Kuroko's basketball © tadatoshi fujimaki
Nijimura-senpai © kapten pelangi
Vorpal Swords—Nijimura Shuuzou—Jabberwock
Warning : out of character, typo(s), miss typo, gaje, Eyd dan kata baku nggak sempurna, jabberwock!Nijimura—jangan bunuh saya plz, dan lainnya.
.
Suara-suara para penonton perlahan mereda, tergantikan dengan bisikkan-bisikkan samar yang masih terdengar di lapangan tempat pertandingan streetball diadakan. Dari dua orang ke lainnya, semuanya berbisik-bisik dengan raut wajah bingung dan tidak mengerti.
Tidak, tidak ada yang cedera dalam permainan itu. Yang membuat para penonton berbisik-bisik adalah ucapan kapten Jabberwork yang meminta pergantian pemain.
Benar, pergantian pemain dari tim Jabberwock.
Tim streetball dengan anggota pemain yang kuat meminta untuk melakukan pergantian pemain antara pemain starter dan cadangan.
Angin yang mendesir membelai wajah semua orang yang berada di sana, bertanya-tanya apa yang terjadi. Apakah sang pemain cadangan adalah orang yang kuat? Kartu truf sang kapten Jabberwock, Nash? Apa... yang sedang direncanakan oleh pemain Amerika itu?
Anggota Vorpal Swords—terutama Akashi dan Midorima—memandang setiap pemain dari tim musuh dengan was-was, mencoba mencari tahu apa yang direncanakan oleh mereka.
Suara langkah kaki terdengar diantara angin yang berhembus, membuat orang-orang yang sendari tadi berbisik-bisik mengalihkan perhatian pada sosok yang berjalan ke arah lapangan.
Seorang pria berumur sekitar 17-18 tahun dengan tinggi 179 cm, rambut berwarna hitamnya sedikit terbelai oleh angin. Ia sedang mengenakan wristband berwarna pelangi di tangan kiri, sedangkan mata berwarna kelabu itu memandang sekeliling lapangan dan mengulas sebuah senyuman.
Napas anggota —terutama kiseki no sedai— Vorpal Swords tercengkat saat menyadari sosok yang berdiri dipinggir lapangan itu. Sosok yang mengenakan jersey Jabberwock.
"Well, well, you come here!" suara Nash terdengar nyaring, sebuah seringai terlihat di wajah tampannya.
Sang pemain pengganti mendengus kesal, lalu menatap ke arah Nash dengan tajam, "Tch, is that something wrong if I come? I want to meet my kouhai."
"Like the hell I care." Nash membalas kalimat sang surai hitam. Ia berpaling ke arah Vorpal Swords sambil—masih—menyingungkan seringainya. "He's Nijimura Shuuzou. My teammates."
Tidak ada yang bersuara, suasana tegang terasa diantara anggota kiseki no sedai yang juga merupakan anggota Vorpal Swords. Tidak ada yang bicara hingga suara seorang Akashi Seijuuro memecah keheningan, keluar secara susah payah dari mulut sang Emperor, "Niji... Nijimura... -san...?"
Nijimura Shuuzou—sang pemain Jabberwock—memandang satu persatu mantan adik kelasnya saat masih di Teiko. Memandang Akashi, Midorima, Aomine, Kise, Murasakibara, dan bahkan Kuroko yang memandang dirinya dengan ketidak percayaan. Ketidak percayaan bahwa—
"Yo," sapanya, "sayang sekali kita malah bertemu dilapangan sebagai musuh."
—kakak kelas yang paling mereka hormati berdiri di pinggir lapangan itu akan menjadi musuh mereka dilapangan. Di pertandingan streetball ini.
.
.
.
a/n :
Etto... saya cuma kepikiran seandainya niji ada di jabberwock. /kabur