I'm Here For You

Chapter 1

Disclaimer Masashi Kishimoto

Genre : romance/angst/dll

Rated : T menuju M

Pair : SasuNaru

Warning : abal, yaoi, typo(s), sedikit adegan berdarah, dll

Don't Like Don't Read!

Enjoying

Summary : Sasuke dan Naruto, seorang vampire murni dan seorang pemburu. Bertemu secara tak sengaja, benih-benih cinta pun tumbuh dihati mereka. Namun kenyataan tak seindah yang mereka duga. Sasuke harus menelan pahit, disaat Naruto tewas secara tragis. Ternyata ia telah lama diincar oleh ibunya sendiri. Amarah, dendam, semua bercampur menjadi satu. Perang tak terelakkan. Berakhir dengan kemenangan dan kematian Sasuke.

Sinar matahari menyentuh dengan lembut permukaan kulit tan eksotis, menuai binar senang dari sepasang kelereng biru. Jari-jari lentiknya menengadah, meminta lebih banyak sinar dari sang mentari.

"NARUTO, CEPAT MASUK!" Kepala pirangnya menoleh dengan malas, sepasang kelereng birunya menatap datar seorang wanita berambut merah yang balik menatapnya murka. Dengan perlahan, Naruto masuk kedalam gua gelap nan lembab yang hanya disinari oleh obor disepanjang lorong gua.

Naruto duduk dibangku yang telah disiapkan untuk para pemburu, tepatnya disamping bangku sang ketua pemburuan, tousannya a.k.a Namikaze Minato. Kelereng birunya menatap sekeliling dengan datar, tak satu pun emosi yang terlihat didalamnya. Entah apa yang dipikirkan olehnya. Dengan malas, ia pun mengikuti rapat yang paling dibencinya itu.

Naruto pov

'Ck, kenapa harus selalu rapat setiap akan berburu sih?! Tidak bisakah langsung dimulai saja pemburuannya, seperti orang penting saja rapat melulu. Tunggu dulu, aku ini mikir apa sih? Kenapa juga aku harus diikut sertakan dalam setiap pemburuan?!' Batinku malas sambil sesekali menguap. Oh ya, perkenalkan. Namaku Naruto, ingat hanya N.A.R.U.T.O! Aku tak akan memberitahu nama margaku, karena aku membenci kedua orangtuaku. Dan mereka pun membenciku, jadi tak ada yang salahkan. Aku berambut pirang, bermata biru, berkulit tan eksotis, dan mempunyai tiga goresan tanda lahir dimasing-masing pipiku. Sekian, kalau masih penasaran silahkan cari dimbah gugel.

Aku adalah seorang pemburu dari bawah, tugasku menangkap para vampire lalu membunuhnya. Sebenarnya aku sudah sangat lelah dengan ini semua, karena akupun tidak suka jika harus terus membunuh. Apa untungnya bagiku, yang ada semakin membuatku muak akan hidupku. Ah, seandainya saja ada seseorang yang dapat mengeluarkanku dari sini.

Naruto pov end

"Tak bisakah kau ubah keputusanmu Sasuke? Sekarang belum terlambat, ayo pulang bersamaku." Ajak seorang pemuda tampan dengan rambut panjang diikat bawah, bermata oniks, mempunyai tanda lahir seperti keriput dimasing-masing pipinya, kepada seorang pemuda yang tak kalah tampan dengan rambut model pantat ayam, bermata oniks, berwajah datar bagai papan triplek. #gampared Sasuke hanya memandang datar orang yang mengajaknya itu, kemudian mendengus malas.

"Sampai kapan kau akan terus memburuku dengan pertanyaan membosankan itu, Itachi?" Tanya Sasuke datar.

"Sampai kau ikut pulang bersamaku." Jawab orang itu mantap.

"Karena kau adik kesayanganku." Lanjutnya sambil tersenyum tipis.

Tanpa suara Sasuke segera membalikkan badan, kemudian masuk kedalam rumah yang ditempatinya segera setelah ia keluar dari kerajaan vampir. Dengan sadis, Sasuke membanting pintu dengan keras, saat diliriknya Itachi akan mengikutinya masuk kedalam rumah.

'Kami-sama, wajah tampanku telah mencium pintu.' Batin Itachi miris.

Sasuke pov

'Ha-ah, dasar aniki merepotkan. Padahal ia sudah tau apa jawabanku, masih tetap ngotot juga. Sungguh tidak Uchiha.' Batinku. Tanpa banyak bicara, segera kuhempaskan tubuhku keatas sofa lembut didepan jendela besar. Menikmati hembusan angin lembut, kututup mata oniksku perlahan. Sungguh, aku hanya ingin pergi. Peraturan-peraturan itu membuatku muak, terlebih para tetua vampire menyebalkan itu. Menyebalkan.

Tidak mengertikah mereka aku tidak suka dikurung begitu? Sungguh menyebalkan, hanya orang bodoh yang tahan dengan semua aturan bodoh itu. Cih!

Sasuke pov end

"Naruto-san, cepat kembali kedalam kelompok." Ujar seorang pemuda tampan, berambut coklat panjang dan diikat bawah, bermata lavender tanpa pupil. Naruto memandang malas orang itu lalu kembali meletakkan seekor tupai yang digendongnya keatas salah satu dahan pohon.

"Tanpa kau suruh pun, aku akan segera kembali Neji." Ketus Naruto kepada Neji, kemudian dengan cepat Naruto segera berlalu dari sana. Neji hanya memandang datar kepergian Naruto, kemudian segera menghubungi seseorang.

"maMalamlam ini, kita bermalam disini. Besok pagi kita akan pulang ke gua." Ucap ketua kelompok pemburuan. Anggota pemburuan lain segera mengambil tempat dimana mereka akan tidur dengan nyaman, tak terkecuali dengan pemuda manis kita a.k.a Naruto. Ia mengambil tempat disalah satu dahan pohon, menyenderkan tubuhnya yang terasa lelah setelah kemarin malam ia bertarung dengan dua vampire pembuat onar didesa.

Malam telah larut, semua orang tertidur dengan pulasnya. Namun, sepasang kelereng biru masih terjaga. Hanyut dalam lamunan, kelereng biru itu terlihat sendu. Kesedihan, lelah, terpancar jelas darinya. Sebutir air mata lolos dengan indah dari salah satu kelereng tersebut, jemari lentiknya mengusapnya dengan perlahan. Masih larut dalam lamunannya, tanpa disadari seseorang bergerak mendekatinya. Sosok itu kemudian menepuk pelan bahu Naruto. Tersentak, dengan cepat ditolehkannya kepala pirangnya.

"Oh kau, kukira siapa. Ada ap-upph"

End of Chapter 1

Huft, revisi satu-satu. Dan we hanya bisa nutup muka malu karna hasil karya we. Sungguh, ini awal-awal we coba nulis. Ternyata ya... ish ish ish..

Yah, mohon reviewnya ya minna arigatou~