Pemuda bersurai pirang cerah sebahu sedang berkutat dengan beberapa berkas kertas di tangannya. Dapat di lihat juga beberapa kertas-kertas yang juga bertebaran di atas meja dan di sofa berwarna merah maroon yang di dudukinya, seketika pandangannya itu terusik oleh sebuah suara yang terdengar di balik pintu "Tadaima Okaa-san" teriak seseorang dari luar pintu dan langsung membuka pintu dan masuk "Okaeri" kata pemuda bersurai pirang lembut.

"Bagaimana ?" tiba-tiba sang pemuda pirang cerah sebahu yang di panggil ibu itu langsung memeberi pertanyaan, padahal saeseorang yang berada di dekat pintu itu baru melepasakan sebelah sepatunya "Okaa-san memang tidak pernah sabaran yahh" kata seseorang yang bersurai raven yang sekarang sudah berjalan menghampiri pemuda pirang.

Pemuda pirang itu meletakan beberapa kertas berkas di tangannya dan menanggalkan kaca mata tipis bertangkai hitam dan meletakannya perllahan di atas meja "Jadi apa ka-" sebelum pemuda pirang yang di panggil ibu itu menyelesaikan bicaranya, seseorang yang bersurai raven itu sudah menyelanya.

"Tentu saja! Aku kan hebat. Uzumaki Menma Adalah yang nomer satu" teriak pemuda yang baru genap berusia enam belas tahun itu semangat dan hanya mendapatkan senyuman manis dari pemuda pirang yang masih duduk manis di sofanya.

.

.

.

.

.

.


For Love

Disclamer : Masashi Kishimoto

Author : Shiraishi Connan

Rate T

Pair sasunaru and others

Drama Romance

war : typo hinggap di mana-mana alur cepat dan ke tidak jelasan di mana-mana

berani baca (?) tanggung akibatnya sendiri (!)


.

.

.

.

.

Konoha 1998 pukul 22.00

"Aku benar-benar ingin melupakan .. hikg…. Manusia jahat hikg… itu" seorang wanita dengan surai pirang panjang sedang merancau sambil sesekali meminum minumannya langsung dari botolnya.

"Berikan aku lagi yang lebih keras!" teriak wanita yang bersurai pirang panjang itu menghentak-hentakan botol yang ada di atas meja, seseorang pegawai yang mendengarnyapun kemudian membawakan botol yang masih penuh ke hadapan sang wanita itu.

.

.

Suasana malam yang sangat ramai memang sangat di senangi oleh beberapa orang yang ada di sebuah bar yang cukup besar dan bisa menampung beberapa orang atau pasangan yang ingin menghabiskan malam yang panjang di bar sampai pagi.

Terdengar suara keras musik yang di mainkan sang Dj yang sedang asik memaikan lagu sambil sesekali bergoyang mengikuti alunan lagu yang di buatnya. Sedangkan pengunjung yang lain yang ada di bar tersebut juga ikut bergoyang mengikuti alunan music yang sangat keras yang bisa membuat hangover sekejab.

.

.

"Ayo kita bersenang sampai pagi" teriak Dj dan juga di sambut beberapa orang yang ada di sana dengan teriakan juga dan tepukan tangan.

"Hikgg… Aku harap juga.. Hikgg.. bisa bersenang sampai hikgg.. pagi" wanita bersurai pirang panjang itu mulai tersenyum-senyum sendiri mendengar penuturan dari sang Dj "Bersulang" katanya dan masih dengan senyumannya.

Sementara sang wanita pirang itu masih sibuk dengan aktivitasnya wanita pirang itu bahkan tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mendekat dan mulai duduk di sebelahnya "Minta yang lebih keras dari punya Nona ini" kata seseorang kepada pegawai bar dan sukses membut wanita bersurai pirang itu menoleh "heh" wanita pirang itu mulai menatap seseorang yang ada di sebelahnya.

"Kau bisa pindah dari sini? Aku ingin sendiri hikgg.." usir wanita pirang itu kepada seseorang yang sepertinya mengganggunya.

seseorang itu hanya tersenyum kecil "Maaf.. tapi sepertinya aku sedang ingin duduk di sini. Dan perkenalkan aku Sasuke Uchiha Sasuke" seseorang itu memperkenalkan dirinya dan mengangkat sebelah tangannya agar bisa berjabat tangan dengan Nona yang di temuinya.

"Naruto Uzumaki Naruto" kata wanita itu langsung mengambil tangan pemuda yang bernama Uchiha Sasuke.

Naruto Pov

Aku masih sempat-sempatnya memperkenalkan diriku kepada Uchiha (?) yah.. sepertinya tadi aku dengar namanya adalah Uchiha Sasuke. Uchiha .. Uchiha … Uchiha .. aku seperti ingat sesuatu dan Oh iya benar kakak perempuanku mempunyai suami bernama Uchiha.

Hah yang aku dengar Uchiha itu sangat kaya dingin dan sedikit kaku, tapi kenapa aku bisa bertemu dengan seorang uchiha yang sedang minum bersamaku (?) hah mungkin saja di balik sosok yang dingin atau kaku itu Uchiha juga ingin bersenang-senang.

Karna bosan melihat Uchiha itu memeperhatikanku terus dari tadi akhirnya aku mulai membuka suara "Ekhm.. jadi apa yang di lakukan Uchiha-sama di sebuah bar ini?" tanyaku sedikit ingin tahu sebenarnya apa sih yang mebuat seorang Uchiha berada di tempat seperti ini.

Aku lihat dia sedikit menghela nafas "Hemmm.. Hanya ingin menenangkan fikiranku saja.. sama sepertimu" katanya enteng dan apa tadi katanya sama sepertiku (?) aku menatap Uchiha itu dengan mata memincing "Maaf aku sudah dari tadi memperhatikanmu Nona.. sepertinya kau sedang banyak masalah dan kau juga sepertinya kesini untuk menghilangkan beban di fikiranmukan?" aku melihat si tuan Uchiha itu menuang minuman kerasnya di gelas berukuran kecil dan juga meminumnya sedikit demi sedikit.

"Jadi .. Kau tau masalahku?" aku rupanya penasaran dengan kata-katanya itu dan akhirnya aku mulai bertanya. Aku melihat dia tersenyum kecil dan mulai menatapku. Hmm ternyata wajahnya sangat tampan tapi ada apa dengan model rambutnya itu (?) apa acak-acakan atau memang seperti itu.

"hemmm.. sudah puas memandangi wajahku?" Tanyanya yang sontak membuatku tersadar "Oh ayolah aku hanya beberapa detik saja memandangimu.. dan bukankah kau tadi bilang sudah dari tadi memperhatikanku" aku tidak terima dengan nada ejekan darinya akhirnya aku melihat kearah lain dan melanjutkan meminum minumanku 'Perasaanku tadi aku sudah mabuk berat. Tapi kenapa saat Uchiha ini dating rasa mabukku sedikit hilang' aku berbicara sendiri dalam fikiranku.

"Kau punya masalah dengan kekasihmu yang sekarang sudah menjadi mantan kekasihmu. 'Dia' mantan kekasihmu itu selingkuh dengan wanita lain dan akhirnya mencampakanmu .. dan sampai kapanpun SAI aku akan membencimu" aku kaget mendengarnya bagaimana dia bisa tau apa jangan-jangan..

"Sudah berapa lama kau memperhatikanku?" tanyaku yang masih asik dengan acara menimku "Aku sudah berada di sini sebelum kau datang. Aku juga punya masalah tapi aku tidak akan membeberkan masalahku pada khalayak umum" aku menggusap hidungku yang agak gatal dan akhirnya aku menolehkan wajahku kearahnya.

Naruto Pov end

.

.

.

"Kalau kau sudah mendengar semua masalahku sepertinya tidak adil kalau aku tidak tau masalahmu?" wanita bersurai panjang itu mulai menatap pemuda raven yang berada di sampingnya "Sepertinya usiamu masih sangat muda dan.." pemuda itu mengantugkan kata-katanya "Masih terlihat seperti anak kecil" lanjut pemuda raven aka Sasuke.

"Maaf yaa.. Uchiha-sama usiaku sudah genap 22tahun dan aku bukan anak kecil" wanita bersurai pirang panjang itu aka Naruto mulai sedikit kesal karna di sangka anak kecil.

"Oh Maaf kalau begitu.. aku kira kau masih berusia belasan. Berarti usiamu tidak jauh beda dengaku" Sasuke berujar sambil meminum sedikit demi sedikit minumannya lagi.

.

.

.

.

Jam lama kelamaan sudah menunjukan pukul tengah malah tapi pemuda dan wanita yang sedang asik berpesta minum di sebuah bar itu sepertinya tidak sadar kalau waktu sudah menunjukan pukul 0 tepat.

"Jadi masalahmu hanya itu.. hahhaaha" tawa meremehkan keluar dari mulut kecil Naruto, "Sudahlah kalau kau membayar semua tagihanku aku akan memberikanmu anak" lanjut Naruto menatap genit Sasuke yang ada di sampingnya.

"Uchiha tidak pernah mendapatkan bekas" sedikit kasar Sasuke mulai menyombongkan marga Uchihanya sedangkan wanita yang di sampingnya hanya bisa memutar bola matanya jenga.

"Maaf Uchiha-sama. Aku Uzumaki Naruto .. tidak pernah di sentuh siapapun asal kau tau saja! Bahkan berciuman saja aku belum pernah merasakannya. Memang aku pernah berpacaran sekali tapi aku memang belum pernah berciuman atau melakukan hal yang di luar dari apa yang kau fikirkan itu" jujur Naruto dan sepertinya Sasuke juga tidak melihat ada tanda-tanda Naruto berbohong.

.

.

.

.

.

.

Naruto dan Sasuke sudah keluar dari bar dengan cepat Naruto membungkuk hormat dan ingin cepat-cepat pulang "Terima kasih Uchiha-sama telah membayar tagihanku, Kau bisa kirimkan alamatmu atau nomer rekeningmu biar nanti aku akan ganti uangmu berikut bungannya" Naruto sudah melepas High heelsnya yang sepertinya membuatnya terasa tidak nyaman karna tali dari salah satunya itu putus.

Sasuke yang melihatnya menghela nafas panjang "Huh.. kau ingin pergi sekarang?" Tanya Sasuke dan mendapat anggukan dari Naruto. "Kau tidak lupa dengan janjimu tadi? Aku tidak ingin uangku di kembalikan! Aku hanya ingin janjimu tadi" Sasuke sudah mendekat dan mengambil heels Naruto.

"Maksudmu?" Tanya Naruto bingung "Dobe" hanya gumaman kecil dari Sasuke dan tarikan sedikit kasar untuk megambil heels Naruto "U-uchiha-sama apa yang kau lakukan" teriak Naruto kalut melihat heelsnya yang sekarang tengah di buang ke dalam tong sampah.

"Kau benar-benar Dobe! Setelah berjanji seperti itu aku tidak akan mungkin membiarkanmu lepas" Sasuke mulai mendekati Naruto dan mengendong tubuh mungil Naruto ala karung beras.

Naruto yang mendapat perlakuan seperti itu sontak memberontak "Uchiha-sama lepaskan" yang di panggil Uchiha-sama oleh Naruto hanya diam dan mulai melangkahkan kakinya.

"Uchiha-sama tolong turunkan aku"

"Uchiha-sama"

"Uchi.. ahhh TEME pantat ayam brengsek TURUNKAN AKU!"

Naruto teriak-teriak dan sesekali memukul punggung tegak Sasuke dan akhirnya Sasukepun berhenti untuk.

PLAKKK

PLAAKKKKK

PLLLAAAKKK

Pukulan sedikit keras di hadiahkan di bokong sekseh Naruto sedangkan sang empunya bokong hanya bisa meringis tertahan.

"Kau diamlah ini sudah sangat malam"

.

.

.

.

.

.

Sasuke membawa Naruto pergi jauh dari bar yang mempertemukan mereka dan pergi secepatnya menuju sebuah hotel yang berada di sebuah daerah yang sangat jauh dari Konoha.

'sebenarnya ini di mana dan apa yang akan TEME anak ayam ini lakukan' batin Naruto meronta saat Sasuke sudah mengendongnya ala bridal dan masuk ke dalam sebuah hotel.

Sasuke menurunkan Naruto pelan-pelan ke atas kasur, Naruto yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara "Kau maksudku Uchiha-sama tidak bermaksud melakukan-" sebelum Naruto menyelesaikan perkataannya Sasuke sudah menyelanya. "Iya aku akan melakukannya denganmu! Entah mengapa saat aku melihatmu aku merasa kau mungkin pantas menjadi wanita yang akan mengantikan Istriku hamil dan melahirkan" Sasuke mulai melucuti jasnya dan kemejanya dan sekarang sudah bertelanjang dada.

Naruto yang mendengarnya seketika merinding "Uchiha-sama sepertinya anda telah salah memilih. Aku tidak akan bisa hamil dan melahirkan" kata Naruto takut-takut yang sekarang tengah meremas sperai yang ada di bawahnya.

"Aku sudah dua tahun menikah tapi istriku tidak akan bisa mempunyai anak dan dia menyuruhku untuk mendapatkan anak dari siapapun yang aku mau dan aku mau kau! Hehh.. sebenarnya aku tidak mau melakukan hal ini karna aku masih sayang istriku tapi kalau aku tidak mempunyai keturunan aku akan di suruh bercerai oleh orang tuaku" Sasuke mulai menatap Naruto dengan tatapan memohon Naruto yang melihatnya sedikit banyak kasihan.

"emm.. tapi ak-hmmmmm …hemmmmm" Naruto belum selesai bicara Sasuke sudah menghujamnya dengan ciuman kasar dan membuat Naruto tidak bisa berbuat apa-apa.

Makin lama ciuman itu semakin kasar dan semakin tidak terkendali, Naruto memukul dada bidang Sasuke untuk melepaskan pagutanya tapi Sasuke tetap saja menghujamkan ciumannya ke bibir plum Naruto dengan tangan Sasuke yang makin gencarnya menekan tengkuk Naruto dan satu tangan yang bebas mulai bergerliya di leher dan dada Naruto yang..

'Kenapa rasanya berbeda' inner Sasuke dan mulai melepaskan pagutanya dari bibir Naruto yang mulai membengkak, Naruto yang melihat Sasuke mulai melepaskan bibirnya kemudian mundur untuk mengambil nafas.

"Kau.. Apa kau" Sasuke tidak melanjutkan perkataanya dan hanya menatap Naruto dengan tatapan meminta sebuah jawaban sedangkan Naruto yang merasa dirinya di tatap dengan tatapan seperti itu akhirnya mulai menormalkan dirinya.

"Ha..ha.. Iya.. heemmm Aku bukan wanita aku pria"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

tebece

.

.

.

.

review ?