Zfuchsia, presents :

VENUS!

Chanyeol and all the girls around~

Chanyeol dan semua gadisnya. Tentu, Chanyeol menyukai mereka.

Remake FF dari Novel 'Venus'. Keterangan lebih lanjut baca A/N Chapter 1

oOo

Epilog

Byun Baekhyun yang Ganas di Masa Lalu

Universitas ini sangat luas, Baekhyun meragukan kalau dirinya akan menemukan Park Chanyeol disini. Baru turun dari sepeda motor Seunghyun saja, ia harus shock melihat mahasiswa Korea yang beragam rupa. Matanya memandang berkeliling mencari Park Chanyeol. Laki-laki yang mengaduk-aduk hati Baekhyun selama satu bulan terakhir. Sejak pertama kali Baekhyun melihatnya mengantar Joy yang merupakan tetangga sebrang rumah, dia sudah menarik. Park Chanyeol dan semua tentangnya pun perlahan-lahan merasuki hari-hari Baekhyun tanpa di sadarinya. Di mulai sejak Baekhyun bertanya kepada Joy siapa yang mengantarnya pulang hari itu, Baekhyun sudah menjadi secret admired Park Chanyeol dan hanya bisa memandanginya lewat tirai kamarnya setiap kali laki-laki itu datang menjemput dan mengantar Joy pulang.

Setiap kali Joy bercerita tentang Park Chanyeol, Baekhyun merasa bahwa dirinyalah yang mengalaminya, dialah yang makan malam dengan Chanyeol, pergi ke karaoke, berpelukan di halte, bergandengan tangaan di sepanjang Harajuku. Meskipun semuanya adalah pengalaman Joy, Baekhyun merasa kalau kenangan-kenangan itu juga miliknya. Hari demi hari benar-benar membuat Baekhyun semakin meledak-ledak karena perasaan Asing itu masuk pertama kali kedalam hatinya yang masih remaja. Chanyeol dan ketampanannya yang luar biasa, senyumnya yang menggoda, kulitnya yang putih bersih bersinar bagaikan berlian sudah membuatnya tergila-gila. Tapi kemarin sore Baekhyun harus di rundung kecewa mendengar kabar tentang Joy yang di larikan kerumah sakit karena satu hal yang misterius. Keluarganya mengatakan Joy terkena radang lambung, Tapi Joy mengatakan kalau dia sedang sangat kecewa karena Chanyeol sudah mencampakkannya dan pergi dengan wanita lain sedangkan Joy sekarang sedang dalam keadaan hamil. Semuanya membuat Baekhyun

marah, dan kemarahan itu tidak bisa di sembunyikan lagi. Park Chanyeol sudah membuatnya sangat kecewa.

Mata Baekhyun bisa menangkapnya. Park Chanyeol ada disana duduk di sebuah tangga depan gedung fakultasnya dengan wajah kesal. Baekhyun hampir luluh dan membatalkan langkahnya, tapi dia harus kuat, ia harus protes dengan semua kelakuan Chanyeol kepada Joy yang sudah seperti kakaknya sendiri.

"Kau jangan lama-lama. Kita berangkat ke London sore ini. Aku menunggumu disini!" Seunghyun membuka helmnya dan meletakkannya di pangkuan.

Baekhyun hanya mengangguk mengerti. Ia kembali melangkahkan kakinya dengan cepat menuju Park Chanyeol, mendekat sesegera mungkin dan menyatakan perasaannya, perasaan kecewa. Dua orang temannya mendekat dan berbicara dengan Chanyeol sehingga membuat Baekhyun terpaku beberapa waktu. Tapi ia tidak boleh begini, Baekhyun melangkah cepat dan ingin mengeluarkan caci maki untuk Chanyeol tapi tak satupun kata-kata yang berhasil keluar, Yang Baekhyun tau tangannya melayang begitu saja menampar Chanyeol dan ia cukup shock dengan kelakukannya sendiri. Chanyeol bereaksi cepat dengan memandangi Baekhyun dengan tatapan aneh sehingga membuat Baekhyun mengepalkan tangannya, ia merasa bersalah.

"Hei Nona! Kau salah orang?" Chanyeol bertanya kepadanya.

Baekhyun menelan ludah, Apakah ia ketakutan? Dia tidak akan membiarkan Chanyeol tau kalau dia ketakutan "Park Chanyeol! Itu kau kan?"

Mata Chanyeol mebesar. Dia pasti merasa heran karena Seorang gadis yang tidak di kenalnya menampar wajahnya.

"Mahasiswa Ilmu Politik semester Sembilan. Dua puluh tujuh pacar dalam setengah tahun? Mengencani hampir dua puluh lima perempuan di Seoul University termasuk mahasiswa dan dosen. Kau fikir kau ini siapa?" Lanjut Baekhyun.

"Apa maksudmu, dan kenapa kau menamparku?"

"Hei tuan! Kau baru saja memutuskan hubungan dengan Joy kemarin sore, dan semalam kau sudah tidur dengan perempuan lain. Dimana tanggung jawabmu? Joy sedang

mengandung anakmu dan sekarang dia sekarat di rumah sakit karena mencoba bunuh diri!"

Chanyeol tertawa sinis membuat Baekhyun semakin kesal kepadanya. Dia sangat kecewa, benar-benar kecewa kepada sikap Chanyeol. Selanjutnya, Baekhyun tidak mau mendengarkan ucapan Chanyeol bila ia ingin membela diri. Park Chanyeol benar-benar sudah membuatnya kecewa.

"lalu kau mau aku melakukan apa? Aku harus menemuinya dan mengatakan kalau aku akan bertanggung jawab?"

"Yang perlu kau lakukan adalah pergi ke laut dan tenggelamkan diri. Laki-laki sepertimu lebih pantas mati!" Baekhyun mendengus keras, Kata-katanya terakhirnya sudah di sampaikan dengan nada yang sangat tinggi, suaranya bergetar dan dia segera berbalik agar Chanyeol tidak melihat tangisannya. Baekhyun melangkah cepat dan hanya bisa mendengar teriakan Chanyeol kepadanya.

"Hei Nona! Kau ingin aku mati? Kau yang nantinya akan mati jika tidak bisa bersamaku!"

Baekhyun berhenti melangkah lalu memandang Chanyeol dengan pandangan benci. "Kau yang akan mati bila kita bertemu lagi!" Ia mengeluarkan kata-kata itu lagi-lagi tanpa sadar, seharusnya ia pergi melarikan diri setelah mengatakan itu. Tapi Baekhyun membiarkan tubuhnya menunggu Chanyeol untuk mendekat dan menatapnya lebih dalam.

"Apa hubunganmu dengan Joy?"

"Kau tidak perlu tau!"

"Lalu kenapa demi Joy kau sampai menamparku, sampai mengeluarkan air mata yang seperti ini? Aku tidak bisa melihat air mata, Aku akan menemui Joy dan bertanggung jawab. Tapi Aku bersumpah semua ini karenamu dan kau harus membayarnya suatu saat nanti!"

Baekhyun menyeka air matanya sebisa mungkin lalu memandang Chanyeol dengan tatapan yang menantang. "Aku menangis bukan demi Joy, Tapi demi diriku sendiri karena aku kecewa kepadamu."

"Kenapa kau kecewa kepadaku?"

Karena aku menyukaimu! Baekhyun ingin meneriakkan kata-kata itu. Tapi dia tidak akan mengatakan apa-apa sama sekali. Ia membuang muka dan meninggalkan Chanyeol tanpa menoleh lagi menuju Seunghyun. Baekhyun tau Seunghyun memandangnya dengan pandangan heran. Kakak sulungnya ini mungkin sangat ingin bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi, tapi Seunghyun tidak melakukannya. Ia lebih memilih untuk kembali menggunakan Helm dan menjauh dari sana dengan Baekhyun yang berada di boncengannya.

Chanyeol masih gelisah, Gadis itu punya tatapan yang sangat berbeda dan sudah membakar hatinya. Sekarang ia berada di rumah sakit dan beberapa langkah lagi Joy akan berada dalam kawasan pandangannya. Chanyeol menarik nafas dalam-dalam berharap gadis yang menamparnya kemarin pagi ada disana dan melihatnya menepati janji. Tapi sanyangnya tidak ada, Joy benar-benar sendiri dan memandangnya dengan tatapan heran. Tidak ada pilihan lain selain mendekat.

"Kau baik-baik saja?" Chanyeol mecoba mengeluarkan suaranya senormal mungkin.

"Ya, Kenapa kau bisa ada disini?"

"Seorang gadis muda datang kekampus dan memberiku sebuah tamparan keras. Dia memintaku untuk pergi kelaut dan bunuh diri karena sudah membuatmu begini!"

Joy tertawa kecil. "Baekhyun?"

"Dia siapa? Saudaramu? Kau punya saudara orang asing?"

"Dia tetanggaku yang tinggal di depan rumah, Ku rasa anak itu tertarik kepadamu karena dia adalah orang yang paling antusias mendengar ceritaku tentangmu."

"Termasuk tentang cerita kalau kau sedang mengandung anakku? Haruskah aku bertanggung jawab?"

"Kau menanyakan hal itu? Seharusnya kau mengatakannya tanpa nada tanya!"

Chanyeol mendengus. "Aku kira kau sangat menderita, tapi masih bisa mengatakan hal-hal seperti ini. Kenapa kau tidak mengatakan kepadaku lebih dulu? Kenapa anak itu tau lebih dulu kalau kau."

"Sudahlah!" Joy memotong ucapannya. "aku tidak berharap kau akan bertanggung jawab. Aku juga sudah mengatakan itu kepada Baekhyun, Tapi dia sama sekali tidak bisa terima."

Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. "Tidak berharap aku bertanggung jawab?"

"Aku sudah mengugurkannya. Jauh hari sebelum kita putus aku sudah menyingkirkan hal itu. Masa depanku masih sangat cemerlang dan aku bukanlah orang yang suka untuk mengorbankan masa depan karena kehamilan. Jadi kau tidak perlu mempertanggung jawabkan apaapa kan? Karena kewajibanmu sudah sirna, Aku sudah menghilangkannya dari sejarah hidupku!"

"Apakah anak itu tau kalau kau sudah menggugurkan kandunganmu?"

Joy menggeleng. "Belum. Aku tidak sempat mengatakannya karena ia segera pergi sebelum ceritaku selesai dia menyangka kalau aku mencoba bunuh diri, tapi semua ini murni karena kecelakaan. Aku ingin mengatakan kepadanya, sungguh! Tapi aku tidak bisa mengatakannya sekarang."

"Kalau begitu biar aku yang mengatakannya!" Chanyeol hendak melangkahkan kakinya tapi Joy memanggilnya.

"Chanyeol, Kenapa kau perduli pada pendapatnya? Kau tidak mengenalnyakan?"

Chanyeol mematung, ia tidak bisa menjawab apa-apa tentang itu, tentang kenapa ia perduli dengan pendapat anak itu. Kenapa ia bersimpati saat Baekhyun menangis sedangkan kepada wanita lain tidak?

"Kau tidak akan menemukannya dimana-mana!" lanjut Joy. "kecuali bila kau pergi ke London!"

"London?" Chanyeol memiringkan kepalanya.

Joy mengangguk, "Ya, Byun Baekhyun sudah kembali ke London bersama keluarganya!

.

.

END

so, adakah yang menyangka bahwa perempuan yang menampar chanyeol adalah Baekhyun? Kaget? AKu juga /tertawa miris/

Btw ini benar-benar sudah selesai. Akhirnya hutangku lunas. Sebenarnya epilog ini sudah kuselesaikan sejak bulan lalu namun moodku sedang bagus pada pekerjaanku

Anyway, aku membuat ff baru. Chap 1 kumulai friday night dan aeperti biasa, bersiaplah untuk updateku yang tidak normal. See you!