not bad


disclaimer: Shingeki no Kyojin © Isayama Hajime.

fictogemino; pre-slash; general.


Saat ini, untuk semua yang dia ketahui dari Eren, Levi tidak bisa berkata lain kecuali: "Tidak buruk."

Dia memandangnya lamat-lamat. Dari mata hijau itu, Levi dapat lihat betapa tekad membara begitu pemiliknya bersumpah lantang bahwa ia akan menghabisi seluruh Titan di luar dinding tanpa sisa.

"Kopral, berjuanglah bersamaku demi kebebasan umat manusia." katanya, mengangguk seolah memperkuat ujarannya.

Bukan berarti Levi tidak percaya, hanya saja apa yang dapat diharapkan dari bocah yang nampak lugu oleh kenyataan bahwa dunia ini kejam?

Alisnya menukik, nyata dan bukan rekayasa. Tertarik. "Apa kau sadar dengan yang sedang kaubicarakan, bocah?"

"Aku telah memikirkan ini sejak beberapa hari yang lalu," Eren menengadah. Meski yang ditangkapnya adalah langit-langit beton penuh dengan jaring laba-laba, ia merasa dunia luar hanya berjarak sejengkal apabila mereka sepenuh hari berusaha. "kurasa jika kita berdua yang turun di misi selanjutnya, hasil yang didapat mungkin akan lebih efektif. Kita bisa menjangkau segalanya tanpa terkungkung lagi di dalam dinding."

"Katakan maksudmu yang sebenarnya."

Levi menyilang tangan, badan bersandar ke jeruji tempat Eren dikurung. Si bocah bergerak gusar dari tempatnya. Tangal terkepal erat, dan butiran keringat sebesar biji jagung muncul dari dahi.

"Seperti Anda bisa simpulkan."

"Kaupikir orangtua sepertiku tidak mengerti guyon, heh?"

"Aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku," kata Eren.

Misi. Dinding. Kebebasan atau dunia luar ialah hal yang tabu diobrolkan di saat mereka bisa mati kapanpun. Ajakan Eren sungguh tak dapat Levi duga.

Malam merangkak pelan menuju subuh. Waktunya orang mengigau jadi tambah hilang akal.

"Jadi intinya kau berniat mengajakku untuk mati bersama?"

Dia tak terkejut dengan konfirmasi sepihak yang tiba-tiba keluar dari mulut yang lebih muda. "Anda bersedia?"

Ujung bibir Levi membentuk kurva tipis—hanya nyaris. "Kau yakin tidak salah orang?"

Ia menyengir, dan di saat bersamaan mengumbar berlapis-lapis semangat. "Kopral Levi, esok atau nanti, setelah segala tragedi ini usai kuharap Anda sudi melihat dunia luar bersama saya."

Nyatanya, Eren tak lebih dari anak laki-laki biasa yang selalu bertingkah kelewat jujur.


Silahkan membaca ulang dari bawah. :)


[A/N]

Ada yang sadar kalo Eren menyatakan cinta scr terselubung? Haha. Iya, di pernyataan terakhir. Keylah ... review, maybe? #wink.

(ps: Saya harap saya bisa menulis lebih panjang untuk pairing RiRen. Amin.)