Terkadang, kemampuan dan kejeniusan seseorang – yang dipandang hebat oleh orang lain – justru, membuat dirinya sendiri tersiksa. Kemampuan lain dari yang lain itu hebat. Bahkan, kau bisa terlihat 'Wah' diantara beberapa orang – jika seandainya, kau disejajarkan oleh mereka.

Aku tak habis fikir. Mengapa aku dilahirkan se-jenius ini? Aku berharap, aku itu mempunyai pola fikiran yang sama. Sejajar. Biasa saja.

Karena, ke-jeniusan-ku itu menyiksa diriku. Aku rasa, itu bukanlah sebuah kemampuan dan kejeniusan dalam diriku. Melainkan, sebuah malapetaka bagi diriku.

... dan orang banyak dimasa mendatang.

Karena, mereka yang memaksaku melakukan itu...

...

Main cast [Kim Joonmyeon. Zhang Yixing. Do Kyungsoo. Kim Jongin]

[T+.Horror. Tragedy. Adventure. Suspence. Sci-Fi]

Author [CarolineaKim]

Length [Chaptered. Multi-chapter]

Disclaimer© [This storyline is belong to me and always MINE! So, don't copy this storyline without permission]

Warn! [YAOI. AU. Absurd. Typo everywhere]

...

CarolineaKim storyline...

Present!

.

.

Happy Reading (~*3*)~

.

Chapter 1

Seoul, 28 September 30XX

Joonmyeon – pria berusia 24 tahun ini tengah sibuk dengan beberapa barang yang mungkin, berbahaya atau bahkan dapat menyebabkan bencana, jika tidak di-'sentuh' oleh tangan sang ahli. Sedikit membenahi letak kacamata tebal yang menggantung apik di hidung mancung-nya.

.

"Sayang, Kyungsoo dan kekasihnya sudah datang!"

.

Joonmyeon menghela nafas pelan dan tersenyum setelah melihat siapa yang terdapat dibalik pintu ruangan 'khusus'-nya. Seorang pria cantik memasuki ruangan-nya.

Joonmyeon berdiri dan mengecup kening sang istri. "Yixing sayang, kau belum tidur? Ini baru jam 1 pagi. Dan, tidak mungkin jika Kyungsoo datang bersama kekasihnya sepagi ini," ucap Joonmyeon seraya mengecup lembut bibir delima istrinya.

Yixing – pria cantik yang berstatus sebagai istri dari Kim Joonmyeon itu sedikit mempoutkan bibirnya. "Sayang! Ini sudah jam 12.30 siang!" Yixing melayangkan protesnya pada Joonmyeon. Sang suami terkekeh pelan. "Maafkan aku sayang. Aku ingatnya ini masih jam 1 pagi," elaknya sembari merengkuh Yixing kepelukannya.

Rona merah muda samar menghiasi pipinya. "Kau sudah hampir 17 jam berada didalam ruangan ini. Tidak keluar, barang hanya untuk buang air sekalipun. Kau tahu? Aku merasa kesepian," ucap Yixing sendu. Joonmyeon tersenyum kalut. Diusapnya pucuk kepala Yixing dengan perlahan.

"Maafkan aku. Dan aku janji setelah ini akan menghabiskan waktu lebih banyak bersamamu," ucap Joonmyeon. "Benarkah?" tanya Yixing memastikan. Joonmyeon mengangguk.

.

"ASTAGA, JOONMYEON HYUNG! YIXING GEGE! SAMPAI KAPAN AKAN MENINGGALKANKU DISINI?"

Yixing melepaskan pelukannya dari Joonmyeon. "Ya ampun! Aku sampai lupa ada Kyungsoo dan Jongin dibawah! Palli, sayang!" kata Yixing sambil menarik tangan Joonmyeon kelantai bawah. Mereka berdua yakin, Kyungsoo akan menyembur mereka berdua dengan protesnya.

...

Benar saja, Kim Kyungsoo – adik dari Kim Joonmyeon itu langsung menyembur keduanya dengan protesan telak darinya.

"AKU DATANG BUKANNYA DIAJAK MENGOBROL ATAU DIAJAK MAKAN. KALIAN MALAH LOVEY DOVEY. HYUNG! GEGE! KALIAN TIDAK PEKA SEKALI, SIH!"

Joonmyeon memutar bola matanya malas melihat kelakuan sang bungsu 'Kim'.

"Katakan saja kalau kau itu lapar, sayang!"

Kyungsoo tersenyum malu mendengar suara interupsi dari sang kekasih – Kim Jongin. "Kkamjong! Aish. Kau memalukanku!" gerutunya sembari mencubit kecil pinggang Jongin – yang sibuk tertawa pelan.

Yixing menggelengkan kepalanya melihat sebagaimana manja-nya si adik ipar. Ya, Kyungsoo baru menduduki bangku kelas 3 Senior High School. Dia memiliki seorang kekasih yang sedang menduduki semester akhir di Seoul International University. Mengambil jurusan ilmu sains dan IPTEK.

Umur Jongin sebenarnya sama dengan Kyungsoo. 17 tahun. Tapi, Jongin sempat mengikuti kelas ekselerasi semasa Junior High School dulu (yang berakhiran, Kyungsoo mengurung diri di kamar karena berpisah kelas dengan Jongin)

Bicara soal Kyungsoo...

Dia istimewa. Sama seperti kakaknya. Tapi, jika kakaknya memiliki keistimewaan yang terletak di otak berisi-nya, Kyungsoo memiliki keistimewaan yang sangat menyiksa.

Indigo...

Kerjaannya setiap hari hanya berteriak ketakutan atau yang paling parah, dia sempat dilarikan ke rumah sakit karena psikis batin-nya sangat menyiksa.

Kejadian di masa lalu. Di masa yang akan mendatang. Makhluk lain yang berkeliaran di mana saja. Itu seperti hanya sebuah tontonan telenovela biasa baginya.

Kemampuan istimewa – atau mungkin mengerikan? – miliknya itu diketahui saat dia masih grade 3 Elementary School. Kyungsoo kecil dulu suka berbicara sendiri – menurut orang yang melihatnya. Tapi, jika ditelisik – tentu saja menurut Kyungsoo sendiri – dia bicara dengan 'seseorang' (atau mungkin, 'sesuatu'?)

.::Flashback is ON::.

Di grade 3 dulu, dia sedang sibuk mengerjakan tugas sekolahnya. Hingga, tiba-tiba dia terdiam dan menatap kosong. Joonmyeon – sang kakak terheran, lalu, mengerak-gerakkan tangannya di depan wajah Kyungsoo. "Kyungie? Are you okay?" tanyanya. "H-hyung. I'm not okay. Hyung. HYUUUUNG!"

Kyungsoo menjerit histeris dan menangis kencang. Joonmyeon yang saat itu menduduki grade 10 senior high school, menjadi panik. "Astaga, Kyung! Kau kenapa? Katakan pada hyung!"

Kyungsoo masih menjerit histeris. Beberapa maid ikut membantu menenangkan si bungsu. Bahkan, harabeoji dan halmeoni mereka yang kebetulan berkunjung juga panik. Tapi, tetap nihil. Kyungsoo malah mengguncang bahu Joonmyeon – berusaha memberi tahu sesuatu.

"Kyungsoo! Katakan pada hyung!"

"H-hyung, katakan pada ayah dan ibu agar cepat kembali! Du-dua puluh menit lagi, mereka kecelakaan,"

Semua yang ada disana terdiam. Jantung Joonmyeon berdentum sangat kencang. Tapi, sepertinya, harabeoji dan halmeoni mereka tidak percaya.

.

"Hahahaha! Kyungie, cucuku sayang~ itu hanya halusinasi. Jangan dipikirkan. Jernihkan pikiranmu,"

Seperti itulah kalimat yang meluncur dari sang halmeoni.

"IBUUU! AYAAAH!"

Terpaksa, mereka harus menenangkan Kyungsoo dengan ekstra.

Joonmyeon bukannya tidak percaya! Dia sudah sangat yakin, jika adiknya memang indigo. Tapi, ini... Soal kedua orangtua mereka. Dia takut...

...

Dan, ketakutan Joonmyeon berakhir pada datangnya seorang maid menghampiri dia dengan bercucuran air mata. "Ma-maaf tuan muda Kim. Tuan dan Nyonya Kim tewas ditempat kecelakaan,"

Joonmyeon tidak percaya. Dia tidak percaya. "JOONMYEON HYUNG! AYAAAH! IBUUU!" – teriakan Kyungsoo.

Joonmyeon hanya bisa mendekap dongsaeng-nya. Dirinya sangat kehilangan. Halmeoni mereka pingsan saat mengetahui kenyataan pahit itu.

.::Flashback is Off::.

...

Joonmyeon menatap jengah si bungsu Kim yang tengah merengek padanya, Yixing, dan Jongin untuk menemaninya ke lotte world. Tidak tahu, apa. Jarak dari rumah Joonmyeon ke lotte world sebenarnya dekat. Tapi...

Joonmyeon baru ingat.

Dia itu hampir tidak pernah keluar rumah samasekali

.

"Hyung bilang tidak Kyungsoo!"

Kyungsoo terdiam mendengar nada tinggi Joonmyeon dan mencebikkan bibir kissable-nya. "Terserah!" dia membalas perkataan Joonmyeon dengan nada kesal.

Yixing menahan tawanya melihat insiden kecil antara sang suami dan sang adik ipar.

.

"GYAAAAA!"

"KAU KENAPA?!" tanya Joonmyeon panik. Kyungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "HYUNG! GEGE! Dimana baby Anson?" tanya Kyungsoo.

Yixing, Joonmyeon, dan Jongin saling melempar pandangan heran. "Memangnya kenapa?"

"CEPAT!"

...

Kyungsoo tengah menatapi Kim Anson. Buah hati dari kakak dan kakak iparnya itu. "Kau tadi kenapa, Kyungsoo?" tanya Yixing pelan seraya mengecup dahi buah hati-nya.

Perlahan, Kyungsoo mengangkat telunjuknya dan mengarahkan pada sudut ruangan. "Dia. Dia mau mencelakakan baby Anson. Sialan!" umpat Kyungsoo dengan nada tajam. Yixing meneguk ludahnya. Bukan dia tidak tahu dengan apa yang dimaksud Kyungsoo.

Perlahan, angin-angin berhembus. Ini... bukan angin biasa.

Angin itu seakan-akan menusuk dan menembus kehangatan ruang keluarga ini. Membuat bulu kuduk keempat manusia yang berada di ruangan ini meremang.

"Kita ke apartemen saja!" ujar Kyungsoo cepat dan menarik tangan Yixing dengan tergesa – menghampiri mobil Jongin yang ter-parkir di halaman luasnya.

Jongin dan Joonmyeon terpaksa mengikuti mereka.

.

Disaat keempat manusia itu benar-benar meninggalkan kediaman ini...

.

Terdengar desisan tak kasat mata—

.

.

.

"Kalian fikir, bisa lari dari kenyataan?"

.

TBC

...

-oOo-

-oOo-

-Carl's Note ^^-

Halo, manusia penghuni ffn! /hening/ -_-
Carl balik lagi dengan ff absurd nan menggoda/? milik Carl.
Tau dari mana ide plot cerita ini berasal?

Jadi, sebenernya, Carl ini punya indera keenam. Udah dari Carl masih kecil. Indera keenam milik Carl udah gak aktif waktu kelas 2 SD. Dan setelahnya, Carl hanya bisa merasakan keberadaan 'mereka'

Tapi, kelas 1 SMP ini, indera keenam Carl kembali aktif! Bisa dibayangkan, seberapa takutnya Carl saat ini. Bahkan, Carl sendiri takut mau kasih tau ke Mama dan Papa Carl.

Di kelas Carl banyak tangan-tangan asing.

Kadangan, ada angin 'lain' berhembus di ruangan kelas Carl. Dan, sekitar beberapa hari yang lalu, Carl latihan nyanyi buat ulangtahun sekolah Carl September ini. Di kelompok Carl itu ada 6 orang. 4 cewek. 2 cowok.

Nggak tahu dapet hidayah dari mana guru-nya Carl itu, kami disaranin latihan nyanyi di ruang BK setiap jam pelajaran 1-2 -_-
Dan sejak itu, perasaann Carl gak enak banget.

Ternyata bener, hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2015 kemarin, Carl lihat ada 'sesuatu' di lorong ruang BK yang nge-hubung ke gudang alat olahraga. 'Dia' nyeringai ke arah Carl.

Carl cuma bisa ngelirik kearah Nea. Dia itu cewek tak kasat mata yang selalu ngikutin Carl dari kecil. Nea itu baik. Cantik lagi. Kayaknya, dia seumuran sama Carl. Carl sempet tanya sama Nea. "Kamu tahu siapa dia?" dan Nea malah nangis. Dia bilang 'sesuatu' dipojok sana sangat mengerikan – bahkan untuk Nea sendiri.

Waktu jam pulang sekolah, temen satu kelompok nyanyi aku – cowok. Sebut saja dia 'Fukuda'.
Nah, si Fukuda ini aneh banget. Dia teriak-teriak, "AYO PUKUL AKU! PUKUL! SAMPE TULANG AKU PATAH!" dia ngehampirin salah satu meja temen Carl. Lalu bilang, "Kamu ambil aja handphone aku. Aku mau pergi!"

Dan Carl baru sadar, tatapan mata itu, bukan matanya Fukuda! Matanya merah. Sumpah!

Carl gatau siapa yang ngerasukin Fukuda. Soalnya, Carl gabisa ngeliat sampai dalem.

Menurut spekulasi Carl, 'dia' baru nguasain fikirannya si Fukuda. Belum hatinya. Sekelas panik pas denger penuturanku! Dia dibawa ke ruang BK – dengan susah payah tentunya. Sampe orangtua-nya dateng. Dia dibawa pulang dan memutuskan, dia keluar dari kelompok nyanyi!

Carl sedih banget denger itu. Dan Carl ngehampiri sosok yang ada dipojok lemari kelas Carl. Carl ngebentak 'dia' sambil nangis. Dengan santainya, 'sosok' itu nge-jawab.

"Kalau dia memang incaran kami bagaimana?"

Carl hampir aja nge-bogem 'sosok' itu kalau gak ditahan sama Nea – cewek baik tak kasat mata itu. Dan akhirnya, 'sosok' jahat dipojok ruangan itu hilang. Nea senyum sama aku dan ngebisik "Maafin dia, ya, Cha. Biar aku selesain urusan sama yang satu itu!"

Carl hanya bisa senyum. Dan hari Senin-nya, si Fukuda masuk! Tapi, beda banget. Carl baru nyadar, ada 'sosok' baru yang ngikutin Fukuda. Dan, yang bikin kami sekelas itu sesak adalah, si Fukuda cuma inget sama orang-orang terakhir yang dia lihat di ruang BK!

Itu tandanya, dia hanya inget Carl, 3 temen cewek Carl, dan 1 temen cowok Carl. Juga, guru BK yang kebetulan jadi guru pelatih kami. Orangtuanya tentu dia ingat.

Kami sekelas kayak disamber geledek seketika. Kok, kayak amnesia?

Dan, ada bisikan. Itu suara Nea!

"Fikirannya blank. Udah sepenuhnya dikuasain sama sosok yang kamu lihat dibelakang dia. Maafin aku, Cha. Sosok itu kuat banget untuk aku lawan. Tapi dia cuma ingat kamu, dan beberapa orang sebelum dia kesurupan,"

Carl speechless.

-oOo-

Yee... Jadi ff Drabble nih, note-nya Carl -_-