American Roommate

Ch.4

.

Vkook

.

Romance/Hurt

M

.

Yaoi

.

.

Kim taehyung menatap bangunan sekolah nya dengan senyum simpul ternyata sekolah barunya di korea tidak berbeda jauh dengan sekolah lama nya di USA, hanya saja dulu di USA taehyung tidak perlu mengenakan seragam dan datang sesuka nya. Mata taehyung kembali mengarah pada jungkook yang menghentikan langkahnya dan berbalik menatap taehyung serius.

" Kita berpisah disini ok? Aku ada urusan yang mendesak dan kau bisa mencari ruang kepala sekolah sendiri, arr-"

" Omo! Nuguya?!" Ucap Lelaki bersurai biru bername tag bambam yang membuat jungkook terkejut dengan kedatangan lelaki itu.

" Yaa! Bambam-ah pergilah dari sini!" Usir Jungkook sambil mendorong tubuh bambam jauh-jauh, tapi yang terjadi bambam malah berteriak yang membuat murid-murid khususnya yeoja mengerumuni mereka.

" YAA! SEMUANYA DISINI ADA MURID BARU YANG TAMPAN!" Teriakan Bambam sukses membuat jungkook memukul dahi nya stress, melihat sikap jungkook taehyung hanya terkekeh geli sepertinya jungkook akan bertambah sensitive sekarang.

" Annyeong haseo! Kim taehyung imnida, aku pindahan dari USA" Ucap Taehyung mengulas senyum lebarnya membuat yeoja-yeoja yang mengerumuni nya menjadi riuh, sementara jungkook hanya berdecih melihat sikap taehyung yang di nilai nya tebar pesona.

" USA?! Pantas saja kau terlihat seperti artis"

" OMO! Dia tampan sekali kurasa dia akan menjadi murid kelas 2-1!"

" Mana mungkin dia pasti masuk kelas ku!"

" Kau pikir dia akan masuk kelas 2-3? Tentu saja kelas 2-1 lebih pantas untuknya!"

" Yaa! Jungkook-ah kau pasti tau kan dia akan masuk ke kelas mana?"

" Mana kutahu, tanyakan sendiri pada orang nya" Ucap Jungkook yang melangkahkan kaki nya meninggalkan kerumunan yeoja-yeoja itu, sementara taehyung menatap punggung jungkook yqng mulai menjauh dengan lamat.

" Gwenchana aku akan mengantarkan mu ke ruang kepala sekolah dan jangan hiraukan jungkook dia memang terkadang gila" Ucap Bambam yang merangkul pundak taehyung dan membawanya pergi yang di ikuti oleh yeoja-yeoja itu.

.

Sepanjang jalan menuju kelasnya jungkook tak henti-henti nya dicerca pertanyaan oleh sunbae-sunbae nya yang menanyakan tentang taehyung, rasanya kepala jungkook ingin pecah bahkan semua pertanyaan itu jungkook jawab asal. Jungkook tak mengerti mengapa semua orang seperti mengidolakan taehyung padahal menurut jungkook taehyung itu biasa-biasa saja , ya meski jungkook harus mengakui bahwa wajah taehyung sedikit tampan. Ingat sedikit tampan jadi jangan berpikir jungkook terpesona dengan taehyung karena itu salah besar. Baru saja jungkook melangkahkan kaki nya masuk kedalam kelas, kini semua yeoja yang menjadi teman sekelasnya segera mengerumuni jungkook dan menanyakan hal yang sama dengan sunbae-sunbae nya yaitu taehyung.

" Kook kudengar kau datang bersama murid baru dari USA?" Ucap Yeoja bernama yoora

" Ne" Jawab Jungkook yang mencoba sabar menjawab seluruh pertanyaan dari teman-teman nya itu.

" Siapa namanya?" Tanya yeoja lain bernama nami

" Kim taehyung"

" Berapa umurnya?"

" 19 tahun"

" Apa taehyung sudah memiliki kekasih?"

" Ne"

" Kook seperti apa tipe nya?" Dan pertanyaan dari yoora seakan membuat kesabaran jungkook meledak.

" Tanya saja pada taehyung, kau pikir aku daum yang tau segalanya" Ucap Jungkook sedikit keras membuat yeoja-yeoja itu terkejut, masa bodoh sekarang pikir jungkook rasanya ia sudah lelah menjadi bahan berita yang menyangkut taehyung.

" Dasar namja kasar!" Ucap Yeoja-yeoja itu yang segera kembali ke bangku mereka.

.

.

Jungkook POV

Setelah mereka benar-benar pergi baru sekarang aku bisa merasakan sedikit ketenangan, ya setidaknya taehyung tidak ada disini dan hidupku menjadi tenang dari biasanya. Masa bodoh jika taehyung akan masuk di kelas 2-1 atau 2-3, setidaknya bukan kelas ku bukan kelas 2-2.

" Hey kook! Sepertinya murid baru yang datang bersama mu itu cukup terkenal dimata yeoja-yeoja" Ucap Dongwook yang membuatku menoleh kearahnya.

" Kupikir juga seperti itu tapi kau tau otaknya sangat kotor bahkan dia mengkoleksi banyak film porno" Bodoh apa yang baru saja aku katakan? Bukankah seharusnya aku tidak membeberkan ini, mataku melirik kearah dongwook yang menatapku penuh selidik.

" Bagaimana kau bisa tau? Apa kalian tinggal bersama?" Ucap Dongwook yang membuatku memgangguk dengan pasrah, kupikir susah untuk menyembunyikan fakta bahwa taehyung adalah roommate ku di asrama.

" Dia sudah tinggal tiga hari dengan ku tapi sejak kedatangannya aku menjadi membeci nya bahkan sangat membenci nya!" Mendengarkan ucapan ku dongwook menutup komik nya dan mengubah posisi duduknya menjadi menatapku.

" Apa kau tau kook benci dan cinta itu bedanya sangat tipis, jadi semakin besar rasa benci mu pada taehyung maka semakin besar juga cintamu dengan nya"

" Mwo?! Hey, cha dongwook kau tau aku tidak pernah menyukai siapapun kecuali Gdragon Bigbang dan mana mungkin aku akan jatuh cinta dengan alien seperti taehyung? konyol!"

" Aku berani bertaruh jika kau tidak akan serius dengan ucapan mu barusan, lihat saja nantinya kau juga akan menyukai taehyung"

" Masa bodoh itu tidak akan terjadi!" Lama-lama berdebat dengan dongwook membuat otak ku kembali bertambah gila, sudah cukup hari ini taehyung membuat ku gila karena kedatangan nya. Hingga sebuah suara teriakan dari bambam yang melangkahkan kaki nya masuk dengan taehyung membuat yeoja-yeoja bersorak senang, apa yang kubicarakan barusan Kim taehyung?!.

" Kook bukankah itu roommate mu?" Ucap Dongwook yang membuatku mengkedipkan mataku tak percaya, jangan bilang dia akan...

" Yaa! Chingudeul mulai sekarang kim taehyung adalah teman sekelas kita!" Ucap Bambam yang membuat yeoja-yeoja bersorak kegirangan, berbeda dengan ku yang masih tak bisa menerima situasi konyol ini.

" Mwo?! Teman sekelas?" Teriak ku yang membuat seluruh mata menatap kearahku termasuk taehyung yang mengulas senyum ah tidak lebih tepatnya smirk.

" Ne, bukankah itu seperti jackpot kook? Kau tinggal bersama nya dan sekarang dia menjadi teman sekolah sekaligus teman sekelas mu?" Ucap Bambam yang membuat mulutku menganga lebar, bagaimana dia bisa tau apa jangan-jangan...taehyung yang memberi tau nya.

" Jinjja?! Wah hidup mu benar-benar beruntung kook"

" Apa itu benar?"

" Daebak! Kau bisa tinggal dengan taehyung" Rentetan ucapan seperti itu yang terlontar dari mulut yeoja-yeoja, membuat ku ingin terjun dari gedung sekolah sekarang.

" Baiklah karena kalian sudah mengenal taehyung yang sangat populer ini jadi dia tidak perlu memperkenalkan diri, arra?"

" Taehyung, jungkook bilang kau sudah memiliki kekasih apa itu benar?" Tanya Yoora yang membuatku ingin menyumpal mulutnya dengan kaos kaki jika dia bukan yeoja, memang nya aku bohong sehingga dia sampai bertanya pada taehyung.

" Belum, tetapi aku sedang menyukai seseorang sekarang ini" Ucap Taehyung yang melirik kearah ku, tunggu..apa maksud dari ucapannya itu. Apa dia pikir itu akan membuatku cemburu? Haha konyol sekali.

" Taehyung kau bisa duduk disini" Ucap Dongwook yang menepuk meja disamping nya dengan segera taehyung melangkahkan kakinya menuju bangku yang ditunjukan dongwook itu.

" Cha dongwook! Apa kau sudah gila?!"

" Wae? Aku hanya berniat membantu nya" Ucap Dongwook sambil terkekeh geli, dia pikir aku tidak tau jika otak nya sudah merencanakan ini.

.

.

Taehyung POV

Selama pelajaran berlangsung kepala tak henti-hentinya memikirkan jungkook, entahlah mungkin ini efek karena aku senang bisa satu kelas dengan jungkook. Benar apa yang bambam bilang ini seperti sebuah jackpot besar, bagaimana bisa aku tinggal bersama jugkook, bersekolah yang sama dengan nya dan sekarang menjadi teman sekalas nya. Kurasa dewi fortuna benar-benar berpihak pada taehyung yang tampan ini bahkan sekarang yeoja-yeoja menggilai ku seperti seorang idol, pesona kim taehyung memang tidak bisa dikalahkan.

Mata ku melirik kearah dongwook yang mulai menjatuhkan kepalanya dan tertidur di meja, sementara jungkook sibuk mencoret-coret sesuatu di buku nya tanpa memperhatikan kearah songsaenim yang tengah mengajar. Kupikir jungkook memang tidak menyukai pelajaran tentang sejarah joseon karena sedari tadi ia tidak bisa fokus dan terus mencoret-coret bukunya, hingga tiba-tiba menolehkan kepalanya yang membuat pandangan kami bertemu.

" Annyeong!" Ucap ku dengan pelan sambil melambaikan tangan kearah jungkook.

" Mwo?!" Balas Jungkook dengan tatapan dingin, memang bocah ini sangat sulit untuk diajak berdamai. Ah, aku jadi ingat sesuatu bukankah damai bisa terjadi karena adanya cinta, tangan ku segera membentuk Love sign dan menatap jungkook dengan senyum lebar.

" Saranghae!" Ucap ku yang membuat jungkook menggebrak meja nya hingga dongwook yang tertidur sampai terbangun dan menatap kearah ku, dengan terburu-buru aku menggeletakan kepalaku di meja.

" Jeon jungkook apa yang kau lakukan?!" Tanya Lee saem yang membuatku terkekeh geli, lihat saja sekarang jungkook pasti sedang mencari alasan untuk berbohong.

" Ah, saem bolpoin ku jatuh jadi reflek aku menggebrak meja" Bohong Jungkook, sudah kubilang dia itu sangat pandai berbohong.

" Jangan membuat keributan lagi di kelas ku" Ucap Lee saem, aku segera mengangkat kepalaku dan menatap kearah jungkook penuh kemenangan.

" Yaa! Kim tae apa ini karena mu?" Tanya Dongwook.

" Ne, wae? Aku kesal dengan sikap nya yang galak itu" Mendengar ucapanku dongwook hanya tersenyum, memang benar begitukan sikap jungkook sangat menyebalkan tapi juga menggemaskan.

" Jungkook memang seperti itu tapi sebenarnya dia baik, bukankah kalian tinggal bersama?"

" Ne, memang kenapa?"

" Hanya bertanya, apa kau punya acara nanti malam jika tidak mau bermain game online?" Ajak Dongwook yang segera ku setujui.

" Setuju! Kabari aku dimana tempat nya nanti" Ucap ku sambil berhigh five dengan dongwook, tanpa sengaja pandangan ku bertemu dengan jungkook yang menatap tidak suka kearah ku. Memang nya kenapa? Bukankah nanti nya aku juga akan mengajak dia untuk ikut juga.

.

.

Bel berbunyi dengan keras menandakan bahwa pelajaran telah selesai, kini semua murid berhamburan keluar dari kelas mereka dan berlarian menuju kelas 2-2. Ya, mereka yang sebagian besar yeoja sedang berebut untuk cepat sampai di kelas jungkook demi bertemu taehyung, seakan menjadi idol terkenal taehyung terus dibicarakan oleh yeoja-yeoja soal ketampanan nya.

Melihat kerumunan yeoja didepan kelasnya taehyung hanya bisa menghembuskan nafas nya berat, padahal rencana nya taehyung ingin mengajak jungkook berdamai dengan pergi makan es krim. Tapi taehyung pikir rencana yang sudah ia buat itu akan gagal, hingga sebuah tangan menepuk bahu taehyung dengan pelan. Taehyung pikir itu jungkook sehingga ia senang dan berbalik menatap orang yang ternyata menepuk bahu nya adalah bambam.

" Kurasa kau akan kesulitan untuk pulang" Ucap Bambam yang dibalas anggukan kecil dari taehyung, hingga dengan cepat jungkook melangkahkan kakinya melewati taehyung dan bambam tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" Kook! Kau akan pulang dengan ku kan?" Tanya Taehyung yang menghentikan langkah jungkook.

" Molla" Ucap Jungkook tanpa menatap taehyung sedikitpun dan kembali melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Melihat hal itu taehyung segera berlari untuk menyusul jungkook, namun sekarang yeoja-yeoja itu mulai mengepung jalan nya.

" Oppa! Kau sangat tampan"

" Taehyung pulang lah dengan ku!"

" Omo! Aku benar-benar menyukai mu!"

" Gomawo tapi aku ada urusan sekarang mianhae" Ucap Taehyung yang berlari untuk menyusul jungkook, tanpa menghiraukan teriakan yeoja-yeoja yang berada didepan kelas nya itu.

Sekarang yang memenuhi otak taehyung adalah bayang-bayang jungkook, bagaimana pun caranya taehyung tetap akan mencari jungkook dan menjalankan rencana yang telah ia buat. Hingga langkah taehyung terhenti setelah tanpa sengaja menemukan jungkook yang tengah berjalan sendirian menuju gerbang, tak mau menyia-nyiakan kesempatan taehyung segera berlari kearah jungkook dan merangkul lelaki manis itu erat-erat.

" Yaa! Apa yang kau lakukan bodoh, cepat lepaskan aku!" Ronta Jungkook tapi taehyung tetap saja menarik lelaki manis itu keluar dari gerbang sekolah, membuat seluruh mata murid-murid menatap kearah mereka berdua.

" Aku ingin mengajakmu bicara sebentar!" Ucap Taehyung yang berusaha serius membuat jungkook yang berhasil melepaskan rangkulan taehyung, kini berbalik menatap lelaki itu dengan datar seolah ia benar-benae tidak tertarik sedikitpun.

" Bicarakan disini, aku tidak memiliki banyak waktu!" Ucap Jungkook dingin.

" Aku tidak bisa bicara disini jadi ikutlah aku!" Taehyung segera menarik tangan jungkook dan membawa nya pergi ke sebuah kedai es krim yang letaknya tak jauh dari sekolah.

.

.

Jungkook POV

Mata ku terus menatap kearah taehyung yang sibuk memakan es krim nya dengan bosan, sebenarnya dia serius untuk membicarakan sesuatu atau hanya menipuku agar aku mau menemani nya. Dasar bodohnya aku jika taehyung memang berbohong hanya untuk makan es krim berdua dengan ku.

" Yaa! Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Ucapku yang membuat taehyung menghentikan kegiatan makan nya dan menatapku dengan senyum bodoh.

" Makan es krim mu dan aku akan bicara" Ucap Taehyung yang kembali memakan es krim nya, kurasa dia memiliki niatan buruk sekarang.

" Wae? Kau tidak suka rasa coklat atau mau ku suapi?"

" Dasar gila!" Cibir ku sambil menyendokan es krim coklat ini dengan terpaksa, kini taehyung menatap ku serius dan mengulurkan tangannya kearah ku.

" Aku mengajak mu kesini untuk berdamai jadi setelah ini tidak ada lagi peraturan konyol itu dan sebagainya, ottohke?" Mendengar ucapan taehyung rasanya aku ingin memuntahkan kembali es krim yang sudah masuk kedalam perut ku. Sudah kubilang dia pasti memiliki niatan tersembunyi.

" Jadi kau menyogok ku dengan es krim agar aku menerima tawaran perdamaian mu itu?!"

" Ini tidak ada hubungan nya dengan es krim, aku hanya ingin berdamai dengan mu apa itu salah?" Ucap Taehyung yang membuat otak ku berputar-putar mencari jawaban dari tawaran perdamaian nya itu.

" Memang apa keuntungannya jika aku menerima?" Taehyung mengehembuskan nafasnya setelah mendengar pertanyaan ku, memang apa salah nya? Bukankah setiap perjanjian memiliki keuntungan untuk pihak lain.

" Entah aku belum memikirkan itu, tapi apa kau tidak lelah selalu bersikap menyebalkan seperti itu dengan ku?"

" Kenapa hanya aku? Kau pikir sikap mu itu tidak menyebalkan sama sekali huh?!"

" Baiklah, aku juga menyebalkan disini jadi kau mau berdamai dengan ku atau tidak?"

" Ok! Aku akan berdamai dengan mu asalkan kau harus menunjukan padaku kenapa aku harus berdamai dengan mu" Ucapku yang segera bersalaman dengan taehyung sebagai tanda perdamaian telah ditetapkan.

" Jinjja? Ah, gomawo kookie!" Ucap Taehyung yang mencubit pipi ku dengan gemas, apa dia tau yang dia lakukan ini bisa membunuh ku!.

" Sakit bodoh!"

" Mian, cepat makan es krim mu dan kita pulang" Tangan Taehyung sekarang bergerak mengelus kepala ku, demi apapun tubuh ku serasa memanas sekarang. Entah mengapa tangan ku seolah tidak bisa mencegah taehyung untuk tidak menyentuhku, apa yang salah dalam diriku?

.

.

Taehyung POV

Mataku terus menatap kearah bayangan ku dan jungkook yang berjalan beriringan, rasanya ini seperti sebuah mimpi yang sulit untuk dipercaya bahkan sekarang aku bisa menatap jungkook dengan sedekat ini. Ternyata berdamai dengan jungkook tidak sesusah yang kupikirkan, kurasa ucapan dongwook ada benarnya juga jungkook memang sebenarnya baik hanya terkadang sikapnya menyebalkan.

" Bagaimana rasanya dikelilingi yeoja tuan populer?" Tanya Jungkook yang membuatku geli mendengar pertanyaannya.

" Menyenangkan" Jungkook mengulas senyum tipis mendengar ucapan ku.

" Dasar tukang tebar pesona!" Cibir Jungkook.

" Wae? Apa kau cemburu dengan mereka?" Ucapku yang bergerak mengelus surai halus milik jungkook.

" Aku? Jangan bermimpi tuan tebar pesona, untuk apa aku harus cemburu dengan orang seperti mu!" Jungkook segera menghempaskan tangan ku dengan kasar.

" Terserah! Kook mau ikut bermain game dengan dongwook?"

" Jadi kau dan dongwook akan pergi berdua?! Kenapa dia tidak mengajak ku dan kenapa dia malah mengajak?!" Ucap Jungkook seakan tidak terima dongwook pergi dengan ku.

" Molla tanyakan sendiri pada orangnya, jadi kau mau ikut atau tidak?" Jungkook menyilangkan kedua tangannya dan menatapku dingin.

" Tidak terimakasih tapi ingat jika kau pergi dengan dongwook jangan meracuni otaknya dengan pikiran kotor mu itu! Arra?"

" Tenang saja, aku hanya berpikir kotor dengan mu saja" Ucapku sambil mengedipkan sebelah mataku dan berlari pergi setelah melihat asrama kami.

" Yaa! Sialan kau kim taehyung!" Teriak Jungkook yang mengejarku, bisakah kau tau kook perasaan ku sudah tumbuh cukup besar karena mu.

.

.

Pintu asrama yang terbuka dengan lebar menampilkan sosok taehyung yang tersenyum menyapa para penghuni asrama lain dengan nafas memburu, hingga taehyung kembali berlari menuju kamarnya yang setelah itu disusul oleh jungkook.

" Ada apa lagi dengan mereka?" Ucap Jimin yang dibalas gelengan kepala dari jin, pertanda bahwa ia tidak tau dengan apa yang terjadi antara jungkook dan taehyung.

Jungkook menutup pintu kamar mereka dengan kasar dan segera menjatuhkan tubuhnya pada empuknya ranjang, rasanya berlari dengan jarak dekat begitu saja membuat tubuhnya lelah. Mata jungkook melirik kearah taehyung yang beranjak dari ranjang milik lelaki itu, melihat batas yang masih terpasang dilantai jungkook hanya menghembuskan nafasnya berat. Dalam hati ia masih ragu untuk melepas batas dan peraturan yang telah dia buat, tapi demi suatu hal yang ada di otaknya mau tak mau jungkook harus melakukan itu semua.

" Kook! Kau benar tidak ingin ikut?" Ucap Taehyung yang mengambil handuknya hendak masuk kedalam kamar mandi, dengan cepat jungkook tersenyum dan menggeleng pertanda ia tidak akan ikut.

Setelah melihat respon jungkook taehyung segera masuk kedalam kamar mandi, melihat pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat senyum dibibir jungkook memudar dan berubah menjadi ekspresi datar. Jungkook segera beranjak dari ranjangnya dan merobek peraturan yang dia buat, mata jungkook beralih pada solasi yang selama ini membatasi dirinya dengan taehyung. Rasanya ada sedikit perasaan tidak rela saat jungkook mulai melepaskan solasi itu, tapi bagaimana pun jungkook ingin semua ini berakhir dan kembali seperti semula.

" Gwenchana setelah ini semua akan berubah kembali seperti dulu.." Ucap Jungkook yang tersenyum tipis dan sibuk melepaskan solasi-solasi itu. Pintu kamar mandi mulai terbuka dan menampilkan taehyung yang masih sibuk mengeringkan wajahnya, hingga saat handuk taehyung mulai menyingkir dari wajahnya seketika mata taehyung membulat lebar.

Bagaimana tidak kini taehyung seakan disuguhi pemandangan yang indah, dimana jungkook yang tengah sibuk melepasi solasi itu tidak sadar jika underwear nya menyembul dari balik celana. Bahkan mata taehyung bisa melihat bahwa jungkook mengenakan celana dalam berwarna putih sama seperti dirinya, entah melihat celana dalam jungkook saja membuat pikiran taehyung menjadi kotor.

Mata taehyung mulai liar menatap bokong jungkook yang menurutnya sangat indah seperti apel itu, dalam hati ingin rasanya taehyung menyentuh ah tidak bahkan meremas bokong jungkook. Tangan taehyung mulai bergerak untuk menyentuh bokong apel milik jungkook itu, hingga dengan sadar taehyung memukul wajahnya sendiri membuat jungkook segera berdiri melihat taehyung berada dibelakang nya.

" Mulai sekarang peraturan ini sudah tidak berlaku sesuai dengan perjanjian kita" Ucap Jungkook yang membuang solasi dan kertasnya ketempat sampah.

" Gomawo kook" Ucap Taehyung yang tersenyum lebar sambil mengacak-acak surai jungkook, tanpa taehyung sadari jungkook mengepalkan tangannya kuat-kuat.

.

.

.

Ahoy!

Akhirnya bisa update juga, pertama maapin author ya krn update nya lebih dari tahun baru gegara ff ini kena format kemarin. Okelah lupakan karena udh aku update sekarang wkwkwk, Btw apakah ada yang merasakan sesuatu dg sikap jungkook? Percaya ga sih mereka bener2 damai?

Jawaban nya ditunggu aja wkwkwk, makasih jg dg dukungan kalian buat ff entah berantah ini (?)

Mohon beri review ya thx!^^