Naruto oleh: Masashi Kishimoto-san
Cerita: d14napink
MY LITTLE Anak-anak Twin
Rate : untuk sementara T dulu
Pair: SassukeXNaruto, ItachiXKyuubi dll
Genre: Romantis kenyamanan / sakit / happy ending
Catatan: YAOI, MPREG, BOYSLOVE
Cast: Naruto Namikaze (29)
Uchiha Sassuke (29)
Haruno Sakura (28th)
anak-anak kembar:
Shunsuke Namikaze (15)
Ryonousuke Namikaze (15th)
Uchiha Itachi (32th)
Uchiha Yamanaka Ino (28)
Kyuubi no kurama Namikaze(30th)
anak kyuubi :
Kitsune no kurama Namikaze(15th)
Ringkasan:
Naruto Namikaze, pemuda yatim piatu yang terpaksa pergi menghilang dari Konoha meninggalkan sahabat dan kekasihnya Sassuke di usia 14th, 6th menunggu Sassuke yang sedih akhirnya menerima perjodohan yang diatur keluarganya dan menikahi Sakura Haruno, di hari pernikahan tiba2x Naruto hadir ke acara pesta dengan membawa 2 anak laki2x yang mirip sassuke kecil "ku ijinkan kau menikahi orang lain tapi kau dan keluargamu takkan pernah mendapatkan anak meski harus menangis darah ... itulah hadiah pernikahan untukmu, sebuah kutukan"
Bab 1
NARUTO POV
hidup manusia pada kenyataan nya kadang tak selamanya sesuai dengan apa yang kita inginkan, begitu juga dengan hidupku.
perkenalkan namaku Naruto Namikaze, seorang pria biasa berstatus duda dan memiliki 1 malaikat kecilku sendiri...ya, seorang anak laki-laki anak kandungku sendiri yang tumbuh dari rahimku dan kulahirkan sendiri sejak usiaku 14th, bukan anak adopsi atau anak yang sengaja ku asuh dari saudara kandungku.
Nama putraku Shunsuke dan Ryonousuke Namikaze, mereka berdua adalah anak yang sangat cerdas dengan iQ 300, fisiknya sangat menawan berkulit putih agak pucat, rambutnya hitam kombinasi pirang dengan style emo pendek menantang gravitasi...mirip rambut pantat ayam.
mereka memang kembar identik tapi perbedaan antara Ryo dan shunsuke hanya dari warna matanya, Ryonousuke bermata biru jernih terang sedangkan Shunsuke bermata onyx hitam.
aku membesarkan Ryonousuke dan Shunsuke dengan banyak cinta, meski kami harus berjuang hidup dari bisnis Laundry kiloan kecil peninggalan keluargaku, tapi kedua anakku yang cerdas dan pengertian tak pernah mengeluh atau malu... mereka pernah bilang kalau mereka berdua bangga punya Papa seperti aku apapun keadaan nya.
END POV
matahari pagi yang cerah membiaskan sinar berwarna emas sewarna rambut Naruto, gundukan kecil masih tertidur pulas didalam selimut biru bercorak bunga matahari.
"Shunsuke sayang...Ryo sayang, ayo bangun...waktunya sekolah" sapa naruto lembut.
"10 menit lagi Papaaaa" jawab Shunsuke yang masih memejamkan mata.
"Papa jangan sekarang...Ryo masi ngantuuuk" jawabnya manja.
"baiklah 10 menit lagi, tapi kue Pai Tomat, roti selai tomat dan jus Tumat untuk sarapan hari ini dibatalkan ya? sebagai gantinya air putih dan roti bakar oles mentega aja, bagaimana?" kata Naruto sambil tersenyum jahil.
TING!
mata Shunsuke dan Ryo terbuka dan mereka langsung bangun serempak dari ranjangnya
"Eh, Pai Tomat?" tanya Shunsuke.
"Serius Pai Tomat pa?" Tanya Ryo.
"yup, hari ini Pai Tomat" jawab Naruto.
"mauuuuu!" keduanya koor serempak.
Shunsuke dan Ryo segera turun dari ranjang lalu lari menuju ruang makan, namun baru mencapai pintu luar kamar, Shunsuke dan Ryo berhasil di cekal Naruto.
"eiits! lekas buka piyama mu, mandi dan pakai baju seragam sekolahmu, atau Pai tomatnya Papa kasih tetangga"
karna takut Pai tomat incarannya hilang, si kembar segera menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi, dan Naruto segera pergi turun ke lantai bawah untuk menyelesaikan rebusan sup tomat untuk putranya.
10 menit kemudian, shunsuke dan Ryonousuke sudah turun tangga dan menuju meja makan.
"Ohayo Papa" sapa si kembar.
"Ohayo sayangku" jawab Naruto sambil tersenyum.
Shunsuke melihat Pai tomat enak kesukaan nya di atas meja dengan senyum lebar.
"waaah, Pai tomat! terimakasih Papa"
Naruto memotongkan Pai sepotong kecil untuk di letakkan ke piring, Shunsuke bukannya mengambil potongan kecil pai nya tapi malah mengambil setengah potongan yang paling besar.
sedangkan Ryo hanya memandang kakak kembarnya dengan cemberut, Naruto hanya menggelengkan kepala dan mengelus kepala Shunsuke.
"Kau bisa makan sebanyak apapun tapi harus habis tanpa sisa..sanggup?"
Shunsuke hanya menjawab dengan cengiran lima jari, meletakan potongan besar pai lalu mengambil potongan pai kecil yang ada di tangan Naruto.
"Itadakimassu"
ucap Shunsuke dan Ryonousuke berbarengan sambil menepuk tangannya lalu mulai menggigit pai nya.
"Shunsuke, sudah kerjakan PR hari ini belum nak?" tanya Naruto.
"hn, hari ini hanya PR matematika dan kimia... sudah selesai ku kerjakan semalam meski ada beberapa yang belum ku mengerti" jawab shunsuke.
"bagaimana denganmu Ryonousuke?" tanya Naruto.
"aku juga sudah kerjakan kedua PR itu...tapi buku PRku habis" mata birunya mengerjap-kerjap pura-pura sedih.
"ya sudah, nanti Papa belikan buku tulis matematika yang baru...buku tulis kotak-kotak kan? Shunsuke buku tulis matematikamu juga sudah mau habis nak?"
"iya, tinggal sedikit lagi pa"
"ya sudah, nanti Papa beli di minimarket sekarang waktunya berangkat...mau Papa antar?" tanya Naruto sambil membawa kunci mobil karimun Estillo orange hitam kesayangannya.
"hn" jawab shunsuke dan Ryonousuke sambil mengangguk.
kami segera keluar, kunci pintu rumah dan segera menaiki motor menuju sekolah anakku lalu ke mini market sebentar kemudian pergi ke ruko laundry kami melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
putra kembarku sekarang berusia 15th seharusnya mereka sudah kelas 3 SMP, tapi karna keduanya mengikuti program akselarasi sekolah maka ia duduk di kelas 3 SMA dan meraih rangking 1 di sekolahnya dan selalu menerima beasiswa penuh yang di dapat sejak SD.
benar kata pepatah kalau buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kecerdasan dan pesona shunsuke dan Ryonousuke yang sanggup meluluhkan hati banyak wanita dan pria di sekolah aku yakin bakat alami itu dari 'dia' ayah kandungnya.
kami segera melajukan motor dengan cepat menuju sekolah, tak jarang suara histeris dan sapaan para fans si kembar terdengar di telinga Naruto.
"ternyata sekarang kau jadi idola sekolah ya nak" celetuk Naruto sambil menepikan mobil di parkiran.
"hn" jawab keduanya singkat singkat.
Naruto tahu kalau sikap si kembar yang ceria, cerewet, suka bercanda nan manja di depan Papanya akan berbeda jauh bila mereka berinteraksi di sekolah...mereka merubah sikapnya 180 derajat jadi dewasa, stoic, pendiam, serius, dan cenderung dingin seakan memiliki dua kepribadian yang berlawanan.
"sudah sampai, mau Papa jemput sepulang sekolah?" tanya Naruto.
"tak perlu, kami bisa pulang sendiri karna habis kelar kelas akan ada ekskul sampai sore" jawab Shunsuke yang juga di setujui adiknya Ryonousuke.
"jangan nakal, fokuslah pada pelajaran, hindari pembuat masalah dan lekas pulang bila sudah bel pulang" kata Naruto.
"hn" jawab si kembar serempak.
keduanya segera turun dari mobil lalu mendekati Naruto "dah Papa" ucap keduanya serempak, Shunsuke mencium pipi kanan sedangkan Ryounosuke mencium pipi kiri lalu melambaikan tangan kemudian berjalan menuju gedung sekolah.
di pintu masuk utama sudah menanti ratusan fans si kembar yang berteriak histeris menyambutnya, untunglah si kembar segera memasang headset yang memasang musik hardcore metal untuk memutupi suara jeritan histeris teman-teman fans yang menurut mereka mengerikan.
"Kyaaaaa ... Namikaze kuuuuuun!"
"Shunsuke-kuuun ... Ryo-kuuun aishiteruuuuuu!"
dan berbagai pujian serta pernyataan cinta bodoh para ABG labil yang di alamatkan khusus untuk si kembar yang tetap cuek melewati kumpulan fans yang bertambah tiap harinya sambil mengeluh kapan penyiksaan ini akan berakhir...belum jadi aris aja sudah begini heboh, apalagi kalau benar-benar jadi aktor terkenal.
-Sharingan Bos kepala corp Office-
suasana ruang kantor direktur utama Sharingan corp terlihat tenang, sesekali pria yang menjabat sebagai direktur utama Sharingan corp sibuk menandatangani berkas, mengetik laporan dan terkadang menelpon orang di laine lain.
"Hitomi-san, apa surat dari pengadilan sudah sampai?" tanya Sassuke lewat line khusus paralel antar ruangan.
"dokumen pengadilannya baru saya terima, Uchiha-sama" jawab Hitomi sekretaris direktur.
"sekalian bawakan juga dokumen perjanjian kerjasama dari Mitsubishi .corp dan Kiseki .Inc, saya ingin segera mempelajari isi dokumennya"
"ha`i Uchiha-sama" jawab sekertaris.
setelah menerima dokumen dari sekretarisnya, sang boss diam dan menghentikan aktivitasnya, dipandanginya dokumen berlogo pengadilan agama Konoha...dibuka amplop coklat itu dan di baca isinyayang intinya :
SURAT GUGATAN PERCERAIAN
PENGADILAN AGAMA TINGGI KONOHA
Nama suami penggugat : Uchiha Sassuke (29th)
Nama Istri tergugat : Uchiha Haruno Sakura (28th)
Alasan pengajuan gugatan cerai :
pihak tergugat tak bisa memberikan keturunan selama 9th pernikahan
membaca surat tersebut membuat Sassuke menghela nafas teringat interaksi obrolan dirinya dengan keluarganya di rumah beberapa hari lalu.
KILAS ON
-Uchiha Mansion-
time: minggu jam 8: 30pagi
ketika Sassuke dan itachi melintas di ruang keluarga...kebetulan orangtua dua pemuda Uchiha juga sedang duduk di ruangan tersebut, istri Itachi dan Sassuke sedang mengunjungi orangtua masing-masing.
"Uchiha Sassuke dan Uchiha Itachi kemarilah duduk ... kami ingin bicara serius dengan kalian berdua"
Ibunda itachi & sassuke, Ny. Mikoto Uchiha menatap putra bungsunya dengan raut serius, di sebelahnya ada sang ayah Uchiha Fugaku yang diam sambil melipat tangan ke dada...tampaknya pembicaraan yang ingin di bahas akan jauh lebih serius dan sulit.
"Hn"
jawab Sassuke pendek, ia segera duduk di kursi ruang tamu dan menanti apa lagi ucapan orangtua kandungnya.
"Sassuke...itachi, ini sudah sekian tahun pernikahan kalian, tapi sampai hari ini belum ada hasil sama sekali, apa tak ada cara lain lagi?"
mengerti maksud pembicaraan ibundanya, Sassuke ingin mulai menjawab tapi di cegah Itachi yang duluan menjawab
"bukannya tak ada cara lain lagi, sejujurnya kami sudah melakukan segala cara bersama istri-istri kami kaa-san...program bayi tabung, surrogate mother sampai pinjam ponakan keluarga istriku untuk pancingan juga sudah kami lakukan tapi tetap saja tak berhasil, padahal dari hasil lab yang dilakukan berkali-kali benih kami sehat...begitu juga dengan rahim kedua istri kami"
Itachi menjelaskan dengan wajah serius
"tapi tetap saja tak ada hasilnya kan?"
" hn" jawab kedua pemuda Uchiha.
"Kaa-san, kalau di bolehkan...kami ingin mengadopsi anak atau minimal ponakan dari keluarga istri kami saja yang di adopsi"
BRAK!
suara gebrakan meja ruang tamu keluarga menggema, membuat beberapa maid kaget shock ketakutan
"APA KALIAN GILA! tak ada yang namanya adopsi atau mengangkat anak keluarga lain, aku tak mau perusahaan dan seluruh kekayaan Uchiha diwariskan ke keluarga lain selain keturunan Uchiha" jawab Tou-san dengan nada marah.
"lalu kami harus bagaimana?" tanya Sassuke.
"SEGERA CERAIKAN ISTRI KALIAN SECEPATNYA TANPA UANG HARTA GONO GINI SEPESERPUN, KALIAN DENGAR?! APA YANG MEREKA BAWA DARI RUMAH MEREKA, ITULAH YANG MEREKA BAWA PULANG, BERTAHUN-TAHUN MENJADI MENANTU TANPA HASIL SAMA SAJA TAK BERGUNA, HANYA MENGHABISKAN UANG SAJA...jangan sampai aku mengulang dua kali...lekas kerjakan!"
kata-kata keras yang menggema dari mulut seorang Fugaku Uchiha di ruangan mewah keluarga terdengar keras dan tegas...tak ada yang sanggup menyela apalagi membantah kepala keluarga Uchiha yang paling berpengaruh di Jepang membuat Sassuke mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat menahan amarah.
"tak semudah itu Otou-san" tiba-tiba saja Itachi mengemukakan pendapatnya.
"apa maksudmu?" tanya .
"apa Tou-san dan Kaa-san ingat kalau kedua wanita yang kami sekarang nikahi itu adalah hasil perjodohan dan rekomendasi kalian juga?"
"Lalu?"
"intinya kami bersedia menceraikan mereka tanpa harta gono sepeserpun sesuai keinginan Otou-san asalkan pasangan kami yang akan kami nikahi berikutnya biar kami berdua sendiri yang menentukan tanpa campur tangan atau rekomendasi dari siapapun"
"beraninya kalian menentukan secara sepihak!" ujar Tou-san.
"sejak awal pernikahan sampai perceraian kami bukankah semua di tentukan sepihak oleh kalian...tanpa melihat perasaan kami yang terluka...hanya mementingkan egois kalian sendiri" ujar Sassuke dengan wajah stoic nya yang tak berubah.
"jadi sebaiknya Otou-san dan Okaa-san...biarkan kami mencari dan memilih sendiri pasangan yang pantas untuk menemani kami sampai tua karna kami sendirilah yang menjalaninya...kami tak mau kejadian perceraian kembali kami alami...kalian ingin kami berdua bahagia khan, bukankah itu tujuan akhir kita semua?" ucap itachi diplomatis.
membuat Mikoto memegang telapak tangan Fugaku yang sejak tadi mengepal menahan amarah...sentuhan tangan Mikoto yang lembut membuat emosi kepala keluarga Uchiha mereda dan akhirnya ia berkata...
"baiklah...terserah kalian saja" ujar Fugaku yang segera beranjak dari sofa lalu keluar ruangan.
END POV
Sassuke mengela nafas berat, tangannya membuka lembaran buku tebal yang ternyata terselip selembar foto empat pemuda tampan, dua pemuada bersurai hitam raven, satu pemuda pirang blondie dan satu pemuda pirang kemerahan.
Sassuke mengelus lembut foto wajah pemuda pirang yang terlihat bahagia
'kau kemana saja dobe? maaf atas segalanya...aku benar-benar egois, kumohon kembalilah'
wajah Sassuke terlihat sendu dan lelah...seolah ingin semua penderitaan lekas selesai
BERSAMBUNG