Like I'm Gonna Lose You (HunHan)

Main Cast: Xi Luhan, Oh Sehun, Byun Baekhyun, Park Chanyeol

Side Cast: Choi Siwon (sonsaengnim)

Tingkat: T

Genre: kartun kostum Mainan mewah Gender (GS), Drama, Romantis

HAPPY READING GUYS!

Sinar matahari yang terik menembus jendela kamar tersebut. Membuat yeoja yang berada diatas tempat tidur itu terusik.

"Hhhmmm" Yeoja itu bernama Luhan. Xi Luhan.

"Ireona Lu, hari ini kau sekolah dan Sehun sudah menunggumu di meja makan." Ucap seorang maid sembari mengguncangkan tubuh Luhan.

Ya, Luhan memang hidup dengan maid nya dari umur 14 tahun higga sekarang, 17 tahun. Orang tua Luhan berada di China dan sibuk dengan pekerjaannya. Hanya dua kali dalam setahun orang tua Luhan berkunjung ke Korea untuk menemui anaknya. Luhan memang anak yang mandiri. Tapi, Luhan juga perlu rasa kasih saying dari orang tuanya.

"Baiklah" Dengan gontai Luhan berjalan ke kamar mandi.

Sementara di meja makan..

"Tunggu sebentar ne, Luhan sedang mandi." Maid itu memberi tahu Sehun. Sehun pun membalas dengan senyumannya yang amat sangat manis.

5 menit…

15 menit…

30 menit…

"Kenapa dia lama sekali sih?! Apa dia kembali tidur? Aku akan melihatnya." Sehun pun bergegas menaiki tangga tangga kecil yang berada di rumah luhan. Setelah menemukan pintu berwarna soft pink, ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Tidak ada." Sehun memang tidak menemukan Luhan di kamar itu. Tetapi, bunyi percikan air yang berasal dari kamar mandi membuat Sehun yakin bahwa Luhan berada disana.

"Hhh sampai kapan aku harus menunggu.." Sehun menjatuhkan tubuhnya di ranjang big size milik Luhan. Ia menghirup dalam-dalam aroma strawberry and champagne yang ia tahu betul itu adalah aroma tubuh Luhan. Secara perlahan, Sehun menuntun matanya untuk terpejam.

Beberapa menit setelah Sehun memejamkan matanya, pintu kamar mandi pun terbuka. Menampilkan Luhan yang kini hanya menggunakan bathrobe. Luhan berjalan kearah lemari pakaiannya dan memakai seragamnya. Untung saja pakaian dalam nya sudah ia pakai di kamar mandi.

Merasa tidak sendiri, Luhan menoleh ke arah kanan. Tempat dimana ia biasa tidur. Ranjang big size nya yang kini tengah ditiduri oleh seseorang.

"YAAAKKK OH Sehun!"

Ya, wajar saja Luhan berteriak sekencang dan sekeras itu. Sehun berada di kamarnya! Dan meniduri ranjangnya! Sejak kapan atau dari kapan, Luhan tidak tahu. Yang jelas Luhan sangat kesal.

"Berisik sekali Lu." Dan hanya itu respon dari seorang Oh Sehun. Hal itu justru membuat Luhan semakin kesal. Luhan menyeret Sehun keluar kamar dengan sekuat tenaga.

"LEPASKAN AKU LU! INI SUNGGUH SAKIT!" Sehun meronta minta di lepaskan. Bagaimana tidak? Kini Sehun tengah diseret menuruni tangga oleh Luhan.

"Aku sama sekali tidak peduli." Jawab Luhan acuh.

"LU AKU BERSUMPAH AKU TIDAK MELIHAT SEMUANYA! AKU HANYA TIDUR DI RANJANG MU. ITU SAJA SUDAH!" Kini suara Sehun terdengar menggema diseluruh ruangan.

"Eoh?" Luhan hanya menatap Sehun dengan bingung. Oh! Mungkin bukan bingung. Tapi malu!

"Kumohon Lu, lepaskan aku.." Dengan muka memelasnya Sehun, akhirnya Luhan melepaskan cengkraman tangannya dari seragam sekolah Sehun.

"Kau seperti tidak punya hati saja, Lu. Seragam ku sampai kusut begini." Ucap Sehun berjalan ke arah meja makan dan duduk disana. Memakan makanan yang sudah disiapkan oleh para maid yang berada di rumah Luhan.

"Salah mu sendiri. Kau bisa menungguku disini. Hanya menunggu! Tidak perlu masuk ke kamar ku tanpa mengetuk pintu terebih dahulu. Kau juga tidak seharusnya meniduri ranjang ku seenaknya!. Dan satu lagi,- YAK! OH SEHUN!"

Karena malas mendengar ocehan Luhan, Sehun pun pergi meninggalkan Luhan. Berjalan menuju pintu utama rumah Luhan, lalu menaiki motor sport nya. Luhan pun mengikutinya.

"Justru kau yang tidak punya hati Oh Sehun!" Kata Luhan berdecak kesal.

"Sekarang kau ingin meninggalkan ku, eoh? Membiarkan ku berjalan kaki sendirian ke sekolah?" Luhan mem pout kan bibir nya membuat Sehun tertawa pelan.

"Lucu sekali Luhannie ku ini.." Sehun mencubit pipi Luhan dengan gemas.

"Naiklah Lu, nanti kita terlambat." Lanjut Sehun sambil menepuk jok belakang nya mengisyaratkan Luhan untuk duduk disana dan memakaikan helm untuk Luhan.

"How sweet.." Ucap Luhan sambil memamerkan senyumannya lalu mulai menaiki motor sport milik sehun dan duduk di bagian belakang. Sehun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Kalau harus jujur, sebenarnya Sehun dan Luhan bukanlah sepasang kekasih. Mereka hanya bersahabat. Ya, walaupun tingkah laku mereka hampir sama seperti sepasang kekasih lainnya. Mungkin Luhan beruntung dapat mengenal Sehun sedekat ini. Sehun bukanlah tipe orang yang mudah bergaul. Sebelum Luhan, Sehun hanya akrab dengan satu orang temannya, Park Chanyeol. Namja berbadan tinggi yang tak pernah luput untuk memamerkan senyuman khas nya. Semenjak kehadiran Luhan, Sehun menjadi sedikit terbuka kepada beberapa orang. Tetapi untuk Luhan, Sehun berubah 360 derajat. Karena pertama kali Luhan bertemu dengan Sehun, Sehun selalu memasang wajah datarnya dan tidak pernah memberikan senyumannya seperti sekarang ini.


"Kau pasti belum sarapan, eoh?" Tanya Sehun kepada Luhan sambil merogoh tas miliknya.

"Untung saja aku tidak lupa membawa bekalmu di meja makan tadi." Sehun memberikan bekal tersebut kepada Luhan. Luhan memang jarang sarapan di rumah nya sendiri.

"Good boy!" Luhan mengambil bekalnya dari tangan Sehun lalu melahapnya hingga habis.

"Apa aku perlu membersihkannya, Lu?" Sehun mulai memajukan badannya. Tangannya kini sudah berada di pipi Luhan yang bulat dan memerah seperti tomat. Sedangkan Luhan, ia hanya mengerjapkan matanya atas perlakuan Sehun.

Jari-jari Sehun mulai mengusap sudut bibir Luhan. Menghilangkan bekas makanan yang tadi Luhan makan.

"Kau ini seperti anak kecil saja, Lu." Ucap Sehun sambil tertawa terbahak-bahak.

"Tidak ada yang lucu Oh Sehun!" Luhan memajukan bibirnya, menatap Sehun dengan kesal. Justru hal itu membuat Sehun tertawa menjadi-jadi. Siapapun yang melihat wajah Luhan sekarang, pasti ikut tertawa seperti Sehun. SUNGGUH SANGAT LUCU!

Sehun terus saja menertawakan Luhan. Sampai ia memegangi perutnya yang terasa sakit akibat terlalu puas tertawa. Namun, tawa Sehun berhenti ketika ada seseorang yang meneriaki nama Luhan.

"LUHANN!" Teriak seorang namja yang kini tengah berlari kecil menghampiri Sehun dan Luhan.

"Chanyeol?" Ucap Sehun dan Luhan bersamaan. Mereka nampak bingung dengan penampilan Chanyeol. Baju seragam yang keluar-keluar seperti anak brandalan dan wajahnya dipenuhi oleh keringat.

"Lu, aku begini karena dari tadi aku mencari mu kemana-mana. Berlari, menabrak orang-orang tanpa meminta maaf. Seperti tidak punya salah sama sekali." Kata Chanyeol sambil mengatur nafasnya.

"Intinya?" Tanya Luhan malas mendengar alasan likak-likuk Chanyeol.

"Eumm .. hari ini ada ulangan matematika Lu. So, can i sit down with you? Please.." Karena tidak tega melihat wajah Chanyeol yang memelas, akhirnya Luhan memperbolehkan Chanyeol untuk duduk bersamanya dan menyuruh Sehun untuk pindah.

"Cih! Kau seperti tidak belajar saja, Yeol." Ucap Sehun kesal, karena ia tiak bisa duduk dengan Luhan dan berakhir harus duduk sendiri.

"Aku memang tidak menguasai pelajaran matematika, bodoh!" Kata Chanyeol tak kalah kesal dengan Sehun.

KRIINNGG ~ KRIINNGG!

Bel sekolah pun berbunyi, pertanda untuk seluruh siswa dan siswi harus sudah berada di kelas. Dan pertengkaran mulut antara Sehun dan Chanyeol pun telah usai dipisahkan oleh Luhan. 10 menit berlalu, datanglah sosok namja yang tidak asing lagi bagi seisi ruangan tersebut. Namja itu adalah Siwon sonsaengnim. Guru matematika ter killer untuk kelas 11C. Kelasnya Sehun, Luhan, dan Chanyeol. Tapi siapa yeoja yang berada disamping Siwon sonsaengnim?

"Perkenalkan dirimu," Siwon sonsaengnim mempersilahkan yeoja itu untuk memperkenalkan dirinya, lalu tersenyum.

Sebenarnya siapa yeoja itu? Semua yang berada di ruangan tersebut bertanya-tanya.

TBC or END?

Jangan lupa review nya yaaa. Aku perlu kalian semua yang baca fanfic ini mohon untuk diberikan tinjauannya. Thankyou