MY LOVELY MANGAKA-KUN
Chapter 2 : Neko ga Fujoshi, Sakura-chan
Tap tek tap tek tap tek. Langkah kakiku dan Sakura tampak berantakan. Tak ada satupun dari kami yang berniat untuk menyelaraskan irama langkah kaki orang disamping. Cih! Aku tak ambil pusing, kurasa kami tengah sibuk dengan pikiran kami masing-masing masing-masing.
Tap! Tiba-tiba Sakura menghentikan langkahnya. Aku yang 3 langkah didepannyapun ikut berhenti lantas menengok ke gadis berambut langka itu dengan mengangkat sebelah alisku yang tentu saja tak terlihat karena tertutup rambut ala eL-ku, cih! terkadang aku bangga bisa bercosplay tanpa wig—kembali ke Sakura! Dia tampak menunduk, matanya terpejam, kedua alisnya tampak menyatu serius.
"Oi! Sakura!" panggilku yang tidak digubrisnya yang semakin menundukkan wajah, perlahan akupun mendekat penasaran.
SRET! Tiba-tiba saja Sakura mendongak dengan kedua mata mendelik sepersekian detik kemudian berlari masuk kesebuah gang kecil suatu perkomplekan padat penduduk. Reflek Aku mengejarnya. 'Kenapa dia?' batinku.
"Oi! TUNGGU SAKURA!" ya, walau langkahku jelas lebih lebar dari Sakura tapi entah kenapa gadis itu berlari lebih cepat. Sampai di suatu persimpangan aku sudah kehilangan jejaknya.
"Hosh! Hosh! hosh!" cepat sekali dia. Kulihat ke sekeliling, yah! ransel yang tadi dibawa Sakura tampak di jalan yang berbelok ke kiri.
Segera kuambil ransel itu lantas berlari menyusuri jalan ke kiri. Lagi! Ketemu dengan persimpangan, Aku reflek segera mencari petunjuk lagi. Ada! jas indigo Sakura, ke kanan! Dan... ketemulah dia, disuatu gang buntu di tengah-tengah perkomplekan.
Tangan kanan Sakura tampak menggenggam erat kerah seorang pria yang tampangnya terlihat sangar, sementara tangan kirinya tampak berkacak pinggang. Wajahnya terlihat mengerikan. Sebelah kakinya menginjak punggung seorang laki-laki yang tampak terngkurap kesakitan. Ada dua lagi terduduk merinding ketakutan. Dan seorang laki-laki berperawakan kecil tampak terduduk dibelakangnya, memeluk tas ransel dengan pandangan kagum menatap Sakura.
"Ugh! Saku-ra?" gumamku pelan dengan pandangan datar saja, walau sebenarnya agak risih juga melihat pemandangan absurd semacam ini. Reflek Sakura menengok. Dilepaskannya kerah laki-laki di depannya dengan malas.
"Hoy! Pergi sana!" perintah Sakura pada keempat laki-laki yang masih tampak trauma itu secepat kilat langsung berlari ketakutan dan merasa bersyukur masih bisa menjalani hidup. Satu dari mereka tampak mengatakan "Thank you, gan! Selamat berjuang!" saat berlari melewatiku. "Hah?" hanya itu balasanku. Kulihat lagi ke Sakura.
"Waw... Kurasa akulah Kuniendah Yaoi-senpai Beelseduub! di dunia ini..." pujinya pada dirinya sendiri, membuatku berdehem tidak meng-enakkan yang seolah ingin berseru 'Ngimpi?!'
"Kurasa hanya kurang pedang kayu saja. Hyakka! Midori Sakura!" teriaknya sambil bergaya ala Kuniendah sedang mengayunkan pedangnya. Kuniendah Yaoi, adalah chara animanga Beelseduub! yang terkenal cantik dan sangat kuat, panggilannya adalah Queen no Ishiyongma Kokou atau Ratu SMA Ishiyongma.
"Aku hebat kan, Sasuke? Ahahahahaha!" tanyanya dengan tawa menyeramkan sambil mengacungkan jempol kanan dengan masih berpura-pura memegang pedang kayu padaku yang hanya bisa mengeluarkan setetes keringat sebesar biji salak saja.
"Em... Kurasa lebih ke Pak Ogah Tatsumi-nya!" timpalku sambil mengalihkan perhatian sambil menahan tawa atas kata-kataku sendiri, ya! Pak Ogah Tatsumi, tokoh utama Beelseduub! yang diceritakan sebagai manusia berdarah iblis yang kejamnya Naudzubillah.
"Haah?! Mau kuhajar juga kau, ha?!" balas Sakura tak terima dengan sebelah tangan mencengkram kuat hodie hitamku yang kupandang cuek saja, 'Nah! Pak Ogah banget, kan?!' batinku.
"Anoo... T-terima kasih, oneesan!" laki-laki beperawakan kecil itu membungkuk kepada Sakura. Beberapa bagian di tangan dan wajahnya tampak lecet berdarah.
"Eh? Tidak usah sungkan. Maaf ya, sedikit terlambat..." balas Sakura sambil melepaskan cengkramannya padaku lalu menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
'Eh? Ternyata dia rendah hati...' pujiku sambil melihat ke Sakura yang tampak menyesal datang terlambat. Laki-laki yang kelihatan seperti murid SMP itupun menegakkan tubuhnya, memperlihatkan wajah imutnya. Seketika wajah Sakura memerah, Akupun reflek mengangkat sebelah alisku heran.
Siiing~ hening...
"O-oneesan?" panggil si pemuda itu merasa salah tingkah, terlihat dari ekspresi malu-malu merona di wajahnya.
"Ah! Maaf! Sedikit berimajinasi... hehe" ucap Sakura menepuk dahinya sendiri.
"..." aku dan pemuda itu hanya tampak diam, tak tau harus mengatakan apa.
"Begini ya... Kalau dilihat lagi, kau itu tipe uke! Pantas saja orang-orang tadi mengincarmu..." jelas Sakura masih memandang laki-laki yang tambah mengeratkan kedua tangannya pada tas didadanya. "Eh?" hanya kata itu saja yang keluar dari mulutnya.
Mendengar ucapan Sakura, Aku sedikit tersentak. Yah! Ingatlah! Aku juga seorang penggila anime, jadi Aku tahu betul istilah 'uke' yang bisa dibilang sangat kramat di kalangan laki-laki itu.
"Kuberitahu, ya! Kalau jalan-jalan di sekitar komplek ini ajaklah seme-mu! Disini sangat tidak aman lho!" Sakura tampak memejamkan mata, sesekali mengacungkan jari telunjuknya terlihat menasehati—tidak! Ini menyesatkan!
"E... B-baiklah!" jawab si pemuda imut—hoek!—itu yang tampaknya tak paham dengan apa yang dimaksud Sakura. Tentu saja di lain pihak, ujung bibirku tampak berkedut berusaha menahan tawa.
"Oh! Jangan-jangan kau belum punya seme, ya? Oi, Sasuke! Kau mau jadi semenya dia?" ucap Sakura dengan wajah tanpa dosa menengok kepadaku yang reflek saja membuatku merinding kemudian mundur satu langkah dari Sakura.
"Ugh! Sekali lagi! Terima kasih, oneesan!" laki-laki sok imut itu tampak berlari meninggalkan Sakura yang terus mendekatiku dengan mata berbinar. Sementara, Akupun terus saja berjalan mundur, terdesak oleh wajah fujoshi mengerikannya.
"Yah, dia pergi... Sasuke! Kalau lihat uke cute jangan bertingkah seperti ingin segera 'memakannya' begitu donk! Kan jadi kabur... Padahal ini kan kesempatan!" ujar Sakura dengan pandangan sinis padaku yang hanya tambah lebih begidik ngeri. 'Ayolah Sasuke... jangan biarkan imajinasinya semakin menjadi' batinku berpikir keras. Aku melihat luka kecil di wajah Sakura, oh iya!
"Hmm... Daripada itu, kau hebat sekali bisa tau kalau disini ada perampokan. Dan bisa menghadapi 4 orang pria sekaligus. Kau itu bukan maniak ninja atau sejenisnya, kan?" Pujiku dilanjutkan dengan pertanyaan bodoh sambil memegang daguku yah walau tetap dengan wajah datar. 'Sebenarnya yang mengerikannya itu pendengarannya, ow ayolah! Ini sekitar 500 meter dari jalan raya depan komplek.' Batinku.
"Ninja? Ah! Seperti si Katou Kari Sket Dancuk! Kyaaah! Ikemen dengan rambut putih perak, keren sekali! Jadi, aku mirip dengannya?! Kyaa! Dia itu seme sekali! Kalau begitu, sudah kuputuskan! Tsuba-king Sasuke-sama adalah uke-ku! Eh? Kamu juga Sasuke kan ya? Kyun kyun! Kebetulan sekali..." Sakura tampak asik dengan imajinasinya. Yah! Aku memang sempat menyialkan diriku memiliki nama yang sama dengan karakter 'Sasuke' Sket Dancuk! Yang gebleknya minta dihajar.
'Sakura jadi gila saat dia membicarakan tentang yaoi! Akan kuingat itu! Dan akan kuhindari itu...' batinku tetap dengan wajah datar walau pikiranku panas, tak kusangka gadis ini adalah fujoshi. Aku berjalan meninggalkan Sakura yang masih tampak asik dengan imajinasinya, namun sedetik kemudian sudah disampingku, 'Dia ini manusia bukan sih?' batinku ngeri.
"Ini!" ucapku sambil memberikan tas dan jasnya.
"Ahaha... maaf ya, kebiasaan melempar beban, hehe" ucap Sakura seraya melipat jasnya kemudian dimasukkannya dalam tas.
Tap tap tap—kini langkah kami seirama, canggung... itulah yang kurasakan.
"Jadi... kau penggemarnya Toukek-chan, ya?" tanyaku bermaksud mengalihkan pembicaraan—coret! Imajinasi fujo Sakura tentang hal keramat 'Yaoi' setelah melihat kaos close-up Toukek-chan yang dipakai Sakura sebelum entar-entar dia kumat lagi.
"He? Tidak juga!" jawab Sakura singkat. Yang hanya membuatku sweetdrop, 'Lalu kenapa kau memakai kaos itu?!' batinku ingin berteriak.
"Malah aku benci dia! Kau tahu, yang cocok untuk Kang-eki itu kan Hode, gara-gara ada Toukek-chan itu scene-scenenya jadi berasa kalau Kang-eki akan berakhir dengan Toukek-chan! Kan kampret!" Sakura kumat. 'Ugh! Sial! Salah buka topik!' umpatku pada diriku sendiri.
"Dan lagi! Ending Jonggol Gaul Vi-Ei-nya benar-benar menjengkelkan! Kenapa juga Hode harus mati? Lalu Kang-eki pulang dengan siapa? Kan hanya Hode seorang yang ada di hati Kang-eki." Lanjutnya lagi, membuatku ingin membungkam mulut nistah Sakura, tapi mengingat K.O-nya keempat pria tadi membuatku menurungkan niat.
"Walaupun aku cukup puas scene Kang-eki gendong Hode ala-ala bridal style begitu. Kyun banget kan? Tapi kalau begitu, siapa yang seme siapa yang uke? Padahal aku lebih suka kalau cute Kang-eki itu jadi uke saja, tapi kalau dilihat lagi pas dia jadi member amoohgiri dia jadi seme banget. Kalau begitu jangan-jangan dia termasuk karakter seke?" yah dia kebingungan, ingin rasanya aku memukulkan kepalaku di tembok rumah disebelahku.
"Kalau menurutmu bagaimana, Sasuke?" tanyanya padaku yang hanya tersentak, tak kusangka dia akan bertanya padaku.
"Hm..." Aku memegang daguku tampak berpikir apa yang harus ku jawab? Salah salah, mati aku. Tapi aku juga sama sekali tidak pernah memikirkan hal semacam ini. E-tto... apa ya?! Aku merutuki diriku sendiri.
Tap! Sakura menghentikan langkahnya. Reflek Aku juga. Tangan kanan Sakura menggenggam erat lengan kiriku yang sekali lagi hanya mengangkat sebelah alisku bingung. 'Kenapa lagi dia?' batinku khawatir, 'Apa dia marah aku tidak lekas menjawab pertanyaannya?'—aku khawatir pada diriku sendiri.
"A-ada... mu-musuh mendekat..." ujarnya dengan suara bergetar plus genggaman tangan yang semakin kencang di lenganku. Reflek segera kulihat ke sekitar dengan pandangan waspada. 'Musuh lagi? Perampok lagi, kah? Tapi, perampok seperti apa yang sampai membuatnya ketakutan begini?' batinku tanpa melepaskan pandangan disekitar kami.
"10 meter l-lagi di-dia d-datang..." ujar Sakura lagi, 'Pendengarannya tajam gila!' batinku, memuji?—er mungkin
.
.
.
.
.
"WOFT!" seekor anjing putih sebesar kambing dewasa menatap imut kepadaku dengan lidah yang menjulur. Eh? Imut sekali—aku dulunya juga punya piaraan anjing.
"GYAAAAAAA..." teriak Sakura lantas reflek saja memeluk punggungku dengan sangat eratku kaget setengah mati. Oh tidak! Apa dia akan membantingku?!
"SASUKE! USIR DIA!" teriaknya lagi sambil mendorong-dorong tubuhku. Aku membatin, 'Apa? Jangan-jangan anjing ini musuhnya?' sambil melihat lagi ke anjing putih yang terlihat sangat jinak itu.
Dengan tangan kananku, aku mengelus kepala anjing itu—lembut, bulunya seperti mendapat perawatan setiap hari, sementara lengan kiriku masih digenggam erat oleh Sakura yang masih terlihat ketakutan.
"Lihat? Dia anjing jinak, Sakura..." ujarku berusaha menenangkan Sakura yang wajahnya perlahan memucat ketakutan itu. Sakura hanya menggeleng saja.
Merasa tidak nyaman, aku lantas mencoba melepaskan genggaman Sakura pada lengan kiriku tapi sudah bisa ditebak, susahnya minta ampun.
"WOFT!" anjing putih itu menggonggong lagi.
"GYAAAAAA..." Sakura berteriak lagi lantas memelukku, kali ini tepat ke dadaku. Aku bisa merasakan betapa takutnya gadis 'preman' itu pada seekor anjing yang—yah, padahal kelihatan anjing jinak rumahan. Aku hanya mengelus rambut sebahu Sakura tanpa berkata-kata. Di shoujo manga, biasanya hal seperti ini sangat efektif untuk menenangkan hati perempuan—kurasa
"Akamaru!" seseorang tampak berlari menghampiri, seorang berambut coklat bertato segitiga merah terbalik di kedua pipinya.
"WOFT!" anjing itupun menghampiri si empunya langsung menjilat wajah orang itu. Perlahan Sakura melepaskan pelukannya.
"Oya oya... ternyata kau ya, Sasuke. Pantas saja Akamaru kemari." Ujar laki-laki itu lantas merangkulku beberapa detik setelah Sakura sepenuhnya melepaskanku. Inuzuka Kiba, temanku sekelasku sewaktu SMP, sekarang bersekolah di kota sebelah. Kulihat wajah Sakura kembali memerah, oh crap! Dia kumat lagi!
Baru saja aku hendak melepaskan rangkulannya, eh dianya sudah beralih ke Sakura.
"Siapa gadis manis ini? Pacarmu?" tanyanya padaku dengan pandangan menggoda. "Hey hey, sepertinya dia otaku. Sebangsa denganmu tuh, kyun kyun..." lanjutnya lalu merangkulku lagi.
"A-ah! Bukan kok! Kami hanya berteman saja..." jawab Sakura cepat sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Begitukah? Berarti aku masih punya kesempatan! Inuzuka Kiba-dess, aku sahabat SMP otaku tak berperasaan ini dulunya..." timpal Kiba bersemangat sambil mengulurkan tangannya, sahabat katanya?! Sejujurnya aku benci pada sifat berisik dan embernya itu, betapa beruntungnya dia tidak bersekolah di tempatku. Bagiku, dia hanyalah tetangga tempat dimana Alex, anjingku dulu bermain bersama Akamaru. Tidak lebih! Dan aku yakin maksud dari 'otaku tak berperasaan' itu adalah saat dulu aku sama sekali tidak menangis waktu kematian Alex, malah saat itu dianya yang menangis. Kan lebay?! :v
"Ya! Aku Haruno Sakura, tenang saja, kau masih punya banyak kesempatan!" jawab Sakura bersemangat lantas menyambut uluran tangan Kiba dengan kedua tangannya.
"Mmmpphh?" Akamaru menggeram sambil menggerak-gerakkan puncak kepalanya di telapak tanganku, 'Yah... firasatku juga tidak enak kok...' batinku.
"Oya, ngomong-ngomong Inuzuka-kun..." Sakura menggantung kalimatnya. Kiba melihatnya heran. "Hm?" gumamnya
"Maksudnya 'otaku tak berperasaan' itu..." Sakura menggantung kalimatnya lagi, dia melihat kearahku dengan pandangan horor—menurutku.
"Kau pasti... mantan uke Sasuke, ya?"
Krik krik krik
CUKUP!
"Ayo pergi, Sakura!" ucapku cepat lantas menarik Sakura untuk melanjutkan perjalanan yang entah kenapa bisa berakhir absurd begini.
"Eh? Ta-tapikan harusnya kau ber-reuni dengan mantan ukemu itu, lihat? Dia tampak syok begitu kau tinggalkan?!" ujarnya sambil berusaha melepaskan genggaman tangannya padaku.
"WOFT!" Akamaru menggonggong sekali lagi. Mungkin memberi isyarat 'Bye bye'—tapi gadis kucing ini malah sudah ngacir duluan meninggalkanku. 'Sebegitunyakah dia takut anjing?' batinku tak percaya akan karakter aneh nan absurd yang baru saja kulihat. Eh? Karakter-kah?
End of Sasuke Point of View
.
.
.
To be Continued
Sebelumnya, Pelo minta maaf ya. Naruto-sama nggak jadi tampil di chapter kali ini. Chapter depan ada deh... hehehe
Terima kasih ya, yang masih setia menunggu fict abal ini. Maaf tak bisa membalas satu-per-satu review-nya. Semuanya hampir sama sih. Hehehe.
Yosh! Special thanks to Margery Maru no Date-san atas sarannya yang sangat berguna, Pelo persembahkan...
Kamus pojok Pelo pelo pelochan! Siapa-siapa saja sih korban penistahan animanga dan karakter Pelo, ini dia :
Chapter Prolog :
Urusai Kazuyoshi (Swichy) dari Sket dancuk = Usui Kazuyoshi (Switch) dari SKET Dance!
Ryuzaki/eL dari Dut Note = Ryuzaki/L Lawliet dari Death Note
Saikong dan Maho dari bakumanguk = Saiko dan Miho dari Bakuman
Misdirection, Kurokok Tetsuya = Kuroko Tetsuya dari Kuroko no Basket
Chapter 1 :
Toukek-chan dari Jonggol gaul = Touka-chan dari Tokyo Ghoul
Yuri dari KeyOng! = Yui dari K-On!
Sedashtion Michaelis dari Kurotisu-njirr = Sebastian Michaelis dari Kuroshitsuji
'Agen Rahasia Satu-Dua-Tiga' dari Jamban Sesama = Agen Rahasia 123 dari Jalan Sesama (asli Indonesia)
Yoshii Akidihisap dari Baka to Test to bintang satu dua tiga pagar dicoba = Yoshii Akihisa dari Baka to Test to Shokanjuu
Jiyuu no Tsubasa, simbol Attack on Titanium = simbol Attack on Titan
Yao Minggu—pebasket lawakan eNBiEi = Yao Ming, pebasket NBA (silahkan searching di google :v)
Nobilol dari Dola-Emon = Nobita dari Doraemon (yang ini pasti tahulah)
ISSEY, organisasi teror harem king = Issey dari High School DxD (Peringatan! Yang ini jangan di googling!)
Gaykan Shoujo Nozombie-kun = Gekkan Shoujo Nozaki-kun :v
Okeh, ternyata cukup banyak juga ya! Oya, untuk yang chapter 2, coba deh, readers-sama tebak-tebak dulu saja, dan akan Pelo beritahu di chapter depan. Ahahaha... selamat mencari... :D
.
.
.
Review chapter depan :
'Orang ini, inspirasinya?'
Kyaa~ kenapa baru satu hari bersama aku sudah menunjukkan sisi negatifku padanya?!
Aku bukan fujoshi! Cuma suka shonen-ai sama yaoi saja kok!
"Sakura, aku sudah selesai membuat name untuk chapter depan..."
"Kenapa shoujo manga?"
"Aku suka sallad, terutama tomatnya"
"Aku merasa de javu..."
.
.
PS : Review bisa berubah sewaktu-waktu. ^^