NHSM (NaruHina Smut Month) Day 1
Prompt: Fun With Clones
Words Count: 1,451
Di kediaman luas milik Uzumaki Naruto, salah satu Uzumaki terakhir yang masih bertahan hidup, dapat dilihat betapa sepinya seisi rumah tersebut. Mulai dari ruang tamu yang tampak tertata rapi oleh istrinya, Uzumaki Hinata, hingga ruang makan yang tampak cukup berantakan dengan adanya piring kotor yang tertumpuk belum tersentuh.
Satu-satunya tempat di rumah luas ini yang menguarkan aura kehidupan hanyalah di kamar tidur utama. Terdengar tarikan nafas –nafas cepat pertanda sang pemilik aura kehidupan sedang melakukan hal yang melelahkan.
Hinata kini sedang terbaring manja di pelukan sang suami, Naruto. Kegiatan penuh cinta yang baru saja diselesaikan kedua anak manusia ini sukses merenggut napas Hinata, meninggalkan nafas putus-putus tanda kelelahan sepasang suami istri ini.
"Lelah, Hime?" Tanya Naruto retoris lalu memberikan kecupan singkat pada kening wanita tercintanya.
"Mmm…" Sang istri hanya memberikan gumaman kecil menjawab pertanyaan suaminya. Keheningan melanda sejenak, dimana Naruto memberikan waktu bagi Hinata untuk memperoleh kembali tenaganya dan Hinata yang hanya menikmati suasana hangat yang diberikan tubuh polos sang jinchuuriki.
Melihat tanda-tanda vital istrinya yang sudah kembali menormal, Naruto memberanikan diri bertanya suatu hal yang sudah cukup lama dipendamnya, namun tak urung diungkapkan karena takut akan jawaban Hinata.
"Hinata… Ada yang ingin kutanyakan…" Tanya Naruto sengaja menggantung, memancing Hinata untuk menanggapi percakapan.
"Ada apa, Naru-kun?" Hinata menangkap nada keraguan dalam pertanyaan Naruto, membuatnya menatap wajah Naruto untuk mencari jawaban akan kebingungannya.
"Ehmm.. Begini, Hime. Sebenarnya aku memiliki.. Uhm.. 'fantasi' tentang dirimu." Ujar Naruto dengan wajah yang sedikit memerah menyadari betapa vulgar kata-kata yang barusan digunakannya.
"Eh? Fantasi bagaimana, Naruto-kun?" Tanya Hinata malu-malu.
"Uhm.. S-Sebenarnya.. Sudah sejak lama aku ingin melakukan…" Putus Naruto, ragu akan keputusannya untuk menyatakan hal yang sebenarnya sudah dimimpikannya sejak beberapa bulan yang lalu. Cemas permintaannya akan mendapat penolakan dan membuat Hinata menjadi ketakutan.
"Melakukan?" Dorong Hinata, penasaran akan keraguan suaminya.
"Melakukan…" Naruto memberanikan diri. "Melakukan.. threesome."
"Ehh?"
Hinata shock mendengar hal yang selama ini difantasikan suaminya. Ternyata, hal semacam threesome-lah yang selama ini ingin dilakukan suaminya. Tetapi, dengan siapa?
"Naruto-kun… Aku ingin kau jujur.. Siapa fantasimu yang ingin kau ikut sertakan dalam.. uhm.. threesome?"
Menangkap arah pembicaraan Hinata, Naruto sontak panik. "Bukan begitu maksudku, Hinata-chan! Maksudku aku ingin kau melakukan threesome dengan bunshin-ku, bukan dengan orang lain. Kumohon jangan salah paham!" Ucap Naruto cepat berusaha menghindarkan kesalahpahaman.
Hinata terkikik geli, menyadari kesalahannya barusan. 'Tentu saja, tidak mungkin Naruto-kun memintaku melakukan threesome dengan orang lain. Naruto-kun sangat setia.'
"Naruto-kun, mengapa ragu-ragu? Kau tahu, aku rasa aku akan sangat bahagia dengan dua orang Naruto-kun." Hinata memberikan lampu hijau bagi Naruto.
"Eh? Benarkah Hime? Yoshh! Kalau begitu.. Kage Bunshin no Jutsu!" Muncullah kepulan asap dan di balik kepulan asap itu, muncullah seorang 'Naruto' lagi.
"Baiklah, mari kita mulai, Hinata."
Wajah Hinata merona melihat keberadaan dua orang lelaki bertubuh atletis dengan kulit tan yang begitu menggoda mengapitnya di atas tempat tidur yang kini terasa sempit itu. Tanpa aba-aba, seorang Naruto menutup jarak dengannya lalu memberikan ciuman panas.
"Mmm…." Terdengar erangan erotis dari mulut Hinata. Hinata mulai merasakan ada benda lunak yang menjilat-jilat bibirnya, berusaha meminta izin untuk menjelajahi rongga mulutnya. Mendapat kode untuk membuka bibirnya, Hinata malah menutup rapat bibirnya, memberikan tantangan bagi Naruto.
'Heh, ternyata begini permainan yang kau inginkan, Hime.'
Tiba-tiba saja, Hinata merasa ada sesuatu yang meraba kedua buah dadanya erat, lalu merasakan hembusan nafas yang menimbulkan rasa menggelitik baginya. 'Oh tidak.'
Dalam hitungan detik, 'Naruto' segera menutup kedua puncak dadanya yang berdiri tegak dengan mulut panasnya, memberikan ciuman serta hisapan dan gigitan liar yang sukses membuat Hinata menggelinjang.
"Ooh.. Ahnn.." Tanpa sadar, Hinata membuka mulutnya, membuat Naruto tanpa ragu-ragu segera melesakkan lidahnya serta mengecap manisnya mulut sang putri Byakugan.
Ciuman Naruto yang begitu 'panas' serta godaan pada dadanya oleh 'Naruto' membuat Hinata merasakan suatu pengalaman yang begitu nikmat, yang belum pernah dirasakannya sebelumnya. Tangan mulusnya mulai menekan-nekan kepala pirang sang bunshin, menyemangati 'Naruto' untuk terus menghisap puncak dadanya.
Sesaat kemudian, Naruto melepaskan ciumannya dari bibir Hinata, melihat Hinata yang mulai terengah-engah mengambil nafas. "Hinata, kau begitu menggodaku… Biarkan aku mencicipi tubuhmu, Hinata.."
Naruto lalu memberikan isyarat bagi bunshin-nya untuk bergerak ke arah selatan sementara dirinya mengambil tempat sang bunshin untuk mengecap kemanisan dari dada seorang wanita.
'Naruto' segera bertindak dan mulai menusukkan jari telunjuknya ke dalam liang telanjang Hinata yang kini sudah basah oleh cairan cinta, lalu menghisapnya sesekali.
"Naruto-kun.. J-Jangan.. Ahhn.. Menggodaku…" Tampaknya gerakan 'Naruto' kurang cukup untuk memuaskan Hinata, dilihat dari gerakan pinggul sang wanita yang seolah ingin menciptakan gesekan-gesekan kecil untuk menimbulkan kenikmatan lebih.
"Aku tidak sedang menggodamu, sayang.." Ujar Naruto lalu segera memberikan hisapan keras pada dada kanannya sementara satu tangannya lagi mencubit pelan puncak dada satunya lagi, memberikan sensasi yang nikmat dengan sedikit rasa sakit.
"Oohh.. Terus.. Naru-kun.." Erang Hinata pelan sembari meresapi kenikmatan yang diberikan oleh sang calon Hokage.
Di sisi lain, 'Naruto' mula merasa kurang puas hanya dengan mencicipi lendir cinta Hinata lewat jarinya. Ia pun memutuskan untuk menengguknya langsung dari sumbernya. Bibirnya lalu segera ia lekatkan di depan pintu masuk kewanitaan Hinata, lalu melesakkan lidahnya ke kewanitaan Hinata dalam-dalam.
"Aahhh! N-Naru… Naruto-kunn.. Oooh…" Teriak Hinata merasakan kenikmatan di dua tempat berbeda yang terasa begitu nikmat, hal ternikmat yang pernah dirasakannya.
'Naruto' menggenggam erat pinggul Hinta yang mulai bergerak liar akibat kenikmatan yang diberikan oleh kedua lelaki ini, lalu mempercepat gerakannya sambil sesekali menghisap klitoris sang wanita. Ditambah dengan Naruto yang kini tengah menciumi daun telinganya, kedua hal ini mendorong Hinata hingga sampai ke puncak kenikmatannya.
"N-Naru.. Naruto-kunnn! Ahnnn…." Terdengar erangan panjang, lalu diakhiri dengan bibir menggoda Hinata yang terbuka membentuk huruf 'O' tanpa mengeluarkan suara apapun lagi. Melihat cairan cinta yang meleleh keluar, 'Naruto' tidak menyia-nyiakan kesempatan dan segera menjilat habis cairan orgasme Hinata hingga Hinata mendesah kecil.
Melihat Hinata yang kini menutup matanya kelelahan, Naruto berhenti sejenak untuk memberikan waktu bagi Hinata sebelum ia masuk ke hidangan utama.
Tanpa diduga, bunshin Naruto malah berusaha mendahului Naruto. Ia mulai menggesek-gesekkan kejantanannya yang telah ereksi ke depan liang kewanitaan Hinata, membuat Hinata mengerang perlahan.
"Hei, kau tidak boleh melakukan itu! Hinata hanya boleh bersatu denganku!" Teriak Naruto melihat kelancangan bunshin-nya.
"Hei, bukankah kita ini sama? Ingatanku juga akan berpindah padamu, jadi biarkanlah aku!" Balas bunshin Naruto membangkang perintah Naruto, lalu mulai memasukkan ujung kejantanannya ke dalam tubuh Hinata.
"Ennggh… Ahh…" Erang Hinata merasakan tubuhnya mulai diregang oleh kejantanan 'Naruto'.
"Kau ini…" Geram Naruto yang segera berpindah, lalu mendorong bahu bunshin-nya, yang sukses mengeluarkan kejantanannya yang sudah sedikit terbenam dalam liang kenikmatan Hinata. "Dengarkan perintahku. Berikan kenikmatan lain pada Hinata. Bagian ini hanya milikku!" Ujar Naruto lalu mendorong bunshin menjauh dari tubuh bawah Hinata.
"Ne, Hinata, kali ini akulah yang akan memasukimu.." Naruto lalu mengoleskan ujung kejantanannya dengan cairan cinta yang mengalir keluar dari kewanitaan Hinata, lalu memasukkan juniornya dengan cepat ke dalam tubuh istrinya.
"Ughh.. Kau ketat seperti biasanya, Hime.." Geram Naruto menyadari betapa eratnya cengkeraman otot-otot vagina Hinata.
Menyadari keanehan karena kurangnya respons dari sang istri, Naruto menoleh, mendapati sang bunshin yang kini tengah melakukan French kiss dengan Hinata, membuat Hinata tak dapat membalas perkataan mesum sang suami.
"Hime, aku akan memberikan kenikmatan yang tak pernah kau rasakan sebelumnya.." Naruto lalu mencengkeram erat pinggul lebar Hinata, lalu mulai bergerak memajumundurkan tubuhnya.
"Aahh… N-Naruuu… L-Lebih.. cepat…" Ujar Hinata dengan tampang memelas. Kini 'Naruto' sudah berpindah tempat menciumi dan memberikan kiss marks di sekujur leher hingga bahu Hinata, membuat Hinata dapat menyuarakan keinginannya.
"Siap, Uzumaki-sama!" Goda Naruto sembari melemparkan cengiran lebarnya ke arah Hinata. "Bersiaplah, Hime!" Naruto lalu segera mempercepat gerakannya. Sementara itu bunshin Naruto tak juga berhenti melancarkan godaannya di tubuh Hinata. Ia kini memberikan ciuman di perut rata Hinata.
"N-Naruto-kun! Ah,ah, enggh…" Erang Hinata merasakan kenikmatan dari dua titik di tubuhnya. Ia merasakan ada suatu kenikmatan yang serasa hendak meledak dari dalam dirinya. "S-Sedikit lagi.. Hnngg.."
Naruto merasakan otot-otot yang mengapitnya mengetat pertanda Hinata kini semakin dekat ke puncak kenikmatannya. Naruto lalu memperkeras sodokannya hingga seluruh tubuh Hinata bergelinjang merasakan tusukan Naruto yang berhasil menyentuh titik terdalamnya.
"N-Naruto-kun.. Naru.. Naru.. Kyahh!" Teriak Hinata nyaring ketika akhirnya tusukan terakhir Naruto sukses membawanya kepada orgasme yang serasa begitu mengguncang dunianya. Pahanya bergetar merasakan kenikmatan yang mengucur dari kewanitaannya.
"Sedikit lagi, Hinata!" Naruto yang merasakan jepitan erat dinding vagina Hinata merasa dirinya semakin dekat kepada ejakulasi.
"Hinataaa! Oohh.." Erang Naruto ketika ia merasakan kejantanannya melepaskan untaian demi untaian benih yang berlomba-lomba menuju rahim Hinata. Hinata mengerang pelan merasakan kehangatan yang menerobos masuk ke bagian terdalam tubuhnya.
Naruto lalu segera merubuhkan dirinya di samping Hinata, lalu menghilangkan bunshin-nya yang sedari tadi asyik mencicipi payudara wanitanya. Naruto lalu menatap sayang wajah Hinata, lalu memberikan kecupan mesra padanya.
"Naruto-kun.. Tadi itu benar-benar.. Luar biasa.." Bisik Hinata pelan dengan rona merah yang mulai menjalari wajahnya.
"Hehehe, kau tahu, aku bisa mengulanginya lagi jika kau mau. Aku masih belum lelah-ttebayo!" Balas Naruto semangat.
"Eh? N-Naruto-kun! Kyahh!"
Dan tampaknya malam itu Naruto tak akan membiarkan Hinata tidur.
First prompt untuk NHSM : Fun With Clones XD
Bagaimana pendapat minna-san? Tinggalkan komentarnya di kolom review, ne!
Oh ya, bagi para author yang berniat ikut, berikut prompts selama 1 bulan penuh ini
1. Fun with Clones
2. Hokage Desk
3. Good Cop and Bad Criminal
4. Not in Front of the Kids!
5. Friends with Benefits
6. Creative Use of Ninjutsu or Chakra
7. Birthday Sex
8. Ramen
9. Cinnamon Rolls
10. Groping or Dry Humping
11. In Public
12. Hokage Media Scandal
13. Gender Swap
14. Exhibitionism or Voyeurism
15. Private Dancer
16. His Belly Tattoo
17. Her Upper Arms
18. "Hokage-sama!"
19. "Mrs. Uzumaki!"
20. Role Play
21. Toys
22. Boredom or Married Life
23. Girl Talk or Guy Talk
24. The Neighbors Know My Name
25. One Night Stand
26. School Days
27. Sex on the First Date
28. BDSM
29. The Ointment
30. The Red Scarf
31. The Last