Sex Academy

Author : LunA

Pairing : EXO official pairing! KrisTao, SuLay, ChenMin, HunHan, KaiSoo, ChanBaek

Rating : M for Mature content

Warning : OOC, smut, yaoi, boyxboy, bad language, hard sex, no children

.

TYPO SEBAGIAN DARI SENI

.

.

Enjoy-

.

.

.


Eight: JoonXing feat. HunHan

Foursome


Sehun meniup-niup cangkir dihadapannya yang masih mengeluarkan uap panas, matanya mengabaikan seseorang yang kini duduk diseberang tempatnya duduk. Keduanya sama-sama tidak bersuara, dan –mungkin sedang memikirkan sesuatu hal yang tadi sempat mereka bicarakan.

"Jadi, bagaimana?" Joonmyeon –yang duduk disebrang Sehun akhirnya buka suara. Dia jadi merasa salah karena berurusan dengan Sehun yang menjengkelkan ini.

"Aku tidak yakin. Well, bukannya apa, hanya saja bagaimana dengan Yixing serta Luhan? Kita tidak bisa mengambil tindakan semau kita." Ucapan Sehun mendadak membuat Joonmyeon merasa ragu sendiri dengan keputusannya.

Sehun meneruskan, "Aku tidak suka dia dimasuki orang lain, selain aku."

"Kau pikir aku tidak begitu? Tapi, ayolah ini akan sangat menyenangkan. Kau tidak ingin tahu bagaimana Luhan jika melakukan seks bersama-sama?" Joonmyeon masih berusaha untuk membuat Sehun setuju.

Sehun terdiam, bergelut dengan pikirannya sendiri. Tawaran Joonmyeon tidak sepenuhnya terasa tidak menarik, karena Sehun belum pernah melakukannya dan ia juga sangat penasaran bagaimana rasanya. Sehun rasa ini juga cukup menantang.

Joonmyeon menatap lekat-lekat Sehun dan berharap jika bujukannya bisa mempengaruhi Sehun. Jujur saja, Joonmyeon juga tidak suka miliknya dibagi-bagi, namun, film dewasa yang kemarin ia tonton benar-benar membuatnya penasaran.

"Baiklah, aku setuju," ucap Sehun final.

Joonmyeon menyeringai dan mengacungkan jempolnya kepada lelaki dihadapannya, "Pilihan yang tepat Tuan Oh."

Sehun hanya terkekeh pelan, "Kau harus bertanggung jawab jika Luhan marah besar padaku nanti."

Dan disinilah Sehun dan Joonmyeon berada, kebetulan mereka berada dalam satu kamar asrama sehingga mudah saja untuk melaksanakan rencana mereka. Luhan dan Yixing muncul begitu kekasih mereka memerintahkan mereka untuk datang. Awalnya mereka bingung tentu saja, namun, keahlian Sehun dan Joonmyeon dalam merayu membuat keduanya percaya.

"Yixing kemarilah," Joonmyeon menarik pelan lengan Yixing agar mendekat. Yixing hanya mengikuti saja perintah Joonmyeon karena ia terlalu polos untuk memahami apa yang direncanakan kekasihnya.

Joonmyeon memeluk erat pinggang Yixing lalu mengecup belakang leher sang kekasih, tangannya yang lain dengan jahil meremas bongkahan pantat Yixing. Sukses membuat Yixing berjengit dan tidak sengaja meloloskan desahan.

"A-ahh, M-myeon jangan… A-ada Sehun dan Lu-han disini nghh," Yixing berusaha menyingkirkan tangan Joonmyeon, namun kekasihnya justru menghisap kuat lehernya dan membuat Yixing tidak sanggup melawan.

"Ssst, tenanglah. Aku dan Sehun memang sudah merencanakan ini." Joonmyeon berbisik ditelinga Yixing lalu menjilat belakang telinga pemuda dalam rengkuhannya.

Yixing masih tidak mengerti sampai telinganya mendengar desahan cukup nyaring dari yang ia yakin berasal dari Luhan. Oh, astaga, rencana apa yang sebenarnya Joonmyeon dan Sehun rancang?

"A-ahh Sehun ahh," desahan Luhan terdengar makin kencang dan Yixing sontak menoleh kearah mereka. Tampak Sehun yang mulai meraba tubuh Luhan dan menciumi leher kekasihnya, tangannya juga sibuk berusaha melepas pakaian Luhan.

"Nah, apa kau tidak ingin mengalahkan suara mereka, hm?" Joonmyeon memeluk tubuh Yixing lalu kembali menciumi leher kekasihnya itu.

Joonmyeon menjatuhkan tubuh Yixing ke atas ranjang di sebelah ranjang Sehun, tangannya dengan tidak sabaran langsung membuka seluruh pakaian Yixing. Tangannya mengelus-elus perut Yixing lalu turun ke kejantanan milik Yixing yang mulai tegang.

"Oh- Joonmyeon janganhh ah," Yixing mendongakkan kepala saat Joonmyeon mulai mengocok kejantanannya. Rasanya dia malu karena saat ini ada orang lain selain dia dan Joonmyeon di dalam ruangan ini.

Sementara Sehun yang sudah melihat Joonmyeon memulai pun rasanya tidak mau kalah. Sehun menarik kasar celana Luhan hingga terlepas lalu langsung menyambar bibir Luhan. Melumat bibir bawah Luhan dengan penuh nafsu dan mengelus-elus paha dalam Luhan.

"Mhh nghh," Luhan meremas rambut Sehun dan mulai membalas ciuman lelaki yang berumur lebih muda darinya itu.

Joonmyeon mengocok milik Yixing dengan tidak sabaran, sementara bibirnya mulai menjilati leher mulus lelaki yang belum lama ini menjadi kekasihnya. Yixing benar-benar tidak habis pikir mengapa Joonmyeon mau melakukan ini di depan Sehun dan Luhan.

"Hahh hahh," nafas Luhan terengah-engah saat Sehun melepas tautan bibir keduanya. Sehun menurunkan ciumannya menuju dada Luhan, memberi kissmark di setiap sudut yang bisa ia jangkau.

"Anhhh Sehun ahh," desahan Luhan semakin tidak dapat ia kontrol, yang justru semakin meningkatkan libido Sehun.

Joonmyeon menatap wajah Yixing yang tampak sangat memerah, lelaki yang menjabat sebagai ketua kelas itu terkekeh pelan. Joonmyeon mengecup lembut pipi Yixing lalu berbisik ditelinganya, "Maafkan aku, sekali ini saja."

Mendengar itu Yixing hanya bisa pasrah, lagipula tidak mungkin jika ia menghentikan permainan ini karena ia sendiri juga sudah turn on. Tolong ingatkan dia untuk memberi pelajaran pada Joonmyeon setelah ini.


Luhan mendongakkan kepalanya, membuka lebar kedua belah bibirnya yang terus saja mengeluarkan saliva. Tubuhnya terus terhentak ke depan karena sodokan yang sangat kuat di bagian belakangnya. Luhan meremas sprei semakin erat saat ada tangan yang menyentuh nipple-nya dan menarik-narik kedua putingnya.

"Ahh ahh, Sehun le-lebihh anhh Joonmyeon janganhh!" Luhan menggigit bibirnya saat merasakan dua jari Joonmyeon masuk ke dalam anusnya, bersama dengan penis milik Sehun.

Sementara, Yixing hanya bisa memejamkan matanya –sama pasrahnya dengan Luhan saat Joonmyeon memegang pinggangnya dengan satu tangan yang lain. Joonmyeon sendiri hanya bisa merutuk dalam hati karena ketatnya lubang Yixing, serta jarinya yang saling bergesekan dengan milik Sehun.

"Sehun ayo rubah posisi mereka," Joonmyeon bersuara dengan serak dan dibalas dengan anggukan pelan dari Sehun.

Keduanya merubah posisi Luhan dan Yixing agar menungging dan saling berhadapan. Sehun kembali menusuk lubang Luhan, bahkan jauh lebih brutal dari sebelumnya. Lelaki berkulit pucat itu menggigit bibir bawahnya dan memeluk pinggang Luhan agar gerakannya tidak membuat Luhan bertabrakan dengan Yixing.

"Ahh shit! Aku tidak menyangka akan se-menyenangkan ini," ucap Joonmyeon sambil menggigit bibir bawahnya.

Sehun tidak merespon dan hanya memperhatikan bagaimana lubang Luhan menghisap kuat miliknya, serta merekam suara desahan Luhan yang terdengar begitu erotis ditelinganya. Jika tidak ada Joonmyeon dan Yixing, tentu Sehun akan merubah-rubah posisi Luhan sampai menemukan posisi yang tepat.

"Ahh Se-sehun… aku lelahh," Luhan menunduk, berusaha untuk tidak menatap wajah Yixing yang berada tepat dihadapannya. Dia sangat malu, dasar Oh Sehun sialan.

"Sabarlah sayang, aku bahkan belum keluar," bisik Sehun lalu mengecup bahu telanjang kekasihnya.

"Akhh Myeon aku akan keluar lag- Joonmyeon!"

Yixing berteriak dan menyemprotkan spermanya, beberapa sampai mengenai perut dan paha Luhan. Nafas Yixing terengah, tubuhnya hampir ambruk kalau saja Joonmyeon tidak memeluk erat pinggangnya. Joonmyeon mengusap paha dalam Yixing, berusaha memancing kembali libido sang kekasih.

"Se-sehun, sepertinya aku juga akan keluar," ucap Luhan pelan kemudian menggigit bibirnya. Penisnya semakin berkedut menandakan jika ia akan menyusul Yixing.

"Keluarkan saja sayang, keluarkan semuanya," Sehun mengocok milik Luhan, memijat pelan memaksa lelaki itu untuk cepat keluar.

"Arghh- Sehun!" Luhan meneriakkan nama Sehun saat ia akhirnya keluar. Sehun menggeram karena hal ini menyebabkan otot rektum Luhan semakin menyempit dan menjepit miliknya.

Joonmyeon menatap Sehun, "Apa kau mau bertukar posisi?"

"Apa?" Sehun menatap Joonmyeon balik dan mengerutkan kening.

Joonmyeon menyeringai, "Ayolah. Sekali ini saja, memang seru kalau kita hanya begini-begini saja?"

Sehun akhirnya setuju dan mengeluarkan miliknya dari Luhan, begitu pula dengan Joonmyeon. Sementara Yixing dan Luhan hanya memandang bingung sebelum akhirnya sadar jika mereka akan bertukar dominan. Belum sempat mengeluarkan protes, Sehun dan Joonmyeon terlebih dulu memagut bibir keduanya.

Sehun menghisap bibir Yixing dengan tidak sabaran, lalu menidurkan tubuh Yixing di ranjang. Tangannya mulai turun lalu menyentuh kedua puting Yixing, memelintir dan menarik-nariknya pelan. Yixing berusaha melepaskan diri dari Sehun, namun Sehun malah menahan kedua tangannya di atas kepala sambil mulai mengecupi leher Yixing.

"Ashh Se-sehun, tidak akhh janganhh," Yixing menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri serta membuka lebar kedua bibirnya saat Sehun mulai menjajah lehernya.

Sementara Joonmyeon benar-benar tidak sabaran dengan Luhan, ia mengambil asal salah satu pakaian yang tadi terlempar, kemudian mengikat tangan Luhan di belakang tubuh. Joonmyeon mendudukkan Luhan di atas pangkuannya lalu mengecup leher Luhan.

"A-ahh Joonmyeon janganhh, lepaskan aku anghh," Luhan mendongakkan kepala saat Joonmyeon mulai menjilat nipple-nya dan menggigit-gigit pelan.

Joonmyeon mengangkat pinggang Luhan lalu memposisikan lubang Luhan di atas penisnya. Dengan sekali hentak memasukkan miliknya di dalam Luhan.

"AKHH."

Sehun menoleh saat mendengar teriakan Luhan dan mengerutkan kening jengkel ke arah Joonmyeon. Sementara Joonmyeon hanya melemparkan senyum tanpa dosa ke arah Sehun.

"Jangan melakukan hal kasar padanya. Jangan merusak properti orang lain, Kim Joonmyeon. Ingatlah jika kau hanya sedang meminjam," Sehun berucap datar.

"Baiklah, maafkan aku Tuan Oh Sehun," ucap Joonmyeon dengan entengnya.

Sehun berdecak pelan, lalu melanjutkan aktivitasnya dengan mencumbu tubuh Yixing. Tangannya mulai mengocok miliknya sendiri lalu memasukkan miliknya ke dalam Yixing secara perlahan. Bukan apa, Sehun tahu kalau Yixing mengidap sebuah penyakit.

"Ahh ahh Joonmyeonhh," Luhan tidak peduli lagi saat ini. Dia hanya berharap agar ini cepat selesai, karena ia benar-benar sudah tidak punya tenaga lagi.

"Shithh ini sempit sekali," geram Joonmyeon sambil terus menaik turunkan pinggang Luhan dan menusuk keras prostat lelaki dipangkuannya.

Sehun juga mulai bergerak dengan pelan, membuat Yixing tiba-tiba iri dengan Luhan. Apa Sehun selalu selembut ini saat bercinta atau ini karena penyakit Yixing saja?

Selama berjam-jam hanya terdengar desahan, jeritan, dan erangan dari dalam ruangan ini. Keduanya (Sehun dan Joonmyeon) tidak ada yang peduli bahkan jika nanti ada yang mendengar suara mereka yang mengganggu ketenangan. Mereka juga tidak tahu jika sebenarnya ada salah satu guru yang mendengar dan menebak aktivitas mereka, namun memilih untuk tidak peduli.

Ini sekolah seks, jadi apa salahnya?

Sementara Luhan dan Yixing hanya bisa berharap agar mereka dapat segera terbangun dari mimpi buruk ini.


"Kita bertukar kamar saja untuk sementara," usul Sehun sambil memakai pakaian miliknya kembali.

Joonmyeon mengangguk, "Kau saja yang memakai kamar Luhan dan Yixing, aku sangat lelah."

Sehun memutar kedua bola matanya malas, kenapa ia harus memiliki teman sekamar selaknat Kim Joonmyeon? Dia kira Sehun tidak lelah? Dan lagi, ini kan idenya, kenapa jadi Sehun yang harus keluar?

"Kenapa? Kau tidak terima?" tanya Joonmyeon sambil menaikkan salah satu alisnya ke arah Sehun, membuat kejengkelan Sehun semakin menjadi-jadi saja.

"Ck, dasar kau ini mau enaknya saja," Sehun berucap, namun tetap mengikuti permintaan Joonmyeon dengan mengangkat tubuh Luhan.

Joonmyeon tertawa keras lalu berbaring tepat di sebelah Yixing. Memeluk erat kekasihnya dan berpura-pura memejamkan mata. Tidak mempedulikan Sehun yang menggerutu sambil membawa Luhan keluar dari kamar mereka berdua.

Setelah Sehun keluar, Joonmyeon melirik sedikit ke arah Yixing yang tampak sangat nyenyak tertidur. Mendadak ada perasaan bersalah terbesit dalam hati Joonmyeon. Kenapa dia egois sekali memenuhi keinginannya dengan mengorbankan Yixing?

Tangan Joonmyeon bergerak untuk mengelus lembut rambut Yixing, kemudian mengecup kening kekasihnya itu. Joonmyeon berjanji akan meminta maaf dan akan menebus kesalahannya nanti saat Yixing telah terbangun.

.

.

.

Dalam perjalanan, Sehun bertemu dengan lelaki mungil yang ia ketahui merupakan kekasih dari salah satu guru di sekolah ini. Baekhyun (aku yakin kalian telah mengenalnya) menatap bingung Luhan yang berada dalam gendongan Sehun. Merasa khawatir jika terjadi apa-apa dengan Luhan. Bagaimana pun, dia salah satu teman dekat Luhan.

"Ada apa? Apakah Luhan sakit?" tanya Baekhyun kemudian menatap wajah datar Sehun.

"Dia sedang tidak enak badan, sudahlah bukan urusanmu."

Sehun berjalan meninggalkan Baekhyun yang menggerutu karena sikap dinginnya. Mengendikkan bahu, Sehun memilih untuk tidak mempedulikan kutukan-kutukan yang Baekhyun lontarkan dari bibirnya.

"Dasar manusia kutub. Aku heran kenapa Luhan bisa jatuh cinta padanya."

.

.

.

.

.

Finish.

[Balasan review chap 7]

kamjongkaisoo : ini udah lanjut, maaf telat hehe. Makasih udah review~!

Serfpendy : liat aja nanti ahaha, makasih udah review! Maaf telat update yaa

Chanhyun : siap, abis ini bakal ada chanbaek lagi asalkan respon ff ini bagus. Makasih udah review, maaf telat update yaa

LVenge : hoho makasih review dan semangatnya! Maafkan karena ini late update yaa

.

.

.

Tadinya mau gak update ff ini lagi, tapi karena udah janji akhirnya yasudah dilanjut. Maaf kalo kurang panjang, saya rasanya harus nyesuaiin diri lagi sama ngetik ff karena terlalu lama gak nulis hehe. Untuk SuLay dan HunHan akan dibuat ff lain mungkin nanti sebagai permintaan maaf, okay? Makasih banyak reviewnya, saya sayang kalian semua /love sign/ boleh saya minta review lagi? hehe. see you, readers!

LunA