wajib militernya Changmin bersama beberapa teman dekat non-artisnya pun memutuskan untuk minum beberapa botol soju. Mereka cukup wasted malam tadi dan Changmin sudah hampir black out karena mabuk kalau saja Kyuhyun tidak datang menjemputnya. Magnae Super Junior merangkap kekasih Changmin itu telah berbaik hati datang untuk menjemput Changmin dan membawanya pulang setelah sebelumnya ia dikabari oleh manajer Changmin bahwa artisnya itu sedang minum-minum di bar bersama beberapa temannya. Niat Kyuhyun sih baik, pacar yang pengertian dan perhatian pada kemaslahatan kekasihnya sendiri namun Changmin rupanya terlalu horny untuk bisa berpikir rasional-salahkan alkohol dan jadwal padat Kyuhyun yang tak memungkinkan mereka untuk bertemu-karena begitu sampai di apartemen pribadinya Changmin langsung menyerang Kyuhyun, ia bahkan tak membiarkan Kyuhyun membawanya ke kamar. They did it at the front door! Well, only the first round karena Kyuhyun menolak disetubuhi Changmin di lantai foyer apartemennya.
'Don't treat me like a hooker and do me on your bed!' Changmin bahkan bisa mengingat kalimat yang diucapkan Kyuhyun padanya sesaat setelah ia menyelesaikan ronde pertama mereka malam itu.
Changmin menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, ujung bibirnya tertarik reminiscing their intense love-making, Changmin senang mendengar lenguhan dan desahan Kyuhyun, ia juga sangat senang saat Kyuhyun meneriakkan namanya dengan nafas tercekat and begging him to pound him harder. Tak ada yang lebih indah dari Kyuhyun yang tergeletak pasrah di bawah tindihannya dan Changmin berani bersumpah tidak akan membiarkan orang lain melihat betapa sexy Kyuhyun saat diatas ranjang. For his eyes only.
Pria tinggi itu kembali menutup matanya, bibirnya terbuka mengalunkan bait-bait lagu terbaru milik Kyuhyun yang telah ia hapal karena begitu seringnya Kyuhyun menyanyikan lagu itu belakangan ini, toh Changmin tak ingin protes karena ia begitu menyukai suara bak madu milik sang kekasih.
Senyum di wajah pria jangkung itu semakin lebar. Puas dengan imajinasinya Changmin mengambil mug yang tadi ia letakkan diatas meja, berniat untuk menghabiskan isi di dalamnya dan kembali ke kamar namun gerakannya terhenti saat ia mendengar suara pintu kamar yang terbuka. Changmin berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari dapur.
"Kyu? Kau sudah bangun?" tanyanya melihat Kyuhyun yang tengah berpegangan pada kusen pintu. Pria manis itu hanya mengenakan kemeja biru yang ia pakai tadi malam, cukup panjang hingga menutupi bagian paha atasnya.
"C-chang…" suara yang keluar dari mulut Kyuhyun terdengar serak dan kasar, ada sedikit rasa bersalah di hati Changmin menyadari kalau dirinya adalah penyebab hilangnya suara Kyuhyun pagi ini.
Dengan langkah-langkah panjang Changmin menghampiri Kyuhyun yang terlihat kesusahan untuk bergerak, pria itu memegangi punggungnya dan meringis setiap kali ia menggerakkan kakinya.
"Kau bisa berjalan?" tanya Changmin lembut sambil memegang kedua tangan Kyuhyun. Magnae Super Junior itu menggeleng pelan.
"Seharusnya kau tidak beranjak dari atas tempat tidur" dengan cepat namun tetap berhati-hati agar tidak menambah rasa sakit di tubuh Kyuhyun Changmin melingkarkan satu lengan Kyuhyun di pundaknya dan menggendong pria manis itu ala pengantin.
"K-kaau tak a…da saat aku ba-ngun ta…di" bisik Kyuhyun dengan suara seraknya, kesusahan karena tenggorokannya terasa seperti terbakar.
"Aku terbangun karena kepalaku terasa sakit jadi aku ke dapur untuk mengambil aspirin. Kau mau kuambilkan juga? Sepertinya kau lebih butuh itu saat ini" Changmin tak bisa tidak menggoda Kyuhyun dan keadaannya yang begitu vulnerable saat ini.
Kyuhyun memukul dada telanjang Changmin dengan satu tangannya yang bebas "…da-sar sa…diis"
"Sorry, love" Changmin menundukkan wajahnya, mengecup kening Kyuhyun dengan cepat. Cengiran nakal tercetak di wajahnya, senang karena berhasil menggoda Kyuhyun.
Hanya butuh beberapa langkah panjang bagi Changmin untuk membawa Kyuhyun ke dapur, dengan berhati-hati pria bersuara tinggi itu menurunkan Kyuhyun dari gendongannya.
Changmin mengambil satu strip aspirin dari dalam laci dapur dan mengisi mugnya dengan air hangat lalu membawa kedua benda itu kearah Kyuhyun yang masih berdiri di pinggir kursi yang tadi di duduki Changmin.
"Kenapa kau tak duduk?" tanya Changmin, ia pikir Kyuhyun akan duduk disana saat ia sibuk mengambil air tadi.
Pipi Kyuhyun memerah. Matanya menatap kearah kursi yang tadi di duduki Changmin lalu kembali menatap kearah Changmin dengan pandangan memelas minta dikasihani.
Butuh waktu beberapa detik bagi Changmin mencerna maksud Kyuhyun dan ia tertawa saat menyadari apa masalah sebenarnya. Kursi di ruang makan tersebut terbuat dari kayu tanpa cushion apapun di alasnya dan dengan keadaan tubuh Kyuhyun saat ini pria manis itu tentu tak akan sanggup mendudukkan tubuhnya disana.
"Ahahahaha…maafkan aku, chagiya. Ayo sini duduk denganku" Changmin meletakkan mug dan aspirinnya diatas meja lalu mendudukkan dirinya diatas kursi. Pria jangkung itu menepuk-nepuk pahanya yang hanya berbalut boxer hitam, senyum lebar menghiasi wajah Changmin. Ia sangat senang saat Kyuhyun begitu selfless dan pasrah karenanya.
"Shim Chwang pabbo!" Kyuhyun mencubit pipi Changmin, ekspresi kesalnya pada kekasih tiangnya tersebut namun ia menurut juga dan duduk diatas paha Changmin, sedikit meringis merasakan sakit yang familiar itu menjalar dari bokongnya ke pinggang.
Kyuhyun meminum air dan aspirinnya sedangkan Changmin memeluk pinggangnya dengan erat sambil sesekali menciumi belakang leher Kyuhyun dengan lembut. Perlakuan Changmin ini seolah-olah ingin meminta maaf pada Kyuhyun atas perlakuan kasarnya tadi malam saat mereka bercinta.
"Aku terlalu kasar ya tadi malam?" tanya Changmin. Kyuhyun mengangguk "Kau…se-perti bina…tang"
Mendengar gerutuan Kyuhyun dengan suara seraknya magnae TVXQ itu justru tertawa kecil, tak merasa keberatan baru saja disebut binatang. Changmin menarik dagu Kyuhyun, membuat pria manis itu menoleh kearahnya lalu mencium bibir yang telah membengkak itu dengan pelan serta berhati-hati. Sebenarnya Changmin senang memperlakukan Kyuhyun dengan lembut namun kalau sudah dikuasai alkohol Changmin bisa berubah menjadi monster nafsuan.
"I love you" bisik Changmin diantara bibir Kyuhyun saat ciuman mereka berakhir. Mata bambinya menatap lurus kearah manik mata Kyuhyun, seperti menunjukkan keseriusan dari kata-katanya barusan.
Kyuhyun tersenyum, pria manis itu mendekatkan wajahnya kepada Changmin memupus jarak antara bibir keduanya, "I love you too" balasnya.
.
.
.
Kyuhyun mengerjapkan matanya yang terasa berat beberapa kali, mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang masuk ke dalam kamar dari sela-sela curtain jendela. Satu tangannya bergerak menepuk sisi kiri tempat tidur dan dahinya berkerut saat tangannya tak menemukan tubuh hangat untuk ia peluk pagi itu.
Tubuhnya masih sakit dan ia belum ingin beranjak dari tempat tidur namun berada sendirian disana juga bukan pilihan yang ia sukai. Kyuhyun memijit pelipisnya yang terasa sakit efek dari terlalu banyak mengeluarkan air mata malam tadi. Changmin selalu memperlakukannya dengan begitu baik, lembut dan perhatian namun saat sudah mabuk pria itu seperti punya kepribadian lain yang begitu bertolak belakang, kegiatan ranjang mereka malam tadi adalah bukti keganasan Changmin jika sudah mabuk. Kyuhyun bahkan tak yakin ia bisa jalan dengan baik untuk beberapa hari kedepan.
Magnae Super Junior itu masih mencoba untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya saat ia mendengar melodi yang begitu dikenalnya mengalun bersama suara Changmin. Kyuhyun tersenyum dan memutuskan untuk menghampiri pria yang sudah membuat dirinya kesulitan untuk berdiri itu.
Dengan susah payah Kyuhyun pun berjalan kearah pintu kamar setelah sebelumnya mengambil kemeja milik Changmin yang tergeletak di samping ranjang dan memakainya dengan cepat. Kyuhyun membuka pintu kamar dan berdiri disana beberapa saat untuk mengumpulkan tenaga di kedua kakinya yang gemetar. Rupanya suara pintu yang terbuka membuat Changmin keluar dari dapur dan menghampirinya.
"Kyu? Kau sudah bangun?" tanyanya lembut, kedua tangannya memegang tangan Kyuhyun, membantu pria itu untuk berdiri dan menumpukan beban tubuhnya pada Changmin.
Gesture simple namun thoughtful dari Changmin itu membuat dada Kyuhyun terasa hangat. Tak salah ia begitu mencintai pria di depannya itu.
.
.
.
END
.
.
.
A/N: My lousy attempt on cavity inducing 'morning after' moment, no kinky stuff-unless Kyuhyun yang pakai kare-shirt itu bisa disebut kink-as promised. Anggap saja fanfiction ini seperti a calm moment before storm karena untuk chapter-chapter selanjutnya i've prepared a bunch of kinky plot to explore, a wild version of daddy kink or alpha-omega verse? You choose.