Really You Boy?

.

.

Gendre: Romance, drama , tentuin sendiri aja.

.

.

Rate: T (maybe)

.

.

Disclaimer: kyuhyun milik saya, sungmin milik saya, kyumin milik joyer, epep abal dan aneh ini murni dari imajinasi saja sendiri.

.

.

Summary: kalau sikapmu baik dan penurut maka aku akan baik tapi kalau kau terus memberontak aku akan mengurungmu kembali –cho kyuhyun-

.

.

Warning: YAOI, BOYxBOY, TYPO(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH!NO PLAGIAT!

.

.

Happy reading (*_*)/

.

.

Srekk srekkk.. srekkk..

"aisss.. menyebalkan,".

Plok.. plokk.. plokk..

"hahhh~ oppa,".

"ahjushi angkot telfonnya. Aiss.. kenapa terputus?".

"andwe.. andwe.. terputus lagi,".

"kau bisa diam tidak?,".

"aaaaaaa… ahjushi ayolah angkat,".

"yakkk.. kim sunny kau bisa diam atau tidak,".

"sttt… vic diamlah,".

Sunny yang masih membuat keributan dengan ponsel di tangannya, menatap layar ponsel penuh harap. Tetapi harapannya harus kandas karna tidak berhasil menyambungkan telfon antar Negara itu.

"kau yang harusnya diam,". Victoria yang terdapat di samping tempat duduknya menggeram kesal, sahabatnya itu benar – benar tidak tau situasi dia sedang berada dimana.

"aaaaa… oppa mianhe,".

Sunny berteriak prustasi karna panggilan telfonnya kembali terputus, jemarinya sesekali mengusap kasar helayan rambut pirang nya kasar, mengacak nya hingga berantakan seperti orang gila.

"aiss.. lebih baik kita keluar, kau membuatku malu,". Victoria dengan sigab membereskan beberapa buku yang sedang dia catat untuk tugas kampus. karna berkat sahabatnya konsterasinya musnah semua. Padahal dia sudah mencari tempat strategis untuk mengerjakan tugas – tugasnya tetapi dengan muncul entah dari mana sunny dapat menemukannya dan malah membuat keributan di perpustakaan.

Victoria menyeret sunny cepat dengan sebelah tanggannya yang masih menggenggam beberapa buku yang lumayan tebal.

"vic bagaimana ini, aku harus bagaimana?,"tangan sunny masih di tarik paksa oleh Victoria tetapi sunny tidak peduli yang dia pikirkan saat ini adalah layar ponsel yang sedang dia ketik entah apa.

"duduk,". Dengan patuh sunny mendudukan dirinya di samping sahabatnya yang sudah duduk nyaman di bangku halaman kampus mereka.

"aku bingung harus mencari oppa di mana, aku benar – benar khawatir dengannya,".

Victoria menghembuskan nafasnya leleh "kau jangan panik seperti ini, semua pasti baik – baik saja. Pumo (orang tua)sungmin oppa kan sudah memberitahu kalau semua akan baik- baik saja. Kau tau sendiri bagaimana reputasi keluarga lee".

Sunny menaruh ponselnya kasar "aku tau. Tapi ini sudah hampir 4 hari oppa menghilang dan aku benar – benar tidak bisa berdiam diri,". Sunny mengentak kakinya kasar, kesal dengan dirinya sendiri yang tidak berguna sebagai yeoja chigu dari seorang namja bernama lee sungmin. Pacarnya sedang menghilang tetapi apa yang bisa dia lakukan. Tidak ada.

"kenapa kau tidak mencarinya, uang mu bisa dengan mudah mencari sungmin,".

"aku sudah menyewa dektektif yang sangat mahal tetapi apa. Mereka bahkan tidak becus, jalan satu – satunya adalah soo man ajushi dia mempunyai koneksi yang sangat luas tetapi dia sedang tidak ada di korea dan entah telfon nya tidak bisa tersambung, aaaa,". Sunny kembali berteriak kesal dengan ketidak mampuannya, sunny bersumpah siapa saja yang dapat menemukan sungmin hari ini juga maka dia akan menuruti semua kemauan nya , uang? Itu tidak masalah. Bahkan uang nya sangat banyak dan hanya mengeluarkan untuk sungmin sang namja chingu itu. Sangat lah mudah.

"yasudah kita tunggu soo man ahjusi saja, kita harus berpikir positive thingking kalau sungmin oppa akan baik – baik saja,". Victoria mengusap bahu sunny menengkan.

"kau mudah berbicara seperti itu, kau tidak di posisiku, tapi vic..,". sunny menahan ucapannya dan teringat sesuatu. "kau kan pernah di culik sebelumnya, dan bagaimana cara orang tua mu menemukanmu? Detektif apa yang mereka sewa. Aku.. aku akan menyewanya. Dan aku mulai ingat kau mendapat berapa luka lebam dan goresan saat kau di temukan , apa saja yang terjadi denganmu? Tolong ceritakan kepadaku sekarang juga, mungkin saja itu yang sedang di alama sungmin oppa,".

Sunny menguncangkan tangan Victoria, memohon agar sahabatny itu menceritakan pengalaman apa saja yang di alami Victoria saat dia diculik dan dari mana asalnya lebam dan juga goresan itu.

Victoria sedikit ragu untuk menceritakannya bukan nya dia tidak mau menceritakannya kesahabatnya tapi .. "maaf.. aku tidak mau mengigat kejadian mengerikan itu kembali,". Victoria mendesah mengembuskan nafasnya menyesal. Sunny yang melihat merasa bersalah kenapa dia bisa memaksa sahabatnya seperti itu bahkan mungkin itu bisa saja membuat Victoria mengigat kejadian itu dan akan trauma.

" mian. Bukan maksudku untuk mengigatkanmu tentang kejadian itu tapi aku hanya sedikit prustasi,". Ucap sunny lesu.

"iya tidak apa – apa,". Victoria menganguk paham, tetapi senyum kecil menghiasi bibirnya. tentang penculikan itu mengigatkannya tentang seseorang, sudah beberapa minggu ini Victoria tidak datang menemuinya karna tugas yang kuliah yang menumpuk.

.

.

.

Sungmin sedang duduk nyaman di sofa dengan beberapa cemilan di hadapannya, menganti bergantian cheanel televisi besar yang ada di hadapannya dengan sebelah tangannya yang masih sibuk mengambil cemilan dan menasukannya ke dalam mulut mungil sungmin.

Sebenarnya sungmin merasa ragu sebelumnya saat kyuhyun menawarkan surat perjanjian itu, isinya semua tertulis jelas perlakuan baiklah yang akan dia dapatkan hanya dengan menurut.

Mungkin pikiran itu sudah mulai menghilang. Kyuhyun benar – benar menepati janjinya member fasilitas kepada sungmin dapat bebas berpergian keluar kamar untuk menonton televisi, bermain game atau membaca buku tetapi kyuhyun tidak mengijinkannya untuk bermain laptop yang terhubung dengan internet dan juga telfon, bahkan telfon rumah pun tidak ada dan jangan lupa untuk keluar dari rumahpun hanya sekali saat dia berbelanja dan harus menyaman sebagai yeoja.

Saat sungmin mengingat kejadian itu sungmin mendengus nafasnya kasar, kesal dengan kyuhyun yang mendadaniny sebagai yeoja dan juga kesal kepada pekerja disana yang tidak menyadari kalau yang sesuatu yang aneh seperti penculikan atau ketidak sukaan kepada kyuhyun tidak mereka merasakan dan lebih parahnya lagi mereka benar – benar mengira sungmin seorang yeoja, ah~ sungguh daebak dan satu lagi yang membuat sungmin kesal salah satu pelayan itu menawarkan sungmin sebuah paket perawatan kuku kecantikan kepadanya saat dia dan kyuhyun melewati sebuah salon dan membuat sungmin semakin parah kyuhyun menawarkan kepada sungmin apa dia mengiginkannya atau tidak?.

"aaaaaa… dasar muka tua wajah berjerawat, kau tunggu saja pembalasanku saat aku bebas nanti". Sungmin menggambil cemilan dengan kasar dan mengunyahnya cepat "omo..". sungmin mengeram sedikit sakit dia tidak sengaja melukai bagian pinggir bibirnya karna kunyahan yang cepat hingga melukai dirinya sendiri.

Entah dari mana kyuhyun sudah ada di belakang sungmin "kau kenapa?."

Sungmin terperanjat kaget, kenapa dia tiba –tiba saja ada disini bukannya katanya pergi bekerja sampai sore "bukan urusanmu." Sedikit kesakitan berbicara dan mengusap bibirnya sedikit mengeluarkan cairan merah.

"pelayan park tolong ambilkan kotak obat".

Kyuhyun berjalan mnghampiri sungmin yang masih duduk tenang dengan cemilannya, sungmin menatap waspada . apa yang sedang dia lakukan ucap sungmin dalam benaknya.

Kyuhyun meraih dagu sungmin kasar, melihat luka yang menghiasi bibir sungmin.

Sungmin menampik kasar tangan kyuhyun tidak suka, seenaknya saja menyentuh wajahnya "apa yang kau lakukan?".

"diamlah." Ucap kyuhyun tanpa bantahan. Mengambil sedikit cairan luka menuangkannya ke atas kapas dan mengusapkannya ke bibir sungmin.

"au.. pelan sedikit."

"dasar ceroboh," kyuhyun masih sibuk memberikan obat dan melirik sedikit kewajah sungmin, sebenarnya saat tangan kyuhyun bersentuhan dengan kulit wajah sungmin, kyuhyun sedikit terpana, 'apa benar ini kulit seorang namja? Kulitnya benar – benar halus'.

Kyuhyun berdiri dan merapikan beberapa obat yang di pakai dikembalikan ke dalam kotak obat dan memberikannya kembali kepada pelayan park yang masih berada tidak jauh dari kyuhyun dan sungmin dari jauh memperhatikan tidak percaya, belum pernah majikannya ini member perhatian lebih untuk tawananya bahkan bersusah payah memberikan obat.

"ehem". Sungmin berdehem kesar seperti memanggil "te-terima kasih tuan penculik." Ucap sungmin pelan tetapi kyuhyun tau ada ketulusan di balik ucapannya itu. Bagus.

"cho kyuhyun. Panggil aku kyuhyun,"

Sungmin mengaguk lehernya yang tidak terasa gatal, canggung mungkin. Selama ini sungmin selalu mengumpat dan berteriak dengan keras. Dengan perlakuan kyuhyun seperti itu kepadanya mungkin sungmi sedikit luluh, mulai mepercayainya dan juga surat perjanjian itu.

Tanpa sungmin ketahui di balik kepergian kyuhyun ada seutas semirik senyuman kemenangan di wajah kyuhyun, membuat sungmin percaya dan luluh terhadapnya, mendekatinya sedikit demi sedikit dan membuatnya butuh waktu semua pasti sesuai dengan rencana.

Mission 2 membuat sungmin berbelok, sukses.

.

.

.

Sudah hampir seminggu sungmin berada di kediaman kyuhyun yang entah dia tidak tau ada di mana di kota apa bahkan mungkin dia sedang tidak ada dinegaranya atau mungkin di sebuah pulau terpencil, pikiran sungmin nyalah yang selalu membuatnya berpikir yang tidak – tidak perlakuan kasar saat awal sungmin bertemu kyuhyun saat dia dikurung dan bahkan di katakana seorang yeoja sungmin hanya tertawa geli mengingat semua itu.

Semua perlakuan kyuhyun terhadap sungmin benar - benar membuat dirinya bingung sebenarnya sungmin kenapa dibawa kemari? Apa benar apa yang dikatakan kyuhyun terhadapnya bahwa keluarganya benar sedang bangkrut dan tidak bisa membayar tebusan untuknya atau mungkin keluarganya menjualnya kepada kyuhyun? Sungmin mengeleng kasar membuang pikiran anehnya orang tua kandungnya tidak mungkin sejahat itu mereka menyayangi sungmin dan sungmin juga menyayangi mereka, orang tua kandung yang sudah melahirkannya dan juga membesarkannya.

Nyaman mungkin itu yang bisa sungmin gambarkan kepada kyuhyun, kyuhyun sangat baik terhadapnya dan juga perhatian kecil terhadapnya, meluangkan waktu hanya berdua dengan kyuhyun , bercanda atau sekedar mengobrol kecil di belakang taman dengan secangkir teh menemani mereka.

Sungmin menyentuh pipinya malu, sedikit panas apa mungkin ini akibat sungmin membayangkan kyuhyun? Ah tidak mungkin dia ini namja untuk apa berpikiran seperti itu dengan namja pula, sungmin kembali menyentuh pipinya dan terasa panas, apa dia demam berkat sungmin kemarin bermain hujan – hujanan? karna senangnya dapat merasakan hujan kembali walaupun masih di dalam taman belakang masion kyuhyun.

Entahlah sungmin sangat menyukai hujan pagi, dedaunan basah, pink, musim semi dan strawberry dan kyuhyun sebaliknya dia sangat menyukai kopi, musim gugur, biru, hujan sore, dan aroma daun kering.

Sungmin menyadari bahwa saat di dekat kyuhyun, namja itu membuat siapa saja tidak dapat memalingkan pandangannya, tatapannya tajam dapat meluluhkan hati siapapun yang menatapnya, suaranya sedikit berat saat mengeluakan suara dari bibir tebalnya, dan aroma tubuh kyuhyun aroma yang sangat sungmin sangat sukai aroma dedauan yang basah dan menyegarkan, sungmin mulai melihat kyuhyun bukan sebagai seseorang penjahat yang menculiknya lalu menyekapnya tetapi seseorang yang entah mengapa sudah mencuci otak sungmin sedikit demi sedikit dengan sikapnya yang selalu membuat dirinya terasa 'nyaman'.

.

.

Sinar matahari menusuk mata sungmin yang masih nyaman dengan tidurnya, tubuhnya masih ingin beristirahat dan tertidur kembali tetapi sinar matahari terlalu terang, sungmin membuka matanya perlahan terlihat seorang namja dengan sigap menarik tirai demi tirai di dalam kamarnya, itu bukan pelayan park tapi..

"kyu.. kau sedang apa?."

Sungmin mengucek matanya silau mengejap sesekali dan mengintip kyuhyun dari balik bulu mata lentiknya yang masih sibuk di dalam kamarnya.

"bangun ini sudah siang."

Sungmin menyingkap selimutnya meregangkan ototnya yang masih terasa kaku, entahlah sungmin merasa sakit mungkin hanya demam.

"wajahmu memerah, kau sakit?," kyuhyun menjalan mendekati sungmin dan menyentuhkan telapak tangannya yang dingin ke dahi sungmin, kyuhyun merasakan sensasi itu sensasi saat bagian kulit sungmin bersentuhan dengan kulit kyuhyun, sedikit berdebar.

"kau demam, kenapa tidak member tahukanku atau pelayan park".

"demam seperti ini akan cepat sembuh percayalah kyu, dan kau tidak pergi bekerja?,"

"hari ini aku mengambil libur, aku ingin mengajakmu ketaman hiburan kau pasti jenuh berada di masion ini terus,"

Sungmin tersenyum senang "benarkah? Kau serius kyu?."

"tentu saja, kau tawanan yang penurut mungkin aku akan memberikanmu jalan-jalan sebentar sebagai hadiah. Bersiaplah pakailah gaun yang terakhir kau pakai kau tampak cantik menggunakan itu."

Sungmin menatap kyuhyun tidak suka, apa maksudnya , membuat senang lalu menjatuhkannya seketika "kenapa aku harus memakai baju konyol itu, aku tidak mau".

"kau itu bersetatus sedang di culik, jadi kau harus menyamar agar tidak ada yang menyadarimu dan membawamu untuk kabur dan melarikan diri, akan cukup bodoh aku melakukan itu sekarang sudah cepat ganti."

"tidak lebih baik aku tetap disini,"

"ckh.. terus aku harus apa disini dengan hari liburku,"

"bagaimana kalau kau kita mengecat kamarku, lihat warnanya sangat yeoja aku tidak suka, aku ingin ganti warna biru yah yah.. " ucapnya memohon.

"malass.. pekerjaan seperti itu suruh saja anak buahku yang melakukan,"

"kau bilang kau hari ini libur, dari pada kau tidak ada kerjaan?,"

Kyuhyun sedikit berpikir dan menimbang usulan sungmin "bailklah tapi aku ingin semuanya sudah siap tinggal kita mengecetnya saja, kau suruhlah beberapa anak buahku untuk membelli cat dan menyiapkan semuanya kalau sudah siap kau panggil aku," kyuhyun pergi meninggalkan sungmin yang sedang tersenyum senang, akhirnya dia tidak akan menempati kamar seperti yeoja ini kembali.

.

.

Saat menuruni tangga kyuhyun terkejut ada seseorang yang sedang duduk di ruang tamunya. Kyuhyun berdenyitkan dahinya bingung? tidak ada seorangpun yang member tahukannya bahwa dia akan kedatangan seorang tamu, dan tanpa seijinnya dapat memasuki masion mewahnya kana yang mengetahuinya hanya cliennya juga tawananya yang sudah bebas dan bersumpah kan tutp mulut.

"kau siapa?."

"kejutan, oppa kau tidak merindukanku?." Ucapnya manja.

.

.

TBC

.

.

Wahh senangnya masih ada yang ingat ini ff hehe.. dan juga maaf untuk chap 3 nya yang begitu banyak typo terlalu malas untuk edis malah langsung post #plak , chap 3 udh di edit dan upload ulang semoga sudah tidak ada typo dan juga dengan chap ini

Terimakasih yang sudah menyempatkan diri meninggalkan jejak , jadi semangat ngetiknya hehe..

.

.

SEE YOU