AMNESIA

Masashi Kishimoto © Naruto

.

.

Chap 9

.

.

SasuNaru slight MaruNaru

.

.

SHIRAISHI CONNAN

.

.

Just Info :

Amnesia (dari Bahasa Yunani μνησία) adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif) dan yang terparah bisa juga disebabkan oleh operasi transplantasi sum-sum tulang belakang. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia*. Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.

*Transient global amnesia (TGA) adalah kondisi dimana seseorang yang mengalaminya kehilangan daya ingat sementara dan dadakan tapi tidak bisa dikaitkan dengan kondisi neurologis yang lebih umum seperti epilepsi dan stroke.

Beruntung TGA terbilang langka, tidak berbahaya dan jarang mengalami kekambuhan. Kalaupun terjadi, episodenya hanya akan berlangsung dalam jangka pendek dan setelah itu daya ingat penderita akan baik-baik saja.

[Saya sebenernya ngak terlalu ngerti sama penyakit ini, tapi kalo di sini saya berfikir Sasuke akhirnya inget kembali akan ingatanya karna dia merasa bersalah membentak Naruto dan mengusirnya, padahal dia masih belum tau siapa itu Naruto. Tapi perlahan-lahan ingatan tentang Naruto muncul dan pada akhirnya Sasuke bisa ingat kembali akan Naruto, walaupun agak lama itu karna kecelakan yang lumayan fatal yang di alami Sasuke. Kalau masalah lupa ingatannya Naruto saya kategorikan kedalam Syok, Naruto yang begitu sayangnya terhadap Sasuke, tiba-tiba di usir oleh Sasuke yang notabene orang yang di sayangnya, maka dari itu Naruto bisa saja lupa ingatan sementara karna kecelakaan yang di alaminya. Terus kenapa Naruto masih belum ingat akan Sasuke dan Keluarganya juga Menma anaknya yang waktu itu sudah di lahirkannya (?) haha. Itu karena Maru yang menjauhkan Naruto dari tempat tinggalnya. Kalau dari pandangan saya sih seperti itu, saya ingin bikin Naruto jauh dari tempat tinggalnya biar bisa manjang-manjangin Chapter mungkin kalo Naruto balik ke Konoha, Mungkin saja bisa ingat kembali.. toh sepertinya Naruto mulai inget sedikit demi sedikit saat bertemu Menma beberapa tahun lalu... Hahah pisss… v (^.^) v dan Chap ini usia Menma 5 tahun, karna chap kemarin Chap flashback- hahah tapi Nanti bakal banyak Flashback lagi koq… tenang aja. (^,^) ]

.

.

Apartemen Konoha, 21.00

Sasuke masih ingat betul perkataan Menma putra semata wayangnya, yang berkata "Menma tidak mau papa menikah dengan Sakura ba-chan pokoknya Menma mau Mama Menma".

"Huh" hanya sebuah helaan nafas berat yang keluar dari mulut sang bungsu dari pasangan Fugaku dan Mikoto itu.

Walau sebenarnya Sasuke juga tidak setuju dengan pernikahannya dengan Sakura yang merupakan sekertaris pribadinya itu, tapi mengigat usia Menma yang sudah 5tahun itu sepertinya Sasuke harus mencarikan seorang Mama untuk menemani Menma di kala Sasuke sedang sibuk bekerja.

Memang sebenarnya waktu Menma di habiskan di rumah Baa-chan dan Jii-channya, tapi mau sampai kapan Sasuke merepotkan kedua orang tuanya itu.

"Huh" sekarang Sang Uchiha hanya bisa memijat keningnya yang benar-benar terasa berat.

.

.

Merengut

Sang bocah raven hanya bisa merengut dan memeluk boneka rubah berukuran sedang di pelukannya.

"Pokoknya Menma, mau Mama Menma" hanya gumaman-gumaman itulah yang keluar dari mulut mungil bocah raven yang bernama Menma itu.

Namun bocah yang sedang bergumam itu akhirnya mengedarkan pandangan ke suatu tempat, Boneka rubah besar.

Menma pun turun dari single badnya, lalu berjalan perlahan dan sampai di depan boneka rubah berukuran lebih besar dari dirinya.

"Menma tidak akan membiarkan kamu merebut papa Menma dari Menma dan juga Mama, kau benar-benar seekor rubah jahat!" dengan kekuatan penuh Menma pun menendang boneka rubah besar itu sampai terjatuh ke samping kanan.

"Huh dasar!" entah kenapa sang bocah raven itu tersenyum- bukan- lebih tepatnya menyeringai sambil melihat boneka rubah besar itu yang ternyata bagian belakangnya sudah robek dengan busa-busa sitensis yang ada di dalam boneka itu keluar.

.

.

Free Café, 21.05

"Hhuh!"

"Kau kenapa?" Tanya wanita dengan surai hitam panjang sambil mendudukan dirinya di sudut.

"Ahh, tidak-tidak. Hmm mungkin hanya perasaanku saja- Aah ini terima kasih yah Eun hee" mengeleng perlahan sang wanita dengan surai nila itu tersenyum sambil mengambil Americano dingin yang di bawakan wanita bernama Eun hee tersebut.

Sang wanita bersurai hitam panjang itu hanya bisa mengeleng sambil tersenyum, "Ahh, apa kau gugup karna sebentar lagi kau akan menjadi Nyonya Uchiha?" goda Eun hee.

Sakura, nama si empunya surai nila itu bersemu merah "Tidak- hmm mana mungkin aku gugup, aku malah kebalikannya- aku benar-benar sangat semangat"

'Heh, semangat untuk mendapatkan pemuda yang selalu aku kagumi dan semangat untuk menyingkirkan bocah tidak berguna itu' Sakura menaikan sedikit ujung bibirnya.

"Kau- benar-benar tidak berubah, ekspresimu itu ekspresimu- hoohh benar-benar menakutkan, apa sebegitu mengiginkannya kau memiliki Uchiha –sama" Eun hee menepuk-nepuk pipi Sakura dengan punggung tanganya.

Sakura memperlihatkan giginya "Hihi tentu saja, setelah sekian lama akhirnya aku bisa juga menikah dan memilikinnya"

'Huhhh, beruntungnya aku. Karna si pirang itu sudah mati.. haha kau benar-benar tidak seberuntung aku pirang'

"Tuh-tuh- ekspresimu itu loh, hahh,, kauu seperti penjahat saja" mengeleng pelan, dan Eun hee hanya bisa melajutkan acara minumnya saja, tidak mau mempedulikan Sakura yang tersenyum mengerikan.

.

.

SoonBar 21.59

Ctakkk- suara bola yang beradu di atas meja billiard, setidaknya bisa membuat Uchiha Sasuke bisa terlepas dari pemikiran ruwetnya.

Setelah memikirkan berkali-kali lipat, akhirnya sang bungsu dari pasangan FugaMiko itu memutuskan untuk Menikahi Sakura Haruno yang merupakan sekertarisnya dan juga teman sekolahnya semasa dulu.

Bukan tanpa alas an sang Uchiha bungsu itu menikahi Haruno Sakura, Sasuke hanya menginginkan hal yang terbaik saja untuk kelangsungan hidupnya dan anakknya. Hidup sebagai singgel Father memang bukan pilihan terbaik, karna setiap hari Sasuke selalu sibuk di kantor dan tidak bisa melihat pertumbuhan dan kembang sang anak yang sekarang sudah memasuki usia ke 5nya.

"Huh" Uchiha bungsu itu mendesah pelan.

"Hoii-hoiii, kau bukan seperti Uchiha Saja, Sasuke?" pemuda yang benar-benar sangat muda itu mendekati Sasuke untuk memukul bolanya yang memang dekat dengan Uchiha itu.

Ctak- bola berwana putih itu dengan cepat memukul bola berwana biru dan menyebabkan bola biru itu masuk kedalam sudut lubang yang ada di meja itu.

"Hn, tidak sopan seperti biasanya, Park Jae Beom" Sasuke pun ikut menusukan bola putih dan berakhir dengan beberapa bola yang masuk dengan sangat baik ke dalam sudut lubang meja billiard.

Sang pemuda yang lebih muda beberapa tahun dari Sasuke itu tersenyum- atau bisa di bilang menyeringai "Kau juga sama- Uchiha Sasuke, ketepatannmu dalam menusuk juga sangat bagus, aku benar-benar sangat terpesona olehmu, Sasuke" sang pemuda itu membalas tapi, sayang bola itu tidak masuk.

"Hah, aku benar-benar kalah, baiklah-baiklah. Pria yang bisa menghamili pria lain benar-benar sangat hebat"

Sasuke hanya bisa menyunggingkan sudut bibirnya "Heh, kau akhirnya sadar sejauh apa perbedaan kita, huh. Park Jae Beom"

Pemuda bernama Park Jae Beom dengan surai mohak itu Cuma bisa tertawa.

"Tapi- aku tidak se-menyedihkan kau, Sasuke. Di tinggal menikah istri priamu dan kau harus menikah dengan wanita pesuruh Maru itu- haahh, kalau aku lihat sepertinya Kami-sama sedang bermain-main denganmu" Sasuke yang mendengar ucapan Jae beom langsung menerjang Jae beom dan menarik keras depan hodienya.

"Apa maksudmu?" teriak Sasuke latang. Bahkan membuat beberapa kumpulan pria yang ada di sana melirik kearah mereka berdua.

"Kang Maru atau bisa di sebut dengan –"

.

.

Triiiillllttttt—

/"Shikamaru, hn ini aku. Siapkan penerbangan ke seoul hari ini juga!"/

/"Ada masalah?"/

/"Ternyata yang kau bilang waktu itu"-/

/"Baiklah, aku tunggu kau di bandara"/

/"Hn"/

TTTUUUtttttt-

"Chk, merepotkan. Ternyata benar apa yang aku fikirkan"

"Shika?"

"Guk?"

Pria yang baru saja menerima telfon itu melirik kearah belakangnya,

"Ahh, Sasuke menyuruhku untuk pergi ke Seoul. Jadi sepertinya acara besok kita tunda saja-"

"Hmmm, baiklah" setelah sebuah anggukan di dapat, pria bernama Shikamaru itu langsung bergegas pergi.

"Pasti ini masalah kasus Naruto, Baiklah Akamaru, sepertinya besok hanya kita berdua saja yang akan mengunjungi Shikadai-"

"Guk!"

.

.

Sasuke, walau terlihat tidak baik-baik saja, tapi mencoba untuk baik-baik saja. Saat ini Sasuke sedang mengendarai mobilnya untuk menuju bandara agar bisa langsung terbang ke Negara tetangga.

Waut wajahnya benar-benar sangat tegas, bahkan aura matanya benar-benar sangat tajam.

"Naruto"

"Naruto"

"Naruto" dan hanya nama itu yang sedari tadi di gumamkan oleh ayah dari Menma tersebut.

.

.

Gedung pernikahan SEOUL. 22.00

"Eung-"

Sosok dengan surai pirang terlihat terhuyung ke samping, tapi untung saja di tangkap dengan cepat oleh pria dengan surai biru pucat.

"Naru- Gwenchana?"

"Hmm- sepertinya aku sedikit pusing Maru"

"Apa perlu ke rumah sakit?"

"Tidak- tidak usah, aku ingin pulang saja"

Setelah mendengar ucapan sosok pirang aka Naru, pria dengan surai biru pucat itu pun dengan sigap menggendong Naru dengan style bridal.

"Lihat-lihat, mereka benar-benar pasangan serasi"

"Ukenya benar-benar sangat-sangat beruntungg kkyyaww~~"

"Iya-iya~~ aku berharap nanti punya suami seperti dia~"

Sang pria dengan surai pucat hanya bisa menaikan sudut di bibirnya. 'Bukan dia tapi, aku yang sangat beruntung, karna bisa memilikinya'.

.

.

Bandara 22.45

Pria dengan surai nanas benar-benar tidak bisa mengerti, tadi sang bos ingin cepat pergi ke Negara sebrang, tapi yang ada malah.

Zzzz

"Maaf Shikamaru-san, sepertinya Uchiha-san kelelahan dan pinsan saat keluar dari mobil" sesosok wanita dengan surai pendek mengahmpiri pria nanas yang berdiri melihat pria yang tidak terlalu tua, masih nyaman dengan acara tidurnya.

"Baiklah, terima kasih"

'Huh, merepotkan. Aku baru sadar kalau kau belum tidur dari kemarin dan sepertinya kau baru makan saat bersama anakmu- kalau Naruto tau mungkin aku juga akan kena marah. Hah sepertinya aku harus istirahat sebentar'

.

.

Flashback onnn * SasuNaru School 1/? *

"Hoiii Sasskeee! Hoiiiiiii Saskkkeee?" pemuda dengan surai pirang cerah itu masih saja menusuk-nusukan telunjuk kanannya ke pipi kiri pemuda yang masih nyaman dengan acara berbaringnya di atap sekolah.

Grapp—

Mungkin karna tidak suka dengan sikap sang pirang, sang pemuda yang di tusuk itu menangkap tangan sang pemuda pirang lalu dengan cepat bangun dari berbaringnya dan-

Cup—

Kecupan yang keterlaluan lembut di daratkan di bibir lembut sang pemuda pirang.

"Ehhhmmm Sas- hhhmmmppp—algh-"

Sang pemuda pirang mau menjauhkan diri dari sang pencium, tapi yang ada malah sebaliknya, sang pencium malah makin memperdalam ciumannya dengan kedua tangannya yang menekan belakang kepala si pilang.

Akhirnya pergulatan lidahpun tidak dapat di hindarkan, semakin inginnya pemuda pirang itu lepas dari sang pemuda si pencium, maka makin semakin dalamnya ciuman itu.

"Hmmpp- Sas- haaaa-" akhirnya si pemuda pencium itu merepaskan si pirang dari ciuman ganasnya.

"Moo- Teme! Tidak lucu !" si pirang membersihkan sisa-sisa saliva yang entah milik siapa itu dengan punggung tangannya.

"Hn, tapi sepertinya itu sangat lucu dan mengenyangkan- hn, walau aku tidak suka ramen, tapi rasa yang di tinggalkan di mulutmu sedikit banyak membuatku kenyang"

Sang pemuda pencium itu malah menjilat saliva yang membekas di bibirnya.

"Haaahh Teme jorok. Dan – kau .. AAAA kau pasti belum makan.. dasar Teme.. Hoiii Shikamaru bawakan makanan yang aku beli tadi" sang pirang benar-benar berteriak sangat semangat.

"Shikamaru?" Beo Sasuke.

Naruto merengut dan mencubit pinggang Sasuke "Iii-Dobe! Ittai—" ringis Sasuke.

"Dasar Teme! Shika dari tadi ada di sana, lihat. Benar-benar Teme mesum" wajah Naruto memerah antara malu dan marah.

"Baiklah, ini sudah aku bawakan, dan sepertinya aku harus-" ucapan si pemuda nanas terpotong saat si pirang menarik kain celana pemuda nanas tersebut.

"Shika-kau juga belum makan siang, makan dulu baru pergi. AAAHHHH kalia berdua ini benar-benar, kalau tidak di bilangin untuk berhenti mengerjakan sesuatu kalian tidak akan berhenti dan kalau kalian tidak di ingatkan makan, kalian juga tidak makan! HHHAAAHHH mau sampai kapan aku jadi perawat kalian" teriak Naruto hiteris sambil memegangi kepalanya denga kedua tangannya.

"Selamanya!" dan itu kata yang di ucapkan Sasuke.

"Hehh,, merepotkan" itu yang di keluarkan dari Shikamaru.

Naruto yang mendegarnya mempoutkan bibirnya lucu.

"Dobe-"

"Iya-iya Teme bawel, hehh- Kaa-chan sama Tou-chan juga sama saja, Itachi Nii-chan sama Dei-nee-chan juga sama saja, tanpa kau juga aku bisa-"

"Dobe-"

"Iya-iya bawel—" Naruto berhenti bicara dan hanya sibuk membuka pelastik pembungkus roti sandwich . "AAAAAA-" dengan mulut Naruto yang menganga lebar dan tangannya yang menyodorkan roti sandwich kearah bibir Sasuke.

"Apa ini yang ekstra tomat?"

"Iya- baweelll , uhh- Shika juga cepet makan, sebentar lagi bel jam pelajaran berikutnya" Naruto melirik sadis kearah pemuda yang di panggil Shika itu yang hanya memperlihatkan aktifitas merak berdua.

"Hehh, merepotkan" walau Shikamaru bilang merepotkan, tapi sandiwichnya tetap di makan.

.

.

"Chk!"

"Ahh, kau meludah untuk kedua pasangan itu atau salah satu dari pasanga itu?"

"Diam kau Haruno"

"Hah, diam?, melihat orang yang aku cintai bermesraan dengan orang lain, tidak mungkin bisa membuatku diam –"

"Apa maumu?"

"Kau kasar sekalu Kang Maru- atau aku bisa panggil kau-"

"Cepat katakana jalang!"

"Ha—ii haa-ii, tidak sabaran, Baiklah aku akan menjadi anak buahmu dan masuk kedalam genk- atau apalah itu namanya- asal aku bisa mendapatkan Sasuke-kun pastinya-

-hmmm kau mengiginkan Naruto-si pirang tidak tau diri itu-"

"Brengsek! Jangan katakan Naruto-ku si pirang tidak tau diri dengan mulut busuk-mu Haruno"

"Euuugghhhh-hah, brengsek!"

"Aku tunggu pulang sekolah dan kalau kau tidak datang, kau menyerah saja dengan si bajingan mesum itu"

'Chk, bajingan? Kau seharusnya sadar- dan mesum? Chk kenapa Sasuke selalu terlihat seperti orang mesum saat berada di dekatnya? Aku jadi merasa kalau si pirang itu me-melet Sasu- haahh, apa yang aku fikirkan- mana ada pellet di sini'

.

.

TBC

.

.

Haiii? *di kacangin*

Sankyu buat yang baca, apalagi nungguin story ga jelas ini.

Gomen juga qlo ceritanya aneh , alurnya berantakan,, apalagi maju-mundur dan banyak flash backnya…

Sesuai permintaan para rederrrr yang ga bakal kederrr, aku tampilin SasuNarunya, dan kemungkinan kedepan juga masih ada SasuNarunya.

Aku – haah, saya ajah deh, kayak gak pantes aku-akuan,, hahah… saya mau naikin rate ke M tapi masih bingung mau SasuNaru apa MaruNaru… tapi saya mau buatnya MaruNaru sih, cz biar si Uchiha si pantat ayam itu cemburu-cemburu gitu deh.. *Cidoooorrriiii!* */Kyyaakkk kabuurrrrrrrrrrr/*

*/GOSONG/* Jaa nee.. ~~~ (_^_)