Kuroko no Basket © Tadoshi Fujimaki
.
This fic is mine
.
Parody/humor/friendship/AU/T rated
.
ketawa please! :D
.
.
.
.
Chapter 2 : Aku Bukan Penipu
Habis pohon mangga belok kiri. Rumahnya nomor 9. Jangan nyasar ya?
Itulah isi sms yang diterima si cowok besar, bernama Kagami, tadi pagi.
"Ini benar rumah nomor 9… rumah ini kecil sekali"
Cowok itu kembali melihat hpnya. Setelah ia yakin, ia berjalan menuju pintu rumah tersebut yg tertutup.
Tok tok tok… Tok tok tok…
Tak lama kemudian gagang pintu itu bergerak.
Cklekk
dan terbuka. Menampakkan sosok pemuda serba biru dengan kulit pucatnya.
"Ah. Permisi aku Kagami Taiga. Apa benar ini rumah Kuroko Tetsuya?"
"Ya, ini rumahku. Aku Kuroko Tetsuya. Jadi kau yang sms tadi? Kalau begitu silakan masuk"
Kuroko berjalan menuju ruang tamu, diikuti di belakangnya ada Kagami si cowok besar tersebut.
"Rumah ini dalamnya lebih kecil dari yang ku kira. Pemiliknya juga kecil. Mungkin yang kecil-kecil lebih enak" batin Kagami yang mulai ngelantur.
"Aku jadi yakin kalau orang ini penipu" tambahnya.
"Silakan duduk Kagami-san"
Kaki Kagami berhenti melangkah tepat di depan ruangan kecil yang Kuroko sebut ruang tamu.
Mata Kagami pun melotot melihat ruang tamu milik si Kuroko ini.
WHAT THE HELL!
Hanya ada tikar di tengah-tengah! Ini warung lesehan? yang benar saja! Dia begitu kere. Meja saja tak ada!
Tidak mungkin ia mantan personil boyband terkenal seperti isi sms dari Kuroko yang tadi pagi Kagami baca.
Dasar ngaku-ngaku! Sudah jelas-jelas ia kaum pelangi eh kaum gem to the bel.
"Cukup! Kau hanya penipu kan? Kau masih bocah sudah berani menipu orang. Kalau besar mau jadi apa?" Nasehat Kagami sok tua.
Kuroko mengepalkan tangannya. Perempatan siku-siku muncul di dahinya.
"Berani sekali kau bicara seperti itu terhadap orang yang baru kau temui! Siapa yang kau sebut bocah, hah? Taun ini aku sudah lulus smp asal kau tau saja!"
"Apa tidak salah? Kau terlihat seperti bocah yang baru lulus SD. Tidak mungkin kau sebaya dengan ku. Aku juga baru saja lulus smp!"
"Kau sudah kayak om-om"
"Kau bocah bau kencur"
"Dasar muka tua"
"Dasar bocah penipu!"
"Aku bukan bocah dan bukan penipu! Ikut aku ke kamarku, akan ku tunjukkan buktinya!"
Reflek Kagami menyilangkan tangannya di depan dada.
"Kau… bocah mesum!" Ucap Kagami malu-malu dengan wajah yang sudah bersemu merah.
WHAT?
"Selain muka tua pikiranmu ternyata juga kotor" ucap Kuroko menahan marah.
Mengabaikan Kagami, Kuroko berbalik berjalan menuju kamarnya. Kuroko tau kalau di belakangnya Kagami mengikuti. Sambil berjalan, Kagami masih melihat-melihat isi rumah Kuroko. Ada sekitar lima ruangan minimalis termasuk kamar mandi dan dapur. Kagami yakin kalau Kuroko bahkan tidak memiliki televisi.
Artis gadungan. Begitulah pikir Kagami.
Kuroko memegang gagang pintu kamarnya dan memutarnya. Kemudian cowok serba biru itu masuk ke dalamnya, masih dengan diikuti Kagami di belakang.
Kuroko berbalik menghadap Kagami yang masih setia menyilangkan tangannya di depan dada.
Reflek ia menepok jidatnya sendiri frustrasi. "Aku ini cowok normal!" Ucap Kuroko setengah berteriak.
Yah meskipun Kuroko memiliki tampang dan postur tubuh seorang uke idaman, tapi dia benar-benar cowok normal. Dia juga bukan orang yang mau berbuat mesum pada siapa saja. Apa lagi terhadap Kagami yang bertampang seme tapi berhati uke tersebut. Itu tidak mungkin. Kuroko masih pilih-pilih. Pastinya ia akan lebih memilih bersama Momoi-san daripada Kagami-kun. Ups…
Cukup! Kuroko tidak mesum. Dia anak baik dan alim.
"Bukti bahwa aku adalah mantan anggota boyband ada di kamarku ini. Lihatlah semua poster dan poto Kiseki no Sedai di tembok!"
Kagami melihat ke sekelilingnya. Ia baru sadar kalau tembok kamar ini memang dipenuhi poster Kiseki no Sedai. Atau mungkin Kuroko tidak mampu membeli cat makanya ia melapisi temboknya dengan poster-poster. Yah, itu masuk akal. Kagami menghina lagi dalam hatinya.
Kagami mendekati salah satu poster. Ada Kuroko di poster itu.
"Ini… pasti editan!"
"Itu asli! Tidak mungkin aku mengedit sebanyak ini. Aku juga punya foto-foto bersama mereka"
"Kau hanya seorang fans yang freak!"
Kuroko kembali mengepalkan tangannya. Padahal biasanya ia orang yg sabar. Kagami ini benar-benar menyebalkan!
"Aku punya video latihan kami sebelum konser" Kuroko menyodorkan hpnya ke Kagami.
Kagami menerima hp itu dan mulai memutar rekaman videonya.
Meskipun itu video latihan sebelum konser, bukannya mereka bernyanyi ataupun menari, mereka malah duduk lesehan di tengah-tengah panggung dan memegang konsol game masing-masing. Sungguh gaje sekali.
Ekspresi terkejut tiba-tiba terpampang jelas di raut wajah Kagami.
"Mereka… ini…"
.
.
.
TBC~
Curahan Hati Author :
Makasih buat yg udah ngasih ripiu chapter 1 :*
Mau nggak ngasih ripiu lagi? :*